1. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1
b. Gambaran Umum Singkat
Industri petrokimia secara umum dapat didefinisikan sebagai industri yang berbahan baku
utama produk minyak bumi dan gas (naphta, kondensat, gas alam), batubara, serta
biomassa, yang mengandung senyawa-senyawa olefin, aromatik, gas sintesa, dan
organik lainnya yang dapat diturunkan dari bahan-bahan tersebut, untuk menghasilkan
produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi daripada bahan bakunya.
2
Industri petrokimia hulu menjadi salah satu industri strategis jika ditinjau dalam struktur
PDB industri manufaktur maupun dalam kontek keterkaitan dengan industri hilir lain
seperti plastik, serat sintetik, karet sintetik, kosmetik, pupuk, tekstil dan lainnya.
Industripetrokimia sangat diuntungkan dengan potensi sumberbahan baku baik itu
minyak bumi, gas alam, batubara dan biomassa di dalam negeri. Industri petrokimia hulu
dikategorikan sebagai jenis industri yang padat modal, padat teknologi dan lahap energi.
Dalam rangka percepatan pertumbuhan industri, pemerintah telah meluncurkan program
Making Indonesia 4.0 dalam rangka Indonesia untuk membangun industri manufaktur
yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Hampir seluruh
sektor manufaktur Indonesia menghadapi tantangan yang serupa mulai dari ketersediaan
bahan baku domestik hingga kebijakan industri. Beberapa faktor yang menghambat
industri Indonesia seringkali bersifat lintas sektoral. Oleh karenanya Making Indonesia
4.0 membuat 10 inisiatif nasional untuk mempercepat perkembangan inudustri
manufaktur di Indonesia.
Salah satu inisiatif adalah perbaikan alur aliran barang dan material. Indonesia saat ini
masih bergantung pada impor bahan baku maupun komponen bernilai tinggi khususnya
di sektor kimia, logam dasar, otomotif dan elektronik. Indonesia akan memperkuat
produksi lokal pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan kapasitas produksi
dan percepatan adopsi teknologi. Indonesia akan mengembangkan rancangan jangka
panjang untuk perbaikan alur aliran barang dan material secara nasional dan menyusun
strategi sumber material.
Pada sektor petrokimia, saat ini Indonesia memiliki visibilitas yang sangat terbatas
terhadap alur aliran barang dan materialnya. Tanpa analisis yang mendalam dan
pengembangan database yang komprehensif, strategi perbaikan alur aliran material
Indonesia akan menjadi kurang optimal dan akan mempengaruhi perkembangan sektor
petrokimia. Oleh sebab itu berdasarkan kondisi-kondisi tersebut perlu dilakukan kegiatan
penyusunan “Peta Jalan (Roadmap) Alur Aliran Material Sektor Petrokimia Tahun
2020 – 2030”
a. Maksud Kegiatan
Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai identifikasi industri petrokimia, menyusun
pedoman dan arah kebijakan serta merumuskan langkah-langkah strategis dan
berkesinambungan pada sektor petrokimia dalam rangka memperbaiki alur aliran
3
material sehingga diperoleh hasil yang efektif dan optimal sehingga mengurangi
ketergantungan pada impor kimia dasar.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah:
1) Untuk memperoleh informasi yang komprehensif dan terkini mengenai alur aliran
material sektor industri petrokimia
2) Untuk memastikan bahwa pasokan bahan domestik Indonesia meningkat secara baik
sampai dengan tahun 2030 dengan cara yang paling efisien secara ekonomis,
misalnya prioritas yang jelas tentang bahan/produk yang akan dipasok di dalam
negeri dengan mempertimbangkan daya saing biaya di pasar global.
3) Untuk memberikan pedoman atau arahan serta strategi dalam perbaikan alur aliran
material sehingga menjadi efektif dan optimal dalam perkembangan sektor petrokimia
4) Untuk menyusun rekomendasi kebijakan/peraturan dan rencana yang dibutuhkan
dalam pengembangan sektor petrokimia
c. Sasaran Kegiatan
Tersedianya peta jalan (roadmap) alur aliran material pada sektor industri petrokimia
tahun 2020 – 2030 dan tersusunnya rekomendasi kebijakan/peraturan dan rencana yang
dibutuhkan dalam pengembangan sektor petrokimia
d. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini adalah Ditjen IKFT, Direktorat Industri Kimia Hulu sebagai
bahan masukan dalam rangka usulan penetapan kebijakan dan penjaminan pasokan
bahan baku industri sektor industri petrokimia, Asosiasi dan Pelaku Usaha industri
petrokimia
a. Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Peta Jalan (Roadmap) Alur Aliran Material Sektor
Petrokimia Tahun 2020 – 2030 dilaksanakan oleh pihak ketiga; perusahaan jasa
konsultan yang mempunyai pengalaman dan/atau pernah mengerjakan dokumen
perencanaan (roadmap) pengembangan sektor industri
b. Tahap Pelaksanaan
1) Penyiapan KAK dan SBK oleh Direktur Industri Kimia Hulu
2) Pelelangan dilakukan oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan)
4
3) Pelaksanaan kajian dilakukan oleh konsultan (Pihak Ketiga)
4) Penilaian hasil kerja konsultan (Pihak Ketiga) dilakukan oleh Tim Teknis yang ditunjuk
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
c. Batasan Kegiatan
Batasan pembahasan ditetapkan pada Penyusunan Peta Jalan (Roadmap) Alur Aliran
Material Sektor Petrokimia Tahun 2020 – 2030 dalam format dokumen Roadmap;
batasan lingkup obyek hanya pada sektor Industri petrokimia
d. Lingkup Wilayah
Pelaksanaan survei dilakukan pada 9 (sembilan) wilayah meliputi Provinsi Sumatera
Utara, Provinsi Banten, Provinsi DKI, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah,
Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua
Barat
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan adalah 3 (tiga) bulan, dengan jadwal
kegiatan sebagai berikut:
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Peta Jalan (Roadmap) Alur Aliran Material sektor
Petrokimia Tahun 2020 – 2030 Tahun Anggaran 2019 adalah pekerjaan kontraktual
yang nantinya dilaksanakan oleh pihak ketiga yang melibatkan tenaga ahli di bidang
masing-masing. Tenaga ahli yang terlibat harus sesuai dengan yang dipersyaratkan
dan disertakan dengan CV, KTP, NPWP, Bukti Setor Pajak, Ijasah terakhir, referensi
6
dari instansi pemberi pekerjaan sebelumnya dan surat pernyataan kesanggupan untuk
ditugaskan pada kegiatan. Perusahaan penyedia harus memiliki ijin usaha Kegiatan
Konsultasi Manajemen, Surat Ijin Jasa Survey (SIUJS) dan memiliki pengalaman pada
bidangnya. Adapun spesifikasi dari tenaga ahli yang dibutuhkan antara lain :
1) Team Leader 1 (satu) orang, dengan pendidikan Strata Dua(S2) jurusan
Teknik/Manajemen lulusan perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dengan
pengalaman kerja selama 5 (lima) tahun;
2) Tenaga Ahli Manajemen Strategik 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu
(S1) jurusan Manajemen/Teknik, dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
3) Tenaga Ahli Mesin 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1) Teknik
Mesin, dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
4) Tenaga Ahli Kimia 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1) Teknik
Kimia/Kimia, dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
5) Tenaga Ahli Industri 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1) Tehnik
Industri dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
6) Tenaga Ahli Ekonomi 1 (satu) orang dengan pendidikanStrata Satu (S1) Ekonomi,
dengan pengalamanselama 5 (lima) tahun;
7) Tenaga Ahli Logistik 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1)
Manajemen/Logistik dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
8) Tenaga Ahli Teknologi Informasi 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu
(S1)Teknologi Informasi dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
9) Tenaga Ahli Kebijakan1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1)Kebijakan
Publik/Ekonomi/Administrasi Negara/Teknologi Perencanaan dengan pengalaman
selama 5 (lima) tahun;
10) Database dan System Analyst 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1)
Teknologi Informasi dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
11) Business Analyst 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1) Teknologi
Informasi/Manajemen dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
12) Programmer 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1) Teknologi
Informasi dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
13) Security Expert 1 (satu) orang dengan pendidikan Strata Satu (S1) Teknologi
Informasi dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
14) Desain Grafik 1 (satu) orang dengan pendidikan Diploma Tiga (D3) Desain Grafis
dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun;
15) Koordinator Surveyor 1 (satu) orang dengan pendidikan minimal Strata Satu
(S1)Teknik/MIPA, dengan pengalaman selama 3 (tiga) tahun;
7
16) Surveyor 25 (dua puluh lima) orang, dengan pendidikan minimal Sarjana Muda atau
D3 Teknik/MIPA, dengan pengalaman selama 3 (tiga) tahun;
17) Staff Quality Control 2 (dua) orang, dengan pendidikan Sarjana Muda atau D3
Teknik, dengan pengalaman selama 3 (tiga) tahun;
18) Staff Administrasi dan umum 2 (dua) orang, dengan pendidikan Sarjana Muda atau
D3 Manajemen/Akuntansi, dengan pengalaman selama 3 (tiga) tahun;
19) Operator Komputer 2 (dua) orang, dengan pendidikan Sarjana Muda atau D3
dengan pengalaman selama 3 (tiga) tahun;
Friddy Juwono