Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ISLAM DAN KEILMUAN

“KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM”


DOSEN : Ary Antony Putra, S.Ag., MA

DISUSUN OLEH:

NAMA : M. DHIO ANANDA KESUMA


NPM : 194110184
KELAS : AGROTEKNOLOGI 3-D

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh . Puji syukur saya panjatkan


kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Dalam rangka memenuhi Tugas Islam dan Keilmuan dengan judul
“Karakteristik Ajaran Islam”. Oleh sebab itu, saya berharap dengan adanya Makalah ini
dapat meningkatkan pengetahuan kita, terutama Mahasiswa Pertanian.

Saya mengetahui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, Oleh karena itu saya
meminta maaf sebesar-besarnya dan saya mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun saya sendiri.

Pangkalan Kerinci, 21 September 2020

M. DHIO ANANDA KESUMA


DAFTAR ISI

JUDUL… ............................................................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................... 4
C. TUJUAN… ................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5

1) Kesatuan Kehidupan Dunia dan Akhirat… .................................................................... 5


2) Kesatuan Ilmu tidak ada Pemisahan antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum ................. 6
3) Kesatuan Iman dan Rasio ........................................................................................................... 6
4) Integrasi Iman, Ilmu dan Agama .............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam yang merupakan agama universal, global (mujmal), dan paripurna (kafah). Tidak
hanya dari segi kehidupan beragama yang diatur, Islam juga mengatur tentang politik (siyasah),
kepemimpinan (imamah), dan ketatanegaraan (dusturiyah).

Dengan kata lain, Islam tidak semata-mata mengatur tentang kehidupan beragama, tetapi
juga mengatur tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia yang secara garis besar
mayoritas penduduk muslim tentu kental dengan implementasi teori yang mengatakan bahwa
agama dan politik harus saling bermetamorfosis.

Islam yang hadir sebagai agama rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam ini
memberikan banyak tuntunan seputar kehidupan berdemokrasi yang aman, nyaman, damai, dan
tenteram seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad saw dan para sahabat. Islam dengan legawa
mengindahkan berbeda pendapat dalam memandang sesuatu. Halal dalam Islam berbeda
pendapat. Yang haram itu berpecah belah, saling bermusuhan hanya karena pandangan saling
bertolak belakang,

B. RUMUSAN MASALAH
• Kesatuan Kehidupan Dunia dan Akhirat
• Kesatuan Ilmu tidak ada Pemisahan antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum
• Kesatuan Iman dan Rasio
• Integritas Iman, Ilmu dan Agama

C. TUJUAN

Tujuan saya membuat makalah ini adalah Untuk mengetahui apa - apa saja karakteristik ajaran
islam dan mempelajari lebih lanjut
BAB II

PEMBAHASAN

1) Kesatuan Kehidupan Dunia dan Akhirat

Sebagai agama universal, rahmat Islam tidak hanya diperuntukkan sebagai pedoman
hidup dan kehidupan umat manusia saja, akan tetapi meliputi seluruh mahkluk Allah SWT
yang ada di jagat raya ini. Dan secara umum cita-cita untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan
di akhirat telah menjadi tujuan utama dalam hidup dan kehidupan umat manusia. Namun secara
garis besar, arah visi kehidupan manusia sebetulnya justru mengarah kepada akhirat.

Dengan demikian, berarti bahwa ajaran Islam telah mengajarkan adanya keterkaitan
yang utuh, keterkaitan yang tidak bisa dipisah-pisahkan antara dunia dan urusan akhirat.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Qosos ayat 77 :

َ َ َ َ
‫ه‬ ٓ ُّ َ‫نَمِ ك‬
َ َ ‫ه ه‬ َٰ ٓ
َ َ َ َ َ ِ َ َ َ َ َ َ ِ َ
ُ َ‫لَّلٱ نَسحأ ا م ڪ‬ ‫نسِحأو‬ ‫ايندل‬ َ‫بيصَن سنت لَو َةرخِ َّل رادل ُل َّلٱ ك‬ ‫ٮتاء ا ميِف غتبٱو‬

َ
)‫) نيَ ِدسِفمَّل‬٧٧ ‫بُّحِ ُ ي َل‬
َ ‫هٱ نإه‬ َ‫ضرل ٮفِ َ داسفَّل‬
َ َ
‫ِ ِ ل ٱل‬
‫ت‬
َ ‫غب‬ ‫ك‬
َ ‫لَو‬ ‫يإل‬

ُ َ ِ َ ِ
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah melupakan kebahagiaan dari (kenikmatan) dunia. Dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan”.

Akan tetapi, prinsip yang terkandung dalam ajaran Islam, sebetulnya telah mewajibkan
kita untuk memanfaatkan secara maksimal segala isi dunia, secara baik dengan tidak
menimbulkan kerusakan, guna memperoleh kesuksesan duniawi, secara baik dan benar. Tetapi
kita tidak boleh lupa, bahwa segala bentuk kesuksesan duniawi tersebut haruslah
dipertaruhkan untuk kepentingan akhirat.

Akhirat adalah segala-galanya, karena akhirat merupakan tempat keabadian terakhir


untuk selama-lamanya. Dan ini sudah menjadi ketetapan Allah dan menjadi salah satu unsur
dari rukun iman, yakni percaya kepada hari akhir. Sebagai konsekuensi dari pengakuan kita
terhadap adanya kehidupan akhirat, maka berarti adanya kesatuan erat antara dunia dan akhirat.
2) Kesatuan Ilmu tidak ada Pemisahan antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum

Ajaran Islam tidak pernah melakukan dikotomi antar ilmu satu dengan yang lain. Karena
dalam pandangan Islam, ilmu agama dan umum sama saja berasal dari Allah. Islam juga
menganjurkan umatnya bersungguh-sungguh mempelajari setiap ilmu pengetahuan. Hal ini
dikarenakan Alquran merupakan sumber dan rujukan utama, ajaran-Nya memuat semua inti ilmu
pengetahuan, baik yang menyangkut ilmu umum maupun ilmu agama.

Salah satu penyebab kemunduran peradaban umat, khususnya umat Islam adalah adanya
pemisahan (dikotomi) antara ilmu agama dengan ilmu umum, pemisah kedua ilmu tersebut
awalnya hanya sekedar spesifikasi, agar terjadi penggalian ilmu secara mendalam yang
profesional dan mampu mengaktualisasikan untuk kemajuan peradaban, hanya saja belakangan
telah terjadi stigma (anggapan) yang sangat jauh, sehingga timbul kesan ilmu agama hanya
mengarah pada pembentukan spiritual saja dan tidak menganggap menyentuh pergaulan sosial
sehingga menjadi pemicu kemunduran peradaban Islam.

Dengan Al-Quran , Islam mendorong kita mencari jawaban atas persoalan-persoalan


yang dihadapi.

3) Kesatuan Iman dan Rasio

Menurut Thomas Aquinas, filsuf sekaligus rohaniwan abad ke-13, iman dan rasio adalah
dua hal yang tidak mungkin bertentangan. Keduanya dapat saling menopang karena keduanya
berasal dari Allah. Artinya melalui rasio, kita berupaya mengkaji, meneliti, mencari sebab-
akibat, berpikir dan sebagainya untuk sampai pada pemahaman tertentu. Sementara dalam
iman, kita menerima hal yang tidak dapat kita pikirkan, tetapi kita dapat merasakannya. Artinya
kita menerima dengan kaca mata iman kita, bahwa ada Zat Tertinggi yang mengatur.

Thomas Aquinas menerangkan, wahyu diterima kebenarannya dalam iman. Misalnya,


pengetahuan mengenai surga dan neraka. Semua konsep pengetahuan itu memang berada di luar
batas-batas akal budi manusia. Namun, rambu yang yang harus diperhatikan, tidak boleh
dikatakan bahwa iman itu bersifat irasional atau bertentangan dengan prinsip-prinsip akal budi,
melainkan jauh melampauinya dan mengatasinya.
Dengan kata lain, semua pengetahuan yang berasal dari wahyu besifat meta rasional.
Tetapi, meskipun rasio tidak dapat menguak dan mengurai misteri, ia dapat menopang dan
memandu jalan menuju misteri. Dengan kata lain, pengetahuan dapat membantu meratakan jalan
menuju misteri, sekaligus menolong orang beriman secara lebih tepat memahami, menghayati
dan menyelami kebenaran imannya dengan penuh rasa tanggung jawab.

4) Kesatuan Ilmu, Iman dan Agama

Dalam sejarah kehidupan manusia, Allah swt memberikan kehidupan yang sejahtera,
bahagia, dan damai kepada semua orang yang mau melakukan amal kebaikan yang diiringi
dengan iman, dengan yakin dan ikhlas karena Allah swt semata, lihat surat Ath-Thalāq, surat ke-
64, ayat 2 dan 3: “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan
keluar baginya…Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah akan mencukupkan (keperluan)-
nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan
ketentuan bagi setiap sesuatu”.

Perbuatan baik seseorang tidak akan dinilai sebagai suatu perbuatan amal sholeh jika
perbuatan tersebut tidak dibangun diatas nilai iman dan takwa, sehingga dalam pemikiran Islam
perbuatan manusia harus berlandaskan iman dan pengetahuan tentang pelaksanaan perbuatan.

Islam tidak menghendaki orang ‘alim (berilmu) yang digambarkan seperti lilin, mampu
menerangi orang lain sedang dirinya sendiri hancur. Ini besar sekali dosanya, karena dapat
memberitahu orang lain, sementara dirinya sendiri tidak mengerjakannya, [QS Ash-Shaff 61:3].
Padahal dan semestinya orang ‘alim (pandai, berilmu) hendaknya menjadi contoh dan teladan bagi
orang lain, dan dibawah naungan dan lindungan Allah swt, [QS Al-Mujādalah 58:11].

Iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh yang telah berjalin dan tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Menuntut ilmu pengetahuan dan mendalami ilmu
agama bertujuan untuk mencerdaskan umat dan mengembangkan agama Islam agar dapat
disebarluaskan dan dipahami oleh masyarakat
Dalam ayat ini Allah swt menyuruh manusia untuk memperdalam ilmu pengetahuan,
yang terdapat dalam Firman Allah swt yang artinya:
“Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang
Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” [QS An-Nahl 16: 43].

Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Mencari ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan
muslim perempuan”. [HR Ibnu Majah]
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Islam adalah agama yang sepanjang srejarah manusia. Agama dari seluruh nabi dan
rosul yang pernah diutus oleh Allah SWT..Rahmat Islam tidak hanya diperuntukkan sebagai
pedoman hidup dan kehidupan umat manusia saja, akan tetapi meliputi seluruh mahkluk Allah
SWT yang ada di jagat raya ini.

Ajaran Islam tidak pernah melakukan dikotomi antar ilmu satu dengan yang lain. Karena
dalam pandangan Islam, ilmu agama dan umum sama saja berasal dari Allah. Islam juga
menganjurkan umatnya bersungguh-sungguh mempelajari setiap ilmu pengetahuan. Hal ini
dikarenakan Alquran merupakan sumber dan rujukan utama, ajaran-Nya memuat semua inti ilmu
pengetahuan, baik yang menyangkut ilmu umum maupun ilmu agama.

Iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh yang telah berjalin dan tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Menuntut ilmu pengetahuan dan mendalami ilmu
agama bertujuan untuk mencerdaskan umat dan mengembangkan agama Islam agar dapat
disebarluaskan dan dipahami oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.lampost.co/berita-pandangan-islam-tentang-persatuan.html
• http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/12/makalah-karakteristik-ajaran-islam.html
• http://anis-purwanto.blogspot.com/2012/06/dunia-dan-akhirat-sebagai-satu-kesatuan.html
• https://www.hidayatullah.com/berita/berita-dari-anda/read/2016/10/28/103664/islam-
tak-mengenal-pemisahan-ilmu-agama-dengan-ilmu-umum.html
• http://www.satuharapan.com/read-detail/read/iman-dan-rasio
• https://jendelailmu-faisal.blogspot.com/2017/07/hubungan-iman-ilmu-amal-dalam-
islam.html

Anda mungkin juga menyukai