BAB I
RINGKASAN SUMMARY
A. Latar Belakang Perusahaan
“Gorengan Maknyus” adalah usaha yang di lakukan oleh peserta magang yang dirintis
oleh 3 mahasiswa D-III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu syarat
dalam penyusunan Tugas Akhir untuk menyelesaikan pendidikan D-III di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Selain itu juga untuk melatih mahasiswa menjadi calon
Enterpreneur untuk kedepannya setelah lulus dari perguruan tinggi ditengah-tengah lingkungan
yang penuh dengan ketidakpastian dan persaingan yang begitu ketat. Sehingga para mahasiswa
tidak hanya bisa menunggu pekerjaan, tetapi menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Serta juga
untuk menerapkan secara praktek teori-teori yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan
di Universitas Sumatera Utara.
Usaha ini bergerak dibidang kuliner. Dimana makanan yang kami pasarkan ini adalah “
Gorengan Maknyus”. Untuk masalah harga, kami menetapkannya sesuai dengan banyaknya
bahan yang digunakan dan dapat di jangkau oleh mahasiswa maupun anak sekolah. Disini kami
menjual bukan hanya dari segi harga namun dari segi kesehatan.
1 Nama : Febrianti
7 Telp/Hp : 087868372706
8 Email : Febrianti_lubis@yahoo.com
4 NIM : 102102091
7 Telp/Hp : 082162111209
8 Email : Atp_oke@yahoo.com
4 NIM : 102102181
7 Telp/Hp : 089638307516
8 Email : Adelinan14@yahoo.com
BAB II
ANALISIS IDE PRODUK
A. Deskripsi Produk yang Dikembangkan
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan
dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga yang mahal.
Dalam kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang.
Dengan aktivitas yang semakian padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan
tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan yang tersedia dipasaran saat ini
memang sudah beragam, tetapi pada umumnya makanan tersebut bukanlah makanan yang khas
Indonesia serta harga yang ditawarkan juga terlalu mahal.
Salah satu makanan tradisional yang cukup sederhana selama ini tetapi dangat cocok
menjadi makanan konsumsi untuk sehari-hari dan sekaligus merupakan makanan yang juga lezat
adalah “Gorengan Maknyus”. Dengan pembuatan “Gorengan Maknyus” yang dilakukan dengan
cara yang sederhana tetapi lebih higienis serta akan dijual dengan harga yang terjangkau maka
tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat untuk membelinya.
Oleh karena hal tersebut, maka kami ingin membuat usaha makanan yaitu “Gorengan
Maknyus” untuk dikembangkan menjadi usaha agar masyarakat tidak akan pernah lupa dengan
jajanan Indonesia.
B. Analisa 4P
1. Product (Produk)
Produk yang dijual adalah “Gorengan Maknyus” yang merupakan makanan selingan sahari-hari.
2. Price (Harga)
Harga per porsi untuk The Risoles Rp 3000
Harga per porsi untuk Tahu isi Rp 1.500
Harga per porsi untuk Tempe Melet Rp 2.000
Harga per porsi untuk Bakwan Goreng Rp 1.000, harga ini sangat terjangkau dan relative murah.
3. Promotion (Promosi)
Dalam melakukan promosi produk ini dengan cara dari mulut ke mulut, artinya setiap konsumen
kami yang puas dengan produk kami akan memberitahu saudara dan kerabat mereka dan kami
juga mempromosikan produk kami sendiri kepada saudara dan kerabat kami. .
4. Place (Tempat)
Tempat yang dipilih yaitu di Jl.Perintis Tanjung Morawa karena letaknya cukup strategis .
B.1.2 Price (Harga)
Respon konsumen terhadap harga dari produk kami secara keseluruhan telah kami
rangkum sebagai berikut :
- Menurut konsumen kami, produk yang kami tawarkan pada setiap produk kami memiliki harga
yang wajar mengingat semua bahan pokok untuk membuat produk kami mengalami kenaikan
harga yang cukup tinggi.
