Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha

Makanan adalah salah satu kebutuhan primer yang menjadi suatu pemenuhan

wajib yang perlu dipenuhi setiap harinya. Makanan yang baik tentu tidak hanya

bergizi namun juga baik dan aman untuk dikonsumsi. Namun dewasa ini, fungsi

dari makanan sendiri mulai beralih secara perlahan. Makanan bukan lagi hanya

sebagai pemenuhan gizi semata, namun juga sebagai objek yang memiliki nilai

estetik. Adanya pergeseran dari nilai suatu kebutuhan didorong oleh banyak faktor,

salah satunya didukung oleh faktor perkembangan teknologi seperti teknologi

produksi yang mutakhir yang karena kehadirannya mampu menghadirkan berbagai

cita rasa yang bervariasi juga bentuk yang unik. Ditambah pula dengan semakin

pesatnya teknologi komunikasi yang bersinergi dengan proses distribusi atau

pemasaran sehingga suatu produk dapat dengan mudah dinikmati konsumen.

Dizaman yang sedemikian modern ini jenis jajanan sudah tidak terhitung lagi

jenis dan variasinya. Keragaman seperti ini tidak hanya memberikan sisi positif

kepada konsumen namun juga sisi negatif, disatu sisi hal tersebut bukan hanya

memanjakan konsumen tapi juga membuat konsumen bingung untuk memilih

jajanan yang tepat untuk dikonsumsi. Sisi negatif lain dari keragaman tersebut

salah satunya dapat menjadi celah bagi para oknum nakal untuk menciptakan suatu

produk yang kurang memenuhi standar atau bahkan berbahaya untuk dikonsumsi

sehingga berdampak pada tingkat kepercayaan konsumen, hal tersebut diperparah

1
dengan maraknya kasus berkaitan dengan jajanan yang kurang layak dikonsumsi,

sehingga konsumen lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsinya.

Selain itu, variasi produk makanan nyatanya hanya menampilkan suatu produk

yang sebenarnya sejenis dengan hanya sedikit inovasi yang berarti, hal tersebut

merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kejenuhan konsumen terhadap

suatu produk. Oleh karena itu sebuah produk yang mampu memberikan

kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual dan juga memiliki nilai

inovasi dan kreasi adalah suatu hal yang wajib dan perlu diberi perhatian.

Selain dari makanan sendiri terciptanya produk yang kami garap ini juga

dilatar belakangi oleh tingkah laku calon konsumen atau masyarakat sekitar,

terutama kebiasan menyantap makanan ringan atau camilan. Camilan merupakan

istilah bagi makanan yang bukan menu utama (makan pagi, makan siang atau

makan malam) dan dapat dikatakan sebagai makanan penunda rasa lapar seseorang

sementara waktu. Mengkonsumsi sarapan merupakan rutinitas yang hampir

terlupakan di tengah kesibukan menyiapkan aktivitas di pagi hari. Sarapan

merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum beraktivitas sebagai

sumber energi dan gizi. Bagi mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi

hari, tentu saja mereka membutuhkan sarapan agar tidak mengganggu konsentrasi

belajar dan tidak lemas. Hal tersebut diperkuat dengan banyaknya penelitian yang

menunjukkan sisi negatif dari meninggalkan sarapan dan sebaliknya. Namun

kenyataannya seringkali kita terutama mahasiswa mengabaikan sarapan dengan

berbagai alasan seperti kurangnya waktu, padatnya aktivitas, bosan dengan menu

2
sarapan yang kurang variasinya, hingga tidak tersedianya menu sarapan yang

sehat, bergizi dan murah.

Dari banyaknya jumlah mahasiswa yang melakukan aktifitas perkuliahan di

Perguruan Tinggi Indraprasta PGRI pada pagi hari ditemukan bahwa sebagian

besar dari mereka jarang melakukan sarapan pagi sebelum berangkat kuliah. Hal

tersebut karena mahasiswa tidak memiliki waktu sarapan di rumah atau

dirumahnya atau di kosnya tidak ada makanan, sehingga mereka lebih memilih

sarapan di kantin. Akibatnya mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi

hari terlambat masuk kelas.

Melihat permasalahan yang dihadapi oleh konsumen dilingkungan kami serta

dari hasil analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi kepada konsumen

terutama masyarakat dikalangan mahasiswa perguruan Universitas Indraprasta

PGRI Jakarta dalam hal pemenuhan kebutuhan akan sarapan praktis, bergizi, unik

serta dengan harga yang terjangkau. Dan untuk menjawab hal tersebut kami

membuka usaha perdagangan sate donat mini dengan merek dagang DominiQ

(Dominikyu) agar mahasiswa dapat memperoleh jajanan praktis dan bergizi

dengan harga terjangkau.

B. Tujuan Proposal

Tujuan dari pembuatan proposal pendirian usaha ini adalah:

1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah kewirausahaan 2.

2. Sebagai inisiatif wirusaha sebagai pemilik usaha dalam membuka usaha.

3. Untuk melatih mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan baik.

3
4. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha

C. Manfaat Proposal

Manfaat dari pembuatan proposal pendirian usaha ini adalah :

1. Sebagai sarana bagi para wirausahawan untuk menuangkan gagasannya,

mengembangkan usaha, serta menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari

sudut pandang pihak lain (investor).

2. Membantu wirausahawan untuk berfikir kritis dan obyektif atas usaha yang

akan dijalankan.

3. Membantu meningkatkan keberhasilan para wirausahawan dalam

merealisasikan usahanya.

BAB II

IDENTITAS PERUSAHAAN

A. Deskripsi Produk

“DOMINI-Q” atau “Donat Mini Qu” merupakan sebuah merek dagang dari

kegiatan usaha yang bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan kue donat. Jenis

produk yang tawarkan memang memiliki pesaing pada produk sejenis namun kami

menawarkan suatu innovasi segar yang merupakan perbedaan mencolok yang

kami tawarkan pada produk kami. Domini-Q merupakan makanan ringan yang

merupakan jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh para konsumen dalam

hal penyediaan menu jajanan praktis, bergizi dan enak.

4
Produk ini senantiasa memeperhatikan kepuasan konsumen, oleh karena itu

bahan-bahan baku yang kami gunakan dalam pembuatan produk ini harus terjamin

kualitasnya, gizi dan kehalalannya. Bahan utama dari Domini-Q tidak jauh

berbeda dengan bahan baku donat pada umumnya seperti, tepung terigu, telur,

mentega, susu dan bahan campuran lain yang dirahasiakan oleh pihak perusahaan

sehingga akan jelas berbeda dengan produk sejenisnya. Dalam pengolahannya,

setelah adonan dibuat selanjutnya adonan digoreng hingga pada tingkat

kematangan yang tepat dan seragam sehingga rasa produk tetap konsisten.

Dilanjutkan dengan pemberian topping yang beraneka rasa dan warna. Pada proses

finishingnya produk disajikan dengan kemasan yang menarik dan mampu menjaga

kenikmatan produk dalam waktu yang lama.

Banyaknya keunikan yang ditawarkan dari Domini-Q mulai dari variasi rasa,

bentuk yang khas, tahan lama, bebas dari bahan pengawet, menyehatkan. Sehingga

produk ini cocok untuk dijadikan camilan yang mengenyangkan dan

menyenangkan untuk mengisi hari-harimu yang penuh kesibukan. Pembelian

produk dalam skala besar juga dapat dilakukan dengan pesan-antar kepada

pembeli sesuai dengan wilayah yang ditentukan.

Usaha ini kami dirikan, karena kami melihat adanya sebuah peluang usaha

yang menjanjikan jika dikelola secara maksimal. Berdasarkan hasil observasi dan

pengamatan oleh tim pengelola, kami menemukan tingginya tingkat kepercayaan

dan kepuasan konsumen terhadap produk yang kami tawarkan pada beberapa kali

penjualan secara langsung. Kami berharap dari usaha ini, nantinya dapat

5
berkembang dan bisa menjadi usaha bisnis yang besar yang mampu memberikan

solusi pada berbagai permasalahan dimasyarakat seperti kesejahteraan anggota,

peluang kerja, dan lain-lainnya.

B. Identitas Usaha

1. Nama Perusahaan : Pop Corn Cinta

2. Bidang Usaha : Industri Rumahan

3. Jenis Produk / Jasa : Makanan Ringan

4. Alamat Perusahaan : Jl. H.ali gg. mundu 2 Rt 04/04

Kel. Tengah, Kec. Kramat Jati, Jakarta

Timur

5. Nomor Telepon : 087771866927

6. Alamat E-mail

7. Status Usaha / Tahun Berdiri : Baru / 2019

C. Visi dan Misi Perusahaan

1. VISI

Menjadikan usaha produksi “DOMINI-Q” sebagai usaha bisnis berskala

menengah hingga besar yang mampu menyediakan kebutuhan konsumen dalam

hal menu sarapan atau camilan yang sehat, bergizi dan terjangkau. Serta mampu

menguasai pasar produk makanan ringan khususnya donat yang dapat diterima

6
oleh semua kalangan masyarakat dengan senantiasa meningkatkan kualitas rasa,

tampilan, dan nilai kompetisi di Indonesia.

2. Misi

a. Menciptakan tenaga kerja yang ahli dan kompeten serta memiliki imtaq dan

iptek yang kuat.

b. Memuaskan konsumen.

c. Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.

d. Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran siswa dan masyarakat sekitar

tempat produksi pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

e. Mendapat nilai A dalam mata kuliah Kewirausahaan 2.

f. Melatih jiwa kewirausahaan para anggotanya.

D. Identitas Pemilik dan Pengurus

a) Nama : Furqonnudin Zulkaisi


b) Nomor identitas (NPM) : 201312500780
c) Jabatan : Pemilik
d) Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Januari 1995
e) Alamat Rumah : Jl. Bahagia Rt 06 Rw 07 No. 67
: Kel. Tengah, Kec. Kramat Jati, Jakarta
Timur, 13540
f) Nomor Telepon : 083819532269
g) Alamat E-mail : Furqonnudinzulkaisi@gmail.com

