Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR PENGESAHAN

Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW)

Judul usaha : Kentang Goreng


Tahapan Usaha : Tahapan Awal/Tahapan Bertumbuh
Kategori Usaha : Industri Makanan
Ketua Pengusul
a. Nama Lengkap : I Wayan Sekae Mulyadi
b. NIM/NPM : 2210020100
c. Fakultas : Teknologi Informasi
d. Nomor HP : 082241529442
e. Alamat surel (email) : sekaewayan@gmail.com
Anggota Penggusul (1 dan 2)
a. Nama Lengkap : Anggota 1
NIM/NPM :-
Fakultas :-
b. Nama Lengkap : Anggota 2
NIM/NPM :-
Fakultas :-
Dana Yang diusulkan : Rp.10.185.000

Banjarmasin, 4 Januari 2024


Menyetujui
Wakil Rektor III Ketua Pengusul
Bidang Kemahasiswaan
dan Kemahasiswaan

H. Idzani Muttaqin, ST., MT I Wayan Sekae Mulyadi


NIK. 060611530 NIM 2210020100
I. LATAR BELAKANG

Kentang goreng (french fries) adalah salah satu olahan kentang yang merupakan cemilan
yang sangat di minati berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Umumnya jenis makanan ini
ditemukan di rumah makan cepat saji (fast food) saja, namun diakibatkan tinggi nya permintaan
pasar akan jenis makanan ini maka untuk saat ini banyak pedagang kaki lima mulai
menyediakan makanan jenis ini.
Dalam proses pengolahannya kentang goreng akan dipotong berbentuk stik panjang, proses
pemotongan ini apabila dilakukan dengan manual yaitu menggunakan tangan dan pisau maka
akan memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak selain itu juga hasil potongan akan tidak
sama. Oleh kareana itu akan sangat dibutuhkan sebuah alat pemotong yang cukup sederhana
nanmun dapat mempercepat proses pemotongan kentang goreng.
Setelah itu dalam proses perancangannya ada beberapa faktor yang juga harus dipertimbangkan
yaitu, merancang produk yang bekualitas, memenuhi kapasitas produk, bentuk produk yang
menarik, sesuai dengan fungsi yang telah ditentukan, mudah digunakan (dioprasikan), mudah
dalam perawatan dan perbaikan, dan yang terpenting adalah dapat dijangkau oleh pedagang
kaki lima yang dimana umumnya menggunakan modal yang tidak banyak dalam membuat
usaha.
II. DESKRIPSI USAHA

A. Tujuan Mulia (Noble Pupose)

Tujuan yang ingin kami wujudkan dalam mengembangkan usaha ini di antaranya yaitu
meningkatkan kreativitas kami sebagai pembuat produk, menambah pendapatan kami
sehingga dapat sedikit mengurangi pengeluaran orangtua, mengetahui strategi pemasaran
yang baik, membangkitkan skill entrepreneursip kami sebagai mahasiswa,Usaha ini saya
dirikan karena melihat adanya sebuah peluang usaha yang sangat besar. Selain itu keripik
kentang ini sangat diminati oleh berbagai kalangan dari mulai anak – anak sampai orang
dewasa karena digunakan sebagai makanan cemilan. Pengelolaan terhadap usaha ini sudah
terbilang mudah dan cepat diterima masyarakat.

Saya berharap dari usaha saya ini nantinya dapat berkembang dan bisa mencukupi kebutuhan
hidup serta memberikan laba yang cukup besar. Keripik kentang ini saya buat bebas dari bahan
pengawet dan rasanya gurih, enak, pedas.

B. Konsumen potensial

1. Karakteristik Calon Konsumen Potensial

Dalam merincikan karakteristik calon konsumen potensial untuk Kentang Goreng ini,
kami memahami bahwa target pasar ini sangat beragam. Pertama-tama, kami menyoroti
kelompok konsumen yang aktif dan berorientasi pada gaya hidup sehat. Para individu ini
cenderung mencari pilihan makanan yang tidak hanya lezat tetapi juga memberikan nilai gizi
yang tinggi. Dengan menyajikan menu burger yang memadukan cita rasa menggugah selera
dan kebutuhan nutrisi, Kami akan menarik perhatian konsumen yang sadar akan pola makan
sehat.

