Buku in Design 21052020
Buku in Design 21052020
ETALASE
KEARIFAN LOKAL
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
3
IN DESIGN
YOGYAKARTA
INTERNATIONAL
AIRPORT
Menyusuri halaman depan bandar udara YIA
Yogyakarta yang berada di Kecamatan Temon,
Kulonprogo, layaknya berada di sebuah perpustakaan
yang menyimpan berbagai benda-benda sejarah,
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
5
dan daerah menyegerakan pembangunan proyek
Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon
Progo, Yogyakarta. Proyek yang digadang menjadi
salah satu bandara internasional paling prestisius
milik bangsa Indonesia. Perencanaan YIA berdiri di
atas area pemukiman penduduk dengan sawah dan
tambak ikan dan udang produktif.
Konsep yang dituangkan dalam sebuah
desain perencanaan membutuhkan konsentrasi,
merealisasikan ide desain menjadi bentuk “real”yang
mampu mengangkat sebuah penataan wilayah
“lebih modern” di Yogyakarta khususnya Kulon
progo. Fasad membumi di Kota Budaya.
KEGIATAN UTAMA PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERANCANGAN DETAIL
ENGINEERING DESIGN (DED)
Melihat nuansa serta suasana bangunan Penyusunan Pengembangan Rencana, seperti
di Bandara YIA, Kulonprogo, Yogyakarta, Penggambaran Pengembangan Desain
memang sangat menakjubkan, berbagai Arsitektur, Struktur, Mekanikal, Elektrikal,
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
7
lalu dilanjutkan dengan proses Pelaksanaan kapasitas drainase serta MEEP.
Pengumpulan Data dan Input Desain. Untuk Tahap Proses Monitoring
Sedangkan untuk tahap Proses atau Pengawasan Intern terhadap Proses
Pelaksanaan Perencanaan terdiri dari; Reviu Perencanaan,meliputi pelaksanaan Pembuatan
Basic Design dan Design Development Rencana Mutu/ Rencana Kerja, Melakukan
Untuk Area Landside, Aksesibilitas, dan Verifikasi dan Validasi, Melakukan Koordinasi
MEP (Mekanikal, Elektrikal, Plumbing), Inter-Disiplin dan Melakukan Reviu Desain.
Penyusunan Penyempurnaan Pra Rancangan/ Proses penting selanjutnya adalah Proses
Preliminary Design, terdiri dari; tata letak Asistensi dan Koordinasi dengan Pihak-Pihak
bangunan, penggambaran penyempurnaan Terkait serta Proses Pengawasan Berkala yang
preliminary design, penyusunan outline terdiri dari koordinasi teknis internal dengan
spesifikasi, penggambaran konsep system, Tim Perencana untuk meneliti gambar secara
membuat prakiraan biaya. interdisiplin, pada setiap bangunan, pada
Proses selanjutnya adalah Tahapan setiap zona, pada setiap paket pekerjaan,
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
9
langsung pada rapat koordinasi di lapangan,
maupun dengan memberikan jawaban melalui Pada proses pengerjaannya hingga tahun 2020
email, penyiapan gambar teknis perubahan/ sejak pertama kali dibangun pada tahun 2017,
penyesuaian kondisi lapangan sesuai masalah yang seluruh kegiatan dilakukan secara pararel antara
dihadapi serta mengirimkannya kepada MK (jika DED dengan pekerjaan di lapangan. Merupakan
ada) ditembuskan kepada Pemberi Tugas dan salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh tim PT
Kontraktor, perhitungan ulang pada bagian tertentu PP (Persero) Tbk, menghadapi waktu pelaksanaan
apabila dipandang perlu, terkait dengan masalah singkat dengan volume pekerjaan sangat besar.
lapangan yang dihadapi serta penyusunan laporan Kendati bandara YIA memiliki kesan mutakhir
pengawasan berkala sesuai dengan perkembangan dan berteknologi modern, namun sebagai kota
masalah di lapangan. budaya, unsur-unsur lokal menjadi langgam yang
diusung pada proyek YIA. Identitas Yogyakarta
disematkan dengan tujuan mengenalkan budaya serta
memberikan pengalaman baru bagi penumpang.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
11
Unsur-unsur seni dan budaya Yogyakarta sebanyak wujud desain interior, kolaborasi pelayanan hingga category green building, dimana pada dindingnya bagian atap diadopsi ornamen berbentuk kawung,
mungkin dilekatkan pada proyek raksasa ini, mulai pementasan seni. penuh dengan ornamen khas Yogyakarta, bentuk tidak hanya untuk dilihat dari atas (udara), melainkan
dari penempatan konsep kawasan, gunungan, motif Kolaborasi ini mampu menjadi daya tarik bunga melati terlihat di area skylight, sehingga bila juga bagian di bangunan bawah, bisa terlihat dari
batik kawung pada atap proyek, motif batik truntum bagi penumpang, terutama saat menunggu terkena cahaya matahari menimbulkan bayangan terminal.
sebagai artwork, dan pola-pola unik pada lantai. jadwal penerbangan. Apalagi jika wujud tampilan berbentuk bunga melati di lantai. Terdapat lima gate di Bandara yang
YIA tidak sekadar menjadi area perlintasan menampilkan keunikan dan keindahan seni budaya, Skylight atau kubah kaca untuk memaksimalkan akan dilengkapi dengan ornamen-ornamen
penumpang pesawat dan pintu masuk moda melibatkan sanggar-sanggar seni di Yogyakarta. pencahayaan alami di dalam ruangan mewakili khasYogyakarta serta pemberian nama desa-desa
transportasi udara, namun telah menjadi etalasi seni Menjadi peran pelestari dengan memberikan ruang desain arsitektur ramah lingkungan, memungkinkan terdampak pembangunan yaitu Glagah, Sindutan,
dan budaya, salah satunya dengan menampilkan apresiasi seni dan budaya. cahaya matahari menyinari setiap sudut ruangan Palihan, Kebonrejo, Jangkaran.
potensi kearifan lokal daerah setempat, baik dalam Konsep kearifan lokal, mewujudkan gold sepanjang hari sehingga lebih hemat listrik. Pada
Suasana di Bandar Udara Adi Sucipto, Yogyakarta
Pada saat ini, D. I. Yogyakarta telah memiliki satu
buah bandara Internasional yang beroperasi, yaitu
bandar udara Adisutjipto. Pada awalnya bandara
Adisutjipto merupakan bandara yang dibangun
untuk kepentingan militer pada tahun 1938, seiring
dengan perkembangannya, pada tahun 1964 bandar
udara ini menjadi bandar udara yang melayani
kebutuhan sipil dan militer. Bandara Adisutjipto
pun berubah menjadi bandara Internasional pada
tahun 2004, hal ini ditandai sejak beroperasinya
maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang
membuka rute baru Yogyakarta-Kuala Lumpur.
Selain menjadi bandara untuk keperluan sipil
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
13
hanya membutuhkan landasan pacu yang relatif
pendek, selain itu bandara ini hanya didesain untuk
40 tahun oleh Belanda, yang berarti pada tahun
1978, bandara ini sudah harus dikaji ulang terkait
GAMBAR GANTI INI YO FID
penggunaannya.
Bandara Adisutjipto sudah tidak mungkin lagi
direvitalisasi untuk memenuhi kebutuhan 6,2 juta
pengguna yang ada karena kawasan bandara ini
berada pada kawasan yang sudah padat penduduk,
sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan
pelebaran lagi. Keberadaan bandara baru mutlak
dibutuhkan di provinsi D. I. Yogyakarta sebagai
pintu gerbang baru dan sebagai ikon baru untuk
provinsi ini.
Patung Nyi Ageng Serang di Tugu Kabupaten Kulonprogo
Kulon Progo adalah kabupaten yang memiliki landmark baru dan alasan baru wisatawan
daerah wisata yang cukup banyak, sisi utara untuk berkunjung ke Kulonprogo karena lokasi
kulonprogo yang menghadap perbukitan, kulonprogo sendiri yang cukup jauh dari kota,
sedangkan pada bagian selatan dihadapkan dengan sehingga ada yang membedakan Kulon Progo
pemandangan pantai. Kabupaten kulonprogo akan dengan daerah lainnya. Landmark baru akan
berkembang dengan sangat pesat dalam beberapa menjadi daya tarik dan hal yang dicari bagi para
tahun kedepan, hal itu dikarenakan akan adanya wisatawan.
bandara Internasional yang akan dibangun di Kulon Di dalam perencanaan, luas total lahan Bandara
Progo. YIA mencapai 2.197.002,39 m² , dimana untuk
Oleh karena itu untuk menambah daya Tarik luas terminal penumpang 78.870,82 m² dan jumlah
wisatawan Kulon Progo harus memiliki sebuah bangunan sebanyak 29 Bangunan.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
15
merupakan kabupaten dengan rata-rata pendapatan menuju ke tapak menjadi semakin mudah. Jadi,
warganya yang terkecil di D. I. Yogyakarta, maka Kulon Progo menjadi tempat yang strategis dalam
dengan adanya bandara di Kulon Progo pasti akan pembangunan bandara baru.
TOLONG DIKETIK ULANG Peta Lokasi Bandara YIA, Kulonprogo pengganti Bandara lama Adi Sucipto
Lokasi Kabupaten Kulonprogo dipilih karena memiliki kontur tanah yang relatif rata, sesuai
peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara nomor SKEP/77/VI/2005, dimana kontur
tanah yang relatif rata dan minimnya penghalang/rintangan disekitarnya juga merupakan
faktor penting dalam pemilihan lokasi ini untuk dibangun runway pesawat terbang
GAMBAR DIGANTI
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
17
18 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
FILOSOFI DESAIN
21
B
andara bukan hanya sebuah bangunan
FILOSOFI
ikonik semata. Karena bandara selayaknya
mendahulukan fungsinya sebagai sebuah
tempat yang merangkum multi kegiatan
dengan tujuan keuntungan operasional dan finansial
bagi operator serta kenyamanan bagi pengguna dan
pengunjungnya.
DESAIN
Berangkat dari sebuah kebutuhan untuk
Yogyakarta International Airport, semua
gagasan dan ide harus mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginan untuk mewujudkan
terminal yang berkesinambungan dengan
operasional terbaik.
Yogyakarta International Airport berakar
pada kekayaan lokal hasil budaya bangsa yang
menjadi salah satu kekayaan dunia yaitu batik.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
23
proses konstruksi dengan meminimalisir
gangguangangguan yang timbul dengan
melakukan pendekatan pemikiran konstruksi
modular. Di lain sisi juga mampu mengakomodir
pentahapan pembangunan sehingga mampu
mempercepat operasional.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
25
Yogyakarta International Airport akan menjadi pintu yang menghubungkan Daerah Berada dekat Keraton Yogyakarta, bandara baru ini pantas menyandang julukan Kori Agung
Istimewa Yogyakarta ke kota-kota lain di Indonesia maupun di luar negeri. Ketika mendarat, Ngayogjokarto Hadiningrat (Gerbang Ngayogjokarto Hadiningrat).
akan kental terasa budaya Jawa yang dipadukan dengan sentuhan internasional dan modern.
SABDA LELUHUR
Sesuk ning tlatah Temon kene bakal ono
wong dodolan cao nang awang - awang.
Tlatah Temon kene bakal dadi susuhe
kinjeng wesi.
Tlatah sak lor Gunung Lanang lan kidul
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
27
-RONGGO WARSITO-
INTERPRETASI
DESAIN
PERADABAN BARU KONSEP FILOSOFI ARSITEKTUR
Yogyakarta adalah heritage city yang sudah Sawiji - Greget - Sengguh - Ora Mingkuh
mengalami perjalanan panjang sejak awal berdiri. (mengko) Manunggaling Kawulan Gusti
Sementara Kulon Progo adalah ‘gerbang selatan’
menjadi pendukung dan penghubung. SEBAGAI FALSAFAH HIDUP
Hal tersebut tercermin dalam thirakat Sawiji artinya orang harus selalu ingat kepada
Panebahan Senopati pada saat akan menghadapi Tuhan Yang Maha Esa. Greget berarti seluruh
serangan Kerajaan Pajang di awal berdirinya aktivitas dan gairah hidup harus disalurkan
Kerajaan Mataram Islam dengan membuka melalui jalan Allah SWT. Sengguh dimaknai
‘Gerbang Kerajaan Segara Kidul’. sebagai harus merasa bangga ditakdirkan
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
29
utama.
Peradaban merupakan perwujudan subyek
martabat kepribadian manusia yang unggul, agung
dan mulia sebagai makhluk mulia yang diciptakan
Tuhan YME.
Manusia sebagai makhluk unggul agung dan
mulia secara kodrati menjangkau nilai-nilai alamiah
(natural), budaya (cultural , peradaban/civilization)
termasuk iptek dan filsafat yang berpucak dengan
penghayatan dan pengamalan nilai agama dan
Ketuhanan.
INI DIGESER SETELAH
R
enaissance adalah kelahiran kembali. Jogja Renaissance, Jogja Gumregah, Jogja
Renaissance merupakan revolusi budaya Istimewa menjadi wahana penggerak masyarakat
PENJELASAN DI PPT HAL.20 antitesa terhadap kakunya pemikiran
dan tradisi. Faham rasionalisme, dipilih
menuju ke peningkatan dimensi nilai, pencarian
nilai-nilai kebenaran, dimensi ekonomi terkait nilai
kalau disini ke alaman 42 untuk melahirkan gerakan Jogja Gumregah untuk kegunaan, dimensi estetis pada keindahan, dimensi
melepaskan diri dari kungkungan mitologi dan sosial pada nilai "trust", dimensi politik pada nilai
kejumudan dogmatis, melalui proses Gumregah- kuasa, dimensi keagamaan, dan nilai ketuhanan yang
JOGJA
nya kebudayaan ke tingkat kebudayaan yang berkebudayaan. Jogja Renaissance adalah proses
unggul. Peradaban unggul, pada masa lalu telah kelahiran kembali terus menerus tanpa merusak adi
menunjukkan bukti mampu menegakkan nilai-nilai luhung.
keluhuran, “keutamaan dan jati diri Jogjakarta.
Visi misi Gubernur DIY, 2 Agustus 2017
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
31
dapat mengendalikan nafsu untuk mencapai
keseimbangan antara spiritual dan rasional.
RENAISANS
GERBANG
SEMARTINANDU
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
33
harum. Regol Paduraksa berasal dari kata padu yang
berarti “kaki”. Kaki disini bermakna leluhur atau
yang dimuliakan. Terakhir, semar tinandhu dimaknai
seperti halnya tokoh Semar dalam pewayangan yang
bijak serta dihormati. Disebutkan bahwa hadirnya
Islam di Jawa tidak menginggalkan kebudayaan
sebelumnya, tetapi justru memuliakannya. lapangm bersih serta harum. Selian itu perletakan
Gapura dengan sarat makna ini diletakkan pada gerbang semar tinandu pada bagian depan bandara
bagian depan Bandara Internasional Yogyakarta ini dimaksudkan untuk memberikan aksen
(YIA), dengan harapan bahwa siapapun yang jawa kental pada YIA dan untuk memberdakan
memasuki area bandara ini memiliki hati yang karakteristik antara YIA dengan bandara lainnya.
GAMBAR DIGANTI Sisi belakang area Gerbang Semartinandu terhampar tanaman hias beraneka warna
menyejukan mata memandang dan memberikan kenyamanan lingkungan Bandara YIA
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
35
PATUNG Mengarah keperbukitan Menoreh, gestur seolah
mendaki dan menyongsong zaman baru yang
mengandung petuah “ dimana bumi dipijak di situ
HAYUNINGRAT
bertusuk konde padi emas melambangkan cita-cita
luhur demi kemakmuran rakyat dengan membawa
bokor kencana, sebagai simbol sarana persembahan
dan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
37
bertusuk konde padi emas melambangkan cita-cita
memegang Bokor. luhur demi kemakmuran rakyat dengan membawa
Patung Hamemayu Hayuningrat bokor kencana, sebagai simbol sarana persembahan
setinggi 15 meter dari permukaan dan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha
tanah ini dapat disimbolkan sebagai Esa.
“Ibu Pertiwi” dalam kaitan dengan Hamemayu Hayuningrat mempunyai makna
konsep keseimbangan alam, bumi, sebagai monumen peradaban yang melestarikan nilai
dan angkasa (ibu pertiwi, bapak tradisional sekaligus menjadi ruang tumbuh bagi
angkasa), agraris dan maritim. peradaban baru sesuai dengan karakter masyarakat
Yogyakarta yang kuat sekaligus luwes
GUNUNGAN
Sejumlah infrastruktur di Bandara YIA yang
menggambarkan nilai-nilai kearifan lokal telah
menampakan wujudnya, salah satunya adalah
Gunungan yang berada di area pintu masuk bandara.
Sementara alunan suara gending Jawa terdengar
menggema di depan terminal keberangkatan bandara
YIA, begitu lembut, seakan menyambut kedatangan
tamu-tamu bandara. Dis ebut Gunungan, karena
bentuknya menyerupai gunung yang dibagian ujung
atasnya meruncing.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
39
Underpass : Jalan underpass memiliki pernana penumpang menu terminal tidak akan terganggu
BANDARA YIA
dan barat). Mungkin terdengar sepele, namun terjadinya antrian kendaraan dan mengurangi resiko
fungsi dari jalan underpass ini sangat besar untuk terjadinya kecelakaan.
jangka Panjang. Dengan adanya underpass flow
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
41
GAMBAR GELAP Setalah gunungan mulai terdapat percabangan
pada jalan jalan menuju bandara YIA, pada bagian
ini akan diterangkan bagian bagian jalan beserta
fungsinya. Keunggulan YIA sendiri pada area akses
terbagi menjadi 3 bagian jalan.
Fly Over : jalan layang yang ditujukan untuk
kendaraan roda 4 khusus menuju area keberangkatan
terminal penumpang (Lantai 3 Terminal penumpang.
General Road : merupakan jalan umum pada
ketinggian dari MSL (Mean Sea Level) adalah
±9.000. general road ini lebih menghubungkan dari
jalan masuk ke terminal penumpang.
SIMBOL
D
alam pandangan hidup budaya Jawa,
simbol merupakan hasil krida , cipta,
rasa, dan karsa sebagai refleksi dari
realitas kehidupan ( kasunyatan ).
KAWUNG
Empat penjuru arah saling bersinggungan
terpusat pada inti sebagai pusat pengendali
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
GESER HALAMAN
42
43
TERMINAL
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
45
tap ‘kawungan’ merupakan simbol
pekerti dan tharikat untuk mencapai
hakitat Ketuhanan YME, bahwa
bandara baru didesain untuk mencapai
satu titik tujuan dimana pengguna dapat merasakan
sensasi baru tanpa kehilangan akar budaya.
GESER HALAMAN
46 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
B
48
49
andara adalah sebuah kori agung di
Selatan (GERBANG SELATAN) kota
Yogyakarta. Gerbang yang memberi
makna lebih dalam bertutur dan bercerita
dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual,
di mana didalamnya memiliki pelataran keaneka
ragaman budaya dan pengalaman.
Gerbang yang mewakili identitas seluruh
penghuni di dalamnya dan memberikan ‘latar’
pengalaman baru.
50 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
TUTUR
IMAGINER
G
erbang menyambut ‘tamu’’ yang Gerbang bertutur tentang pengalaman di
memiliki pelataran, bertutur tentang Yogyakarta, terintegrasi dengan filosofi masterplan
heterogensis Yogyakarta dan Kulon secara kesuluruhan.
