Knowledge
“Collective Intellegence”
Leader/Pemimpin
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Respect 1 4 Love
Bagaimana strategi
menunjukkan arahpemerintah Daerah
kebijakan dan diplomasi kebudayaan
yang dilakukan Istimewa
dalam upayaYogyakarta
pemulihan pariwisata dan
mitigasi pariwisata internasional di Yogyakarta
dalam upaya
pemulihan
Jangkauan Penelitian
pariwisata
internasional?
Bab I
berisi uraian latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, kerangka teori dan kerangka kerja penelitian, metode penelitian, dan
sistematika pembahasan.
Bab II
berisi penjelasan mengenai Yogyakarta sebagai tujuan desitnasi wisata
internasional pra-pandemi covid-19
Bab III
berisi penjelasan terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor
pariwisata internasional Yogyakarta
Bab IV
berisi penjelasan terkait upaya dan strategi pemulihan pariwisata
internasional oleh Pemerintah Yogyakarta
Bab V
berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19
Strategi Pariwisata
Pemerintah Yogyakarta
Tingkat keseriusan pemerintah DIY melalui Dinas Strategi Program Kegiatan
Pariwisata Yogyakarta secara signifikan berkontribusi Penguatan Kualitas dan Citra Program Pengembangan dan Pengelolaan dan Pengembangan
pada capaian wilayah ini yang semakin dikenal sebagai Daya Tarik Wisata Pemasaran Pariwisata Obyek Daya Tarik Wisata
destinasi utama wisatawan internasional. Hal ini Internasional Promosi dan Pemasaran Pariwisata
tercermin pada masuknya Yogyakarta dalam lima Peningkatan Lembaga Wisata
kawasan destinasi wisata super prioritas. Budaya
Pengembangan Atraksi Wisata
peran sentral Yogyakarta sebagai salah satu destinasi Budaya
utama wisata Internasional tidak hanya bisa ditinjau dari
berbagai objek wisata yang ada di wilayah tersebut Peningkatan Kualitas Atraksi Program Peningkatan Kualitas Pembinaan dan Pengembangan
namun juga dari multiplier effect tourism bagi wilayah dan Ekonomi Kreatif bagi Atraksi Pariwisata dan Ekonomi Ekonomi Kreatif
lain. Yogyakarta dapat secara strategis memposisikan diri Pengembangan Daya Tarik Kreatif Pembinaan dan Pengembangan
sebagai destinasi wisata dan destinasi singgah wisata Wisata Internasional Atraksi Wisata
(travel-hub) bagi objek wisata lain di sekitar, salah
satunya adalah situs Candi Borobudur
Kunjungan Resmi Berbagai Negara Kunjungan Resmi Berbagai Negara Kunjungan Resmi Berbagai Negara
di Kawasan Pariwisata Yogyakarta di Kawasan Pariwisata Yogyakarta di Kawasan Pariwisata Yogyakarta
(Singapura) (Belanda) (IMF)
Presiden Singapura, Halimah Yacob tercatat pernah Yogyakarta juga pernah dikunjungi oleh pejabat organisasi
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima
mengunjungi area pariwisata Keraton Yogyakarta pada internasional yaitu Direktur Pelaksana International
Zorreguieta Cerruti mengunjungi Yogyakarta pada 11 Maret
Rabu, 5 Februari 2020 . Pada kesempatan itu, Raja Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde pada 28 Februari
2020 untuk bertemu dengan Raja Keraton Yogyakarta Sri
Keraton Yogyakarta memanfaatkan momentum untuk 2018.
Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas.
mempersembahkan pertunjukan tarian pusaka milik
Keraton Yogyakarta, Beksan Lawung. Agenda IMF ke Yogyakarta ini merupakan rangkaian dari
tujuan kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda ke
Yogyakarta salah satunya karena latar belakang wilayah ini kunjungan budaya (Cultural Visit) yang dinilai merupakan
Hal ini merupakan salah satu bukti konkret bagaimana salah satu destinasi pariwisata andalan Indonesia yang
yang memiliki sejarah istimewa dan kaya akan budaya.
pariwisata Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri merepresentasikan kekayaan seni budaya dan keindahan
Belanda juga menilai Yogyakarta sebagai pusat pengetahuan,
tidak hanya bagi para wisatawan mancanegara secara alam sekaligus potensi investasi yang berkelanjutan.
sains dan budaya yang turut dilengkapi dengan fasilitas
umum namun juga bagi kalangan pejabat pemerintahan
pariwisata internasional
mancanegara.
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19
Internasional di Yogyakarta
studi kasus polemik pengelolaan area pariwisata Secara garis besar, permasalahan yang
Yogyakarta sebelum pandemi Covid-19: terjadi di sektor pariwisata dalam
• Wisata Goa Pindul, Gunung Kidul periode sebelum pandemi Covid-19
• Puncak Gunung Gentong Gedangsari Gunungkidul terjadi lantaran tidak sinkronnya
(4G) birokrasi antara pemerintah serta
• Watugupit di Kecamatan Purwosari praktek penegakan peraturan yang
• proyek Parangtritis Geomaritime Science Park masih tidak tegas di kawasan
(PGSP). pariwisata.
• permasalahan pemberian izin pembangunan hotel,
apartemen, resort yang memicu konflik agraria di Berbagai problematika yang terjadi
beberapa lokasi di Yogyakarta seperti Kabupaten dalam proses pengembangan
Gunungkidul dan Kabupaten pariwisata internasional Yogyakarta
telah menjadi tantangan tersendiri
bagi masa depan sektor wisata yang
berkelanjutan.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP
SEKTOR PARIWISATA INTERNASIONAL YOGYAKARTA
United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) mengeluarkan laporan yang memperkirakan bahwa
sektor pariwisata internasional akan masih merugi secara global
senilai antara US$ 1,7 Triliun hingga US$ 2,4 Triliun dibandingkan
dengan tahun 2019.
untuk memberi gambaran mengenai signifikansi dampak pandemi Covid-19 bagi wilayah seperti Yogyakarta, penelitian inii akan menyajikan sejumlah studi kasus terkait performa
sektor pariwisata di negara lain di masa pandemi.
laporan dari United Nations Economic Commission for Latian America and the Caribbean menyebut bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan kemerosotan dalam pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB) wilayah tersebut sebesar 8 persen. Sektor pariwisata di negara-negara wilayah kepulauan Karibia ini tidak hanya menjadi salah satu kontributor
perekonomian melalui sektor ekspor dan penyediaan lapangan kerja di skala nasional namun juga di skala daerah dan kota seperti halnya Yogyakarta di Indonesia.
Menurut data dari Malaysian Associations of Hotels/MAH sektor pariwisata yang terdiri dari berbagai lapisan industri terintegrasi seperti perhotelan, agen perjalanan darat dan
udara, akan kehilangan sekitar 5,6 Miliar Ringgit akibat kebijakan pembatasan perjalanan internasional dan pembatasan akibat pandemi Covid-19. Pola kesamaan tren penurunan
sektor pariwisata antara Indoensia dan Malaysia yang terjadi dalam ruang lingkup wilayah yang memiliki citra pariwisata internasional seperti Yogyakarta di Indonesia dan
Georgetown serta Kuantan di Malaysia, menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memang memiliki dampak signifikan terhadap pariwisata di berbagai negara.
Data yang dihimpun dari Singapore Tourism Board/STB menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara di Singapura pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
85,7 persen jika dibandingkan pada tahun 2019 sebelum pandemi. Tolak ukur dalam laporan yang disusun STB adalah tiga lokasi utama pariwisata di Singapura yaitu Orchrad
Road, Marina Bay, dan Bugis. Tiga lokasi pariwisata ini merupakan area utama pendapatan sektor wisata internasional Singapura seperti halnya Indonesia dengan Yogyakarta dan
Bali. Penulis mengambil data ini sebagai studi kasus dan perbandingan performa kinerja pariwisata antara Indonesia dengan negara lain dalam menghadapi pandemi Covid-19.
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA
Kebijakan pemulihan pariwisata internasional dalam ruang lingkup upaya pemulihan pariwisata internasional memerlukan tahapan yang
regional kawasan ASEAN telah disusun dalam ASEAN Tourism panjang dan konsistensi implementasi secara terukur dari masing-
Strategic Plan (ATSP) 2016-2025. Visi yang terkandung adalah masing negara. Pemulihan sektor pariwisata internasional juga
menjadikan kawasan ASEAN sebagai destinasi pariwisata internasional bergantung pada manajemen krisis kesehatan dan adaptasi strategi di
berkualitas yang menawarkan pengalaman unik dan beragam serta tingkat nasional-regional.
berkomitmen untuk pengembangan konsep pariwisata yang
bertanggung jawab, berkelanjutan, inklusif dan seimbang sehingga
dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan sosial
ekonomi masyarakat negara-negara ASEAN Adaptasi dari kerangka kebijakan pemulihan pariwisata internasional
ASEAN di Indonesia dapat dilihat dari langkah mitigasi dampak
kebijakan pemulihan pariwisata internasional yang dilakukan oleh pandemi yang terbagi menjadi tiga yaitu Program Perlindungan Sosial,
negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, terbagi dalam tiga langkah Program Padat Karya dan Program Stimulus.
strategis yaitu pembukaan kembali (reopening), pemulihan (recovery),
ketahanan (resilience). terkait implementasi program stimulus dilakukan melalui kebijakan
fiskal dan moneter dengan melakukan relaksasi pajak untuk sektor
Strategi pemulihan pariwisata internasional yang termuat di ATSP pariwisata sekaligus membantu penyelenggaraan agenda virtual
2016-2025 dan telah diadopsi dalam Final Study Report for the Post- pariwisata dan pelatihan online pariwisata
Covid-19 Recovery Plan for Asean Tourism berfungsi sebagai panduan
untuk tujuan penentuan skala prioritas tiap negara.
