Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENANGANAN

STATUS EPILEPTIKUS Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas
No. Kode
Rangas
Terbitan :

SOP No. Revisi :


PEMERINTAH Tanggal Berlaku :
KABUPATEN PUSKESMAS
MAMUJU Muchlis, S.Kep, NS RANGAS
Halaman : NIP : 197011141994031007

Status epileptikus adalah bangkitan yang terjadi lebih dari 30 menit atau
adanya dua bangkitan atau lebih dimana diantara bangkitan-bangkitan tadi
1. Pengertian tidak terdapat pemulihan kesadaran. Status epileptikus merupakan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan dan terapi segera guna
menghentikan bangkitan (dalam waktu 30 menit).
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan kasus Status epileptikus di
2. Tujuan
puskesmas rangas
1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Kebijakan
3. Keputusan mentri kesehatan no. 128 tahun 2004 tentang kebijakan
dasar pusat kesehatan puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 5 Tahun 2014
4. Referensi tentangpanduanpraktikklinisbagidokter di fasilitaspelayanankesehatan
primer
1. Oksigen
2. Kain kasa
5. Sarana dan
3. Infus set
Prasarana
4. Spatel lidah
5. Alat pengukur gula darah sederhana
Anamnesis
1. Kejang
2. keluarga pasien perlu ditanyakan mengenai riwayatpenyakit
epilepsi dan pernah mendapatkan obat antiepilepsi serta
penghentian obat secara tiba-tiba.
3. Riwayat penyakit tidak menular sebelumnya juga perlu ditanyakan,
seperti Diabetes Melitus, stroke, dan hipertensi
6. Prosedur / 4. Riwayat gangguan imunitas misalnya HIV yang disertai infeksi
langkah langkah oportunistik dan data tentang bentuk dan pola kejang juga perlu
ditanyakan secara mendetil.

Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan dapat ditemukan adanya kejang atau gangguan perilaku,
penurunan kesadaran, sianosis, diikuti oleh takikardi dan peningkatan
tekanan darah, dan sering diikuti hiperpireksia.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium: pemeriksaan gula darah sewaktu.

Diagnosis Banding
Pseudoseizure

Komplikasi
1. Asidosis metabolik
2. Aspirasi
3. Trauma kepala

Penatalaksanaan
1. Pasien dengan status epilektikus, harus dirujuk ke Fasilitas Pelayanan
Kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf.
2. Pengelolaan SE sebelum sampai fasilitas pelayanan kesehatan sekunder.
Stadium I (0-10 menit)
1. Memperbaiki fungsi kardiorespirasi
2. Memperbaiki jalan nafas, pemberian oksigen, resusitasi bila perlu
3. Pemberian benzodiazepin rektal 10 mg
Stadium II (1-60 menit)
1. Pemeriksaan status neurologis
2. Pengukuran tekanan darah, nadi dan suhu
3. Pemeriksaan EKG (bila tersedia)
4. Memasang infus pada pembuluh darah besar dengan NaCl 0,9 %.

Konseling dan Edukasi


Memberikan informasi penyakit kepada individu dan keluarganya, tentang:
Penyakit dan tujuan merujuk.
Pencegahan komplikasi terutama aspirasi.
Pencegahan kekambuhan dengan meminum OAE secara teratur dan tidak
menghentikannya secara tiba-tiba.
Menghindari aktifitas dan tempat-tempat yang berbahaya.

Kriteria Rujukan
Semua pasien dengan status epileptikus setelah ditegakkan diagnosis dan
telah mendapatkan penanganan awal segera dirujuk untuk:
Mengatasi serangan
Mencegah komplikasi
Mengetahui etiologi
Pengaturan obat
anamnesis pemeriksaan
pemeriksaan fisik
penunjang

7. Diagram Alur

penegakan
penatalaksanaan
diagnosis

8. Unit terkait 1. UGD

Anda mungkin juga menyukai