Selanjutnya, kami menangkap perhatian dari kalangan konsumen yang peduli dengan
kesejahteraan umbi. Mereka yang memprioritaskan etika dalam pemilihan makanan mereka
akan menemukan daya tarik pada usaha Kentang Goreng kami, yang berkomitmen untuk
menggunakan Kentang dari sumber yang memperhatikan kesejahteraan umbi. Ini mencakup
kelompok konsumen yang cenderung memilih produk dengan pertimbangan etika dan moral,
menciptakan peluang untuk membangun koneksi yang kuat dengan komunitas ini.

Terakhir, kami juga mengidentifikasi konsumen yang peduli dengan isu-isu lingkungan.
Dengan menyajikan inisiatif keberlanjutan, seperti penggunaan kemasan ramah lingkungan
dan praktik bisnis berkelanjutan, kami menarik perhatian individu yang ingin berkontribusi
pada perlindungan lingkungan melalui pilihan makanan mereka. Dengan merangkul nilai-
nilai keberlanjutan, usaha burger kami berpotensi menjadi pilihan favorit di kalangan
konsumen yang ingin menjalani gaya hidup yang ramah lingkungan.
2. Problem atau Masalah Calon Konsumen Potensial

Dalam konteks Kentang Goreng, calon konsumen potensial dapat menghadapi beberapa
masalah atau kekhawatiran terkait dengan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan yang
dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pertama-tama, sebagian
konsumen mungkin memiliki kekhawatiran terkait kebersihan dan keamanan bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan Kentang Goreng. Mereka mungkin menginginkan kepastian
bahwa bahan-bahan tersebut telah diinspeksi dan disetujui oleh BPOM, sehingga tidak
menimbulkan risiko kesehatan.

Masalah kedua yang mungkin dihadapi oleh calon konsumen potensial adalah kurangnya
informasi atau transparansi mengenai komposisi dan nilai gizi dari Kentang Goreng. Dalam
beberapa kasus, konsumen dapat merasa kurang yakin dengan keamanan makanan jika tidak
ada informasi yang jelas mengenai bahan-bahan yang digunakan atau jika tidak ada label gizi
yang memadai. Oleh karena itu, memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai asal-
usul dan komposisi makanan dapat membantu mengatasi kekhawatiran ini.

Terakhir, beberapa calon konsumen potensial mungkin memiliki keprihatinan khusus


terkait dengan alergen makanan. Kehawatiran ini mungkin berkaitan dengan
ketidaknyamanan atau bahkan reaksi alergi yang dapat timbul akibat paparan dengan alergen
tertentu dalam Kentang Goreng. Oleh karena itu, usaha kentang Goreng perlu memastikan
bahwa informasi tentang alergen di dalam menu diberikan dengan jelas dan bahwa prosedur
persiapan makanan meminimalkan risiko kontaminasi silang.

Dalam merancang strategi bisnis, usaha Kentang Goreng perlu memperhatikan dan
mengatasi ketiga masalah ini dengan memastikan kepatuhan terhadap regulasi BPOM,
memberikan informasi yang transparan, dan memastikan keamanan pangan yang maksimal.
Ini dapat membantu menciptakan kepercayaan konsumen dan meningkatkan reputasi usaha
burger di mata masyarakat.

3. Potensi Pasar
Potensi pasar untuk usaha sangat luas dari dilakukan secara konvensional maupun
modern melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Whatsapp, Facebook dan
marketplace seperti Shopee dan Tiktok Shop agar produk memiliki pangsa pasar yang cukup
luas. Jika melihat kemajuan teknologi saat ini yang telah banyak digunakan oleh kalangan
masyarakat maka dipastikan pasaran sangat mudah dijangkau hanya dalam genggaman gadget
sehingga ini adalah kesempatan bagi pelaku usaha produk untuk melakukan pendekatan
terhadap masyarakat dan lebih mudah mengetahui potensi pasar dengan melakukan
interaksi/bertukar pikiran melalui media sosial tersebut yang pada akhirnya akan
membuahkan ide inovatif yang terbaru untuk produk tersebut.

Usaha Kentang memiliki potensi pasar yang luas dan terus berkembang seiring dengan
perubahan pola makan dan gaya hidup masyarakat. Pertama, terdapat potensi pertumbuhan
dari segmen konsumen yang aktif mencari variasi dan inovasi dalam kuliner. Dengan terus
munculnya kreasi Kentang yang unik dan berbeda, peluang untuk menarik perhatian
konsumen yang ingin mencoba pengalaman kuliner yang baru dan menarik semakin
meningkat. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk menawarkan menu Kentang Goreng yang
kreatif dan mengikuti tren kuliner terkini.

Kedua, pasar vegetarian dan vegan juga menjadi segmen yang semakin penting dalam
industri makanan, termasuk usaha burger. Kebutuhan akan opsi makanan tanpa daging
semakin tinggi seiring dengan kesadaran akan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Oleh
karena itu, menyediakan pilihan Kentang Goreng vegetarian atau vegan yang lezat dan
inovatif dapat memperluas pasar dan menjangkau konsumen yang memiliki preferensi
makanan khusus ini
C. Produk

1. Keunikan dan Diferensiasi Produk

Keunikan usaha kami yaitu terletak pada konsep kreatif dan inovatif dalam penyajian
dan penyusunan menu Kentang. Menghadirkan kombinasi rasa yang tidak konvensional atau
menggunakan bahan-bahan lokal yang eksklusif dapat menciptakan pengalaman kuliner yang
unik bagi pelanggan. Selain itu, memberikan opsi menu yang dapat disesuaikan dengan
preferensi individual, seperti pilihan saus, topping, memungkinkan konsumen untuk
menyesuaikan Kentang sesuai dengan selera mereka sendiri.

Diferensiasi produk juga dapat dicapai melalui fokus pada kualitas bahan baku dan
cara penyediaan. Menggunakan Kentang berkualitas tinggi, dan bahan-bahan tambahan
premium dapat memberikan nilai tambah pada produk. Selain itu, usaha Kentang Goreng
dapat membedakan dirinya dengan menawarkan pilihan menu yang ramah lingkungan,
seperti Kentang Goreng dan kreatif. Dengan memasukkan aspek kesehatan, keberlanjutan,
atau kepedulian terhadap kesejahteraan hewan dalam strategi diferensiasi, usaha burger dapat
menarik segmen pasar yang mencari pengalaman kuliner yang holistik dan bertanggung
jawab.

2. Permasalahan dan Kebutuhan Konsumen

Dalam industri kentang Goreng, beberapa permasalahan dan kebutuhan konsumen dapat
muncul sebagai aspek krusial yang perlu diperhatikan oleh pengelola bisnis. Salah satu
permasalahan utama adalah kekhawatiran konsumen terkait kesehatan dan nutrisi. Banyak
konsumen yang semakin sadar akan pentingnya memilih makanan yang sehat dan bergizi.
Oleh karena itu, usaha burger perlu merespons dengan menyediakan opsi makanan yang tidak
hanya lezat tetapi juga memperhatikan nilai gizi, seperti mengurangi penggunaan bahan-
bahan berlemak tinggi atau memberikan pilihan Kentang yang lebih ringan.

Selain itu, konsumen juga dapat memiliki kebutuhan yang beragam terkait dengan
preferensi diet dan gaya hidup mereka. Beberapa konsumen mungkin mencari opsi Kentang
vegetarian atau vegan, sementara yang lain mungkin memilih Kentang dengan umbi
berkualitas tinggi. Kebutuhan ini menyoroti pentingnya untuk menyediakan variasi menu
yang luas agar dapat memenuhi preferensi beragam pelanggan. Memahami kebutuhan
konsumen yang terus berubah ini akan membantu usaha Kentang Goreng dalam menyusun
strategi menu yang relevan dan memuaskan, memastikan kepuasan pelanggan yang tinggi
serta menjaga daya saing di pasar yang kompetitif.
D. Sumber Daya

1. Keahlian Masing-Masing anggota tim


Kami berusaha bekerja sama dan saling mengasah kemampuan yang kami
miliki dalam menjalankan usaha. Keahlian masing-masing anggota tim kelompok
kami, yaitu:
- I Wayan Sekae Mulyadi : mengatur anggota dan penyusunan ide produk kentang
goreng
- I Wayan Sekae Mulyadi : penyusunan latar belakang dan penyusunan ide
produk kentang goreng
- Anggota 2 : mengatur anggaran dan membuat laporan
Keuangan
- Anggota 3 : penyusunan tujuan produk kentang goreng dan konsumen
potensial
- I Wayan sekae Mulyadi : penyusunan pemasaran produk, sumber
daya dan keuangan.

2. Sumber daya fisik dan sumber daya non fisik serta strategi pemasaran produk.
a) Sumber daya fisik
dengan adanya sumber daya fisik ini maka adanya barang barang yang di
gunakan untuk membuat kentang goreng ini yaitu :

- Etalase book
- Mesin deep fryer
- Talenan
- Pisau
- Saringan
- Penghalus kentang
- Spatula
b) Sumber daya non fisik
Tim kami memiliki tanggung jawab masing-masing dan saling bekerja sama
dengan baik dalam mengembangkan usaha ini, yaitu:

- I Wayan Sekae Mulyadi : mengolah produk kentang goreng dan mengontrol


jalannya usaha kami.
- I Wayan Sekae Mulyadi : mengolah produk h dan memasarkan produk kentang
goreng usaha kami.
- Anggota 2 : mengolah produk kentang goreng dan mengelola
administrasi pemesanan produk kami.
- Anggota 3 : mengolah produk kentang goreng dan mengelola
penjualan produk kami ini
- I Wayan sekae Mulyadi : memiliki tanggung jawab dalam mengolah produk
kentang goreng dan mengelolan platform media sosial
dan bagian promosi.

rategi pemasaran yang kami lakukan dengan memasarkan produk kami pada semua
kalangan baik usia tua maupun muda, pelajar, karyawan, mahasiswa, dan lain
sebagainya. Baik masyarakat sekitar tempat produksi, teman-teman mahasiswa/i di
Universitas Islam Kalimantan MAB dan pada media-media online ataupun sosial
media
E. Pemasaran

menentukan cara promosi terbaik dengan disebarkan melalui akun sosial media yang
kami buat sesuai dengan nama produk, seperti tiktok, Instagram, twitter, dan facebook. Akun
tersebut akan diisi dengan konten yang beredukasi mengenai produk yang di perjual belikan
berupa video, gambar, posteryang kami desain, hal tersebut agar dapat mempublikasikan atau
mempromosikan hasil usaha yang telah kami buat.
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama, memang
sudah cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari produk-produk
yang sudah ada. Lokasi, harga, promosi, dan yang paling penting produk. Produk ini juga akan
kami sesuaikan seperti pada kemasannya kami sebagai penjual juga sangat memperhatikan
guna melayani konsumen. Dengan inovasi dari kemasan, ukuran yang kecil (unik), harga
yang ekonomis, dan yang paling penting sehat dan higienis. Dengan ini, kami yakin produk
yang kami miliki mampu bersaing dan laku dipasaran . Manajemen yang baik akan kami
terapkan di antara anggota dalam usaha ini agar dapat berjalan dengan baik dan berkembang
sesuai harapan

F. Keuangan

Ketika membangun sebuah usaha tentu perlu ada catatan laporan laba rugi dan arus kas
usaha dari setiap penjualan. Begitu pun dengan usaha yang kami jalankan adanya manajemen
pembukuan keuangan usaha agar dapat berjalan dengan baik dan usaha pun akan berkembang
dengan sesuai harapan. Maka dari tim kami pun akan melakukan pengelolaan dan proyeksi
laporan keuangan dengan perencanaan yang tepat dari produk usaha yang kami pasarkan yang
nantinya akan dapat dijadikan atau diputar modal pengembangan untuk usaha selanjutnya.
Kemudian harus adanya pemisahan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi anggota
tim, agar dapat di analisis pembukuan keuangan yang terstruktur dan terperinci rapi. Adapun
sumber pendapatan usaha yang ingin diwujudkan adalah keuntungan dari penjualan kentang
goreng yang dikurangi dengan modal yang telah dikeluarkan.

dijelaskan kas dan laba rugi yang ada dilampiran dianalisa laporan
Analisis Harga Pokok Produksi Per Bulan

Rincian Volume Harga Satuan Total (Rp)


(Rp)
Biaya operasional per buln
1. Biaya Variabel (Variabel cost)
Kentang 10 25.000 250.000
Tepung maizena 5 25.000 125.000
Keju 10 20.000 200.000
Merica Bubuk 5 125.000 625.000
Garam 7 50.000 350.000
Minyak Goreng 10 20.000 200.000
Kaldu ayam 7 35.000 245.000
Daun Bawang 20 5.000 100.000
Saus tomat 30 15.000 450.000
Food pail Size M : 20 pcs 35.000 1.000.000
Wrapping paper Size L : 20 pcs 30.000 750.000
Paper food tray Size XS : 20 pcs 30.000 750.000
Stiker kemasan samping 40 10.000 400.000
SUBTOTAL 5.445.000
2. Biaya Tetap (fixed cos)
Etalase book 1 500.000 500.000
Mesin deep fryer 2 500.000 1.000.000
Panci 3 80.000 240.000
Talenan 5 40.000 200.000
Pisau 1 200.000 200.000
Saringan 5 30.000 150.000
Penghalus kentang 7 50.000 350.000
Spatula 5 30.000 150.000
Spanduk 1 40.000 40.000
Stand 1 500.000 500.000
Adense akun 1 300.000 300.000
Media sosial
Browsur 100 3000 300.000
Buku Besar 1 50.000 50.000
Alat tulis 3 20.000 60.000
Masker 2 150.000 300.000

Biaya pengurusan BPOM 1 200.000 200.000


Hand sanitizer 4 50.000 200.000
SUBTOTAL 4.740.000
TOTAL (VC+FC) 10.185.000
Biaya Rata-rata ( Avarage cost)
- Biaya rata-rata per unit = Total Cost/Unit = Rp10.185.000/60= Rp169.750
- Harga Pokok Produksi per unit = Food pail M = Rp.50.000
Wrapping paper L =
Rp.50.000 Paper food tray XS
=
Rp.69.000
- Target Labar per unit = Food pail M = Rp.30.000
Wrapping paper L =

Rp.30.000 Paper food tray XS

Rp.26.000

- Penetapan Harga per unit = Food pail M = Rp.100.000


Wrapping paper L =

Rp.100.000 Paper food tray XS

=
Rp.115.000

- Target Penjualan perhari = 30 unit(10 uk M,10 uk L, 10 uk XS)


- Target Penjualan perbulan = 60 unit(20 uk M,20 uk L,20 uk XS)
- Total penjualan perbulan = 6.300.000 = Ukuran M = 20 x 100.000 = Rp2.000.000
Ukuran L = 20 x 100.000 =
Rp.2.000.000 Ukuran XS = 20 x
115.000 = Rp2.300.000

Aktiva Keterangan Pasiva Keterangan


Aktiva Lancar Hutang Rp.0
Kas 5.445.000

Aktiva Tetap Modal:


Perlengkapan 3.330.000 Modal awal Rp.10.185.000
Biaya izin BPOM 200.000
Adense akun media sosial 300.000
Total Rp.10.185.000 Total Rp.10.185.000
III. RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN

Penanggung
Rencana jawab
Kegiatan Utama Kegiatan Nama Kuantitas Satuan Harga Jumlah (Rp) Keterangan/ Target
Barang Satuan Referensi Capaian
(Rp) Harga
A B C D E F=C x E G H=Output
A
Food pail 50 pcs 20.000 1.000.000
size M
Wrappin 50 pcs 15.000 750.000
paper L Tampilan
Paper 50 pcs 15.000 750.000 kemasan I Wayan
a. Kemasan
Food tray yang Sekae
XS menarik
Penfembangan stiker 40 Lusin 10.000 400.000
produk/Riset kemasan
samping
Adense 1 Paket 300.000 300.000
akun
media Perluasan
I Wayan
b. Promosi sosial Penjualan
Sekae
Brosur 100 Lembar 3.000 300.000 Makanan

