Anda di halaman 1dari 13

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi

LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

USUL PENERIMA
ENTREPRENEURSHIP AWARD VI

INOVASI WEDANG JAHE MENJADI

WEDANG BOBA SUMSUM (WEBOSUM)

UNIVERSITAS PRABUMULIH

NAMA TIM PENGUSUL :

1. Teguh Setyo Nugroho (Ketua)


2. Dea Afrinita (Anggota)
3. Miranda Sagita (Anggota)
4. Tirna Sistiani (Anggota)

Kategori:
Rencana Bisnis

ENTREPRENEURSHIP AWARD VI
LLDIKTI WILAYAH X - UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

2022
Profil dan Lembar Pengesahan Peserta Entrepreneurship Award VI Tahun 2022

1 Nama Pengusul Teguh Setyo Nugroho


2 Tempat/Tgl Lahir Prabumulih / 17 Oktober 2001
3 Pendidikan Saat ini S1
4 Program Studi Manajemen
5 HP dan Alamat Email HP. 0895620909135 Email: teguhsn1710@gmail.com
6 Alamat Rumah/Domisili Jl. Flores No. 91 RT 01 RW 01 Kel. Gunung Ibul Barat, Kec.
Prabumulih Timur Kota Prabumulih
7 Pengalaman Bisnis (jika 1. Belum Pernah Berbisnis
ada disertai dengan tahun) 2. Ada, sebutkan:……………………………………………
8 Pernah ikut lomba 1. Belum pernah ikut lomba/ kompetisi
(sejenis EA) 2. Pernah, sebutkan:…………………………………………..
Judul Proposal Inovasi Wedang Jahe menjadi Wedang Boba Sumsum (Webosum)
Lokasi Bisnis Rumah Sendiri
Modal atau RAB yang Rp.
diperlukan
Anggota Tim Pengusul 1. Miranda Sagita 4……………………………………
(jika ada) 2. Dea Afrinita
3. Tirna Sistiani
Dosen Pendamping Nama: Herlina, S.Pd., M.Pd. ; HP
NIDN …………………………………………………………………….........
Produk/Hasil yang ada
Wedang Boba Sumsum (Webasum)
atau direncanakan

Menyetujui, Prabumulih, Juli 2022,


Pengusul,

Zakaria Harahap, S.E.I., M.H.I. Teguh Setyo Nugroho


Dekan FEB Universitas Prabumulih

,
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

DAFTAR ISI
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di perekonomian sekarang ini, sering dijumpai unit usaha yang dinilai masih tradisional. Usaha-
usaha ini dikatakan tradisional karena mulai dari bahan, proses pembuatan, hingga penyajiannya masih
menggunakan cara-cara tradisional. Era modern ini, orang-orang lebih memilih produk serba instan
karena dinilai lebih cepat dan tanpa repot-repot untuk mendapatkannya. Akibatnya, produk-produk
tradisional asli lokal pun sudah tidak dipandang lagi.
Salah satu produk yang menjadi dasar kebutuhan masyarakat adalah makanan dan minuman.
Makanan dan minuman merupakan benda cair ataupun padat yang diperlukan oleh tubuh manusia dan
dapat menghilangkan rasa lapar dan dahaga. Oleh karena itu, tidak heran jika banyaknya unit usaha
yang membidangi sektor makanan dan minuman.
Seringkali kita melihat bahkan mengunjungi beberapa tempat usaha yang menjual berbagai
minuman tradisional. Mulai dari bahan, proses pembuatan, dan penyajiannya masih sangat tradisional.
Bahan yang digunakan biasanya berasal dari rempah-rempah atau tanaman obat tradisional. Kemudian
proses pembuatan juga menggunakan alat-alat yang sederhana, serta proses penyajiannya yang
mengikuti budaya lokal. Selain itu, para penggemar minuman-minuman tradisional ini tidak hanya
disukai oleh orang-orang dewasa, akan tetapi tak jarang anak-anak muda pun menjadi penggemar
minuman tradisional
Adapun salah satu produk minuman tradisional yang paling dikenal dan hampir semua orang tau
adalah wedang jahe. Wedang jahe merupakan hidangan minuman yang memanfaatkan sari tanaman
jahe. “Wedang” dalam bahasa jawa diartikan sebagai minuman panas. Wedang jahe biasanya dijadikan
pengganti kopi atau teh. Apalagi dikala cuaca dingin, minuman ini menjadi pilihan tepat sebagai
penghangat tubuh. Munculnya berbagai produk-produk wedang jahe dengan cara instan, membuat
usaha-usaha wedang jahe yang ada di Indonesia menjadi tergerus oleh zaman.
Perlunya orang-orang yang memiliki kemauan kuat dalam meningkatkan produk tradisional wedang
jahe. Maka dari itu, kami berusaha untuk mempertahankan kearifan lokal dengan melestarikan produk
minuman yang dimodifikasi makanan khas tradisional dengan sebutan Webosum (Wedang Boba
Sumsum). Sehingga, dengan terbentuknya bisnis plan ini kiranya mampu membangkitkan usaha lokal
dengan tetap menerapkan prinsip kesederhanaan namun memiliki nilai yang tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana cara untuk membuka usaha Wedang Jahe yang dimodifikasi menjadi makanan khas
Wejasum?
B. Bagaimana proses dalam meningkatkan usaha tradisional serta meminimalisir persaingan
usaha yang semakin ketat sekarang ini?
C. Apa saja langkah yang harus dilakukan agar dapat meraih kesuksesan dalam menjalankan
usaha Wejasum?

1.3 Tujuan dan Manfaat


A. Untuk menciptakan usaha makanan yang tetap menggunakan ciri khas tradisional, namun
memiliki inovasi terbaru mengiringi perkembangan zaman yang kian pesat.
B. Untuk mengetahui cara-cara meningkatkan usaha agar mengantisipasi adanya persaingan
usaha di era yang serba modern
C. Untuk mengimplementasikan langkah apa saja yang dilakukan dalam menjalankan usaha
hingga sukses.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

Bab II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Lokasi Bisnis


Lokasi bisnis adalah tempat suatu usaha dalam melakukan dan mengoperasikan kegiatan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Lokasi sangat menentukan keberlangsungan bisnis yang akan
dijalankan, oleh karena itu lokasi bisnis setidaknya mudah dijangkau. Agar dalam pelaksanaannya
dapat mempermudah dalam memperoleh bahan baku, memperluas jangkauan pasar, dan yang
paling utama adalah dapat meningkatkan bisnis yang dimiliki.

Maka dari itu, dengan melihat berbagai potensi wilayah yang ada di sekitar tempat kami tinggal,
kami menentukan lokasi bisnis yakni di Angkringan Joglo Padat Karya Prabumulih. Lokasi tersebut
kami pilih karena merupakan salah satu pusat kuliner makanan yang ada di Kota Prabumulih. Di
pusat kuliner tersebut terdiri dari stand-stand makanan maupun minuman yang dijual untuk para
pelanggan Angkringan. Lokasi yang strategis dan merupakan salah satu lokasi favorit anak muda-
mudi hingga orang dewasa menjadi daya tarik kami untuk memilih Angkringan Joglo Padat Karya
Prabumulih.

2.2 Alat dan Bahan yang digunakan


Alat dan bahan dapat diartikan sebagai cikal bakal terjadinya produksi suatu bisnis. Sering kita
jumpai, kualitas alat atau bahan yang digunakan masih rendah, tentunya akan berdampak langsung
ke hasil produksi. Dalam membuat Wedang Boba Sumsum, bahan dan alat yang digunakan dinilai
sangat sederhana. Tidak banyak alat dan bahan yang digunakan, namun kami tetap memastikan
alat dan bahan yang digunakan terjamin kualitas nya demi menjaga mutu dari produk. Adapun alat
dan bahan yang digunakan sebagai berikut:

Alat:
 Pisau
 Kompor
 Panci
 Centong

Bahan:
 Bahan untuk membuat sumsum
 Tepung Tapioka ½ kg
 Santan …. Liter
 Garam ¼ sendok teh
 Daun pandan 2 lembar
 Bahan untuk membuat wedang
 Air
 Jahe merah 5 buah
 Lada bubuk 1 sachet
 Sereh 3 batang
 Gula merah 250 gram
 Gula pasir 2 sendok makan
 Bahan untuk membuat boba
 Tepung terigu 1 ons
 Air
 Pewarna makanan 2 sendok teh

2.3 Pengembangan Bisnis


Hakikat berbisnis salah satunya adalah ingin bisnisnya terus berkembang dan meningkat.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

Namun, jika bisnis ingin berkembang, harus adanya inovasi-inovasi terbaru serta melibatkan peran
masyarakat bahkan lembaga. Ada banyak cara untuk mengimplementasikannya, salah satunya
adalah dengan membuka kotak saran. Cara ini kami harapkan sebagai langkah awal dalam melihat
dan mengevaluasi tentang bisnis yang dijalankan. Terntunya kotak saran ini kami buka bebas
terhadap seluruh pelanggan atau konsumen sebagai bahan perbaikan kami kedepannya.
Selanjutnya, membuka kerjasama dan partnership dengan berbagai lembaga sangat efektif
dalam meningkatkan pemasaran produk Webosum ini. Dengan banyaknya parnership, tidak hanya
meningkatkan pelanggan saja, namun brand dari nama produk kami akan dikenal hingga ke luar
kota.

2.4 Gambar Design Produk


Tampilan produk merupakan salah satu elemen penting dalam meningkatkan nilai suatu produk.
Tampilan menjadi hal yang utama dalam meningkatkan pemasaran yang semakin luas. Pelanggan
akan lebih dulu melihat penampilan produk sebelum membeli nya. Berikut gambar design produk
yang akan kami perjualbelikan di pasaran.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
3.1 Pelaksanaan Usulan
Usulan ini bermula dari hasil yang kami lihat dan survei di lapangan langsung. Makanan atau
minuman khas tradisional Indonesia ini menjadi hal yang pada akhirnya akan habis bahkan hilang
seiring perkembangan zaman yang semakin cepat. Namun, keberadaan makanan atau minuman
tradisional ini tidak jarang masih dijumpai dan diminati. Maka dari itu, kami ingin meningkatkan
makanan tradisional agar lebih diminati dengan cara menambah inovasi, tanpa mengurangi esensi
dari kesederhanaannya.

3.2 Hasil Usulan


Berbagai usulan yang sudah dijelaskan diatas, kami akhirnya berencana untuk memodifikasi
minuman wedang jahe. Yang pada awalnya wedang jahe merupakan minuman, dengan berbagai
inovasi, kami mencoba menambahkan bubur sumsum sebagai campuran utama dalam wedang
jahe. Tak hanya itu, kami juga menambahkan boba sebagai topping. Boba merupakan salah satu
makanan yang sedang tren saat ini. Sehingga, kami tidak hanya mengutamakan modifikasi saja,
akan tetapi mengikuti perkembangan zaman.
Tujuan utama kami adalah bagaimana meningkatkan pelanggan usia muda untuk tertarik
kepada salah satu makanan khas tradisional ini. Agar makanan-makanan seperti ini tidak hilang
dan terlupakan akibat perkembangan zaman dan teknologi.

3.3 Potensi Pasar


Potensi pasar sangat berpengaruh terhadap tingkat pemasaran. Seorang pebisnis harus
mengetahui potensi dan kondisi pasar sebelum memasarkan produk nya. Potensi pasar dapat
berupa lokasi bisnis dan target konsumen yang akan dicapai.
Faktor lokasi menjadi penentu kesuksesan menguasai pasar. Lokasi yang strategis, mudah
dijangkau, dan mudah dijumpai akan membuat para konsumen tidak sulit untuk mendapatkan
produk yang akan kami pasarkan. Selain itu, tempat yang nyaman dan menjadi pusat keramaian
tentunya menjadikan produk yang kami jual akan membuat para konsumen untuk terus menerus
mencicipi makanan tradisional yang telah dimodifikasi modern ini.
Angkringan merupakan tempat anak-anak muda berkumpul untuk menikmati kuliner yang
dijajakan di angkringan tersebut. Maka, angkringan kami anggap sebagai tempat potensial dalam
memperoleh konsumen. Selain itu, hal ini merupakan cara kami dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan sebelumnya, yaitu memperkenalkan makanan khas tradisional indonesia Webosum
kepada generasi-generasi muda.
Pemasaran-pemasaran berbentuk online juga kami lakukan agar pasar dapat terjangkau luas
hingga ke berbagai daerah di Kota Prabumulih. Seperti, pembuatan media sosial, poster digital, dan
share dari teman ke teman. Apalagi ditengah kemajuan teknologi ini, peran media sosial sangat
berpengaruh terhadap perluasan pasar.

3.4 Poin unik dari ide yang diusulkan


Ada beberapa poin unik terhadap ide yang diusulkan, yakni bagaimana caranya agar kami
dapat memodifikasi suatu produk tradisional menjadi lebih modern dan inovatif. Selain itu,
penambahan topping boba juga sebagai bentuk penciptaan inovasi yang dapat menambah nilai
produk tanpa meninggalkan esensi dari makanan tradisional. Kemudian, perubahan dari minuman
wedang jahe menjadi makanan Wedang Boba Sumsum merupakan bentuk kreatifitas yang kami
ciptakan. Sehingga, makanan yang dianggap sepele ini menjadi suatu hal yang bernilai.

3.5 Kompetitor atau Pesaing


Sebuah bisnis tidak lepas dari adanya pesaing. Bagaimana pun caranya, pebisnis harus
memutar otak agar dapat terus bersaing untuk menjadi yang paling unggul diantara para pesaing.
Tentunya menggunakan cara yang sehat. Terkadang, sebelum memulai berbisnis kita dihadapkan
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

dengan ketakutan dikarenakan adanya para kompetitor yang memiliki banyak pengalaman.
Namun, dengan berbagai inovasi dan kreatifitas yang dimiliki, kami akan terus mencoba untuk
menciptakan produk-produk yang unik dan berkualitas. Wedang Boba Sumsum adalah makanan
tradisional yang sangat jarang atau bahkan belum ditemukan di wilayah Kota Prabumulih. Sehingga
harapan kami, pesaing atau kompetitor terkhusus di wilayah kami belum ada.
Ada beberapa yang tetap menjadi poin catatan kami adalah banyaknya wedang jahe atau
sejenisnya yang berbentuk siap saji, atau disebut sachet. Ini menjadi tantangan sekaligus ancaman
bagi kami dalam menjalankan bisnis Webosum. Tak hanya wedang jahe sumsum, bukan tidak
mungkin kedepannya kami akan terus menciptakan aneka-aneka varian makanan tradisional yang
dimodifikasi modern.

3.6 Rencana Pemasaran


A. Rencana Jangka Pendek
Bisnis Webosum yang akan kami rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja
kami di dalam bisnis terkhusus bagi kalangan mahasiswa dan umum, selain meningkatkan
kreatifitas, juga dapat dijadikan bisnis yang menjanjikan untuk masa depan dan biaya
perkuliahan.

B. Rencana Jangka Menengah


Bisnis yang kami jalankan ini pastinya akan sama-sama dikembangkan demi mewujudkan
berbagai impian, yakni ingin menjadi pengusaha yang sukses. Maka dari itu, kami akan
menerapkan prinsip pelanggan adalah raja, yang berarti kepuasan konsumen merupakan yang
utama dari segalanya, karena tanpa konsumen bisnis yang kita jalankan tidak akan bertahan
lama. Pelaksanaan promosi secara gencar harus terus dilakukan. Mulai dari mulut ke mulut,
iklan radio, media online, media sosial, dan berbagai media lainnya.

C. Rencana Jangka Panjang


Setelah memperoleh pelanggan, peningkatan mutu dan kualitas produk harus dilakukan.
Selain itu, membangun jaringan dengan pabrik atau toko yang menjual bahan baku pembuatan
Webosum harus dilakukan, sehingga kami dapat dengan mudah memperoleh bahan baku dan
mendapatkan harga yang murah, serta tidak mengalami kendala di kemudian hari.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

No Nama Banyaknya Satuan Harga Jumlah


Satuan
Biaya Bahan Baku
1. Tepung Beras 28 Kg 15.000 420.000
2. Jahe 14 Kg 20.000 280.000
3. Gula Merah 14 Kg 20.000 280.000
4. Kelapa 140 Buah 5.000 700.000
5. Pandan 16 Buah 1.000 16.000
6. Garam 4 Pcs 3.000 12.000
7. Gula 4 Kg 14.000 56.000
8. Sagu 4 Kg 12.000 48.000
9. Pasta Pandan 8 Pcs 2.000 16.000
10. Sereh 4 Ikat 3.000 12.000
11. Lada 4 Renteng 10.000 40.000
12. Cup Plastik 5.600 Buah 150 840.000
13. Sendok Plastik 5.600 Buah 60 336.000
Total Biaya Bahan Baku 3.056.000
Biaya Tenaga Kerja
1. Gaji Pokok 1 Orang 500.000
2. Biaya Makan & Transport 1 Orang 500.000
Total Biaya Tenaga Kerja 1.000.000
Biaya Penunjang
1. Kompor Gas 1 Unit 400.000 400.000
2. Tabung Gas 1 Unit 150.000 150.000
3. Isi Ulang Gas 8 Kali 25.000 200.000
4. Peralatan Masak 1 Set 250.000 250.000
5. Kursi Plastik 20 Buah 22.000 440.000
6. Meja Panjang 1 Buah 300.000 300.000
7. Banner 3 Meter 35.000 105.000
8. Brosur 100 Lembar 1.000 100.000
9. Stiker/Label 1500 Buah 160 240.000
Total Biaya Penunjang 2.185.000
Biaya Umum Usaha
1. Sewa Tempat 500.000
Total Biaya Umum Usaha 500.000
JUMLAH KESELURUHAN MODAL AWAL 6.741.000
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

BAB V
KEBERLANJUTAN RENCANA BISNIS
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

Bab VI
SIMPULAN DAN PENUTUP
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

Lampiran
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Teguh Setyo Nugroho


No. KTP : 1674021710010013
NIM : 2020110021
Alamat : Jl. Flores No. 91 RT 01 RW 01 Kel. Gunung Ibul Barat, Kec. Prabumulih Timur
Kota Prabumulih
Nomor HP : 0895620909135

Dengan ini menyatakan bahwa Usulan Penerima Entrepreneurship Award VI Tahun 2022 dengan
judul: Inovasi Wedang Jahe menjadi Wedang Boba Sumsum (Webosum) bersifat asli, karya sendiri,
dan belum pernah mendapat kejuaraan dalam lomba/kompetisi dan saat ini tidak sedang diikutkan
lomba/kompetisi di tempat lain.
Jika di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut
dan diproses dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan hadiah yang sudah diterima (jika
menang) ke Panitia EA VI Tahun 2022.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Prabumulih, 13-Juli-2022
Mengetahui Yang Menyatakan,

Zakaria Harahap, S.E.I., M.H.I Teguh Setyo Nugroho


Dekan FEB Universitas Prabumulih
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
LLDIKTI Wilayah X
(Sumatera Barat, Riau, Jambi & Kep. Riau)

Anda mungkin juga menyukai