• Pembukaan kembali
perjalanan internasional Recovery • Pengalihan fokus jangka
panjang visi pariwisata
yang aman dan berbasis ASEAN.
risiko. • Persiapan dan strategi
• Pembuatan standar baru • Pencapaian tingkat vaksinasi responsif terhadap Tiga Langkah Strategis Pemulihan
prosedur keamanan dan 100% di wilayah pariwisata. potensi tantangan baru
kesehatan. • Pendapatan dan kontribusi di masa depan. Pariwisata Internasional ASEAN
sektor pariwisata terhadap
PDB kembali ke angka
Reopening sebelum pandemi.
Resilience
• Pelaksanaan sosialisasi CHSE melalui webinar dan seminar online
Implementasi Pendekatan Diplomasi Kebudayaan untuk Implementasi Pendekatan Diplomasi Kebudayaan untuk
Pemulihan Pariwisata Internasional Yogyakarta Pemulihan Pariwisata Internasional Yogyakarta
• Ekshibisi • Pariwisata
Kompetisi • Pengakuan Olahraga
• • Hegemoni •
• Damai • Negosiasi • Pendidikan
• Persahabatan
• Pertukaran studi/ahli Penyesuaian • Perdagangan
Konferensi • Kesenian
• •
• Smart Tourism merupakan konsep yang • Implementasi Smart Tourism berbasis teknologi
menggabungkan teknologi dengan pariwisata tidak dapat berjalan secara efektif jika tidak
sebagai fusi yang bertujuan untuk membangun terdapat upaya kolektif dari aktor pariwisata
infrastruktur pariwisata, manajemen tata kelola multisektor secara berkelanjutan.
pariwisata, serta meningkatkan ragam
pariwisata. • Pada penerapannya di pemulihan sektor
pariwisata internasional Yogyakarta, para
• Hal tersebut pada akhirnya akan berorientasi pemangku kepentingan yang tergabung dalam
akhir pada tercapainya daya saing wisata yang kolaborasi Pentahelix ini telah melakukan upaya
turut memiliki standar internasional sehingga untuk mewujudkan komitmen dalam
dapat membantu pemulihan ekonomi menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata
pascapandemi. internasional yang bertanggung jawab
• Tercatat bahwa hingga akhir tahun 2021, pelaku industri pariwisata yang • penggunaan aplikasi “Jogja Pass” oleh pemerintah Yogyakarta
tergabung dalam aplikasi “Visiting Jogja” sebanyak 255 destinasi wisata, 65 menandakan betapa pemerintah setempat peduli dengan pengawasan
restoran dan usaha kuliner, 110 hotel, dan akomodasi 84 desa wisata sembilan protokol kesehatan. Kepedulian tinggi terhadap protokol kesehatan ini
paket wisata serta 19 event wisata. sangat krusial untuk menjaga citra Yogyakarta sebagai salah satu destinasi
• Aplikasi “Visiting Jogja” juga sudah di-download sebanyak 30.681 kali dan hingga pariwisata internasional unggulan Indonesia, mengingat para wisatawan
tahun 2021 akhir data jumlah kunjungan atau reservasi wisatawan melalui mancanegara sangat peduli dengan faktor keamanan dan keselamatan di
“Visiting Jogja” tercaat sebanyak 3.868.405 wisatawan. tengah pandemi.
• Capaian aplikasi “Visiting Jogja” menjadi bukti dari efektivitas konsep pendekatan • Integrasi aplikasi “Visiting Jogja” dan “Jogja Pass” merupakan suatu bentuk
Smart Tourism dalam upaya pemulihan sektor pariwisata internasional nyata penerapan smart tourism yang dilakukan oleh pemerintah
Yogyakarta. Aplikasi ini juga menjadi lompatan besar bagi pemerintah daerah Yogyakarta untuk memulihkan sektor perekonomian berbasis wisata
Yogyakarta serta pemangku kepentingan bidang pariwisata Yogyakarta lantaran
telah menjadi salah satu daerah terdepan dalam menuju digitalisasi pariwisata
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan studi kasus penelitian ini, dapat dilihat bahwa langkah
pemulihan pariwisata internasional Yogyakarta menggunakan pendekatan Diplomasi
Kebudayaan dan Smart Tourism saling terintegrasi dan terbukti cukup efektif dalam
memulihkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 secara bertahap.
Efektivitas dari berbagai terobosan kebijakan ini terhadap pemulihan sektor pariwisata
sudah dapat terlihat dari berbagai sisi. Dalam jangka panjang, efektivitas ini akan semakin
dapat terlihat ketika pandemi dapat semakin terkendali dan kesepakatan mengenai
dibukanya kembali perjalanan internasional pariwisata dapat tercapai di antara tatanan
masyarakat internasional.
TERIMA KASIH