Kentang 10 Kg 25.000 250.000


Tepung 5 Kg 25.000 125.000
Maizena
Keju 10 Kg 20.000 200.000
Merica 5 kg 125.000 625.000 Peningktan I Wayan
Produksi a. Bahan Baku
Makanan Sekae
Garam 7 Kg 50.000 350.000
Minyak 10 Liter 20.000 200.000
Goreng
Kaldu 7 Kg 35.000 245.000
ayam
Daun 20 Ikat 5000 100.000
bawang
Saos 30 pcs 15.000 450.000
tomat
Etalase 1 buah 500.000 500.000
Book
Mesin 2 Buah 500.000 100.000
deep fryer
Panci 3 Buah 80.000 240.000
Talenan 5 Buah 40.000 200.000
Pisau 1 Set 200.000 200.000 I Wayan
b. Peralatan
Saringan 5 Buah 30.000 150.000 Sekae

Penghalus 7 Buah 50.000 350.000


kentang
Spatula 5 Buah 30.000 150.000
Spanduk 1 lembar 40.000 40.000
stand 1 Buah 500.000 500.000
Legalitas perijinan Pengurusan izin edar Izin 1 Paket 200.000 200.000 Peningkatan
Sertifikat,Pengujian BPOM kualitas dan
produk,dan kepercayaan
Standarisasi terhadap Anggota 1
makanan

Buku 1 Buah 50.000 50.000


Besar Penunjang
a. Belanja ATK kegiatan
Alat Tulis 3 Set 20.000 60.000 produksi
Belanja ATK dan Anggota 2
Masker 2 Box 150.000 300.000
Penunjang b. Perlengkapan Peningkatan
Protokol Hand 4 Botol 50.000 200.000 kualitas
Kesehatan Sanitizer makanan
Total Rp.10.185.000
IV. PENUTUP

Dari pembahasan diatas, terbukti bahwa ada pasar untuk kentang goreng, bisnis
mempertimbangkan untuk menerapkan dapur tembus pandang untuk menunjukan kepada
pelanggan betapa segar produk tersebut. Selain itu, kualitas makanan menjadi harus
menjadi fokus bisnis dan mereka harus meggunakan kentang segar untuk kentang goreng,
Harapan saya sebagai pengusaha kentang goreng yaitu usaha ini bisa berkembang dengan
pesat dan dikenal secara luas. Selain itu, saya juga berharap kepada Saudara yang
berkenan untuk bekerja sama dalam mengembangkan usaha Kentang Goreng.
V. LAMPIRAN

Laporan Arus
Kas
Kentang Goreng
Laporan Arus Kas
Per 3 Desember
2023

Kas dari Kegiatan Operasional

a. Penerimaan kas dari penjualan Rp.6.300.000


b. Pengeluaran kas untuk beban :

Beban Iklan (adense) Rp.300.000


Beban Pengurusan izin edar Rp.200.000
Kas bersih dari kegiatan Operasional Rp.5.800.000
Kas Dari Kegiatan Dari investasi

a. Penerimaan kas dari penjualan Aktiva tetap Rp.0


b. Pengeluaran kas untuk beban pembelian peralatan Rp.4.740.000

Kas bersih dari kegiatan


Inventasi
(Rp.4.740.000)

Kas Dari Kegiatan


Pembiayaan

a. Penerimaan kas dari Ekuitas dari modal Rp.10.185.000

Kas Bersih Dari Kegiatan Pembiayaan Rp.10.185.000

Perubahan (Kenaikan) Kas Rp.11.245.000


Saldo kas akhir Rp.11.245.000
Laporan Laba
Rugi Kentang goreng
Proyeksi Laporan Rugi
Laba
Untuk Periode Yang Berakhir 30 April 2023

Proyeksi pendapatan
Proyeksi Penjualan Rp.6.300.00
0
Total proyeksi pendapatan Rp.6.300.00
0

Proyek Harga Pokok Penjualan(HPP)


Proyek Harga Pokok Penjualan Rp.5.445.00
0
Total Proyek Harga Pokok Penjualan Rp.5.445.0

(HPP) Total Poyeksi Laba Kotor 00

Rp.885.000

Proyeksi Beban-bean
Beban pengurusan izin edar Rp.200.000
Beban Adsense meia Sosial Rp.300.000
Total Proyeksi Beban Rp.500.000
Proyeksi Laba Bersih Rp.355.000
Lampiran 2. Business Model Canvas
Lampiran 3. Foto Produk

Gambar 1 contoh kentang goreng Gambar 2 stiker logo kentang goreng

Anda mungkin juga menyukai