7
a) Nama Fitria Nurmayang
b) Nomor identitas (NPM) 201312500767
c) Jabatan Pemasaran
d) Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 31/6/17
e) Alamat Rumah Jl. SPG 7 RT08/09 no. 40
f) Nomor Telepon 085695938595
g) Alamat E-mail Maylavefi@gmail.com

a) Nama Lupita Cahya


b) Nomor identitas (NPM) 201312500786
c) Jabatan Manajemen
d) Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 13/8/95
e) Alamat Rumah Jl. Raya Cileungsi RT05/02 no. 10
f) Nomor Telepon 087770037855
g) Alamat E-mail Lupitagustin@gmail.com

a) Nama Lia Agustina


b) Nomor identitas (NPM) 201312500
c) Jabatan Administrasi
d) Tempat dan Tanggal Lahir
e) Alamat Rumah
f) Nomor Telepon
g) Alamat E-mail

a) Nama Riska Anisa Renfaan


b) Nomor identitas (NPM) 201312500
c) Jabatan Pemasaran

8
d) Tempat dan Tanggal Lahir
e) Alamat Rumah
f) Nomor Telepon
g) Alamat E-mail

a) Nama Eka Rizki


b) Nomor identitas (NPM) 201312500
c) Jabatan Produksi
d) Tempat dan Tanggal Lahir
e) Alamat Rumah
f) Nomor Telepon
g) Alamat E-mail

E. Struktur Organisasi

Furqonnudin Zulkaisi

Pemilik & Produksi

Riska
Lupita Lia Fitria Annisa
Eka Riski
Cahya Agustina Nurmayang Renfaan
Produksi
Manajemen Administrasi Pemasaran Pemasaran

9
BAB III

ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

A. Produk atau Jasa yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan adalah Pop Corn. Pop Corn merupakan makanan

ringan yang dikenal oleh banyak orang. Pop Corn yang dihasilkan adalah Pop

Corn yang orisinil dengan kualitas terbaik, dimana dalam proses pembuatannya

kami menggunakan bahan baku berkualitas. Adapun kualitas produk atau mutu

produk yang kami hasilkan memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

1. Pop Corn Cinta adalah Pop Corn yang dibuat dari bahan serta dengan cara

yang halal dan berkualitas,

2. Pop Corn Cinta bebas dari bahan pengawet buatan sehingga produk aman

untuk dikonsumsi,

3. Pop Corn Cinta memiliki berbagai varian rasa topping yang mampu

memanjakan lidah konsumen dengan sensasi baru dari Pop Corn yang

berbeda,

4. Pengemasan yang baik dan menarik sehingga produk tidak hanya cantik

tapi juga lebih awet dan tahan lama,

5. Porsi yang sederhana, variatif tapi mengenyangkan,

6. Harga yang terjangkau.

10
B. Gambaran Pasar

Proses produksi dari produk Pop Corn Cinta sendiri terletak di Jl. H.Ali

gg.mundu 2 Rt. 04/04, Kelurahan Tengah, Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur,

No. 67, 13540. Toko ini sudah memenuhi persyaratan berdirinya sebuah

perusahaan, karena lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk

dan akses transportasi menuju lokasi perusahaan sudah lancar.

Sementara proses distribusi terjadi di wilayah sekitar tempat produksi yakni di

wilayah Jakarta Timur dan sekitarnya, namun kami lebih berfokus pada kampus

Universitas Indraprasta PGRI kampus A yang berletak di Tanjung Barat, Pasar

Minggu, Jakarta Selatan, dan juga kampus B yang terletak di Kampung Gedong,

Jakarta Timur.

C. Target atau Segmen Pasar Yang Dituju

Target pasar atau segmen pasar yang kami tuju adalah lingkungan sekitar

Jakarta Timur dengan berfokus pada wilayah kampus Universitas Indraprasta

PGRI Jakarta. Segmen pasar terdiri dari 2 faktor:

1. Faktor Geografis: Universitas Indraprasta PGRI Jakarta Timur dan Jakarta

Selatan

2. Faktor Demografis:

a) Usia : Semua usia

b) Jenis Kelamin : Pria dan wanita

c) Agama : Semua agama

11
d) Uang Jajan : Rp. 500.000/bulan

Produk ini dapat menjadi jawaban dari permasalahan mahasiswa di wilayah

Universitas Indraprasta PGRI tentang camilan yang enak, bergizi, dan dengan

harga terjangkau. Sehingga diharapkan produk ini mampu menyerap konsumen

dengan tingkatan siswa sampai mahasiswa.

Produk ini memadukan nilai estetik dengan makanan, hal ini adalah sesuatu

yang mampu menarik minat pelanggan penyuka seni. Diharapkan juga produk ini

mampu menyerap pelanggan yang memiliki keterkaitan dalam bidang tersebut

seperti selebgram, webblogger, dll.

Dapat dikatakan jika secara umum produk ini umumnya dapat dinikmati oleh

segala kalangan namun lebih difokuskan kepada konsumen usia anak sekolah -

mahasiswa.

D. Trend Perkembangan Pasar

Secara umum tidak terlihat secara spesifik mengenai trend perkembangan

pasar. Banyak konsumen sekarang ini mencari suatu produk makanan yang tidak

hanya mengenyangkan tapi juga menarik. Dari sinilah kami melihat adanya

peluang dalam memanfaatkan tren dipasaran.

Selain itu pertumbuhan ekonomi suatu negara juga mempengaruhi trend

perkembangan pasar dan tingkat pembelian konsumen, ketika pertumbuhan suatu

negara sedang membaik maka tingkat konsumsi masyarakat terhadap barang dan

jasa akan lebih tinggi.

12
Dari segi tren berdasarkan pengaruh competitor ditemukan jika saat ini

produk memiliki sejumlah kompetitor dengan berbagai tingkatan mulai dari skala

kecil hingga berasal dari perusahaan besar. Namun ditemukan jika sebagian besar

produk pop corn yang ada dipasaran adalah pop corn dengan rasa klasik. dengan

adanya inovasi yang dimiliki perusahaan baik inovasi rasa, kemasan, dan porsi

memberikan peluang besar dari usaha ini.

