Kesehatan &
Gizi
Pertemuan Peningkatan
kemamPuan keluarga (P2k2)
Program keluarga HaraPan
(PkH)
Panduan teknis Pelaksanaan P2k2
3/29/2018 9:26:45 AM
MODUL Kesehatan & Gizi.indd 1
Modul ini adalah revisi dari modul sebelumnya yang dicetak pada tahun 2014,
yang diterbitkan bersama oleh Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Sosial, TNP2K, AUSAID, dan UNICEF. Revisi modul ini berdasarkan hasil kajian
berbagai laporan kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) dari tahun 2008
hingga 2017, kunjungan lapangan dan ujicoba modul, untuk memperoleh masukan
dari para pendamping dan keluarga penerima manfaat. Modul ini digunakan pada
kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dari PKH yang
diimplementasikan oleh Kementerian Sosial.
Tim penyusun utama adalah konsultan Bank Dunia: Atin Parihatin, Avita A. Usfar,
dan Susie Sugiarti dengan arahan dari Pablo A. Acosta dan Changqing Sun dan
dengan masukan teknis dari Setyo Edi dan Nikendarti Gandini dari World Food
Program serta Elviyanti Martini dari Bank Dunia. Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
Kementerian Sosial telah mengadakan sejumlah kegiatan lokakarya dan diskusi
kelompok terarah untuk menggali masukan yang konstruktif dari Direktorat Gizi
Masyarakat dan Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Pusdiklat
Kementerian Sosial, Bappenas, dan UNICEF. Uji coba di lapangan dilakukan pada
Februari 2018.
Revisi modul ini dilakukan dengan dukungan Kementerian Sosial, Bank Dunia
dan Rapid Social Response Trust Fund. Isi dan metode yang disampaikan di sini
tidak mencerminkan pandangan Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia ataupun
Pemerintah yang mereka wakili.
Untuk reproduksi atau perbanyakan modul ini dan pertanyaan lainnya, mohon
hubungi Kementerian Sosial RI, Jalan Salemba Raya 28, Jakarta 10430.
www.kemsos.go.id
sesi 1 8
PentingnYa giZi & laYanan keseHatan iBu Hamil 8
latar belakang 9
tujuan Pembelajaran 10
Pokok bahasan dan sub Pokok bahasan 11
langkah kegiatan 12
langkah 1: Pembukaan 12
langkah 2: Pentingnya 1000 hari Pertama kehidupan 13
langkah 3: Pentingnya gizi bagi ibu hamil 15
langkah 4: Pemeriksaan kesehatan ibu hamil 18
langkah 5: Pemeriksaan kesehatan setelah melahirkan 20
langkah 6: memastikan ibu dan bayi mendapat layanan jaminan 22
kesehatan nasional
langkah 7: Penutup 24
BaHan Bacaan 25
sesi 2 46
PentingnYa giZi untuk iBu menYusui dan Balita 47
latar belakang 47
tujuan Pembelajaran 47
Pokok bahasan dan sub Pokok bahasan 49
langkah kegiatan 50
langkah 1: Pembukaan 50
langkah 2: diskusi kelompok mengenai asi, mP asi dan Posyandu 50
langkah 3: asi ekslusif 51
langkah 4: mP asi 53
3
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkah 5: kunjungan ke Posyandu 54
langkah 6: gizi ibu menyusui 56
langkah 7: Penutup 58
BaHan Bacaan 59
sesi 3 86
kesakitan Pada anak dan keseHatan lingkungan 87
latar belakang 87
tujuan Pembelajaran 88
Pokok bahasan dan sub Pokok bahasan 88
langkah kegiatan 89
langkah 1: Pembukaan 89
langkah 2: mengenal Penyakit diare 90
langkah 3: mengenal Penyakit kecacingan dan malaria 92
langkah 4: Pentingnya memperhatikan kebersihan diri dan 94
lingkungan
langkah 5: Pentingnya jamban sehat 97
langkah 6: Penutup 98
BaHan Bacaan 99
Permainan 107
1. kata-kata Penyemangat bisa-bisa-bisa, wuuuih 108
bisa…!
108
2. Permainan-Permainan dalam berkenalan
109
3. Permainan untuk mengacak temPat duduk
111
4. Permainan membuat Pasangan/kelomPok
112
5. memilih juru bicara kelomPok
112
6. Penyegaran
4 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
PendaHuluan
5
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Buku Panduan P2k2 keseHatan dan giZi
diBagi menjadi 3 sesi:
2
PENTINGNYA GIZI UNTUK IBU MENYUSUI DAN BALITA
3
KESAKITAN PADA ANAK DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
1
Mengingformasikan pengetahuan kesehatan dan gizi yang terdapat dalam P2K2
2
Memotivasi dan memfasilitasi ibu dan anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan
3
enginformasikan kepada kader Posyandu atau bidan bila ada ibu atau anak yang membutuhkan konseling atau kunjungan
6
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Berikut adalah pesan-pesan kunci yang perlu disampaikan kepada ibu-ibu peserta PkH dan keluarga mereka:
iBu Hamil
1. konsumsi makanan bergizi seimbang, minum air 8-12 gelas per
hari, dan beraktivitas fisik ringan
2. konsumsi tablet tambah darah (ttd) setiap hari selama kehamilan
3. Periksa kehamilan setiap bulan ke pusat kesehatan, minimal 4 kali
4. melahirkan di layanan kesehatan
5. lakukan inisiasi menyusu dini
keseHatan lingkungan
18. cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
19. buang air besar di jamban sehat
20. memastikan rumah tangga mempunyai sumber air bersih
21. buang sampah pada tempatnya
7
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sesi 1
PentingnYa
giZi &
laYanan
keseHatan
iBu Hamil
latar Belakang
sesi ini akan membahas perilaku sehat apa yang perlu dilakukan
selama ibu menjalani masa kehamilan (9 bulan atau 270 hari). untuk
mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca bahan
bacaan yang ada di belakang sesi.
9
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tujuan PemBelajaran
indikator keBerHasilan:
Peserta mamPu:
10
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pokok BaHasan dan suB Pokok BaHasan
2
kehamilan
yang harus
dilakukan selama 2.1. layanan kesehatan pasca
kehamilan dan nifas. kehamilan/masa nifas.
11
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkaH kegiatan
PemBukaan
LANGKAH 1
10
a. ucapkan salam pembukaan dan ucapan terima
kasih kepada peserta yang sudah hadir, ajak
me nit peserta berdoa sebelum memulai pertemuan.
12
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 2 PentingnYa 1000 Hari
Pertama keHiduPan
15 me nit
alat yang diperlukan:
• Film 1.1 - 1000 Hari Pertama kehidupan
• Flipchart 1.1 – dampak kekurangan gizi
• Flipchart 1.2 – Pentingnya 1000 Hari Pertama kehidupan
13
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
yang layak sehingga penghasilannya juga rendah.
ketika berkeluarga, tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan
bergizi dan layanan kesehatan bagi keluarganya.
14
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 3 PentingnYa giZi Bagi iBu Hamil
alat bantu yang diperlukan:
15 me nit
• Film 1.2 – Pentingnya Gizi bagi Ibu hamil
• Flipchart 1.3 dan 1.4 – Isi Piringku
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
f. Tanyakan pada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut,
menurut anjuran bidan:
• Berapa banyak ibu hamil harus makan?
• Makanan apa saja yang harus ada di piring ibu hamil?
• Adakah makanan yang dipantang untuk ibu hamil?
