Anda di halaman 1dari 20

Kisah

Sukses
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
dari Perserikatan Bangsa Bangsa melalui
Program Produksi Kakao Berkelanjutan
KATA PENGANTAR
Program Produksi Kakao Berkelanjutan (Sustainable adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang
Cocoa Production Program - SCPP) telah membuat berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi
kemajuan yang luar biasa dalam kaitannya dengan inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan kakao.
(Sustainable Development Goals - SDG) dari
Perserikatan Bangsa Bangsa di sektor kakao di Edisi Kisah Sukses kali ini juga mengenalkan Petrus
Indonesia. Pedro, petani yang sangat menjanjikan dari wilayah
SCPP yang paling muda di Flores, yang berpotensi
Dari awal, pendekatan SCPP yang berkelanjutan untuk menjadi Pemimpin Petani dan mendorong
telah menyatukan aspek masyarakat, profit, dan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan.
Dengan dukungan donor swasta dan publik, SCPP Dan terakhir, kami juga menyoroti pendekatan
telah berkontribusi pada 11 tujuan dari total 17 inovatif yang dilakukan Koperasi Koka Jaya dengan
tujuan SDG dengan menciptakan industri kakao yang membuat skema voucher pupuk, yang memastikan
mendukung inovasi, keberlanjutan dan kesejahteraan anggota koperasi yang paling kurang beruntung
petani. tetap bisa mendapatkan pupuk sehingga mereka bisa
meningkatkan produksi dan keluar dari kemiskinan.
Pada halaman-halaman di edisi ini, anda akan
dibawa mengenal sosok - sosok luar biasa yang Selamat membaca!
didukung SCPP dan membuat perubahan di
masyarakat. Ada Muhajar dan Halimah, pasangan
yang berkomitmen untuk meningkatkan
pengetahuan komunitas mereka mengenai nutrisi
dan ketahanan pangan. Individu luar biasa lainnya

Manfred Borer
Country Director Swisscontact Indonesia

Kementerian Dalam Negeri


Republik Indonesia

2 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
DAFTAR ISI
04 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG
BERKUALITAS DALAM MENINGKATKAN
PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Novalinda : ID 130500797, Desa Sumanik, Kecamatan
06 PENGETAHUAN DAN KETEKUNAN
ADALAH CARA KELUAR DARI
KEMISKINAN
Haeruddin: ID 731200927, Desa Gattareng, Kecamatan
Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan

08 MEMBUKA JALAN UNTUK


MASYARAKAT YANG INKLUSIF DAN
BERKELANJUTAN 10 SOSOK PETANI MUDA MEMIMPIN
MASA DEPAN SEKTOR KAKAO

I Putu Kariana: ID 720803998, Desa Labagu, Kecamatan Muhammad Iqbal: ID 111000009, Desa Juli Meunasah Teungoh,
Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh

12 GOTONG ROYONG UNTUK MENINGKATKAN


NUTRISI DAN KETAHANAN PANGAN
Muhajar: ID 732202412, Desa Tamboke, Kecamatan
14 MENINGKATKAN PRODUKSI KAKAO
DAN mengatasi PERUBAHAN
IKLIM
Mangngoy: ID 760401221, Desa Guliling, Kecamatan
Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat

16 TUMPANGSARI UNTUK MENDUKUNG


KONSUMSI DAN PRODUKSI YANG
BERTANGGUNG JAWAB
Petrus Pedro Corebima: ID 530600065, Desa Hokeng Jaya,
18 KEBIJAKAN POSITIF UNTUK
MENINGKATKAN AKSES LAYANAN
KEUANGAN
Koperasi Koka Jaya: ID 007, Desa Paru Cot, Kecamatan
Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh
Nusa Tenggara Timur

Tim penyusun
PENERBIT
Swisscontact Indonesia

EDITOR
Denny Herlambang Slamet
Enggi Dewanti
Meg Phillips
Megan King
Megi Wahyuni

DESAIN & ARTWORKING


Roy Prasetyo
Rendy Syahputra
Tammi Suryani

TM

Cargill incorporated
Cargill

Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 3
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN YANG
BERKUALITAS DALAM
MENINGKATKAN
PRODUKSI DAN
PENDAPATAN
ID 130500797 | Desa Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten
Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat

Novalinda (53) adalah seorang petani kakao


otodidak, yang percaya bahwa pengetahuan
dan pendidikan penting dalam mencapai
sukses bertani kakao. Hanya berbekal
beberapa buku dasar tentang budidaya
kakao, Novalinda memulai usaha kakao nya
da
Novalin dan sekarang sudah berhasil memproduksi
lima ton kakao dari hanya sekitar 1,5 hektar
kebun miliknya.

4 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG BERKUALITAS DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Novalinda, yang masih aktif menjadi guru SMA ini, harus pintar
membagi waktu untuk mengajar, berkebun, dan bergabung N ov a l i nd a
dalam Sekolah Lapangan (SL) untuk Petani dari Barry Callebaut
dan Swisscontact. Dia menyampaikan pengetahuan yang fakta petani
dipelajari dari Sekolah Lapangan (SL) ke suaminya, Jamaan,
agar mereka juga dapat bersama-sama mengelola kebun.
kakao
Farmer Field School

PARTISIPASI PELATIHAN
PELATIHAN TANGGAL
Guru yang Belajar Dari Satu ke Lima Ton GAP Basic 7-Okt-2014
Pada tahun 2007, Novalinda dan Hanya dalam waktu dua tahun, mereka GNP 16-Des-2014
suaminya memutuskan untuk telah mampu menggandakan produksi GFP 1-Nov-2016
mengubah 1,5 hektar area kebun mereka hingga lima kali lipat, dari satu
bagi hasil mereka menjadi kebun ton di tahun 2014 menjadi lima ton di
kakao, dan ditanami 800 pohon kakao. tahun 2016. Novalinda dan suaminya
Sambil menunggu kakao mereka berbagi tugas dalam mengerjakan PRODUKTIVITAS KEBUN
berbuah, mereka menanam tanaman kebun mereka. Jamaan fokus untuk
jangka pendek seperti pisang memelihara kebun dengan standar BASELINE (2013)
dan jeruk diantara pohon-pohon yang tinggi, dibantu oleh dua orang
kakao untuk memenuhi kebutuhan pekerja pada saat pemupukan dan 1,5 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
sehari-hari. Setahun berikutnya, musim panen. Novalinda bertanggung
Novalinda menambahkan 700 bibit jawab untuk penanganan paska panen
kakao lagi melalui subsidi dari seperti fermentasi sampai penjualan 1.500 kg 1.500
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
pemerintah lokal. Setelah 22 bulan, biji kakao kepada pembeli berikutnya YANG MENGHASILKAN
panen pertama ternyata hasilnya di rantai nilai. Novalinda masih
sangat sedikit karena mereka terus mengajar, sehingga suaminya 1.000 kg 1 kg
telah memangkas cabang-cabang membuatkan membuatkan area belajar RATA-RATA RATA-RATA
PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
pohonnya dengan tidak benar. di kebunnya agar Novalinda dapat KAKAO
Mereka menyadari bahwa mereka secara sukarela melatih petani lainnya POST-LINE (2016)
perlu meningkatkan keterampilan di desa mereka.
budidaya kakao mereka dan 1,5 ha 1
memutuskan untuk bergabung Banyak petani lain datang ke kebun UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
dalam 10 hari pelatihan SL untuk mereka untuk meminta saran dan
Petani di bulan Oktober 2014.
“Melalui Sekolah Lapangan untuk
entris dengan gratis agar mereka juga
dapat memperbaiki kebun mereka.
4.937 kg 1.900
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
Petani, kami dapat berlatih secara YANG MENGHASILKAN

langsung teknik-teknik seperti Berdasarkan catatan penjualan di


sambung samping dan sambung bulan Desember 2016, pasangan ini 3.291 kg 2,6 kg
RATA-RATA RATA-RATA
pucuk di kebun percontohan. mendapatkan Rp. 9 juta (USD 676) per PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
Sebelumnya kami hanya membaca bulan setelah dipotong ongkos pekerja,
saja mengenai hal ini. Sekarang pupuk, dan zakat (2.5% pembayaran
kami sudah melakukan sambung wajib keagamaan). Berkat kakao juga,
Fakta Foto
samping terhadap tanaman yang anak perempuan mereka, Jumiatul
kurang produktif dengan jenis Janovia (27) dapat menyelesaikan
superior seperti BL-50 untuk hasil pendidikan S1 jurusan kebidanan.
produksi yang lebih baik” kata Keberhasilan Novalinda tidak
Novalinda. hanya memberikan manfaat untuk
keluarganya, tapi juga bermanfaat
untuk komunitas kakao disekitarnya.

“KAMI BERHARAP BAHWA PROGRAM INI DAPAT BERLANjut MENDUKUNG Novalinda (kanan) memperlihatkan
pada Duta Besar Raymond Furrer, Kepala
PETANI KECIL SEPERTI KAMI KARENA MASIH BANYAK PETANI DI LUAR Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi
negara Swiss, biji kakao yang sudah
SANA YANG BERNIAT UNTUK BELAJAR DAN MENCAPAI PRODUKTIVITAS difermentasi pada saat kunjungan SECO
di Tanah Datar pada bulan Desember
YANG LEBIH TINGGI” 2016

Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 5
TM

Cargill
Cargill

PENGETAHUAN
DAN KETEKUNAN
MODAL KELUAR
DARI KEMISKINAN

ID 731200927 | Desa Gattareng, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten


Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan

Ketika Haeruddin (49) berjuang dengan kondisi


kesehatannya yang kurang baik, pendapatan
yang tidak cukup dan keluarga yang makin
besar, dia beralih pada budidaya kakao untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan
diN bantuan dari Cargill, Mondelēz International
Haerud dan Swisscontact, Haeruddin behasil menjadi
Petani Andalan untuk melatih petani kakao
lainnya di Soppeng, Sulawesi Selatan.
6 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
PENGETAHUAN DAN KETEKUNAN ADALAH CARA KELUAR DARI KEMISKINAN

Pada tahun 2009, Haeruddin melakukan penanaman ulang kembali


800 pohon kakao di satu hektar kebunnya, dibawah rimbunan H a e r u dd i n
pepohonan, meniru petani kakao sukses lainnya di daerah tempat
tinggal nya. Tetapi, pendapatan dari panen yang dihasilkan tidaklah fakta petani
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, oleh karena itu
dia bertekad untuk mencari pendekatan lain dalam budidaya kakao
kakao
Farmer Field School

PARTISIPASI PELATIHAN
Meningkatkan Produksi dan 2016, yang berarti menggandakan
Berkontribusi pada Keberlanjutan pendapatannya dari kakao. PELATIHAN TANGGAL
GNP 18-Feb-15
Haeruddin memutuskan untuk Haeruddin tetap antusias dan percaya GFP 4-Mar-15
menjadi peserta Sekolah Lapang bahwa hasil kebunnya akan lebih besar GAP Basic 23-Okt-14
GBP - Koordinasi dan SL 12-Nov-14
(SL) untuk Petani di bulan Oktober lagi setelah semua pohonnya disambung GAP - Paska Panen dan Akses Pasar 7-Jan-15
2014. Dengan pengetahuan dan samping. GAP Basic 25-Jul-16
GBP - Koordinasi & SL 15-Agu-16
keterampilan teknis yang baru Selain dari pelatihan GAP, istrinya
dipelajarinya, dia saat ini menjadi Rahimawati (37), juga mengikuti
Pemimpin Petani SCPP dan pelatihan Pengelolaan Gizi Keluarga (Good PRODUKTIVITAS KEBUN
memfasilitasi sesi Budidaya Tanaman Nutritional Practices/ GNP)
Kakao (Good Agricultural Practices / dan Pengelolaan keuangan Keluarga BASELINE (2014)
(Good Financial Practices/GFP). Dengan
GAP). Dia terjun langsung melatih
30 petani lainnya yang berada di semua dukungan yang di dapatkan oleh 1 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
bawah kelompok petani Harapan Haeruddin dan keluarganya, hanya dalam
Areppae. Seperti telah diajarkan di
Sekolah Lapang, dia memangkas dan
waktu setahun, penghasilannya mencapai
sebesar Rp. 30 juta (USD 2.308) hanya
450 kg 1.000
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
memupuk pohon kakaonya dengan dari kebun kakao. YANG MENGHASILKAN
pupuk kandang dari kambing-
kambing miliknya dan pupuk lainnya Kesuksesannya dalam budidaya kakao 450 Kg 0,45 kg
RATA-RATA RATA-RATA
yang sesuai. memotivasi beberapa tetangganya untuk PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
Seperti halnya petani kakao berkebun kakao. Haeruddin yang terlibat
lain di daerah itu, Haeruddin aktif dalam kelompok tani Harapan POST-LINE (2016)
menggabungkan sistem kebun Areppae, mencatat bahwa penjualan dari
dan ternak. Dia memberi makan kelompok tani ke unit pembelian Cargill 1 ha 1
kambingnya dengan dedaunan dari dan Mondelēz adalah yang tertinggi UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN

pohon-pohon pelindung dan hanya di daerahnya. Berkat kerja keras dan


mengeluarkan tambahan Rp. 40,000 kemampuannya untuk memimpin, 896 kg 1.000
(USD 3,1) selama setahun untuk Haeruddin mendapatkan kesempatan PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
YANG MENGHASILKAN
biaya-biaya tambahan lain yang untuk menghadiri ulang tahun ketiga
diperlukan untuk ternak kambingnya.
“Dengan sistem terpadu kebun-
Hari Kakao Indonesia di Jogjakarta
pada bulan September 2015. “Ketika
896 KG 0,90 kg
RATA-RATA RATA-RATA
ternak ini, saya mendapatkan berada di Jogjakarta, saya mendapatkan PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
tambahan pendapatan sebesar kesempatan untuk berbagi pengalaman
Rp. 7 juta (USD 525) setahun dan mendapatkan pengetahuan dan Fakta Foto
dan mendapatkan sistem yang petunjuk yang sangat berharga dari
berkelanjutan dan berdikari” kata sesama petani sukses lainnya dari
Haeruddin. seluruh penjuru Indonesia. Saya percaya
bahwa keberhasilan akan didapatkan
Menetapkan Standar oleh mereka yang tekun dan saya
Pada tahun 2014, hasil panennya hanya sangat bersyukur atas kesempatan yang
450 kg, tapi setelah pelatihan naik diberikan kepada saya” kata Haeruddin.
menjadi 896 kg di bulan Desember

“ISTRI DAN ANAK SAYA SANGAT BERSEMANGAT MEMBACA modul


PENGELOLAAN BUDIDAYA KAKAO YANG SAYA GUNAKAN SEBAGAI
pETANI andalan. SAYA SENANG BAHWA SAYA NANTINYA DAPAT Haeruddin dan Rahimawati sedang
membantu pekerjaan rumah anak
MENERUSKAN KEBUN INI KEPADA ANAK SAYA DAN MENUNJANG mereka diantara pohon-pohon kakao di
kebun.
KEHIDUPAN KELUARGA UNTUK GENERASI-GENERASI BERIKUTNYA”
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 7
MEMBUKA
JALAN UNTUK
MASYARAKAT YANG
INKLUSIF DAN
BERKELANJUTAN
ID 720803998 | Desa Labagu, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi
Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah

I Putu Kariana (37) berhasil menjadi seperti


sekarang ini dengan meneladani petani kakao
lainnya. Dia menjadi petani kakao panutan
dan inspirasi untuk generasi muda karena
ia memilih tinggal di desa dan mendukung
a riana masyarakatnya, daripada pindah ke kota
I Putu K
besar untuk mencari kerja.

8 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
MEMBUKA JALAN UNTUK MASYARAKAT YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN

I Putu Kariana memboyong keluarganya dari pulau dewata Bali ke


Kabupaten Parigi Moutong di Sulawesi Tengah pada tahun 1996. I Putu Kariana
Setelah bekerja di sektor konstruksi untuk beberapa tahun, dia
memutuskan untuk berkebun kakao ketika dia melihat kesuksesan
fakta petani
petani kakao lainnya. kakao
Belajar mengenai Keberlanjutan pucuk yang matang dan membawa biji
Farmer Field School

Tidak mau tinggal diam melihat kopi turun dari bukit” katanya.
PARTISIPASI PELATIHAN
kesuksesan orang lain, pada tahun 1999, PELATIHAN TANGGAL
I Putu menanam 2.000 pohon kakao di Membangun Masyarakat yang GAP Basic 15-Okt-14
lahan seluas dua hektar. Dalam 15 tahun, Berkelanjutan GBP 17-Okt-16
kebunnya berkembang menjadi 6 hektar, Berkat pengetahuan dan pelatihan
3 hektar diantaranya ditanami pohon kepemimpinan di Sekolah Lapangan PRODUKTIVITAS KEBUN
kakao muda yang menjanjikan.Sejak untuk Petani, I Putu telah menjadi
bergabung dalam Sekolah Lapangan penyelia untuk kelompok tani lokal BASELINE (2014)
(SL) dari ECOM dan Swisscontact di bulan “Jaya Makmur”. Dia juga mengawasi
Oktober 2014, produksi kebunnya telah
naik secara signifikan. Berdasarkan
120 petani yang tersebar di 4 kelompok
petani yang berbeda.
4,5 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
catatannya di bulan Desember 2016, dia Kelompok tani Jaya Makmur berencana
sekarang mampu memproduksi 6 ton biji memperluas dan mendirikan koperasi 2.210 kg 3.000
kakao setiap tahunnya, menghasilkan sehingga petani kecil di daerahnya dapat PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
YANG MENGHASILKAN
pendapatan per tahun sebesar Rp. 186 meningkatkan akses terhadap pasar dan
juta (USD 14,307).
Salah satu aspek paling penting dari SL
meningkatkan pendapatan. “Sebagai
contoh, kami mempunyai pembibitan
491 Kg 0,74 kg
RATA-RATA RATA-RATA
adalah mengajarkan petani bahwa pupuk kakao yang hanya untuk keperluan PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
dan pestisida bukanlah metoda satu- anggota, tetapi karena semakin banyak
satunya untuk pengendalian hama dan petani yang ingin merehabilitasi POST-LINE (2016)
penyakit. “Ancaman penyakit pembuluh kebunnya, pangsa pasar semakin besar,”
kayu atau Vascular-Streak Dieback kata I Putu. 6 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
menurun ketika saya menerapkan
apa yang sudah dipelajari di Sekolah Mereka berharap bahwa petani di
Lapangan untuk Petani. Ternyata kuncinya daerahnya didukung untuk mendapatkan 6.010 kg 5.000
adalah memangkas sekitar 20cm dari sertifikasi agar bisa meningkatkan PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
YANG MENGHASILKAN
area yang terkena infeksi, dimana solusi produktivitas dan daya saing di pasar.
ini tidak pernah saya ketahui sebelum
mengikuti Sekolah Lapangan untuk
“Melalui anak perusahaan ECOM – TMCI,
petani mendapatkan harga yang layak.
1.002 KG 1,2 kg
RATA-RATA RATA-RATA
Petani,” I Putu menjelaskan. Ada saat dimana saya menerima harga PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
premium sebesar Rp. 200 per kg untuk
I Putu dan petani lainnya juga belajar biji kakao yang saya jual ke TMCI, karena Fakta Foto
mengenai pengaturan dari tanaman mereka melebihi standar TMCI. Ketika
pelindung, penanaman kembali pohon semua petani dapat mencapai standar
kakao, kebersihan dan pemupukan yang sama, maka tidak diragukan lagi
yang aman sebagai bagian dari SL untuk kita bisa mengembalikan kejayaan
Petani. Dikarenakan lahan yang miring, kakao” I Putu menyimpulkan.
dia juga harus mengeluarkan uang Rp.
30 juta (USD 2,308) setiap tahun untuk
ongkos pekerja. “Saya memerlukan
pekerja tambahan untuk terasering,
sanitasi dan pemupukan. Pada musim
puncak, saya bahkan harus menambah
20 orang pekerja harian untuk memetik
“SETELAH MENERIMA PELATIHAN, SAYA DAPAT MEMBANTU KELUARGA I Putu (kanan) sedang memper-
LAINNYA DAN MEMBAGI PENGETAHUAN MENGENAI BERKEBUN lihatkan kepada petani lain cara

YANG BERKELANJUTAN UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG yang benar memangkas cabang-
cabang yang kecil
SEJAHTERA DARI USAHA KEBUN KAKAO”
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 9
SOSOK
PETANI MUDA
MEMIMPIN
MASA DEPAN
SEKTOR KAKAO

ID 111000009 | Desa Juli Meunasah Teungoh, Kecamatan Juli,


Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh

Muhammad Iqbal (26) melalui hari-harinya di District


Cocoa Clinic (DCC) Bireuen, lokasi Koperasi Perkebunan
Kakao Bireuen (KPKB) berada. Dia menyelesaikan
pelatihan Praktik Budidaya Kakao (Good Agricultural
Practices/ GAP) pertamanya di tahun 2010 dan
seyogyanya menyelesaikan kuliahnya di tahun 2015.
I q b a l
ad Setelah menunda kuliahnya untuk mendukung
Muhamm keluarganya melalui kebun kakao, dia baru-baru ini
melanjutkan kuliah di bidang agri-bisnis dan
perkebunan yang berkelanjutan.
10 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
SEORANG PETANI MUDA MEMIMPIN MASA DEPAN UNTUK SEKTOR KAKAO

Dia memulai dari hanya 400 pohon kakao dan 56 pohon kelapa yang
Muhammad Iqbal
berfungsi sebagai pohon pelindung. Meskipun tidak memiliki lahan
yang luas, namun menurutnya, ukuran lahan tidak menentukan fakta petani
tingginya hasil dan kualitas, tetapi yang penting adalah bagaimana
pohon-pohon tersebut dipelihara. Dia membuktikan bahwa budidaya kakao
kakao tidak hanya untuk generasi tua dan mencontohkan apa yang Farmer Field School

dapat dicapai melalui cara budidaya kakao yang professional. PARTISIPASI PELATIHAN


PELATIHAN TANGGAL
GAP Basic 3-Nov-10
Melangkah pada Ketidakpastian pada bulan Mei 2015. GNP 24-Apr-13
Pada tahun 2010, Igbal bergabung Saat ini, Iqbal mendedikasikan sebagian GBP - IMS, Traceability and Certifi-
1-Okt-14
cation
dengan Swisscontact melalui Program besar waktunya untuk aktivitas IMS dan GAP Basic 28-Sept-10
Peningkatan Ekonomi Kakao Aceh (PEKA) membina unit bisnis koperasinya. Dia jua GAP Basic 18-Feb-14
GBP - IMS, Traceability and Certifi-
dan berpartisipasi dalam kelompok berperan sebagai pengendali kualitas, cation
9-Sept-14

pertama Pelatihan untuk Pelatih (ToT) dimana menambahkan pendapatannya GFP 24-Feb-15
GBP - Group and Cooperative Development 7-Mei-15
yang dilaksanakan di desanya Juli Mee sebesar Rp. 75 per kg. Di tahun 2016, GBP - Group and Cooperative Development 14-Agu-15
Teungoh, Bireuen. Setelah pelatihan, dia dengan dukungan dari JeBe Koko, Iqbal GBP - IMS, Traceability and Certifi-
25-Agu-15
cation
bertekad untuk merehabilitasi pohon mendapatkan pelatihan Good Business GBP - IMS, Traceability and Certifi-
5-Okt-15
cation
kakao nya yang sudah tua yang ditanam Practices (GBP) untuk IMS, kemampuan GBP - IMS, Traceability and Certifi-
8-Jun-16
di tahun 1992 oleh orang tuanya. penelusuran, dan sertifikasi cation

“Pada saat itu, rekan-rekan petani PRODUKTIVITAS KEBUN


merespon negatif atas apa yang saya Perdagangan biji kakao telah menjadi BASELINE (2010)
lakukan karena tidak mengerti mengenai sumber pendapatan utama baik untuk
praktik pertanian ini. Saya yakini bahwa KPKB maupun Iqbal sendiri. Sebagai 1 ha 1
usaha saya akan berhasil dan kebun saya manager, dia juga layak menerima 13% UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN

akan menghasilkan,” papar Iqbal. dari keuntungan tahunan yang dihasilkan


oleh koperasi. Dia memperikirakan 352 kg 400
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
Produksi tahunannya sebelum intervensi menerima penghasilan sekitar Rp. 15 YANG MENGHASILKAN
PEKA hanya 350 kg/ tahun. Sejak – 20 juta (USD 1,126 – 1,500) dari total
saat itu, berdasarkan catatan di bulan penjualan di tahun 2016. 352 Kg 0,88 kg
Kualitas kakao KPKB yang tinggi menarik RATA-RATA RATA-RATA
Desember 2016, kebunnya mengasilkan PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
910 kg/ tahun. Sekarang banyak rekan perhatian PT. Pipiltin di Jakarta, yang KAKAO
petani yang datang dan meminta akhirnya Pipiltin menyetujui kontrak POST-LINE (2016)
entris untuk disambung samping ke khusus pembelian biji kakao. Pipiltin
pohon kako mereka untuk peningkatan membayar harga premium sekitar 60% 1 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
produksi. per kg dari biji kakao yang dihasilkan
Lebih lanjut lagi, dia juga memproduksi
bibit kakao berdasarkan permintaan dan
di area yang sama. Pada tahun ini,
Iqbal berhasil mendapatkan Rp. 14,8
910 kg 450
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
menjualnya dengan harga bervariasi, juta dari hasil penjualan 315,5 kg biji YANG MENGHASILKAN
mulai dari Rp.3000 sampai Rp.7.000 per kualitas tinggi miliknya, dimana ini
bibit. belum termasuk penjualan biji yang 910 KG 2,02 kg
RATA-RATA RATA-RATA
biasa, berikut tambahan pendapatan dari PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
Kepemimpinan dan Kerjasama penjualan bibit, pengendalian kualitas, KAKAO

Keterlibatan Iqbal dengan Swisscontact dan perannya sebagai manajer. Berkat Fakta Foto
diteruskan melalui SCPP, setelah PEKA pemahamannya tentang kompleksitas
selesai di tahun 2012. Dia kemudian penanaman kakao, Iqbal menerima
menjadi fasilitator di proyek penjangkauan undangan ke Jakarta pada tanggal 22
SCPP di Bireuen Pada tahun 2013, November 2016, Iqbal dianugerahi
Iqbal terpilih untuk menjadi anggota penghargaan peringkat tiga terbaik
Sistem Manajemen Internal (Internal dalam kompetisi nasional memperingati
Management System -IMS) di program Hari Kakao Indonesia ke-4 dalam kategori
sertifikasi UTZ. Dua tahun kemudian, Iqbal kualitas biji kakao terbaik.
menjadi manajer Koperasi Perkebunan
Kakao Bireuen (KPKB), yang didirikan Muhammad Iqbal (kedua dari kiri) baru
saja menerima penghargaan ketiga
“SAYA SEKARANG MAMPU UNTUK MEMBIAYAI KULIAH ADIK SAYA, SAYA pada kategori kakao terbaik pada Hari
Kakao Indonesia 2016
SENDIRI, DAN MENYOKONG SELURUH KELUARGA”
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 11
incorporated

GOTONG
ROYONG UNTUK
MENINGKATKAN
NUTRISI DAN
KETAHANAN PANGAN
ID 732202412 | Desa Tamboke, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu
Utara, Provinsi Sulawesi Selatan

Di banyak belahan dunia, perkebunan kakao


seringkali dihubungkan dengan kemiskinan
dan kurang gizi. Muhajar (56) dan keluarganya
merupakan salah satu dari 48.000 petani kecil kakao
di Program Produksi Kakao Berkelanjutan (SCPP)
yang telah mendapatkan Praktik Pengelolaan Gizi
r
Muhaja (Good Nutritional Practices/GNP). Saat ini, Muhajar
dan istrinya, Halimah (53), mendidik masyarakat
di desanya untuk meningkatkan pola makan
masyarakat.
12 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
KERJASAMA MASYARAKAN DALAM MENINGKATKAN NUTRISI DAN KETAHANAN PANGAN

Mars dan Swisscontact menyadari bahwa peningkatan produksi


kebun produksi dari kebun kakao bukan satu-satunya cara dalam Muhajar

fakta petani
meningkatkan penghidupan. Sebagai bagian dari kolaborasi mereka,
SCPP memberikan pelatihan pengelolaan gizi di kabupaten Luwu
Utara, Sulawesi Selatan. Para petani juga mendapatkan pelatihan
untuk mengembangkan kebun sayuran di rumah mereka selain kakao
benih untuk mulai ditanam. Halimah mengikuti pelatihan selama Farmer Field School

dua hari di bulan Agustus 2015 dengan bersemangat. Sekarang PARTISIPASI PELATIHAN


dia mengerti cara menyiapkan makan dengan benar dan cara PELATIHAN TANGGAL
menyimpan makanan untuk mencegah hilangnya vitamin dan GAP Basic 3-Apr-15
mineral. GNP 5-Agu-15
GBP - Coordination Field Days 28-Apr-15
Menanam Benih untuk Pertumbuhan dan menyarankan kepada keluarga
GEP 26-Apr-16
Muhajar dan Halimah mengembangkan petani untuk tidak selalu bergantung
kebun di rumah, dimana mereka pada pedagang lokal karena harga dan
menanam berbagai macam sayuran ketersediaan selalu berubah.
yang kaya nutrisi seperti sawi, bayam, Muhajar tahu bahwa masyarakat akan
PRODUKTIVITAS KEBUN
kangkung, dan mentimun. Halimah ragu untuk membeli sayuran yang mahal,
memelihara kebunnya secara organik yang dapat mengakibatkan malnutrisi dan PRODUKSI SAAT INI
dengan hanya menggunakan pupuk terhambatnya tumbuh kembang pada
buatan rumahan yang dibuat Muhajar dari anak-anak. Halimah berbagi pengetahuan 1,6 ha 2
materi organik yang terdapat di kebun nutrisi dengan penduduk lainnya di desa UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
kakao miliknya. dan dia selalu senang ketika melihat
Hanya 20 hari setelah mendapatkan
pelatihan Praktik Pengelolaan Gizi (Good
bahwa keluarga lainnya, terutama ibu-ibu
dan anak-anak, mulai mengkonsumsi
1.704 kg 684
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
Nutritional Practices/ GNP), dia sudah lebih banyak sayuran. YANG MENGHASILKAN
mendapatkan panen dan menikmati Kelompok tani Muhajar membuat kolam
bayam yang bernutrisi (Amaranth) dan ikan masyarakat untuk memastikan 1.065 kg 2,49 kg
dikembangkan secara organik, dan asupan protein yang lancar, dimana hal RATA-RATA RATA-RATA
menjual kelebihan panen ke pedagang ini seringkali terlupakan dalam nutrisi di PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
toko di dekat rumahnya. asupan makanan masyarakat. Mereka
“Ketika saya pertama datang ke toko, memulai dengan hanya tiga kolam ikan, informasi nutrisi
penjaga toko menyambut baik bayam dan sekarang telah menjadi enam kolam. Dari
yang saya bawa dan bahkan berkata Ada juga kolam-kolam ikan yang dimiliki
bahwa saya bisa menjadi pemasok rutin perorangan. “Anggota kelompok belajar
Skor
keragaman
diet individu
6/9ke
tahun 2015

karena sayuran organik jarang ada di dari kolam ikan bersama dan menerapkan
daerah kami,” kata Halimah. Menjual hasil apa yang sudah dipelajari di kolam ikan 9/9 tahun 2016
sayuran organik yang ditanam sendiri milik mereka,” Muhajar menjelaskan. Dari
sangat menyenangkan dan memotivasi Meskipun kelompok ini belum secara
Halimah untuk memproduksi lebih banyak komersial menjual hasil ikannya, panen Ukuran kebun
sayur
0 M2
ke
tahun 2015

lagi sayuran dan mempertahankan bisa dilakukan secara teratur dan cukup
pasokan kebunnya. Halimah sudah untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. 150 M2 tahun 2016
memasok toko lokal beberapa kali sejak Bahkan pemerintah lokal pun sudah
memulai kebun sayurannya dan bahkan mendengar mengenai inisiatif masyarakat
memenuhi kebutuhan pembeli secara ini dan ingin bekerjasama dengan Mars Fakta Foto
langsung di daerahnya. “Saat ini kami dan Swisscontact untuk mengatasi
akan menanam lebih banyak sayuran kekurangan gizi di keluarga petani kakao.
karena permintaannya lebih banyak dari
yang kami bayangkan,” tambah Muhajar.
“KEBUN SAYURAN BISA MENJADI
Mengatasi Malnutrisi bersama BISNIS YANG MENJANJIKAN!
Komunitas
Halimah dan Muhajar memotivasi BUKAN HANYA UNTUK MEMENUHI
tetangga-tetangga mereka untuk mulai KEBUTUHAN SENDIRI, TETAPI BISA
menanam sayuran di rumah, tidak
hanya untuk mendapatkan penghasilan DITAWARKAN KE PEDAGANG LOKAL
tambahan, tapi juga untuk meningkatkan DAN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN Muhajar disamping kolam ikannya
di tempat tinggalnya di Luwu Utara,
kualitas asupan makanan mereka.
Muhajar menawarkan pupuk buatannya DARI KEBUN KITA” Sulawesi Selatan

sendiri secara cuma-cuma kepada mereka


yang baru memulai menanam sayuran

Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 13
MENINGKATKAN
PRODUKSI KAKAO
DAN MENGATASI
PERUBAHAN IKLIM
ID 760401221 | Desa Guliling, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju,
Provinsi Sulawesi Barat

Mari bertemu Mangngoy (70), pensiunan guru yang telah


menjadi petani kakao selama lebih dari dua puluh dua tahun.
Karena kenaikan suhu global, produk kakao berkualitas
tinggi semakin sulit dihasilkan. Melalui Nestlé dan Sekolah
Lapang (SL) dari Swisscontact, selain belajar meningkatkan
teknik penanaman kakao, Mangngoy juga belajar dampak
goY perubahan iklim dan bagaimana efeknya terhadap hasil
Mangn panen. Dia mencoba untuk meminimalkan jejak karbonnya
dan mengajak petani lainnya untuk melakukan hal yang
serupa.
14 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
MENINGKATKAN PRODUKSI KAKAO DAN MELAWAN PERUBAHAN IKLIM

Mangngoy mulai menanam 700 pohon kakao di area kebunnya


M a ngngo y
seluas satu hektar tanpa pengetahuan mengenai budidaya
kakao. Pada awalnya, pohon-pohonnya menghasilkan panen fakta petani
yang baik, namun hal ini tidak berlanjut lama dikarenakan
oleh perubahan iklim yang menyebabkan anomali cuaca dan
kakao
Farmer Field School

perkembangbiakan hama dan penyakit secara cepat. PARTISIPASI PELATIHAN


PELATIHAN TANGGAL
GAP Basic 9-Apr-13
GNP 15-Jul-13
Belajar mengenai Kompleksitas Iklim Teladan dalam Aksi Memerangi GAP - Pasca Panen dan Akses Pasar 2-Jan-14
GBP - IMS, ketertelusuran dan
Naiknya temperatur global, emisi Perubahan Iklim Sertifikasi
9-Jun-15
GBP - IMS, ketertelusuran dan
karbondioksida dan kelembaban Mangngoy tidak berhenti disana. Dia Sertifikasi
15-Apr-15

menyebabkan berkembangbiaknya juga mengikuti sesi pelatihan Training of GBP - IMS, ketertelusuran dan
Sertifikasi
28-Apr-15

hama dan penyakit dengan cepat yang Trainers dalam Pengelolaan Lingkungan GBP - Pengembangan Kelompok dan
21-Mei-15
Koperasi
mempengaruhi kebun kakao di daerahnya. Yang baik (Good Environmental GBP - IMS, ketertelusuran dan
5-Agu-15
Sertifikasi
“Penggerek buah kakao (Cocoa pod borer), Practices/GEP) yang diselenggarakan GBP - IMS, ketertelusuran dan
12-Okt-15
Sertifikasi
buah busuk hitam (black pod) dan vascular oleh Swisscontact dan Nestlé sehingga dia GBP - IMS, ketertelusuran dan
30-Okt-15
streak dieback (VSD) merusak sebagian dapat mengajar petani lainnya tentang Sertifikasi
GEP - ToT 20-Agu-16
besar kebun saya yang menyebabkan cara menurunkan emisi gas rumah
pertumbuhan yang lambat dan kualitas kaca dari kebun mereka. Dia tau bahwa PRODUKTIVITAS KEBUN
yang rendah,” Mangngoy menjelaskan. banyak petani masih meragukan dampak BASELINE (2013)
Pada tahun 2013, Nestlé dan Sekolah akibat dari perubahan ikilm terhadap
Lapang Swisscontact mulai beroperasi di produktivitas kebun mereka, tetapi 2 ha 1
daerah ini. Bersama-sama dengan petani Mangngoy sudah mengalaminya sendiri. UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
lokal lainnya, dia menerima pelatihan Dia telah mengalami bagaimana anomali
mengenai Praktik Budidaya Kakao cuaca mengakibatkan terlambatnya 1.180 kg 700
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
yang Baik (Good Agricultural Practices/ musim panen, menurunkan hasil YANG MENGHASILKAN
GAP), Penanganan Hama Terpadu panennya sampai hanya sebesar 800kg di
(Integrated Pest Management /IPM) dan tahun 2016. 590 Kg 1,69 kg
RATA-RATA RATA-RATA
penggunaan yang bertanggungjawab PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
input tanaman seperti pupuk. Ketika Tahun ini dia mengamati bahwa pola
petani dilatih untuk memakai pupuk secara cuaca juga berubah, tetapi dia tetap POST-LINE (2015)
benar, meningkatkan penggunan materi
organik untuk pemeliharaan tanah dan
optimis untuk melanjutkan usahanya
dalam membuat kebunnya lebih ramah
2 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
pada saat yang bersamaan menanam lingkungan. “Untuk memanfaatkan limbah
tanaman pelindung yang tepat, total jejak hasil pertanian, saya membuat lubang 1.960 kg 1.000
karbon mereka akan berkurang secara kompos tempat menimbun limbah organik PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
YANG MENGHASILKAN
signifikan. Dilengkapi dengan pengetahuan untuk memperkaya organisme mikro di
dan keterampilan yang diperlukan, dalam tanah, agar penggunaan pupuk 980 KG 1,96 kg
Mangngoy dapat mengatasi masalah di dapat berkurang. Saya juga sedikit demi RATA-RATA RATA-RATA
PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
kebunnya dan meningkatkan produksi sedikit telah mengurangi penggunaan KAKAO
dari 1,2 menjadi 2 ton/hektar/tahun. pupuk pabrikan yang tidak alami dan
fakta foto
Berdasarkan catatannya di tahun 2015, akhirnya akan mencoba untuk hanya
dia mendapatkan penghasilan sekitar menggunakan pupuk alami yang saya,
Rp. 69 juta (USD 5,307) dalam setahun ”jelas Mangngoy.
dari penjualan biji kakao ke BT Cocoa.

“ADANYA PELATIHAN MENGENAI PRAKTIK PENGELOLAAN LINGKUNGAN


YANG BAIK DAPAT MEMBUKA JALAN UNTUK PERKEBUNAN YANG
BERKELANJUTAN YANG PADA AKHIRNYA MENGHASILKAN SUMBER Mangngoy memperlihatkan Kartu identitas
Cocoa Trace Farmer miliknya ketika dia
PENGHASILAN YANG BERKELANJUTAN UNTUK PETANI KAKAO DI menjual biji kakaonya kepada unit

INDONESIA” pembelian lokal di Mamuju

Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 15
TUMPANGSARI
UNTUK MENDUKUNG
KONSUMSI DAN
PRODUKSI YANG
BERTANGGUNG
JAWAB
ID 530600065 | Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten
Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Bulan Agustus 2016, Petrus Pedro Corebima (63) bergabung


dalam Sekolah Lapangan (SL) yang di implementasikan
oleh VECO yang sudah aktif di Flores sejak tahun 2010.
Program ini melebarkan operasinya di Flores melalui
Green Prosperity – Sustainable Cocoa Production Program
(GP-SCPP). GP-SCPP adalah kerjasama antara Konsorsium
Ped ro Swisscontact dan Millennium Challenge Account-Indonesia
Petrus ima untuk mempromosikan praktik-praktik lingkungan yang
Coreb berkelanjutan dan meningkatkan
pendapatan dan penghidupan petani kakao.

16 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
TUMPANGSARI UNTUK MENDUKUNG KONSUMSI DAN PRODUKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB

Setelah mengikuti Sekolah Lapang, Petrus menerapkan Praktik


Pengelolaan Lingkungan yg Baik (Good Environmental Practices/ P e tr u s P e dro C or e b i m a
GEP) di seluruh kebunnya. Hasilnya, dia melihat lebih sedikit
hama dan penyakit dan pohon-pohon kakao-nya terlihat lebih fakta petani
sehat. Berdasarkan catatan hasil panennya selama Januari sampai
Desember 2016, dia berhasil memproduksi 1.208 kg biji kakao.
kakao
Farmer Field School

PARTISIPASI PELATIHAN
Ekosistem Berkelanjutan yang ini, Petrus mendapatkan Rp. 43.850,000
Mengurangi Produksi Limbah (USD 3.300) di tahun 2016. PELATIHAN TANGGAL
Kemampuan untuk melakukan tumpang GAP 24-Mei-16
sari dari beberapa komoditas tanaman Produksi yang Berkelanjutan untuk GEP 1-Des-16
adalah salah satu keuntungan dari Masa Depan Industri Kakao
menanam kakao. Seperti saran yang Petrus telah mendapatkan Rp. 35,3
pernah diterimanya, Petrus sudah juta (USD 2.600) dari hasil penjualan
memulai menumpangsarikan kebun biji kakaonya ke koperasi lokal, KSU PRODUKTIVITAS KEBUN
kakaonya dengan pohon kelapa dan Jantan, dimana dia juga menjadi
gamal yang menaungi pohon kakaonya. anggota aktif. Sebagai petani andalan,
Petrus membantu memfasilitasi BASELINE (2016)
Tanaman jangka pendek seperti nanas,
pelatihan Budidaya Kakao yang baik
ubi, dan singkong menghasilkan secara
cepat, sehingga dapat digunakan untuk (Good Agricultural Practices/GAP) dan 2 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
keperluan sehari-hari keluarga. Selain itu, Pengelolaan Lingkungan Yang baik
dia juga memelihara ternak seperti babi (Good Environmental Practices/GEP)
dan kambing. Keputusan untuk memadukan
ternak dan kebun juga berarti mengu-
untuk 37 rekan petani lainnya di dalam
kelompok tani Tali Tulun. KSU Jantan juga
1.208 kg 800 Jumlah POHON KAKAO
PRODUKSI
rangi produksi limbah, mengurangi biaya memproduksi produk kakao yang sudah YANG MENGHASILKAN
pekerja untuk pengendalian gulma dan mereka olah sendiri seperti mentega
akses terhadap produk peternakan seperti kakao dan bubuk kakao. 604 1,51 kg
susu dan daging. Sisa-sia kulit kakao Koperasi ini menyadari pentingnya RATA-RATA RATA-RATA
PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
(cacao pod husks) mengandung serat, keberlanjutan dan Petrus ingin melihat KAKAO
protein, lemak dan juga asam organik berlanjutnya kerjasama antara KSU
yang cocok untuk dijadikan pakan ternak. Jantan dan GP-SCPP yang didanai POST-LINE
Pupuk kandang dari ternak dapat MCA-Indonesia. Petrus berencana
digunakan sebagai bahan pupuk sehing- untuk meneruskan pengetahuannya
ga menurunkan biaya agri-input. Petrus tentang budidaya yang berkelanjutan
juga menjual hasil sampingan dari pohon kepada anak-anaknya “Anak lelaki Post-line
kakao untuk penghasilan tambahan.
Selain menjual biji kakao kering, dia juga
saya sudah menunjukkan ketertarikan
untuk melanjutkan mengurus kebun
AKAN DI AMBIL
menjual batang entris dan bibit kakao. saya, dia sudah lulus menyandang DI TAHUN 2017
“Kakao adalah tanaman yang sangat sarjana pertanian perguruan tinggi
menguntungkan, apalagi adanya disini. Sementara ini, saya akan terus
kesempatan bisnis sampingan yang meningkatkan kualitas kebun saya dan
memberikan penghasilan tambahan untuk membuatnya lebih ramah lingkungan”. fakta foto
keluarga saya.” Berkat keterampilan Pelatihan GEP merupakan tahap pertama
melakukan sambung pucuk, Petrus telah untuk menjadi petani yang tersertifikasi.
berhasil membuat bisnis pembibitan kakao. Mitra swasta dari Swisscontact sedang
Bibit unggul hasil sambung pucuknya mempertimbangkan opsi untuk
sudah dipasarkan tidak hanya di memberikan harga yang tinggi untuk
kabupaten-kabupaten Flores Timur, di- kakao yang tersertifikasi yang dihasilkan
mana dia tinggal tetapi juga dipasarkan ke di Flores. Hal ini sebagai penghargaan
kabupaten terdekat lainnya. atas jerih payah dan ketekunan petani
Usaha pembenihan ini memberikan seperti Petrus dalam memperhatikan
penghasilan tambahan sebesar Rp. 7,5 juta ekosistem dan memberikan insentif
(USD 560) setahun. Dari seluruh usahanya petani lainnya untuk mengikuti jejaknya.

“PEMAHAMAN SAYA TENTANG EKOSISTEM TANAMAN DAN PRAKTIK - Petrus sedang menunjukkan kepada
istrinya, Yasinta, bagaimana cara
PRAKTIK YANG RAMAH LINGKUNGAN TELAH MENINGKAT. SAYA TELAH memanen buah kakao dari salah satu
pohon kakao nya. Hal ini juga akan dia
MAMPU MEMBUAT KOMPOS SENDIRI DAN MEMUPUK TANAMAN SAYA lakukan ketika melatih rekan-rekan
petani lainnya di Flores.
DENGAN PUPUK ORGANIK YANG SAYA BUAT SENDIRI”
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 17
KEBIJAKAN
POSITIF UNTUK
MENINGKATKAN
AKSES LAYANAN
KEUANGAN
ID 007 | Desa Paru Cot, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya,
Provinsi Aceh

Pupuk sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan


pohon kakao dan hasilnya. Ketika praktik-praktik yang
direkomendasikan dilakukan (termasuk menambahkan
materi organik yang cukup), hal ini akan berkontribusi pada
keberlanjutan kebun kakao dengan cara memperbaiki
kondisi tanah dan meningkatkan persediaan karbon di
dalam tanah, yang artinya menurunkan gas rumah kaca
si
Kopera a yang dilepaskan. Tetapi, seringkali petani mempunyai
y akses yang terbatas pada jasa layanan keuangan yang
Koka ja memungkinkan mereka untuk membeli pasokan agri-
input dan mengikuti petunjuk pemupukan yang benar.
18 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
KEBIJAKAN POSITIF UNTUK MENINGKATKAN AKSES LAYANAN KEUANGAN

Para petani di Pidie Jaya - Aceh, mengalami keterbatasan yang


serupa, mengeluhkan bahwa potensi produksi tidak maksimal K ok a J a y a
karena keterbatasan mereka mendapatkan pupuk. Petani harus
mengeluarkan uang untuk kebutuhan utama lainnya seperti biaya fakta petani
pendidikan, makanan, dan pengeluaran utama lainnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Koka Jaya, salah satu koperasi petani kakao
pertama yang didukung Program Produksi Kakao Berkelanjutan
(SCPP), mencoba melakukan skema voucher pupuk untuk para DATA KOPERASI
anggotanya, dimana pada akhirnya akan meningkatkan produksi Tanggal didirikan
petani dan meningkatkan penjualan kakao dari koperasi.
November 2013
Skema Voucher Pupuk bulan ke-enam. Seluruh pihak termasuk keanggotaan
Koka Jaya didirikan pada bulan November petani penerima pinjaman, unit pembelian,
2013 dan saat ini mempunyai 208 anggota
(yang tersertifikasi UTZ maupun petani
dan ketua kelompok tani yang anggotanya
menerima pinjaman harus bertanggungjawab
208
ANGGOTA
konvensional) di 62 desa di Kabupaten Pidie untuk memastikan pengembalian pinjaman.
Jaya. Modalnya didapatkan dari tabungan Partisipasi Perempuan
anggota, sumber dana dari kreditor dan Hasil yang Terbukti
pembagian hasil dari unit bisnis nya. Hanya
tiga tahun setelah didirikan, Koka Jaya telah
Pada bulan November 2016, seperti telah
dituliskan dalam perjanjian, tujuh anggota
10%
Posisi
berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. dari “Kelompok Tani Reuleut”, yang kepemimpinan DI ISI
Oleh PEREMPUAN
434 juta (USD 32.600) sebagai modal. menerima pendanaan pertama di bulan
Koperasi ini mengelola kegiatan yang Mei 2016, telah berhasil mengembalikan
menguntungkan seperti memasok bibit pinjaman dalam bentuk voucher pupuk PRODUKSI
kakao, kompos, batang entris yang secara penuh sejumlah Rp. 6 juta (USD
tersertifikasi, dan juga memfasilitasi 450). Pengembalian dari Reuleut telah 452 Tons
penjualan biji kakao (yang tersertifikasi UTZ didistribusikan kembali kepada empat BIJI Bersertifikat
yang Terjual pada
maupun konvensional) untuk anggota dan anggota koperasi lainnya dari kelompok yang tahun 2016
non-anggota. Koka Jaya seudah membuktikan sama. Sementara itu, dua kelompok tani
bahwa dia layak kredit ketika koperasi ini lainnya yang menerima pendanaan di bulan MODAL
sudah mengembalikan pinjaman pertamanya Juni dan Agustus 2016, telah menunjukkan IDR
ke Rabobank sesuai dengan perjanjian dan
mendapatkan kredit lainnya di akhir tahun
komitmen mereka untuk membayar cicilan
setiap kali mereka melakukan transaksi. 434.170.360
2016. Pinjaman dari Rabobank digunakan Mereka diharapkan untuk dapat melunasi (USD 32.600)
untuk modal kerja untuk usaha perdagangan cicilannya pada bulan Desember 2016 dan Dalam ekuitas total
biji kakao dari koperasi. Februari 2017. Secara keseluruhan, Koka Jaya
IDR
telah menyalurkan Rp. 27,2 juta (USD 2.000)
Seperti dianjurkan oleh SCPP, Koka Jaya dalam bentuk voucher pupuk kepada 29 29.322.555
meluncurkan pendanaan bersyarat untuk petani. Koperasi juga menerima sedikit bagi (USD 2.180)
agri-input di bulan Mei 2016, dimulai dengan hasil dari voucher, dimana berarti jumlah keuntungan
mengalokasikan voucher untuk anggota yang uang yang dikembalikan ke Koka Jaya di
menjual biji kakao mereka secara aktif ke bulan Pebruari 2017 seharusnya sebesar Rp.
koperasi. Skema ini pada dasarnya adalah 28,4 juta (USD 2.130). fakta foto
pinjaman tanpa syarat kepada petani yang
membutuhkan. Untuk melaksanakan hal Di waktu yang akan datang, Koka Jaya
ini, koperasi bekerjasama dengan pedagang berencana untuk menyediakan pasokan
agri-input yang terpercaya dimana voucher agri-input kepada petani yang lebih luas
pupuk ini bisa dicairkan. Untuk memastikan dengan menjadi sub-distributor sendiri
pembayaran, Koka Jaya mendaftarkan unit melalui kerjasama dengan Dinas Koperasi dan
pembelian biji kakao yang terkait dengan Perdagangan Kabupaten Pidie Jaya. Dengan
koperasi. Petani mempunyai opsi untuk demikian, Koka Jaya dapat meningkatkan
membayar cicilan selama enam bulan, keuntungannya untuk mempertahankan
yang artinya bahwa ketika mereka menjual skema yang mereka buat. Model bisnis ini Ini adalah salah satu contoh voucher
kakao mereka, unit pembelian menyisihkan sangat menjanjikan dan harus direplikasi pupuk yang diberikan kepada anggota
sebagian pembayaran untuk dibayarkan ke unutk jenis agri-input lainnya seperti bibit koperasi Koka Jaya
Koka Jaya. kakao dan direplikasi oleh koperasi petani
kakao lainnya di seluruh area SCPP ketika
Petani juga mempunyai opsi untuk mereka sudah mempunyai cukup modal
membayar pinjaman sekaligus pada akhir untuk menerapkannya.

Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 19
Swisscontact Indonesia Country Office
The VIDA Building 5th Floor Kav. 01-04 Jl. Raya Perjuangan, No. 8
Kebon Jeruk 11530 West Jakarta | Indonesia
Phone +62-21-2951-0200 | Fax +62-21-2951-0210

Swisscontact - SCPP Sumatra


Komplek Taman Setiabudi Indah Jl. Chrysant, Blok E, No. 76
Medan 20132 North Sumatra | Indonesia
Phone +62-61-822-9700 | Fax +62-61-822-9600

Swisscontact - SCPP Sulawesi


Graha Pena 11th Floor Kav. 1108-1109 Jl. Urip Sumoharjo, No. 20
Makassar 90234 South Sulawesi | Indonesia
Phone | Fax +62-411-421370

www.swisscontact.org/indonesia

Anda mungkin juga menyukai