Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Yang menjadi motivasi utama bagi kami untuk memiliki sebuah Biro Perjalanan Wisata yang
lebih khusus bergerak dalam bidang Haji Khusus & Umroh tidak lain adalah untuk menjadi fasilitator bagi
para calon Tamu Allah, yang tentu nya kita sangat mengharapkan nilai plus atau kebarokahan didalam
setiap aktivitas apapun baik dunia maupun akhirat. Jadi semenjak awal kami mengingatkan diri pribadi
dan calon investor (Mudhaarib) untuk memperbaiki dan memantapkan Niat semata mata Aktivitas
usaha ini hanya untuk menggapai Ridho Allah semata dengan cara menjadi pelayan para tamu NYA sejak
awal pendaftaran, perjalanan ibadah di 2 tanah suci hingga kepulangan ke tanah air.

Yang menjadi pendorong bagi kami untuk berikhtiar mewujudkan motivasi kami sejak tahun
2015 sampai tahun 2018 kami bermukim di Kerajaan Saudi Arabia terjun langsung dalam mendampingi
perjalanan ibadah Umroh dan ibadah Haji bagi para tamu Allah sebagai Muthowif (Tour Guide) dan
secara langsung juga terlibat dalam proses teknikal pelaksanaan ibadah Umroh & Haji Khusus dari
sebelum kedatangan para Jamaah, seperti pemilihan & penentuan Akomodasi Hotel, transportasi,
Airport Handling dan operasional lapangan. Jadi kami sangat memahami Flow & Chart Teknis
pelaksananya, dan juga sangat menikmati hasil berupa Materil maupun Moril dengan menjadi bagian
daripada Biro Perjalanan Umroh.

Yang untuk itu kami mengajak kepada Ikhwan & Akhwat untuk ikut serta menjadi investor
(Mudhaarib) dalam Bidang Usaha yang ingin kami kembangkan ini, guna memaksimalkan bisnis ini ke
depanya, yang kita harus bersama sama yakini bidang usaha ini aktivitas dunia yang bisa bernilai akhirat
dengan Niat yang Lillahita’ala, dengan sumber yang halal dan pelaksanaanya yang didasari saling
percaya, saling ikhlas dan kejujuran –Transparansi – didalam praktik pelaksanaanya.

Dan didalam penyusunan proposal kerjasama kami dalam tahap belajar, yang materi apa yang
kami tawarkan adalah dari pengalaman kami dan dari pengalaman belasan biro perjalanan umroh yang
pernah kami handling di Kerajaan Saudi Arabia, semoga Allah tetap menjaga niat kami, dan ada
keridhoan Allah jikalau seandainya Ikhwan / Akhwat tertarik untuk bergabung, dan jika seandainya
belum tertarik kami ucapkan terima kasih banyak atas segala atensinya untuk membaca & mempelajari
proposal ini.

x
Dalam kesempatan kali ini juga kami kedepankan apa yang menjadi pengalaman kami untuk bisa
meyakinkan diri pribadi terlebih dahulu dan calon investor (Mudhaarib) supaya ada dasar untuk
menganalisa dan yakin untuk mengamanahkan sebagian hartanya untuk kami kelola.
Pertama & Utama sekali lagi adalah faktor Niat yang thoyyibah demi Allah untuk menjadi penjembatani
dengan Tamu Allah yang hendak memenuhi panggilan Allah untuk melaksanakan ibadah Haji & Umroh.
Karena dari para Kiyai & guru guru kami sebelum kami berangkat ke Saudi Arabia dahulu selalu
ditanamkan untuk belajar & berusaha ikhlas dalam menjalankan pekerjaan kami, dan mendaulatkan diri
menjadi Pelayan Tamu Allah, yang tentunya secara hakikatnya kita melayani Tamu Allah, maka Allah lah
yang akan memberikan imbalan. Tentang hal tersebut Alhamdulillah secara perlahan kami bisa
memahami dan merasakan sendiri tentang makna ikhlas tersebut, walaupun imbalan nya bukan hanya
berbentuk materil, tapi banyak kenikmatan lainya yang Allah anugerahkan.
Setelah pulang dari tanah suci ke tanah air kami juga 6 kali berangkat untuk langsung
mendampingi para jamaah umroh dari beberapa travel sebagai tour leader, kami jadi lebih memahami
bagaimana proses teknis dari pendaftaran jamaah, penerbitan surat rekomendasi pembuatan passport,
suntik meningitis, pengajuan visa umroh, booking seat di agen maskapai dan lain sebagainya.
Dan di level masyarakat sebagai calon pengguna jasa kami temukan masih ada masyarakat yang
sudah mampu secara financial tapi ragu untuk memilih biro perjalanan untuk berangkat umroh,
tentunya setelah 2 kasus besar yang pernah terjadi yaitu kasus first travel dan abu tour yang sempat
viral dan merugikan banyak calon jamaah, faktanya setelah itu masih banyak kasus serupa yang terjadi
tapi dalam skala yang lebih kecil, entah itu karena faktor kesengajaan atau faktor kesalahan procedural
atau kelalaian manajemen, yang jelas hal hal tersebut yang mengikis kepercayaan ummat islam sehingga
niat untuk berangkat umroh terganjal karena keragu-raguan.

Beberapa contoh kasus kendala didalam alur mekanisme yang seharusnya, hingga ber-efek ke jadwal,
pelayanan dan bahkan kegagalan memberangkatkan jamaah.

1.ketidaktepatan jadwal pemberangkatan diluar adanya force majeur, biasanya terjadi karena
keterlambatan proses pengumpulan dokumen sebagai syarat untuk di input ke untuk apply visa ke
kedutaan Saudi Arabia dan pelaporan ke sisikapatuh , atau bahkan tidak melakukan booking seat ke
maskapai / agensi dari jauh hari sehingga tidak mendapatkan jumlah seat yang sesuai dengan jumlah
jamaah atau bahkan tidak mendapatkan available fight sesuai dengan ittinary yang sudah direncakan.

2. ketidakpastian fasilitas hotel yang akan digunakan di kota makkah dan madinah, terjadi karena tidak
adanya kontrak hotel dari pihak marketing hotel atau broker resmi yang berizin. Dan pihak travel hanya
memiliki kontak warga Negara Indonesia yang bermukim di Saudi Arabia untuk dipasrahkan dalam
pemilihan dan payment ke pihak hotel, hal seperti ini sangat beresiko karena tidak ada perjanjian secara
tertulis dan hanya dengan pihak personal saja.
Beberapa kali kami menemukan kasus group umroh yang tidak mendapatkan fasilitas hotel yang
seharusnya, seperti komposisi jumlah bed/ranjang per kamar, durasi masa tinggal yang tidak sesuai
dengan hak para jamaah yang dijanjikan di awal, bahkan kami pernah menemukan kasus group travel
yang tidak bisa check in di hotel karena tidak ada booking reference number.
3. Dan biasanya ada beberapa kessalahan teknis yang terjadi karena Travel tidak memiliki Team handling
atau perwakilan yang professional di Saudi Arabia sebagai pelaksana tugas lapangan, dan bahkan ada
beberapa yang tidak memiliki atau sengaja tidak menggunakan jasa handling sama sekali, dengan hanya
mengandalkan kinerja dari Muthowif (Tour guide) dan Mushrif (Tour leader).
Walaupun terlihat sepele dan Travel lebih memilih untuk menghemat cost pengeluaran dari sector ini
tapi sangat riskan akan kelancaran pelayanan jamaah, contoh kasus diwaktu ketibaan jamaah untuk
pertama kali di bandara, Airport handling sangat membantu untuk berkoordinasi dengan sopir bus
penjemput untuk siap sedia di parkiran bandara, dan bisa membantu memgerahkan porter untuk
mengangkut koper & barang bagasi ke bus, dan ketika Jamaah dalam perjalanan menuju hotel, team
handling bisa membantu untuk Proses check in dan memeriksa kembali fasilitas kamar hotel dan
mengamankan kunci kamar untuk dibagikan ke jamaah sesuai roomlist supaya tidak terlalu lama
menunggu di lobby hotel, atau ketika terjadi hal hal yang diluar rencana seperti jamaah tersesat atau
sakit, team handling bisa membantu supaya tour leader & tour guide bisa focus untuk melaksanakan
rundown schedule.

Anda mungkin juga menyukai