15
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
bagi ibu hamil dengan
gizi seimbang harus
mengandung:
makanan pokok
m e ng a nd u
ng k a r b o h i d
r at . k a r b o h i
kartu pasar
drat
memberikan tenaga bagi tubuh untuk melakukan kegiatan.
contoh karbohidrat adalah beras, jagung, umbi-umbian, sagu.
lauk pauk yang mengandung protein. Protein dibutuhkan
untuk membangun dan memelihara sel dan jaringan tubuh.
contoh protein hewani adalah
ikan, daging ayam, daging sapi,
atau protein nabati seperti kacang-
kacangan, tempe dan tahu.
Protein nabati seperti tempe, tahu,
mengandung serat dan antioksidan
yang melindungi sel tubuh dari
kerusakan.
Buah-buahan yang mengandung
vitamin dan mineral. contohnya
pepaya, jeruk, semangka.
sayuran yang mengandung
vitamin dan mineral. contohnya
bayam, kangkung, wortel. Vitamin
Flipchart 1.3
dan mineral yang berfungsi
menjalankan proses pengaturan metabolisme tubuh.
ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama
kehamilan.
selain itu ibu hamil juga harus banyak minum, 8-12 gelas
per hari.
16
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Letakkan flipchart 1.3 – isi Piringku di lantai.
• Minta anggota kelompok memilih kartu pasar sesuai
isi Piringku.
• Minta kelompok memilih jenis-jenis makanan sesuai
isi Piringku:
Pilih jenis makanan pokok yang mengandung karbohidrat
Pilih jenis yang mengandung proteinnya
Pilih jenis buah-buahannya
Pilih jenis sayurnya
• Jika perlu lakukan secara bergilir dengan 2 kelompok lainnya.
17
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pemeriksaan keseHatan iBu Hamil
LANGKAH 4
alat bantu yang diperlukan:
15 me nit
• Film 1.3 Pemeriksaan kesehatan ibu hamil
• Flipchart 1.4 – Kapan Periksa Kehamilan?
• Flipchart 1.5 – Layanan Kesehatan Ibu Hamil
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
c. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut:
• Kemana mereka membawa ibu tersebut?
• Apakah peserta ketika hamil juga pergi ke Puskesmas?
• Berapa kali ibu hamil harus menemui bidan selama kehamilan?
• Layanan apa saja yang diterima oleh ibu hamil di Puskesmas?
19
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 5 Pemeriksaan keseHatan
setelaH melaHirkan
15 me nit
alat bantu yang diperlukan:
• Film 1.5 Pemeriksaan Kesehatan setelah melahirkan
• Flipchart 1.6 – Layanan Kesehatan Ibu Hamil
• Flipchart 1.7 – Gizi bagi anak baru lahir dan ibu
menyusui
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
c. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut:
• Di mana ibu hamil harus melahirkan?
• Apakah setelah melahirkan ibu hamil harus periksa kesehatan?
Berapa kali?
d. sampaikan pesan:
• Melahirkan di layanan kesehatan
dan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih, agar jika terjadi masalah dalam
persalinan bisa segera ditangani.
tanda bahaya pada persalinan ada di
buku Pintar kesehatan dan gizi halaman
15.
• Gunakan flipchart 1.6 untuk
menjelaskan pelayanan kesehatan ibu
nifas setelah melahirkan: Flipchart 1.6
Pertama: 6 jam-3 hari setelah melahirkan
kedua: hari ke 4-28 hari setelah melahirkan
ketiga: hari ke 29-42 hari setelah melahirkan
• Jelaskan informasi pelayanan kesehatan ibu nifas ada di Buku
20 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pintar kesehatan dan gizi. ibu harus
menghubungi petugas kesehatan
jika mengalami tanda bahaya nifas.
tanda bahaya nifas ada di buku Pintar
kesehatan dan gizi halaman 16.
21
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 6 memastikan iBu dan BaYi
mendaPat laYanan jaminan
15 me nit
keseHatan nasional
alat bantu yang diperlukan:
• Film 1.5 – JKN
• Flipchart 1.8 – Kartu Keluarga dan
kartu indonesia sehat (kis)
5
alat bantu yang diperlukan:
• Flipchart 1.10 – Pesan untuk Ibu Hamil
m enit
d. berdoa bersama.
24
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
BAHAN BACAAN SESI 1
masalah kesehatan dan gizi pada ibu dan anak sangat penting. lebih
dari sepertiga kematian bayi dan anak, serta 11% beban penyakit
25
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
di dunia disebabkan karena kekurangan gizi pada ibu hamil dan
anak. dampak kekurangan gizi pada ibu hamil sangat serius, karena
gangguan pertumbuhan sejak dalam kandungan akan berakibat
secara fisik, mental dan intelektual pada bayi yang dilahirkan. Selain
bayi dilahirkan pendek dan sangat kurus, jika bayi tersebut dapat
hidup akan tumbuh dan berkembang di bawah normal akan
mengalami kehidupan dengan ketidakmampuan, ketika menjadi
dewasa bertubuh pendek dan mempunyai tingkat kecerdasan dan
produktivitas rendah. untuk perempuan, akan menjadi remaja dan
calon ibu hamil yang akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
dan juga pendek. anak kurang gizi telah terbukti berkorelasi
bermakna dengan kejadian penyakit tidak menular (Ptm). apabila
masalah anak pendek tidak segera ditanggulangi, akan berpotensi
meningkatkan kematian akibat Ptm di masa mendatang. Pada saat
ini indonesia masih mengalami prevalensi anak pendek yang cukup
tinggi yaitu sebesar 37,2%. dengan menyadari betapa kompleksnya
akibat masalah gizi sehingga penanganan masalah gizi memerlukan
kerjasama semua pemangku kepentingan.
27
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
1 mengaPa 1000 Hari
keHiduPan sangat Penting
Pertama
status gizi dan kesehatan ibu sebagai penentu kualitas sumber daya
manusia, semakin jelas dengan adanya bukti bahwa status gizi dan
kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilan dan saat menyusui
merupakan periode yang sangat kritis. Periode 1000 hari, yaitu 270
hari selama kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang
dilahirkan, merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan
terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat
dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi
juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia
dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja
yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas
ekonomi.
1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas di mana
kegiatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi pada
ibu dan anak adalah:
a. inisiasi menyusu dini (imd), saat bayi lahir segera diletakkan di
perut/dada ibu sehingga bayi akan secara naluriah mencari dan
mengisap puting susu ibu, biasanya dalam waktu 60 menit.
b. menyusui bayi dengan asi eksklusif (asi saja) selama 6 bulan
pertama. seorang ibu yang bekerja tetap dapat memberikan
asi eksklusif tanpa meninggalkan tempat kerja karena asi dapat
diperah dan disimpan.
c. Pemberian mP asi (makanan Pendamping asi) setelah 6 bulan.
makanan dibuat dari bahan makanan yang sama dengan yang
dimakan keluarga, dengan jumlah dan konsistensi yang bertahap
sehingga anak pada usia 1 tahun sudah mengonsumsi makanan
yang sama dengan anggota keluarga.
d. lanjutkan asi sampai 2 tahun.
e. imunisasi untuk pencegahan penyakit menular.
f. membiasakan cuci tangan dengan air bersih dan sabun serta
pencegahan dan penanggulangan malaria pada ibu hamil.
jika semua hal tersebut dilakukan pada ibu hamil, bayi dan anak di
bawah usia dua tahun terbukti berdampak pada penurunan kematian
28
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
anak. kematian anak balita turun sebesar 19 persen karena
pemberian asi eksklusif dan pemberian mP asi yang tepat dan baik.
jika kita memberikan perhatian dan tindakan yang tepat semasa ibu
hamil, ibu menyusui, bayi dan anak baduta, akan terjadi penurunan anak
stunting (tinggi tidak sesuai umur). kesehatan janin dalam kandungan
dan bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada kondisi kesehatan dan
gizi ibu hamil, sebelum hamil, bahkan sebelum menikah.
karena itu, perbaikan kondisi gizi dan kesehatan akan lebih baik jika
dilakukan juga kepada remaja, untuk mempersiapkan tingkat kesehatan
dan gizi remaja yang optimal. remaja puteri perlu diperhatikan agar
mereka sudah siap saat menjadi calon pengantin dan saat memasuki
masa kehamilan. riset kesehatan dasar (riskesdas) 2010 membuktikan
1 dari 2 anak yang lahir dari keluarga paling miskin di indonesia
mengalami pendek, dibandingkan dengan kelompok penduduk kaya,
ditemukan hanya 1 dari 4 anak tergolong anak pendek.