E. Proyeksi Penjualan

Perusahaan kami menentukan proyeksi penjualan dalam 1 tahun pertama.

Untuk tahap pertama merupakan tahap perilisan usaha dan promosi besar-besaran

terhadap produk. Pada tahap ini kami meneliti minat dan apresiasi konsumen

terhadap produk agar nantinya dapat senantiasa mengevaluasi produk. Pada tahap

selanjutnya, melakukan produksi secara massive dengan promosi yang besar pula.

Pada tahap ketiga melakukan variasisasi produk untuk menjaga ketertarikan

konsumen. Pada tahap keempat, melakukan pelebaran usaha apabila

memungkinkan.

Kami juga memproyeksikan penjualan kami dalam waktu tiga bulan dimana

kami melakukan peningkatan penjualan selama tiap bulannya guna meningkatkan

laba dan batas maksimum penjualan dengan rincian proyeksi sebagai berikut:

Bulan Jumlah Penjualan Harga/Pcs Proyeksi Hasil Penjualan

13
1 840 Rp. 5.000 Rp. 4.200.000

2 910 Rp. 5.000 Rp. 4.550.000

3 980 Rp. 5.000 Rp. 4.900.000

F. Strategi Pemasaran

1. Pengembangan Produk

a) Membuat variasi rasa yang baru. Dengan tujuan agar konsumen tidak merasa

bosan dengan rasa yang sama.

b) Membuat variasi porsi guna menyesuaikan kebutuhan konsumen.

2. Pengembangan Wilayah Pemasaran

a) Melakukan penjualan ke lingkungan-lingkungan kantor, rumah makan, cafe,

hotel, dll. Dengan tujuan untuk meningkatkan hasil penjualan sekaligus

memperluas jangkauan penjualan dan promosi.

b) Membuka sistem cabang ata franchise pada beberapa daerah sekitar guna

memenuhi kebutuhan konsumen pada cakupan area yang luas,

3. Pengembangan Kegiatan Promosi

a) Melakukan perekrutan calon distributor-distributor baru di berbagai daerah.

Tujuan yang ingin dicapai agar produk tersalurkan/terjual diseluruh pelosok

nusantara.

b) Melakukan promosi terhadap produk seperti pemberian diskon, free gift, dan

semacamnya, agar konsumen merasa dihargai dan tertarik tentunya.

14
c) Melakukan sistem penjualan online agar memudahkan konsumen.

G. Analisis Pesaing dengan SWOT

1. Strength / Kekuatan

a. Modal untuk memenuhi usaha kecil.

b. Respon masyarakat yang positif.

c. Ciri khas dari Inovasi produk Pop Corn Cinta yang menarik perhatian

masyarakat.

d. Porsi yang ringkas tapi mengenyangkan,

e. Harga yang relatif murah,

f. Produk dijajakan langsung kepada konsumen.

g. Banyak aspek yang masih bisa diinovasikan.

h. Produk mudah dibuat dan awet sehingga dapat diproduksi secara masal

secara mudah.

2. Weakness / Kelemahan

a. Usaha masih tahap tumbuh dan berkembang sehingga belum banyak

pengalaman.

b. Terbatasnya jumlah tenaga pembantu.

c. Terbatasnya fasilitas pendukung produksi dan distribusi.

d. Produk masih belum dikenal oleh masyarakat banyak.

3. Opportunity / Peluang

a. Tidak banyak tersedianya produk sejenis yang disajikan pada siang hari.

15
b. Perilaku konsumtif masyarakat terutama cemilan.

c. Banyak orang yang suka pop corn ataupun camilan sejenis.

d. calon konsumen kebanyakan mahasiswa (usia remaja-dewasa) yang suka

dengan hal-hal yang cantik dan menarik.

4. Threat / Ancaman

a. Pesaing besar dari jenis usaha yang sejenis,

b. Jaringan usaha yang berlum luas,

c. Perhitungan pembelian bahan baku yang tidak tepat sehingga terjadi

kelebihan atau kekurangan bahan baku.

d. Harga barang baku yang relatif stabil namun mampu berubah seiring

dengan waktu.

H. Saluran Distribusi

1. Wilayah Pemasaran dan Jalur Distribusi Saat Ini

Produk dipasarkan di lokasi sekitar Universitas Indraprasta PGRI Jakarta.

2. Wilayah Pemasaran dan Jalur Distribusi yang Direncanakan

a. Wilayah Pemasaran

Ruang Lingkup Persentase

Lokal 60 %

Regional 30 %

Nasional 10 %

16
Ekspor Tergantung yang dibutuhkan

b. Jalur Distribusi

1) Distributor

Yakni produk dipasarkan oleh individu atau toko diluar keanggotaan yang

bekerja sama menjual produk

2) Anggota

Produk dijajakan secara langsung kepada konsumen oleh anggota bagian

pemasaran.

c. Rencana Lokasi Showroom atau Counter Penjualan

1) Stand disetiap universitas atau kampus sekitar

2) Stand di event daerah

3) Stand di Bazaar daerah

4) Stand disetiap rumah anggota

d. Rencana lokasi gudang atau tempat produksi

Lokasi gudang atau tempat produksi di Jl. H.Ali gg.mundu 2 Rt.04/04,

Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur No. 67, 13540.

BAB IV

ANALISIS PRODUKSI

17
A. Proses Produksi

1. Siapkan alat dan bahan, sterilisasi lokasi produksi.

2. Campurkan bahan bahan kering seperti tepung terigu, gula, baking powder, ragi,

vanilli, dsb.

3. Masukkan bahan basah seperti susu, telur dan air secara perlahan. Aduk

campuran tersebut menggunakan mixer atau tangan hingga rata.

4. Uleni adonan hingga kalis lalu campurkan mentega dan garam.

5. Adonan diistirahatkan selama setengah sampai satu jam pada wadah dengan

ditutupi oleh kain.

6. setelah adonan mengembang dua kali lipat bagi adonan menjadi beberapa

bagian sesuai dengan timbangan.

7. Cetak adonan dengan cetakan dan hasil cetakan didiamkan beberapa saat.

8. Panaskan minyak dan goreng adonan dengan api kecil-sedang, goreng hingga

berwarna coklat keemasan.

9. Tiriskan donat pada tisu atau kertas untuk menyerap minyak dan diamkan

hingga dingin.

10. Siapkan topping dengan melakukan tim pada coklat blok yang dipotong-

potong kecil.

11. Olesi donat dengan lelehan coklat dan hias donat tersebut dengan variasi

topping seperti kacang, meises, oreo, selai dan lainnya.

18
12. Setelah topping mengering, bungkus donat pada plastik pembungkus dan ikat

plastik dengan pita agar produk terhindar dari udara terbuka dan awet.

13. Produk dapat dipasarkan.

Gambar Alur Proses Produksi – Distribusi – Konsumsi

Pengolahan Produk Makanan


Bahan
Bahan Ringan
baku
donat Baku

Konsumen Distributor

B. Bahan Baku dan Penggunaannya

KEBUTUHAN RATA RATA RATA-RATA BIAYA


No BAHAN BAKU
PERBULAN PERBULAN

19
1 Tepung Cakra Kembar 9600 gram Rp. 96.000
2 Tepung Segitiga Biru 3600 gram Rp. 36.000
3 Telur 60 butir Rp. 144.000
4 Gula 1680 gram Rp. 26.880
5 Ragi 144 gram Rp. 48.000
6 Coklat blok 6000 gram Rp. 240.000
7 Meises 3600 gram Rp. 122.400
8 Susu Sachet 480 gram Rp. 36.000
9 Minyak goreng 12 liter Rp. 192.000
10 Garam 120 gram Rp. 2.400
11 Kacang tanah 3000 gram Rp. 96.000
12 Keju 2400 gram Rp. 144.000
13 Oreo 24 gram Rp. 36.000
14 Selai strawberry 2400 gram Rp. 76.800
15 Gula halus 1200 gram Rp. 38.400
16 Plastik es 840 buah Rp. 84.000
17 Tusuk sate 840 buah Rp. 84.000
18 Logo 840 buah Rp. 84.000
Total Rp. 1.586.880

Data diatas merupakan hasil perhitungan selama 12 hari produksi dalam kurun waktu
satu bulan.

C. Kapasitas Produksi

20
Besar kapasitas dari produk yang kami produksi sangat bergantung pada

fasilitas dan mesin produksi yang dimiliki. Hal ini juga mempengaruhi lamanya

pengerjaan suatu produk dan kualitas cita rasa suatu produk.

Fasilitas dan Mesin


No Jumlah
Produksi
1 Mixer 1
2 Penggorengan 1
3 Kompor 1
4 Baskom 3
5 Spatula 1
6 Saringan 1
7 Timbangan 1
8 Mangkuk 5
9 Tampah 1
10 Gas 1

Berdasarkan fasilitas produksi diatas kami dapat membuat produk sejumlah:

Jumlah Produk dalam sehari 70 pcs


Jumlah Produk dalam sebulan
840 pcs
/ 12 hari

21
D. Rencana Pengembangan Produksi

Strategi kami dalam perencanaan guna mengembangkan hasil produksi ini

adalah dengan melakukan modernisasi perlengkapan atau fasilitas pendukung

proses produksi serta melakukan penambahan jumlah unit, antara lain:

Jumlah Unit
No Fasilitas dan Mesin Produksi Total nilai
tambahan

1 Mixer 1 Rp. 500.000

2 Mesin pencetak donat 1 Rp. 500.000

3 Mesin deep fryer 1 Rp. 2.000.000

4 Mesin Coklat fountain 1 Rp. 200.000

Total Rp. 3.200.000

Dengan adanya penambahan jumlah fasilitas dengan disertai modernisasi

fasilitas maka kami akan mampu memproduksi Domini-Q secara lebih

maksimal lagi. Diperkirakan jumlah peningkatan hasil produksi dapat

diusahakan hingga sebesar 2 kali lipat atau perkiraan kurang lebih sebanyak

1.680 pcs dengan perbandingan waktu yang sama dengan proses produksi

tradisional seperti sebelumnya yakni dengan waktu satu bulan dan dengan

tenaga kerja bagian produksi sebanyak 2 orang.

