Suatu sistem Irigasi teknis seperti terlihat pada lampiran 1 (lembar ke 2).
Apabila diketahui:
Nilai HITUNG:
(20) 1. Tinggi air (h) di saluran sekunder RS2 dan RS1, dimana saluran berbentuk trapesium,
material saluran dari pasangan batu kali (K = 60), sudut kemiringan tebing Ɵ = 60,
dengan lebar (b) saluran = 2 meter. (Gambar dimensi salurannya).
(10) 2. Hitung elevasi muka air rencana pada upstream bangunan bagi BP1.
(10) 3. Dari perhitungan No.2, perhatikan ruas saluran RS2 sepanjang total 700 m, berapa tinggi
bangunan terjun yang diperlukan di ruas saluran RS2 tersebut.
(10) 4. Rencanakan dimensi bangunan terjun dari perhitungan no.3.
(25) 5. Gambar detail potongan memanjang dari perhitungan no. 4 dengan skala 1 : 50.
(Lengkap dimensi, notasi, dan elevasi).
(10) 6. Hitung dimensi dan bukaan pintu pada Bangunan Bagi BP1.
(15) 7. Hitung elevasi muka air rencana pada upstream Intake.
Total 100
----- Selamat Mengerjakan dan Sukses -----
Lamp.1 Skema Jaringan Irigasi DAERAH IRIGASI
Saluran Primer Padi
PADI - POMAHAN
Saluran Sekunder Sambak 2
el. m.a rencana BP1 RP1
RS2 = ............. Panjang Saluran = 1410 m RPo1
Panjang Saluran total= 700 m i = 0.0005 Saluran Primer Pomahan
i = 0.0005 Panjang Saluran = 800 m
i = 0.0005
700 m 1410 m
10 m MERCU
BENDUNG
450 m 250 m
el. m.a = +40.X0 BS2 800 m
600 m
BPo1 el. m.a = +42.20
Luas Baku a .u. Dremp el (10)
1000 m
Saluran Sekunder Sambak 1
RS1
Panjang Saluran total= 1000 m Kali
i = 0.0005 Pikatan
Jarak Intake ke alat ukur
drempel = 10 m
el. m.a = +40.95
Luas Baku Sawah =8Z0 ha
a .u. Drempel (7)
BS1 Z akibat pintu air pada
el. m.a = +40.90
a .u. Drempel (6)
Bangunan Bagi = 0.2 m