Contoh: non B3
- Growth media (e.g. agar, DMEM)
- Non-toxic buffer solutions (e.g. PBS)
- Aqueous stains and dyes
- Dry milk, water, gelatin, vegetable oils, mineral
oil, and other edible products - Amino acids and
salts (e.g. asparagines, alanine, lysine, serine)
- Sugars (e.g. agarose, maltose, dextrose)
- Hand soap, lotion, etc.
Contoh bahan bukan B3
Klasifikasi Simbol
• mudah meledak (explosive) Warna dasar putih
dengan garis tepi tebal
Mudah meledak (explosive), adalah bahan yang pada berwarna merah. Simbol
suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat berupa gambar bom
meledak atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat meledak (explosive /
menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang exploded bomb)
dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya. berwarna hitam.
Pengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan Differential Scanning Calorymetry (DSC) atau Differential
Thermal Analysis (DTA), 2,4-dinitrotoluena atau Dibenzoil-peroksida sebagai senyawa acuan. Dari hasil
pengujian tersebut akan diperoleh nilai temperatur pemanasan. Apabila nilai temperatur pemanasan suatu bahan
lebih besar dari senyawa acuan, maka bahan tersebut diklasifikasikan mudah meledak.
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• Pengoksidasi(Oxidizing)
Simbol ini menunjukkan
suatu bahan yang dapat
Pengujian bahan padat yang termasuk dalam melepaskan banyak
kriteria B3 pengoksidasi dapat dilakukan
panas atau menimbulkan
dengan metoda uji pembakaran menggunakan
ammonium persulfat sebagai senyawa standar. api ketika bereaksi
Sedangkan untuk bahan berupa cairan, dengan bahan kimia
senyawa standar yang digunakan adalah lainnya, terutama bahan
larutan asam nitrat. Dengan pengujian • Warna dasar putih bahan yang sifatnya
tersebut, suatu bahan dinyatakan sebagai B3 dengan garis tepi tebal mudah terbakar
pengoksidasi apabila waktu pembakaran berwarna merah.
meskipun dalam keadaan
bahan tersebut sama atau lebih pendek dari • Gambar simbol berupa
bola api berwarna hitam
hampa udara
waktu pembakaran senyawa standar.
yang menyala
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• mudah menyala(flammable) • Warna dasar putih dengan garis tepi
tebal berwarna merah.
• Gambar simbol berupa gambar nyala
api berwarna putih dan hitam.
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Terbakar karena kontak dengan udara pada temperatur ambien;
• Padatan yang mudah terbakar karena kontak dengan sumber nyala api;
• Gas yang mudah terbakar pada suhu dan tekanan normal;
• Mengeluarkan gas yang sangat mudah terbakar dalam jumlah yang berbahaya, jika bercampur atau kontak dengan
air atau udara lembab;
• Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala di bawah 0oC dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35oC;
• Padatan atau cairan yang memiliki titik nyala 0oC – 21oC;
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• beracun (toxic) • Warna dasar putih dengan garis tepi
tebal berwarna merah;
• Simbol berupa gambar tengkorak dan
tulang bersilang;
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Sifat racun bagi manusia, yang dapat menyebabkan keracunan atau sakit yang cukup serius apabila masuk
ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.Penentuan tingkat sifat racun ini didasarkan atas uji
LD 50 (amat sangat beracun, sangat beracun dan beracun); dan/atau
• Sifat bahaya toksisitas akut
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• berbahaya (harmful) • Warna dasar putih dengan garis
tepi tebal berwarna merah.
• Simbol berupa gambar silang
berwarna hitam.
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan baik berupa padatan, cairan ataupun gas yang jika
terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan
sampai tingkat tertentu
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008`
Klasifikasi Simbol
• iritasi (irritant) • Warna dasar putih dengan garis
tepi tebal berwarna merah.
• Simbol berupa gambar tanda seru
berwarna hitam.
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Padatan maupun cairan yang jika terjadi kontak secara langsung dan/atau terus menerus dengan kulit atau
selaput lendir dapat menyebabkan iritasi atau peradangan;
• Toksisitas sistemik pada organ target spesifik karena paparan tunggal dapat menyebabkan iritasi pernafasan,
mengantuk atau pusing;
• Sensitasi pada kulit yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit; dan/atau Iritasi/kerusakan parah pada
mata yang dapat menyebabkan iritasi serius pada mata
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• Korosif (corrosive) • Warna dasar putih dengan garis
tepi tebal berwarna merah.
• Simbol terdiri dari 2 gambar yang
tertetesi cairan korosif.
Simbol ini menunjukkan suatu bahan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit;
• Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi > 6,35 mm/tahun
dengan temperatur pengujian 55 oC; dan/atau
• Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk
B3 yang bersifat basa
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• Berbahaya bagi lingkungan • Warna dasar putih dengan garis
(dangerous for environment) tepi tebal berwarna merah.
• Simbol berupa gambar pohon dan
media lingkungan berwarna hitam
serta ikan berwarna putih.
Simbol ini untuk menunjukkan suatu bahan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan
Bahan kimia ini dapat merusak atau menyebabkan kematian pada ikan atau organisme aquatic
lainnya atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti merusak lapisan ozon (misalnya CFC =
Chlorofluorocarbon), persistent di lingkungan (misalnya PCBs = Polychlorinated Biphenyls.
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• karsinogenik, teratogenik dan • Warna dasar putih dengan garis
mutagenik (carcinogenic, tepi tebal berwarna merah.
tetragenic,mutagenic) • Simbol berupa gambar kepala dan
dada manusia berwarna hitam
dengan gambar menyerupai
bintang segi enam berwarna putih
pada dada.
Simbol ini menunjukkan paparan jangka pendek, jangka panjang atau berulang dengan bahan ini
dapat menyebabkan efek kesehatan sebagai berikut:
• Teratogenik yaitu sifat bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan embrio;
• Mutagenic yaitu sifat bahan yang menyebabkan perubahan kromosom yang berarti dapat merubah
genética;
• Toksisitas sistemik terhadap organ sasaran spesifik.
Simbol B3
sesuai dalam PermenLH No. 3 tahun 2008
Klasifikasi Simbol
• Gas Bertekanan (pressure gas) • Warna dasar putih dengan garis
tepi tebal berwarna merah.
• Simbol berupa gambar tabung gas
silinder berwarna hitam.
Simbol ini untuk menunjukkan bahaya gas bertekanan yaitu bahan ini bertekanan tinggi dan
dapat meledak bila tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan isinya dapat menyebabkan
kebakaran.
Contoh Penerapan Label :
Contoh: Pemberian simbol dan label pada
wadah/kemasan B3
Contoh: Pemberian simbol
• 2. Akonitin • 12. Asam Fluoroasetat • 22. Brodifakum • 32. Dimefoks • 42. Fensulfotion
• 4. Aldikarb • 14. Azinfos Etil • 24. Demeton • 34. DinitroBenzena • 44. Fluenetil
• 5. Aldrin • 15. Azinfos Metil • 25. Dialifor • 35. Arsen Trioksida • 45. Fonofos
• 6. Alil Klorida • 16. Barium Klorida • 26. Dieldrin • 36. Disulfoton • 46. Forat
• 7. Aluminium Fosfida • 17. Benzidine • 27. Dietilenglikol Dinitrat• 37. Endrin • 47. Formaldehida
• 8. Amonium Dikromat • 18. Berilium • 28. Difasinon • 38. Epn • 48. Fosfolan
• 9. Arsen Triklorida • 19. Bis (Klorometil) Keton• 29. Difenakum • 39. EtilBromoasetat • 49. Fosgen
• 10. Arsin • 20. Boron Tribromida • 30. Diklorfos • 40. EtilenOksida • 50. Dioksation
• 51. Heksaklorbenzena • 62. Leptofos at • 96. Tionazin
• 85. Protoat
• 52. Heksaklorosiklopentad • 63. Lindan • 74. NatriumFluoroasetat • 97. Trikloronat
ien • 86. Raksa1KloridaKalomel
• 64. Meksakarbat • 75. NatriumSianida • 98. Triamifos
• 53. Hidrazin • 87. Raksa2Nitrat
• 65. Metamidofos • 76. O-Anisidin • 99. TionilKlorida
• 54. HidrogenFluorida • 88. RodaminB
• 66. MetilIsosianat • 77. Oksamil • 100. VinilKlorida
• 55. Isobenzena • 89. Sarin
• 67. Mevinfos • 78. Oksidisulfoton
• 56. Klordan • 90. Sulfotep
• 68. Mipafoks • 79. OsmiumTetrosikda
• 57. Klortiofos • 91. Talium
• 69. Mireks • 80. Paration
• 58. Krimidin • 92. Terbufos
• 70. Monotrokofos • 81. Pentaklorofenol
• 59. Kumafos • 93. Tetraetilpirofosfat
• 71. NatriumAzida • 82. Piperidin
• 60. Kumafuril • 94. Tetrakloroetana
• 72. NatriumBoratAnhidrat • 83. PropilenImina
• 61. KuningMetanil • 95. Tiometon
• 73. NatriumBoratDekahidr• 84. PropilenOksida
Contoh:
RODAMIN B [RHODAMINE B]
Data Tumorigenik :
Efek Lokal : iritasi mata
• TDLo tikus - subkutan 3600 mg/kg/68
Organ Sasaran : tidak tersedia
minggu, terputus-putus
• TD tikus - subkutan 3870 mg/kg/68
minggu, terputus-putus Kondisi Medis yang Diperburuk oleh
Paparan : tidak tersedia
EFEK TERHADAP KESEHATAN
a. Terhirup
Paparan Jangka : Debu atau kabutnya iritatif
Pendek terhadap saluran pernafasan.
Gejala : batuk, sakit tenggorokan,
sulit bernafas, dan nyeri dada.
Paparan Jangka : Data tidak tersedia.
Panjang
EFEK TERHADAP KESEHATAN
b. Tertelan
Paparan Jangka : ritatif terhadap saluran pencernaan dan dapat
Pendek menyebabkan efek toksik. Paparan melalui
pewarna sayuran yang mengandung Rodamin B
secara berlebih dapat menyebabkan urin berwarna
merah atau merah muda.
Chemical changes
involve chemical
reactions and the
creation of new
products. Typically, a
chemical change is
irreversible. In contrast,
physical changes do not
form new products and
are reversible.
Some Common Chemical Changes
• Phase Changes - Altering the temperature and/or • Crystallization - Crystallizing a solid does not
pressure can change the phase of a material, yet its produce a new molecule, even though the crystal
composition is unchanged, will have different properties from other solids.
Turning graphite into a diamond doesn't produce a
• Magnetism - If you hold a magnet up to iron, you'll chemical reaction.
temporarily magnetize it. This is a physical change
because it's not permanent and no chemical • Alloys - Mixing together two or more metals is a
reaction occurs. physical change that is not reversible. The reason
alloying is not a chemical change is that the
• Mixtures - Mixing together materials where one is components retain their original identities.
not soluble in the other is a physical change. Note
the properties of a mixture may be different from • Solutions - Solutions are tricky because it may be
its components. For example, if you mix together hard to tell whether or not a chemical reaction has
sand and water, you can pack the sand into a occurred when you mix together the materials.
shape. Yet, you can separate the components of Usually, if there is no color change, temperature
the mixture by allowing them to settle or by using change, precipitate formation, or gas production,
a sieve. the solution is a physical change. Otherwise, a
chemical reaction has occurred and a chemical
change is indicated.