Anda di halaman 1dari 13

USUL PENERIMA

ENTREPRENEURSHIP AWARD VII

PROPOSAL ENTREPRENEURSHIP AWARD VII

Kategori : (Rencana Bisnis)

Disusun Oleh :
Ketua Tim / Mutiara Jaya / 302220006 / Kewirausahaan
Anggota Tim / Dovi Ondan Wulan Putri / 302220009/ Kewirausahaan
Anggota Tim / Laila Afiyah / 302220004 / Kewirausahaan

ENTREPRENEURSHIP AWARD VII

LLDIKTI WILAYAH X – UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

KOTA LUBUK LINGGAU

TAHUN 2023
Profil dan Lembar Pengesahan Usaha Rencana BisnisTahun 2023

1 Nama Ketua Mutiara Jaya


2 Tempat / Tgl Lahir Air Bening / 24-01-2005
3 Pendidikan saat ini S1
4 ProgramStudi Kewirausahaan
5 HP dan Alamat Email HP : 082282299954
Email : tiaraspeed2020@gmail.com
6 Alamat Rumah / Domisili Jl. Garuda Rt. 09 kel. Bandung Ujung
7 Pengalaman Bisnis (jika ada Sudah pernah berbisnis
Disertai dengan tahun)

1 Nama Anggota Dovi Ondan Wulan Putri


2 Tempat / Tgl Lahir Bingin Jungut / 20-12-2002
3 Pendidikan saat ini S1
4 ProgramStudi Kewirausahaan
5 HP dan Alamat Email HP : 083826075116
Email : -
6 Alamat Rumah / Domisili Desa mambang, Kec. Muara kelingi
7 Pengalaman Bisnis (jika ada Sudah pernah berbisnis
Disertai dengan tahun)

1 Nama Anggota Laila Afiyah


2 Tempat / Tgl Lahir Lubuk Linggau / 17-02-2004
3 Pendidikan saat ini S1
4 ProgramStudi Kewirausahaan
5 HP dan Alamat Email HP : 083160620733
Email : -
6 Alamat Rumah / Domisili Siring Agung, Jl. Nusaku Jaya
7 Pengalaman Bisnis (jika ada Sudah pernah berbisnis
Disertai dengan tahun)

Judul proposal Oishii Rolls


Lokasi bisnis Jl. Garuda Rt. 09 kel. Bandung Ujung

Modal / RAB yang diperlukan Rp 255.000


Anggota Tim 1. Dovi Ondan Wulan Putri
2. Laila Afiyah
Produk / hasil yang ada atau direncanakan Roti Tawar Gulung Goreng

Lubuk Linggau, 11 Juli 2023


Pengusul : Disetujui Oleh :
Dosen pembimbing

Mutiara Jaya Ratih Eka Sakti, S.E, MM


Ratih Eka Sakti, SE., MM
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Berdasarkan data yang ada, jumlah pengangguran di Indonesia semakin
meningkat tiap tahunnya. Meningkatnya jumlah pengangguran ini salah satunya
disebabkan oleh kurang sadarnya masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha yang
ada. Hal ini bisa jadi karena masih minim nya pengetahuan untuk memanfaatkan sumber
daya yang ada.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin akan terjadi krisis
ekonomi yang berkepanjangan. Belum lagi ditambah minimnya kesadaran masyarakat
untuk menciptakan sendiri lapangan kerja.Padahal untuk dapat mengangkat
perekonomian masyarakat dibutuhkan lapangan kerja. Kemudian salah satu solusi untuk
dapat keluar dari krisis ekonomi dan juga mengurangi pengangguran adalah dengan
berwirausaha.
Dalam berwirausaha sendiri terdapat banyak pilihan yang bisa dilakukan.
Diantaranya mengolah bahan mentah menjadi produk makanan jadi atau setengah jadi
agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Karena itulah kami sebagai Mahasiswa
berupaya untuk menciptakan sebuah produk dengan nilai jual dengan membuat Makanan
Roti Tawar Gulung Goreng yang bernama “OISHII ROLLS”. Makanan ini merupakan Roti
Tawar yang di desain modern dan menarik sehingga mempunyai banyak varian rasa
yang banyak digemari oleh masyarakat.

1.2. Visi dan Misi


Visi
Menjadikan makanan tradisional sebagai salah satu makanan bernilai jual tinggi
dan banyak diminati.
Misi
1. Senantiasa melakukan inovasi produk tradisional.
2. Berupaya meningkatkan kualitas makanan tradisional.
3. Lebih mengutamakan kualitas pelayanan agar konsumen semakin puas.
4.
1.3. Tujuan
Tujuan penulis mengembangkan jenis usaha ini yaitu:
1. Untuk melestarikan jajanan makanan khas indonesia.
2. Untuk menarik minat konsumen agar merasakan produk yang dibuat oleh
mahasiswa serta dapat mencapai penjualan yang sesuai target.
3. Sebagai upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitar.
4. Mendapatkan keuntungan usaha.

1.4. Maksud Kegiatan Usaha


Setiap kegiatan usaha pastinya memiliki maksud tersendiri. Begitu pula dengan
kami. Adapun maksud dari kami membuka usaha ini karena keinginan untuk
menyalurkan ilmu yang dimiliki dalam bidang kuliner. Selain itu juga untuk menambah
pengalaman dan wawasan didunia usaha.

Harapan dari kami sendiri agar makanan tradisional tidak kalah dengan makanan
modern dengan cara selalu berinovasi terhadap makanan tradisional khas daerah.
Bentuk inovasi yang dilakukan adalah dengan mengembangkan makanan tradisional
yang bernama Roti Gulung supaya lebih menarik baik dari segi rasa, tampilan maupun
kualitasnya. Bentuk pengembangannya kami namai Roti “OISHII ROLLS” yakni makanan
rotiyang dikembangkan dari roti tawar menjadi roti kekinian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Profil
Kami memberikan brand bidang usaha bernama OISHII ROLLS karena produk ini
berbahan dasar dari Roti Tawar Gulung. Akan tetapi kami memiliki keyakinan dan
harapan untuk mengembangkan olahan berbahan dasar roti agar menjadi makanan yang
menarik tanpa mengurangi kandungan nutrisi didalamnya. Roti tawar dari gandum utuh
mengandung protein yang lebih tinggi, rendah lemak, bebas kolesterol, sertakaya akan
serat, mineral, vitamin, dan antioksidan.
Kami menyediakan berbagai berbagai pilihan roti tawar lezat dengan berbagai isian
yang menggugah selerah. kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman kuliner yang
memuaskan bagi pelanggan kami dengan menyajikan roti tawar gulung yang lezat, sehat
dan berkualitas tinggi.

2.2. Strategi Pasar


Agar rencana untuk membangun usaha jajanan tradisional OISHII ROLLS ini
dapat berjalan lancar maka dilakukan beberapa strategi pasar diantaranya :
1. Segmenting
Strategi pasar yang pertama yakni segmenting. Segmenting sendiri merupakan
cara untuk menjadikan pembeli sebagai target yang harus dicapai. Segmenting atau
segmentasi pasar merupakan hal yang sangat penting. Untuk itulah kami melakukan
riset terlebih dahulu untuk menentukan lokasi manayang paling mendekati ideal
untuk memasarkan usaha. Tujuannya agar produk yang dibuat bisa dinikmati oleh
berbagai kalangan masyarakat, bahkan produk ini juga dapat dinikmati oleh segala
usia.
2. Targeting
Adapun target pasar yang dibidik oleh kami terdiri dari masyarakat sekitar tempat
berjualan, warung-warung yang bisa dititipi dan pecinta makanan dan penggemar roti
mengarah upaya pemasaran kepada individu atau kelompok yang memiliki minat
khusus pada makanan. Selain berjualan secara konvensional, kami juga membidik
pasar online, karena akan lebih cepat dikenal orang banyak.
3. Positioning
Langkah ketiga dalam strategi pasar yang kami gunakan adalah positioning.
Untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu
di ingatan konsumen. Agar produk yang dihasilkan bisa dengan mudah dikenal oleh
masyarakat, maka kami membuat inovasi dengan menambahkan bahan baru.
Hal ini akan membuat produk yang dihasilkan menjadi berbeda dengan produk yang
sudah ada. Adapun bahan yang ditambahkan dalam produk ini berupa Roti tawar
gandum, buah pisang, ubi ungu, sosis, keju, susu kental manis, susu cair, tepung roti
dan margarin.
Tambahan ini akan membuat makanan menjadi lebih menarik, kualitas sangat baik
dan juga rasanya menjadi lebih unggul. Ini akan membuat makanan ini memiliki ciri
khas yang mudah diingat dan dikenal oleh konsumen.
Kami juga menawarkan berbagai pilihan rasa dan isian yang unik. Dengan variasi mulai
dari cokelat, keju, sosis dan pisang. Kami senantiasa berinovasi untuk menciptakan isian
dan rasa baru yang menarik. Kami juga berkomitmen untuk memberikan kepuasan
maksimal dan membuat setiap gigitan roti tawar gulung menjadi pengalaman yang tak
terlupakan.

2.3. Analisis SWOT untuk Kelayakan Usaha


Sudah menjadi kebiasaan jika dalam melakukan usaha selalu menghadapi
tantangan dan juga persaingan usaha. Untuk menghadapi semua itu dibutuhkan
analisis usaha yang tepat. Analisis ini perlu bukan hanya sebagai bahan evaluasi,
tetapi untuk mengukur kemampuan usaha terhadap lingkungan dan juga persaingan
yang ada. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis SWOT untuk kelayakan
usaha.

1. Kekuatan (Strength)
Analisis yang pertama adalah mengukur kekuatan usaha. Kekuatan disini
merupakan sebuah analisis bahwa produk ini diterima oleh masyarakat secara luas.
Adapun ukuran kekuatan di sini adalah kualitas produk yang ditawarkan cukup tinggi ,
bisnis ini menawarkan berbagai macam rasa unik pada roti tawar gulung, Kemudian
bahan dasar yang digunakan adalah roti Tawar yang memiliki banyak kandungan
nutrisi dan dibuat secara higienis.

2. Kelemahan (Weakness)
Setiap kekuatan pastinya memiliki kelemahan. Begitu juga kegiatan usaha yang
dijalankan oleh kami. Dibalik analisis kekuatan usaha di atas, terdapat juga
kelemahan dalam bidang usaha ini,yaitu:
1. Produk gampang ditiru.
2. Produk mudah lempem.
3. Harga roti yang tidak menentu.

3. Peluang (Opportunity)
Pembacaan peluang sangat diperlukan dalam melakukan usaha. Adapun
pembacaan atau analisis peluang dalam produk ini adalah produk roti atau makanan
yang terbuat dari roti tawar mempunyai varian rasa coklat, keju, sosis dan pisang
sudah tidak asing lagi. Hal ini karena roti tawar gulung sudah dikenal oleh
masyarakat karena memang roti tawar sudah pernah ada.
Akan tetapi, yang membuat berbeda antara Oishii Rolls dengan roti tawar lainnya
pada umumnya adalah Oishii Rolls mengalami modifikasi sehingga menjadi produk yang
lebih menarik dan mampu bersaing dengan makanan modern. Kemudian untuk saat
ini makanan roti tawar gulung bervarian rasa coklat, keju, sosis dan pisang semakin
jarang ditemukan, sehingga kami memiliki peluang yang bagus untuk memasarkan
roti tawar gulung modifikasi dengan varian baru yang lebih menarik minat konsumen.
Pertumbuhan permintaan makanan cepat saji yang praktis dan berkualitas tinggi
terus meningkat. Hal ini memberikan peluang bagi “OISHII ROLLS” untuk menarik
konsumen yang mencari makanan cepat yang lezat dan bergizi.

4. Ancaman (Threat)
Dalam setiap peluang usaha akan selalu menghadapi ancaman. Ancaman ini
merupakan hambatan yang berasal dari luar. Adapun ancaman yang akan timbul
dalam usaha OISHII ROLLS adalah sebagai berikut:
1. Tidak menentunya ketersediaan bahan dasar.
2. Timbulnya persaingan yang ketat, industri makanan yang sangat kompetitif
dengan banyak pesaing bisa menjadi ancaman bagi :OISHII ROLLS”.
3. Munculnya produk serupa dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang lebih
baik.
4. Perubahan kebiasaan konsumen, perubahan tren atau kebiasaan konsumen
dalam memilih makanan.
BAB III
MANAJEMEN PRODUKSI

3.1. Proses Produksi


Dalam proses produksinya, kami mencoba mengembangkan ide produksi dengan
dimodifikasi berdasarkan kebutuhan konsumen, yakni kesukaan dengan kuliner yang
sedang tren di sosial media. Selanjutnya proses produksi dilakukan dengan serangkaian
tahap untuk menjaga kehigienisan produk.
Hal ini untuk menjaga dan menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk
yang kami pasarkan. Kemudian kami juga menentukan bahan baku pendukung dengan
melakukan survei pasar agar memperoleh informasi harga yang lebih kompetitif. Tidak
lupa juga kami membuat laporan keuangan agar tercipta manajemen yang sehat dalam
kegiatan usaha. Jika sistem keuangan ditata dan disusun dengan baik, maka kegiatan
produksi pun akan mampu berjalan dengan lancar dan optimal.

3.2. Bahan-bahan
No Nama Bahan Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
1 Roti Tawar 2 pcs Rp.15.000 Rp.30.000
2 Telur 15 butir Rp.2.000 Rp.30.000
3 Minyak Goreng 2 Liter Rp.25.000 Rp.25.000
4 Green tea Rp.17.000 Rp.17.000
5 Tiramisu Rp.17.000 Rp.17.000
6 Keju Rp.15.000 Rp.15.000
7 Pisang 1 Sisir Rp.10.000 Rp.10.000
8 Coklat Rp.10.000 Rp.10.000
9 Susu Cair Rp.7.000 Rp.7.000

Total Rp.161.000
3.3. Alat dan Perlengkapan Tambahan
1. Alat
Nama Bahan Harga (Rp)
No
1 Teflon/Wajan Rp.35.000
2 Spatula Rp.15.000
3 Mika Plastik Rp.10.000
4 Pisau Rp.5.000
5 Gelas Rp.5.000
Total Rp.70.000
2. Perlengkapan
 Label kemasan 500 lembar = Rp10.000
 Sarung tangan plastik 2 pcs = Rp4.000
Total = Rp255.000
3. Biaya Lain-lain
 BiayaTransportasi = Rp10.000
Total = Rp10.000
3.4. Cara Membuat
 Gilas roti dengan rolling pin / botol.
 Masukkan sosis dan keju lalu gulung. Lakukan sampai selesai.
 Kocok lepas telur. Celupkan gulungan roti pada telur lalu balur tepung panir,
Lakukan sampai selesai.
 Susun dalam wadah simpan difreezer minimal 1 jam biartepung panir menempel
sempurna.
 Setelah 1 jam keluarkan. Panaskan minyak goreng, masukkan gulungan sosis
goreng sampai kuning kecoklatan (gunakan api sedang). Angkat dan tiriskan.

Gambar Flayer Menu Oishii Rolls


BAB IV
RENCANA BIAYA

4.1. Modal dan Pemasukan


Adapun besaran modal awal yang harus dikeluarkan adalah
Besar Modal yang harus dikeluarkan dalam satu kali produksi yaitu Rp 255.000 dengan
rincian:
Total biaya produksi = bahan bahan + perlengkapan + ongkos lain-lain
= Rp161.000+Rp70.000+Rp10.000
= Rp255.000
Adapun untuk total biaya sekali produksi adalah
Total biaya yang dibutuhkan untuk sekali memproduksi sebanyak 30 pcs adalah
Rp255.000

4.2. Target Hasil penjualan perbulan

= target penjualan harian x harga jual perbungkus x 30 hari


= 50 pcs x Rp7.000 x 30 hari
= Rp10.500.000
4.3. Laba
= hasil penjualan – (modal awal + (modal harian x 30h ari))
=Rp10.500.000–(Rp255.000+(Rp255.000x30hari))
=Rp10.500.000–(Rp255.000+Rp7.650.000)
=Rp10.500.000–Rp7.905.000
=Rp2.595.000
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Demikian Fried Flat bread Rolls “OISHII ROLLS” merupakan ide produk dari kami
dalam merintis usaha ini.
Munculnya produk ini merupakan hasil analisis peluang dan survey yang kami lakukan
untuk mencari prospek bisnis bermanfaat untuk masyarakat dan menguntungkan.
Besar harapan kami agar produk ini dapat diterima dengan baik, disenangi serta mudah
diingat konsumen.

5.2. Saran
Kami sadar jika proposal usaha ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itulah
kamimengharapkan kritik maupun saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan
proposal usaha Fried Flat bread Rolls “OISHII ROLLS” ini.
DAFTAR PUSTAKA

Sutisna, M. (2016). Strategi Pemasaran : Konsep dan Aplikasi. Prenada Media Group

Sutisna, M. (2015). Manajemen Strategik : Strategi Bisnis Indonesia. Prenada Media Group

Sofjan, Y. & Gunawan, I. (2016). Strategi Pemasaran : Dari Teori ke Aplikasi. PT Raja
Grafindo Persada

Cahyana, C., & Singa, I. G. A. N. (2022). Peningkatan Pengetahuan, Tingkat Kepuasan


dan Daya Terima Produk Peserta Pada Pelatihan Pembuatan Produk Roti
Gulung Berbahan Dasar Nanas. Sarwahita, 19(01), 119-132.

Rumetna, M. S., Lina, T. N., Cahya, S. D., Liwe, B. M., & Kosriyah, M. (2020). Menghitung
Keuntungan Maksimal dari Penjualan Roti Abon Gulung dengan
Menggunakan Metode Simpleks dan Software POM-QM. Jurnal Jendela Ilmu,
1(1), 6-12.

Anda mungkin juga menyukai