AKADEMI KEBIDANAN
YAYASAN PENDIDIKAN
KONAWE
MANUAL PLASENTA
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pembimbing
perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
jumlah nilai
nilai= X 100% =
jumlah item
Nilai kelulusan praktek minimal 68 (B=2,75) apabila nilai tidak mencukupi atau yang belum lulus,
maka perlu perbaikan /diulang.
Unaaha,…………………..2021
Pembimbing
(.......................……………………..)
3
PERSALINAN LETAK SUNGSANG
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pembimbing
perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu
berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
4
15 Pegang bagian pinggul bayi
MELAHIRKAN TANGAN
16 Jika tangan menempel pada dada biarkan lahir dengan spontan :
Jika lengan pertama lahir, angkat bokong ke arah perut ibu agar lengan
kedua lahir spontan
Jika tangan tidak lahir spontan, tempatkan 1 atau 2 jari di siku bayi dan
tekan, agar tangan turun melewati muka bayi
17 Jika lengan lurus ke atas kepala atau terjungkit di belakang kepala (Nuchel
arm) gunakan perasat atau cara Lovset :
Setelah bokong dan kaki bayi lahir, pegang pinggul bayi dengan kedua
tangan
Putar bayi 180 derajat sambil tarik ke bawah dengan lengan bayi yang
terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang menjungkit, sehingga lengan
posterior berada di bawah simpisis (depan).
Bantu melahirkan lengan dengan memasukkan 1 atau 2 jari pada lengan
atas serta menarik secara perlahan tangan ke bawah melalui dada
(seolah olah tangan bayi mengusap dadanya) sehingga siku dalam
keadaan fleksi dan lengan depan lahir. Untuk melahirkan lengan kedua,
putar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan ke kiri/ke kanan
sambil ditarik secara perlahan sehingga lengan belakang menjadi lengan
depan dan lahir di depan
18 Jika badan bayi tidak dapat diputar, lahirkan bahu belakang terlebih dahulu :
Pegang pergelangan kaki dan angkat ke atas
Lahirkan bahu belakang/posterior
Lahirkan lengan dan tangan
Pegang pergelangan kaki dan tarik ke bawah
Lahirkan bahu dan lengan depan
MELAHIRKAN KEPALA
19 Melahirkan kepala dengan cara Mauriceau - Smelle –Veit :
Masukkan tangan kiri penolong ke dalam vagina
Letakkan badan bayi di atas tangan kiri penolong sehingga badan bayi
seolah-olah menunggang kuda
Letakkan jari telunjuk dan jari manis kiri pada maxila bayi, dan jari
tangan di dalam mulut bayi
Tangan kanan memegang/mencengkram tengkuk bahu bayi dan jari
tengah mendorong oksipital sehingga kepala menjadi fleksi
Dengan koordinasi tangan kiri dan kanan secara hati-hati tariklah kepala
dengan gerakan memutar sesuai dengan jalan lahir
Minta asisten menekan atas tulang pubis ibu, sewaktu melahirkan kepala
Angkat badan bayi (posisi menunggang kuda) ke atas untuk melahirkan
mulut hidung dan seluruh kepala
20 Bila perlu setelah melahirkan bayi periksa apakah ada perlukaan jalan lahir
21 Jahit luka episiotomi jika sebelumnya dilakukan episiotomi
22 Lakukan asuhan segera pada ibu post partum dan bayi baru lahir
TINDAKAN SETELAH PERSALINAN SUNGSANG
23 Sebelum melepaskan sarung tangan, buang terlebih dahulu kapas atau kassa
dan sampah lainnya ke dalam tempat sampah yang tidak bocor/kantong
plastik
24 Rendam instrumen ke dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit untuk
5
dekontaminasi
25 Bilas kedua sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% :
Lepaskan sarung tangan dengan arah dari dalam keluar
Jika sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan disposibel
buang ke dalam tempat sampah yang tidak bocor/kantong plastik
Jika sarung tangan akan digunakan kembali dekontaminasi terlebih
dahulu keadaan larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
26 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian keringkan dengan
handuk bersih
27 Observasi 2 jam post partum
28 Lakukan proses pendokumentasian
jumlah nilai
nilai= X 100% =
jumlah item
Nilai kelulusan praktek minimal 68 (B=2,75) apabila nilai tidak mencukupi atau yang belum lulus,
maka perlu perbaikan /diulang.
Unaaha,…………………..2021
Pembimbing
(.......................…………………….)
6
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
No KEGIATAN/ NILAI
AKTIVITAS 1 2 3
1 Beritahukan ibu dan keluarga, bahwa bayi mengalami kesulitan
bernapas dan bahwa Anda akan menolongnya
Mintalah salah seorang keluarga mendampingi ibu untuk memberi
2 dukungan moral, menjaga ibu dan melaporkan bila ada
perdarahan.
A LANGKAH AWAL
I Jaga bayi tetap hangat
3 Letakkan bayi di atas kain ke-1 yang ada di atas perut ibu atau
sekitar 45 cm dari perineum
4 Selimuti bayi dengan kain tersebut, wajah, dada dan perut tetap
terbuka, potong tali pusat
5 Pindahkan bayi yang telah diselimuti kain ke-1 ke atas kain ke-2
yang telah digelar di tempat resusitasi
6 Jaga bayi tetap diselimuti wajah dan dada terbuka di bawah
pemancar panas.
II Atur posisi bayi
7 Letakkan bayi di atas kain ke-1 yang ada di atas ibu atau sekitar
45 cm dari perineum
8 Posisikan kepala bayi pada posisi menghidu yaitu kepala sedikit
ekstensi dengan mengganjal bahu.
III Isap lendir
9 Gunakan alat penghidap DeLee dengan cara sebagai berikut:
7
Jangan lakukan pengisapan terlalu dalam yaitu jangan lebih dari 5
12 cm ke dalam mulut karena dapat menyebabkan denyut jantung
bayi menjadi lambat atau bayi tiba-tiba berhenti bernapas. Untuk
hidung jangan melewati cuping hidung.
13 Jika dengan balon karet penghisap lakukan dengan cara sebagai
berikut:
14 Tekan bola di luar mulut dan hidung
15 Masukkan ujung pengisap di mulut dan lepaskan tekanan pada
bola (lendir akan terisap)
16 Untuk hidung, masukkan di lubang hidup sampai cuping hidung
dan lepaskan.
IV Keringkan dan rangsang bayi
Keringkan bayi dengan kain ke-1 mulai dari muka, kepala dan
17 bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan. Tekanan ini dapat
merangsang BBL mulai menangis
18 Rangsangan taktil berikut dapat juga dilakukan untuk merangsang
BBL mulai bernapas:
19 Menepuk/ menyentil telapak kaki; atau
20 Menggosok punggung/ perut/ dada/ tungkai bayi dengan telapak
tangan
21 Ganti kain ke-1 yang telah basah dengan kain ke-2 yang kering
dibawahnya
8
Lakukan tiupan atau remasan dengan tekanan 30 cm air
9
Jika bayi mulai bernapas normal/ tidak megap-megap dan atau
48 menangis, hentikan ventilasi bertahap dan lakukan asuhan pasca
resusitasi.
Jika bayi megap-megap atau tidak bernapas, teruskan ventilasi 20
49 kali dalam 30 detik kemudian lakukan penilaian ulang napas
setiap 30 detik.
V Siapkan rujukan jika bayi belum bernapas spontan sesudah 2
menit resusitasi
50 Jelaskan kepada ibu apa yang terjadi, apa yang Anda lakukan
dan mengapa
51 Mintalah keluarga untuk mempersiapkan rujukan
52 Teruskan ventilasi selama mempersiapkan rujukan
53 Catat keadaan bayi pada formulir rujukan dan rekam medik
persalinan
VI Lanjutkan ventilasi, nilai ulang napas dan nilai denyut
jantung
54 Lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik (dengan tekanan 20 cm
air)
55 Setiap 30 detik, hentikan ventilasi, kemudian lakukan nilai ulang
napas dan nilai jantung.
Jika dipastikan denyut jantung bayi tidak terdengar, ventilasi 10
56 menit. Hentikan resusitasi jika denyut jantung tetap tidak
terdengar, jelaskan kepada ibu dan berilah dukungan kepadanya
serta lakukan pencatatan.
57 Bayi yang mengalami henti jantung 10 menit kemungkinan besar
mengalami kerusakan otak yang permanen.
D ASUHAN PASCA RESUSITASI
Setelah tindakan resusitasi, diperlukan asuhan pasca resusitasi
58 yang merupakan perawatan intensif selama 2 jam pertama.
Asuhan yang diberikan sesuai dengan hasil resusitasi (asuhan
pasca resusitasi)yaitu:
59 Jika resusitasi berhasil
60 Jika perlu rujukan
61 Jika resusitasi tidak berhasil
jumlah nilai
nilai= X 100% =
jumlah item
Nilai kelulusan praktek minimal 68 (B=2,75) apabila nilai tidak mencukupi atau yang belum lulus,
10
maka perlu perbaikan /diulang.
Unaaha,…………………..2021
Pembimbing
(.......................……………………..)
PEMASANGAN AKDR
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu /
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
11
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO KEGIATAN/ NILAI
AKTIVITAS 1 2 3
A SIKAP DAN PERILAKU
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
3 Memposisikan pasien dengan baik
4 Tanggap terhadap reaksi pasien
5 Sabar dan teliti.
B CONTENT
6 Mempersiapkan klien :
Klien disapa dengan ramah dan memperkenalkan diri
serta menanyakan tujuan kedatangannya
Bila belum dilakukan konseling, memberikan konseling
sebelum melakukan pemasangan AKDR :
- informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedi, keuntungan dan
keterbatasan
- membantu klien memilih jenis kontrasepsi yang diinginkan
7 Memastikan bahwa klien telah memilih AKDR, menjelaskan tentang
kemungkikan efek samping pemakai AKDR
8 Melakukan anamnesa untuk memastikan tidak ada masalah kondisi
kesehatan pada klien sebagai pemakai AKDR
9 Menjelaskan apa yang akan dilakukan dan mempersilahkan klien
untuk mengajukan pertanyaan
10 Memastikan klien telah mengosongkan kandung kencingnya dan
mencuci kemaluannya dengan menggunakan sabun
12
11 Mencuci tangan 6 langkah dengan air dan sabun, mengeringkan
dengan kain/handuk bersih
12 Menyiapkan alat dan bahan serta perlengkapan secara ergonomik
13 Membaringkan klien dengan posisi litothomi di atas meja/bed ginekologi
13
31 Menarik keluar sebagian inserter, memotong benang ± 3-4 cm
32 Melepaskan tenakulum dengan hati-hati. Tekan area bekas jepitan
dengan kassa ± 30 dtk
33 Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
34 Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik
35 Mengeluarkan spekulum
36 Membuang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi
jumlah nilai
nilai= X 100% =
jumlah item
Nilai kelulusan praktek minimal 68 (B=2,75) apabila nilai tidak mencukupi atau yang belum lulus,
maka perlu perbaikan /diulang.
Unaaha,…………………..2021
Pembimbing
(.......................……………………..)
14
PEMASANGAN IMPLANT
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
NO KEGIATAN/ NILAI
AKTIVITAS
1 2 3
A. PERSIAPAN
1. Persiapan Alat dan Bahan :
Tempat tidur
Penyangga lengan
Sarung Tangan steril 1 pasang
Duk Lubang Steril 1 buah
Kain bersih dan kering 1 buah
Klem 1 buah
Scalpel 1 buah
Trokar 1 buah
Kom kecil steril 2 buah
Kapsul implant dalam kemasan
Spuit 3cc 1 buah
Obat anastesi 1% tanpa ephinephrine
Epinephrine untuk syok anafilaktik
Kapas dan kasa steril
Antiseptic
Band aid atau kasa steril dengan plaster
Kasa pembalut
Tempat sampah basah, kering dank tajam
Larutan klorin 0.5 %
2. Persiapan Ruangan
Ruangan bersih, cukup penerangan, nyaman dan menjaga privacy
klien
Persiapan klien
3 Meminta klien mencuci seluruh lengan dan tangan dengan sabun dan
15
air mengalir
4 Tutup tempat tidur klien atau penyangga lengan meja samping bila
ada) dengan kain bersih
5 Meminta klien berbaring dengan lengan diletakkan lurus atau sedikit
bengkokkan ke atas (diregangkan) disangga dengan baik
6 Tentukan tempat pemasangan yang optimal (6-8 cm diatas lipatan siku
sebelah dalam), dunakan pola dan spidol untuk menandai tempat
insisi yang yang akan dibuat
Persiapan Petugas
7 Buka dengan hati – hati kemasan steril implant dengan menarik kedua
lapisannya dan jatuhkan kapsul ke kom steril
8 Buka dengan hati – hati pembungkus spluit untuk anatesi tanpa
penyentuh spuit dan jatuhkan pada tempat yang steril
9 Patahkan ampul obat anastesi
B PELAKSANAAN
Pra Pemasangan
10 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir keringkan dengan kain
bersih dan kering
11 Pakai sarung tangan steril pada tangan yang dominan
12 Isi spuit dengan 3 ml obat anastesi 1% (tanpa epinephrine)
13 Pakai sarung tangan pada tangan yang lain
14 Usap tempat pemasangan dengan kapas atau kasa yang direndam
dalam larutan antiseptic 8-13 cm melingkar dari dalam keluar
(dianjurkan memegang kapas/kasa berantiseptik dengan klem agar
tangan tidak terkontaminasi dengan kulit)
15 Pasang duk lubang
16 Setelah memastikan tidak alergi terhadap obat anastesi, masukkan
jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi kemudian lakukan aspirasi
untuk memastikan jarum tidak masuk kedalam pembuluh darah.
Suntikan untuk membuat gelembung dibawah kulit.
Kemudian tanpa memindahkan jarum, masukkan di bawah kulit
(subdermis) sekitar 4 cm diantara kapsul 1 dan 2 kemudian tarik jarum
pelan – pelan sambil menyuntikkan obat anastesi sekitar 1 ml.
Lakukan pemijatan pada lengan agar penyebaran obat merata tunggu
beberapa saat.
Tindakan Pemasangan
17 Sebelum membuat insisi, sentuh tempat insisi dengan scalpel pada
sisi yang tumpul untuk memastikan obat telah bekerja
18 Pegang scalpel dengan sudut 45 derajat, buat insisi dangkal untuk
sekedar menembus kulit (sekitar 0.4 cm)
19 Dengan ujung yang tajam menghadap ke atas dan mendorong di
dalamnya, masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut
kecil,melalui dari kiri atau kanan seperti pola pada kipas, gerakkan
trokar kedepan sampai ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit. (
2-3 mm dari akhir ujung tajam)
20 Angkat trokar keatas sehingga kulit terangkat., masukkan perlahan-
lahan dan lembut kearah tanda 1 (dekat pangkal). Trokar harus cukup
dangkal sehingga dapat diraba dari luar dengan jari.
21 Saat trokar masuk sampai tanda 1 cabut pendorong
16
22 Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar dengan ibu jari dan telunjuk
atau dengan klem dengan satu tangan yang lain di bawah kapsul untuk
menangkap bila kapsul tersebut jatuh. Dorong kapsul sampai
seluruhnya ke dalam trokar dan masukkan kembali pendorong. Bila
kapsul diambil dengann tangan pastikan sarung tangan terbebas
dari bedak dan npartikel lain.
23 Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul kearah ujung trokar
sampai terasa ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa
24 Pegang pendorong dengan erat ditemptnya dengan satu tangan. Tarik
trokar kearah luka insisi sampai tanda 2 muncul di tepi luka insisi dank
pangkalnya menyentuh pegangan pendorong. Jaga pendorong agar
tetap ditempatnya dan tidak mendorong kapsul di jaringan (teknik
withdraw)
25 Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendorong, kapsul
sekarang berada di bawah kuli, keluar dari trokatr. Raba kapsul
dengan jari untuk memastikan kapsul sudah berada keluar seluruhnya
dari trokar
26 Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, geser sekitar 15 derajat,
mengikuti pola seperti kipas yang terdapat pada lengan. Fiksasi kapsul
pertama dengan jari telunjuk dan masukkan kembali trokar sepanjang
sisi jari telunjuk tersebut. Hal ini untuk memastikan jarak yang tepat
antara kapsul dan mencegah trokar menusuk kapsul yang dipasang
sebelumnya.
27 Pada pemasangan kapsul berikutnya, untuk mengurangi resiko infeksi
atau ekspulsi, pastikan bahwa ujung kapsul terdekat tidak kurang dari
5 mm dari tepi luka insisi
28 Setelah memasang kapsul terakhir, cabut trokar dan pendorong. Raba
kapsul untuk memastikan semua kapsul telah terpasang.
29 Periksa apakah jarak ujung kapsul ke luka insisi sudah cukup (sekitar
5 mm). bila sebuah kapsul keluar atau terlalu dekat dari luka insisi,
kapsul harus dicabut dengan hati – hati dan dipasang kembali di
tempat yang tepat.
30 Dekatkan kedua tepi luka insisi kemudian tutup dengan menggunakan
band aid atau plester dengan kasa steril untuk menutup luka insisi.
Luka insisi tidak perlu di jahit karena dapat menimbulkan jaringan parut.
Periksa adanya pendarahan.
17
18
tangan, celupkan sarung tangan kedalam larutan klorin dan
rendam dalam keadaan terbalik.
35 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
36 Segera tulis di catatan medis tempat pemasangan kapsul dan hal – hal
–penting yang terjadi selama pemasangan. Kalau bias digambarkan
secara sederhana tempat pemasangan kapsul tersebut.
37 Amati klien kurang lebih 15-20 menit untuk kemungkinan pendarahan
dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri
petunjuk perawatan luka insisi pasca pemasangan
Jaga luka insisi tetap bersih dan kering selama minimal 48 jam
Mungkin akar terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah luka
insisi selama beberapa hari. Hal ini adalah normal.
Klien dapat segera bekerja secara rutin. Hindari benturan, luka,
menambah tekanan pada tempat insisi dan mengangkat beban
yang berat
Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan biarkan
band aid ditempatnya sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5
hari)
Setelah luka inisisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan
dibersihkan dengan tekanan normal.
38 Bila tidak ada masalah atau pertanyaan klien tidak perlu kembali
sampai saat kapsul dicabut. Klien harus kembali ke klnik bila di
temukan masalah :
Terdapat tanda – tanda infeksi (demam, kemerahan, dan panas
atau sakit yang menetap selama beberapa hari.)
Terjadi abses
Haid yang terlambat setelah siklus haid yang teratur, terutama bilka
disertai sakit perut bagian bawah.
Perdarahan pervaginaank yang banyak
Perdarahan atau nanah di tempat pemasangan
Ekspulsi Kapsul
Serangan migren, sakit kepala atau gangguan penglihatan
jumlah nilai
nilai= X 100% =
jumlah item
Nilai kelulusan praktek minimal 68 (B=2,75) apabila nilai tidak mencukupi atau yang belum
lulus, maka perlu perbaikan /diulang.
19
Unaaha,…………………..2021
Pembimbing
(.......................………………….)
20