B.1.3 Promotion (Promosi)
Respon konsumen terhadap promosi dari produk kami secara keseluruhan telah kami
rangkum sebagai berikut :
- Menurut konsumen kami, promosi yang kami lakukan sudah cukup baik , mengingat produk
jajanan pasar yang kami jual juga sudah dikenal konsumen jadi tidak begitu sulit bagi kami
untuk menjajakan produk kami.
B.1.4 Place (Tempat)
Respon konsumen terhadap tempat kami berjualan secara keseluruhan telah kami
rangkum sebagai berikut :
- Menurut konsumen kami, tempat kami menjual produk kami sudah baik karena cukup strategis
mengingat lokasi kami berjualan berada di pinggir pasar, berada di lokasi padat penduduk .
Cara Pembuatan :
Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
cuci dan tiriskan semua bahan-bahan yang akan diolah
masukkan merica,bawang putih , bawang merah,garam, penyedap kemudian blender hingga halus
siapkan kuali untuk memasak
tumis bumbu yang telah diblender hingga halus, setelah itu masukkan isi the risoles seperti :
kentang,buncis,telur,ayam,wartel, kemudian tunggu hingga matang
setelah isi untuk the risoles matang, tiriskan hingga dingin
siapkan adonan roti untuk risoles seperti : tepung roti, air dan pengembang, kemudian adon
menggunakan tangan hingga bias dimasukkan isi
setelah semua selesai, masukkan isi the risoles yang telah matang ke dalam isi adonan tepung
setelah itu tahap terakhir adalah pengggorengan hingga warna berwarna agak kecoklatan dan
mengembang
setelah selesai penggorengan, angkat dan tiriskan
the risoles siap untuk dijual.
- Tahu Isi
Tepung Beras : 250 gr
Bawang merah : 200 gr
Bawang putih : 4 siung
Buncis : 100 gr
Wartel : 800 gr
Merica : 4 gr
Minyak makan : 500 gr
Penyedap : 700gr
Garam : 8 gr
Telur : 2 butir
Kulit Tahu : 40 Potong
Tauge : 100 gr
Cara Pembuatan :
Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
cuci dan potong semua bahan-bahan yang akan diolah
masukkan merica,bawang putih , bawang merah,garam, penyedap kemudian blender hingga halus
siapkan kuali untuk memasak
tumis bumbu yang telah diblender hingga harum dan berwarna kekuningan, setelah itu masukkan
isi seperti :,buncis,tauge, wartel, kemudian tunggu hingga matang
setelah isi untuk tahu matang, tiriskan hingga dingin
setelah semua selesai, masukkan isi tahu yang telah matang ke dalam tahu
setelah diisi dengan sayuran yang telah dimasak tadi, lumuri tahu dengan adonan tepung beras
yang telah diberi air.
setelah itu tahap terakhir adalah pengggorengan hingga warna berwarna agak kecoklatan dan
mengembang
setelah selesai penggorengan, angkat dan tiriskan
tahu isi siap untuk dijual.
- Tempe Melet
Tepung beras : 250 gr
Bawang merah : 200 gr
Bawang putih : 4 siung
Buncis : 100 gr
Wartel : 800 gr
Merica : 4 gr
Minyak makan : 500 gr
Penyedap : 700gr
Garam : 8 gr
Telur : 2 butir
Tempe : 8 batang
Cara Pembuatan :
Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
cuci dan potong semua bahan-bahan yang akan diolah
masukkan merica,bawang putih , bawang merah,garam, penyedap kemudian blender hingga halus
siapkan kuali untuk memasak
tumis bumbu yang telah diblender hingga harum dan berwarna kekuningan, setelah itu masukkan
isi tempe seperti :,buncis, ,wartel, kemudian tunggu hingga matang
setelah isi untuk tempe matang, tiriskan hingga dingin
setelah semua selesai, siapkan tempe yang telah dipotong agak tipis lalu sisipkan isi dibagian
tengah tempe lalu tutup kembali dengan potongan tempe yang telah dipotong.