22
BAB V

ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

A. Analisis Kompetensi SDM

Dalam usaha ini pemilik terdiri dari seorang pemilik usaha yang merangkap

pada bagian produksi sedangkan kelima anggota lain merupakan pegawai yang

menjalankan pekerjaan operasional sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Kami melakukan analisis kompetensi yang dimiliki oleh penggerak usaha

berdasarkan dari tingkat pendidikan masing-masing anggota bisnis beserta

melakukan pembagian jabatan dalam tabel berikut:

Tingkat
Jumlah Bagian/Dept. Jumlah
Pendidikan

SD - Bagian Produksi 2

SMP - Bagian Pemasaran 2

SMA - Bagian Manajemen 1

Mahasiswa 6 Bagian Administrasi 1

Diploma -

Sarjana -

Dari tabel diatas diketahui jika seluruh penggerak usaha berjenjang pada

mahasiswa.

23
B. Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM

Analisis ini melihat kepada SDM yang dibutuhkan perusahaan.

Jabatan Keterampilan Khusus

Kepala Produksi Meracik bumbu

Kepala Pemasaran Merekrut distributor

Accounting Pembukuan keuangan

C. Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM

Kami merencanakan adanya penambahan tenaga terutama dibagian pemasaran

dan produksi pada 3 bulan mendatang hal ini dikarenakan adanya pengembangan

jumlah produksi tiap bulannya. Rencana penambahan tenaga dibagian produksi

sejumlah 2 orang. Sedangkan penambahan tenaga pemasaran sejumlah 1 orang.

Penambahan pegawai ini didasarkan dari beberapa kriteria seperti keahlian yang

relevan dan memiliki jiwa kejujuran dan tanggung jawab.

Jumlah Tenaga yang Tenaga yang


Jabatan
Kebutuhan Tersedia Harus Direkrut

Produksi 2 1 1

Pemasaran 3 2 1

24
BAB VI

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

A. Rencana Pengembangan Usaha

Kami melakukan berbagai perencanaan dalam mengembangkan usaha kami

melalui beberapa pendekatan dan strategi seperti:

1. Strategi Pemasaran

a. Melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media cetak seperti

dengan membuat brosur, poster, dan stiker yang mampu menarik

pelanggan. Penyebaran iklan cetak dapat dilakukan didaerah atau pada

waktu yang strategis seperti penyebaran brosur saat baazar, pasar

malam, atau taman hiburan.

b. Melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media elektronik seperti

Facebook, Instagram, dan lain lainnya. Selain itu perlu adanya

pembaruan informasi mengenai produk secara berkala serta admin yang

mampu berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan.

c. Mencari distributor pada tempat tempat yang dikira memiliki nilai

strategis seperti kantin sekolahan, warung dan toko-toko sekitar.

d. Menawarkan produk secara langsung kepada konsumen dengan

menjajakannya baik menggunakan gerobak atau keranjang.

25
e. Membuka stand-stand penjualan guna mengenalkan produk juga

aktivitas penjualan baik di Kampus maupun dibeberapa event umum

daerah sekitar.

f. Memberikan promo-promo yang menarik kepada pelanggan.

2. Strategi Produksi

a. Melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas dari produk yang

dihasilkan.

b. Melakukan penambahan karyawan dan modernisasi fasilitas produksi

guna meningkatkan jumlah produk.

c. Mencari bahan yang dapat menjadi alternatif yang dapat menekan biaya

produksi dengan tetap memperhatikan kualitas cita rasa produk.

3. Strategi Organisasi dan SDM

a. Melakukan sistem seleksi pada calon karyawan.

b. Melakukan evaluasi pekerja secara berkala guna meningkatkan mutunya.

c. Memberikan apresiasi kepada karyawan yang memiliki kontribusi

bermanfaat bagi perusahaan.

d. Memberikan kondisi kerja yang kondusif dan tentram.

e. Mengadakan seminar atau workshop guna peningkatan mutu para

karyawan

4. Strategi Keuangan

a. Mencari SDM yang jujur dan kompeten dalam mengatur keuangan

26
b. Senantiasa melakukan pembaruan terhadap pembukua kas pemasukan

dan pengeluaran usaha tersebut secara berkala.

c. Melakukan analisis-analisis yang dibutuhkan dalam melakukan

perhitungan dalam keuangan.

d. Melaporkan dan mencari solusi dalam setiap permasalahan berkaitan

dengan keuangan.

e. Melakukan evaluasi terhadap bahan baku produk guna mencari alternatif

produk ketika terjadi permasalahan

f. Melakukan antisipasi atau pencegahan terhadap resiko dalam keuangan.

B. Tahap-tahap Pengembangan Usaha

1. Pada tahap pertama, yakni tiga bulan pertama kami melakukan observasi dan

survei mengenai animo masyarakat terhadap produk. Kami juga melakukan

evaluasi guna meningkatkan kualitas produk dan performa anggota.

2. Setelah tahap pertama mendapat hasil yang positif, selanjutnya kami melakukan

tahapan kedua, yakni merekrut distributor-distributor pada beberapa lokasi yang

strategis, dalam hal ini kami juga turut memantau dan mengevaluasi paling

lama 2 bulan.

3. Jika tahap kedua sukses maka usaha akan dikembangkan menjadi usaha skala

besar dengan melakukan peningkatan jumlah produksi, pegawai dan fasilitas.

27
BAB VII

ANALISIS KEUANGAN

A. Biaya Awal

Biaya awal usaha ini dikeluarkan oleh pemilik usaha sebesar Rp. 5.000.000

sebagai modal yang selanjutnya akan dikelola oleh pemilik dalam

mengembangkan usahanya.

B. Rencana Kebutuhan Investasi

Investasi termasuk modal yang sering dikatakan sebagai fix cost.

No Jenis Investasi Biaya


1 Stand Rp. 500.000
2 Peralatan masak Rp. 370.000
3 Keranjang pengantar barang Rp. 30.000
4 Mixer Rp. 150.000
5 Penggorengan Rp. 50.000
6 Kompor Rp. 50.000
7 Baskom Rp. 30.000
8 Spatula Rp. 5.000
9 Saringan Rp. 5.000
10 Timbangan Rp. 70.000
11 Mangkuk Rp. 20.000
12 Tampah Rp. 20.000
Total Rp. 1.300.000

28
C. Jumlah Modal yang Dibutuhkan

Modal dikategorikan sebagai biaya operasional dalam satu bulan.

1. Biaya Bahan Baku

No Bahan Baku Kebutuhan Perbulan Biaya Perbulan


1 Tepung Cakra Kembar 9600 gram Rp. 96.000
2 Tepung Segitiga Biru 3600 gram Rp. 36.000
3 Telur 60 butir Rp. 144.000
4 Gula 1680 gram Rp. 26.000
5 Ragi 144 gram Rp. 48.000
6 Coklat blok 6000 gram Rp. 240.000
7 Meises 3600 gram Rp. 122.000
8 Susu Sachet 480 gram Rp. 36.000
9 Minyak goreng 12 liter Rp. 192.000
10 Garam 120 gram Rp. 2.000
11 Kacang tanah 3000 gram Rp. 96.000
12 Keju 2400 gram Rp. 144.000
13 Oreo 24 gram Rp. 36.000
14 Selai strawberry 2400 gram Rp. 76.800
15 Gula halus 1200 gram Rp. 38.000
16 Plastik es 840 buah Rp. 84.000
17 Tusuk sate 840 buah Rp. 84.000
Total Rp. 1.500.000
*Hitungan dalam perbulan.

2. Upah Tenaga Kerja

No Nama Bagian Persentase laba


1 Fitria Nurmayang Pemasaran Rp. 150.000
2 Riska Annisa Pemasaran Rp. 150.000
3 Lupita Cahya Agustin Manajemen Rp. 150.000
4 Lia Agustina Administrasi Rp. 150.000
5 Eka Rizki Produksi Rp. 150.000
Total Rp. 750.000
*Hitungan dalam perbulan.

29
3. Biaya Promosi

No Jenis Benda Kuantitas Biaya


1 Stiker logo 840 lembar Rp. 80.000
2 Brosur 100 lembar Rp. 50.000
3 Kuota Internet - Rp. 50.000
Total Rp. 180.000
*Hitungan dalam perbulan.

4. Biaya Lain

No Jenis Benda Kuantitas Biaya


1 Gas tabung 1 Rp. 20.000
2 Listrik - Rp. 20.000
3 Transport - Rp. 50.000
Total Rp. 90.000
*Hitungan dalam perbulan.

Dari hasil perencanaan diatas kami menentukan perencanaan modal dengan

rincian sebagai berikut:

No Jenis Modal Biaya

1 Bahan Baku Rp. 1.500.000


2 Biaya Promosi Rp. 180.000
3 Biaya lain Rp. 90.000
4 Gaji Pegawai Rp. 750.000
Total modal Rp. 2.320.000
*Hitungan dalam perbulan.

30
D. Analisa Kelayakan Investasi

1. Estimasi Keuangan
* Investasi (Fix cost) = Rp. 1.300.000

* Modal (Variable cost) = Rp. 2.320.000

* Modal awal = Investasi + Modal


= Rp. 1.300.000 + Rp. 2.320.000
= Rp. 3.620.000

* HPP (Harga Pokok Produksi) Total biaya variable


=
taksiran hasil produksi Perbulan
2.320.000
=
840 pcs
= Rp. 2.761 dibulatkan Rp. 2.800 / pcs

* Harga Jual = Harga pokok + laba yang diinginkan


= Rp. 2.800 + Rp. 2.200
= Rp. 5.000
Jadi harga jualnya yaitu (Rp.5.000/pcs)
* Kegiatan produksi dan = 12 kali
penjualan 1 bulan
* Target penjualan produk 1 bulan = 840 pcs

* Total penjualan target = 840 X Rp. 5.000


= Rp. 4.200.000

* BEP Break Event Point

31
a. BEP Unit Total biaya tetap
=
(Harga jual – hpp)
Rp.1.300.000
=
(Rp.5.000 – Rp.2.800)

= Rp. 590/pcs
b. BEP cost = BEP Unit X Harga perpcs
= 590 X Rp. 5.000
= Rp. 2.950.000
Dari data tentang BEP diatas maka usaha dianggap impas atau berada di posisi
tidak untung atau tidak rugi jika dapat melakukan penjualan produk sebanyak 590 pcs
tiap bulannya, atau minimal 50 pcs perhari. Sedangkan untuk biaya pastinya
perusahaan harus setidaknya melakukan penjualan dengan nominal sebesar Rp.
2.950.000 tiap bulannya atau Rp. 246.000 tiap harinya.

2. Analisis Average Rate of Return (ARR)

Keuntungan neto tahunan


Average Rate of Return = x 100%
Investasi awal

22.560.000
Average Rate of Return = x 100%
1.300.000

Average Rate of Return = 1735% per tahun dan 144% per bulan

100
Pengembalian investasi perbulan =
144

Pengembalian investasi perbulan = 0,69 dan dibulatkan ke 1

Dengan besar pengembalian investasi diatas maka dapat dikatakan usaha ini

sangat layak untuk dicoba. Dari hasil diatas juga ditemukan jika lama

pengembalian investasi hanya sekitar 1 bulan.

32
3. Analisis Payback Period

Nilai investasi
Payback Period =
Proceed (penerimaan investasi)

1.300.000
Payback Period =
22.560.000

Payback Period = 0,0576 tahun

Payback Period Bulan = 12 bulan X Payback Period per tahun

Payback Period Bulan = 12 X 0,0576

Payback Period Bulan = 0,69 dibulatkan menjadi 1 bulan.

Berdasarkan dari kedua analisis kelayakan investasi diatas dapat disimpulkan

jika usaha ini sangat layak direalisasikan dengan memperhatikan beberapa syarat.

E. Penggunaan Modal Anda


Pengeluaran rutin perbulan

No Jenis Modal Biaya

1 Bahan Baku Rp. 1.500.000


2 Biaya Promosi Rp. 180.000
3 Biaya lain Rp. 90.000
4 Gaji Pegawai Rp. 750.000
Total modal Rp. 2.320.000

* Proyeksi laba = Total penjualan – modal operasional


= Rp. 4.200.000 – Rp. 2.320.000
= Rp. 1.880.000

33
BAB VIII

ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA DAN ANTISIPASI RESIKO USAHA

A. Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar

Sisi positifnya masyarakat dapat terbantu dengan tersedianya cemilan murah

yang sehat dan bergizi sebagai pilihan menu mereka, terutama bagi mahasiswa

yang tinggal ditempat sekitar yang kesulitan dalam ketersediaan menu sarapan

pagi menyehatkan.

Sisi negatifnya bagi masyarakat sekitar yang tinggal didaerah tempat

produksi akan memungkin terkena dampak dari limbah industri hasil

pembuangan sisa pengolahan seperti sampah buangan rumah tangga. Oleh karena

itu diperlukan manajemen yang baik dalam mengelolanya juga.

B. Dampak Terhadap Lingkungan

Semakin besar usaha tersebut maka perlu dipikirkan mengenai limbah

buangan. Dengan adanya manajemen yang baik maka limbah buangan sisa industri

tidak akan menjadi polusi dan permasalahan sekitar. Kami juga melakukan

antisipasi masalah tersebut dengan menjalankan serangkaian pengelolaan

lingkungan seperti kerja bakti berkala dengan disponsori oleh produk kami dan

semacamnya.

34
C. Analisis Resiko Usaha

1. Dari teknologi yang masih tradisional beresiko terhadap penggunaan tenaga

kerja yang lebih banyak serta memakan waktu pada saat proses produksi.

2. Kurangnya tenaga professional dalam beresiko terhadap laju bisnis yang tidak

kondusif.

3. Menurunnya pembelian produk disebabkan berbagai faktor seperti fasilitas

produksi, lingkungan alam, dan masalah internal bisnis.

4. Meningkatnya harga bahan baku yang mempengaruhi laju kas.

5. Munculnya pesaing dengan usaha sejenis.

D. Antisipasi Resiko Usaha

1. Melakukan manajemen dan efisiensi waktu yang tepat dalam setiap

penyelenggaraan kegiatan. Mempertimbangkan penggunaan teknologi modern

atau penambahan tenaga kerja.

2. Melakukan proses rekrutmen yang selektif. Senantiasa meningkatkan kualitas

karyawan dengan pengadaan atau mengikuti seminar atau workshop yang

relevan. Menjaga hubungan baik antar sesama pegawai.

3. Menganalisis dan mengevaluasi faktor penyebab dari menurunnya suatu

pembelian dan mencari solusi yang tepat.

4. Melakukan penyelesaian yang bijak. Dalam usaha ini kami mengedepankan

kualitas produk terutama rasa. Jika terjadi peningkatan terhadap harga bahan

baku produk maka kami akan melakukan pemangkasan terhadap penggunaan

35
fasilitas yang tidak berkaitan dengan bahan baku. Peningkatan harga jual juga

bisa menjadi solusi disaat solusi pemangkasan tidak memiliki pengaruh terhadap

perubahan laju kas.

5. Melakukan analisis SWOT terhadap pesaing dan melakukan evaluasi

terhadapnya. Mencari penyelesaian yang bijak dengan memperhatikan situasi dan

kondisi, namun tetap mengutamakan penyelesaian secara kekeluargaan atau

persaingan secara sehat.

36
Lampiran 1

Logo Produk

37
Lampiran 2

Brosur

38
Lampiran ke 3

Proses Pembuatan Domini-Q

Gambar 1. Menyiapkan bahan Gambar 2. Mencampur bahan

Gambar 3. Mencampur bahan Gambar 4. Membuat adonan

Gambar 5. Menguleni adonan Gambar 6. Mengistirahatkan adonan

39
Gambar 7. Mencetak adonan Gambar 8. Menggoreng adonan

Gambar 9. Meniriskan donat Gambar 10. Memberi toping

Gambar 11. Menyajikan dan membungkus donat

40
Lampiran Keempat

Dokumentasi

Gambar 1. Hari percobaan bikin donat

Gambar 2. Anggota mencicipi donat

41
Lampiran 6

NPWP

42
Lampiran 7

Surat Ijin Pendirian Usaha

43

Anda mungkin juga menyukai