0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
98 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas definisi dan jenis-jenis maloklusi serta beberapa klasifikasi maloklusi seperti klasifikasi Angle dan Dewey. Definisi maloklusi adalah oklusi yang tidak normal yang ditandai dengan hubungan antar lengkung gigi yang tidak benar. Ada tiga jenis maloklusi yaitu intra-arch, inter-arch, dan skeletal. Klasifikasi Angle menggunakan molar satu atas sebagai patokan dan membagi maloklusi menjadi kelas I,
Dokumen ini membahas definisi dan jenis-jenis maloklusi serta beberapa klasifikasi maloklusi seperti klasifikasi Angle dan Dewey. Definisi maloklusi adalah oklusi yang tidak normal yang ditandai dengan hubungan antar lengkung gigi yang tidak benar. Ada tiga jenis maloklusi yaitu intra-arch, inter-arch, dan skeletal. Klasifikasi Angle menggunakan molar satu atas sebagai patokan dan membagi maloklusi menjadi kelas I,
Dokumen ini membahas definisi dan jenis-jenis maloklusi serta beberapa klasifikasi maloklusi seperti klasifikasi Angle dan Dewey. Definisi maloklusi adalah oklusi yang tidak normal yang ditandai dengan hubungan antar lengkung gigi yang tidak benar. Ada tiga jenis maloklusi yaitu intra-arch, inter-arch, dan skeletal. Klasifikasi Angle menggunakan molar satu atas sebagai patokan dan membagi maloklusi menjadi kelas I,
Definisi maloklusi adalah oklusi yang tidak normal
(abnormal) yang ditandai dengan tidak
benarnya hubungan antar lengkung pada setiap bidang spatial atau anomali abnormal dalam posisi gigi (Harty & Ogston, 1987)
TIPE MALOKLUSI Tipe maloklusi terbagi 3 tipe, diantaranya:
Intra-arch malocclusions atau malposisi gigi secara individual. Misalnya
saja: Transposition, Tipping, Torsoversion, Displacement, Bodily movement, Bodily Version, Torsion, dan sejenisnya; Inter-arch malocclusions atau malrelasi antar lengkung gigi rahang atas dan rahang bawah. Misalnya saja: Sagital (kelas I, II, III Angle), Vertikal (normal, openbite, deepbite), Transversal (normal, crossbite, scissor bite); Skeletal malocclusions. Misalnya saja: rahang atas (maksila) atau rahang bawah (mandibula) yang mengalami prognati maupun retrognati, penyempitan rahang, dan juga lower facial height.
KLASIFIKASI MALOKLUSI MENURUT ANGLE
Klasifikasi maloklusi menurut Angle ini menjadikan Molar 1 atas sebagai kunci oklusi (fixed anatomical points).
Maloklusi Kelas I atau disebut neutroclussion, pada kelas ini cusp mesiobukal
molar satu atas permanen beroklusi pada bukal groove molar satu bawah permanen; Maloklusi Kelas II atau disebut distoclusion, pada kelas ini cusp distobukal molar satu atas permanen beroklusi pada bukal groove molar satu bawah permanen. Kelas II terbagi menjadi beberapa divisi dan subdivisi, diantaranya: Kelas II Divisi 1: proklinasi gigi incisivus atas, Kelas II Divisi 2: gigi incisivus satu atas retroklinasi, sedangkan gigi incisivus dua atas cenderung proklinasi, kemudian Kelas II subdivisi: Apabila satu sisi hubungan molar kelas II, sedangkan sisi lainnya kelas I. Contoh penulisan: Kelas II, divisi I, subdivisi; Maloklusi Kelas III atau disebut mesiocclusion, pada kelas ini cusp mesiobukal molar satu atas permanen beroklusi pada interdental antara molar satu dan molar dua bawah permanen. Kelas III terbagi menjadi beberapa divisi dan subdivisi, diantaranya: True class III atau kelas III skeletal, Pseudo class III pada kondisi ini mandibula bergerak ke depan maju saat menutup mulut, Subdivisi satu sisi kelas III yaitu satu sisi lainnya kelas I.
KELAMAHAN KLASIFIKASI ANGLE
1. Molar satu permanen dianggap titik patokan;
2. Apabila molar satu permanen hilang atau tidak ada maka klasifikasi ini tidak dapat digunakan; 3. Hanya melihat dalam arah antero-posterior saja, sedangkan arah transversal dan vertikal tidak; 4. Klasifikasi angle tidak mejelaskan malposisi gigi individual; 5. Klasifikasi angle tidak membedakan mana maloklusi dental dan mana maloklusi skeletal; 6. Klasifikasi angle tidak menjelaskan etiologi maloklusi.
KLASIFIKASI DEWEY Kelas I modifikasi Dewey
Tipe 1: Crowding anterior;
Tipe 2: Protusif gigi incisivus atas; Tipe 3: Crossbite anterior; Tipe 4: Crossbite posterior; Tipe 5: Molar satu permanen mengalami drifting ke arah mesial.
Kelas III modifikasi Dewey
Tipe 1: edge to edge;
Tipe 2: Incisivus bawah crowding dan lebih ke lingual dari incisivus atas; Tipe 3: Crossbite anterior, incisivus atas Crowding.
Referensi:
Harty, F.J., Ogston, R., 1995, Kamus Kedokteran Gigi, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta. Soeprapto, Andrianto., 2017, Buku Pedoman dan Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi, Andi Offset, Yogyakarta.