31
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kenali keHamilan risiko tinggi
kehamilan risiko tinggi adalah suatu proses kehamilan yang memiliki
risiko lebih tinggi dan lebih besar dari kehamilan normal, baik itu bagi
sang ibu maupun janin yang dikandungnya, selama masa kehamilan,
melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan
persalinan dan nifas normal. sehingga dapat terjadi penyakit ataupun
kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan
satu atau lebih faktor risiko, sedangkan ibu hamil risiko rendah bila
pada pemeriksaan tidak ditemukan faktor risiko. namun bukan tidak
mungkin dalam perjalanan persalinan dan kehamilan, ibu hamil risiko
rendah dapat berubah menjadi risiko tinggi, oleh karena itu diperlukan
suatu pemeriksaan rutin selama periode kehamilan dan proses
melahirkan.
A. Faktor Ibu
• ibu hamil dengan usia > 35 tahun atau < 18 tahun (di bawah
20 tahun)
semakin tua umur wanita maka kualitas sel telur yang dihasilkan
juga menurun, sehingga risiko melahirkan bayi dengan kelainan/
cacat sangat besar terjadi. sementara jika usia ibu di bawah 20
tahun selain kesiapan psikologis yang biasanya belum terjadi,
organ reproduksi remaja juga belum matang untuk menerima
kehamilan.
• Kehamilan kelima atau lebih
jumlah anak yang terlalu banyak akan berhubungan dengan
sistem alat reproduksi
• kehamilan dengan jarak > 5 tahun atau < 2 tahun
alat reproduksi memerlukan waktu pemulihan untuk dapat
berfungsi dengan sempurna. waktu yang dibutuhkan untuk
masa pemulihan ini minimal 2 tahun.
32
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• tinggi badan ibu < 145 cm
tinggi badan seseorang mempengaruhi bentuk panggul
seseorang. tinggi badan yang kurang dari 145 cm berisiko
terjadinya panggul sempit sementara panggul merupakan
jalan lahir bagi bayi. bayi dapat lahir lancar apabila jalan yang
dilaluinya tidak ada hambatan. apabila jalan untuk lahir sempit
dan tidak sesuai dengan ukuran bayi, maka dapat dipastikan
bayi tidak bisa dilahirkan secara normal.
• lingkar lengan atas < 23,5 cm) atau terlalu gemuk (obesitas).
• kehamilan dengan penyakit penyerta (Hipertensi/
tekanan darah tinggi, diabetes mellitus/ kencing manis,
tiroid, jantung, Paru, ginjal, infeksi, anemia (kuran kada
hemoglobin dalam darah) dan penyakit sistemik lainnya)
ataupun kebiasaan ibu merokok, mengonsumsi alkohol serta
obat-obatan yang membahayakan janin.
• kehamilan dengan mioma uteri atau kista ovarium atau
sering terjadi keguguran sebelumnya.
• Kehamilan dengan riwayat bedah caesar sebelumnya.
B. Faktor Janin
• Kelainan letak janin (sungsang, lintang, oblique/diagonal,
presentasi muka)
• Janin besar (taksiran berat janin > 4000 gram)
• Janin ganda (kembar)
• Janin dengan pertumbuhan yang terhambat
• Janin kurang bulan (prematur)
• Janin dengan cacat bawaan/kelainan kongenital
• Janin meninggal dalam rahim.
33
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
3 PelaYanan keseHatan seBelum melaHirkan
anc atau Ante Natal Care (ante=sebelum, natal=kelahiran)
adalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan (bidan atau dokter) kepada ibu selama masa kehamilan
untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
memberikan asi, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
35
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
6. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi
Tetanus Toksid (TT) Bila Diperlukan
imunisasi tt untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi,
ibu hamil harus mendapat imunisasi tt. Pada saat kontak
pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi t-nya. Pemberian
imunisasi tt pada ibu hamil, sesuai dengan status imunisasi
t ibu saat ini.
9. Tatalaksana/Penanganan Khusus
berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan
pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan
kewenangan tenaga kesehatan. kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
37
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
5 inisiasi
(imd)
kolostrum
menYusu
&
dini
manFaat
Proses imd dibantu oleh bidan atau dokter terlatih yang menangani/
menolong persalinan serta dapat melibatkan keluarga pasien seperti
suami, ibu, kakak, dan yang lainnya. Penyelenggara Fasilitas Pelayanan
kesehatan wajib mendukung pelaksanaan imd terhadap bayi yang baru
lahir.
manfaat kolostrum:
1. membantu tubuh bayi membentuk daya tahan terhadap infeksi.
2. Penting untuk pertumbuhan usus karena akan membuat lapisan
yang melindungi dan mematangkan dinding usus bayi.
kematian bayi lahir hidup dalam masa 28 hari sejak kelahiran yang
sebagai tingkat kematian neonatal (neonatal mortality rate) dilaporkan
terjadi di seluruh dunia. begitu juga dengan kematian ibu karena
komplikasi pasca persalinan cukup tinggi. tujuan pemeriksaan
pasca persalinan (Pnc) adalah:
a. menjaga kesehatan ibu dan bayinya.
b. melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayinya.
c. memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat.
39
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Persyaratan/kewajiban ibu nifas dan ibu menyusui adalah:
1. minum lagi kapsul vitamin a warna merah pada hari kedua sesudah
melahirkan. jarak minum kapsul pertama dan kedua minimal
24 jam.
2. memperoleh pelayanan kesehatan minimal 3 kali, pada mg i, ii
dan Vi setelah melahirkan.
3. memperoleh dan mengonsumsi 1 tablet tambah darah setiap
hari selama 40 hari, atau sesuai anjuran dari tenaga kesehatan jika
menderita kurang darah akibat perdarahan saat melahirkan.
4. memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang menyusui eksklusif dan pemberian mP asi saat bayi
sudah berusia 6 bulan.
5. membawa bayi/anak 1 kali sebulan ke posyandu atau puskesmas
untuk penimbangan berat badan bayi/anak dan memperoleh
nasehat rangsangan perkembangan bayi/anak sesuai umur.
6. Jika grafik berat badan bayi/anak pada KMS mendatar atau
menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau
kenaikan berat badan kurang dari kenaikan berat minimal, ibu
memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang pemberian asi dan mP asi yang baik.
7. menggunakan alat kontrasepsi sesuai anjuran petugas kesehatan
untuk mencegah kehamilan sampai bayi berusia minimal 2 tahun
atau menggunakan alat kontrasepsi permanen jika anak sudah
cukup (2 atau 3 anak saja).
8. memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang kebersihan diri dan sanitasi lingkungan.
9. memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang perawatan bayi/anak, termasuk jika bayi/anak sakit, baik
demam, diare maupun menderita isPa.
10. mencegah polusi udara dalam rumah dengan selalu membuka
jendela rumah terutama di pagi hari agar sinar matahari masuk ke
dalam rumah.
11. mengonsumsi garam beriodium yang dibubuhkan pada setiap
masakan di rumah.
12. tidak merokok dan melarang anggota keluarga merokok di dalam
rumah.
40
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Peserta
Jika muncul tanda-tanda di atas, ibu nifas segera dibawa ke fasilitas kesehatan
41
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan
pemasukan zat gizi serta memperlancar sistem metabolisme di dalam
tubuh. mempertahankan berat badan normal bagi orang dewasa atau
pemantauan perkembangan berat dan tinggi badan sesuai dengan
pertambahan umur bagi anak dapat mencegah masalah gizi.
42
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
piringku). separuh lainnya dengan makanan pokok dan lauk-pauk.
secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai
vitamin, mineral, dan serat pangan. Vitamin dan mineral berperan
sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh.
konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menjaga
kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah,
pencegahan penyakit tidak menular kronik, serta menurunkan risiko sulit
buang air besar.
4
batasi minum kopi.
44
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pesan giZi untuk iBu Hamil
• makanlah air
• jika mual, muntah dan tidak
dengan pola gizi minum
nafsu makan, pilihlah makanan
seimbang dan ibu
yang tidak berlemak dalam
bervariasi, 1 porsi hamil
porsi
lebih banyak dari 10
kecil tapi sering. contoh: buah,
sebelum hamil. gelas
roti, ubi, singkong, biskuit.
per
• tidak ada
hari. • angan minum-
pantangan
minuman keras
makanan
dan merokok.
selama hamil.
• cukupi • jika minum
kebutuhan air obat, tanyakan
minum pada saat kepada petugas
hamil. kebutuhan kesehatan.
45
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sesi 2
PentingnYa
giZi untuk
iBu menYusui
dan Balita
latar Belakang
saat bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan, bayi hanya diberi asi (air
susu ibu) saja, tanpa makanan atau minuman lainnya. asi saja sudah
cukup dan sesuai dengan perut bayi yang masih sangat kecil. memberi
asi saja selama 6 bulan pertama akan melindungi bayi dari berbagai
macam penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. ibu yang
memberi asi saja kepada bayi selama 6 bulan pertama dan tidak pernah
mengalami menstruasi, akan terhindar dari kehamilan. asi harus terus
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. asupan gizi yang dimakan ibu
menyusui perlu beraneka ragam dan lebih banyak karena akan
digunakan untuk kesehatan ibu dan produksi asi. setelah berusia 6
bulan, bayi diberi mP asi (makanan Pendamping) asi dengan
memperhatikan frekuensi (berapa kali dalam sehari), jumlah, kepekatan,
dan variasi makanan, pemberian makan yang aktif/responsif, serta
kebersihan makanan. cobalah untuk memberikan makanan yang
bervariasi setiap kali makan. bawa anak ke Posyandu setiap bulannya
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
tujuan PemBelajaran:
Peserta diharapkan mampu mempraktikkan pemberian asi dan
makanan bergizi bagi ibu dan anak sesuai usia dan kebutuhannya.
untuk mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca
bahan bacaan yang ada di belakang sesi.
47
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
indikator keBerHasilan:
Peserta mamPu:
1
Memahami pentingnya ASI SAJA bagi bayi usia 0-6 bulan dan ASI sampai usia 2 tahun.
2
Memahami bahaya memberikan makanan/minuman pada bayi sebelum usia 6 bulan.
3
Memahami pentingnya ASI bagi bayi usia 0-6 bulan sampai dengan usia 2 tahun.
4
Memahami makanan pendamping ASI bagi anak mulai usia 6 bulan.
6
Memahami pentingnya layanan Posyandu dan layanan kesehatan lainnya.
48
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pokok BaHasan dan suB Pokok BaHasan
1
1.2. bahaya memberikan
makanan/minuman pada bayi
sebelum usia 6 bulan.
1.3. Pentingnya asi bagi bayi usia
0-6 bulan sampai dengan usia
2 tahun.
2 MP ASI
anak mulai usia 6 bulan.
2.2 memahami makanan bergizi
seimbang bagi ibu menyusui.
3
layanan kesehatan
Posyandu lainnya.
3.2 Peserta memahami
pentingnya layanan
Posyandu.
4.1 Pentingnya gizi bagi ibu
49
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkaH kegiatan
LANGKAH 1 PemBukaan
10 me nit
alat bantu yang diperlukan:
• Flipchart 2.1 – ASI Eksklusif
15 me nit
a. minta peserta untuk ngobrol dengan membagi
peserta ke dalam 4 kelompok: asi, bubur,
Posyandu, dan sayuran.
50
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Masalah apa yang mereka hadapi dalam menyusui?
Apakah mereka juga memberikan makanan/minuman lain selain
ASI?
15 me nit
• Film 2.1 – ASI Eksklusif
• Flipchart 2.1 – ASI Eksklusif
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
51
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
d. Putar film 2.1 tentang asi eksklusif.
52
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 4 mP asi
alat bantu yang diperlukan:
15 me nit
• Film 2.2 – MP ASI
• Flipchart 2.2 – MP ASI
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
e. Tanyakan pada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut.
berikan 2-3 peserta untuk menjawab
• Mulai umur berapa MP ASI diberikan pada anak?
• Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan MP ASI?
• Bagaimana menjaga kebersihan MP ASI?
53
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Ajari anak makan sendiri dari sendok dan minum sendiri dari
gelas.
• Perhatikan kebersihan makanan.
15 me nit
• Film 2.3 – Kunjungan Ke Posyandu
• Flipchart 2.3 – Layanan di Posyandu
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
e. Tanyakan pada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut.
minta 2-3 peserta untuk menjelaskan:
• Apa saja yang biasanya dilakukan di Posyandu?
• Mengapa anak perlu dibawa ke Posyandu?
54
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
f. sampaikan pada peserta, bila mereka ingin
mempelajari lebih lanjut, mereka dapat melihat
buku Pintar kesehatan dan gizi halaman 37
untuk imunisasi dan pemberian vitamin a,
serta mulai halaman 38 untuk pemenuhan gizi
dan perkembangan anak.
55
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
giZi iBu menYusui
LANGKAH 6 alat bantu yang diperlukan:
15
Film 2.4 – Gizi Ibu Menyusui
Flipchart 2.4 – Isi Piringku Ibu Menyusui
Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
menit
56
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Kenapa ibu Lili makannya tetap banyak walaupun bayi makannya
sedikit?
57
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 7 PenutuP
alat bantu yang diperlukan:
m 5 enit
• Flipchart 2.5 – Pesan untuk Ibu Menyusui
a. Pedoman giZi
seimBang Bagi iBu
menYusui
Prinsip gizi seimbang bagi ibu
menyusui dan balita dapat mengikuti
prinsip secara umum, yaitu
mengonsumsi makanan beragam,
membiasakan perilaku hidup bersih,
melakukan aktivitas fisik, dan
memantau berat badan (lihat gambar
tumpeng gizi seimbang pada sesi
1). ibu menyusui membutuhkan zat
gizi yang lebih banyak dibandingkan
dengan keadaan tidak hamil atau tidak menyusui untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi bayi serta untuk mengganti zat gizi ibu yang
dikeluarkan melalui asi. tidak semua zat gizi yang diperlukan
anak dapat dipenuhi dari simpanan zat gizi ibu, oleh karena itu harus
didapat dari konsumsi pangan ibu setiap hari.
ertahankan kualitas asi, ibu menyusui perlu memenuhi kebutuhan protein, zat besi, asam folat, vitamin a, b1, b2, b3, b6, vitamin
59
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
ikan, susu, telur, ikan teri, kacang-kacangan,tahu, sayuran hijau, daun katuk atau daun torbangun. sebagai contoh, wanita
minumlah air putih yang lebih banyak, 12-13 gelas atau 3 liter per hari.
batasi minum kopi, gula, dan garam.
