Anda di halaman 1dari 11

23/12/2020 Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar


Nur Rohmad Kamis 10 Desember 2020 19:00 WIB

Khutbah Jumat kali ini mengangkat tema tentang sabar dan jenis-jenisnya. Para
pendengar khutbah Jumat diharapkan memahami tentang kesabaran sebagai
akhlak para utusan Allah yang mesti diteladani.
Momentum khutbah Jumat adalah saat penting mengingatkan umat bahwa sabar
tak hanya dibutuhkan saat terjadi musibah tapi juga dalam memenuhi ketaatan:
menjalankan perintah dan menjauhi larangan.
ADVERTISEMENT

https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar 1/9
Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar 23/12/2020

Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah

di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Berikut contoh teks khutbah

Jumat tentang "Tiga Macam Bentuk Sabar". Semoga bermanfaat! (Redaksi)

Khutbah I

ِ ْ
ََُّ ْ َُْْ
ًَ ‫اَْ ْاََُْْْد‬
6ٍّ َََََُِِِِّ ،ِ‫ وَ اَّةُ وَ اَّ ُم َّْْاَنِ ََْْاََّن‬،ٍ‫ِأَز وَ َأًَا ِ َََََِّن‬
ََِّ َ‫و َْ ََّْن‬،
َِ

َُْ ُُْ ََََُِّّ َُْ


ُ‫ ْأَأنْ ّإَإّ ا وَََّْْ ه‬،ٍ‫َََِْ َََو آِ ََْ ِِِْو وََْ َََُِِْ َِِّْ َْن‬ َُ، َُُْ‫وْأَأنّ َ ًََََََُُِِّّّا َُْْهُ َور‬،َ

ُ
ََََِِّ ‫َََُّْْه‬

ِ
ِْ ََََََُُِِِِِِِِّْْْ: َJٌ َُِْ ََُُّْْ
ِ ٰ
ُْ
ََِِِْ‫ َِّ أ ُِِْْْْْو وََِْْْ ِ ََََِّْْى ا ْاََِّْ ْاََِِِْْْ ْا‬،َّْ‫أ‬

ِ ّ‫ا‬
)٢٤ :‫ار (ا‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

ADVERTISEMENT
9/2 https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar
23/12/2020 Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar

Iklan

#PakeBiznet di Kota Denpasar


#PakeBiznet di Denpasar, dapatkan layanan Internet WiFi
cepat dan stabil hingga 150Mbps

Biznet Home BUKA

Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib
pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan
ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua
kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Sabar adalah adat kebiasaan para nabi dan rasul. Sabar adalah permata yang menghiasi

kehidupan para wali. Sabar adalah mutiara bagi orang-orang shalih. Sabar adalah cahaya

penerang bagi siapa pun yang menapaki jalan menuju kebahagiaan abadi di akhirat.

ADVERTISEMENT

Menurut Imam al-Ghazali, kata sabar dan berbagai kata turunannya disebutkan di lebih dari

tujuh puluh tempat dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah rman Allah ta’ala:
https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar 3/9
23/12/2020 Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar

(٩٦ : ) ِ

Maknanya: “... Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala

yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS an-Nahl: 96).

Juga rman Allah ta’ala:

(٢٤ : ) J
ٰ
Maknanya: “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat
kesudahan itu” (QS ar-Ra’d: 24).

Hadirin rahimakumullah,
Seseorang yang memiliki sifat sabar bukan berarti ia pengecut, putus asa dan lemah dalam
berucap, bertindak, dan mengambil keputusan. Sabar hakikatnya adalah menahan diri dan
memaksanya untuk menanggung sesuatu yang tidak disukainya, dan berpisah dengan sesuatu
yang disenanginya. Sabar yang merupakan salah satu kewajiban hati ada tiga macam, yaitu:
Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan yang Allah wajibkan.

Pada pagi hari yang suhu udarannya sangat dingin, misalkan, kita harus sabar dalam
melaksanakan perintah Allah. Kita paksa diri kita untuk menahan dinginnya udara guna
mengambil air wudhu. Pada pagi hari juga, saat tidur adalah sesuatu yang disenangi nafsu
kita, kita tahan keinginan nafsu itu, dan kita paksa diri kita untuk menjalankan ibadah
shalat Shubuh. Kita lakukan itu semua semata-mata mengharap ridha Allah ta’ala. Inilah
yang disebut dengan sabar dalam menjalankan ketaatan yang diwajibkan oleh Allah ta’ala.
Kedua, sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan segala yang Allah haramkan.

Nafsu manusia pada umumnya menyenangi hal-hal yang dilarang oleh Allah. Barangsiapa yang

menjauhkan dirinya dari kemaksiatan dengan niat memenuhi perintah Allah, maka pahalanya

sangat agung. Para ulama mengatakan bahwa meninggalkan satu kemaksiatan lebih utama

daripada melakukan seribu kesunnahan. Karena meninggalkan kemaksiatan hukumnya wajib.

Sedangkan melakukan kesunnahan hukumnya sunnah. Tentu yang wajib lebih utama daripada

yang sunnah. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa barangsiapa yang menjaga
https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar 4/9
23/12/2020 Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar
pandangan matanya dari aurat-aurat perempuan yang tidak halal baginya, maka pahalanya
lebih besar daripada melakukan seribu rakaat shalat sunnah. Hal itu dikarenakan sabar
dalam meninggalkan perkara haram menuntut perjuangan yang luar biasa berat. Yaitu
perjuangan melawan setan yang selalu menghiasi kemaksiatan seakan-akan ia adalah
sesuatu yang sangat indah dan mempesona. Dan perjuangan melawan hawa nafsu yang
seringkali mengajak manusia tenggelam dalam dosa dan keburukan.
Ketiga, sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa.

Musibah jika dihadapi dengan sabar akan meninggikan derajat atau menghapus
dosa. Musibah banyak macamnya. Perlakukan buruk orang lain pada kita adalah
musibah. Begitu juga penyakit yang kita derita, kemiskinan, kecelakaan,
kemalingan, kehilangan harta benda, kebakaran, dan lain sebagainya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ْ ّْ
َََِِِِّْْ ُ‫َُ َََُُّا َّ ٍَّو ًىذأَو ٍَََنٍو ٍَّو ٍَو َو ٍََِْْ َُِِْْْا َُُُِِْْ َُِّْ (يِ َُّرا ُها َ َور) ُ َه‬،‫ا ََّ ّإ‬

Maknanya: “Tidaklah seorang Muslim tertimpa keletihan dan penyakit, kekhawatiran


dan kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan
dengan sebab itu semua Allah akan menghapus dosa-dosanya.” (HR al-Bukhari).
Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ْ ُُِِْْ ُِ ًََّْْ
(‫)ي َُّرا ُها َ َور‬
ِ َّ‫ا ُِا ِ َُِْْد‬

Maknanya: “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka

Allah akan menimpakan musibah kepadanya” (HR al-Bukhari).

Jadi orang yang dikehendaki baik oleh Allah, ia akan ditimpa musibah dan diberi

kekuatan oleh Allah untuk bersikap sabar dalam menanggung dan menghadapi

musibah yang menimpanya.

https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar 5/9
23/12/2020 Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar
Sabar dalam menghadapi musibah artinya musibah yang menimpa tidak menjadikan
seseorang melakukan sesuatu yang dilarang dan diharamkan oleh Allah. Seseorang
yang ditimpa kemiskinan, misalkan, jika kemiskinan yang menimpanya tidak
menyebabkannya mencari harta dengan jalan mencuri, merampok, korupsi dan
perbuatan-perbuatan lain yang diharamkan oleh Allah, maka artinya ia telah bersikap
sabar dalam menghadapi musibah kemiskinan yang menimpanya.
Musibah yang menimpa, terkadang tidak hanya menyebabkan seseorang melakukan
perbuatan haram. Bahkan lebih dari itu, terkadang menjadikannya melakukan atau
mengucapkan perkataan yang menjerumuskannya pada kekufuran. Seperti orang yang ketika
anggota keluarganya meninggal dunia, ia mengatakan bahwa Allah zalim, Allah tidak adil,
Allah bukan tuhan yang berhak disembah, dan perkataan lain yang membatalkan keislaman
dan keimanannya. Na’udzu billah min dzalik. Hal yang demikian wajib kita hindari.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Seseorang yang memahami ilmu agama dengan baik dan memegang teguh ajaran Islam
sebagaimana mestinya, maka musibah yang menimpanya tidak akan menambahkan
kepadanya kecuali sikap sabar dan peningkatan ibadah kepada Allah. Bahkan para wali
Allah, kegembiraan mereka atas bala’ dan musibah yang menimpa mereka lebih besar
daripada kegembiraan mereka atas kelapangan hidup dan keluasan rezeki yang
dianugerahkan kepada mereka. Oleh karena itu, sebagian kaum su mengatakan:
َُِِِِِْْْْْْ‫ا ُ ْ َدأ ََّْ ََِِتا ُدْ ُو ُرو‬

“Datangnya berbagai musibah adalah hari raya bagi para pencari kebahagiaan di akhirat.”

Mereka menganggap bahwa musibah yang menimpa adalah hari raya bagi mereka. Dengan

itu, musibah akan meningkatkan ketaatan dan ibadah mereka kepada Allah ta’ala.

Hadirin rahimakumullah,

Suatu ketika, datang seorang perempuan ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi


wa sallam dengan tujuan agar beliau berkenan memperistri putrinya. Perempuan itu
memuji putrinya di hadapan beliau dengan mengatakan bahwa putrinya sangat
cantik jelita dan memiliki kesehatan yang sempurna. Bahkan sakit kepala pun tidak
pernah ia rasakan. Rasulullah lantas menjawab:
َِِِْْ َ

https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar 6/9
23/12/2020 Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar

“Saya tidak membutuhkannya, saya tidak mau menikahinya.”

Kenapa Rasulullah menolak tawaran itu? Karena beliau mengetahui bahwa seseorang
yang berlimpah kesenangan di dunia dan tidak pernah ditimpa musibah, maka ia adalah
orang yang sedikit kebaikannya di akhirat. Seseorang yang Allah kehendaki kebaikan
pada dirinya, maka Allah akan menimpakan pada dirinya berbagai musibah di dunia.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ْ
ََُْْْ ُْ ُّ
(َََََُُُّْْ‫سا َّأِِِْ )و ُْ ََُّأَو ِِّّْ ِِْيا ُها َ َور‬ ََُْْ ُ
ِّ ‫َْْا ُّ َِْءا َء‬،ََُُّ ََْ ‫د ََََِّ ََا‬
ُ ً

Maknanya: “Manusia yang paling berat ujian dan musibahnya adalah para nabi,
kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka, kemudian orang-orang yang
di bawah derajat mereka. Seseorang diuji berdasarkan sekuat apa ia pegangteguh
agamanya” (HR at-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya)

Diceritakan bahwa ada seorang yang shalih, kedua tangannya terpotong, kedua kakinya
terpotong dan kedua matanya buta. Ia juga terjangkit suatu penyakit yang menggerogoti
beberapa anggota tubuhnya. Anggota-anggota tubuhnya yang terkena penyakit itu
menjadi menghitam lalu berjatuhan dan berguguran. Tidak ada satu pun yang mau
merawatnya. Ia dibuang di jalanan. Banyak serangga yang mengerubungi kepalanya dan
menggigitnya. Namun apa daya. Ia tidak punya tangan untuk menjauhkan dirinya dari
serangga-serangga itu. Ia juga tidak punya kaki untuk bergerak dan berpindah dari
tempat duduknya. Suatu ketika, beberapa orang melewatinya. Ketika melihat orang
shalih tersebut, mereka mengatakan: Subhanallah, alangkah tabah dan sabarnya laki-
laki ini. Mendengar perkataan mereka, orang shalih itu kemudian mengatakan:

ِ ََََّْ ََْ
ِ ََُْْ ََّ
ِ
ِ ِ ِ
َ
ًََِِّ‫ا‬، ‫َّ َءْا َّْ ََََِِّْإ‬، َ ُ‫ْت َددْزا‬ ‫َءْا ََو اًِاَذ َََِِّو ًَََََََِِْْْْ يِّا ُْ ََّْا‬

َُُّّْ‫ِْإ‬

“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan hatiku khusyu’, lisanku berdzikir, dan
badanku bersabar atas musibah. Ya Tuhanku, seandainya Engkau menimpakan kepadaku
musibah seberat apa pun, tidaklah aku bertambah kepada-Mu kecuali rasa cinta.”

https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar 7/9
Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar23/12/2020
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat
dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

ْ
‫أ ُل ُ َِْْْ َٰٰ َّا َوأ‬ َُْْ ُْ
ََُِِْْْْ ُِّْ‫إُُّ ََُّ ْاَ ُر ا‬،ُ‫ َََِْْْ ُِْْوه‬،‫اِْ َو‬

َ
Khutbah II

ِ
ُُْ ُْ ََََُِّّ َُْ
َُْ ََُْْ ََُّ َُْْ
‫ ََو ِآ َو َِِِْْأَ ِْْأ ََْْاََّ َْأأنْ ّإَإّ ُا‬،‫ ََُّْْا‬6ٍَََََُِِِِّّ َِّ‫ َو ِْأَّ وَ ُِأ‬،‫اَْ ََو‬

َْ ُ
ََّْ َُ، ‫َوْأَأنّ َّ ًََََََُُِِّّا َْهُ َو َُْر‬
ُ‫َََِْ وه‬
ِ
َُْ‫أ‬،َِْ َ‫ُْاأ‬ َُْْ ُِْْ ُْ
ٍٍِْ ِْ ّ‫ ُِْْْأِْْو ِْْ ََْو َِِ َََّْْى ا ْاََِّْ ْاََِْْ َوْاَاأن‬، َ‫ ََأَّ ْاُْ ُِْن‬،َّْ‫أ‬

ِ ِ َ َ ٍ َ
ََِِّّّ ِ‫ َأَّ اَِّ آَُا َّا ََِْْ ََِّوُِا ََََِِِّةِ َواَّم‬،ّّ‫إن ا َََِ ََُِوُ ََُّنَ َ ا‬
ّ : َ‫ًَِْ ْاََََََِِِِِّْْْْل‬،

ٰ َّ ِ
6ٍََََّّْ
َُ َّ
َََََُُِِِِّّ ‫ َو آ ِل‬6ٍّ َََََُِِِِّ َّ ُّّ‫ََََِِّ ْإََِّْْاََِّْ َو آ ِل َََِِِِّّ ْإََِّْْاََِّْ َورِ ْك ََََََََِِِِّّ ا‬

َ ِ

ََِِّّ ٰ
ََُُّ6ٍّ 6ٍَََََُُِِِِّّّ ‫آل‬ َّ
ِ ‫ ْ َََِْْْاََِْ إََََّ َو‬،َّ‫آل َََِِِِّّ َْْإَّ َِِْْا‬
ِ ‫َََّْْر َََِِ َْْإَّ َِِْْاَّ َو‬ ٌٌََِِْْ ٌٌْْ ِْْ‫اُّّ ْا‬

ِ َِ َ
ِ
َْ َْ
ََُُُِِِِِِِّْْْْْْْْ ‫ ا َْْاْدَّ َّ ََْ َّْاَء َو ََْ َّْاَء َو ََْ َّْاَء َو َْ َّْاَْء‬،ِ‫ت َْْْْاَّءِْ ُِْْ َو َْْْْاَّات‬
ِ َُّْ‫ت و ُُِِِِِْْْْْاَُّْ َو َُُِِْْْْا‬
ِ َُّْ‫َو َُُِِْْْْا‬
َ َ َ َ
َ َُْ ُّ ْ ََََّْْْ ََََُّْْ َْ
‫ ََِْ ََِّْ ََو‬،ََّ‫ف ََََُُِّْْْْاََِ َواَّ َِِاَّ َو ََِِْْا‬
َ ‫وُْْا َوْا َوا‬، ِْ
َ َََََََِِّ‫ان ُُِِِِِْْْْْاَََُُُّّْْْ ا َّ ً َْ ِو‬
ِ
ٍ
َّ،ًَّ ‫ٌَِْ إَّ ََُّ ْ َء‬

ِ ِ ِ
َُْْ ََُّْ
ََِِّ َْ‫إن اَََُُِِّْْْلِ َوْْاََّْْنِ َََّْْوء ذِي ُْْاَّ و َََّْْ َِ اَََّْْء وَ ُْْاَََُُِّْْْ َوا‬
ّ ،‫دَ ا‬، َُُِْ

َ ُ ِ ِ
ََََُّ َ‫ْون‬ َُْ ُُْْْ
َ ‫ُ ُذوا ا َْْاَََِِّْْ َْ ُْ َِْ ُِْ َو َاْأ‬

َ
Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan Ketua

Bidang Peribadatan & Hukum, Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia Kab. Mojokerto

Baca naskah Khutbah Jumat lainnya:


Khutbah Jumat: Bertawassul dengan Sedekah agar Terhindar

dari Wabah Khutbah Jumat: Pentingnya Mengendalikan Amarah

Khutbah Jumat: Larangan Bicara Agama Tanpa Dasar Ilmu

TAGS: khutbah khutbah jumat

9/8 https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar
23/12/2020 Khutbah Jumat: Tiga Macam Bentuk Sabar

https://islam.nu.or.id/post/read/125202/khutbah-jumat-tiga-macam-sabar 9/9

Anda mungkin juga menyukai