Abstrak
Biochar adalah produk yang kaya karbon yang dihasilkan oleh pirolisis dari biomassa yang
sangat ringan. Namun, biochar berbeda dari yang lain karena diberikan dalam tanah sebagai
pembenah tanah dan bermanfaat bagi lingkungan. Biomassa batang tembakau, batang pepaya dan
jerami padi dapat dibuat biochar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik biochar
dari ketiga bahan meliputi rendemen, luas permukaan pori – pori, kadar C organic dan daya
adsorbsi. Variabel yang kami gunakan dalam penelitian ini meliputi suhu pirolisis dan jenis bahan
yang digunakan. Bahan yang digunakan pada masing – masing suhu pirolisis sebesar 100 gram.
Penentuan karakteristik biochar untuk luas permukaan pori – pori menggunakan metode BET
(Brunauer-Emmett-Teller) dan untuk C organic menggunakan metode spektofotometri. Hasil
biochar yang terbaik untuk rendemen tertinggi diperoleh dari biochar batang tembakau pada suhu
550o C sebesar 30,49%. Kadar C–organik yang tertinggi pada suhu 400o C ada pada biochar batang
tembakau sebesar 57,08%. Luas permukaan pori–pori tertinggi pada biochar batang tembakau
sebesar 319,3715 m2/g. Sedangkan daya adsorbsi yang tertinggi terdapat pada biochar dari batang
pepaya.
Abstract
Biochar is product contain rich carbon wich made by pyrolysis from very undemanding
biomassa. But, biochar different from the other because it applied in the ground as the ground
planthopper. Tobacco stem biomassa, papaya steam and rice straw can made to be biochar. The
purpose of this study to reviewing biochar charactheristic from third substance include the rendemen,
capasious pores surface, C organic contain, and absorption capacity. In this study we used pyrolysis
temperature dan the type of material used as the variable. In each temperature pyrolysis contain
materials amount 100 g. Biochar characteristic determination for capasious pores surface use the
BET (Brunauer – Emmett – Teller ) methode and for the C organic use spectrophotometry methode.
The best biochar product for higher rendemen obtained from tobacco stem biochar on 550oC
temperature amount 30,49% the higher content of C organic on 400oC temperature there are in
tobacco stem biochar amount 57,08%. The higher capasious pores surface there are in tobacco stem
biochar amount 319,3715 m2/g. The higher capasious pores surface there are in tobacco stem biochar
amount 319,3715 m2/g. While the highest adsorption capacity is found in biochar from papaya stem
41
Dwi Hery Astuti*¹, Sani², Yohanes Gilang Yuandana³, Karlin⁴ : kajian karakteristik biochar dari
batang tembakau,batang papaya dan jerami padi dengan proses pirolis
42
Jurnal Teknik Kimia Vol 12 No 2, April 2018
(1)
44
Jurnal Teknik Kimia Vol 12 No 2, April 2018
0.40
sama yaitu 550oC dengan bahan yang berbeda daya
0.35 adsorbsi yang tertinggi dihasilkan oleh biochar dari
batang papaya, dan diikuti oleh batang tembakau
0.30
dan jerami padi.
0.25
350 C
0.20
0.15
0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40
P/Po
(2)
batang pepaya
2.0
550 C
1.5
Volume (cc)
1.0
seiring kenaikan suhu. Hasil yield tertinggi Erawati, Emi. 2014. “Pengaruh Suhu Dan
diperoleh dari biochar batang tembakau pada Perbandingan Katalis Zeolit Terhadap
suhu 400oC sebesar 78.54%. Kadar C–organik Karakteristik Produk Pirolisis Kayu Jati
yang tertinggi pada suhu 400oC ada pada biochar (Tectona Grandist Lf)”. Prosiding Seminar
batang tembakau sebesar 57,08%. Luas permukaan Nasional Aplikasi Sains & Teknologi
pori–pori tertinggi pada biochar batang pepaya (SNAST) 2014, ISSN: 1979-911X
sebesar 287,5107m2/g. Hal tersebut juga berhu- Gani,Anischan. 2009. “Potensi Arang Hayati
bungan dengan hasil daya adsorbsi tertinggi yang “Biochar” sebagai KomponenTeknologi
terdapat pada biochar dari bahan papaya. Perbaikan ProduktivitasLahan Pertanian”.
Iptek Tanaman Pangan Vol. 4, No. 1– 2009.
SIMPULAN Iskandar, Taufik, 2012. “Identifikasi Nilai Kalor
Biochar dari Tongkol Jagung dan Sekam Padi
Hasil rendemen dalam rentan suhu 350– pada Proses Pirolisis”. Jurusan Teknik Kimia
550oC diperoleh hasil yield dari biochar batang Vol.7, No.1, September 2012.
tembakau sebesar 76,36– 53,11%, batang pepaya Jasinda, 2013. “Pembuatan Dan Karakterisasi
sebesar 76,93– 46,11% dan jerami padi sebesar Adsorben Cangkang Telur Bebek Yang
75,01–47,88%, kadar C–organik diperoleh pada Diaktivasi Secara Termal”. Medan : Teknik
batang tembakau sebesar 55,5–38,6%, batang Kimia Universitas Sumatera Utara.
papaya 50,3–30,15%, jerami padi 45,05–28,76% dan Jindo, K., dkk. 2014. “Physical and chemical
luas permukaan pori–pori pada batang tembakau characterization of biochars derived from
5.891–249.92-8 m2/gr, batang pepaya 10.1131– different agricultural residues. “Biogeo-
287.5107m2/gr dan jerami padi 12.95554- science , 11, 6613–6621, 2014.
121.1843m2/gr. Daya adsorbsi pada suhu yang Maftu’an, Eni. 2015. “Potensi Berbagai Bahan
sama, yaitu 550oC, hasil tertinggi terdapat pada Organik Rawa Sebagai Sumber Biochar”.
biochar dari bahan papaya. Biochar yang Volume 1,Nomor 4,Juli 2015 Halaman:776-
dihasilkan dari ketiga bahan memiliki ukuran 781. ISSN:2407-8050
pori berupa micropore atau mesopore. Dari ketiga Nugraheni, Susanti Rina, Agus Prasetya& Sihana.
bahan batang tembakau, batang pepaya dan jerami 2013. “Processing Biochar from Solid
padi yang lebih cenderung dapat digunakan sebagai Waste of Arenga Pinnata Flour Industry”.
adsorben adalah biochar batang pepaya. Volume 11, Nomor 1, Juni 2013.
Prayogo, C., N D. Lestari & K S. Wicaksono. 2012.
DAFTAR PUSTAKA “Karakteristik dan Kualitas Biochar dari
Pyrolisis Biomassa Tanaman Bio-Energi
Brownsort, Peter A. 2009. “Biomass Pyrolisis Willow (Salix sp)”. Buana Sains Vol. 12 No.
Processes: Review of Scope, Control and 2: 9-18, 2012.
Variabilit”. UK Biochar Research Centre Sukartono dan W.H Utomo, 2012. “Peranan Biochar
Working Paper 5 Sebagai Pembenah Tanah Pada Pertanaman
Jagung Di Tanah Lempung Berpasir
(Sandy Loam) Semiarid Tropis Lombok
Utara”. Buana Sains Vol 12 No 1: 91-98
46