60
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
cara merawat BaYi Baru laHir:
1. bayi baru boleh dimandikan sesudah 6 jam, bungkus bayi dengan
kain kering dan ganti kainnya segera jika basah.
2. berikan asi yang keluar pertama, disebut kolostrum, berwarna
kekuningan mengandung zat kekebalan tubuh. jangan dibuang,
berikan langsung kepada bayi.
3. berikan hanya asi sampai bayi berumur 6 bulan. ibu menyusui perlu
diberi nasihat bahwa bayi harus disusui dengan posisi kepala dan
badan dalam satu garis lurus, wajah bayi menghadap ke payudara.
Payudara kanan dan kiri digunakan bergantian. menyusui bayi bisa
dalam posisi duduk maupun berbaring dengan santai. susuilah bayi
sesering mungkin termasuk pada malam hari. susui bayi sesering
mungkin semau bayi, jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan
lalu susui. gunakan kedua payudara secara bergantian untuk
memberikan asi yang optimal.
3. jaga tali pusat selalu bersih, kering dan biarkan terbuka
(jangan dibungkus).
4. jika berat lahir <2.500 g, berarti termasuk bayi berat lahir rendah,
membutuhkan lingkungan yang hangat untuk mempertahankan
suhu tubuhnya dan pemberian asi. hal ini diperoleh dengan
perawatan yang efektif dan efisien yaitu perawatan metoda
kanguru (dengan menjaga bayi tetap kontak kulit dengan kulit
ibu/ayahnya, dekap bayi di dada ibu/bapak/anggota keluarga
lain). metoda kanguru dilakukan sampai berat badan bayi > 2.500
g atau bayi tidak nyaman. jangan tidurkan bayi di tempat dingin
atau banyak angin.
61
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tanda-tanda BaYi Baru laHir Yang tidak seHat:
segera bawa bayi ke bidan/petugas kesehatan di fasilitas kesehatan
jika muncul salah satu tanda sebagai berikut:
1. tidak mau menyusu.
2. lemah.
3. napas cepat (lebih dari 60 kali per menit).
4. merintih atau menangis terus-menerus.
5. kejang-kejang.
6. kulit dan mata bayi kuning.
7. demam/panas tinggi.
8. tali pusat kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah.
9. mata bayi bernanah.
10. diare/buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari.
11. tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat.
62
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kencang, perlu dikosongkan dengan diperah untuk disimpan. hal
ini agar payudara tetap memproduksi asi yang cukup.
PeraH asi
jika ibu bekerja atau terpaksa meninggalkan bayi, asi tetap dapat
diberikan kepada bayi, dengan cara memberikan asi perah.
63
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
pendingin, bukan di dekat pintu agar tidak mengalami perubahan
dan variasi suhu. bila tidak ada lemari pendingin, asi perah bisa
disimpan di dalam termos yang berisi es untuk jangka waktu 24 jam.
• Padat energi, protein dan zat gizi mikro (zat besi, Zink, Kalsium,
Vitamin a, c, Folat).
• Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam,
penyedap rasa, pewarna dan pengawet.
• Mudah ditelan dan disukai anak.
• Tersedia secara lokal dan harga terjangkau.
64
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Panduan mP asi
BeraPa
Bentuk BeraPa kali
umur BanYak setiaP
makanan seHari
kali makan
BeraPa
Bentuk BeraPa kali
umur BanYak setiaP
makanan seHari
kali makan
9-12 anak.
• Makanan
• Makanan
selingan 1-2 kali
bulan selingan yang sehari.
dapat dipegang
anak diberikan
di antara waktu
makan lengkap.
65
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pemberian makan secara aktif/responsif:
1. bayi di atas 6 bulan perlu waktu untuk terbiasa dengan makanan lain
selain asi
2. ibu harus sabar dan memberikan dorongan kepada bayi untuk mau
makan
3. jangan memaksa bayi untuk makan
4. gunakan piring tersendiri untuk memberi makan bayi untuk
memastikan ia makan seluruh makanan yang diberikan
66
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
anak umur 12-23 Bulan
.
di atas umur 2 tahun:
• lanjutkan beri makanan orang dewasa.
• tambahkan porsinya menjadi 1 piring.
• beri makanan selingan 2 kali sehari.
• jangan memberikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab
bisa mengurangi nafsu makan.
67
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
anak usia 2-6 taHun (6 taHun 11 Bulan 29 Hari)
68
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kecukupan ini sebagian dapat dipenuhi dari asi. membiasakan
anak minum air putih lebih baik daripada air bergula seperti sirup,
minuman kaleng atau kotak.
7. sajikan pada balita selagi makanan hangat, cuci tangan anak
sebelum makan dan gunakan peralatan makan yang bersih.
69
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
e. PelaYanan PosYandu
imunisasi
anak usia 29 hari sampai 11 bulan perlu diberikan imunisasi lengkap.
imunisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan
dengan suntikan dan tetesan untuk melindungi bayi dan balita dari
berbagai penyakit menular (agar tidak tertular/sakit), atau tidak menjadi
parah. bayi yang akan diimunisasi harus dalam keadaan sehat, namun
batuk pilek ringan bukan merupakan halangan untuk mendapatkan
imunisasi.
9 bulan Campak
70
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
imunisasi PenYakit Yang Bisa dicegaH
Hepatitis B Hepatitis B (kerusakan hati)
BCG TBC ( tuberculosis) yang berat
Polio, IVP Polio (lumpuh layuh pada tungkai kaki dan lengan)
Difteri (penyumbatan jalan napas)
Batuk rejan/batuk seratus hari
Tetanus
DPT HB HIB Hepatitis B yang menyebabkan kerusakan
Hati
Infeksi HIB menyebabkan meningitis
(radang selaput otak)
Vitamin a
Vitamin a merupakan salah satu jenis zat gizi mikro yang menjadi
komponen utama pendukung fungsi organ penglihatan serta
pertumbuhan. Vitamin a bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan diare, serta
memelihara jaringan agar berfungsi normal terutama jaringan mata.
Vitamin a disimpan dalam hati. dalam keadaaan normal cadangan
vitamin a dalam hati dapat bertahan hingga enam bulan. apabila
simpanan vitamin a dalam tubuh kurang dari kebutuhan, dapat terjadi
masalah kurang Vitamin a (kVa). untuk mencukupi kebutuhan vitamin a
pada anak 6-59 bulan, selain dari makanan perlu mendapat
suplementasi kapsul vitamin a dosis tinggi (kapsul warna merah) setiap
6 bulan sekali (bulan Februari dan agustus). Vitamin a didapatkan di
Posyandu dan sarana fasilitas kesehatan seperti Puskesmas,
Puskesmas Pembantu (Pustu), Polindes/Poskesdes, balai pengobatan,
praktik dokter/bidan swasta, serta taman kanak-kanak, Pos Paud,
tempat penitipan anak, dll.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 71
tanda dan gejala kVa:
1. Penurunan kemampuan melihat jelas pada cahaya yang redup,
disebut juga rabun senja, dengan ditandai sering menabrak benda
di sekitarnya akibat penglihatan yang kurang.
