Anda di halaman 1dari 2

Arsitektur Tropis Yunia Nurlia 2017420055

Strategi Desain Tropis


Aktivitas manusia yang bervariasi memerlukan kondisi iklim sekitar tertentu yang bervariasi pula. Untuk
melangsungkan aktivitas belajar, misalnya, diperlukan ruang dengan kondisi visual yang baik dengan intensitas
cahaya yang cukup; kondisi termal yang mendukung dengan suhu udara pada rentang-nyaman tertentu; dan
kondisi audial dengan intensitas gangguan bunyi rendah yang tidak mengganggu pengguna bangunan. Dengan
bangunan, diharapkan iklim luar yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat dimodifikasi diubah menjadi
iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai. Secara makro strategi desain tropis dapat melalui penataan
bangunan, yaitu bangunan sebaiknya terbuka dengan jarak yang cukup antara masing - masing bangunan,
untuk menjamin sirkulasi udara yang baik dan ruangan ditata side-by-side untuk mengijinkan ventilasi silang.
Keterbukaan atau tidak adanya sekat ruang didalam hunian membantu pelepasan panas menjadi lebih mudah

1. Menurunkan tingkat radiasi matahari


Usaha untuk mendapatkan kenyamana termal adalah mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara
yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung
matahari maupun dari permukaan dalam yang panas. Orientasi bangunan terhadap matahari akan menentukan
besarnya radiasi matahari yang diterima bangunan. Semakin luas bidang yang menerima radiasi matahari
secara langsung, semakin besar juga panas yang diterima bangunan. Dengan demikian, bagian bidang
bangunan yang terluas sebaiknya mempunyai orientasi ke arah Utara-Selatan sehingga sisi bangunan yang
lebih kecil (menghadap Timur-Barat) yang menerima radiasi matahari langsung. Radiasi panas dapat terjadi
oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari
sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device). Tanaman juga
dapat mempengaruhi temperatur ruangan dan beban pendinginan/ pemanasan bangunan dengan kanopi tinggi
& pergola pada dinding dan jendela memberikan shading dan mengurangi solar heat gain. Tanaman rambat
pada dinding/sekitar dinding memberikan naungan dan mengurangi kecepatan angin (efek shading dan
isolasi). Jika mendesain bangunan dengan courtyard memiliki fungsi sebagai pendingin bangunan dengan
mengurangi panas yang berlebihan, mengisolasi panas dari lingkungan luar bangunan. Courtyard berupa kolam
dan taman mampu membantu menurunkan suhu panas sekitar ruangan sehingga akan mencapai kenyamanan
termal.

2. Meningkatkan pergerakan udara


Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan temperatur antara udara di dalam
dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Prinsip upaya perancangan bangunan pada
daerah beriklim tropis yang benar harus mempertimbangkan pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam,
diantaranya adalah pengupayaan pemikiran penghawaan alami untuk memenuhi kebutuhan udara dan
kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut. Pohon dan tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengatur
aliran udara ke dalam bangunan. Penempatan pohon dan tanaman yang kurang tepat dapat menghilangkan
udara sejuk yang diinginkan terutama pada periode puncak panas. Salah satu cara untuk meningkatkan
pergerakan udara pada desain bangunan yaitu dengan ventilasi silang, sistem ini meletakkan bukaan pada
arah yang berhadapan, sehingga terjadi pertukaran udara dari dalam keluar bangunan. Efektivitas tercapai dari
ukuran bukaan (inlet-outlet), hasilnya adalah adanya peningkatan kecepatan udara dan turunnya suhu ruangan.
Ventilasi silang dapat terjadi dengan baik dengan penempatan bukaan pada sisi bersebrangan sehingga angin
dapat menjangkau seluruh ruang dibandingkan bukaan pada sisi berhadapan yang menyebabkan aliran angin
tidak merata dan menciptakan zona panas di sebagian ruangan. Mendesain dengan konfigurasi ruang yang
tipis dapat memungkinkan pergerakan aliran udara yang lebih dinamis dibandingkan konfigurasi ruang tebal
dan menghalangi pergerakan aliran udara, juga dengan membuat bukaan pada atap yang difungsikan sebagai
pengalir panas.

3. Menurunkan kelembaban udara


Kelembaban udara merupakan kandungan uap air yang ada di dalam udara,sedangkan kelembaban relatif
adalah rasio antara jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum uap air dapat ditampung di udara pada
temperatur tertentu. Kelembaban sangat berpengaruh terhadap bangunan maupun penghuninya. Pada
bangunan kelembababan bisa merusak bahan bangunan, misal : pembusukan dan kotoran, apabila
kelembaban tinggi maka akan memudahkan bibit- bibit penyakit untuk tumbuh dan berkembang biak. Hal ini
akan merugikan bagi penghuni bangunan. Secara desain ruangan yang berpotensi memiliki kelembaban tinggi
seperti ruang-ruang servis (gudang, tangga) dan area basah dapat diletakkan pada sisi yang mendapatkan
radiasi matahari siang dan sore.

4 Maret 2020
Arsitektur Tropis Yunia Nurlia 2017420055

Kesimpulan

Kondisi ideal yang harus dibuat untuk menciptakan bangunan nyaman secara termal adalah sebagai berikut:
• Teritis atap/Overhang cukup lebar
• Selubung bangunan (atap dan dinding) berwarna muda (memantulkan cahaya)
• Terjadi Ventilasi Silang
• Bidang –bidang atap dan dinding mendapat bayangan cukup baik
• Penyinaran langsung dari matahari dihalangi (menggunakan solar shading devices) untuk menghalangi
panas dan silau.

4 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai