Success Stories 5 - Bahasa Web
Success Stories 5 - Bahasa Web
Sukses
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
dari Perserikatan Bangsa Bangsa melalui
Program Produksi Kakao Berkelanjutan
KATA PENGANTAR
Program Produksi Kakao Berkelanjutan (Sustainable adalah Muhammad Iqbal, seorang petani muda yang
Cocoa Production Program - SCPP) telah membuat berhasil menjadi pemimpin koperasi dan menjadi
kemajuan yang luar biasa dalam kaitannya dengan inspirasi untuk kaum muda lainnya untuk bertani
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan kakao.
(Sustainable Development Goals - SDG) dari
Perserikatan Bangsa Bangsa di sektor kakao di Edisi Kisah Sukses kali ini juga mengenalkan Petrus
Indonesia. Pedro, petani yang sangat menjanjikan dari wilayah
SCPP yang paling muda di Flores, yang berpotensi
Dari awal, pendekatan SCPP yang berkelanjutan untuk menjadi Pemimpin Petani dan mendorong
telah menyatukan aspek masyarakat, profit, dan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan.
Dengan dukungan donor swasta dan publik, SCPP Dan terakhir, kami juga menyoroti pendekatan
telah berkontribusi pada 11 tujuan dari total 17 inovatif yang dilakukan Koperasi Koka Jaya dengan
tujuan SDG dengan menciptakan industri kakao yang membuat skema voucher pupuk, yang memastikan
mendukung inovasi, keberlanjutan dan kesejahteraan anggota koperasi yang paling kurang beruntung
petani. tetap bisa mendapatkan pupuk sehingga mereka bisa
meningkatkan produksi dan keluar dari kemiskinan.
Pada halaman-halaman di edisi ini, anda akan
dibawa mengenal sosok - sosok luar biasa yang Selamat membaca!
didukung SCPP dan membuat perubahan di
masyarakat. Ada Muhajar dan Halimah, pasangan
yang berkomitmen untuk meningkatkan
pengetahuan komunitas mereka mengenai nutrisi
dan ketahanan pangan. Individu luar biasa lainnya
Manfred Borer
Country Director Swisscontact Indonesia
2 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
DAFTAR ISI
04 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG
BERKUALITAS DALAM MENINGKATKAN
PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Novalinda : ID 130500797, Desa Sumanik, Kecamatan
06 PENGETAHUAN DAN KETEKUNAN
ADALAH CARA KELUAR DARI
KEMISKINAN
Haeruddin: ID 731200927, Desa Gattareng, Kecamatan
Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan
I Putu Kariana: ID 720803998, Desa Labagu, Kecamatan Muhammad Iqbal: ID 111000009, Desa Juli Meunasah Teungoh,
Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh
Tim penyusun
PENERBIT
Swisscontact Indonesia
EDITOR
Denny Herlambang Slamet
Enggi Dewanti
Meg Phillips
Megan King
Megi Wahyuni
TM
Cargill incorporated
Cargill
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 3
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN YANG
BERKUALITAS DALAM
MENINGKATKAN
PRODUKSI DAN
PENDAPATAN
ID 130500797 | Desa Sumanik, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten
Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat
4 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN YANG BERKUALITAS DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Novalinda, yang masih aktif menjadi guru SMA ini, harus pintar
membagi waktu untuk mengajar, berkebun, dan bergabung N ov a l i nd a
dalam Sekolah Lapangan (SL) untuk Petani dari Barry Callebaut
dan Swisscontact. Dia menyampaikan pengetahuan yang fakta petani
dipelajari dari Sekolah Lapangan (SL) ke suaminya, Jamaan,
agar mereka juga dapat bersama-sama mengelola kebun.
kakao
Farmer Field School
PARTISIPASI PELATIHAN
PELATIHAN TANGGAL
Guru yang Belajar Dari Satu ke Lima Ton GAP Basic 7-Okt-2014
Pada tahun 2007, Novalinda dan Hanya dalam waktu dua tahun, mereka GNP 16-Des-2014
suaminya memutuskan untuk telah mampu menggandakan produksi GFP 1-Nov-2016
mengubah 1,5 hektar area kebun mereka hingga lima kali lipat, dari satu
bagi hasil mereka menjadi kebun ton di tahun 2014 menjadi lima ton di
kakao, dan ditanami 800 pohon kakao. tahun 2016. Novalinda dan suaminya
Sambil menunggu kakao mereka berbagi tugas dalam mengerjakan PRODUKTIVITAS KEBUN
berbuah, mereka menanam tanaman kebun mereka. Jamaan fokus untuk
jangka pendek seperti pisang memelihara kebun dengan standar BASELINE (2013)
dan jeruk diantara pohon-pohon yang tinggi, dibantu oleh dua orang
kakao untuk memenuhi kebutuhan pekerja pada saat pemupukan dan 1,5 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
sehari-hari. Setahun berikutnya, musim panen. Novalinda bertanggung
Novalinda menambahkan 700 bibit jawab untuk penanganan paska panen
kakao lagi melalui subsidi dari seperti fermentasi sampai penjualan 1.500 kg 1.500
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
pemerintah lokal. Setelah 22 bulan, biji kakao kepada pembeli berikutnya YANG MENGHASILKAN
panen pertama ternyata hasilnya di rantai nilai. Novalinda masih
sangat sedikit karena mereka terus mengajar, sehingga suaminya 1.000 kg 1 kg
telah memangkas cabang-cabang membuatkan membuatkan area belajar RATA-RATA RATA-RATA
PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
pohonnya dengan tidak benar. di kebunnya agar Novalinda dapat KAKAO
Mereka menyadari bahwa mereka secara sukarela melatih petani lainnya POST-LINE (2016)
perlu meningkatkan keterampilan di desa mereka.
budidaya kakao mereka dan 1,5 ha 1
memutuskan untuk bergabung Banyak petani lain datang ke kebun UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
dalam 10 hari pelatihan SL untuk mereka untuk meminta saran dan
Petani di bulan Oktober 2014.
“Melalui Sekolah Lapangan untuk
entris dengan gratis agar mereka juga
dapat memperbaiki kebun mereka.
4.937 kg 1.900
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
Petani, kami dapat berlatih secara YANG MENGHASILKAN
“KAMI BERHARAP BAHWA PROGRAM INI DAPAT BERLANjut MENDUKUNG Novalinda (kanan) memperlihatkan
pada Duta Besar Raymond Furrer, Kepala
PETANI KECIL SEPERTI KAMI KARENA MASIH BANYAK PETANI DI LUAR Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi
negara Swiss, biji kakao yang sudah
SANA YANG BERNIAT UNTUK BELAJAR DAN MENCAPAI PRODUKTIVITAS difermentasi pada saat kunjungan SECO
di Tanah Datar pada bulan Desember
YANG LEBIH TINGGI” 2016
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 5
TM
Cargill
Cargill
PENGETAHUAN
DAN KETEKUNAN
MODAL KELUAR
DARI KEMISKINAN
PARTISIPASI PELATIHAN
Meningkatkan Produksi dan 2016, yang berarti menggandakan
Berkontribusi pada Keberlanjutan pendapatannya dari kakao. PELATIHAN TANGGAL
GNP 18-Feb-15
Haeruddin memutuskan untuk Haeruddin tetap antusias dan percaya GFP 4-Mar-15
menjadi peserta Sekolah Lapang bahwa hasil kebunnya akan lebih besar GAP Basic 23-Okt-14
GBP - Koordinasi dan SL 12-Nov-14
(SL) untuk Petani di bulan Oktober lagi setelah semua pohonnya disambung GAP - Paska Panen dan Akses Pasar 7-Jan-15
2014. Dengan pengetahuan dan samping. GAP Basic 25-Jul-16
GBP - Koordinasi & SL 15-Agu-16
keterampilan teknis yang baru Selain dari pelatihan GAP, istrinya
dipelajarinya, dia saat ini menjadi Rahimawati (37), juga mengikuti
Pemimpin Petani SCPP dan pelatihan Pengelolaan Gizi Keluarga (Good PRODUKTIVITAS KEBUN
memfasilitasi sesi Budidaya Tanaman Nutritional Practices/ GNP)
Kakao (Good Agricultural Practices / dan Pengelolaan keuangan Keluarga BASELINE (2014)
(Good Financial Practices/GFP). Dengan
GAP). Dia terjun langsung melatih
30 petani lainnya yang berada di semua dukungan yang di dapatkan oleh 1 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
bawah kelompok petani Harapan Haeruddin dan keluarganya, hanya dalam
Areppae. Seperti telah diajarkan di
Sekolah Lapang, dia memangkas dan
waktu setahun, penghasilannya mencapai
sebesar Rp. 30 juta (USD 2.308) hanya
450 kg 1.000
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
memupuk pohon kakaonya dengan dari kebun kakao. YANG MENGHASILKAN
pupuk kandang dari kambing-
kambing miliknya dan pupuk lainnya Kesuksesannya dalam budidaya kakao 450 Kg 0,45 kg
RATA-RATA RATA-RATA
yang sesuai. memotivasi beberapa tetangganya untuk PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
Seperti halnya petani kakao berkebun kakao. Haeruddin yang terlibat
lain di daerah itu, Haeruddin aktif dalam kelompok tani Harapan POST-LINE (2016)
menggabungkan sistem kebun Areppae, mencatat bahwa penjualan dari
dan ternak. Dia memberi makan kelompok tani ke unit pembelian Cargill 1 ha 1
kambingnya dengan dedaunan dari dan Mondelēz adalah yang tertinggi UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
8 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
MEMBUKA JALAN UNTUK MASYARAKAT YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN
Tidak mau tinggal diam melihat kopi turun dari bukit” katanya.
PARTISIPASI PELATIHAN
kesuksesan orang lain, pada tahun 1999, PELATIHAN TANGGAL
I Putu menanam 2.000 pohon kakao di Membangun Masyarakat yang GAP Basic 15-Okt-14
lahan seluas dua hektar. Dalam 15 tahun, Berkelanjutan GBP 17-Okt-16
kebunnya berkembang menjadi 6 hektar, Berkat pengetahuan dan pelatihan
3 hektar diantaranya ditanami pohon kepemimpinan di Sekolah Lapangan PRODUKTIVITAS KEBUN
kakao muda yang menjanjikan.Sejak untuk Petani, I Putu telah menjadi
bergabung dalam Sekolah Lapangan penyelia untuk kelompok tani lokal BASELINE (2014)
(SL) dari ECOM dan Swisscontact di bulan “Jaya Makmur”. Dia juga mengawasi
Oktober 2014, produksi kebunnya telah
naik secara signifikan. Berdasarkan
120 petani yang tersebar di 4 kelompok
petani yang berbeda.
4,5 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
catatannya di bulan Desember 2016, dia Kelompok tani Jaya Makmur berencana
sekarang mampu memproduksi 6 ton biji memperluas dan mendirikan koperasi 2.210 kg 3.000
kakao setiap tahunnya, menghasilkan sehingga petani kecil di daerahnya dapat PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
YANG MENGHASILKAN
pendapatan per tahun sebesar Rp. 186 meningkatkan akses terhadap pasar dan
juta (USD 14,307).
Salah satu aspek paling penting dari SL
meningkatkan pendapatan. “Sebagai
contoh, kami mempunyai pembibitan
491 Kg 0,74 kg
RATA-RATA RATA-RATA
adalah mengajarkan petani bahwa pupuk kakao yang hanya untuk keperluan PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
dan pestisida bukanlah metoda satu- anggota, tetapi karena semakin banyak
satunya untuk pengendalian hama dan petani yang ingin merehabilitasi POST-LINE (2016)
penyakit. “Ancaman penyakit pembuluh kebunnya, pangsa pasar semakin besar,”
kayu atau Vascular-Streak Dieback kata I Putu. 6 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
menurun ketika saya menerapkan
apa yang sudah dipelajari di Sekolah Mereka berharap bahwa petani di
Lapangan untuk Petani. Ternyata kuncinya daerahnya didukung untuk mendapatkan 6.010 kg 5.000
adalah memangkas sekitar 20cm dari sertifikasi agar bisa meningkatkan PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
YANG MENGHASILKAN
area yang terkena infeksi, dimana solusi produktivitas dan daya saing di pasar.
ini tidak pernah saya ketahui sebelum
mengikuti Sekolah Lapangan untuk
“Melalui anak perusahaan ECOM – TMCI,
petani mendapatkan harga yang layak.
1.002 KG 1,2 kg
RATA-RATA RATA-RATA
Petani,” I Putu menjelaskan. Ada saat dimana saya menerima harga PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
premium sebesar Rp. 200 per kg untuk
I Putu dan petani lainnya juga belajar biji kakao yang saya jual ke TMCI, karena Fakta Foto
mengenai pengaturan dari tanaman mereka melebihi standar TMCI. Ketika
pelindung, penanaman kembali pohon semua petani dapat mencapai standar
kakao, kebersihan dan pemupukan yang sama, maka tidak diragukan lagi
yang aman sebagai bagian dari SL untuk kita bisa mengembalikan kejayaan
Petani. Dikarenakan lahan yang miring, kakao” I Putu menyimpulkan.
dia juga harus mengeluarkan uang Rp.
30 juta (USD 2,308) setiap tahun untuk
ongkos pekerja. “Saya memerlukan
pekerja tambahan untuk terasering,
sanitasi dan pemupukan. Pada musim
puncak, saya bahkan harus menambah
20 orang pekerja harian untuk memetik
“SETELAH MENERIMA PELATIHAN, SAYA DAPAT MEMBANTU KELUARGA I Putu (kanan) sedang memper-
LAINNYA DAN MEMBAGI PENGETAHUAN MENGENAI BERKEBUN lihatkan kepada petani lain cara
YANG BERKELANJUTAN UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG yang benar memangkas cabang-
cabang yang kecil
SEJAHTERA DARI USAHA KEBUN KAKAO”
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 9
SOSOK
PETANI MUDA
MEMIMPIN
MASA DEPAN
SEKTOR KAKAO
Dia memulai dari hanya 400 pohon kakao dan 56 pohon kelapa yang
Muhammad Iqbal
berfungsi sebagai pohon pelindung. Meskipun tidak memiliki lahan
yang luas, namun menurutnya, ukuran lahan tidak menentukan fakta petani
tingginya hasil dan kualitas, tetapi yang penting adalah bagaimana
pohon-pohon tersebut dipelihara. Dia membuktikan bahwa budidaya kakao
kakao tidak hanya untuk generasi tua dan mencontohkan apa yang Farmer Field School
pertama Pelatihan untuk Pelatih (ToT) dimana menambahkan pendapatannya GFP 24-Feb-15
GBP - Group and Cooperative Development 7-Mei-15
yang dilaksanakan di desanya Juli Mee sebesar Rp. 75 per kg. Di tahun 2016, GBP - Group and Cooperative Development 14-Agu-15
Teungoh, Bireuen. Setelah pelatihan, dia dengan dukungan dari JeBe Koko, Iqbal GBP - IMS, Traceability and Certifi-
25-Agu-15
cation
bertekad untuk merehabilitasi pohon mendapatkan pelatihan Good Business GBP - IMS, Traceability and Certifi-
5-Okt-15
cation
kakao nya yang sudah tua yang ditanam Practices (GBP) untuk IMS, kemampuan GBP - IMS, Traceability and Certifi-
8-Jun-16
di tahun 1992 oleh orang tuanya. penelusuran, dan sertifikasi cation
Keterlibatan Iqbal dengan Swisscontact dan perannya sebagai manajer. Berkat Fakta Foto
diteruskan melalui SCPP, setelah PEKA pemahamannya tentang kompleksitas
selesai di tahun 2012. Dia kemudian penanaman kakao, Iqbal menerima
menjadi fasilitator di proyek penjangkauan undangan ke Jakarta pada tanggal 22
SCPP di Bireuen Pada tahun 2013, November 2016, Iqbal dianugerahi
Iqbal terpilih untuk menjadi anggota penghargaan peringkat tiga terbaik
Sistem Manajemen Internal (Internal dalam kompetisi nasional memperingati
Management System -IMS) di program Hari Kakao Indonesia ke-4 dalam kategori
sertifikasi UTZ. Dua tahun kemudian, Iqbal kualitas biji kakao terbaik.
menjadi manajer Koperasi Perkebunan
Kakao Bireuen (KPKB), yang didirikan Muhammad Iqbal (kedua dari kiri) baru
saja menerima penghargaan ketiga
“SAYA SEKARANG MAMPU UNTUK MEMBIAYAI KULIAH ADIK SAYA, SAYA pada kategori kakao terbaik pada Hari
Kakao Indonesia 2016
SENDIRI, DAN MENYOKONG SELURUH KELUARGA”
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 11
incorporated
GOTONG
ROYONG UNTUK
MENINGKATKAN
NUTRISI DAN
KETAHANAN PANGAN
ID 732202412 | Desa Tamboke, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu
Utara, Provinsi Sulawesi Selatan
fakta petani
meningkatkan penghidupan. Sebagai bagian dari kolaborasi mereka,
SCPP memberikan pelatihan pengelolaan gizi di kabupaten Luwu
Utara, Sulawesi Selatan. Para petani juga mendapatkan pelatihan
untuk mengembangkan kebun sayuran di rumah mereka selain kakao
benih untuk mulai ditanam. Halimah mengikuti pelatihan selama Farmer Field School
karena sayuran organik jarang ada di dari kolam ikan bersama dan menerapkan
daerah kami,” kata Halimah. Menjual hasil apa yang sudah dipelajari di kolam ikan 9/9 tahun 2016
sayuran organik yang ditanam sendiri milik mereka,” Muhajar menjelaskan. Dari
sangat menyenangkan dan memotivasi Meskipun kelompok ini belum secara
Halimah untuk memproduksi lebih banyak komersial menjual hasil ikannya, panen Ukuran kebun
sayur
0 M2
ke
tahun 2015
lagi sayuran dan mempertahankan bisa dilakukan secara teratur dan cukup
pasokan kebunnya. Halimah sudah untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka. 150 M2 tahun 2016
memasok toko lokal beberapa kali sejak Bahkan pemerintah lokal pun sudah
memulai kebun sayurannya dan bahkan mendengar mengenai inisiatif masyarakat
memenuhi kebutuhan pembeli secara ini dan ingin bekerjasama dengan Mars Fakta Foto
langsung di daerahnya. “Saat ini kami dan Swisscontact untuk mengatasi
akan menanam lebih banyak sayuran kekurangan gizi di keluarga petani kakao.
karena permintaannya lebih banyak dari
yang kami bayangkan,” tambah Muhajar.
“KEBUN SAYURAN BISA MENJADI
Mengatasi Malnutrisi bersama BISNIS YANG MENJANJIKAN!
Komunitas
Halimah dan Muhajar memotivasi BUKAN HANYA UNTUK MEMENUHI
tetangga-tetangga mereka untuk mulai KEBUTUHAN SENDIRI, TETAPI BISA
menanam sayuran di rumah, tidak
hanya untuk mendapatkan penghasilan DITAWARKAN KE PEDAGANG LOKAL
tambahan, tapi juga untuk meningkatkan DAN MENDAPATKAN KEUNTUNGAN Muhajar disamping kolam ikannya
di tempat tinggalnya di Luwu Utara,
kualitas asupan makanan mereka.
Muhajar menawarkan pupuk buatannya DARI KEBUN KITA” Sulawesi Selatan
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 13
MENINGKATKAN
PRODUKSI KAKAO
DAN MENGATASI
PERUBAHAN IKLIM
ID 760401221 | Desa Guliling, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju,
Provinsi Sulawesi Barat
menyebabkan berkembangbiaknya juga mengikuti sesi pelatihan Training of GBP - IMS, ketertelusuran dan
Sertifikasi
28-Apr-15
hama dan penyakit dengan cepat yang Trainers dalam Pengelolaan Lingkungan GBP - Pengembangan Kelompok dan
21-Mei-15
Koperasi
mempengaruhi kebun kakao di daerahnya. Yang baik (Good Environmental GBP - IMS, ketertelusuran dan
5-Agu-15
Sertifikasi
“Penggerek buah kakao (Cocoa pod borer), Practices/GEP) yang diselenggarakan GBP - IMS, ketertelusuran dan
12-Okt-15
Sertifikasi
buah busuk hitam (black pod) dan vascular oleh Swisscontact dan Nestlé sehingga dia GBP - IMS, ketertelusuran dan
30-Okt-15
streak dieback (VSD) merusak sebagian dapat mengajar petani lainnya tentang Sertifikasi
GEP - ToT 20-Agu-16
besar kebun saya yang menyebabkan cara menurunkan emisi gas rumah
pertumbuhan yang lambat dan kualitas kaca dari kebun mereka. Dia tau bahwa PRODUKTIVITAS KEBUN
yang rendah,” Mangngoy menjelaskan. banyak petani masih meragukan dampak BASELINE (2013)
Pada tahun 2013, Nestlé dan Sekolah akibat dari perubahan ikilm terhadap
Lapang Swisscontact mulai beroperasi di produktivitas kebun mereka, tetapi 2 ha 1
daerah ini. Bersama-sama dengan petani Mangngoy sudah mengalaminya sendiri. UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
lokal lainnya, dia menerima pelatihan Dia telah mengalami bagaimana anomali
mengenai Praktik Budidaya Kakao cuaca mengakibatkan terlambatnya 1.180 kg 700
PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
yang Baik (Good Agricultural Practices/ musim panen, menurunkan hasil YANG MENGHASILKAN
GAP), Penanganan Hama Terpadu panennya sampai hanya sebesar 800kg di
(Integrated Pest Management /IPM) dan tahun 2016. 590 Kg 1,69 kg
RATA-RATA RATA-RATA
penggunaan yang bertanggungjawab PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
KAKAO
input tanaman seperti pupuk. Ketika Tahun ini dia mengamati bahwa pola
petani dilatih untuk memakai pupuk secara cuaca juga berubah, tetapi dia tetap POST-LINE (2015)
benar, meningkatkan penggunan materi
organik untuk pemeliharaan tanah dan
optimis untuk melanjutkan usahanya
dalam membuat kebunnya lebih ramah
2 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
pada saat yang bersamaan menanam lingkungan. “Untuk memanfaatkan limbah
tanaman pelindung yang tepat, total jejak hasil pertanian, saya membuat lubang 1.960 kg 1.000
karbon mereka akan berkurang secara kompos tempat menimbun limbah organik PRODUKSI Jumlah POHON KAKAO
YANG MENGHASILKAN
signifikan. Dilengkapi dengan pengetahuan untuk memperkaya organisme mikro di
dan keterampilan yang diperlukan, dalam tanah, agar penggunaan pupuk 980 KG 1,96 kg
Mangngoy dapat mengatasi masalah di dapat berkurang. Saya juga sedikit demi RATA-RATA RATA-RATA
PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
kebunnya dan meningkatkan produksi sedikit telah mengurangi penggunaan KAKAO
dari 1,2 menjadi 2 ton/hektar/tahun. pupuk pabrikan yang tidak alami dan
fakta foto
Berdasarkan catatannya di tahun 2015, akhirnya akan mencoba untuk hanya
dia mendapatkan penghasilan sekitar menggunakan pupuk alami yang saya,
Rp. 69 juta (USD 5,307) dalam setahun ”jelas Mangngoy.
dari penjualan biji kakao ke BT Cocoa.
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 15
TUMPANGSARI
UNTUK MENDUKUNG
KONSUMSI DAN
PRODUKSI YANG
BERTANGGUNG
JAWAB
ID 530600065 | Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten
Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur
16 Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan
TUMPANGSARI UNTUK MENDUKUNG KONSUMSI DAN PRODUKSI YANG BERTANGGUNG JAWAB
PARTISIPASI PELATIHAN
Ekosistem Berkelanjutan yang ini, Petrus mendapatkan Rp. 43.850,000
Mengurangi Produksi Limbah (USD 3.300) di tahun 2016. PELATIHAN TANGGAL
Kemampuan untuk melakukan tumpang GAP 24-Mei-16
sari dari beberapa komoditas tanaman Produksi yang Berkelanjutan untuk GEP 1-Des-16
adalah salah satu keuntungan dari Masa Depan Industri Kakao
menanam kakao. Seperti saran yang Petrus telah mendapatkan Rp. 35,3
pernah diterimanya, Petrus sudah juta (USD 2.600) dari hasil penjualan
memulai menumpangsarikan kebun biji kakaonya ke koperasi lokal, KSU PRODUKTIVITAS KEBUN
kakaonya dengan pohon kelapa dan Jantan, dimana dia juga menjadi
gamal yang menaungi pohon kakaonya. anggota aktif. Sebagai petani andalan,
Petrus membantu memfasilitasi BASELINE (2016)
Tanaman jangka pendek seperti nanas,
pelatihan Budidaya Kakao yang baik
ubi, dan singkong menghasilkan secara
cepat, sehingga dapat digunakan untuk (Good Agricultural Practices/GAP) dan 2 ha 1
UKURAN KEBUN JUMLAH KEBUN
keperluan sehari-hari keluarga. Selain itu, Pengelolaan Lingkungan Yang baik
dia juga memelihara ternak seperti babi (Good Environmental Practices/GEP)
dan kambing. Keputusan untuk memadukan
ternak dan kebun juga berarti mengu-
untuk 37 rekan petani lainnya di dalam
kelompok tani Tali Tulun. KSU Jantan juga
1.208 kg 800 Jumlah POHON KAKAO
PRODUKSI
rangi produksi limbah, mengurangi biaya memproduksi produk kakao yang sudah YANG MENGHASILKAN
pekerja untuk pengendalian gulma dan mereka olah sendiri seperti mentega
akses terhadap produk peternakan seperti kakao dan bubuk kakao. 604 1,51 kg
susu dan daging. Sisa-sia kulit kakao Koperasi ini menyadari pentingnya RATA-RATA RATA-RATA
PRODUKSI/HEKTAR PRODUKSI/POHON
(cacao pod husks) mengandung serat, keberlanjutan dan Petrus ingin melihat KAKAO
protein, lemak dan juga asam organik berlanjutnya kerjasama antara KSU
yang cocok untuk dijadikan pakan ternak. Jantan dan GP-SCPP yang didanai POST-LINE
Pupuk kandang dari ternak dapat MCA-Indonesia. Petrus berencana
digunakan sebagai bahan pupuk sehing- untuk meneruskan pengetahuannya
ga menurunkan biaya agri-input. Petrus tentang budidaya yang berkelanjutan
juga menjual hasil sampingan dari pohon kepada anak-anaknya “Anak lelaki Post-line
kakao untuk penghasilan tambahan.
Selain menjual biji kakao kering, dia juga
saya sudah menunjukkan ketertarikan
untuk melanjutkan mengurus kebun
AKAN DI AMBIL
menjual batang entris dan bibit kakao. saya, dia sudah lulus menyandang DI TAHUN 2017
“Kakao adalah tanaman yang sangat sarjana pertanian perguruan tinggi
menguntungkan, apalagi adanya disini. Sementara ini, saya akan terus
kesempatan bisnis sampingan yang meningkatkan kualitas kebun saya dan
memberikan penghasilan tambahan untuk membuatnya lebih ramah lingkungan”. fakta foto
keluarga saya.” Berkat keterampilan Pelatihan GEP merupakan tahap pertama
melakukan sambung pucuk, Petrus telah untuk menjadi petani yang tersertifikasi.
berhasil membuat bisnis pembibitan kakao. Mitra swasta dari Swisscontact sedang
Bibit unggul hasil sambung pucuknya mempertimbangkan opsi untuk
sudah dipasarkan tidak hanya di memberikan harga yang tinggi untuk
kabupaten-kabupaten Flores Timur, di- kakao yang tersertifikasi yang dihasilkan
mana dia tinggal tetapi juga dipasarkan ke di Flores. Hal ini sebagai penghargaan
kabupaten terdekat lainnya. atas jerih payah dan ketekunan petani
Usaha pembenihan ini memberikan seperti Petrus dalam memperhatikan
penghasilan tambahan sebesar Rp. 7,5 juta ekosistem dan memberikan insentif
(USD 560) setahun. Dari seluruh usahanya petani lainnya untuk mengikuti jejaknya.
“PEMAHAMAN SAYA TENTANG EKOSISTEM TANAMAN DAN PRAKTIK - Petrus sedang menunjukkan kepada
istrinya, Yasinta, bagaimana cara
PRAKTIK YANG RAMAH LINGKUNGAN TELAH MENINGKAT. SAYA TELAH memanen buah kakao dari salah satu
pohon kakao nya. Hal ini juga akan dia
MAMPU MEMBUAT KOMPOS SENDIRI DAN MEMUPUK TANAMAN SAYA lakukan ketika melatih rekan-rekan
petani lainnya di Flores.
DENGAN PUPUK ORGANIK YANG SAYA BUAT SENDIRI”
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 17
KEBIJAKAN
POSITIF UNTUK
MENINGKATKAN
AKSES LAYANAN
KEUANGAN
ID 007 | Desa Paru Cot, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya,
Provinsi Aceh
Berkontribusi pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program Produksi Kakao Berkelanjutan 19
Swisscontact Indonesia Country Office
The VIDA Building 5th Floor Kav. 01-04 Jl. Raya Perjuangan, No. 8
Kebon Jeruk 11530 West Jakarta | Indonesia
Phone +62-21-2951-0200 | Fax +62-21-2951-0210
www.swisscontact.org/indonesia