2. bagian putih mata kering, kusam, tidak bersinar.
3. jika berlanjut tanpa pengobatan akan terdapat bercak seperti busa
sabun pada bagian putih mata.
jika ditemukan anak dengan salah satu tanda seperti di atas, segera
dibawa ke Puskesmas atau beritahu petugas kesehatan terdekat.
4. sesudah bayi berumur 6 bulan, mendapat satu kali suplemen
vitamin a 100.000 si, kapsul berwarna biru.
kapsul Biru
kapsul merah
untuk anak umur
untuk anak umur 1-5 tahun
6-11 bulan
berikan 2 kali dalam setahun
73
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
diisi oleh keluarga/kader kesehatan, beri tanda
(centang/rumput):
74
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
2. jika sudah tumbuh gigi, gosok gigi dengan pasta gigi dan sikat gigi
kecil, jangan biasakan makan manis dan lengket, dan periksakan
gigi setiap 6 bulan sekali ke Puskesmas.
3. jauhkan anak dari asap rokok dan asap dapur, bersihkan rumah dan
lingkungan anak bermain dari debu dan sampah.
4. di daerah endemis malaria, bayi harus tidur di dalam kelambu
berinsektisida.
5. jauhkan anak dari bahan/benda berbahaya.
Penyebab:
1. konsumsi makanan tidak sesuai kebutuhan dan ketidakseimbangan
konsumsi energi dan protein.
2. menderita penyakit infeksi karena imunisasi tidak lengkap sehingga
daya tahan menurun.
3. bayi tidak mendapat asi eksklusif dan atau asi tidak dilanjutkan
sampai usia 2 tahun.
75
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
4. tidak mendapat mP asi yang tepat dan baik.
5. berat badan bayi tidak dipantau secara teratur sehingga terlambat
mendeteksi bahwa anak menderita kekurangan gizi.
akibat:
1. Pertumbuhan fisik dan perkembangan otak terhambat.
2. rentan terhadap penyakit infeksi.
3. daya adaptasi lingkungan rendah.
4. berisiko menderita penyakit tidak menular pada usia dewasa.
Pencegahan:
1. ibu saat hamil dalam kondisi sehat, tidak menderita kek dan
kurang darah.
2. Pemantauan berat badan anak secara teratur di Posyandu.
3. menerapkan pesan yang diterima saat konseling asi eksklusif dan
mP asi.
4. menambahkan zat gizi berupa tabur gizi yang dibubuhkan pada
makanannya.
5. mendapat kapsul vitamin a setiap 6 bulan.
6. mendapat imunisasi dasar lengkap.
Penanggulangan:
1. Pemeriksaan klinis di fasilitas kesehatan terdekat.
2. Pemulihan gizi di Pusat Pemulihan gizi ‘therapeutic Feeding center’
3. Pemberian 1 kapsul vitamin a warna merah pada saat awal anak
terdeteksi gizi kurang/gizi buruk dan selanjutnya mendapat 1
kapsul vitamin a setiap bulan Februari dan agustus.
4. cek dalam kms apakah sudah mendapat imunisasi dasar lengkap,
jika belum, laporkan kepada petugas kesehatan.
5. jika anak gizi kurang/gizi buruk telah dipulihkan kondisi gizinya,
keluarga harus tetap memberikan makanan yang bergizi sehingga
tidak jatuh kembali ke kondisi gizi buruk. Peran masyarakat sekitar
untuk mendukung pemulihan gizi sangat penting.
76
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
MASALAH KEKURANGAN
GIZI PADA BALITA
anak Pendek
Pendek ‘stunting’ adalah kondisi panjang/tinggi badan anak di bawah
standar dibandingkan anak seusianya. dua dari 5 anak di indonesia
dilahirkan pendek, kejadian ini terkait dengan berat lahir yang juga
rendah. tingginya anak pendek di indonesia terkait dengan tingginya
kematian dan ketidakmampuan anak tumbuh kembang dengan
normal. kekurangan gizi yang terjadi sejak masa janin dan balita akan
menyebabkan gangguan tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi
juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia
dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja
yang tidak kompetitif dan berakibat pada rendahnya produktivitas
ekonomi.
77
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tanda:
Pengukuran panjang badan dilakukan pada anak usia 0-24 bulan dalam
keadaan anak telentang, sedangkan tinggi badan diukur pada anak usia
2-5 tahun dalam keadaan anak berdiri.
1. indeks Panjang badan menurut umur (Pb/u) atau tinggi badan
menurut umur (tb/u) di bawah ambang batas standar.
2. standar Pb/u dan tb/u anak perempuan dan anak laki-laki
tercantum dalam kepmenkes nomor 1995 tahun 2010 tentang
standar antropometri Penilaian status gizi anak (tabel Pb/u anak
0-24 bulan dan tb/u anak 24-60 bulan).
Penyebab:
1. wanita hamil yang menderita kek dan kurang darah sangat
berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (kurang
dari 2.500 g). bayi dengan berat badan lahir rendah berisiko
mengalami pertumbuhan terhambat atau stunting.
2. kondisi ini terjadi pada ibu yang melahirkan pada usia remaja (15-19
tahun).
3. bayi pendek juga dilahirkan dari ibu yang tingginya <150 cm.
4. bayi akan tetap pendek dibanding anak lain seusianya jika tidak
diberikan asi eksklusif.
akibat:
1. anak stunting mengalami hambatan pertumbuhan sehingga
mempunyai fisik yang pendek sampai dewasa.
2. Perkembangan sel otak terhambat sehingga kecerdasannya kurang
dibanding anak seusianya yang tidak pendek.
3. meningkatkan risiko menderita penyakit tidak menular seperti
kencing manis dan hipertensi di usia dewasa.
4. Perempuan pendek akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Pencegahan:
1. calon pengantin dan ibu pra-hamil harus berada pada status gizi
baik dan tidak menderita kurang darah. untuk mempersiapkan hal
ini, calon pengantin harus mengatur pola konsumsi makanan yang
78
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
beraneka ragam dan bergizi seimbang.
2. menunda kehamilan pada remaja sampai mereka berusia 20 tahun,
sehingga tubuhnya sudah siap menghadapi kehamilan.
3. semua ibu hamil harus mengkonsumsi 1 tablet tambah darah setiap
hari selama kehamilannya, minimal 90 tablet berturut-turut.
4. ibu hamil minum 1 tablet suplemen multipel mikronutrien (mmn)
setiap hari selam kehamilannya.
5. ibu hamil yang menderita kek harus mendapat makanan
tambahan pemulihan.
Penanggulangan:
1. Pastikan pemberian asi eksklusif pada bayi stunting.
2. Pemberian mP asi yang tepat dan baik mulai anak berumur 6 bulan,
dengan penambahan tabur gizi pada makanan.
3. Pemberian asi dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun.
4. Pemberian 1 kapsul vitamin a warna merah (200.000 si) saat
pertama kali dideteksi.
5. selanjutnya mendapat 1 kapsul vitamin a warna merah 2 kali dalam
setahun pada bulan Februari dan agustus.
6. Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan setiap bulan di Posyandu.
7. cek kms untuk imunisasi dasar lengkap.
anak kegemukan
anak gemuk jika berat badannya berada pada
lajur kuning atas pada kms, sedangkan anak
dinyatakan sangat gemuk (obese) jika berat
badannya telah melampaui lajur kuning atas.
gemuk dapat terjadi karena penumpukan
lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat
badan seseorang melebihi normal. akibatnya
adalah meningkatnya risiko menderita
penyakit degeneratif pada usia dewasa
muda, seperti tekanan darah tinggi, jantung,
penyakit kencing manis.
79
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tanda dan gejala:
1. tampak lebih besar dari anak seusianya.
2. kurang gesit.
3. kecenderungan banyak makan atau ngemil.
4. berat badan pada kms berada pada lajur kuning bagian atas atau
di atasnya.
Penyebab:
1. konsumsi makanan berlebihan dan tidak seimbang (kebiasaan
makan yang berlebih pada keluarga yang diikuti oleh anak).
2. gangguan metabolik.
3. Kurang melakukan aktivitas fisik.
4. berat badan bayi/anak tidak dipantau rutin sehingga terlambat
mendeteksi kelebihan berat badan.
g. keseHatan remaja
masalah kesehatan dan gizi pada remaja putri meliputi kurang gizi dan
kurang darah/anemia. kurus terjadi karena dipicu oleh nilai kurus
sebagai bentuk ideal bagi seorang remaja putri, sehingga mereka
mengurangi konsumsi makanan, sementara aktivitas remaja cenderung
meningkat. asupan gizi yang tidak seimbang akan membuat remaja
rentan terhadap
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 81
anemia. untuk itu diperlukan upaya pencegahan agar tercapai status gizi
dan kesehatan yang optimal, terutama untuk menyiapkan diri sebelum
menikah dan sebelum hamil agar bayi yang dikandungnya kelak dalam
kondisi sehat optimal.
tanda-tanda:
1. remaja dengan lingkar lengan atas (lila) <23.5 cm atau di bagian
merah pita lila, artinya remaja tersebut mempunya risiko kurang
energi kronis (kek).
2. remaja dengan tinggi badan di bawah standar atau pendek.
3. indeks massa tubuh (imt) kurang dari 18.5. untuk
mengetahui status gizi remaja dapat menggunakan indeks massa
tubuh (imt), dengan cara menghitung berat badan (bb) dalam kg
di bagi dengan tinggi badan (tb) kuadrat dalam meter
(bb(kg)/tb2(m)), dengan klasifikasi IMT: Sangat kurus <17,0; Kurus
17,0–18,5; Normal
82
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
18,5–25,0; Kelebihan berat badan ringan (overweight) 25,0–27,0;
kelebihan berat badan berat (obesitas) >27,0.
4. kurang aktif dan atau disertai kurang nafsu makan.
83
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Penyebab:
di indonesia, kurang darah umumnya disebabkan oleh kekurangan zat
besi dalam tubuh akibat konsumsi makanan kurang sumber zat besi dan
sumber protein. karena itu kurang darah lebih dikenal dengan istilah
anemia gizi besi. Penyebabnya adalah:
1. asupan makanan sumber protein, zat besi, asam folat, dan vitamin b
lain dalam konsumsi sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
terutama remaja puteri perlu memperhatikan hal ini karena mereka
mengalami menstruasi setiap bulan, sehingga makanan perlu kaya
sumber protein dan zat besi untuk menggantikan kehilangan darah
yang berakibat kadar hb menurun di bawah normal.
2. di daerah endemik malaria juga perlu diperhatikan jika remaja
mengalami anemia akibat penyakit malaria.
3. menderita penyakit menahun atau infeksi berulang yang berakibat
kurang nafsu makan dalam jangka panjang.
akibat :
1. menurunkan gairah belajar.
2. menurunkan daya serap
otak terhadap pelajaran.
3. gairah untuk beraktivitas
menurun.
Pencegahan dan
penanggulangan:
1. konsumsi suplemen zat besi
atau tablet tambah darah
ditambah suplemen yang
mengandung zat gizi mikro
lain seperti: asam folat,
kalsium, vitamin b, zink,
selenium dan magnesium,
dan vitamin c.
2. Pola konsumsi makanan
beragam, bergizi seimbang,
terutama makanan kaya
84
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sumber protein dan sumber zat besi misalnya hati, daging, unggas,
telur, sayur dan buah berwarna dan kacang-kacangan.
3. untuk pencegahan, remaja putri calon pengantin dianjurkan minum
tablet tambah darah 1 tablet seminggu sekali selama minimal 16
minggu dan juga minum 1 tablet sehari selama masa
haid/menstruasi.
87
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
untuk mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca
bahan bacaan yang ada di belakang sesi.
tujuan PemBelajaran
setelah pembelajaran ini diharapkan peserta mampu memperbaiki
kondisi kesehatan lingkungan dan mencegah kesakitan pada anak.
indikator keBerHasilan
Peserta mamPu:
Mengenali diare, kecacingan dan malaria pada anak yang dapat menyebabkan kurang gizi pada anak.
1
Memahami pencegahan dan penanggulangan diare, kecacingan dan malaria.
2
Mempraktikkan cara mencuci tangan memakai sabun, khususnya di enam waktu penting,
3
4 Mengenali bahaya BAB sembarangan.
1 anak (diare,
kecacingan dan
malaria).
dapat menyebabkan kurang gizi.
1.2. Pencegahan dan
penanggulangan diare,
kecacingan dan malaria.
88
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkaH kegiatan
LANGKAH 1
10 me nit
PemBukaan
alat yang diperlukan: tidak ada.
Proses yang perlu dilakukan:
89
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
g. sampaikan kepada peserta bahwa:
buh yang semestinya digunakan untuk tumbuh dan berkembang, digunakan untuk melawan penyakit. Anak pun berisiko tumbuh
LANGKAH 2
mengenal PenYakit diare
2 5 me n it
alat yang diperlukan:
• Film 3.1 – diare
• Flipchart 3.1 – mengenal diare dan Pencegahannya
90
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
c. gabungkan 3 pasangan (6 orang) menjadi satu kelompok. minta
setiap kelompok bercerita hasil obrolan mereka (kurang lebih 2
menit per kelompok).
1 5 me n it
alat yang diperlukan:
• Film 3.2 – kecacingan dan malaria
• Flipchart 3.2 – mengenal kecacingan dan
Pencegahannya
• Flipchart 3.3 – mengenal malaria dan
Pencegahannya
• Flipchart 3.4 – layanan kesehatan kis/BPjs
Flipchart 3.4
93
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 4 PentingnYa memPerHatikan keBersiHan
diri dan lingkungan
2 0 me n it
alat yang diperlukan:
• Film 3.3 – kesehatan lingkungan
• Flipchart 3.5 – sanitasi total Berbasis masyarakat
(stBm)
• Flipchart 3.6 – Pentingnya cuci tangan
• alat demo cuci tangan yaitu ember berisi air,
gayung dan sabun.
3. bersihkan ujung-
4. bilas dengan air bersih sambil
ujung jari dan sela-
menggosok-gosok kedua
sela di bawah kuku.
tangan sampai sisa sabun
hilang.
1 0 me n it
PentingnYa jamBan seHat
alat yang diperlukan:
• Film 3.4 – Pentingnya jamban sehat
• Flipchart 3.7 – kriteria jamban sehat
97
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 6
1 0 me n it
PenutuP
alat yang diperlukan:
• Flipchart 3.8 – Perilaku Hidup Bersih dan sehat
Flipchart 3.8
98
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
BAHAN BACAAN SESI 3
1. diare
diare adalah buang air besar encer atau bahkan dapat berupa air
saja, yang lebih sering daripada biasanya (lebih dari 3 kali/hari). Pada
anak, diare dapat mengakibatkan kekurangan cairan tubuh dan dapat
menimbulkan syok (anak tidak sadarkan diri), karena tubuhnya akan
banyak kekurangan cairan. jika tidak segera ditanggulangi, diare dapat
menyebabkan kematian.
