Anda di halaman 1dari 7

Dongeng Anak Nusantara: Sangkuriang dan Asal

Mula Tangkuban Perahu


Bisa mengajarkan anak tentang norma sosial yang ada di masyarakat

Yout
ube.com/TV Anak Indonesia

1. Hiduplah seorang Mama bersama anaknya di sebuah desa

Yout
ube.com/TV Anak Indonesia

Diceritakan pada zaman dahulu, hiduplah seorang Mama bernama Dayang Sumbi yang tinggal
bersama anaknya bernama Sangkuriang.

Keduanya tinggal di sebuah desa bersama dengan seekor anjing kesayangan mereka yaitu
Tumang.

Sebelum hidup berdua bersama anaknya, Dayang Sumbi menikah dengan titisan dewa yang telah
dikutuk menjadi hewan dan dibuang ke bumi.

Tanpa mereka sadari, sebenarnya mereka hidup bertiga bersama suami Dayang Sumbi dan papa
dari Sangkuriang yang berubah menjadi anjing kutukan tadi.
Setelah melewati masa bersama anaknya, Sangkuriang pun tumbuh menjadi pemuda dengan
paras memesona serta tubuh yang gagah dan kuat.

Sangkuriang tumbuh menjadi anak pemberani yang senang berburu, ia pun selalu ditemani si
Tumang yang merupakan titisan anjing dari papa kandungnya sendiri.

2. Murka Dayang Sumbi karena ulah Sangkuriang

Yout
ube.com/TV Anak Indonesia

Pada suatu hari, Dayang Sumbi meminta Sangkuriang untuk mencarikannya kijang karena sang
Mama menghendaki memakan hati kijang saat itu. Sangkuriang dengan ditemani si Tumang
berburu ke hutan untuk mendapatkan kijang sesuai keinginan Dayang Sumbi.

Saat di hutan, Sangkuriang melihat seekor kijang tengah merumput dibalik semak belukar.
Sangkuriang pun memerintahkan Tumang untuk mengejar kijang tersebut. Namun ada hal aneh
yang terjadi pada anjing piarannya itu, si Tumang yang biasanya penurut kini menolak perintah
Sangkuriang untuk mengejar kijang tadi.

Sangkuriang pun marah dan mengatakan, "Jika engkau tetap tidak menuruti perintahku, niscaya
aku akan mebunuhmu.”

Ancaman tersebut tidak dipedulikan si Tumang yang membuat Sangkuriang semakin kesal dan
marah.

Sangkuriang pun akhirnya membunuh Tumang dan mengambil hati anjing itu untuk diberikan
kepada Dayang Sumbi sebagai pengganti hati kijang yang tak berhasil ia dapatkan.

Tanpa disadari Dayang Sumbi, ternyata hati yang diberikan anaknya adalah hati suaminya yang
telah dibunuh oleh anak mereka sendiri. Dayang Sumbi baru mengetahui setelah memasak dan
memakan hati itu.

Betapa murkanya Dayang Sumbi ketika mengatahui bahwa hati si Tumang lah yang diberikan
Sangkuriang padanya.

Dayang Sumbi kemudian meraih gayung yang terbuat dari tempurung kelapa dan memukul
kepala Sangkuriang sambil mengatakan yang seusungguhnya, "Tumang itu papamu,
Sangkuriang!"

Mendapat perlakuan dari Dayang Sumbi seperti itu, Sangkuriang pun marah dan sakit hati. Ia tak
rela mamanya begitu padanya.
Sangkuriang berpikir bahwa Dayang Sumbi lebih menyayangi si Tumang dibandingkan dirinya.
Maka tanpa berpamitan, Sangkuriang pun pergi mengembara ke arah timur.

3. Sangkuriang tumbuh menjadi lelaki dewasa yang ingin


menikahi Dayang Sumbi

Yout
ube.com/TV Anak Indonesia

Setelah kepergian Sangkuriang, Dayang Sumbi mengaku menyesal atas perbuatannya kepada
anaknya sendiri. Ia pun memohon ampun kepada para dewa atas kesalahannya tersebut.
Mendengar permohonan Dayang Sumbi, mereka menerima permintaan maaf itu dan
mengaruniakan kecantikan abadi kepada Dayang Sumbi.

Dilain sisi, Sangkuriang yang terus mengembara tanpa tujuan pasti, kini tumbuh menjadi lelaki
dewasa yang memiliki paras dan tubuh yang dapat memikat banyak perempuan. Tanpa sadar,
setelah bertahun lamanya mengembara ia kembali ke tempat dimana dulu dilahirkan.

Sangkuriang berhenti ke salah satu pondok guna meminta air minum kepada pemilik pondok
tersebut. Tanpa disadari, ia terpesona dengan kecantikan Dayang Sumbi yang abadi.

Ia tak mengetahui bahwa perempuan berparas menawan yang ia temui itu adalah mama
kandungnya sendiri.

Begitu pun yang terjadi pada Dayang Sumbi, melihat sosok lelaki gagah nan sakti dihadapannya,
ia tak menyadari bahwa lelaki tersebut adalah Sangkuriang anaknya sendiri.

Dari situlah tumbuh rasa simpat dan cinta, sampai akhirnya mereka merencanakan pernikahan.
4. Dayang Sumbi terkejut mengetahui lelaki yang akan
menikahinya adalah anaknya sendiri

Yout
ube.com/TV Anak Indonesia

Sebelum melangsungkan pernikahan, Sangkuriang yang mengganti namanya dengan Jaka ini
berniat untuk berburu ke hutan. Dayang Sumbi pun membantu Jaka calon suaminya itu untuk
mengenakan penutup kepala.

Betapa terkejutnya Dayang Sumbi saat melihat luka di kepala calon suaminya itu.

Luka tersebut mengingaatkannya pada anak laki-lakinya yang telah meninggalkannya dulu.

Ia sangat yakin bahwa lelaki gagah yang akan menikahinya ini adalah Sangkuriang anaknya.

Melihat bekas luka tadi, Dayang Sumbi kemudian menceritakan pada lelaki tersebut bahwa
dirinya adalah Dayang Sumbi, orangtua kandung dari Sangkuriang yang telah bertahun-tahun
lamanya menghilang.

Namun, Sangkuriang yang telah dibutakan oleh hawa nafsu tidak memperdulikan penjelasan

5. Dayang Sumbi mengajukan permintaan ketika dilamar


Sangkuriang, ini adalah syarat
Yout
ube.com/TV Anak Indonesia

Apa itu syarat? Syarat adalah janji. Menurut KBBI Syarat diajukan sebagai tuntutan atau
permintaan yang harus dipenuhi. Begitu pula syarat yang diberikan kepada Sangkuriang, harus
ditepati terlebih dulu baru kemudia Dayang Sumbi bersedia mengabulkan keinginannya.

Sangkuriang yang bertekad tetap ingin menikahi Dayang Sumbi, kemudian melamar perempuan
itu untuk dinikahinya.

Untuk menghentikan pernikahan itu, Dayang Sumbi pun memberikan sebuah permintaan sebagai
syarat untuk menerima lamaran dari Sangkuriang.

Dayang Sumbi mengajukan permintaan yang sangat berat yaitu meminta Sangkuriang membuat
bendungan pada sungai Citarum dan di dalam danau tersebut terdapat perahu besar.

Namun, yang membuat permintaan itu berat adalah karena perkataan Dayang Sumbi, "Sebelum
fajar terbit, kedua permintaanku itu harus telah selesai engkau kerjakan.”

Tanpa ragu, Sangkuriang menyanggupi permintaan dari Dayang Sumbi, "Baiklah, aku akan
memenuhi permintaanmu.”

Sangkuriang pun memulai aksinya untuk membuat perahu dengan menebang pohon besar.
Sementara cabang dan ranting pohon yang dibutuhkan ditumpuk sampai suatu hari menjemla
menjadi gunung Burangrang.

Perahu besar pun berhasil dibuat Sangkuriang. Setelahnya, lelaki gagah nan sakti itu memanggil
para makhluk halus untuk membantunya membendung alirang sungai Citarum yang deras untuk
dibuat sebuah danau sesuai permintaan Dayang Sumbi.

6. Sangkuriang marah besar hingga membalik perahu buatannya


sendiri
Yout
ube.com/TV Anak Indonesia

Semua yang dilakukan Sangkuriang kemudian membuat Dayang Sumbi merasa cemas karena
pekerjaannya sebentar lagi selesai sebelum berganti hari.

Dayang Sumbi pun mencari cara untuk menggagalkan rencana pernikahan dengan anak
kandungnya sendiri dengan memohon pertolongan para dewa.

Setelah berdoa, Dayang Sumbi mendapat petunjuk untuk menebarkan boeh rarang (kain putih
hasil tenunan).

Setelah itu Dayang Sumbi berkeliling dan memaksa ayam jantan berkokok disaat waktu masih
malam.

Mendengar suara ayam sudah bersuara, para jin yang membantu pekerjaan Sangkuriang pun
sangat ketakutan ketika mengetahui bahwa fajar telah tiba.

Mereka kemudian menghilang kesegala penjuru dan meninggalkan Sangkuriang dengan


pekerjaannya yang belum selesai.

7. Sangkuriang murka merasa dicurangi

Yout
ube.com/TV Anak Indonesia
Tentu saja hal ini membuat Sangkuriang marah besar karena merasa dicurangi oleh calon istrinya
sendiri.

Sangkuriang meyakini bahwa fajar sesungguhnya belum tiba dan masih ada waku untuk ia
menyelesaikan danau tersebut.

Sangkuriang lantas murka dengan menjebol bendungan di Sanghyang Tikoro, kemudian aliran
sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur hingga menjelma menjadi gunung Manglayang.
Air yang semula memenuhi danau tersebut pun surut.

Sangkuriang kemudian dengan kekuatan saktinya menendang perahu yang tadi ia buat hingga
jauh dan jatuh terlungkup sampai menjelma menjadi sebuah gunung yang kemudian disebut
gunung Tangkuban Perahu.

Masih dalam hawa amarah yang besar, Sangkuriang yang mengetahui ini semua adalah siasat
Dayang Sumbi untuk menggagalkan pernikahan dengannya. Kemarahan yang terus meluap itu
kemudian membuat Sangkuriang mengejar Dayang Sumbi yang merasa ketakutan hingga
menghilang di sebuah bukit.

Selain perahu yang menjelma menjadi gunung Tangkuban Perahu, bukit yang menjadi tempat
menghilangnya Dayang Sumbi pun ikut menjelma menjadi gunung Putri.

Sedangkan Sangkuriang yang tidak berhasil menemukan Dayang Sumbi akhirnya ikut
menghilang ke alam gaib.

8. Pelajaran yang bisa diambil dari cerita Sangkuriang dan


gunung Tangkuban Perahu

Dari cerita Sangkuriang dan legenda Gunung Tangkuban Perahu yang disampaikan, terdapat
pesan moral yang bisa dipelajari dari legenda asal muasal gunung Tangkuban Perahu ini.

Cerita ini mengajarkan bahwa sikap kejujuran akan membawa kebaikan dan kebahagiaan di
kemudian hari. Sementara perbuatan curang justru akan merugikan diri sendiri dan
mendatangkan musibah bagi diri sendiri ataupun orang lain.

Tak hanya itu, cerita ini juga mengajarkan kepada anak sejak dini tentang norma sosial yang ada
di masyarakat untuk tidak jatuh cinta dan menikah dengan orangtua kandung.

Anda mungkin juga menyukai