Anda di halaman 1dari 2

Sangkuriang Membunuh Si Tumang

Suatu hari, Sangkuriang tengah berburu di hutan mencari Kijang ditemani Si Tumang. 

Ibunya ingin makan hati Kijang. 

Di tengah hutan, Sangkuriang melihat seekor kijang tengah makan. 

Ia segera memerintahkan Si Tumang untuk mengejar kijang tersebut. 

Namun aneh, Si Tumang kali ini menolak perintah Sangkuriang, padahal biasanya sangat penurut.

Melihat si Tumang hanya diam, Sangkuriang menjadi marah. 

Sangkuriang mengancam akan membunuh Si Tumang jika tak mau menuruti perintahnya. 

Namun Si Tumang tetap menolak untuk mengejar kijang buruan. 

Sangkuriang hilang kesabarannya, Ia membunuh Si Tumang. 

Sangkuriang kemudian mengambil hati anjing malang untuk dibawanya pulang.

Sesampainya di rumah, Sangkuriang memberikan hati Si Tumang pada ibunya. 

Dayang Sumbi kemudian memasaknya. 

Ia kemudian memakan hati Si Tumang. 

Seusai makan, Ia menanyakan perihal Si Tumang pada Sangkuriang. 

Sangkuriang kemudian mengatakan hal sebenarnya, bahwa hati yang dimakan oleh ibunya adalah hati Si Tumang. 

Mengetahui hal tersebut, Dayang Sumbi sangat marah. 

Ia mengambil gayung tempurung kelapa, lantas memukulkannya ke kepala Sangkuriang.

Sangkuriang Pergi Meninggalkan Rumah


Dengan kepala terluka karena pukulan ibunya, Sangkuriang pergi meninggalkan ibunya, mengembara ke arah
timur. 

Ia sangat marah pada ibunya. 

Sangkuriang menganggap ibunya lebih menyayangi Si Tumang daripada dirinya.

Sepeninggal Sangkuriang, Dayang Sumbi menyesal telah memukul kepala Sangkuriang. 

Ia merasa bersalah karena tidak memberi tahu Sangkuriang bahwa Si Tumang adalah ayahnya. 

Ia kemudian bertapa guna memohon ampun atas kesalahan yang diperbuatnya pada Dewata. 

Dewa mengetahui tindakan Dayang Sumbi menerima permohonan ampun Dayang Sumbi. 

Dewa lalu mengaruniakan kecantikan abadi pada Dayang Sumbi. 

Ia menjadi berumur panjang tapi tetap terlihat cantik awet muda.


Sudah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara tanpa tujuan jelas. 

Ia mengembara hanya mengikuti kemanapun langkah kakinya. 

Tanpa disadarinya, Sangkuriang berjalan berputar balik kembali ke tempat Dayang Sumbi berada.

Saat bertemu Dayang Sumbi, Sangkuriang terpesona oleh kecantikannya. 

Begitu pula Dayang Sumbi terpesona oleh ketampanan dan kesaktian Sangkuriang. 

Mereka berdua sudah lama tak bertemu hingga tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah ibu dan anak.  

Keduanya kemudian merencanakan untuk menikah.

Anda mungkin juga menyukai