99
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sesudah makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan,
sebelum menyusui, sebelum memberi makan bayi/balita, sesudah
buang air besar/kecil, dan sesudah memegang hewan/unggas.
gunakan jamban sehat di mana ada sarana pembuangan air limbah
dan tidak membuang sampah sembarangan (pengelolaan sampah).
b. memberikan asi eksklusif dan melanjutkan pemberian asi sampai
anak berumur 2 tahun, karena asi mengandung zat-zat untuk daya
tahan tubuh.
c. menyiapkan mP asi dengan baik dan bersih termasuk penggunaan
air bersih untuk keperluan sehari-hari.
d. minum air yang sudah dimasak sampai mendidih.
2. kecacingan
100
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sebelum memberi makan bayi/balita, sesudah buang air besar/
kecil, dan sesudah memegang hewan/unggas.
b. menggunakan air bersih untuk keperluan mandi.
c. mengkonsumsi air yang memenuhi syarat untuk diminum.
d. mencuci dan memasak bahan pangan sebelum dimakan.
e. mandi dan membersihkan badan pakai sabun paling sedikit dua
kali sehari.
f. memotong dan membersihkan kuku.
g. memakai alas kaki bila berjalan di tanah, dan memakai sarung
tangan bila melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
tanah.
h. menutup makanan dengan tutup saji untuk mencegah debu dan
lalat mencemari makanan tersebut.
3. malaria
4. demam
beri minum lebih sering dan lebih banyak. jika masih menyusu,
berikan asi lebih sering. kompres dengan air biasa atau air hangat,
jangan kompres dengan air dingin karena anak bisa menggigil. jangan
diselimuti atau diberi baju tebal. jika demam tinggi, beri obat penurun
panas sesuai dosis. segera bawa anak ke fasilitas pelayananan
kesehatan jika: demam disertai kejang, tidak turun dalam 2 hari, atau
disertai bintik- bintik.
102
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
rantai penularan penyakit. bila terletak di dekat rumah, jamban sehat
membantu warga, khususnya ibu dan anak-anak untuk bab secara
nyaman, tanpa malu atau hal-hal yang mengganggu. jamban yang
sehat tidak selalu berarti mahal. yang paling penting adalah keamanan
bagian penampungan tinja dan bukan bangunan atasnya (atap, dinding,
pintu). bila dana terbatas, bangunan atas cukup dibuat sederhana saja.
Pada konstruksi sederhana, lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher
angsa, tetapi harus diberi tutup.
mencuci tangan hanya pakai air saja adalah kebiasaan yang lebih
umum. orang-orang merasa bahwa memakai air saja sudah cukup.
menurut mereka, ketika tangan sudah dibasuh air dan kemudian tangan
tidak berbau, terlihat atau terasa kotor, maka artinya tangan sudah
bersih. Padahal, meski terlihat atau terasa bersih, sesungguhnya,
kuman-kuman masih menempel di tangan.
langkah-langkah ctPs:
1. basahi kedua tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. gosokkan sabun pada kedua telapak tangan sampai berbusa lalu
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 103
gosok kedua punggung tangan, jari jemari, kedua jempol, sampai
semua permukaan kena busa sabun.
3. bersihkan ujung-ujung jari dan sela-sela di bawah kuku.
4. bilas dengan air bersih sambil menggosok-gosok kedua tangan
sampai sisa sabun hilang.
5. keringkan kedua tangan dengan memakai kain, handuk bersih, atau
kertas tisu, atau mengibas-ibaskan kedua tangan sampai kering.
Pilih bahan makanan yang dalam keadaan segar, tidak busuk, tidak
rusak/berjamur, tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun.
setelah diolah, makanan yang disimpan harus terhindar dari
kemungkinan terjadinya kontaminasi oleh bakteri, serangga, tikus dan
hewan lainnya serta bahan kimia berbahaya dan beracun. makanan
sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 4 jam dan harus segera
dihangatkan kembali terutama makanan yang mengandung protein
tinggi. hal ini untuk menghindari tumbuh dan berkembang biaknya
bakteri pada makanan.
106
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Permainan
di bagian ini disajikan beragam permainan yang dapat digunakan
pendamping untuk mengajak peserta P2k2 bermain. tujuan bermain
adalah:
109
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kursi yang tidak berpenghuni. saat memulai fasilitator berdiri dan tidak
mendapat kursi.
sampaikan bahwa, bila partisipan mendengar kata-kata: angin bertiup
ke arah orang yang …(sebutkan ciri-ciri yang umum, semisal orang
yang memakai rok), maka orang-orang yang memiliki ciri itu mesti
berdiri dan mengambil tempat yang baru.
segera setelah menyampaikan ciri-ciri itu, fasilitator mencari tempat
duduk. maka, akan tinggallah satu partisipan tanpa tempat duduk
atau berdiri. minta dia untuk memberi aba-aba, angin bertiup ke arah
orang….(sebutkan ciri-ciri baru).
lakukan 4-5 putaran sehingga tempat duduk orang-orang telah
berpindah.
Perahu bergoyang…
bila tersedia tempat duduk, ajak partisipan duduk melingkar.
keluarkan kursi yang tidak berpenghuni. saat memulai fasilitator
berdiri dan tidak mendapat kursi.
sampaikan bahwa, bila partisipan mendengar kata-kata: goyang ke
kiri, maka partisipan akan berpindah duduk 2 ke kiri. goyang kanan, 3
ke kanan. badai, berpindah semaunya, yang penting pindah.
Fasilitator kemudian bercerita. suatu hari ibu aminah naik perahu
ke Pulau buru. di tengah perjalanan, perahunya terkena angin dan
bergoyang ke….kiri.
segera setelah menyampaikan kata kunci, fasilitator mencari tempat
duduk. maka, akan tinggallah satu partisipan tanpa tempat duduk
atau berdiri. minta dia untuk melanjutkan cerita.
lakukan 4-5 putaran sehingga tempat duduk orang-orang telah
berpindah.
110
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
4. Permainan membuat Pasangan/ kelompok
6. Penyegaran
mencari jari
Fasilitator meminta partisipan berdiri membentuk lingkaran. minta
partisipan mengangkat tangan kanan tingi-tinggi, lalu meletakkannya
sejajar dengan pundak kawan di sebelah kanan.
tengadahkan tangannya ke atas.
Fasilitator lalu meminta partisipan mengangkat tangan kiri tinggi-
tinggi lalu letakkan jari telunjuk ke tangan kanan kawan sebelah kiri.
sampaikan bahwa saat mendengar kata kunci, maka tangan kanan
berusaha cepat menangkap telunjuk kawan dan di saat bersamaan
tangan kiri berusaha lepas dari tangkapan kawan.
Fasilitator tidak ikut bermain, hanya bercerita. semisal, kata kuncinya
adalah ikan teri. kata kuncinya bebas, namun gunakan kata kunci
yang berhubungan dengan gizi dan kesehatan (bahan makanan,
perilaku sehat dan lain-lain).
Fasilitator bercerita. ada berbagai macam sumber zat besi yang bagus
113
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
buat ibu hamil. ada ttd yang baiknya diminum malam hari
sebelum tidur, agar tidak mual. ikannnnnn……yang di laut dan
lain-lainnya. nah, ibu aminah sukanya makan ikan teri….
setelah 2 putaran. minta orang yang jarinya tertangkap untuk bercerita
dengan menggunakan kata kunci. bila ada lebih dari satu, pilih salah
satu atau minta mereka sekaligus bercerita bergantian. yang bercerita
tidak ikut bermain.
115
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Catatan:
116
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI