Anda di halaman 1dari 1

DRAF

BERITA ACARA
FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI ENERGI & STRATEGIS TERPADU
DI SEBALANG, LAMPUNG SELATAN DENGAN SKEMA KPBU

BANDAR LAMPUNG, AGUSTUS 2019

Pada hari ini ________, tanggal ________________ Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sembilan Belas (..–
8–2019) pukul 15.30 WIB telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Pembangunan dan
pengelolaan kawasan industry energy dan strategis terpadu di Sebalang Kecamatan Katibung,
Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung bertempat di Ruang Rapat ---- Pempov Lampung, yang
dihadiri oleh SKPD Terkait, dengan hasil dan kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahwa konsumsi BBM Indonesia sekitar 1,4 juta barel/hari (bpd), sebagian besar dipenuhi dari
impor crude oil dan BBM langsung sekitar 600 ribu bpd (dari kilang / storage: Singapura; Malaysia;
India; Thailand; Vietnam dan Taiwan). Demikian pula dengan bahan baku Industri petrokimia,
terjadi arus impor besar2-an guna memenuhi kebutuhan konsumsi polyester dan barang plastik,
semua tak terhindarkan menjadi pemborosan devisa nasional.

2. Kondisi kontras dengan fakta Indonesia punya sumber migas, dimana bahan baku petrokimia adalah
produk kilang minyak yang semestinya bisa diolah domestik, namun belum terfasilitasi karena
kendala: lahan, integrasi hilirisasi produksi turunan migas dan kemahalan biaya logistik, yang
menjadi beban penyebab kehilangan daya saing produk nasional dipasar global.

3. Merujuk data RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) serta menimbang hal-hal diatas, terindikasi
Indonesia perlu fasilitas infrastruktur impor Crude Oil / BBM / LNG sekaligus bahan baja yang dapat
melayani pendaratan kapal lintas benua berukuran besar (Very Large Crude Carrier / Very Large Bulk
Carrier) di intergasikan dengan kawasan industry hulu sd hilir produk migas guna mendukung
efisiensi logistic tertinggi dalam rangka upaya substitusi impor produk migas dan baja, pada tataran
kebutuhan nasional.

4. Peserta FGD sepakat mengusulkan kepada Gubernur Lampung mengalokasikan area pantai Sebalang
serta hamparan lahan belakangnya mencakup kawasan Katibung / Sidomulyo seluas 3.000-5.000
hektar dicadangkan sebagai lokasi infrastruktur Kawasan Industri Energi Strategis Terpadu guna
mendukung misi kemandirian hilirisasi produk migas di Indonesia, yang akan disiapkan dengan
skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sesuai regulasi Perpres No.38/2015.

5. Dalam rangka persiapan mewujudkan program diatas, maka disepakati langkah pertama tindak
lanjutnya antara lain:
a. Membentuk tim pelaksana penyiapan KPBU Pemerintah Provinsi Lampung
b. Reviu pemantaban Studi Pendahuluan Kawasan Industri Energi Strategis Terpadu
c. Koordinasi konsultasi awal lintas instansi dengan pihak: Kabupaten Lampung Selatan; Bappenas;
Kementerian Perindustrian; Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan.
d. Penerbitan surat permohonan dukungan pembiayaan fasilitasi penyiapan KPBU Kawasan Industri
Energi Strategis Terpadu Provinsi Lampung, dari Gubernur ditujukan ditujukan kepada Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

6. Melaksanakan kebijakan dan petunjuk selanjutnya dari Gubernur.

Tanda tangan wakil peserta FGD

Anda mungkin juga menyukai