Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zunita Fa'jri

Kelas : X OTKP-3

Nomor absen : 36

Cerita Rakyat dari Jawa Barat

Sangkuriang

Pada zaman dulu kala, ada sebuah kerajaan yang sejahtera di daerah
Jawa Barat. Raja memiliki seorang anak bernama Dayang Sumbi. Ia
adalah seorang wanita yang cantik jelita dan telah memiliki seorang
anak yang bernama Sangkuriang.

Pada suatu hari Sangkuriang pamit kepada ibunya untuk berburu


hewan di hutan rimba. Sangkuriang memang mempunyai kebiasaan
berburu. Ia sangat lihai sekali berburu hewan-hewan di hutan luar sana.

“Ibu, aku ingin berburu di hutan. Sangkuriang mohon pamit, Ibu” Ucap
Sangkuriang.

“Berangkatlah nak, jangan sampai kamu lupa membawa si Tumang


Berburu” jawab Ibunya.
Berangkatlah Sangkuriang berburu di hutan dengan ditemai si Tumang
yang merupakan seekor anjing setia. Tahukah kalian siapa si Tumang
sebenarnya?, Tumang sebenarnya adalah Ayah Sangkuriang yang
berubah wujud. Dayang Sumbi merahasiakan semua ini dari
Sangkuriang.

Setelah sampai di hutan, Sangkuriang mulai berburu, dan ia


memperoleh hasil buruan yang banyak. Keesokan harinya Sangkuriang
kembali berburu lagi, tapi hari ini berbeda. Tumang disuruh mengejar
seekor babi hutan, Tumang menolaknya dengan berdiam diri tak mau
mengikuti perintah Sangkuriang. Tumang tahu bahwa babi hutan itu
bukan binatang sembarangan, babi itu jelmaan Dewi Wayung Hyang.
Sangkuriang marah lalu menakut-nakuti Tumang dengan mengarahkan
anak panah tepat dihadapan Tumang.

“Tumang, kamu tidak menuruti perintahku. Lihat busur panah ini, aku
akan memanahmu sekarang” teriak Sangkuriang.

Tumang tetap tak mau mengikuti perintah Sangkuriang, ia terus


memandangi Sangkuriang sambil berdiam diri. Sangkuriang dalam
keadaan marah lalu mengambil anak panahnya dan mengarahkan ke
Tumang. Namun tak disangka, Sangkuriang yang berniat hanya
menakut-nakuti Tumang, anak panah itu tiba-tiba terlepas dan
mengenai kepala Tumang. Ia tewas seketika.
Melihat kejadian itu Sangkuriang menyesal dan ketakutan, ia lalu
membawa tubuh anjing itu pulang ke kerajaan. Dayang Sumbi kaget
melihat tubuh Tumang terbujur kaku, ia sangat sedih dan bertanya
kepada Sangkuriang apa yang terjadi sebenarnya.

“Ada apa dengan Tumang, Nak?” bertanya Dayang Sumbi.

“Maaf ibu, ia tadi tak menuruti perintahku, aku hanya menakutinya


dengan mengarahkan anak panahku ke Tumang, namun aku tidak
sengaja anak panah itu terlepas dan membunuh Tumang” jawab
Sangkuriang.

Mendengar penjelasan Sangkuriang, Dayan Sumbi murka. Ia mengambil


centong nasi lalu memukul Sangkuriang dan mengusirnya pergi, Karena
Sangkuriang tega membunuh Ayah kandungnya sendiri walau tanpa
sepengetahuan Sangkuriang bahwa Tumang adalah Ayahnya.
Sangkuriang lari menuju hutan karena di usir ibunya.

Dayang Sumbu menyesal telah melukai hati anak kandungnya. Ia


bersemedi cukup lama sehingga Dewa menganugerahkan awet muda
dan tetap cantik jelita.

Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang telah dewasa. Setelah sekian


lama pergi, ia memutuskan kembali. Sampai di kerajaan, Sangkuriang
berjalan-jalan sekitar kerajaan. Ia melihat banyak sekali perubahan. Dan
saat Sangkuriang berjalan menuju teman kerajaan, ia melihat seorang
wanita cantik dan anggun. Wanita itu tidak lain adalah Dayang Sumbi
yang awet muda.

Dayang Sumbi tidak mengetahui bahwa pemuda tampan itu adalah


anak kandungnya, akhirnya mereka saling jatuh cinta. Saat Dayang
Sumbi mengikatkan tali kepala Sangkuriang, ia melihat ada bekas luka
di kepalanya, Dayang Sumbi mengenalinya bahwa itu adalah bekas luka
karena dipukul dengan centong nasi sewaktu masih kecil.

Sebelum semuanya terlanjur, Dayang Sumbi menjelaskan yang


sebenarnya bahwa Sangkuriang adalah anak kandungnya. Namun
Sangkuriang tetap tidak percaya dan bersikeras tetap ingin menikahi
Dayang Sumbi. Akhirnya Dayang Sumbi memberi syarat jika ingin
menikahinya maka Sangkuriang harus membuatkan danau dan perahu
dalam waktu semalam.

Demi keinginannya terwujud, Sangkuriang menyanggupi syarat itu.


Malam itu dengan bantuan jin-jin, Sangkuriang mengerjakannya.
Dayang Sumbi terkejut melihat kedua permintaanya itu hampir jadi,
kemudian dia berpikir mencari cara agar semua itu gagal. Setelah
menemukan cara, Dayang Sumbi membuat perapian di sebelah timur
lalu membangunkan ayam-ayam jago dikandang. Melihat ada yang
terang dibagian timur dan mendengar ayam jago berkokok, jin-jin itu
mengira bahwa hati telah pagi. Akhirnya jin-jin itu pergi kembali ke asal
mereka dan meninggalkan Sangkuriang sendirian.

Melihat kejadian itu, Sangkuriang marah besar. ia sangat murka karena


merasa di curangi oleh Dayang Sumbi. Sangkuriang menjebol
bendungan danau yang dibuatnya tadi dan menendang perahu hingga
terbalik. Sejak kejadian itu konon perahu itu sekarang menjadi gunung
di Jawa Barat yang bernama Gunung Tangkuban Perahu.

Anda mungkin juga menyukai