Lalu setelah diisi lumuri dengan tepung yang telah diberi air.
Langkah terakhir adalah penggorengan . goreng tempe hingga berwarna agak kecoklatan lalu
angkat kemudian tiriskan
Setelah dingin tempe melet siap untuk dikemas dan dijual.
- Bakwan Jagung
Tepung terigu : 1400 gr
Bawang merah : 8 gr
Bawang putih : 8 siung
Minyak makan : 500 gr
Penyedap : 700gr
Garam : 8 gr
Telur : 4 butir
Udang kecepe : 100 gr
Ketumbar : 1 bks
Cabai merah : ½ ons
Daun seledri : 1 0ns
Daun bawang : 1 ons
Cara Pembuatan :
Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
Cuci bersih semua bahan yang akan diolah
Siapkan kemiri, ketumbar. Bawang merah, bawang putih, cabai merah lalu digiling hingga halus
Jagung di serut ( sebagian ditumbuk kasar , sebagian dibirkan bulat-bulat )
Iris halus daun seledri dn daun bawang
Lalu campurkan tepung, bumbu yang telah digiling halus, iridan daung seledri dan daun
bawang serta jagung
berikan air secukupnya lalu aduk hingga merata
panaskan minyak goreng
ambil adonan satu sendok makan lalu goreng hingga matang kuning keemasan.
BAB III
ANALISIS BIAYA
A. Fixed Cost
B. Variabel Cost
- The Risoles
Garam 8 80 0,2 2
Jadi, modal yang digunakan untuk membuat The Risoles tersebut tidak memerlukan
Garam 8 80 0,2 2
Jadi, modal yang digunakan untuk membuat Tahu isi tersebut tidak memerlukan biaya yang
cukup besar.
Dan dari segi penjualan , jika kita memproduksi tahu isi jadi sebanyak 40 buah dengan harga jual
@Rp 1.500 maka kita akan mendapatkan omzet Rp 60.000 per sekali produksi atau dengan laba
Rp 24.720
Modal Usaha
Rp 35.280 : 3 orang = 11.760/orang
Break Event Point (Titik Balik Modal) :
Perhitungan titik impas :
Total biaya = RP 35.280
Jumlah yang diproduksi = 40buah
Harga/Unit = Rp 1.500
Maka :
Harga minimal = total biaya : jumlah produksi
=Rp 35.280: 40buah
=Rp 882/buah
Maka, harga minimal yang ditawarkan penjual pada konsumen agar mencapai titik balik modal
adalah RP 882. Jika penjual ingin mencapai laba, maka penjual bisa menaikkan harga jual dari
harga minimal tersebut.
Jumlah minimal = Total biaya : harga per unit
= Rp 35.280: Rp 1.500
= 23 atau 24 buah
Maka, jumlah minimal yang harus terjual agar penjual mencapai titik balik modal adalah 24
buah. Jika penjual berhasil menjual lebih dari jumlah minimal, maka bisa mendapatkan laba.
- Tempe Melet
Garam 8 80 0,2 2
Jadi, modal yang digunakan untuk membuat tempe melet tersebut tidak memerlukan biaya yang
cukup besar.
Dan dari segi penjualan , jika kita memproduksi tahu isi jadi sebanyak 40 buah dengan harga jual
@Rp 2.000 maka kita akan mendapatkan omzet Rp 80.000 per sekali produksi atau dengan laba
Rp 24.720
Modal Usaha
Rp 55.280: 3 orang = 18.426/orang
Break Event Point (Titik Balik Modal) :
Perhitungan titik impas :
Total biaya = RP 35.280
Jumlah yang diproduksi = 40buah
Harga/Unit = Rp 2.000
Maka :
Harga minimal = total biaya : jumlah produksi
=Rp 55.280: 40buah
=Rp 1.382/buah
Maka, harga minimal yang ditawarkan penjual pada konsumen agar mencapai titik balik modal
adalah Rp 1.382/buah. Jika penjual ingin mencapai laba, maka penjual bisa menaikkan harga jual
dari harga minimal tersebut.
Jumlah minimal = Total biaya : harga per unit
= Rp 55.280: Rp 2.000
= 27 atau 28 buah
Maka, jumlah minimal yang harus terjual agar penjual mencapai titik balik modal adalah 28
buah. Jika penjual berhasil menjual lebih dari jumlah minimal, maka bisa mendapatkan laba.
- Bakwan Jagung
Takaran Harga Takaran/Unit Harga/Unit
Bahan Baku
(gr) (Rp.) (gr) (Rp.)
Garam 8 80 0,2 2
Jadi, modal yang digunakan untuk membuat bakwan goreng tersebut tidak memerlukan biaya
yang cukup besar.
Dan dari segi penjualan , jika kita memproduksi tahu isi jadi sebanyak 40 buah dengan harga jual
@Rp 1.500 maka kita akan mendapatkan omzet Rp 60.000 per sekali produksi atau dengan laba
Rp 24.420
Modal Usaha
Rp 35.580: 3 orang = 11.860/orang
Break Event Point (Titik Balik Modal) :
Perhitungan titik impas :
Total biaya = RP 35.580
Jumlah yang diproduksi = 40buah
Harga/Unit = Rp 1.500
Maka :
Harga minimal = total biaya : jumlah produksi
=Rp 35.580: 40buah
=Rp 889,5/buah
Maka, harga minimal yang ditawarkan penjual pada konsumen agar mencapai titik balik modal
adalah Rp 889,52/buah. Jika penjual ingin mencapai laba, maka penjual bisa menaikkan harga
jual dari harga minimal tersebut.
Jumlah minimal = Total biaya : harga per unit
= Rp 35.580: Rp 1.500
= 23 atau 24 buah
Maka, jumlah minimal yang harus terjual agar penjual mencapai titik balik modal adalah 24
buah. Jika penjual berhasil menjual lebih dari jumlah minimal, maka bisa mendapatkan laba.
C. Rangkuman Penjualan
Penjualan Rp2.184.500
Beban :
Beban Produksi:
-Tahu Isi Rp176.400
-Risol 942.800
-Tempe Melet 276.400
-Bakwan 177.900 Rp1.573.500
Beban Lain-lain 50.000
Total Beban ( 1.623.500 )
Laba Rp561.000
Dari data di atas dapat dilihat bahwa perusahaan Gorengan Maknyus dapat menghasilkan
laba sebesar Rp561.000 dalam menjual risol selama sepuluh hari dan menjual tahu isi, tempe
melet, dan bakwan dalam 5 hari.
Note : yang dimaksudkan beban lain-lain adalah termasuk biaya pembelian plastik kemasan,
pembuatan logo dan transportasi. Untuk sewa tempat di Jl.Besar Ringroad tidak dikenakan biaya
dikarenakan penjual merupakan karyawan dari perusahaan penyewa tempat , memiliki hubungan
baik dan penjual hanya menitipkan dagangan selama dua hari saja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian dan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa masa sekarang
ini Indonesia telah banyak menghasilkan sarjana setiap tahunnya dari berbagai jurusan di
berbagai universitas di seluruh Indonesia. Sehingga, para sarjana yang telah diluluskan dari
berbagai universitas tersebut harus pintar-pintar menggunakan ijazahnya tersebut, apabila tidak
semua lulusan yang telah dikeluarkan dari berbagai universitas tersebut akan makin menambah
panjang deretan sarjana yang “menganggur”.
Oleh karena itulah, pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ini dibuat
system bisnis plan dimana dalam hal ini setiap mahasiswa dituntut untuk berkreatifitas dalam
dunia usaha demi terciptanya sarjana dan ahli madya yang terampil dan menambah deret panjang
entrepreneur muda di Indomesia.