Progo
54
55
GLAGAH & GUMUK
Glagah sebagai interprestasi tentang Yogyakarta
bagian selatan (pesisir). Disela ornamen glagah,
diselipkan simbol bunga Wijaya Kusuma
bermakna bahwa budaya Yogyakarta sudah
terbangun ribuan tahun lalu dan terus ada ada
diwaktu mendatang (imortal) apabila genersi
selanjutanya tetap menjaga dan memperkaya
budaya tersebut.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
57
BAGGAGE
CLAIM
58 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
P
60
61
apat / Sekawan dalam bahasa jawa berarti
4 (empat) dan dalam bahasa sansekerta
disebut Catur (kreatifitas, kecerdasan)
dan Kerta (kemenangan).
Kerb memiliki gerbang dengan 4 pintu bermakna
menjaga a diluhung ke empat penjuru mata angin
dengan kreatifitas dalam bertindak (adab) dan
kecerdasan befikir (spiritual)
62 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
G
umuk (gundukan pasir) sebagai
representasi Yogyakarta bagian Selatan
(pesisir). Konon hanya beberapa tempat
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
65
66 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
JOGJA RENAISANS
69
ARSITEK-INTERIOR Craftman Muntilan
Filosofi Hasta Brata diterapkan dengan MATERIAL Pahat Batu Andesit
penggunaan material alam dan imaginer perspetif dan Aksesoris
pada bentuk. DIMENSI
Tinggi 4,5 Meter
Lebar 16 Meter Area
Media 52.5 Meter2
KEBERANGKATAN INTERDOM (LANTAI 1) KEDATANGAN INTERDOM (LANTAI MEZZANINE)
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
71
dan Aksesoris dan Aksesoris
Mataram modern.
CRAFT DIMENSI DIMENSI
Montage material alam berbentuk slice dan Tinggi 9 Meter Tinggi 4 Meter
kemudian dibentuk sedemikian rupa (komtemporer) Lebar 13.5 Meter Lebar 12 Meter Area
Area Media @ 107.8 Meter2 Media @ 48 Meter2
Total 539 Meter2 Total 288 Meter2
72 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
75
Lebar 16 Meter kosmos). Hal ini menunjukkan bahwa manusia
Jawa berperadaban tinggi, mampu menemukan dan Logam dan Akse-
Area Media @ 52.4 Meter2 soris)
memahami interaksi alam semesta.
Total 104.8 Meter2 DIMENSI
SCULPTURE Tinggi 4 Meter (Maximum)
Dibuat dengan dimensi cukup sebagai bentuk Panjang 10 Meter
komunikasi ruang (interface) area komersial dan Lebar 2-3 Meter (average)
area tunggu.
76 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
JOGJA RENAISANS
• Relief
• Tema Jogja Renaissance
• Teknik cetak
• Material alumunium
78
79
LOKASI Area Ruang Tunggu
MODEL Patung Relief
SENIMAN Entang Wiharso
MATERIAL Mixed Media (Alu-
munium Cor dan
Aksesoris)
DIMENSI
Tinggi 4 Meter
Lebar 20 Meter
KEBERANGKATAN INTERDOM (LANTAI 1)
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
81
LOKASI Area Ruang Tunggu
MODEL Instalasi
PEMATUNG Lutse Lambert D
Morin, Craftman
Kota Gede dan
Cepogo Boyolali
MATERIAL Kuningan Tatah &
Mix Media
DIMENSI 6 x 4 x 2,5 meter
KEDATANGAN INTERDOM (LANTAI MEZZANINE)
DESA JANGKARAN
83
zaic, Mirror, Logam
DESA GLAGAH
dan Aksesoris)
DIMENSI PER BIDANG
Panjang 10 Meter
Tinggi 2 Meter
KEDATANGAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL
(LANTAI MEZZANINE)
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
85
Panjang 20 Meter
Tinggi 4 Meter
BAGGAGE RECLAIM INTERDOM (LANTAI DASAR) GERBANG KEDATANGAN (LANTAI DASAR)
TETANDURAN
Bertutur tentang vegitasi lokal Kulon Progo LAWANG PAPAT
berupa stilasi pohon Manggis. Personafikasi gerbang atau plengkung yang
menjadi akses utama masuk ke area kedaton.
LOKASI Area Baggage Merupakan simbol empat penjuru mata angin yang
Reclaim bertumpu pada satu tujuan dengan aplikasi tekstur
MODEL Cover Kolom motif kawung.
PEMATUNG I Made Widya
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
87
88 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
91
Lokal Yogyakarta
K
ucuran air menetes ke tanah,
pancuran air tiada henti
memberikan kesejukan bagi
pengunjung dan jamaah. Ketiga
suara Adzan berkumandang, bergegaslah
ratusan pekerja YIA memasuki area Masjid
Al Akbar. Membasuh tangan, muka, kaki
dan bagian-bagian tubuh lain dalam aturan
ber-wudhu.
Masjid Al Akbar yang berdiri kokoh diantara masjid masuk hingga ujung bangunan. Dilihat dari Masjid Al Akbar merupakan bangunan yang Bandara YIA. Fasilitas-fasilitas penunjang Masjid
bangunan Gedung Terminal Bandara YIA desainnya, konsep dasar Masjid Al-Akbar adalah pertama selesai dari seluruh pekerjaan pembangunan Al-Akbar :
dibangun di atas lahan seluas 8240 m2 dan memiliki bunga terbalik yang melambangkan simbol Kota
daya tampung hingga 800 jamaah. Masjid Al-Akbar Yogyakarta. Delapan kelopak bunga ini berdiri
berbeda dengan masjid pada umunya, Masjid ini kokoh sebagai kaki kaki masjid dan membentuk
sarat akan nilai Budaya Yogyakarta, mulai gerbang pola setengah lingkaran.
GAMBAR GANTI
GAMBAR GANTI
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
Gambar Masterplan Bandara YIA di bawah gambar Masterplan menunjukkan Masjid terletak
ini menunjukkan letak Masjid Al Akbar. Dalam pada tanda merah berhuruf I
92
93
Design Masjid Al Akbar bagian dalam (Interior)
Bagian kubah masjid menjadi pusat perhatian Akbar, design plafon dibantu pendar cahaya kuning
mulai dari desain hingga kombinasi warna. Unsur mengikuti pola bunga. Kecantikan masjid Al-Akbar
hijau dan biru enjadi simbol warna kota Yogyakarta semakin menonjol tanpa mengurangi unsur modern
tersusun rapi pada kubah masjid Al-Akbar. dan fungsi utamanya sxebagai sarana ibadah dan
Begitupun bagian dalam (desain interior) Masjid Al- pengembangan umat.
In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
95
dan tanaman pendukung lain, seolah menjadi angin
segar untuk melepaskan rasa penat dan capek. Di
sisi luar membentang pagar dengan motif GRC
kawung berwarna Hijau yang menjadi batas masjid
dengan area luar.
Pada sore menjalang malam, elemen-elemen
tata cahaya yang ditampilkan pada bagian luar dan
dalam Masjid memberikan “warna” tersendiri bagi
Masjid Al Akbar. Nampak elegan dan menghasilkan
ketepatan harmonisasi antara warna, penggunaan
material serta lighting.
Masjid Al Akbar di malam hari, terlihat khusyuk
dan menampilkan aura ibadah bagi jamaah begitu
mendalam
96 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
IN DESIGN
YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT
B
andara Internasional Baru Dibangun mengedepankan
Yogyakarta atau dikenal dengan konsep modern namun tidak
Yogyakarta International Airport meninggalkan akar budaya
atau disingkat YIA berada di lokasi Yogyakarta. Akomodasi
strategis pinggir pantai, yaitu Kecamatan konsep modern bertaraf
Temon, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi internasional namun mampu
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. secara apik menjadi literature
sejarah budaya dan seni
Yogyakarta
102 In Design Yogyakarta International Airport (YIA)
BOURDING GATE
ARRIVAL CORRIDOR