Anda di halaman 1dari 18

BUSSINES PLAN KEWIRAUSAHAAN

ROTI BATATAS MANIS

Gambar label

Disusun Oleh :

1. Dita Purnamasari (2286202199)

2. Devy Eriyan Rahmandhanni (2286202210)

3. Novi Nurjanah (2286202229)

4. Oktavia Giyatama (2286202204)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI PACITAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal kewirausahaan ini.Adapun tujuan dari pembuatan proposal
bisnis ini sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah ”Kewirausahaan” Kelas F pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP PGRI PACITAN dan juga untuk
memahami bagaimana menjalankan suatu usaha dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Erna Setyawati yang telah
membimbing dan mendukung dalam penulisan proposal bisnis plan ini. Namun tidak
lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
pada proposal ini, baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki proposal kewirausahaan ini. Kami berharap semoga proposal bisnis ini
memberi manfaat yang besar bagi kita semua yang membutuhkannya.

Pacitan, 2 Desember 2022

Penyusu
n
1. EXECUTIVE SUMMARY

Rencana pendirian usaha Roti Ubi adalah perencanaan usaha dengan melakukan
modifikasi terhadap salah satu makanan ringan ringan. Indonesia memiliki berbagai macam
kekayaan dalam berbagai aspek, terutama dibidang kuliner. Indonesia kaya akan kuliner
tradisional dan sudah tak asing lagi kue sebagai makanan tradisional. Kue merupakan
makanan yang terbuat dari campuran tepung terigu, telur, dan bahan lainnya. Di Indonesia
banyak home industri yang produksi kue ini. Di beberapa daerah di Indonesia bahkan
memiliki bolu dengan ciri khasnya masing-masing.

Pada era modern ini, banyak bermunculan usaha kuliner yang menawarkan banyak
pilihan menu dengan harga yang bervariasi. Akan tetapi mayoritas dari usaha kuliner
tersebut merupakan usaha kuliner instan yang kurang memperhatikan aspek
kesehatan.Terbukti dari jenis makanan dan minuman yang diproduksi, kebanyakan adalah
makanan yang melewati proses penggorengan berlebih, makanan dengan kadar pengawet
tinggi serta banyak zat-zat kimia yang terkandung dalam makanan atau minuman yang
apabila dikonsumsi secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh
manusia.Maka dari itu, kami mencoba berinovasi dengan produk roti ubi batatas yang
mampu bersaing dengan kuliner lain namun tetap memperhatikan aspek
kesehatan, kebersihan dan daya beli masyarakat.Konsep usaha yang kami usung adalah
usaha kuliner yang sehat, praktisdan efisien. Visi dari usaha kami adalah menjadikan usaha
roti sebagai pelopor usaha modifikasi makanan tradisional Roti Ubi pertama di Nusantara.
Hal tersebut diimplementasikan melalui produk kami yang sangat aman dan sehat
untuk dikonsumsi, namun dapat diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau.
Misi dari usaha kami yaitu memberikan dedikasi terbaik dalam menjalankan usaha. Prospek
pasar yang kami bidik untuk usaha ini ialah masyarakat pada umumnya dan mahasiswa
pada khususnya. Prospek pasar tersebut dirasa sangat menjanjikan mengingat kebutuhan
mahasiswa akan kudapan yang sehat dan efisien sangat tinggi. Usaha ini diharapkan
mampu bertahan dan berkembang di kemudian hari karena dengan adanya usaha ini dirasa
memberikan dampak yang baik bagi kesehatan masyarakat,dengan tercukupinya
asupan vitamin dan serat dalam tubuh.
2. COMPANY DESCRIPTION

2.1. Tema bisnis plan


“Roti Ubi Ungu Menyehatkan” Bisnis yang kami buat adalah bisnis dengan menggunakan
produk berbahan dasar ubi ungu, yang mana ubi ungu pada dasarnya kurang populer di
masyarakat. Produk ini kami tawarkan dalam bentuk roti yang populer di masyarakat
dengan bahan dasar ubi ungu. Minimnya olahan ubi ungu menjadi roti, memberikan
keuntungan tersendiri bagi kami dikarenakan sedikitnya pesaing dengan produk yang
serupa. Ubi ungu sendiri memiliki harga yang relatif murah dipasaran. Ubi ungu juga
memiliki banyak kandungan seperti betakaroten yang tinggi vitamin A, B1, C dan E, zat
besi, protein, kalsium, serat, antosianin dan masih banyak lagi. Selain itu ubi ungu juga
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yaitu menyehatkab jantung, menyehatkan mata,
melancarkan peredaran darah, melancarkan pencernaan, baik untuk penderita diabetes,
anti bakteri, mengatasi asma dan anti kanker.
2.2. Nama Perusahaan
Nama usaha kami adalah “MaRoti Batatasgenta Bread ”. Batatas Magenta merupakan
nama latin yang diambil dari ubi jalar yaitu "Ipomoea batatas" warna .yang didefinisikan
sebagai warna keungu-unguan atau ungu-merah tua. Hal ini menggambarkan tampilan
produk kami yang terbuat dari ubi jalardidominasi warna ungu yang juga akan menjadi ciri
khas dari usaha kami. Warna ungu ini berasal dari bahan dasar yang kami gunakan untuk
produk kami yaitu Ubi Ungu. Bread sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti 'Roti'.
2.3. Visi

Menjadikan usaha roti sebagai pelopor usaha modifikasi makanan tradisional Roti Ubi
pertama di Nusantara.

2.4. Misi

1. Memberikan dedikasi terbaik dalam menjalankan usaha.

2. Kreatif dan inovatif dalam memodifikasi roti ubi

3. Mampu memberikan harga yang bersaing namun tetap mengedepankan kualitas.

4. Berdedikasi tinggi dalam pelayanan usaha sehingga konsumen dapat mencapai nilai
kepuasannya.

2.5. Bentuk Badan Hukum

Bentuk badan hukum usaha ini adalah jenis Home Industri. Home Industri adalah usaha
yang dijalankan di rumah/ usaha rumahan.

3. ORGANIZATION AND MANAGEMENT

3.1. Kebijakan Sumber Daya Manusia


Pegawai yang bekerja di usaha ini harus memiliki semangat yang tinggi, pekerja keras dan
disiplin, selain itu karyawan juga harus berpenampilan menarik dan memiliki
skill.Mengenai peraturan seperti keterlambatan kerja, ketidakdisiplinan dalam bekerja dan
kecurangan seperti kebohongan kami memiliki beberapa sanksi seperti peringatan,
pemotongan gaji bahkan sampai pemecatan.
1) Direktur: Dita Purnamasari
2) Akuntan: Devy Eriyan Rahmandhanni

3) Marketing: Oktavia Giyatama


4) Produksi: Novi Nurjanah
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memilih karyawan yang benar –
benar memiliki potensi dan profesional :
1) Direktur
Menentukan segala apa yang harus dicapai atau diselesaikan dan menjalankan ide yang
telah diberikan oleh direktur utama untuk lebih menginovasi bagaimana kedepannya dan
cara menyelesaikan masalah ketika datang. Memimpin segala aktivitas dan segala
sesuatunya jika direktur utama tidak bisa atau mempunyai halangan untuk memimpin.
Selanjutnya menyelenggarakan perencanaan ,agar mencapai apa yang telah di targetkan
sebelumnya dan dilaporkan kepada direktur utama.

2) Akuntan

Bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan


dengan menyediakan laporan keuangan yang sesuai. Mengatur semua kegiatan keuangan
baik masuk maupun keluar.
3) Marketing

Marketing bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran dan bertanggung


jawab terhadap

perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi. Pemasaran berhubungan


dengan pihak eksternal sehingga perlu adanya pengawasan terhadap kinerja marketing
dengan cara marketing akan diberikan target oleh manajer yang selanjutnya di akhir bulan
marketing melaksanakan presentasi hasil kinerjanya selama satu bulan dan memaparkan
respon konsumen, klien dan partener mengenai perusahaan.Mengatur semua kegiatan
pemasaran dan mengatur kegiatan promosi perusahaan.

4) Produksi

Menyiapkan bahan yang dibutuhkan dan mengkoordinir pelaksanaan proses produksi.


DIREKTUR
3.2. Tugas Pokok
Dita Purnamasari
Pendiri perusahaan ini terdiri dari 4 orang yang memiliki tugas pokok:

1. Mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan dan kegiatan yang ada di perusahaan.
2. Mengambil keputusan setiap rencana atau kegiatan perusahaan yang akan dilaksanakan.
3. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan bisnis.
4. Mengadakan kegiatan administrasi bisnis.
5. Menuangkan ide yang inovatis dan kreatif untuk kemajuan perusahaan.
6. Menjaga kekompakan dan profesionalitas.
7. Setiap individu harus bertanggung jawab terpada setiap pekerjaannya.

3.3. Struktur Organisasi


(Gambar 3.3. struktur organisasi)

Gambar 3.3. Struktur Organisasi

AKUNTAN MARKETING PRODUKSI

Devy Eriyan R. Oktavia Giyatama Novi Nurjanah

4. CUSTOMER SEGMENT

kelompok sasaran utama kami adalah mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan kami
membuka usaha ini dalam lingkungan STKIP PGRI PACITAN . Produk yang kami buat ini kami
prediksi akan menarik perhatian setiap mahasiswa. Selain itu, produk ini memiliki harga yang
cukup terjangkau untuk kalangan mahasiswa.
Selain itu,Ssegmentasi kue ubi dari sisi geografi adalah Magenta Bread ini akan
dipasarkan di wilayah Pacitan . Dari sisi demografi, kue ubi ini ditujukan kepada semua
kalangan, baik anak-anak, remaja dan, dewasa. Dan dari sisi psikografis, kue akan cocok
dipasarkan kepada masyarakat yang suka mengkonsumsi makanan ringan namun
mengenyangkan.

5. MODEL BUSINESS

5.1. Peluang Usaha

Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Mengapa demikian? Karena
produk yang kami buat ini merupakan jenis produk yang sangat populer saat ini dan
sangat diminati di berbagai kalangan, terutama dikalangan pelajar. Selain itu, produk kami
ini menggunakan ubi ungu sebagai bahan utamanya yang membuat produk kami berbeda
dengan produk lainnya. Bukan hanya unik, produk kami juga memiliki nilai gizi yang tinggi
dan menyehatkan. Hal ini memberikan nilai tambah pada produk kami.

5.2. Targeting dan Posistioning

• Targeting adalah sasaran untuk pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan
melalui berbagai pertimbangan dan analisis dari segmen pasar dengan cara menari
konsumen agar tertari pada produk yang ditawarkan. Pada hal ini untuk membidik sasaran
yang telah ditentukan oleh perusahaan, kami menawarkan produk dengan harga yang
cukup terjangkau dan kandungan gizi yang tinggi pada produk ditambah lagi dengan
topping yang mempercantik wajah dari produk ini.

• Positioning

Positioning adalah upaya identifikasi, komunikasi serta pengembangan. Dalam hal ini kami
akan meyakinkan kepada para konsumen bahwa produk yang kami buat ini adalah produk
yang unggul daripada produk-produk lain. Baik unggul dari segi rasa, kualitas, serta
kesehatan.

5.3. Inovasi Produk

Produk kami memiliki keunikan yang berbeda dari roti jenis lain, yang membedakan
produk kami memiliki bentuk yang unik seperti ubi jalar, dan didalamnya terdapat isian.

Bahan adonan:

1 cup tepung tapioka : Rp. 12.000 (1kg)

2/3 cup air

2 sdm mentega : 17.000 (1kg)

1 1/2 sdm gula : 13.000 (1kg)


1 sdm tepung serbaguna : 12.500(segitiga biru)

2 sdm tepung beras ketan : 10.000 (1kg, rose brand)

1 butir telur ukuran sedang : 32.000 (1kg)

Ubi 2 kg : 15.000 (Per 1 kg)

Bahan isi 240 gram ubi jalar manis (ubi kuning atau ubi ungu), kukus

1 sdm madu: 15.000

Total biaya produk Rp 141.500

Produk yang dihasilkan 30 unit.

6. PRODUCT OF SERVICE DESCRIPTION

6.1. Jenis Produk


Ubi Ungu memiliki manfaat bagi manusia. Kami mencoba untuk mengelola Ubi Ungu
berbeda dari biasanya. Jika ubi ungu lebih banyak dijadikan makanan atau camilan, kami
membuat inovasi yaitu membuat ubi ungu menjadi sebah makananinuman yang memiliki
rasa yang enak, lezat dan bergizi. Magenta Bread (Roti Batatas)Violet Shak y merupakan
usaha bisnis makananinuman yang berbahan baku ubi ungu dan susu. Untuk itu kami
mencoba untuk membuat :
• Maganta Bread ( Roti Batatass Manis )

Bisnis yang kami buat adalah bisnis dengan menggunakan produk berbahan dasar ubi ungu,
yang mana ubi ungu pada dasarnya kurang populer di masyarakat. Produk ini kami tawarkan
dalam bentuk roti yang populer di masyarakat dengan bahan dasar ubi ungu. Minimnya
olahan ubi ungu menjadi roti, memberikan keuntungan tersendiri bagi kami dikarenakan
sedikitnya pesaing dengan produk yang serupa. Ubi ungu sendiri memiliki harga yang relatif
murah dipasaran. Ubi ungu juga memiliki banyak kandungan seperti betakaroten yang tinggi
vitamin A, B1, C dan E, zat besi, protein, kalsium, serat, antosianin dan masih banyak lagi.
Kami berinovasi membuat produk ini unik dari yang lain dengan bentuk yang berbeda dari
roti ubi yang lain, didalamnya juga terdapat isian yang menambah kesan unik dari roti.
Gambar 6.1. Roti Batatas Manis

7. Operating Describtion

7.1. Proses Produksi


Proses produksi diawali dengan mencari bahan baku yang memiliki mutu tinggi sehingga
terjamin kesehatan dan kebersihannya. Selain itu kami memilih supplier yang terpercaya
sehingga lebih memudahkan kami dalam proses produksi .
Bahan Utama : Ubi Ungu
Bahan Roti Ubi Batatas :

• Ubi jalar

• Mentega

• Madu

• Garam
• Pati tapioka

• Tepung beras

• Tepung roti

• Telur

• Gula

• Susu
Alat :

•Tempat pengukus

•Wadah mangkok besar

•Spatula

•Sendok

•Mangkok kecil

•Muntu

•Plastik

•Tusuk gigi

•Loyang

•Keretas roti

•Teflon

•Piring

Cara Pembuatan:

1. Cuci terlebih dahulu Ubi Jalar, kemudian pPanggang Ubi Jalar sampai matang.

2. Buat Kemudian buat isian, ketika ubi jalar selesai dipanggang kupas kulit dan tumbuk
daging.isian

3. Langkah selanjutnya, Kemudian buat adonan dan biarkan beberapa menit.

4. Selanjutnya isi adonan dan letakkan di lemari es.

5. Kukus kurotie sampai matang, roti siap disajikan.

7.2. Logistik
Proses logistik merupakan proses aliran barang dari bahan baku mentah menjadi barang
jadi, proses ini memilki peranan yang sangat penting dalam melakukan persaingan dengan
pasar. Logistik diperlukan untuk member penjelasan mengenai proses suatu produk dapat
tercipta sampai dengan proses penjualan yang dilakukan.
1. Pengadaan Bahan Baku
Ubi ungu di peroleh dengan membeli dari penjual ubi yang berjualan di Pasar Minulyo
Pacitan yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No.39a, Purwoharjo, Baleharjo, Kec. Pacitan,
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur 63511
2.Persediaan Bahan Baku

Setelah pembelian bahan baku, seluruh bahan baku dijumlahkan sebagai persediaan.

3. Produksi
Setelah persediaan bahan baku mencukupi, kami melakukan proses selanjutnya yaitu tahap
produksi. Cara mengolah produk kami cukup mudah dan tidak memakan banyak waktu,
umur dari produk ini cukup lama.
4. Penjualan
Setelah tahap produksi, produk ini harus segera di jual agar menjamin kesegaran dari produk
ini. Setiap kegiatan distribusi / penjualan harus dicatat sebagai bukti penjualan.
5. Pencatatan
Setelah kegiatan penjualan, bagian keuangan harus melakukan pencatatan dan membuat
laporan keuangan sebagai landasan strategi penjualan direktur perusahaan.

8. MARKETING AND SALES STRATEGY (belum terevisi)

8.1. Strategi
Proses pembagian pasar suatu produk / jasa secara keseluruhan ke dalam beberapa
segmentasi. Segmentasi sendiri dapat diartikan sebagai proses mengidentifikasi atau analisis
mengenai perbedaan konsumen disuatu pasar.Terdapat beberapa macam variabel
segmentasi yaitu:
1. Demografi
Pada hal ini segmentasi dilakukan dengan membagi pasarberdasarkan variable demografis
yaitu :

1) Umur
Roti batatas manis ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik itu orang dewasa,
reamaja, maupun anak anak.
2) Jenis kelamin
Roti batatas manis ini dapat dikonsumsi oleh kaum adam maupun hawa karena memiliki
manfaat yang sama bagi kesehatan.
3) Pendapatan

Bahan bahan yang digunakan untuk membuat roti batatas manis ini cukup mudah untuk
didapat dan harga dari bahan pokoknya relative murah sehingga harga dari produk ini sesuai
dengan harga standar masyarakat pada umumnya.

2. Perilaku
segmen perilaku merupakan segmen yang didasarkan pada perilaku para konsumen.
a. Kesempatan
Produk roti batatas manis ini memiliki peluang besar untuk dipasarkan karena bahan dasar
ubi ungu dan masih belum banyak produk milkshake pada perusahaan lain yang
menggunakan bahan dasar ubi ungu ini.
b. Manfaat

Selain harga yang cukup terjangkau produk milkshake ubi ungu ini mempunyai banyak
manfaat bagi kesehatan, seperti menyehatkan jantung,melancarkan proses metabolism
tubuh (pencernaan), melancarkan peredarah darah, dan anti kanker.
c. Status pengguna
Dari produk roti batatas manis ini kami bertujuan untuk menawarkan makanan yang
menyehatkan bagi tubuh serta tidak melupakan cita rasa ditambah lagi dengan tambahan
topping yang unik dan mempercantik wajah dari produk kami..
d. Status loyalitas
Pemasaran produk ini dilakukan dengan cara memanfaatkan media social sebagai media
promosi, mematok harga sesuai dengan selera masyarakat serta menawarkan cita rasa dan
bentuk yang unik dan menyehatkan.rasa yang unik dan menyehatkan.

Marketing
a. Sosial Networking

Promosi yang dilakukan roti ubi adalah dengan memasarkan ke masyarakat luas melalui
media sosial seperti Line, WhatsApp , dan Instagram.

b. Personal Selling

Dalam melakukan promosi roti ubi ini selain melalui media sosial juga bisa dilakukan dengan
cara word of mouth (WOM). Dengan cara ini promosi dilakukan dari mulut ke mulut
pelanggan yang sudah mencoba membeli Bostea ini, cara ini juga akan cepat menyampaikan
informasi dan lebih cepat membuat costumer untuk segera membeli roti ubi.

8.2. Targeting dan Posistioning


• Targeting adalah sasaran untuk pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan melalui
berbagai pertimbanagan dan analisis dari segmen pasar dengan cara menari konsumen agar
tertari pada produk yang ditawarkan. Pada hai lini untu membudik sasaran yang telah
ditentukan oleh perusahaan, kami menawarkan produk dengan harga yang cukup terjangkau
dan kandungan gizi yang tinggi pada produk ditambah lagi dengan topping yang
mempercantik wajah dari produk ini.

• Positioning
Positioning adalah upaya identifikasi, komunikasi serta pengembangan. Dalam hal ini kami
akan meyakinkan kepada para konsumen bahwa produk yang kami buat ini adalah produk
yang unggul daripada produk-produk lain. Baik unggul dari segi rasa, kualitas, serta
kesehatan.

9. FINANCSIAL INFORMATION

9.1. Produksi (belum terevisi)

Kami memproduksi Roti Batatas setiap ada pesanan, jadi sistem pemesanan yang kami
gunakan yaitu Pre-order

Tabel 9.1. Rinci Biaya Produksi

Financial Plan (Perencanaan Keuangan)


Financial adalah kegiatan individu atau kelompok dalam mengatur keuangan denagn baik
dan benar. Financial plan merupakan bagian yang menentukan bisnis perusahaan layak atau
tidak. Financial plan dapat membantu perusahaan dalam menganalisis pendanaan dalam
investasi, menggambarkan jangka panjang suatu keputusan, mengatur pendapatan masa
depan serta memilih alternative-alternatif yang akan digunakan perusahaan guna keperluan
Financial.
Kebijakan Modal
Dana awal untuk membangun usaha ini sebesar Rp 2.000.000 dengan umur ekonomis 5
tahun. Dana terhimpun dari dana pribadi setiap pemegang saham. Penghimpunan dana
adalah sebagai berikut:

1. Nama: Dita Purnamasari


Dana: Rp 500.000
2. Nama: Devy Eriyan R
Dana: Rp 500.000
3. Nama: Oktavia Giyatama
Dana: Rp 500.000
4. Nama: Novi Nurjanah
Dana: Rp 500.000
Dari dana yang diinvestasikan digunakan untuk mendorong berdirinya usaha Magenta
Bread ini.

