Latar Belakang
harapan yang besar bagi para pemilik modal. Perluasan lahan perkebunan kelapa
sawit terus meningkat. Perluasan tanpa kontrol dimana hutan, lahan pertanian,
salah satunya adalah Provinsi Sumatera Utara. Di Sumatera Utara saat ini tercatat
luas areal perkebunan kelapa sawit sekitar 600.000 hektar dengan jumlah buruh
tidak terlepas dari peranan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki tiap
perusahaan. SDM sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang
yang melibatkan faktor manusia, mesin, dan bahan serta melalui tahap-tahap
proses, memiliki risiko bahaya dengan tingkat risiko yang berbeda-beda di tiap
merugikan berbagai pihak dari segi ekonomi negara, kerugian yang diterima oleh
1
2
Sebelumnya peraturan mengenai keselamatan kerja sudah lebih dulu diatur dalam
kerja, di darat, tanah, permukaan air maupun di udara. Undang-Undang ini juga
kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu, sekitar 70% berakibat fatal yaitu kematian
dan cacat seumur hidup. Dari data BPJS Ketenagakerjaan akhir tahun 2015
korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang. Tahun 2014 yaitu 24.910 kasus
kecelakaan kerja dan Tahun 2013 yaitu 35.917 kasus kecelakaan kerja.
Organization (ILO) No. 120 Tahun 1964 mengenai Hygiene dalam perniagaan
dan kantor-kantor”. Pada pasal 17 konvensi ILO menyatakan bahwa “Para pekerja
harus dilindungi dengan tindakan yang tepat dan dapat dilaksanakan terhadap
3
bahan, proses, dan teknik yang berbahaya, tidak sehat atau beracun atau untuk
dan apabila mungkin perusahaan perlu menyediakan Alat Pelindung Diri yang
sesuai bagi pekerja yang berisiko dan mewajibkan penggunaannya, sesuai dengan
semua petunjuk Keselamatan Kerja dan memakai alat pelindung diri yang
dimaksud dengan APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
dari potensi bahaya di tempat kerja. Perlindungan yang memadai terhadap risiko
kecelakaan atau cedera pada kesehatan, termasuk paparan kondisi buruk, dengan
secara teknis dan administratif telah dilakukan secara maksimal namun potensi
risiko masih tergolong tinggi. Besarnya manfaat dari penggunaan APD ini pada
4
saat bekerja tidak menjamin semua pekerja akan memakainya, karena ternyata
APD terbentuk dari tenaga kerja sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi
perilaku pekerja dalam kepatuhan penggunaan APD yang telah disediakan oleh
dokumentasi dan prosedur kerja, namun jika tidak dijalankan oleh masing-masing
Kebun Bagerpang Estate adalah salah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS)
Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Pabrik ini didirikan pada tahun
2002 dan mulai beroperasi pada tanggal 9 juli 2003. Bagerpang POM (Palm Oil
Mill) mengolah buah kelapa sawit dai Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak
sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan inti biji sawit atau Palm Kernel. Kebun
Bagerpang Estate memiliki 7 divisi diantaranya Batu Lokong (BL), Naga Timbul
(NT), Namorambe (NR), Kongsi Two (KT), Kongsi Four (KF), Timbang Serdang
digunakan dalam kegiatan panen adalah dodos kecil dan besar, pisau egrek,
5
tangkai dodos, tangkai egrek, angkong, gala, kapak, ganco, batu gosok. Apabila
Dodos digunakan untuk memotong tandan buah dari pohon yang masih
muda dengan tinggi sekitar dua meter. Sedangkan pisau egrek untuk pohon yang
sudah tua dan tinggi tiga meter. Setelah buah jatuh ketanah, ganco digunakan
untuk menyusun tandan buah kelapa sawit. Lalu pekerja menggunakan kapak
untuk mengikis batang yang berlebihan atau tidak diperlukan pada buah. Setelah
tandan buah dirapikan, setiap buah diberi tanda atau nomor menggunakan pensil
untuk mengetahui berapa banyak buah yang dipanen oleh setiap satu orang
menyediakan APD yang diperlukan pada pekerja harvesting, yaitu berupa helm,
kaca mata pelindung, sarung tangan dan sepatu boot. Setiap karyawan
mendapatkan jatah APD 2 kali dalam setahun dan semua bersertifikasi SNI.
tempat kerja dan memastikan bahwa tenaga kerja memakai Alat Pelindung Diri
memiliki SOP dalam penggunaan APD. Mandor dan Assistant dari masing-
pelaksanaan panen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mandor pada setiap
divisi berjumlah 5 orang, dan pada saat proses panen 2 sampai 3 orang mandor
6
harvesting yang tidak lengkap dalam penggunaan APD. Masih ditemukan pekerja
yang tidak menggunakan kaca mata pelindung. Tidak sedikit pula pekerja di
lapangan mengalami kecelakaan kerja, salah satunya adalah mata yang terkena
serpihan buah kelapa sawit karena tidak memakai kaca mata pelindung yang telah
disediakan oleh perusahaan. Salah satu kecelakaan kerja yang pernah terjadi
adalah pekerja yang sedang mengutip berondolan buah sawit dan melihat keatas,
tiba-tiba berondolan buah sawit jatuh dan mengenai mata sebelah kanan sehingga
mengakibatkan mata merah dan berair. Beberapa pekerja juga mengatakan bahwa
mereka merasa tidak nyaman dan mengganggu pekerjaan pada saat bekerja,
padahal APD yang disediakan sudah tepat dengan kondisi lapangan mereka dan
sudah disediakan oleh perusahaan. Agar tujuan dari kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dapat tercapai dengan baik maka pekerja haruslah dapat mematuhi
kebijakan K3 yang ada khususnya dalam hal pemakaian APD. Dengan demikian,
Alat Pelindung Diri Pada Peker ja Harvesting di Kebun Bagerpang Estate Tahun
2018”.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitan
yaitu :
Manfaat Penelitian
harvesting.