SOP Gastroenteritis
SOP Gastroenteritis
PUSKESMAS
Dr. M. Amir Fuad
II
NIP 19600217 198309 1 001
KEMRANJEN
1. No. ICPC-2 : D73 Gastroenteritis presumed infection
No. ICD-10 : A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed
Pengertian
infection origin
Tingkat Kemampuan 4A
Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus
halus yang ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih
dalam waktu 24 jam. Apabila diare > 30 hari disebut kronis. WHO
(World Health Organization) mendefinisikan diare akut sebagai diare
yang biasanya berlangsung selama 3 – 7 hari tetapi dapat pula
berlangsung sampai 14 hari. Diare persisten adalah episode diare yang
diperkirakan penyebabnya adalah infeksi dan mulainya sebagai diare
akut tetapi berakhir lebih dari 14 hari, serta kondisi ini menyebabkan
malnutrisi dan berisiko tinggi menyebabkan Kematian.
Keluhan
Pasien datang ke dokter karena buang air besar (BAB) lembek atau
cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali
atau lebih dalam waktu 24 jam. Dapat disertai rasa tidak nyaman
di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta tenesmus.
Setiap kali diare, BAB dapat menghasilkan volume yang besar (asal
dari usus kecil) atau volume yang kecil (asal dari usus besar). Bila
diare disertai demam maka diduga erat terjadi infeksi.
Bila terjadinya diare didahului oleh makan atau minum dari
sumber yang kurang higienenya, GE dapat disebabkan oleh infeksi.
Riwayat bepergian ke daerah dengan wabah diare, riwayat
intoleransi laktosa (terutama pada bayi), konsumsi makanan
iritatif, minum jamu, diet cola, atau makan obat-obatan seperti
laksatif, magnesium hidroklorida, magnesium sitrat, obat jantung
quinidine, obat gout (kolkisin), diuretika (furosemid, tiazid), toksin
GASTROENTERITIS
(KOLERA DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :
Pada Anak-anak
GASTROENTERITIS
(KOLERA DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :
Diagnosis Klinis
Diagnosis Banding
Demam tifoid, Kriptosporidia (pada penderita HIV), Kolitis
pseudomembran
Komplikasi
Syok hipovolemik
Pada diare akut awal yang ringan, tersedia cairan oralit yang hipotonik
dengan komposisi 29 gr glukosa, 3,5 gr NaCl, 2,5 gr Natrium bikarbonat
dan 1,5 KCl setiap liter. Cairan ini diberikan secara oral atau lewat
selang nasogastrik. Cairan lain adalah cairan ringer laktat dan NaCl
0,9% yang diberikan secara intravena.
ANAK
ml)
Umur diatas 5 Tahun: 1–1½ gelas setiap kali anak mencret
(200– 300 ml)
susu formula juga diberikan lebih sering dari biasanya. Anak usia
6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan
makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna
dan diberikan sedikit lebih sedikit dan lebih sering. Setelah diare
berhenti, pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu
untuk membantu pemulihan beratbadan.
4. Antibiotik Selektif
Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi
nasehat tentang:
a. Cara memberikan cairan dan obat di rumah
b. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila
• Diare lebih sering
• Muntah berulang
• Sangat haus
• Makan/minum sedikit
• Timbul demam
• Tinja berdarah
• Tidak membaik dalam 3 hari.
1. Pemberian ASI
2. Pemberian makanan pendamping ASI
3. Menggunakan air bersih yang cukup
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban
6. Membuang tinja bayi dengan benar
7. Pemberian imunisasi campak
Kriteria Rujukan
1. Anak diare dengan dehidrasi berat dan tidak ada fasilitas rawat
inap dan pemasangan intravena.
2. Jika rehidrasi tidak dapat dilakukan atau tercapai dalam 3 jam
pertama penanganan.
3. Anak dengan diare persisten
4. Anak dengan syok hipovolemik
Prognosis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
GASTROENTERITIS
(KOLERA DAN GIARDIASIS)
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit:
Halaman :
6. Diagram -
Alur
7. Unit Balai Pengobatan, rawat inap, IGD,KIA
terkait
8.Rekaman
Historis
Perubaha
n