Keterangan Volume harga/unit Total

Tepung tapioka 1 kg Rp 12.000 Rp12.000

Air 14 liter/galon Rp 18.000 Rp18.000

Mentega 1 bungkus Rp 17.000 Rp17.000

Gula 1kg Rp 13.000 Rp13.000

Tepung
1 bungkus Rp 12.500 Rp12.500
Serbaguna

Tepung beras
1 kg Rp 10.000 Rp10.000
ketan

Telur 1kg Rp 32.000 Rp32.000

Ubi 2kg Rp 15.000 Rp30.000

Garam 1bungkus Rp 1.000 Rp1.000

Susu 2 kaleng Rp 12.000 Rp24.000

Bubuk ubi jalar 1 bungkus Rp 23.000 Rp23.000

Madu 1 pack Rp 15.000 Rp15.000

Total biaya produksi Rp207.500


Produk yang dihasilkan 30 roti

Harga Variable Rp6.917

Harga jual Rp9.000

Jadi, biaya yang diperlukan tiap kali produksi adalah sebesar Rp 207.500. Setiap Produksi
kami menghasilkan 25 bungkus roti. Harga jual ke konsumen, kami mematok harga Rp
9.000. Produk kami sering habis terjual.

10. Risk analysis (belum terevisi)

10.1. Resiko Usaha

1. Jumlah Pesaing Banyak

Menjadi makanan yang paling banyak dikonsumsi sebagai pengganjal lapar ataupun cemilan
membuat usaha roti memiliki banyak pesaing. Hal ini tentu berpengaruh kepada jumlah
pendapatan yang diperoleh para pengusaha.

2. Roti Mempunyai Masa Kadaluarsa

Permasalahan utama yang menjadi kelemahan usaha roti yaitu adalah masa kadaluarsa.
Berbahan dasar tepung yang diberikan pengembang ragi tersebut tidak dapat tahan lama

3. Keterbatasan Alat

Kelemahan terakhir yang sering terjadi di dalam bisnis roti rumahan adalah keterbatasan
alat. Tidak seperti di toko roti besar, biasanya bisnis roti rumahan hanya mengandalkan alat-
alat terbatas yang ada di dapur saja.

4. Mudah Ditiru

Artinya produk ini mudah ditiru dan dibuat semua orang, hal ini menjadi resiko usaha untuk
tetap bertahan jika muncul pesaing dengan produk yang serupa.

10.2. Solusi

1. Harus memperhitungkan jumlah produk yang dapat dijual untuk satu hari sehingga tida
bersisa dan bisa meminimalisasi kerugian.
2. Menawarkan produk dengan keunikan yang dimiliki, seperti membuat inovasi produk agar
tetap menarik pelanggan/konsumen.

3. Mencari keinginan rasa konsumen yang "up to date" demi menunjang kemajuan
usaha/bisnis.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Roti Batatas Manis merupakaan makanan sehat yang kami produksi dengan rasa dan
tampilan yang baru pada dunia roti. Dimana menggunakan bahan dasar ubi , disini kami
menghadirkan dengan berbahan dasar umbi-umbian yaitu ubi ungu. Produk yang kami
produksi ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menyadari bahwa ubi ungu yang kaya
gizi dan terlihat sederhana dapat diolah menjadi produk yang popular. Disamping itu ubi
ungu juga dapat menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah dan pencernaan,
sumber vitamin, serta anti kanker. Proses pemasaran pada tahap awal kami lakukan dengan
membuka stand kemudian ditahap selanjutnya, kami melakukan promosi dengan
memanfaatkan media social seperti Instagram, Facebook, LINE dan WA agar para konsumen
lebih mengenal produk roti ubi ungu ini.

B. Saran Produk

Kami mengutamakan unsur kesehatan yang terkandung pada setiap produk yang kami
produksi, sehingga membedakan produk kami dengan produk yang sejenis di pasaran. Oleh
karena itu konsistensi dan keterampilan merupakan hal yang sangat penting dalam
membangun perusahaan ini untuk menghasilkan produk yang menyehatkan dan populer.

Anda mungkin juga menyukai