Anda di halaman 1dari 33

KEPEMIMPINAN

Airlangga Rachmat Bagaskara,S.Pd


LULUSAN PENDIDIKAN PASIF

Umumnya kurang kuat menghadapi tekanan dan


kenyataan Kurang dapat berkomunikasi lisan dengan baik

Kurang dapat bekerjasama dalam tim, dan sulit


mengenal orang yang baru

Kurang inisiatif dan mudah bosan


• Everyone is born a genius

Knowledge

Superman Is an absolute concept

NOW : “SUPER TEAM”

“Collective Intellegence”
Leader/Pemimpin

1 2 3 4 5

Kelebihan Ilmu Kelebihan Disiplin Sabar Hatinya bersih Nuraninya Jernih


Kemampuan

1 2 3 4 5

Komunikasi Memimpin Problem Solving Presentrasi dan Critical Thinking


Mendengarkan
Kemampuan to be able to perform in English
Dampak Signifikan Pandemi Covid-19
terhadap Sektor Pariwisata
Internasional
Masalah

Jika Terjadi Masalah


dalam Organisasi
apa yang bisa
dilakukan?
Kuncinya adalah REALITY

Respect 1 4 Love

Emotion Bonding 2 5 Initiative

Attitude 3 6 Team Work


Yes We can do it TOGETHER
Dampak Signifikan Pandemi Covid-19
terhadap Sektor Pariwisata
Internasional
Tujuan Penelitian

mengeksplorasi dan mengobservasi bagaimana pandemi


Covid-19 berdampak signifikan bagi sektor pariwisata
internasional wilayah Yogyakarta

Bagaimana strategi
menunjukkan arahpemerintah Daerah
kebijakan dan diplomasi kebudayaan
yang dilakukan Istimewa
dalam upayaYogyakarta
pemulihan pariwisata dan
mitigasi pariwisata internasional di Yogyakarta
dalam upaya
pemulihan
Jangkauan Penelitian
pariwisata
internasional?

berfokus pada kebijakan pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta


dan kaitannya dengan integrasi dari kebijakan pemerintah pusat
dan kebijakan internasional sektor pariwisata di masa
pra-pandemi, pandemi dan transisi pasca-pandemi
Sistematika Penulisan

Bab I
berisi uraian latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat
penelitian, kerangka teori dan kerangka kerja penelitian, metode penelitian, dan
sistematika pembahasan.

Bab II
berisi penjelasan mengenai Yogyakarta sebagai tujuan desitnasi wisata
internasional pra-pandemi covid-19

Bab III
berisi penjelasan terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor
pariwisata internasional Yogyakarta

Bab IV
berisi penjelasan terkait upaya dan strategi pemulihan pariwisata
internasional oleh Pemerintah Yogyakarta

Bab V
berisi kesimpulan dari keseluruhan penelitian
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19

Sejarah Daya Tarik Sejarah Daya Tarik Sejarah Daya Tarik


Pariwisata Internasional Yogyakarta Pariwisata Internasional Yogyakarta Pariwisata Internasional Yogyakarta
Yogyakarta memiliki keragaman objek wisata yang
Popularitas dan citra Yogyakarta sebagai kota
menyeluruh baik dari aspek fisik maupun non fisik
destinasi wisata telah ada sejak kependudukan
Perkembangan popularitas Yogyakarta di mata serta memiliki kesiapan sarana penunjang wisata
Hindia Belanda. Pada masa itu, hanya kelompok
internasional semakin meningkat seiring dengan yang baik di tingkat nasional. Terdapat sekitar
elit Belanda dan wisatawan asing yang kaya raya
pengembangan fasilitas serta infrastruktur 70.000 industri kerajinan tangan serta sarana
yang hanya bisa berlibur ke Yogyakarta.
berbagai objek wisata di wilayah ini. pariwisata lain yang sangat kondusif seperti
fasilitas akomodasi dan transportasi yang beragam,
Garda terdepan wisata Yogyakarta yang menjadi
formasi objek wisata yang terdiri dari unsur serta dukungan pramuwisata yang memadai.
magnet para wisatawan mancanegara adalah
berbagai macam situs peninggalan sejarah berupa sejarah (Candi Prambanan), unsur budaya
(Keraton) serta unsur alam (Gunung Merapi dan Berbagai fasilitas dan infrastruktur tersebut telah
candi yang memiliki ciri khas dan keunikan sendiri
Pantai Parangtritis) telah menjadikan Yogyakarta dibangun serta terus dikembangkan dari masa ke
serta tidak dapat ditemukan di negara lain
sebagai destinasi wisata internasional yang masa seiring dengan meningkatnya citra kuat daya
memiliki potensi untuk dikembangkan secara tarik pariwisata internasional wilayah Yogyakarta.
Pemerintah Hinda Belanda pada saat itu
membentuk Batavia Vereeniging Toeristenverkeer berkelanjutan
Dukungan pemerintah setempat melalui dinas
(BVT) yang bertujuan untuk mendatangkan para
Pariwisata merupakan suatu kekuatan yang terus
wisatawan mancanegara secara berkelanjutan
menunjuang performa Yogyakarta sebagai salah
satu destinasi utama wisata internasional.
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19

Prestasi Yogyakarta Sebagai Prestasi Yogyakarta Sebagai Prestasi Yogyakarta Sebagai


Destinasi Pariwisata Internasional Destinasi Pariwisata Internasional Destinasi Pariwisata Internasional
Daya saing pariwisata Indonesia diketahui Pemerintah DIY merefleksikan capaian pariwisata
meningkat ke peringkat 40 pada 2019 berdasarkan tingkat nasional ke level regional melalui Rencana
laporan World Economic Forum (WEF) yang Yogyakarta memiliki andil yang cukup signifikan Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah
berjudul “The Travel Tourism Competitiveness dalam capaian di laporan WEF ini mengingat sektor (RIPPARDA). Melalui rencana induk ini, Yogyakarta
Report 2019”. Indeks ini diukur berdasarkan kebersihan menjadi salah satu aspek utama yang memiliki misi untuk meningkatkan daya saing
beberapa indikator, seperti lingkungan, diperbaiki dan terus ditingkatkan di berbagai objek pariwisata pada tingkat nasional maupun global
kebijakan/regulasi, infrastruktur, sumber daya wisata Yogyakarta. sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan,
alam dan budaya serta kondisi pendukung. lama tinggal, dan pembelanjaan wisatawan.
Dinas Pariwisata DIY membuatprogram inovasi
Pencapaian Indonesia dalam konteks perbaikan kampung wisata dengan konsep Clean, Health, Hal tersebut menjelaskan kesinambungan capaian
kualitas fasilitas pariwisata terbukti dari masuknya Safety, Environment Sustainable (CHSE) yang tinggi Indonesia dalam kategori daya saing harga
Indonesia di kategori “Most Improved Country in mengedepankan kebersihan, kesehatan, dan pariwisata di Travel and Tourism Competitiveness
Health and Hygiene Sector” dalam laporan WEF. lingkungan yang berkelanjutan. Report
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19

Strategi Pariwisata
Pemerintah Yogyakarta
Tingkat keseriusan pemerintah DIY melalui Dinas Strategi Program Kegiatan
Pariwisata Yogyakarta secara signifikan berkontribusi Penguatan Kualitas dan Citra Program Pengembangan dan  Pengelolaan dan Pengembangan
pada capaian wilayah ini yang semakin dikenal sebagai Daya Tarik Wisata Pemasaran Pariwisata Obyek Daya Tarik Wisata
destinasi utama wisatawan internasional. Hal ini Internasional  Promosi dan Pemasaran Pariwisata
tercermin pada masuknya Yogyakarta dalam lima  Peningkatan Lembaga Wisata
kawasan destinasi wisata super prioritas. Budaya
 Pengembangan Atraksi Wisata
peran sentral Yogyakarta sebagai salah satu destinasi Budaya
utama wisata Internasional tidak hanya bisa ditinjau dari
berbagai objek wisata yang ada di wilayah tersebut Peningkatan Kualitas Atraksi Program Peningkatan Kualitas  Pembinaan dan Pengembangan
namun juga dari multiplier effect tourism bagi wilayah dan Ekonomi Kreatif bagi Atraksi Pariwisata dan Ekonomi Ekonomi Kreatif
lain. Yogyakarta dapat secara strategis memposisikan diri Pengembangan Daya Tarik Kreatif  Pembinaan dan Pengembangan
sebagai destinasi wisata dan destinasi singgah wisata Wisata Internasional Atraksi Wisata
(travel-hub) bagi objek wisata lain di sekitar, salah
satunya adalah situs Candi Borobudur

Pemeirntah DIY menargetkan pada tahun 2025


Yogyakarta dapat menjadi tujuan wisata utama di Asia
Tenggara yang sejalan dengan visi yang tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2017-2022 Yogyakarta
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19

Tren Pergerakan Jumlah Kunjungan Tahun Wisatawan Mancanegara (Orang)


Wisatawan Mancanegara ke
2015 232,913
Yogyakarta
2016 249,481
Secara khusus di kota Yogyakarta, tren kunjungan 2017 297,695
wisatawan mancanegara juga menunjukkan
peningkatan, khususnya dalam rentang waktu 2018- 2018 219,332
2019. Alasan dasar pemilihan rentang waktu ini adalah
pertimbangan kondisi untuk menggambarkan situasi 2019 252,682
sebelum pandemi yang berdampak signifikan pada
sektor pariwisata di kota Yogyakarta

Tabel 1 menunjukkan tren pergerakan wisatawan


mancanegara ke Yogyakarta

Tabel 2 menambahkan variabel Objek Daya Tarik Wisata


Kabupaten/Kota Wisatawan Mancanegara (Orang Jumlah ODTW
(ODTW) sebagai komparasi rasio wilayah dan jumlah
wisatawan mancanegara secara apple to apple untuk Kota Yogyakarta 252,682 24
mengetahui keterkaitan jumlah wisatawan dan ODTW Kabupaten Bantul 4,871 35
pada tahun 2019 atau sebelum pandemi Kabupaten Gunung Kidul 19,191 26
Kabupaten Kulon Progo 41,573 37
Kabupaten Sleman 233,050 40
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19

Kunjungan Resmi Berbagai Negara Kunjungan Resmi Berbagai Negara Kunjungan Resmi Berbagai Negara
di Kawasan Pariwisata Yogyakarta di Kawasan Pariwisata Yogyakarta di Kawasan Pariwisata Yogyakarta
(Singapura) (Belanda) (IMF)
Presiden Singapura, Halimah Yacob tercatat pernah Yogyakarta juga pernah dikunjungi oleh pejabat organisasi
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima
mengunjungi area pariwisata Keraton Yogyakarta pada internasional yaitu Direktur Pelaksana International
Zorreguieta Cerruti mengunjungi Yogyakarta pada 11 Maret
Rabu, 5 Februari 2020 . Pada kesempatan itu, Raja Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde pada 28 Februari
2020 untuk bertemu dengan Raja Keraton Yogyakarta Sri
Keraton Yogyakarta memanfaatkan momentum untuk 2018.
Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas.
mempersembahkan pertunjukan tarian pusaka milik
Keraton Yogyakarta, Beksan Lawung. Agenda IMF ke Yogyakarta ini merupakan rangkaian dari
tujuan kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Belanda ke
Yogyakarta salah satunya karena latar belakang wilayah ini kunjungan budaya (Cultural Visit) yang dinilai merupakan
Hal ini merupakan salah satu bukti konkret bagaimana salah satu destinasi pariwisata andalan Indonesia yang
yang memiliki sejarah istimewa dan kaya akan budaya.
pariwisata Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri merepresentasikan kekayaan seni budaya dan keindahan
Belanda juga menilai Yogyakarta sebagai pusat pengetahuan,
tidak hanya bagi para wisatawan mancanegara secara alam sekaligus potensi investasi yang berkelanjutan.
sains dan budaya yang turut dilengkapi dengan fasilitas
umum namun juga bagi kalangan pejabat pemerintahan
pariwisata internasional
mancanegara.
YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN DESITNASI WISATA
INTERNASIONAL PRA-PANDEMI COVID-19

Seni Internasional di Art Jog Yogyakarta Penyelenggaraan Agenda Internasional


Agenda Pariwisata Betaraf Jogja-NETPAC Asian Film Festival

Internasional di Yogyakarta

Pemrintah pusat sejauh ini diketahui telah


mengakui sejumlah agenda yang dianggap
memenuhi standar internasional, diantaranya
adalah Art Jog, Jogja-NETPAC Asian Film
Festival, dan Jogja International Heritage
Walk.

Pengamat Pariwisata, Ike Janita Dewi menilai


bahwa Yogyakarta memiliki potensi yang Penyelenggaraan Agenda Internasional Jogja
banyak untuk menyelenggarakan berbagai International Heritage Walk
agenda bertaraf internasional mengingat
jumlah seniman kreatif serta perguruan tinggi
seni yang dapat memacu adanya agenda
tersebut secara berkelanjutan
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP
SEKTOR PARIWISATA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

Polemik dan Problematika Yogyakarta


Sebagai Destinasi Pariwisata Internasional

Problematika Sektor Pariwisata Yogyakarta


Sebelum Pandemi Covid-19

Problematika Sektor Pariwisata Yogyakarta


di Masa Pandemi Covid-19
Perbandingan Sektor Pariwisata
Internasional Mancanegara dan Yogyakarta
di Masa Pandemi Covid-19
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP
SEKTOR PARIWISATA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

Yogyakarta secara historis telah menghadapi berbagai permasalahan


umum yang dihadapi oleh daerah pariwisata lainnya sebelum
pandemi Covid-19 seperti masih terdapat kesenjangan sosial dan
ekonomi, fasilitas pariwisata yang masih perlu diperbaiki, serta
sejumlah gesekan antarpenduduk yang terjadi di akar rumput.

studi kasus polemik pengelolaan area pariwisata Secara garis besar, permasalahan yang
Yogyakarta sebelum pandemi Covid-19: terjadi di sektor pariwisata dalam
• Wisata Goa Pindul, Gunung Kidul periode sebelum pandemi Covid-19
• Puncak Gunung Gentong Gedangsari Gunungkidul terjadi lantaran tidak sinkronnya
(4G) birokrasi antara pemerintah serta
• Watugupit di Kecamatan Purwosari praktek penegakan peraturan yang
• proyek Parangtritis Geomaritime Science Park masih tidak tegas di kawasan
(PGSP). pariwisata.
• permasalahan pemberian izin pembangunan hotel,
apartemen, resort yang memicu konflik agraria di Berbagai problematika yang terjadi
beberapa lokasi di Yogyakarta seperti Kabupaten dalam proses pengembangan
Gunungkidul dan Kabupaten pariwisata internasional Yogyakarta
telah menjadi tantangan tersendiri
bagi masa depan sektor wisata yang
berkelanjutan.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP
SEKTOR PARIWISATA INTERNASIONAL YOGYAKARTA
United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) mengeluarkan laporan yang memperkirakan bahwa
sektor pariwisata internasional akan masih merugi secara global
senilai antara US$ 1,7 Triliun hingga US$ 2,4 Triliun dibandingkan
dengan tahun 2019.

United Nations World Tourism Organization( UNWTO) pada


bulan Maret 2020 mengumumkan bahwa pandemi Covid-19 akan
memiliki dampak signifikan di seluruh rantai pariwisata.

Laporan UNWTO and UNCTAD juga dapat dilihat implikasinya di


Yogyakarta, di mana sektor pariwisata juga mengalami penurunan
drastis.
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Yogygakarta Tahun
Bulan 2020 Wisatawan Mancanegara
Jumlah Tercatat, jumlah kunjungan
Januari 20,805 wisatawan mancanegara pada tahun
Februari 13,749 2019 mencapai 498.867 orang
Maret 4,501
sedangkan pada tahun tahun 2018
April 87
Mei 85 mencapai 496.293 orang. Penurunan
Juni 64 jumlah wisatawan mancanegara
Juli 101 yang sangat drastis pada tahun 2020
Agustus 123 yaitu 40.570 membuat industri
September 107 pariwisata Yogyakarta mengalami
Oktober 248
kerugian hingga Rp. 10 Triliun
November 294
Desember 406 akibat pandemi
Total 40.570
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP
SEKTOR PARIWISATA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

Badan Pusat Statistik Yogyakarta secara khusus mencatat


bahwa sebanyak 15 usaha pariwisata serta 776 usaha jasa
pariwisata di wilayah ini terdampak oleh pandemi Covid-19.
Jumlah wisatawan yang menginap di perhotelan dan
penginapan Yogyakarta juga mengalami penurunan yang
drastis,

Pada tahun 2019 tingkat kehunian hotel di Yogyakarta


mencapai 9 juta orang sedangkan pada tahun 2020
menjadi 3,2 juta orang atau mengalami penurunan
sebesar 64,37 persen

Pertumbuhan ekonomi Yogyakarta mengalami kontraksi


bertahap yang dimulai dari 0,17 persen pada Triwulan I
tahun 2020 hingga 6,74 persen pada Triwulan II tahun
2020. Hal ini disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan
sektor pariwisata sebagai salah satu sektor penggerak utama
perekonomian Yogyakarta akibat pandemi Covid-19.
Perbandingan Sektor Pariwisata Internasional Mancanegara dan
Yogyakarta Di Masa Pandemi Covid-19

untuk memberi gambaran mengenai signifikansi dampak pandemi Covid-19 bagi wilayah seperti Yogyakarta, penelitian inii akan menyajikan sejumlah studi kasus terkait performa
sektor pariwisata di negara lain di masa pandemi.

laporan dari United Nations Economic Commission for Latian America and the Caribbean menyebut bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan kemerosotan dalam pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB) wilayah tersebut sebesar 8 persen. Sektor pariwisata di negara-negara wilayah kepulauan Karibia ini tidak hanya menjadi salah satu kontributor
perekonomian melalui sektor ekspor dan penyediaan lapangan kerja di skala nasional namun juga di skala daerah dan kota seperti halnya Yogyakarta di Indonesia.

Menurut data dari Malaysian Associations of Hotels/MAH sektor pariwisata yang terdiri dari berbagai lapisan industri terintegrasi seperti perhotelan, agen perjalanan darat dan
udara, akan kehilangan sekitar 5,6 Miliar Ringgit akibat kebijakan pembatasan perjalanan internasional dan pembatasan akibat pandemi Covid-19. Pola kesamaan tren penurunan
sektor pariwisata antara Indoensia dan Malaysia yang terjadi dalam ruang lingkup wilayah yang memiliki citra pariwisata internasional seperti Yogyakarta di Indonesia dan
Georgetown serta Kuantan di Malaysia, menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 memang memiliki dampak signifikan terhadap pariwisata di berbagai negara.

Data yang dihimpun dari Singapore Tourism Board/STB menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara di Singapura pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
85,7 persen jika dibandingkan pada tahun 2019 sebelum pandemi. Tolak ukur dalam laporan yang disusun STB adalah tiga lokasi utama pariwisata di Singapura yaitu Orchrad
Road, Marina Bay, dan Bugis. Tiga lokasi pariwisata ini merupakan area utama pendapatan sektor wisata internasional Singapura seperti halnya Indonesia dengan Yogyakarta dan
Bali. Penulis mengambil data ini sebagai studi kasus dan perbandingan performa kinerja pariwisata antara Indonesia dengan negara lain dalam menghadapi pandemi Covid-19.
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA

Strategi Terintegrasi Pemulihan Pariwisata Strategi Terintegrasi Pemulihan Pariwisata


Internasional Indonesia dan ASEAN Internasional Indonesia dan ASEAN

Kebijakan pemulihan pariwisata internasional dalam ruang lingkup upaya pemulihan pariwisata internasional memerlukan tahapan yang
regional kawasan ASEAN telah disusun dalam ASEAN Tourism panjang dan konsistensi implementasi secara terukur dari masing-
Strategic Plan (ATSP) 2016-2025. Visi yang terkandung adalah masing negara. Pemulihan sektor pariwisata internasional juga
menjadikan kawasan ASEAN sebagai destinasi pariwisata internasional bergantung pada manajemen krisis kesehatan dan adaptasi strategi di
berkualitas yang menawarkan pengalaman unik dan beragam serta tingkat nasional-regional.
berkomitmen untuk pengembangan konsep pariwisata yang
bertanggung jawab, berkelanjutan, inklusif dan seimbang sehingga
dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan sosial
ekonomi masyarakat negara-negara ASEAN Adaptasi dari kerangka kebijakan pemulihan pariwisata internasional
ASEAN di Indonesia dapat dilihat dari langkah mitigasi dampak
kebijakan pemulihan pariwisata internasional yang dilakukan oleh pandemi yang terbagi menjadi tiga yaitu Program Perlindungan Sosial,
negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, terbagi dalam tiga langkah Program Padat Karya dan Program Stimulus.
strategis yaitu pembukaan kembali (reopening), pemulihan (recovery),
ketahanan (resilience). terkait implementasi program stimulus dilakukan melalui kebijakan
fiskal dan moneter dengan melakukan relaksasi pajak untuk sektor
Strategi pemulihan pariwisata internasional yang termuat di ATSP pariwisata sekaligus membantu penyelenggaraan agenda virtual
2016-2025 dan telah diadopsi dalam Final Study Report for the Post- pariwisata dan pelatihan online pariwisata
Covid-19 Recovery Plan for Asean Tourism berfungsi sebagai panduan
untuk tujuan penentuan skala prioritas tiap negara.
• Pembukaan kembali
perjalanan internasional Recovery • Pengalihan fokus jangka
panjang visi pariwisata
yang aman dan berbasis ASEAN.
risiko. • Persiapan dan strategi
• Pembuatan standar baru • Pencapaian tingkat vaksinasi responsif terhadap Tiga Langkah Strategis Pemulihan
prosedur keamanan dan 100% di wilayah pariwisata. potensi tantangan baru
kesehatan. • Pendapatan dan kontribusi di masa depan. Pariwisata Internasional ASEAN
sektor pariwisata terhadap
PDB kembali ke angka
Reopening sebelum pandemi.

Resilience

Strategi Implementasi Keberlanjutan Jangka Panjang


Memperkuat Tim Komunikasi Krisis Pariwisata ASEAN - Indonesia: Melakukan evaluasi dan pembaruan ATCCT secara
(ASEAN Tourism Crisis Communications Team/ATCCT) Penyusunan Panduan Keamanan dan berkelanjutan dengan berkolaborasi bersama pihak swasta,
untuk meningkatkan ketahanan pariwisata Keselamatan Pariwisata Internasional masyarakat sipil serta pemangku kepentingan pariwisata
internasional. - Malaysia:
Pengembangan Tim Komunikasi Tanggap
Krisis Pariwisata Internasional

Kerangka Kebijakan Pemulihan


Memperbarui Rencana Pengembangan Sumber Daya - Indonesia Menyusun kerangka panduan standarisasi HRDP berbasis
Pariwisata Internasional ASEAN Manusia (Human Resource Development Plan/HRDP) Pariwisata Budaya adaptasi normal baru (new normal) dengan melibatkan
Pariwisata Internasional di sejumlah prioritas sektor - Malaysia pemangku kepentingan pariwisata internasional untuk
wisata lokal. Pariwisata Lingkungan mempersiapkan sumber daya manusia di industri wisata
- Thailand pascapandemi.
  Pariwisata Lingkungan
- Singapura
Pariwisata Pelayaran
Kerangka Kebijakan Strategi Pemulihan
Pariwisata Internasional Indonesia
Pengelolaan Krisis dan Akselerasi Upaya Pemulihan Persiapan Pariwisata New
Mitigasi Dampak Pandemi Pariwisata Normal Pasca-Pandemi
Menguatamakan Pendampingan bagi pelaku Meningkatkan investasi untuk
keselamatan pelaku industri industri pariwisata dalam pengembangan sumber daya
pariwisata, wisatawan adaptasi kebiasaan baru manusia pariwisata yang
nasional dan mancanegara, berdaya saing tinggi
serta masyarakat di area
pariwisata
 
Kebijakan Mitigasi Fear Factor
Pariwisata di masa Pandemi Covid-19
Memberikan insentif kepada Mendorong produktivitas Memperkuat tata kelola
pelaku industri pariwisata industri pariwisata dan pelaku pariwisata internasional serta
industri pariwisata melalui manajemen krisis
adaptasi digital • Pembuatan logo dan konten protokol CHSE

 
• Pelaksanaan sosialisasi CHSE melalui webinar dan seminar online

Membantu likuiditas pelaku Memberi stimulus fiskal dan Mengakselerasi transformasi


industri pariwisata non-fiskal pada industri dan inovasi digital dalam • Pelibatan Key Opinon Leaders dalam mempromosikan pariwisata new
pariwisata ekosistem pariwisata normal
 
• Publikasi media terkait keamanan dan kelancaran pariwisata new
Memasukkan pariwisata Pengembangan pasar Mendorong peningkatan
normal
dalam program prioritas wisatawan nusantara dan aksesbilitas dan konektivitas
pemulihan ekonomi nasional internasional serta pariwisata internasional untuk • Pengarusutamaan kampanye safe travel dalam pariwisata new
membangun kepercayaan di mencapai tujuan normal secara berkelanjutan
kedua sektor pariwisata pembangunan berkelanjutan.
tersebut.
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA

Implementasi Pendekatan Diplomasi Kebudayaan untuk Implementasi Pendekatan Diplomasi Kebudayaan untuk
Pemulihan Pariwisata Internasional Yogyakarta Pemulihan Pariwisata Internasional Yogyakarta

Penulis memilih pendekatan diplomasi kebudayaan dalam melakukan


suatu negara dapat menggunakan sektor pariwisata sebagai sarana
analisis terhadap upaya pemulihan pariwisata internasional
untuk turut menjalin perdamaian dunia melalui kerja sama bilateral
Yogyakarta lantaran teori ini efektif dalam mencapai tujuan utama
dan multilateral, menyediakan lapangan kerja kompetitif di kawasan
suatu negara dalam mengamankan kepentingan nasionalnya,
regional melalui kerangka bersama pengembangan pariwisata serta
mengingat metode pelaksanaan teori ini dapat berlangsung di situasi
bahkan dapat digunakan sebagai ajang untuk mempromosikan
apapun, seperti dalam keadaan damai, krisis, konflik, perang. Dalam
potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam ke dunia
penelitian ini, situasi yang terjadi secara spesifik yaitu adalah pandemi
internasional
Covid-19, suatu bencana tingkat global yang belum pernah terjadi
sebelumnya di era konektivitas internasional modern seperti saat ini.
Dalam strategi pemulihan pariwisata internasional, pemerintah
Yogyakarta turut menerapkan konsep Sustainable Tourism. Adapun
konsep ini memperhatikan tiga aspek penting yang menjamin
keberlangsungan pariwisata berkelanjutan yaitu aspek ekonomi, Kepentingan nasional yang ingin dicapai oleh Indonesia, utamanya
sosial, dan lingkungan pada saat ini maupun di masa mendatang yang dalam hal ini melalui pemerintah daerah Yogyakarta adalah
menunjang kebutuhan wisatawan mancanegara, industri pariwisata, pemulihan sektor pariwisata internasional yang akan membantu
area pariwisata, serta pelaku industri pariwisata membangkitkan perekonomian setelah terpuruk secara signifikan
akibat pandemi. Tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap sektor
pariwisata membuat pemerintah daerah Yogyakarta perlu melakukan
berbagai terobosan dan kebijakan baru berbasis inovasi berkelanjutan
yang dapat dipahami dengan pendekatan teori diplomasi kebudayaan
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA
Agenda Pemulihan Pariwisata Internasional Yogyakarta: Peningkatan Kerja Sama Sister City Yogyakarta dengan
Jogja Business Matching Suriname PascaPandemi

Penyelenggaraan Jogja International Travel Mart untuk


Pemulihan Pariwisata di masa Pandemi
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA
Situasi Bentuk Tujuan Sarana

• Ekshibisi • Pariwisata
Kompetisi • Pengakuan Olahraga
• • Hegemoni •
• Damai • Negosiasi • Pendidikan
• Persahabatan
• Pertukaran studi/ahli Penyesuaian • Perdagangan
Konferensi • Kesenian
• •

Situasi Bentuk Tujuan Sarana

Peningkatan kerja sama Peningkatan ekonomi Kerangka kebijakan


Sister City berbasis sektor Pariwisata pariwisata berkelanjutan
• Pemulihan Pasca- Penyelenggaraan agenda Internasional
Pandemi konsolidasi pariwisata
internasional
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA
Implementasi Pendekatan Smart Tourism
untuk Pemulihan Pariwisata Internasional Yogyakarta

inovasi proses standarisasi pengembangan tiga


protokol kesehatan aspek penting pariwisata
internasional dengan yaitu atraksi, amenitas
implementasi Clean, dan akses berbasis
Program Sinergi Health, Safety and program Visiting Jogja konsep new normal
Wisata Ngayogyakarta Environment (CHSE) dan digitalisasi tiket
(Siwignyo) destinasi pariwisata
internasional dengan
Quick Response Code
Indonesian Standard
(QRIS)
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA
Implementasi Pendekatan Smart Tourism
untuk Pemulihan Pariwisata Internasional Yogyakarta

• Smart Tourism merupakan konsep yang • Implementasi Smart Tourism berbasis teknologi
menggabungkan teknologi dengan pariwisata tidak dapat berjalan secara efektif jika tidak
sebagai fusi yang bertujuan untuk membangun terdapat upaya kolektif dari aktor pariwisata
infrastruktur pariwisata, manajemen tata kelola multisektor secara berkelanjutan.
pariwisata, serta meningkatkan ragam
pariwisata. • Pada penerapannya di pemulihan sektor
pariwisata internasional Yogyakarta, para
• Hal tersebut pada akhirnya akan berorientasi pemangku kepentingan yang tergabung dalam
akhir pada tercapainya daya saing wisata yang kolaborasi Pentahelix ini telah melakukan upaya
turut memiliki standar internasional sehingga untuk mewujudkan komitmen dalam
dapat membantu pemulihan ekonomi menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata
pascapandemi. internasional yang bertanggung jawab

• Penerapan Smart Tourism berbasis teknologi


• Pendekatan Smart Tourism juga dapat diartikan yang penelitian ini kaji adalah terkait aplikasi
sebagai strategi alternatif dalam mencari solusi “Visitng Jogja”. Aplikasi ini merupakan suatu
untuk mengembangkan pariwisata secara efektif inovasi kebijakan yang dilakukan oleh
dan berkelanjutan berbasis teknologi. Untuk pemerintah daerah Yogyakarta menggunakan
mencapai hal ini diperlukan strategi kolaborasi pendekatan Smart Tourism dan terintegrasi
Pentahelix yang melibatkan aktor multisektor dengan konsep Smart City
mulai dari pemerintah, akademisi, badan atau
pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan
media.
STRATEGI PEMULIHAN PARIWISATA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA
Penerapan Smart Tourism melalui Launching Aplikasi Penerapan Smart Tourism melalui Launching Aplikasi
“Visiting Jogja” “Jogja Pass”

• Tercatat bahwa hingga akhir tahun 2021, pelaku industri pariwisata yang • penggunaan aplikasi “Jogja Pass” oleh pemerintah Yogyakarta
tergabung dalam aplikasi “Visiting Jogja” sebanyak 255 destinasi wisata, 65 menandakan betapa pemerintah setempat peduli dengan pengawasan
restoran dan usaha kuliner, 110 hotel, dan akomodasi 84 desa wisata sembilan protokol kesehatan. Kepedulian tinggi terhadap protokol kesehatan ini
paket wisata serta 19 event wisata. sangat krusial untuk menjaga citra Yogyakarta sebagai salah satu destinasi
• Aplikasi “Visiting Jogja” juga sudah di-download sebanyak 30.681 kali dan hingga pariwisata internasional unggulan Indonesia, mengingat para wisatawan
tahun 2021 akhir data jumlah kunjungan atau reservasi wisatawan melalui mancanegara sangat peduli dengan faktor keamanan dan keselamatan di
“Visiting Jogja” tercaat sebanyak 3.868.405 wisatawan. tengah pandemi.
• Capaian aplikasi “Visiting Jogja” menjadi bukti dari efektivitas konsep pendekatan • Integrasi aplikasi “Visiting Jogja” dan “Jogja Pass” merupakan suatu bentuk
Smart Tourism dalam upaya pemulihan sektor pariwisata internasional nyata penerapan smart tourism yang dilakukan oleh pemerintah
Yogyakarta. Aplikasi ini juga menjadi lompatan besar bagi pemerintah daerah Yogyakarta untuk memulihkan sektor perekonomian berbasis wisata
Yogyakarta serta pemangku kepentingan bidang pariwisata Yogyakarta lantaran
telah menjadi salah satu daerah terdepan dalam menuju digitalisasi pariwisata
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan studi kasus penelitian ini, dapat dilihat bahwa langkah
pemulihan pariwisata internasional Yogyakarta menggunakan pendekatan Diplomasi
Kebudayaan dan Smart Tourism saling terintegrasi dan terbukti cukup efektif dalam
memulihkan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 secara bertahap.

Penulis menggarisbawahi terkait kompleksitas sektor pariwisata yang memiliki multiplier


effect terhadap sektor lain sehingga dalam upaya pemulihannya diperlukan kolaborasi dari
semua pemangku kepentingan terkait dan dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah
daerah Yogyakarta juga telah secara maksimal berupaya untuk menggunakan berbagai
instrumen kebijakan berbasis inovasi untuk memulihkan sektor pariwisata mulai dari
peningkatan kerja sama sister city di masa pandemi dan pascapandemi, penyelenggaraan
agenda konsolidasi internasional pemulihan pariwisata, peluncuran aplikasi terintegrasi
untuk memenuhi standar protokol kesehatan di konsep pariwista new normal hingga
sinergi konsep Smart Tourism dan Smart City.

Kunci dalam mencapai pemulihan pariwisata internasional Yogyakarta secara maksimal


adalah sinergitas antar pemangku kepentingan pariwisata dan penerapan kebijakan
berbasis inovasi secara berkelanjutan.

Efektivitas dari berbagai terobosan kebijakan ini terhadap pemulihan sektor pariwisata
sudah dapat terlihat dari berbagai sisi. Dalam jangka panjang, efektivitas ini akan semakin
dapat terlihat ketika pandemi dapat semakin terkendali dan kesepakatan mengenai
dibukanya kembali perjalanan internasional pariwisata dapat tercapai di antara tatanan
masyarakat internasional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai