Anda di halaman 1dari 148

Modul

Kesehatan &
Gizi
Pertemuan Peningkatan
kemamPuan keluarga (P2k2)
Program keluarga HaraPan
(PkH)
Panduan teknis Pelaksanaan P2k2

3/29/2018 9:26:45 AM
MODUL Kesehatan & Gizi.indd 1
Modul ini adalah revisi dari modul sebelumnya yang dicetak pada tahun 2014,
yang diterbitkan bersama oleh Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Sosial, TNP2K, AUSAID, dan UNICEF. Revisi modul ini berdasarkan hasil kajian
berbagai laporan kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) dari tahun 2008
hingga 2017, kunjungan lapangan dan ujicoba modul, untuk memperoleh masukan
dari para pendamping dan keluarga penerima manfaat. Modul ini digunakan pada
kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dari PKH yang
diimplementasikan oleh Kementerian Sosial.

Tim penyusun utama adalah konsultan Bank Dunia: Atin Parihatin, Avita A. Usfar,
dan Susie Sugiarti dengan arahan dari Pablo A. Acosta dan Changqing Sun dan
dengan masukan teknis dari Setyo Edi dan Nikendarti Gandini dari World Food
Program serta Elviyanti Martini dari Bank Dunia. Direktorat Jaminan Sosial Keluarga
Kementerian Sosial telah mengadakan sejumlah kegiatan lokakarya dan diskusi
kelompok terarah untuk menggali masukan yang konstruktif dari Direktorat Gizi
Masyarakat dan Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Pusdiklat
Kementerian Sosial, Bappenas, dan UNICEF. Uji coba di lapangan dilakukan pada
Februari 2018.

Revisi modul ini dilakukan dengan dukungan Kementerian Sosial, Bank Dunia
dan Rapid Social Response Trust Fund. Isi dan metode yang disampaikan di sini
tidak mencerminkan pandangan Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia ataupun
Pemerintah yang mereka wakili.

Untuk reproduksi atau perbanyakan modul ini dan pertanyaan lainnya, mohon
hubungi Kementerian Sosial RI, Jalan Salemba Raya 28, Jakarta 10430.
www.kemsos.go.id

Dicetak Februari 2018


daftar isi
Pendahuluan 5

sesi 1 8
PentingnYa giZi & laYanan keseHatan iBu Hamil 8
latar belakang 9
tujuan Pembelajaran 10
Pokok bahasan dan sub Pokok bahasan 11
langkah kegiatan 12
langkah 1: Pembukaan 12
langkah 2: Pentingnya 1000 hari Pertama kehidupan 13
langkah 3: Pentingnya gizi bagi ibu hamil 15
langkah 4: Pemeriksaan kesehatan ibu hamil 18
langkah 5: Pemeriksaan kesehatan setelah melahirkan 20
langkah 6: memastikan ibu dan bayi mendapat layanan jaminan 22
kesehatan nasional
langkah 7: Penutup 24
BaHan Bacaan 25

sesi 2 46
PentingnYa giZi untuk iBu menYusui dan Balita 47
latar belakang 47
tujuan Pembelajaran 47
Pokok bahasan dan sub Pokok bahasan 49
langkah kegiatan 50
langkah 1: Pembukaan 50
langkah 2: diskusi kelompok mengenai asi, mP asi dan Posyandu 50
langkah 3: asi ekslusif 51
langkah 4: mP asi 53

3
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkah 5: kunjungan ke Posyandu 54
langkah 6: gizi ibu menyusui 56
langkah 7: Penutup 58
BaHan Bacaan 59

sesi 3 86
kesakitan Pada anak dan keseHatan lingkungan 87
latar belakang 87
tujuan Pembelajaran 88
Pokok bahasan dan sub Pokok bahasan 88
langkah kegiatan 89
langkah 1: Pembukaan 89
langkah 2: mengenal Penyakit diare 90
langkah 3: mengenal Penyakit kecacingan dan malaria 92
langkah 4: Pentingnya memperhatikan kebersihan diri dan 94
lingkungan
langkah 5: Pentingnya jamban sehat 97
langkah 6: Penutup 98
BaHan Bacaan 99

Permainan 107
1. kata-kata Penyemangat bisa-bisa-bisa, wuuuih 108
bisa…!
108
2. Permainan-Permainan dalam berkenalan
109
3. Permainan untuk mengacak temPat duduk
111
4. Permainan membuat Pasangan/kelomPok
112
5. memilih juru bicara kelomPok
112
6. Penyegaran
4 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
PendaHuluan

modul kesehatan dan gizi ini diharapkan dapat membantu pendamping


dalam melaksanakan kegiatan Pertemuan Peningkatan kemampuan
keluarga (P2k2) dengan lebih mudah. buku Panduan ini adalah
perbaikan dari buku Panduan yang diterbitkan pada tahun 2014 dan
telah menyatukan buku Panduan dan bahan bacaan sehingga
pendamping Pkh hanya perlu membawa satu buku ke lapangan.

P2k2 kesehatan dan gizi bertujuan untuk meningkatkan praktik positif


untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku kesehatan ibu-ibu
penerima manfaat Pkh (Program keluarga harapan) dalam hal
kesehatan dan gizi. melalui modul ini diharapkan terjadi peningkatan
pengetahuan, terutama mengenai pentingnya 1000 hari pertama
kehidupan (1000 hPk), kesehatan dan gizi ibu hamil, nifas dan
menyusui, bayi dan balita, serta pola asuh.

Film, flipchart, dan Buku Pintar merupakan alat pendukung pengajaran


yang utama. di bagian belakang setiap sesi terdapat bahan bacaan
yang dapat digunakan pendamping untuk mendalami materi. selain
itu juga terdapat permainan-permainan yang dapat digunakan
pendamping dalam memfasilitasi sesi P2k2. modul kesehatan dan gizi
ini menitikberatkan pada partisipasi aktif peserta, seperti menceritakan
kembali hasil obrolan, menjawab pertanyaan, dan bernyanyi bersama.

5
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Buku Panduan P2k2 keseHatan dan giZi
diBagi menjadi 3 sesi:

1 PENTINGNYA GIZI DAN


LAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

2
PENTINGNYA GIZI UNTUK IBU MENYUSUI DAN BALITA

3
KESAKITAN PADA ANAK DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

secara umum tugas PendamPing adalaH:

1
Mengingformasikan pengetahuan kesehatan dan gizi yang terdapat dalam P2K2

2
Memotivasi dan memfasilitasi ibu dan anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan

3
enginformasikan kepada kader Posyandu atau bidan bila ada ibu atau anak yang membutuhkan konseling atau kunjungan

6
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Berikut adalah pesan-pesan kunci yang perlu disampaikan kepada ibu-ibu peserta PkH dan keluarga mereka:

iBu Hamil
1. konsumsi makanan bergizi seimbang, minum air 8-12 gelas per
hari, dan beraktivitas fisik ringan
2. konsumsi tablet tambah darah (ttd) setiap hari selama kehamilan
3. Periksa kehamilan setiap bulan ke pusat kesehatan, minimal 4 kali
4. melahirkan di layanan kesehatan
5. lakukan inisiasi menyusu dini

iBu menYusui dan Balita


6. Periksakan kesehatan ibu dan anak setelah melahirkan oleh tenaga
kesehatan minimal 3 kali
7. ibu menyusui makan dengan gizi seimbang, minum air 12-14 gelas,
aktivitas fisik 30 menit per hari, pertahankan berat badan normal
8. berikan kolostrum pada bayi
9. berikan asi saja sampai berusia 6 bulan (asi eksklusif)
10. terus berikan asi sampai anak 2 tahun
11. mPasi secara bertahap mulai 6 bulan
12. membawa bayi dan anak ke Posyandu sebulan sekali
13. Pastikan imunisasi dasar lengkap anak umur 1 tahun
14. Pastikan anak menerima vitamin a dua kali setahun
15. berikan obat cacing bagi anak usia 1-5 tahun
16. gunakan bantuan Pkh untuk memenuhi zat gizi ibu hamil,
menyusui, dan mP asi
17. gunakan jkn untuk mengakses layanan kesehatan di Puskesmas

keseHatan lingkungan
18. cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
19. buang air besar di jamban sehat
20. memastikan rumah tangga mempunyai sumber air bersih
21. buang sampah pada tempatnya

7
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sesi 1
PentingnYa
giZi &
laYanan
keseHatan
iBu Hamil
latar Belakang

masalah gizi seringkali muncul karena masyarakat memiliki


pengetahuan, kepercayaan, nilai atau norma yang kurang memadai.
contoh umum di masyarakat adalah mentolerir ibu hamil makan dengan
porsi yang jauh lebih sedikit (dibanding masa sebelum hamil); memberi
pisang, air atau makanan padat lainnya pada anak usia di bawah 6
bulan; atau lebih memilih membelanjakan uang untuk rokok, pulsa hP
atau kebutuhan kurang penting lainnya dibandingkan membeli telur,
ikan, ayam untuk ibu hamil, menyusui, dan anak.

makan makanan yang bergizi merupakan perilaku yang penting


untuk kesehatan dan perkembangan anak. lebih dari sepertiga
kematian bayi dan anak, serta 11% beban penyakit di dunia
disebabkan karena kekurangan gizi pada ibu hamil dan anak. bukan
hanya itu, kekurangan gizi pada ibu hamil dapat nantinya
mengganggu perkembangan fisik, mental dan kecerdasan anak. bayi
yang dilahirkan pendek dan sangat kurus, akan tumbuh di bawah
normal dan menjadi orang dewasa bertubuh pendek dengan
mempunyai kecerdasan dan penghasilan rendah.

agar anak menjadi pintar dan tumbuh optimum, keluarga perlu


memperhatikan masa penting, yakni 1000 hari Pertama kehidupan
(hPk), mulai selama kehamilan (9 bulan atau 270 hari) sampai 2 tahun
pertama sejak anak dilahirkan (730 hari pertama). seribu hari pertama
merupakan periode penting di mana gangguan yang muncul pada masa
ini akan berakibat secara menetap dan tidak dapat diperbaiki.

sesi ini akan membahas perilaku sehat apa yang perlu dilakukan
selama ibu menjalani masa kehamilan (9 bulan atau 270 hari). untuk
mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca bahan
bacaan yang ada di belakang sesi.

9
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tujuan PemBelajaran

setelah mengikuti materi pembelajaran diharapkan peserta mampu


memahami pentingnya gizi dan layanan kesehatan bagi ibu hamil dan
nifas.

indikator keBerHasilan:
Peserta mamPu:

1 Memahami pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan.

2 Memahami pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil.

3 Memahami layanan kesehatan selama kehamilan.

Memahami layanan kesehatan pasca kehamilan/ masa nifas.


4
Memahami bantuan PKH dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk perbaikan gizi.
5
Memahami Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
6

10
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pokok BaHasan dan suB Pokok BaHasan

no Pokok BaHasan suB Pokok BaHasan

1.1. memahami 1000 hari


pertama kehidupan

1 Pentingnya gizi bagi


ibu hamil.
1.2. Pentingnya gizi bagi ibu
hamil
1.3. Pemenuhan gizi ibu hamil

2.1. layanan kesehatan selama


Layanan kesehatan

2
kehamilan
yang harus
dilakukan selama 2.1. layanan kesehatan pasca
kehamilan dan nifas. kehamilan/masa nifas.

3.1. bantuan Pkh dan bPnt


Pemanfaatkan

3 bantuan PKH, BPNT


dan JKN selama
kehamilan.
3.2. Pentingnya jkn pada
pelayanan kesehatan
ibu dan bayi.

11
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkaH kegiatan

PemBukaan
LANGKAH 1

10
a. ucapkan salam pembukaan dan ucapan terima
kasih kepada peserta yang sudah hadir, ajak
me nit peserta berdoa sebelum memulai pertemuan.

b. sampaikan bahwa pertemuan bulanan akan


membahas mengenai kesehatan dan gizi.

c. sampaikan bahwa pertemuan kali ini akan membahas 3 topik yaitu:


• Layanan kesehatan yang harus dilakukan selama dan sesudah
kehamilan.
• Kebutuhan gizi ibu hamil.
• Bagaimana memanfaatkan bantuan PKH, BPNT dan JKN selama
kehamilan dan persalinan.

d. minta peserta berpasangan, untuk bertanya kepada


pasangannya; apa harapan peserta untuk anak-anak ibu di masa
depan? lalu minta setiap peserta menceritakan hasil obrolannya.
mungkin peserta akan menjawab “saya ingin anak saya jadi anak
yang baik,” “ingin jadi anak yang sehat,” “ingin jadi dokter.”

e. ucapkan terima kasih atas partisipasi peserta dan beri kesimpulan


dari hasil obrolan seperti:
• Jadi Ibu-ibu ingin anaknya sehat ya
• Ibu-ibu ingin anaknya jadi anak yang berbakti, pintar dan sukses
di sekolah sehingga bisa tercapai cita-citanya ya

f. sampaikan bahwa keinginan dan harapan setiap orang tua


agar anak tumbuh menjadi anak yang seHat, tinggi, dan
cerdas dapat tercapai jika orang tua memberikan perhatian
sejak anak dalam kandungan ibu.

12
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 2 PentingnYa 1000 Hari
Pertama keHiduPan

15 me nit
alat yang diperlukan:
• Film 1.1 - 1000 Hari Pertama kehidupan
• Flipchart 1.1 – dampak kekurangan gizi
• Flipchart 1.2 – Pentingnya 1000 Hari Pertama kehidupan

a. sampaikan kepada peserta bahwa anak tinggi, sehat, dan cerdas


harus dimulai sejak dalam kandungan. untuk menunjukkan
bagaimana ibu bisa memiliki kehamilan yang sehat, kita akan
menonton film bersama.

b. tayangkan film 1.1 tentang pentingnya 1000 hari Pertama


kehidupan.

c. tanyakan kepada 2-3 peserta:


• Apa saja yang peserta ingat dari film tadi?
Catatan: jika peserta kesulitan menjawab, pancing dengan
bertanya kata apa yang peserta ingat dari film tersebut.

d. gunakan flipchart 1.1 – dampak kekurangan


gizi.
sampaikan bahwa kondisi kehamilan ibu dan
kesehatan saat bayi dan balita menentukan
masa depan anak:
 bayi dari keluarga yang tidak memperhatikan
kecukupan gizi dan kesehatan ibu selama
hamil akan lahir sebagai bayi dengan berat
badan yang rendah (bayi kecil).
 jika tidak diatasi dengan gizi yang baik, bayi
Flipchart 1.1
akan tumbuh menjadi balita yang memiliki
daya tahan tubuh rendah (mudah sakit), berpotensi stunting
(tinggi tidak sesuai usianya), dan berkurangnya kecerdasan.
 saat menjadi anak sekolah, kemampuan belajarnya terganggu,
prestasi di sekolah rendah, dan biasanya tidak mampu
melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
 saat mencapai usia dewasa, tidak mampu mencari pekerjaan

13
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
yang layak sehingga penghasilannya juga rendah.
 ketika berkeluarga, tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan
bergizi dan layanan kesehatan bagi keluarganya.

e. ucapkan terima kasih atas jawaban peserta.

f. gunakan flipchart 1.2 – Pentingnya


1000 Hari Pertama kehidupan untuk
menyampaikan pesan:
• Pesan utama dalam film tersebut
adalah pentingnya gizi atau
makanan sehat selama 1000 hari
pertama kehidupan.
• 1000 hari pertama kehidupan adalah
masa 9 bulan kehamilan, kelahiran
dan nifas, masa bayi 0-6 bulan,
hingga usia anak mencapai 2 tahun.
masa ini adalah masa yang rentan
untuk ibu dan anak. gangguan
kesehatan terhadap ibu dan anak di Flipchart 1.2
masa ini akan mempengaruhi masa depan anak di kemudian
hari.

g. sampaikan kepada peserta bahwa selanjutnya dalam pembahasan


topik kesehatan dan gizi, peserta dapat membaca buku Pintar
kesehatan ibu dan gizi.

h. buku Pintar harus selalu dibawa dalam pertemuan sebagai bahan


bacaan peserta dalam mendiskusikan kesehatan ibu hamil dan bayi
selama dalam kandungan.

14
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 3 PentingnYa giZi Bagi iBu Hamil
alat bantu yang diperlukan:

15 me nit
• Film 1.2 – Pentingnya Gizi bagi Ibu hamil
• Flipchart 1.3 dan 1.4 – Isi Piringku
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

a. lakukan permainan berhitung kata kunci seHat, tinggi,


cerdas untuk membagi peserta menjadi 3 kelompok. minta
peserta berkelompok berdasarkan kata kuncinya.

b. minta agar peserta ngobrol secara berkelompok:


• kelompok sehat ngobrol tentang apa yang harus dimakan
oleh ibu hamil, apa saja yang harus ada di dalam piring ibu
dalam sekali makan.
• kelompok tinggi ngobrol tentang ke mana ibu hamil periksa
kehamilan dan berapa kali sebaiknya periksa kehamilan, apa
yang harus didapatkan selama pemeriksaan kehamilan.
• kelompok cerdas ngobrol tentang di mana melahirkan dan
apa yang dibutuhkan ibu setelah melahirkan.

c. sampaikan bahwa selama pertemuan kita akan membahas topik


satu demi satu.

d. minta perwakilan kelompok sehat menceritakan hasil diskusi


mereka. ucapkan terima kasih atas hasil obrolan peserta.

e. ajak peserta menyimak jawabannya dengan memutar film 1.2 yang


bercerita tentang pola makan ibu hamil.

f. Tanyakan pada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut,
menurut anjuran bidan:
• Berapa banyak ibu hamil harus makan?
• Makanan apa saja yang harus ada di piring ibu hamil?
• Adakah makanan yang dipantang untuk ibu hamil?

g. gunakan flipchart 1.3 – isi Piringku. jelaskan bahwa menu makanan

15
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
bagi ibu hamil dengan
gizi seimbang harus
mengandung:
 makanan pokok
m e ng a nd u
ng k a r b o h i d
r at . k a r b o h i
kartu pasar
drat
memberikan tenaga bagi tubuh untuk melakukan kegiatan.
contoh karbohidrat adalah beras, jagung, umbi-umbian, sagu.
 lauk pauk yang mengandung protein. Protein dibutuhkan
untuk membangun dan memelihara sel dan jaringan tubuh.
contoh protein hewani adalah
ikan, daging ayam, daging sapi,
atau protein nabati seperti kacang-
kacangan, tempe dan tahu.
Protein nabati seperti tempe, tahu,
mengandung serat dan antioksidan
yang melindungi sel tubuh dari
kerusakan.
 Buah-buahan yang mengandung
vitamin dan mineral. contohnya
pepaya, jeruk, semangka.
 sayuran yang mengandung
vitamin dan mineral. contohnya
bayam, kangkung, wortel. Vitamin
Flipchart 1.3
dan mineral yang berfungsi
menjalankan proses pengaturan metabolisme tubuh.
 ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama
kehamilan.
 selain itu ibu hamil juga harus banyak minum, 8-12 gelas
per hari.

h. minta peserta kelompok makan membuat menu makan dengan


menggunakan kartu Pasar.
• Bagikan kartu pasar kepada peserta Kelompok Makan.

16
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Letakkan flipchart 1.3 – isi Piringku di lantai.
• Minta anggota kelompok memilih kartu pasar sesuai
isi Piringku.
• Minta kelompok memilih jenis-jenis makanan sesuai
isi Piringku:
 Pilih jenis makanan pokok yang mengandung karbohidrat
 Pilih jenis yang mengandung proteinnya
 Pilih jenis buah-buahannya
 Pilih jenis sayurnya
• Jika perlu lakukan secara bergilir dengan 2 kelompok lainnya.

i. anjurkan ibu menggunakan bantuan Pkh untuk menambah


asupan protein (ikan, tempe, tahu, ayam) dan bPnt untuk
membeli beras dan telur. batasi penggunaan gula.

j. sampaikan kepada peserta bila mereka ingin mempelajari lebih


lanjut, informasi mengenai makanan ibu hamil dapat dibaca di buku
Pintar kesehatan dan gizi halaman 9.

17
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pemeriksaan keseHatan iBu Hamil
LANGKAH 4
alat bantu yang diperlukan:

15 me nit
• Film 1.3 Pemeriksaan kesehatan ibu hamil
• Flipchart 1.4 – Kapan Periksa Kehamilan?
• Flipchart 1.5 – Layanan Kesehatan Ibu Hamil
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

a. minta perwakilan kelompok tinggi menyampaikan hasil diskusi


mereka.

b. ajak peserta menyimak jawabannya dengan memutar film 1.3.

c. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut:
• Kemana mereka membawa ibu tersebut?
• Apakah peserta ketika hamil juga pergi ke Puskesmas?
• Berapa kali ibu hamil harus menemui bidan selama kehamilan?
• Layanan apa saja yang diterima oleh ibu hamil di Puskesmas?

d. gunakan flipchart 1.4 untuk


menyampaikan pesan mengenai
pemeriksaan ibu hamil:
• selama kehamilan akan lebih baik
jika ibu hamil memeriksakan setiap
bulan ke bidan di Puskesmas
/Polindes/ Poskesdes/Posyandu.
 jika tidak bisa setiap bulan, ibu
hamil harus periksa minimal 4 kali
ke bidan di Puskesmas/Polindes/
Poskesdes/ Posyandu.
• Pemeriksaan ke-1 pada usia
kandungan sebelum 3 bulan
(semakin dini pemeriksaan
Flipchart 1.4
awal kehamilan, semakin
baik).
• Pemeriksaan ke-2 kali pada usia kandungan 4-6 bulan.
• Pemeriksaan ke-3 dan ke-4 pada usia kandungan 7-9 bulan.
18 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
ibu hamil perlu memeriksakan kehamilan setiap bulan, apalagi jika ibu hamil memiliki risiko kehamilan 4 terlalu:
terlalu muda (usia ibu hamil kurang dari 20 tahun).
terlalu tua (usia ibu hamil lebih dari 35 tahun).
terlalu dekat jarak kehamilan (jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2 tahun.
terlalu Banyak anak (ibu pernah hamil atau melahirkan 4 kali atau lebih).

e. minta anggota kelompok tinggi


membacakan flipchart 1.5 – layanan
kesehatan untuk ibu Hamil.

f. ucapkan terima kasih kepada kelompok


tinggi yang membacakan, sampaikan
kepada peserta bahwa selama
kehamilan, ibu hamil akan menerima
10 layanan kesehatan.

g. ibu hamil harus menanyakan tanggal


perkiraan persalinan, merencanakan
persalinan di layanan kesehatan. Flipchart 1.5

h. sampaikan kepada peserta bahwa ibu hamil bisa mengikuti kelas


ibu hamil di Puskesmas untuk mendapatkan informasi lengkap
mengenai kehamilan.
i. informasi mengenai kehamilan dapat dibaca di Buku Pintar
kesehatan dan gizi halaman 4-13.

19
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 5 Pemeriksaan keseHatan
setelaH melaHirkan

15 me nit
alat bantu yang diperlukan:
• Film 1.5 Pemeriksaan Kesehatan setelah melahirkan
• Flipchart 1.6 – Layanan Kesehatan Ibu Hamil
• Flipchart 1.7 – Gizi bagi anak baru lahir dan ibu
menyusui
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

a. minta perwakilan kelompok cerdas menyampaikan hasil obrolan


mereka.

b. ajak peserta menyimak jawabannya dengan memutar film 1.5


tentang Pemeriksaan kesehatan setelah melahirkan.

c. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut:
• Di mana ibu hamil harus melahirkan?
• Apakah setelah melahirkan ibu hamil harus periksa kesehatan?
Berapa kali?

d. sampaikan pesan:
• Melahirkan di layanan kesehatan
dan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih, agar jika terjadi masalah dalam
persalinan bisa segera ditangani.
tanda bahaya pada persalinan ada di
buku Pintar kesehatan dan gizi halaman
15.
• Gunakan flipchart 1.6 untuk
menjelaskan pelayanan kesehatan ibu
nifas setelah melahirkan: Flipchart 1.6
 Pertama: 6 jam-3 hari setelah melahirkan
 kedua: hari ke 4-28 hari setelah melahirkan
 ketiga: hari ke 29-42 hari setelah melahirkan
• Jelaskan informasi pelayanan kesehatan ibu nifas ada di Buku
20 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pintar kesehatan dan gizi. ibu harus
menghubungi petugas kesehatan
jika mengalami tanda bahaya nifas.
tanda bahaya nifas ada di buku Pintar
kesehatan dan gizi halaman 16.

e. Pendamping merekap pesan dengan


menggunakan flipchart 1.7:
• Segera lakukan Inisiasi Menyusu Dini
(imd) dan berikan asi yang pertama
keluar yang berwarna kekuningan
(kolostrum).
• ASI yang keluar pertama berwarna
kekuningan (kolostrum) mengandung Flipchart 1.7
zat kekebalan tubuh, langsung berikan pada bayi, jangan dibuang.
• Berikan hanya ASI saja sampai berusia 6 bulan (ASI eksklusif).
• Ibu menyusui makan makanan yang beraneka ragam yang
mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur,
dan buah-buahan.
• Kebutuhan air minum ibu menyusui pada 6 bulan pertama adalah
14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari.

21
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 6 memastikan iBu dan BaYi
mendaPat laYanan jaminan

15 me nit
keseHatan nasional
alat bantu yang diperlukan:
• Film 1.5 – JKN
• Flipchart 1.8 – Kartu Keluarga dan
kartu indonesia sehat (kis)

a. tanyakan kepada peserta adakah ibu yang sudah memiliki


pengalaman melahirkan? Berapa besar biayanya?

b. jelaskan bahwa sebagai penerima bantuan Pkh, ibu-ibu juga


berhak mendapat jaminan kesehatan nasional (jkn) dengan
pemberian kartu indonesia sehat (kis). tanyakan kepada peserta
siapa yang sudah memiliki KIS, siapa yang belum memiliki KIS

c. Sampaikan kepada peserta bahwa kita akan melihat film tentang


bagaimana membuat kis bagi keluarga penerima Pkh. Putarkan
film 1.5

d. gunakan flipchart 1.8.

e. sampaikan bahwa bayi dari ibu pemilik


kis otomatis menjadi Peserta Penerima
bantuan iuran (Pbi) jaminan
kesehatan (jk) dan berhak menerima
pelayanan kesehatan namun perlu
melakukan pendaftaran dengan
prosedur:
suami atau anggota keluarga (dibuktikan
dengan kartu keluarga (kk), mendatangi
bPjs kesehatan dengan:
• Membawa dokumen asli Surat
keterangan tanda lahir (sktl) yang
dibuat di tempat melahirkan.
• Menunjukkan asli Kartu Peserta BPJS Flipchart 1.8
kesehatan dari ibu kandung yang melahirkan.
22 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Mengisi Daftar Isian Peserta (DIP) yang telah ditandatangani oleh
salah satu orang tua dari bayi yang baru lahir.
• Pengisian NIK bayi PBI menggunakan nomor Kartu Keluarga (KK)
dari orang tua bayi yang baru lahir atau nomor kartu keluarga
(kk) dari ibu kandung bayi baru lahir yang tercatat pada kartu
keluarga (kk) keluarga orang tua/lain.
• Keluarga PKH yang memiliki KIS wajib melaporkan perubahan
nama bayi dan perubahan nomor kartu keluarga dengan nik
bayi yang baru lahir selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak
mendapatkan kis.

f. sampaikan jika ada peserta yang belum menjadi peserta jkn


maka peserta dapat mendaftarkan diri menjadi peserta jkn
dengan cara:
• Fotokopi Kartu Keluarga dan KTP seluruh anggota keluarga.
• Surat keterangan tidak mampu dari RT dan Desa/Kelurahan.
• Surat Pengantar pembuatan kartu JKN/BPJS PBI dari Puskesmas.

g. jika persyaratan pembuatan kartu jkn/bPjs Pbi sudah


lengkap, langkah selanjutnya adalah:
• Bawa dokumen ke kantor BPJS terdekat atau ke Kantor Dinas
sosial.
• Menyerahkan dokumen dan mendapat jadwal untuk datang
kembali
• Datang kembali ke kantor BPJS untuk mengambil kartu BPJS yang
sudah jadi.
23
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 7 PenutuP

5
alat bantu yang diperlukan:
• Flipchart 1.10 – Pesan untuk Ibu Hamil
m enit

a. dengan menggunakan Flipchart 1.9


sampaikan kepada peserta kesimpulan hari
ini yaitu:
• Pastikan ibu hamil makan makanan
bergizi. gunakan bantuan Pkh dan bPnt
untuk membeli beras, telur, dan minyak
dan uang Pkh untuk menambah asupan
protein (ikan, tempe, tahu, ayam). batasi
penggunaan gula.
• Ibu hamil harus periksa ke Puskesmas
setiap bulan atau minimal 4 kali selama
kehamilan. Flipchart 1.9
• Ibu hamil harus melahirkan di fasilitas
kesehatan dan dibantu tenaga kesehatan.
• Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) saat bayi baru lahir.
• Periksakan kesehatan ibu dan anak setelah melahirkan.
• Buat Kartu Indonesia Sehat (KIS), untuk bisa mendapatkan layanan
kesehatan bagi ibu hamil termasuk anak dalam kandungan.

b. sampaikan kepada peserta semua hal di atas, dilakukan


untuk mencapai harapan agar anak tumbuh seHat, tinggi,
dan cerdas.

c. sampaikan kepada peserta untuk membagikan pengetahuan baru


yang dianggap bermanfaat kepada keluarga, tetangga dan kenalan
yang membutuhkan.

d. berdoa bersama.

e. ucapkan terima kasih dan salam penutup.

24
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
BAHAN BACAAN SESI 1

PENTINGNYA GIZI DAN


LAYANAN KESEHATAN
IBU HAMIL
PenYeBaB masalaH keseHatan & giZi
terdapat 2 (dua) faktor yang secara langsung mempengaruhi
status gizi yaitu konsumsi makanan dan keadaan kesehatan (penyakit
infeksi). kedua faktor ini saling berpengaruh. rendahnya konsumsi
makanan secara terus-menerus akan menimbulkan kekurangan gizi,
semakin lama terjadi kekurangan asupan gizi maka bisa menimbulkan
gizi buruk. keadaan kesehatan yang kurang baik akan menimbulkan
seseorang mudah mengalami penyakit, misalnya penyakit menular,
seperti diare dan infeksi saluran pernapasan akut (isPa). Penyakit
menular ini dapat menimbulkan terganggunya konsumsi makanan dan
asupan zat gizi sehingga makanan tidak dapat diserap tubuh dengan
baik. adapun faktor tidak langsung yang mempengaruhi status gizi
adalah aksesibilitas pangan, pola asuh, ketersediaan air minum/sanitasi,
dan pelayanan kesehatan.

• aksesibilitas pangan yang mudah dan dengan harga yang


terjangkau akan memudahkan keluarga mengonsumsi makanan
yang beragam, bergizi seimbang dan aman. selain itu konsumsi
makanan juga dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga dalam
memilih bahan makanan yang dibeli.
• Pola asuh misalnya pemberian air susu ibu (asi) saja atau asi
eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan, juga mempengaruhi status
gizi seseorang.
• ketersediaan air minum dan sanitasi akan memudahkan
seseorang menerapkan Perilaku hidup bersih dan sehat (Phbs).
• kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan yang baik,
juga turut menentukan status gizi seseorang.

masalah kesehatan dan gizi pada ibu dan anak sangat penting. lebih
dari sepertiga kematian bayi dan anak, serta 11% beban penyakit

25
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
di dunia disebabkan karena kekurangan gizi pada ibu hamil dan
anak. dampak kekurangan gizi pada ibu hamil sangat serius, karena
gangguan pertumbuhan sejak dalam kandungan akan berakibat
secara fisik, mental dan intelektual pada bayi yang dilahirkan. Selain
bayi dilahirkan pendek dan sangat kurus, jika bayi tersebut dapat
hidup akan tumbuh dan berkembang di bawah normal akan
mengalami kehidupan dengan ketidakmampuan, ketika menjadi
dewasa bertubuh pendek dan mempunyai tingkat kecerdasan dan
produktivitas rendah. untuk perempuan, akan menjadi remaja dan
calon ibu hamil yang akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
dan juga pendek. anak kurang gizi telah terbukti berkorelasi
bermakna dengan kejadian penyakit tidak menular (Ptm). apabila
masalah anak pendek tidak segera ditanggulangi, akan berpotensi
meningkatkan kematian akibat Ptm di masa mendatang. Pada saat
ini indonesia masih mengalami prevalensi anak pendek yang cukup
tinggi yaitu sebesar 37,2%. dengan menyadari betapa kompleksnya
akibat masalah gizi sehingga penanganan masalah gizi memerlukan
kerjasama semua pemangku kepentingan.

defenisi masalah gizi


• gizi makro adalah zat gizi yang
dibutuhkan tubuh dengan jumlah
banyak.
contoh: karbohidrat, protein, dan lemak
• gizi mikro adalah zat gizi yang
dibutuhkan tubuh dengan jumlah sedikit.
contoh: vitamin seperti vitamin a, b, c, d,
e, dan k. mineral seperti iodium, Fe,
Zink, kalium, dsb.

jenis masalah gizi


• masalah gizi makro terdiri dari: gizi
kurang, gizi buruk, kurus, Pendek, dan
gizi lebih
• masalah gizi mikro terdiri dari:
kekurangan Vitamin a (kVa), gangguan
akibat kurang iodium (gaki), anemia gizi
besi (agb), dsb.
26
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
dampak masalah gizi
kurang giZi pada awal kehidupan berdampak pada kualitas sdm.
beberapa fakta penelitian diketahui sebagai berikut:
• Anak kurang gizi akan tumbuh lebih pendek dan melahirkan bayi
kecil atau berat badan lahir rendah (bblr).
• Kurang gizi (pendek) menghambat perkembangan kognitif, nilai
sekolah dan keberhasilan pendidikan.
• Kurang gizi (pendek) pada usia di bawah 3 tahun menurunkan
produktivitas pada usia dewasa.
• Gizi Kurang/buruk merupakan penyebab dasar kematian bayi dan
anak.

upaya Penanggulangan masalah gizi:


• Pendidikan gizi masyarakat.
kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi
sdm.
• Pemantauan pertumbuhan anak balita.
dengan dilakukannya pemantauan pertumbuhan maka kondisi status
gizi anak balita dapat dipantau dari waktu ke waktu. bila terjadi akan
mengarah pada status gizi yang lebih buruk maka dapat dicegah.
hasil penimbangan berat badan di Posyandu dicatat dengan
menggunakan kartu menuju sehat.
• Pemberian makanan tambahan (Pmt).
Pmt dapat digunakan sebagai sarana penyuluhan/pendididkan bagi
ibu balita tentang pemberian makanan.
• Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak umur 6-59
bulan.
• Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil.
• Pengunaan garam ber-Iodium di rumah tangga.

27
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
1 mengaPa 1000 Hari
keHiduPan sangat Penting
Pertama

status gizi dan kesehatan ibu sebagai penentu kualitas sumber daya
manusia, semakin jelas dengan adanya bukti bahwa status gizi dan
kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilan dan saat menyusui
merupakan periode yang sangat kritis. Periode 1000 hari, yaitu 270
hari selama kehamilan dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang
dilahirkan, merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan
terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat
dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi
juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia
dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja
yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas
ekonomi.
1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas di mana
kegiatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi pada
ibu dan anak adalah:
a. inisiasi menyusu dini (imd), saat bayi lahir segera diletakkan di
perut/dada ibu sehingga bayi akan secara naluriah mencari dan
mengisap puting susu ibu, biasanya dalam waktu 60 menit.
b. menyusui bayi dengan asi eksklusif (asi saja) selama 6 bulan
pertama. seorang ibu yang bekerja tetap dapat memberikan
asi eksklusif tanpa meninggalkan tempat kerja karena asi dapat
diperah dan disimpan.
c. Pemberian mP asi (makanan Pendamping asi) setelah 6 bulan.
makanan dibuat dari bahan makanan yang sama dengan yang
dimakan keluarga, dengan jumlah dan konsistensi yang bertahap
sehingga anak pada usia 1 tahun sudah mengonsumsi makanan
yang sama dengan anggota keluarga.
d. lanjutkan asi sampai 2 tahun.
e. imunisasi untuk pencegahan penyakit menular.
f. membiasakan cuci tangan dengan air bersih dan sabun serta
pencegahan dan penanggulangan malaria pada ibu hamil.

jika semua hal tersebut dilakukan pada ibu hamil, bayi dan anak di
bawah usia dua tahun terbukti berdampak pada penurunan kematian

28
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
anak. kematian anak balita turun sebesar 19 persen karena
pemberian asi eksklusif dan pemberian mP asi yang tepat dan baik.
jika kita memberikan perhatian dan tindakan yang tepat semasa ibu
hamil, ibu menyusui, bayi dan anak baduta, akan terjadi penurunan anak
stunting (tinggi tidak sesuai umur). kesehatan janin dalam kandungan
dan bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada kondisi kesehatan dan
gizi ibu hamil, sebelum hamil, bahkan sebelum menikah.
karena itu, perbaikan kondisi gizi dan kesehatan akan lebih baik jika
dilakukan juga kepada remaja, untuk mempersiapkan tingkat kesehatan
dan gizi remaja yang optimal. remaja puteri perlu diperhatikan agar
mereka sudah siap saat menjadi calon pengantin dan saat memasuki
masa kehamilan. riset kesehatan dasar (riskesdas) 2010 membuktikan
1 dari 2 anak yang lahir dari keluarga paling miskin di indonesia
mengalami pendek, dibandingkan dengan kelompok penduduk kaya,
ditemukan hanya 1 dari 4 anak tergolong anak pendek.

Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI29


2 keHamilan
kehamilan adalah masa di mana terdapat janin di dalam rahim
seorang perempuan yang didahului oleh terjadinya proses
pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita yang dihasilkan oleh
indung telur dengan sel sperma pria. kehamilan ditandai dengan
terlambatnya haid/ menstruasi. setelah pembuahan, terbentuk
kehidupan baru berupa janin yang tumbuh dan berkembang dengan
aman dan nyaman dalam rahim ibu.
kehamilan tidak hanya ditandai oleh terlambatnya haid, muntah pada
pagi hari atau semakin membesarnya perut ibu. berbagai perubahan
tubuh ibu dapat terjadi selama kehamilan. selama hamil, dapat terjadi
perubahan pada payudara, peningkatan berat badan, kram perut,
sering buang air kecil, sembelit (susah buang air besar), ngidam, mual
dan muntah.
ibu hamil memerlukan gizi lebih banyak daripada keadaan tidak
hamil untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. kekurangan gizi pada
ibu hamil, bisa berupa kurang energi kronik (kek) dan atau kurang darah
(anemia). di daerah endemik malaria, ibu hamil mempunyai risiko
terkena
penyakit malaria. demikian juga di beberapa
daerah yang masih tergolong daerah endemik
kurang iodium sehingga jika tidak dicegah ibu
hamil akan mengalami gangguan akibat kurang
iodium (gaki).

kewajiBan iBu Hamil adalaH:


1. melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal
care) sebanyak minimal 4 kali selama
kehamilan. kunjungan pertama/k1 pada
trimester-1, k2 pada trimester-2 dan k3 dan
k4 pada trimester-3. suami atau keluarga
harus mendampingi ibu hamil saat
pemeriksaan kehamilan.
2. minum 1 tablet tambah darah (tablet yang
berisi besi-folat) setiap hari selama
kehamilan, minimal 90 hari berturut-turut.
Pil tambah darah mencegah ibu menderita
kurang darah
30 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
dan tidak berbahaya bagi janin. beri pengertian agar minum 1 tablet
tambah darah setiap hari sesudah makan malam, selama
kehamilan. Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan sel dan
syaraf otak anak.
3. memperoleh imunisasi tetanus toxoid (tt) untuk mencegah tetanus
pada bayi baru lahir.
4. mendapat konseling perorangan dan atau kelompok tentang pola
konsumsi makanan beragam, bergizi seimbang dan aman selama
kehamilan.
5. mengonsumsi garam beriodium yang dibubuhkan pada setiap
masakan di rumah.
6. Dianjurkan memilih makanan yang telah difortifikasi (diperkaya)
dengan zat gizi mikro, terutama vitamin a, besi dan iodium.
7. tidak merokok dan melarang anggota keluarga merokok di dalam
rumah.
8. di daerah endemik malaria, saat tidur menggunakan kelambu
berinsektisida yang diberikan oleh petugas kesehatan.
9. memperoleh dukungan dari suami dan keluarganya untuk
mempersiapkan psikologis ibu menghadapi kehamilan, serta
kesiapan mengasuh dan mendidik anak. setelah usia kehamilan 4
bulan, sering-seringlah ajak bicara bayi atau membaca doa sambil
mengelus-elus perut.
10. ibu hamil juga harus dihindarkan dari pemakaian narkoba dan
minuman keras.
11. diberikan pengetahuan tentang hubungan suami isteri selama
proses kehamilan.
12. menanyakan kepada bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan
dan merencanakan melahirkan ditolong bidan atau dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan.
13. bersama suami merencanakan ikut keluarga berencana dengan
memilih alat kontrasepsi yang akan dipakai sesudah melahirkan
sesuai nasihat bidan atau dokter.
14. menyiapkan orang yang bersedia menjadi donor darah jika sewaktu-
waktu diperlukan.

31
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kenali keHamilan risiko tinggi
kehamilan risiko tinggi adalah suatu proses kehamilan yang memiliki
risiko lebih tinggi dan lebih besar dari kehamilan normal, baik itu bagi
sang ibu maupun janin yang dikandungnya, selama masa kehamilan,
melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan
persalinan dan nifas normal. sehingga dapat terjadi penyakit ataupun
kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
dikatakan ibu hamil risiko tinggi bila pada pemeriksaan ditemukan
satu atau lebih faktor risiko, sedangkan ibu hamil risiko rendah bila
pada pemeriksaan tidak ditemukan faktor risiko. namun bukan tidak
mungkin dalam perjalanan persalinan dan kehamilan, ibu hamil risiko
rendah dapat berubah menjadi risiko tinggi, oleh karena itu diperlukan
suatu pemeriksaan rutin selama periode kehamilan dan proses
melahirkan.

Faktor risiko tinggi pada kehamilan secara umum dikelompokkan


menjadi dua, yaitu:

A. Faktor Ibu
• ibu hamil dengan usia > 35 tahun atau < 18 tahun (di bawah
20 tahun)
semakin tua umur wanita maka kualitas sel telur yang dihasilkan
juga menurun, sehingga risiko melahirkan bayi dengan kelainan/
cacat sangat besar terjadi. sementara jika usia ibu di bawah 20
tahun selain kesiapan psikologis yang biasanya belum terjadi,
organ reproduksi remaja juga belum matang untuk menerima
kehamilan.
• Kehamilan kelima atau lebih
jumlah anak yang terlalu banyak akan berhubungan dengan
sistem alat reproduksi
• kehamilan dengan jarak > 5 tahun atau < 2 tahun
alat reproduksi memerlukan waktu pemulihan untuk dapat
berfungsi dengan sempurna. waktu yang dibutuhkan untuk
masa pemulihan ini minimal 2 tahun.

32
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• tinggi badan ibu < 145 cm
tinggi badan seseorang mempengaruhi bentuk panggul
seseorang. tinggi badan yang kurang dari 145 cm berisiko
terjadinya panggul sempit sementara panggul merupakan
jalan lahir bagi bayi. bayi dapat lahir lancar apabila jalan yang
dilaluinya tidak ada hambatan. apabila jalan untuk lahir sempit
dan tidak sesuai dengan ukuran bayi, maka dapat dipastikan
bayi tidak bisa dilahirkan secara normal.
• lingkar lengan atas < 23,5 cm) atau terlalu gemuk (obesitas).
• kehamilan dengan penyakit penyerta (Hipertensi/
tekanan darah tinggi, diabetes mellitus/ kencing manis,
tiroid, jantung, Paru, ginjal, infeksi, anemia (kuran kada
hemoglobin dalam darah) dan penyakit sistemik lainnya)
ataupun kebiasaan ibu merokok, mengonsumsi alkohol serta
obat-obatan yang membahayakan janin.
• kehamilan dengan mioma uteri atau kista ovarium atau
sering terjadi keguguran sebelumnya.
• Kehamilan dengan riwayat bedah caesar sebelumnya.

B. Faktor Janin
• Kelainan letak janin (sungsang, lintang, oblique/diagonal,
presentasi muka)
• Janin besar (taksiran berat janin > 4000 gram)
• Janin ganda (kembar)
• Janin dengan pertumbuhan yang terhambat
• Janin kurang bulan (prematur)
• Janin dengan cacat bawaan/kelainan kongenital
• Janin meninggal dalam rahim.

tindakan pencegahan yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan


kehamilan sedini mungkin dan rutin sebelum pada saatnya untuk
melahirkan.

33
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
3 PelaYanan keseHatan seBelum melaHirkan
anc atau Ante Natal Care (ante=sebelum, natal=kelahiran)
adalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan (bidan atau dokter) kepada ibu selama masa kehamilan
untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
memberikan asi, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar

dalam melakukan anc, tenaga kesehatan harus memberikan


pelayanan berkualitas terstandar yang disebut 10t, terdiri dari :

1. Timbang Berat Badan dan Ukur


Tinggi Badan.
Penimbangan berat badan pada
setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi
adanya gangguan pertumbuhan
janin. Penambahan berat badan
yang kurang dari 9 kilogram
selama kehamilan atau kurang
dari 1 kilogram setiap bulannya
menunjukkan adanya gangguan
pertumbuhan janin.
Pengukuran tinggi badan pada
pertama kali kunjungan dilakukan
untuk menapis adanya faktor
risiko pada ibu hamil. tinggi
badan ibu
hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko untuk terjadinya
cPd (Cephalo Pelvic Disproportion).

2. Ukur Tekanan Darah


Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah
≥140/90 mm/hg) pada kehamilan dan pre eclampsia (komplikasi
kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai dengan tekanan
darah tinggi).
34 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas LILA)
meliputi juga pengukuran lila hanya dilakukan pada kontak
pertama oleh tenaga kesehatan di trimester i untuk skrining ibu
hamil berisiko kek. kurang energi kronis di sini maksudnya ibu
hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung
lama (beberapa bulan/tahun) dimana lila kurang dari 23,5 cm.
ibu hamil dengan kek akan dapat melahirkan bayi berat lahir
rendah (bblr).

4. Ukur Tinggi Rahim


bidan juga akan melakukan pengukuran tinggi rahim pada setiap
kali kunjungan antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan
janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. jika tinggi rahim
tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin. standar pengukuran menggunakan pita
pengukur setelah kehamilan 24 minggu.

5. Menentukan Letak Janin dan Denyut Jangtung Janin (DJJ)


menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester ii
dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan
ini dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. jika pada
trimester iii bagian bawah janin bukan kepala, atau atau kepala
janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak,
panggul sempit atau ada masalah lain.

35
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
6. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi
Tetanus Toksid (TT) Bila Diperlukan
imunisasi tt untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi,
ibu hamil harus mendapat imunisasi tt. Pada saat kontak
pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi t-nya. Pemberian
imunisasi tt pada ibu hamil, sesuai dengan status imunisasi
t ibu saat ini.

7. Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi)


untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90
tablet selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.

8. Periksa Laboratorium (Rutin dan Khusus)


Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil
adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus.
Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan
laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu
golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik
daerah endemis/epidemi (malaria, hiV dll). sementara
pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan
laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil
yang melakukan kunjungan antenatal.

9. Tatalaksana/Penanganan Khusus
berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan
pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan
kewenangan tenaga kesehatan. kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.

10. Temu Wicara (konseling)


temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal
yang meliputi :
• Kesehatan ibu.
• Perilaku hidup bersih dan sehat.
• Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan.
36
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
4 melaHirkan (Bersalin)
tenaga keseHatan
ditolong oleH

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang


ditangani oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga kesehatan
lainnya).

Mengapa persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?


• Karena tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli
dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi
lebih terjamin.
• Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong
atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
• Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan
peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah
terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

37
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
5 inisiasi
(imd)
kolostrum
menYusu
&
dini
manFaat

Pengertian inisiasi menyusu dini (imd) adalah:


tindakan segera setelah lahir, bayi diberi kesempatan untuk mulai
(inisiasi) menyusu sendiri dengan meletakkan bayi menempel di dada
atau perut ibu; bayi dibiarkan merayap mencari puting, kemudian
menyusu sampai puas.

Proses imd dibantu oleh bidan atau dokter terlatih yang menangani/
menolong persalinan serta dapat melibatkan keluarga pasien seperti
suami, ibu, kakak, dan yang lainnya. Penyelenggara Fasilitas Pelayanan
kesehatan wajib mendukung pelaksanaan imd terhadap bayi yang baru
lahir.

imd akan berhasil apabila:


1. sebelum persalinan petugas kesehatan menjelaskan kepada ibu
dan suami/keluarga tentang imd.
2. ibu hamil bersedia melakukan imd segera setelah persalinan.
3. mendapatkan dukungan dari suami atau keluarga.
4. Petugas melaksanakan proses imd segera setelah bayi dilahirkan,
bayi menangis, mulai bernapas dan dipotong tali pusatnya.
5. bayi dirawat gabung dengan ibunya dan berada dalam jangkauan
ibu selama 24 jam.

manfaat imd bagi ibu dan Bayi:


1. suhu kulit dada ibu yang melahirkan akan menyesuaikan dengan
suhu tubuh bayi.
2. kontak kulit ke kulit meningkatkan ikatan kasih sayang ibu dan bayi.
3. ibu dan bayi akan menjadi lebih tenang, pernapasan dan detak
jantung bayi akan menjadi lebih stabil dan membuat bayi tidak
rewel.
4. Produksi asi akan lancar, bayi memperoleh kolostrum dan asi
eksklusif selama 6 bulan serta tetap menyusu sampai anak
berusia 2 tahun.
38 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pengertian kolostrum, adalah:
asi yang pertama kali keluar, biasanya berwarna kekuningan
mengandung zat kekebalan tubuh yang sangat dibutuhkan oleh bayi
baru lahir.

manfaat kolostrum:
1. membantu tubuh bayi membentuk daya tahan terhadap infeksi.
2. Penting untuk pertumbuhan usus karena akan membuat lapisan
yang melindungi dan mematangkan dinding usus bayi.

6 PelaYanan keseHatan setelaH melaHirkan


Pemeriksaan pasca persalinan atau Post-Natal Care (Pnc) adalah
pemeriksaan bayi baru lahir dan ibu pasca persalinan yang sangat
penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan bayi dan ibu.
terutama pada masa nifas awal yaitu setelah kelahiran bayi dan selama
7 (tujuh) hari pertama setelah melahirkan. namun demikian, sepanjang
periode nifas yaitu setelah melahirkan hingga 28 hari setelah kelahiran
adalah masa-masa risiko tinggi.

kematian bayi lahir hidup dalam masa 28 hari sejak kelahiran yang
sebagai tingkat kematian neonatal (neonatal mortality rate) dilaporkan
terjadi di seluruh dunia. begitu juga dengan kematian ibu karena
komplikasi pasca persalinan cukup tinggi. tujuan pemeriksaan
pasca persalinan (Pnc) adalah:
a. menjaga kesehatan ibu dan bayinya.
b. melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayinya.
c. memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat.

39
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Persyaratan/kewajiban ibu nifas dan ibu menyusui adalah:
1. minum lagi kapsul vitamin a warna merah pada hari kedua sesudah
melahirkan. jarak minum kapsul pertama dan kedua minimal
24 jam.
2. memperoleh pelayanan kesehatan minimal 3 kali, pada mg i, ii
dan Vi setelah melahirkan.
3. memperoleh dan mengonsumsi 1 tablet tambah darah setiap
hari selama 40 hari, atau sesuai anjuran dari tenaga kesehatan jika
menderita kurang darah akibat perdarahan saat melahirkan.
4. memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang menyusui eksklusif dan pemberian mP asi saat bayi
sudah berusia 6 bulan.
5. membawa bayi/anak 1 kali sebulan ke posyandu atau puskesmas
untuk penimbangan berat badan bayi/anak dan memperoleh
nasehat rangsangan perkembangan bayi/anak sesuai umur.
6. Jika grafik berat badan bayi/anak pada KMS mendatar atau
menurun memotong garis pertumbuhan di bawahnya atau
kenaikan berat badan kurang dari kenaikan berat minimal, ibu
memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang pemberian asi dan mP asi yang baik.
7. menggunakan alat kontrasepsi sesuai anjuran petugas kesehatan
untuk mencegah kehamilan sampai bayi berusia minimal 2 tahun
atau menggunakan alat kontrasepsi permanen jika anak sudah
cukup (2 atau 3 anak saja).
8. memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang kebersihan diri dan sanitasi lingkungan.
9. memperoleh konseling perorangan dan atau konseling kelompok
tentang perawatan bayi/anak, termasuk jika bayi/anak sakit, baik
demam, diare maupun menderita isPa.
10. mencegah polusi udara dalam rumah dengan selalu membuka
jendela rumah terutama di pagi hari agar sinar matahari masuk ke
dalam rumah.
11. mengonsumsi garam beriodium yang dibubuhkan pada setiap
masakan di rumah.
12. tidak merokok dan melarang anggota keluarga merokok di dalam
rumah.

40
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Peserta

tanda bahaya pada masa nifas adalah:


Pendarahan lewat jalan lahir atau keluar cairan berbau dari jalan lahir.
demam.
bengkak di muka, tangan atau kaki disertai sakit kepala dan kejang.
Payudara bengkak kemerahan dan sakit atau putingnya lecet.
ibu mengalami depresi pasca melahirkan, antara lain menangis terus dan tidak peduli pada bayinya.

Jika muncul tanda-tanda di atas, ibu nifas segera dibawa ke fasilitas kesehatan

7 Pedoman giZi seimBang


Pedoman gizi seimbang adalah pedoman makan dan berperilaku
sehat bagi seluruh masyarakat indonesia. Pedoman ini berisi 4 prinsip:
konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik,
dan mempertahankan berat badan normal (lihat gambar Pedoman
gizi seimbang). makanan sebaiknya cukup secara kuantitas, kualitas,
mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral)
yang diperlukan tubuh untuk tumbuh (pada anak-anak), menjaga
kesehatan dan melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari
(bagi semua kelompok umur dan fisiologis), serta menyimpan zat
gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan tidak
mengandung zat gizi yang dibutuhkan.

konsumsi sebaiknya mencakup aneka ragam kelompok pangan


yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan
dan air serta beranekaragam dalam setiap kelompok pangan. dengan
perilaku hidup bersih, ibu dan anak dapat terhindar dari penyakit infeksi
yang dapat mempengaruhi status gizi melalui penurunan nafsu makan
dan kebutuhan zakan zat gizi yang meningkat. Aktivitas fisik yang
meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan

41
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan
pemasukan zat gizi serta memperlancar sistem metabolisme di dalam
tubuh. mempertahankan berat badan normal bagi orang dewasa atau
pemantauan perkembangan berat dan tinggi badan sesuai dengan
pertambahan umur bagi anak dapat mencegah masalah gizi.

kelima kelompok pangan sebaiknya dikonsumsi setiap hari atau


setiap kali makan. mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap
kelompok makanan setiap kali makan akan lebih baik. separuh dari isi
piring sebaiknya diisi dengan sayuran dan buah-buahan (lihat gambar isi

42
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
piringku). separuh lainnya dengan makanan pokok dan lauk-pauk.
secara umum sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai
vitamin, mineral, dan serat pangan. Vitamin dan mineral berperan
sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat dalam tubuh.
konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup dapat menjaga
kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah,
pencegahan penyakit tidak menular kronik, serta menurunkan risiko sulit
buang air besar.

makanan pokok dapat berupa nasi, jagung, singkong, ubi, sagu,


serta serealia dan umbi-umbi lainnya. lauk pauk terdiri dari pangan
sumber protein hewani (contohnya telur, ayam, daging, susu dan hasil
olahannya, ikan) dan sumber protein nabati (tumbuhan) contohnya
tempe, tahu, serta beragam kacang-kacangan. Pangan hewani
mempunyai mutu protein, vitamin, dan mineral lebih baik dan lebih
mudah diserap tubuh. Pangan protein nabati mempunyai lebih
banyak lemak jenuh, isoflavone, antioksidan dan anti-kolesterol yang
dapat mengendalikan kadar kolesterol dan gula darah. kedua sumber
pangan protein tersebut sebaiknya dikonsumsi. jumlah cairan yang
diperlukan berbeda sesuai umur dan fisiologis. Sebaiknya ibu
maupun anak dibiasakan mengonsumsi air putih. Penggunaan gula,
garam, dan minyak dibatasi untuk mencegah penyakit tidak menular
kronik di masa tua. jangan lupa mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum makan.
43
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pesan kHusus untuk iBu Hamil

konsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya,


pertumbuhan janinnya, dan cadangan selama masa menyusui.
oleh karena itu ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak
dibandingkan dengan keadaan tidak hamil.

1 biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih


banyak. sebagai contoh, wanita tidak hamil mengonsumsi
sekitar 3 piring nasi sehari (misal pemenuhan sekitar 2/3
dari 2250 kkal untuk umur 19-29 tahun) maka ibu hamil
memerlukan tambahan setengah piring nasi lagi (300
kkal). Zat besi, asam folat, kalsium, iodium, dan zink
sangat penting dipenuhi sewaktu hamil.

batasi mengonsumsi makanan yang


2 mengandung garam tinggi.
garam

3 minumlah air putih yang lebih banyak. wanita


dewasa membutuhkan sekitar 10 gelas air
(2300 ml) per harinya, sedangkan ibu hamil
aiR
memerlukan tambahan sekitar 2 gelas lagi
(300 ml). bila terhidrasi dengan baik, warna
air kencing akan mendekati putih.

4
batasi minum kopi.
44
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pesan giZi untuk iBu Hamil

Tanyakan kepada petugas kesehatan tentang makanan bergizi

• makanlah air
• jika mual, muntah dan tidak
dengan pola gizi minum
nafsu makan, pilihlah makanan
seimbang dan ibu
yang tidak berlemak dalam
bervariasi, 1 porsi hamil
porsi
lebih banyak dari 10
kecil tapi sering. contoh: buah,
sebelum hamil. gelas
roti, ubi, singkong, biskuit.
per
• tidak ada
hari. • angan minum-
pantangan
minuman keras
makanan
dan merokok.
selama hamil.
• cukupi • jika minum
kebutuhan air obat, tanyakan
minum pada saat kepada petugas
hamil. kebutuhan kesehatan.

45
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sesi 2
PentingnYa
giZi untuk
iBu menYusui
dan Balita
latar Belakang
saat bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan, bayi hanya diberi asi (air
susu ibu) saja, tanpa makanan atau minuman lainnya. asi saja sudah
cukup dan sesuai dengan perut bayi yang masih sangat kecil. memberi
asi saja selama 6 bulan pertama akan melindungi bayi dari berbagai
macam penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. ibu yang
memberi asi saja kepada bayi selama 6 bulan pertama dan tidak pernah
mengalami menstruasi, akan terhindar dari kehamilan. asi harus terus
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. asupan gizi yang dimakan ibu
menyusui perlu beraneka ragam dan lebih banyak karena akan
digunakan untuk kesehatan ibu dan produksi asi. setelah berusia 6
bulan, bayi diberi mP asi (makanan Pendamping) asi dengan
memperhatikan frekuensi (berapa kali dalam sehari), jumlah, kepekatan,
dan variasi makanan, pemberian makan yang aktif/responsif, serta
kebersihan makanan. cobalah untuk memberikan makanan yang
bervariasi setiap kali makan. bawa anak ke Posyandu setiap bulannya
untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.

tujuan PemBelajaran:
Peserta diharapkan mampu mempraktikkan pemberian asi dan
makanan bergizi bagi ibu dan anak sesuai usia dan kebutuhannya.
untuk mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca
bahan bacaan yang ada di belakang sesi.

47
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
indikator keBerHasilan:
Peserta mamPu:

1
Memahami pentingnya ASI SAJA bagi bayi usia 0-6 bulan dan ASI sampai usia 2 tahun.

2
Memahami bahaya memberikan makanan/minuman pada bayi sebelum usia 6 bulan.

3
Memahami pentingnya ASI bagi bayi usia 0-6 bulan sampai dengan usia 2 tahun.

4
Memahami makanan pendamping ASI bagi anak mulai usia 6 bulan.

5 Memahami makanan bergizi seimbang bagi ibu menyusui.

6
Memahami pentingnya layanan Posyandu dan layanan kesehatan lainnya.

7 Memahami pentingnya gizi bagi ibu menyusui.

8 Memahami ragam makanan ibu hamil dan menyusui.

48
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pokok BaHasan dan suB Pokok BaHasan

no Pokok BaHasan suB Pokok BaHasan

ASI Eksklusif 1.1. Pentingnya asi saja bagi


bayi usia 0-6 bulan dan
asi sampai usia 2 tahun.

1
1.2. bahaya memberikan
makanan/minuman pada bayi
sebelum usia 6 bulan.
1.3. Pentingnya asi bagi bayi usia
0-6 bulan sampai dengan usia
2 tahun.

2.1 memahami makanan


pendamping asi bagi

2 MP ASI
anak mulai usia 6 bulan.
2.2 memahami makanan bergizi
seimbang bagi ibu menyusui.

3.1 memahami pentingnya


layanan posyandu dan

3
layanan kesehatan
Posyandu lainnya.
3.2 Peserta memahami
pentingnya layanan
Posyandu.
4.1 Pentingnya gizi bagi ibu

4 Gizi bagi Ibu menyusui.


Menyusui 4.2 ragam makanan
ibu menyusui.

49
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkaH kegiatan

LANGKAH 1 PemBukaan

10 me nit
alat bantu yang diperlukan:
• Flipchart 2.1 – ASI Eksklusif

a. ucapkan salam pembukaan dan terima kasih


kepada peserta yang sudah hadir. ucapkan terima
kasih kepada ibu bidan yang telah meluangkan waktunya untuk
menjadi narasumber pada sesi P2k2.

b. ajak peserta untuk berdoa sebelum sesi dimulai.

c. minta peserta untuk mengingat kembali pelajaran dari sesi


sebelumnya (ibu hamil) dan harapan peserta untuk anak. sampaikan
bila ada pertanyaan, peserta dapat menanyakannya kepada ibu
bidan di akhir sesi. Pendamping mencatat pertanyaan terlebih
dahulu.

d. dengan menggunakan Flipchart 2.1 sampaikan bahwa sesi ini


akan membahas pentingnya gizi bagi ibu menyusui dan anak,
layanan kesehatan yang dapat diterima selama menyusui,
pentingnya asi, pemberian mP asi serta pelayanan di Posyandu.
sampaikan bahwa umur 0-2 tahun adalah fase penting kedua
setelah kehamilan agar anak tumbuh tinggi, seHat, dan cerdas.

LANGKAH 2 diskusi kelomPok mengenai


asi, mP asi dan PosYandu

15 me nit
a. minta peserta untuk ngobrol dengan membagi
peserta ke dalam 4 kelompok: asi, bubur,
Posyandu, dan sayuran.

b. kelompok asi membicarakan tentang asi saja:


 Berapa lama mereka memberikan ASI SAJA dalam 6 bulan
pertama?

50
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
 Masalah apa yang mereka hadapi dalam menyusui?
 Apakah mereka juga memberikan makanan/minuman lain selain
ASI?

c. kelompok Bubur membicarakan tentang mP asi:


 Kapan mereka pertama kali memberikan MP ASI pada bayi?
 Jenis makanan apa yang mereka berikan?
 Masalah apa yang mereka hadapi dalam memberikan makanan
pada anak?

d. kelompok Posyandu membicarakan tentang Posyandu:


 Kapan mereka ke Posyandu?
 Apa saja kegiatan yang mereka lakukan jika ke Posyandu?
 Apa pentingnya Posyandu?
 Apa hambatan yang mereka hadapi untuk hadir setiap bulannya
ke Posyandu?

e. kelompok sayuran membicarakan tentang


 Apa saja yang harus dilakukan ibu menyusui agar ASI-nya
berkualitas?

LANGKAH 3 asi eksklusiF


alat bantu yang diperlukan:

15 me nit
• Film 2.1 – ASI Eksklusif
• Flipchart 2.1 – ASI Eksklusif
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

a. minta perwakilan kelompok asi menceritakan hasil obrolan mereka


mengenai asi.

b. ucapkan terima kasih atas jawaban yang diberikan oleh peserta.

c. Sampaikan pada peserta bahwa mereka akan menyaksikan film


tentang pentingnya asi eksklusif untuk mencari tahu jawabannya
dan minta mereka untuk memperhatikan.

51
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
d. Putar film 2.1 tentang asi eksklusif.

e. tanyakan pada peserta apa yang mereka


ingat dari film tersebut. Berikan 2-3
peserta untuk menjawab.
 Apa artinya memberikan ASI saja?
 Mengapa bayi hanya perlu diberi ASI
saja hingga usia 6 bulan?
 Kapan boleh memberikan makanan
tambahan selain ASI?
 Setelah 6 bulan diberi ASI saja,
sampai umur berapa anak sebaiknya
tetap diberi ASI? Flipchart 2.1
 Bagaimana menyimpan ASI?

f. sampaikan pada peserta, bila mereka ingin mempelajari lebih


lanjut, mereka dapat melihat buku buku Pintar kesehatan dan gizi
halaman 18 tentang:
 cara menyusui bayi.
 cara memerah dan menyimpan asi.
 kebutuhan gizi bayi umur 0-6 bulan dan cara menyusui bayi.

g. tanyakan pada peserta, apabila ibu-ibu menghadapi


masalah dalam menyusui/pemberian asi, apakah sekarang sudah
dapat mengatasinya setelah menonton film dan ngobrol?

h. sampaikan pesan kunci untuk asi dengan menggunakan flipchart


2.1. asi saja sampai bayi 6 bulan.
 terus berikan asi sampai bayi 2 tahun.
 susui bayi sesering mungkin semau bayi.
 Perah asi agar bisa disimpan dan diberikan kepada bayi jika
ibu pergi.

52
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 4 mP asi
alat bantu yang diperlukan:

15 me nit
• Film 2.2 – MP ASI
• Flipchart 2.2 – MP ASI
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

a. minta perwakilan kelompok bubur menceritakan hasil obrolan


mereka mengenai mP asi.

b. ucapkan terima kasih atas jawaban yang diberikan.

c. Sampaikan pada peserta bahwa mereka akan menyaksikan film


tentang mP asi untuk mencari tahu jawabannya dan minta mereka
untuk memperhatikan.

d. Putar film 2.2 tentang mP asi.

e. Tanyakan pada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut.
berikan 2-3 peserta untuk menjawab
• Mulai umur berapa MP ASI diberikan pada anak?
• Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan MP ASI?
• Bagaimana menjaga kebersihan MP ASI?

f. gunakan flipchart 2.2 untuk menyampaikan


pesan kunci mP asi:
• ASI tetap diberikan, kemudian MP ASI.
• Pada umur 6-9 bulan, makanan lumat 2-3
kali sehari dan makanan selingan 1-2 kali
sehari (buah atau biskuit), dengan porsi 2-
3 sendok makan setiap kali makan, hingga
setengah mangkuk.
Flipchart 2.2
• Pada umur 9-12 bulan, makanan lembek atau dicincang 3-4
kali sehari dan makanan selingan yang dapat dipegang anak
1-2 kali sehari, berikan setengah hingga ¾ mangkuk.

53
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Ajari anak makan sendiri dari sendok dan minum sendiri dari
gelas.
• Perhatikan kebersihan makanan.

g. sampaikan pada peserta, bila mereka ingin mempelajari lebih lanjut,


mereka dapat melihat buku Pintar kesehatan dan gizi halaman 41
tentang:
 mP asi anak 6-8 bulan.
 mP asi anak 9-11 bulan.
 makanan anak usia 1-2 tahun.
 Perkembangan dan stimulasi anak usia 0-6 tahun.

LANGKAH 5 kunjungan ke PosYandu


alat bantu yang diperlukan:

15 me nit
• Film 2.3 – Kunjungan Ke Posyandu
• Flipchart 2.3 – Layanan di Posyandu
• Buku Pintar Kesehatan dan Gizi

a. minta perwakilan kelompok Posyandu menceritakan hasil obrolan


mereka mengenai Posyandu.

b. ucapkan terima kasih atas jawaban yang diberikan.

c. Sampaikan pada peserta bahwa mereka akan menyaksikan film


tentang Posyandu/aku anak sehat untuk mengetahui apa saja
manfaat yang didapatkan jika mereka ke Posyandu. minta peserta
untuk memperhatikan.

d. Putar film 2.3.

e. Tanyakan pada peserta apa yang mereka ingat dari film tersebut.
minta 2-3 peserta untuk menjelaskan:
• Apa saja yang biasanya dilakukan di Posyandu?
• Mengapa anak perlu dibawa ke Posyandu?

54
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
f. sampaikan pada peserta, bila mereka ingin
mempelajari lebih lanjut, mereka dapat melihat
buku Pintar kesehatan dan gizi halaman 37
untuk imunisasi dan pemberian vitamin a,
serta mulai halaman 38 untuk pemenuhan gizi
dan perkembangan anak.

g. sampaikan pesan kunci mengenai manfaat


yang bisa didapat di Posyandu dengan
menggunakan Flipchart 2.3. Flipchart 2.3

Manfaat Posyandu bagi Masyarakat


1. memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi
dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.
2. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak
menderita gizi kurang atau gizi buruk.
3. bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin a.
4. bayi memperoleh imunisasi lengkap.
5. ibu hamil akan terpantau berat badannya dan
memperoleh tablet tambah darah (ttd) serta imunisasi
tetanus toksoid (tt).
6. ibu nifas memperoleh kapsul vitamin a dan ttd.
7. memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang
kesehatan ibu dan anak.
8. apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui dapat segera diketahui
dan dirujuk ke Puskesmas.
9. dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang
kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita.

55
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
giZi iBu menYusui
LANGKAH 6 alat bantu yang diperlukan:

15
Film 2.4 – Gizi Ibu Menyusui
Flipchart 2.4 – Isi Piringku Ibu Menyusui
Buku Pintar Kesehatan dan Gizi
menit

a. minta perwakilan kelompok sayuran menceritakan hasil obrolan


mereka mengenai Posyandu.

b. ucapkan terima kasih atas jawaban yang diberikan.

c. sampaikan kepada peserta bahwa mereka akan menonton


film tentang makanan untuk ibu menyusui untuk memperoleh
jawabannya dan minta mereka untuk memperhatikan.

d. Putar film 2.4 tentang gizi ibu menyusui.

e. Tanyakan kepada peserta apa yang mereka ingat mengenai film


tersebut, minta 2-3 peserta untuk menjawab.
• Apa saja makanan yang harus di makan Ibu Lili yang sedang
menyusui?

56
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Kenapa ibu Lili makannya tetap banyak walaupun bayi makannya
sedikit?

f. sampaikan pesan kunci kepada peserta mengenai gizi seimbang


bagi ibu menyusui dengan menggunakan flipchart 2.4 – isi
Piringku.
• Isi piring makan ibu menyusui sebaiknya terdiri dari makanan
pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan.
• Setengah isi piring ibu berisi makanan pokok dan lauk-pauk, dan
setengah lainnya berisi sayuran dan buah-buahan.
• Cuci tangan pakai
sabun dengan air
bersih mengalir
sebelum makan.
• Minum air lebih
banyak. ibu menyusui
membutuhkan 12-
14 gelas per hari,
dibandingkan dengan
minimal 8 gelas per
hari yang disarankan
untuk orang dewasa.
• Batasi konsumsi gula,
garam, dan lemak.
• Lakukan aktivitas
fisik yang cukup dan
pertahankan berat
badan normal.

g. sampaikan pada peserta


bahwa mereka dapat
menggunakan bantuan Flipchart 2.4
Pkh untuk membeli makanan bergizi seperti telur, ikan, ayam,
daging, sayuran, dan buah. bPnt lebih baik ditukarkan
dengan beras dan telur (kurangi konsumsi gula).

57
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 7 PenutuP
alat bantu yang diperlukan:

m 5 enit
• Flipchart 2.5 – Pesan untuk Ibu Menyusui

a. dengan menggunakan flipchart 2.5


ulangi kembali bersama peserta pesan-
pesan kunci yang perlu diingat dari sesi
ini, yaitu:
• Bayi diberikan asi saja selama 6
bulan.
• Lanjutkan ASI sampai 2 tahun.
• Makanan Pendamping ASI
diberikan secara bertahap
mulai usia 6 bulan.
• Membawa bayi dan anak ke
Posyandu sebulan sekali.
• Ibu menyusui makan dengan gizi Flipchart 2.5
seimbang.

b. sampaikan kepada peserta bahwa semua upaya diatas dilakukan


agar anak tumbuh tinggi, seHat, dan cerdas, untuk mencapai
cita-citanya di masa depan. ajak peserta yang memiliki balita
untuk mengikuti kelas ibu balita di Puskesmas atau bertanya
kepada bidan untuk mendapatkan informasi lebih lengkap
mengenai masalah menyusui, asi dan mP asi. harapan orang tua
agar anak tumbuh sehat dan berprestasi dapat tercapai jika ibu
dan anak mengikuti saran gizi seimbang dan rajin ke Posyandu.

c. ajak peserta untuk berdoa setelah sesi selesai.

d. tutup pertemuan dengan mengucapkan terima kasih atas


kesediaan peserta untuk hadir dan mengikuti sesi secara aktif
dan ucapkan terima kasih kepada bidan yang telah hadir pada
sesi ini.
58 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
BAHAN BACAAN SESI 2

PENTINGNYA GIZI UNTUK


IBU MENYUSUI
DAN BALITA

a. Pedoman giZi
seimBang Bagi iBu
menYusui
Prinsip gizi seimbang bagi ibu
menyusui dan balita dapat mengikuti
prinsip secara umum, yaitu
mengonsumsi makanan beragam,
membiasakan perilaku hidup bersih,
melakukan aktivitas fisik, dan
memantau berat badan (lihat gambar
tumpeng gizi seimbang pada sesi
1). ibu menyusui membutuhkan zat
gizi yang lebih banyak dibandingkan
dengan keadaan tidak hamil atau tidak menyusui untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi bayi serta untuk mengganti zat gizi ibu yang
dikeluarkan melalui asi. tidak semua zat gizi yang diperlukan
anak dapat dipenuhi dari simpanan zat gizi ibu, oleh karena itu harus
didapat dari konsumsi pangan ibu setiap hari.

ertahankan kualitas asi, ibu menyusui perlu memenuhi kebutuhan protein, zat besi, asam folat, vitamin a, b1, b2, b3, b6, vitamin

59
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
ikan, susu, telur, ikan teri, kacang-kacangan,tahu, sayuran hijau, daun katuk atau daun torbangun. sebagai contoh, wanita
minumlah air putih yang lebih banyak, 12-13 gelas atau 3 liter per hari.
batasi minum kopi, gula, dan garam.

B. PertumBuHan dan PerkemBangan BaYi

BaYi usia 0-11 Bulan


Pada bayi usia 0-28 hari (neonates) terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulai
berfungsinya organ- organ tubuh. risiko kematian bayi terbesar terjadi
pada 24 jam pertama kelahirannya. oleh karena itu, bayi baru lahir:
1. harus diperiksa kesehatannya, minimal 3 kali, walaupun bayi
tampak sehat. Pemeriksaan kunjungan neonatal (kn) pertama
(kn1) pada 6-48 jam pertama, kn2 pada bayi umur 3-7 hari dan
kn3 saat usia bayi 8-28 hari.
2. bayi baru lahir harus mendapatkan perawatan tali pusat,
pemberian salep mata antibiotik, suntikan Vitamin k 1, imunisasi
hepatitis b0 (dalam 24 jam pertama sesudah lahir sampai 7 hari).
3. mendapat inisiasi menyusu dini (imd).
4. hanya diberikan asi saja (asi eksklusif) sampai bayi berumur 6
bulan.

60
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
cara merawat BaYi Baru laHir:
1. bayi baru boleh dimandikan sesudah 6 jam, bungkus bayi dengan
kain kering dan ganti kainnya segera jika basah.
2. berikan asi yang keluar pertama, disebut kolostrum, berwarna
kekuningan mengandung zat kekebalan tubuh. jangan dibuang,
berikan langsung kepada bayi.
3. berikan hanya asi sampai bayi berumur 6 bulan. ibu menyusui perlu
diberi nasihat bahwa bayi harus disusui dengan posisi kepala dan
badan dalam satu garis lurus, wajah bayi menghadap ke payudara.
Payudara kanan dan kiri digunakan bergantian. menyusui bayi bisa
dalam posisi duduk maupun berbaring dengan santai. susuilah bayi
sesering mungkin termasuk pada malam hari. susui bayi sesering
mungkin semau bayi, jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan
lalu susui. gunakan kedua payudara secara bergantian untuk
memberikan asi yang optimal.
3. jaga tali pusat selalu bersih, kering dan biarkan terbuka
(jangan dibungkus).
4. jika berat lahir <2.500 g, berarti termasuk bayi berat lahir rendah,
membutuhkan lingkungan yang hangat untuk mempertahankan
suhu tubuhnya dan pemberian asi. hal ini diperoleh dengan
perawatan yang efektif dan efisien yaitu perawatan metoda
kanguru (dengan menjaga bayi tetap kontak kulit dengan kulit
ibu/ayahnya, dekap bayi di dada ibu/bapak/anggota keluarga
lain). metoda kanguru dilakukan sampai berat badan bayi > 2.500
g atau bayi tidak nyaman. jangan tidurkan bayi di tempat dingin
atau banyak angin.

tanda-tanda BaYi Baru laHir Yang seHat:


1. bayi lahir langsung menangis.
2. tubuh bayi kemerahan.
3. bayi bergerak aktif.
4. berat lahir 2500 sampai 4000 gram.
5. bayi menyusu dari payudara ibu dengan kuat.

61
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tanda-tanda BaYi Baru laHir Yang tidak seHat:
segera bawa bayi ke bidan/petugas kesehatan di fasilitas kesehatan
jika muncul salah satu tanda sebagai berikut:
1. tidak mau menyusu.
2. lemah.
3. napas cepat (lebih dari 60 kali per menit).
4. merintih atau menangis terus-menerus.
5. kejang-kejang.
6. kulit dan mata bayi kuning.
7. demam/panas tinggi.
8. tali pusat kemerahan sampai dinding perut, berbau atau bernanah.
9. mata bayi bernanah.
10. diare/buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari.
11. tinja bayi saat buang air besar berwarna pucat.

untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, bayi usia 29 hari-


11 bulan perlu asupan gizi seimbang. sampai dengan usia 6 bulan
diberikan hanya asi saja, sedangkan mP asi diberikan setelah usia 6
bulan, dan menyusui tetap dilanjutkan sampai anak usia 2 tahun.

c. asi saja samPai usia 6 Bulan

manFaat asi Bagi iBu dan BaYi


1. sehat, praktis dan tidak butuh biaya.
2. meningkatkan kekebalan alamiah pada bayi.
3. mencegah perdarahan pada ibu nifas.
4. menjalin kasih sayang ibu dan bayi.
5. mencegah kanker payudara.

cara menYusui BaYi Yang Benar:


1. susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari.
2. bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
3. susui sampai payudara terasa kosong, lau pindah ke payudara sisi
lain
4. bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh/

62
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kencang, perlu dikosongkan dengan diperah untuk disimpan. hal
ini agar payudara tetap memproduksi asi yang cukup.

Posisi dan Pelekatan menYusui Yang Benar:


• Dalam menyusui, pastikan posisi ibu ada dalam posisi nyaman.
• Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya. Jika bayi
baru lahir, ibu harus menyangga seluruh badan bayi.
• Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus. Wajah bayi
menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting.
sebagian besar areola (bagian hitam di sekitar puting) masuk ke
dalam mulut bayi, mulut terbuka lebar, bibi bawah melengkung ke
luar, dagu menyentuh payudara ibu.

PeraH asi
jika ibu bekerja atau terpaksa meninggalkan bayi, asi tetap dapat
diberikan kepada bayi, dengan cara memberikan asi perah.

cara memerah asi


1. siapkan wadah cangkir, gelas atau kendi bermulut lebar. cuci
cangkir tersebut dengan sabun dan air. tuangkan air mendidih
ke dalam cangkir tersebut dan biarkan beberapa menit. air
mendidih akan membunuh sebagian besar bakteri. bila telah
siap memerah asi, tuangkan air dari cangkir tersebut.
2. letakkan jari dan ibu jari di tiap sisi putting (areola) dan tekan ke
dalam ke arah dinding dada.
3. tekan di belakang puting dan areola di antara ibu jari dan telunjuk.
4. tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian

cara menyimpan asi perah


asi perah yang disimpan dalam tempat tertutup
asi
dapat bertahan di suhu ruang selama 6-8 jam
atau di lemari pendingin selama 3-8 hari. jika
diperlukan penyimpanan jangka panjang
dapat dimasukkan ke dalam freezer untuk
disimpan selama 3-6 bulan. letakkan asi
perah di bagian dalam freezer atau lemari

63
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
pendingin, bukan di dekat pintu agar tidak mengalami perubahan
dan variasi suhu. bila tidak ada lemari pendingin, asi perah bisa
disimpan di dalam termos yang berisi es untuk jangka waktu 24 jam.

cara memberikan asi perah


gunakan cangkir, sendok atau pipet. dot tidak dianjurkan karena
bayi akan bingung puting. bayi yang terbiasa menggunakan dot
biasanya tidak akan mau menyusu pada payudara ibu. hal yang
perlu diperhatikan:
1. asi perah dingin dihangatkan dengan cara merendam wadah asi
perah kedalam baskom berisi air hangat.
2. asi perah beku perlu dicairkan di lemari pendingin sebelum
dihangatkan.
3. jangan merebus asi perah atau menghangatkan menggunakan
air mendidih.
4. jangan membekukan kembali asi perah yang sudah mencair.

d. makanan PendamPing asi usia 6-12 Bulan

Pada usia 6 bulan, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan


pendamping asi (mP asi) dalam bentuk lumat, mulai bubur susu sampai
bubur tim lunak. campurkan asi ke dalam bubur yang dibuat, ketika
bayi akan makan. Pada usia 9 bulan berikan mP asi yang lebih padat
berupa bubur atau nasi tim, secara bertahap berikan nasi lembek pada
usia menjelang satu tahun. mP asi dapat dibuat dari bahan makanan
lokal yang sama dengan yang dikonsumsi keluarga di rumah. anak
tetap diberi asi sampai usia 2 tahun. mP asi yang baik:

• Padat energi, protein dan zat gizi mikro (zat besi, Zink, Kalsium,
Vitamin a, c, Folat).
• Tidak berbumbu tajam, tidak menggunakan gula, garam,
penyedap rasa, pewarna dan pengawet.
• Mudah ditelan dan disukai anak.
• Tersedia secara lokal dan harga terjangkau.

64
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Panduan mP asi

BeraPa
Bentuk BeraPa kali
umur BanYak setiaP
makanan seHari
kali makan

• ASI • Teruskan 2-3 sendok


pemberian makan penuh
• Makanan ASI sesering setiap kali
lumat (bubur mungkin. makan,
dan makanan tingkatkan
keluarga yang • Makanan
6-9
perlahan
dilumatkan). lumat 2-3 kali sampai 1/2
sehari. mangkuk
bulan • Makanan berukuran
selingan 1-2 kali 250ml.
sehari (buah,
biskuit).

BeraPa
Bentuk BeraPa kali
umur BanYak setiaP
makanan seHari
kali makan

• ASI • Teruskan 1/2 sampai


pemberian ASI. 3/4 mangkuk
• Makanan berukuran
lembek atau • Makanan 250ml.
dicincang yang lembek 3-4 kali
mudah ditelan sehari.

9-12 anak.
• Makanan
• Makanan
selingan 1-2 kali
bulan selingan yang sehari.
dapat dipegang
anak diberikan
di antara waktu
makan lengkap.

65
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pemberian makan secara aktif/responsif:
1. bayi di atas 6 bulan perlu waktu untuk terbiasa dengan makanan lain
selain asi
2. ibu harus sabar dan memberikan dorongan kepada bayi untuk mau
makan
3. jangan memaksa bayi untuk makan
4. gunakan piring tersendiri untuk memberi makan bayi untuk
memastikan ia makan seluruh makanan yang diberikan

ketika anak sakit, biasanya selera makannya berkurang. meski


demikian, ibu harus bersabar dan tetap harus memberikan mP asi
selama anak sakit sesuai anjuran tenaga kesehatan. bagi bayi hingga
umur 6 bulan, cairan ini dipenuhi dari asi. kebutuhan cairan anak umur
7-11 bulan kurang lebih 3 gelas (800 ml) dan dapat dipenuhi dari asi, air
putih, ataupun jus buah.

kebersihan sangat penting untuk menghindari diare dan penyakit


lain:
1. gunakan sendok dan cangkir bersih untuk memberikan makanan
atau cairan pada bayi.
2. simpan makanan yang akan diberikan kepada bayi di tempat yang
aman dan bersih.
3. cuci tangan ibu dengan sabun sebelum menyiapkan makanan dan
memberikan makanan pada bayi.
4. cuci tangan ibu dan bayi sebelum makan.
5. cuci tangan ibu dengan sabun setelah ke toilet dan setelah
membersihkan kotoran bayi.

66
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
anak umur 12-23 Bulan

Berikut panduan mP asi untuk anak 12-24 bulan

umur Bentuk BeraPa BeraPa BanYak


makanan kali setiaP kali
seHari makan
• Makanan • Makanan • ¾ sampai dengan 1
keluarga keluarga 3-4 mangkuk ukuran 250
kali sehari. ml.
• Makanan
yang • Makanan • 1 potong kecil ikan/
dihaluskan selingan 1-2 daging/ayam/telur
atau kali sehari.
• 1 potong kecil
12-24 dicincang bila
perlu.
• Teruskan
pemberian
tempe/tahu atau 1
sdm kacang-kacangan.
bulan • ASI ASI.
• ¼ gelas sayur.
• 1 potong buah.
• ½ gelas bubur/
1 potong kue/
1 potong buah.

.
di atas umur 2 tahun:
• lanjutkan beri makanan orang dewasa.
• tambahkan porsinya menjadi 1 piring.
• beri makanan selingan 2 kali sehari.
• jangan memberikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab
bisa mengurangi nafsu makan.

jadwal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak oleh tenaga


kesehatan di Puskesmas/Pustu/Posyandu pada balita usia lebih dari 24
bulan-72 bulan adalah setiap 6 bulan sekali.

67
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
anak usia 2-6 taHun (6 taHun 11 Bulan 29 Hari)

1. anak di usia ini harus dibawa ke Posyandu untuk ditimbang berat


badannya secara rutin setiap bulan dan ibunya mendapat
konseling tentang asi dan mP asi sesuai pemantauan
pertumbuhan pada kms.
2. berikan asi sampai anak berusia 2 tahun.
3. mendapat kapsul vitamin a setiap bulan Februari dan agustus.
4. Perkembangan anak dipantau melalui kemampuan gerak kasar
dan halus, bicara bahasa, sosialisasi dan kemandirian anak sesuai
dengan pertambahan umur. jika dikhawatirkan ada keterlambatan
perkembangan yang tidak sesuai dengan panduan yang tercantum
dalam buku Pintar kesehatan dan gizi, segera konsultasikan kepada
petugas kesehatan.
5. mendapat tambahan zat gizi melalui tabur gizi yang dicampurkan
pada mP asi yang dikonsumsi anak.

Pesan gizi seimbang untuk anak 2-5 tahun


1. biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama
keluarga.
2. Perbanyak mengonsumsi
makanan kaya protein seperti
ikan, telur, tempe, susu, dan
tahu.
3. Perbanyak mengonsumsi
sayuran dan buah-buahan.
4. batasi mengonsumsi makanan
selingan yang terlalu manis,
asin dan berlemak.
5. biasakan bermain bersama
dan melakukan aktivitas fisik
setiap hari.
6. berikan minum yang cukup.
kebutuhan cairan anak usia
1-3 tahun sekitar 5 gelas (1200
ml) per harinya. bagi baduta,

68
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kecukupan ini sebagian dapat dipenuhi dari asi. membiasakan
anak minum air putih lebih baik daripada air bergula seperti sirup,
minuman kaleng atau kotak.
7. sajikan pada balita selagi makanan hangat, cuci tangan anak
sebelum makan dan gunakan peralatan makan yang bersih.

Panduan cairan Bagi BaYi dan Balita

69
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
e. PelaYanan PosYandu

anak dibawa ke Posyandu untuk ditimbang berat badannya secara


rutin setiap bulan dan ibunya mendapat konseling tentang asi dan
mP asi sesuai hasil pemantauan pertumbuhan pada kms. anak sehat
bertambah umur bertambah berat sesuai dengan pertambahan berat
pada pita hijau di kms. setiap 6 bulan sekali dilakukan pengukuran
tinggi badan.

imunisasi
anak usia 29 hari sampai 11 bulan perlu diberikan imunisasi lengkap.
imunisasi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan
dengan suntikan dan tetesan untuk melindungi bayi dan balita dari
berbagai penyakit menular (agar tidak tertular/sakit), atau tidak menjadi
parah. bayi yang akan diimunisasi harus dalam keadaan sehat, namun
batuk pilek ringan bukan merupakan halangan untuk mendapatkan
imunisasi.

umur jadwal imunisasi


0-7 hari HB 0

1 bulan BCG, Polio 1

2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2

3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3

4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV

9 bulan Campak

18 bulan DPT-HB-Hib lanjutan dan campak lanjutan

70
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
imunisasi PenYakit Yang Bisa dicegaH
Hepatitis B Hepatitis B (kerusakan hati)
BCG TBC ( tuberculosis) yang berat
Polio, IVP Polio (lumpuh layuh pada tungkai kaki dan lengan)
Difteri (penyumbatan jalan napas)
Batuk rejan/batuk seratus hari
Tetanus
DPT HB HIB Hepatitis B yang menyebabkan kerusakan
Hati
Infeksi HIB menyebabkan meningitis
(radang selaput otak)

Campak yang dapat mengakibatkan kompilkasi


Campak
radang paru, selaput otak dan kebutaan

Vitamin a
Vitamin a merupakan salah satu jenis zat gizi mikro yang menjadi
komponen utama pendukung fungsi organ penglihatan serta
pertumbuhan. Vitamin a bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan diare, serta
memelihara jaringan agar berfungsi normal terutama jaringan mata.
Vitamin a disimpan dalam hati. dalam keadaaan normal cadangan
vitamin a dalam hati dapat bertahan hingga enam bulan. apabila
simpanan vitamin a dalam tubuh kurang dari kebutuhan, dapat terjadi
masalah kurang Vitamin a (kVa). untuk mencukupi kebutuhan vitamin a
pada anak 6-59 bulan, selain dari makanan perlu mendapat
suplementasi kapsul vitamin a dosis tinggi (kapsul warna merah) setiap
6 bulan sekali (bulan Februari dan agustus). Vitamin a didapatkan di
Posyandu dan sarana fasilitas kesehatan seperti Puskesmas,
Puskesmas Pembantu (Pustu), Polindes/Poskesdes, balai pengobatan,
praktik dokter/bidan swasta, serta taman kanak-kanak, Pos Paud,
tempat penitipan anak, dll.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 71
tanda dan gejala kVa:
1. Penurunan kemampuan melihat jelas pada cahaya yang redup,
disebut juga rabun senja, dengan ditandai sering menabrak benda
di sekitarnya akibat penglihatan yang kurang.
2. bagian putih mata kering, kusam, tidak bersinar.
3. jika berlanjut tanpa pengobatan akan terdapat bercak seperti busa
sabun pada bagian putih mata.
jika ditemukan anak dengan salah satu tanda seperti di atas, segera
dibawa ke Puskesmas atau beritahu petugas kesehatan terdekat.
4. sesudah bayi berumur 6 bulan, mendapat satu kali suplemen
vitamin a 100.000 si, kapsul berwarna biru.

Beri anak kaPsul Vitamin a


• Vitamin a untuk meningkatkan kesehatan mata dan
pertumbuhan anak.
• mintalah kapsul vitamin a pada bulan Februari dan
agustus di Posyandu
• ada 2 jenis kapsul Vitamin a:

kapsul Biru
kapsul merah
untuk anak umur
untuk anak umur 1-5 tahun
6-11 bulan
berikan 2 kali dalam setahun

deteksi tumBuH kemBang


deteksi tumbuh kembang dapat melihat adanya penyimpangan tumbuh
kembang balita. Perkembangan anak dipantau melalui kemampuan
gerak kasar dan gerak halus, bicara-bahasa, sosialisasi dan
kemandirian anak sesuai dengan pertambahan umur. Pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan keluarga/ masyarakat. jadwal pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan anak oleh tenaga kesehatan di
Puskesmas/Pustu/Posyandu:
1. Pada bayi dan balita usia 0 bulan-24 bulan setiap 3 bulan sekali.
2. Pada balita usia lebih dari 24 bulan -72 bulan setiap 6 bulan sekali.
72 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
beri rangsangan/stimulasi perkembangan sesuai umur. Peluk dan
timang bayi dengan penuh kasih sayang sesering mungkin. gantung
benda bergerak warna cerah agar bayi dapat melihat dan mengikuti
gerak benda tersebut. ajak bayi tersenyum, bicara serta perdengarkan
musik lembut

contoH stimulasi Pada BaYi usia 6 -12 Bulan dan


checK LIST Pemantauan PerkemBangan

ajari bayi duduk.


ajak main ci-luk-ba.
ajari memegang dan makan biskuit.
ajari memegang benda kecil dengan 2 jari.
ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan.
ajak bicara sesering mungkin.
latihan mengucapkan ma... ma... pa... pa...
beri mainan yang aman untuk dipukul-pukul.

73
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
diisi oleh keluarga/kader kesehatan, beri tanda 
(centang/rumput):

Pada umur 9 bulan, bayi bisa:Pada umur 12 bulan, bayi bisa:


merambat berdiri dan berjalan berpegangan.
mengucapkan ma…ma, da.. da.memegang benda kecil.
meraih benda sebesar kacang.meniru kata sederhana seperti ma..ma.., pa… pa…
mencari benda/mainan yang dijatuhkan.
mengenal anggota keluarga.
bermain tepuk tangan atau ci-luk-ba.
takut pada orang yang belum dikenal.
makan kue/biskuit sendiri. menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/ merengek.

Lakukan rangsangan/stimulasi setiap saat


dalam suasana yang menyenangkan.
Jika pada usia 12 bulan, bayi belum bisa melakukan minimal salah satu hal di atas, bawa bayi ke dokte
Bawa anak 3 bulan–2 tahun setiap 3 bulan ke fasilitas untuk mendapatkan pelayanan sdidtk.

Perawatan bayi dan anak balita sehari-hari:


1. jaga kebersihan anak, mandi setiap hari, cuci rambut secara rutin,
cuci tangan setelah buang air, setelah bermain dan sebelum
makan dan jaga kebersihan pakaian, tempat tidur dan mainan.

74
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
2. jika sudah tumbuh gigi, gosok gigi dengan pasta gigi dan sikat gigi
kecil, jangan biasakan makan manis dan lengket, dan periksakan
gigi setiap 6 bulan sekali ke Puskesmas.
3. jauhkan anak dari asap rokok dan asap dapur, bersihkan rumah dan
lingkungan anak bermain dari debu dan sampah.
4. di daerah endemis malaria, bayi harus tidur di dalam kelambu
berinsektisida.
5. jauhkan anak dari bahan/benda berbahaya.

F. masalaH giZi Pada anak

anak giZi kurang dan giZi Buruk


gizi kurang adalah kondisi berat badan anak tidak sesuai dengan
umurnya, pada kms berat badan anak berada di lajur kuning bawah.
gizi buruk adalah kondisi kurang gizi tingkat berat yang ditandai dengan
berat badan di bawah garis merah dan sangat kurus.

tanda dan gejala anak kurang gizi adalah:


1. tampak kurus.
2. rambut tampak kusam.
3. biasanya sering nangis atau rewel.
4. tidak gesit dan kurang ceria.
5. Pada umumnya sering menderita diare.
6. berat badannya pada kms berada pada lajur kuning bawah atau
berada di bawah garis merah.
7. berat badan tidak naik atau menurun tiap bulan.
8. odema terutama pada tungkai (kaki) atau muka.

Penyebab:
1. konsumsi makanan tidak sesuai kebutuhan dan ketidakseimbangan
konsumsi energi dan protein.
2. menderita penyakit infeksi karena imunisasi tidak lengkap sehingga
daya tahan menurun.
3. bayi tidak mendapat asi eksklusif dan atau asi tidak dilanjutkan
sampai usia 2 tahun.

75
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
4. tidak mendapat mP asi yang tepat dan baik.
5. berat badan bayi tidak dipantau secara teratur sehingga terlambat
mendeteksi bahwa anak menderita kekurangan gizi.

akibat:
1. Pertumbuhan fisik dan perkembangan otak terhambat.
2. rentan terhadap penyakit infeksi.
3. daya adaptasi lingkungan rendah.
4. berisiko menderita penyakit tidak menular pada usia dewasa.

Pencegahan:
1. ibu saat hamil dalam kondisi sehat, tidak menderita kek dan
kurang darah.
2. Pemantauan berat badan anak secara teratur di Posyandu.
3. menerapkan pesan yang diterima saat konseling asi eksklusif dan
mP asi.
4. menambahkan zat gizi berupa tabur gizi yang dibubuhkan pada
makanannya.
5. mendapat kapsul vitamin a setiap 6 bulan.
6. mendapat imunisasi dasar lengkap.

Penanggulangan:
1. Pemeriksaan klinis di fasilitas kesehatan terdekat.
2. Pemulihan gizi di Pusat Pemulihan gizi ‘therapeutic Feeding center’
3. Pemberian 1 kapsul vitamin a warna merah pada saat awal anak
terdeteksi gizi kurang/gizi buruk dan selanjutnya mendapat 1
kapsul vitamin a setiap bulan Februari dan agustus.
4. cek dalam kms apakah sudah mendapat imunisasi dasar lengkap,
jika belum, laporkan kepada petugas kesehatan.
5. jika anak gizi kurang/gizi buruk telah dipulihkan kondisi gizinya,
keluarga harus tetap memberikan makanan yang bergizi sehingga
tidak jatuh kembali ke kondisi gizi buruk. Peran masyarakat sekitar
untuk mendukung pemulihan gizi sangat penting.

76
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
MASALAH KEKURANGAN
GIZI PADA BALITA

Pertumbuhan sesuai umur

anak anak wasting (kurus)


anak stunting (tinggi tidak
anaksesuai
giZi kurang
umur)(Berat tidak sesuai umur)
normal

anak Pendek
Pendek ‘stunting’ adalah kondisi panjang/tinggi badan anak di bawah
standar dibandingkan anak seusianya. dua dari 5 anak di indonesia
dilahirkan pendek, kejadian ini terkait dengan berat lahir yang juga
rendah. tingginya anak pendek di indonesia terkait dengan tingginya
kematian dan ketidakmampuan anak tumbuh kembang dengan
normal. kekurangan gizi yang terjadi sejak masa janin dan balita akan
menyebabkan gangguan tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi
juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia
dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja
yang tidak kompetitif dan berakibat pada rendahnya produktivitas
ekonomi.

77
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tanda:
Pengukuran panjang badan dilakukan pada anak usia 0-24 bulan dalam
keadaan anak telentang, sedangkan tinggi badan diukur pada anak usia
2-5 tahun dalam keadaan anak berdiri.
1. indeks Panjang badan menurut umur (Pb/u) atau tinggi badan
menurut umur (tb/u) di bawah ambang batas standar.
2. standar Pb/u dan tb/u anak perempuan dan anak laki-laki
tercantum dalam kepmenkes nomor 1995 tahun 2010 tentang
standar antropometri Penilaian status gizi anak (tabel Pb/u anak
0-24 bulan dan tb/u anak 24-60 bulan).

Penyebab:
1. wanita hamil yang menderita kek dan kurang darah sangat
berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (kurang
dari 2.500 g). bayi dengan berat badan lahir rendah berisiko
mengalami pertumbuhan terhambat atau stunting.
2. kondisi ini terjadi pada ibu yang melahirkan pada usia remaja (15-19
tahun).
3. bayi pendek juga dilahirkan dari ibu yang tingginya <150 cm.
4. bayi akan tetap pendek dibanding anak lain seusianya jika tidak
diberikan asi eksklusif.

akibat:
1. anak stunting mengalami hambatan pertumbuhan sehingga
mempunyai fisik yang pendek sampai dewasa.
2. Perkembangan sel otak terhambat sehingga kecerdasannya kurang
dibanding anak seusianya yang tidak pendek.
3. meningkatkan risiko menderita penyakit tidak menular seperti
kencing manis dan hipertensi di usia dewasa.
4. Perempuan pendek akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.

Pencegahan:
1. calon pengantin dan ibu pra-hamil harus berada pada status gizi
baik dan tidak menderita kurang darah. untuk mempersiapkan hal
ini, calon pengantin harus mengatur pola konsumsi makanan yang

78
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
beraneka ragam dan bergizi seimbang.
2. menunda kehamilan pada remaja sampai mereka berusia 20 tahun,
sehingga tubuhnya sudah siap menghadapi kehamilan.
3. semua ibu hamil harus mengkonsumsi 1 tablet tambah darah setiap
hari selama kehamilannya, minimal 90 tablet berturut-turut.
4. ibu hamil minum 1 tablet suplemen multipel mikronutrien (mmn)
setiap hari selam kehamilannya.
5. ibu hamil yang menderita kek harus mendapat makanan
tambahan pemulihan.

Penanggulangan:
1. Pastikan pemberian asi eksklusif pada bayi stunting.
2. Pemberian mP asi yang tepat dan baik mulai anak berumur 6 bulan,
dengan penambahan tabur gizi pada makanan.
3. Pemberian asi dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun.
4. Pemberian 1 kapsul vitamin a warna merah (200.000 si) saat
pertama kali dideteksi.
5. selanjutnya mendapat 1 kapsul vitamin a warna merah 2 kali dalam
setahun pada bulan Februari dan agustus.
6. Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan setiap bulan di Posyandu.
7. cek kms untuk imunisasi dasar lengkap.

anak kegemukan
anak gemuk jika berat badannya berada pada
lajur kuning atas pada kms, sedangkan anak
dinyatakan sangat gemuk (obese) jika berat
badannya telah melampaui lajur kuning atas.
gemuk dapat terjadi karena penumpukan
lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat
badan seseorang melebihi normal. akibatnya
adalah meningkatnya risiko menderita
penyakit degeneratif pada usia dewasa
muda, seperti tekanan darah tinggi, jantung,
penyakit kencing manis.

79
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
tanda dan gejala:
1. tampak lebih besar dari anak seusianya.
2. kurang gesit.
3. kecenderungan banyak makan atau ngemil.
4. berat badan pada kms berada pada lajur kuning bagian atas atau
di atasnya.

Penyebab:
1. konsumsi makanan berlebihan dan tidak seimbang (kebiasaan
makan yang berlebih pada keluarga yang diikuti oleh anak).
2. gangguan metabolik.
3. Kurang melakukan aktivitas fisik.
4. berat badan bayi/anak tidak dipantau rutin sehingga terlambat
mendeteksi kelebihan berat badan.

Pencegahan dan penanggulangan:


1. Pemantauan berat badan rutin bulanan di Posyandu.
2. menerapkan pola makan gizi seimbang sesuai umurnya.
3. Pemberian asi eksklusif dan melanjutkan pemberian asi sampai
anak usia 2 tahun.
4. mendidik anak untuk melakukan aktivitas fisik di luar rumah.

anak kurang daraH (anemia)


kurang darah atau anemia adalah suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin (hb) dalam darah kurang dari normal, yang berbeda untuk
setiap kelompok umur dan jenis kelamin. untuk anak balita, batas
ambang normal adalah 11 g/dl. Penyebabnya adalah kurangnya asupan
zat besi, asam folat, dan vitamin b dalam konsumsi makanan sehari-
hari.

tanda dan gejala:


1. Pada awal tampak lemah, letih dan lesu.
2. kehilangan nafsu makan.
3. sering mengeluh pusing.
4. tahap lanjut bisa disertai sesak napas jika beraktivitas/berlari.
80 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
akibat:
1. daya tahan tubuh terhadap infeksi menurun.
2. daya tangkap dan respons visual rendah.
3. tingkat kecerdasan rendah.
4. daya adaptasi sosial rendah.

Pencegahan dan penanggulangan:


1. Penyuluhan gizi ditekankan pada peningkatan konsumsi sumber
makanan kaya zat besi dan protein.
2. Pemberian asi dilanjutkan sampai usia anak 2 tahun karena
protein asi membantu penyerapan zat besi.
3. Pemberian suplementasi sirup besi.
4. Pemberian makanan tambahan (Pmt) yang kaya sumber protein dan
zat besi.
5. mengobati kecacingan pada anak termasuk menjaga kebersihan diri
dan lingkungan supaya tidak tertular kecacingan.
6. Mengonsumsi makanan yang telah difortifikasi dengan zat besi,
misalnya tepung terigu, minyak goreng, mi instan dan tabur gizi yang
mengandung berbagai zat gizi mikro yang ditaburkan pada setiap
makanan bayi/anak.

g. keseHatan remaja

remaja adalah kelompok penduduk usia antara 10 sampai 19 tahun,


merupakan transisi masa anak menuju masa dewasa, sering dianggap
merupakan kelompok yang sehat. Pada kenyataannya banyak remaja
meninggal dini karena kecelakaan, kekerasan, komplikasi kehamilan
dan penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dan ditanggulangi. banyak
penyakit kronis dan kecacatan pada orang dewasa berakar dari masalah
sejak remaja.

masalah kesehatan dan gizi pada remaja putri meliputi kurang gizi dan
kurang darah/anemia. kurus terjadi karena dipicu oleh nilai kurus
sebagai bentuk ideal bagi seorang remaja putri, sehingga mereka
mengurangi konsumsi makanan, sementara aktivitas remaja cenderung
meningkat. asupan gizi yang tidak seimbang akan membuat remaja
rentan terhadap
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 81
anemia. untuk itu diperlukan upaya pencegahan agar tercapai status gizi
dan kesehatan yang optimal, terutama untuk menyiapkan diri sebelum
menikah dan sebelum hamil agar bayi yang dikandungnya kelak dalam
kondisi sehat optimal.

Pesan khusus gizi seimbang untuk remaja


putri dan calon pengantin
1. biasakan mengonsumsi anekaragam makanan.
2. banyak makan sayuran hijau dan buah berwarna.
3. Pilih makanan yang disajikan dalam lingkungan yang bersih, hindari
makanan yang berwarna menyolok, dan baca label pada kemasan
pangan olahan.

remaja kurang giZi


kurang gizi adalah kondisi kekurangan berat badan dibandingkan
tinggi badannya yang juga disebut kurus. Pendek adalah kondisi
tinggi badan menurut umur berada di bawah standar, hal ini terjadi
akibat sejak dalam kandungan ibu mengalami kurang asupan gizi
yang optimal. Faktor keturunan hanya berkontribusi sekitar 10%,
bahkan beberapa penelitian menyebutkan hanya 3%, selebihnya
ditentukan oleh asupan gizi yang optimal pada tahap-tahap awal
yaitu pada 1000 hari pertama kehidupan anak. lingkungan yang
sehat serta pemeriksaan kesehatan rutin juga menentukan status gizi
seseorang.

tanda-tanda:
1. remaja dengan lingkar lengan atas (lila) <23.5 cm atau di bagian
merah pita lila, artinya remaja tersebut mempunya risiko kurang
energi kronis (kek).
2. remaja dengan tinggi badan di bawah standar atau pendek.
3. indeks massa tubuh (imt) kurang dari 18.5. untuk
mengetahui status gizi remaja dapat menggunakan indeks massa
tubuh (imt), dengan cara menghitung berat badan (bb) dalam kg
di bagi dengan tinggi badan (tb) kuadrat dalam meter
(bb(kg)/tb2(m)), dengan klasifikasi IMT: Sangat kurus <17,0; Kurus
17,0–18,5; Normal
82
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
18,5–25,0; Kelebihan berat badan ringan (overweight) 25,0–27,0;
kelebihan berat badan berat (obesitas) >27,0.
4. kurang aktif dan atau disertai kurang nafsu makan.

akibat untuk remaja putri:


1. meningkatkan risiko akan melahirkan bayi dengan berat badan
rendah.
2. meningkatkan risiko akan melahirkan bayi dengan panjang badan di
bawah standar (pendek).

Pencegahan dan penanggulangan:


1. makan teratur dengan kecukupan energi dan protein.
2. biasakan makan makanan beraneka ragam.
3. Perilaku hidup bersih terutama cuci tangan dengan sabun dan air
bersih sebelum makan.
4. memilih makanan yang tidak banyak lemak, tidak terlalu manis dan
tidak terlalu asin.
5. Melakukan aktivitas fisik agar tetap sehat dan bugar.

remaja kurang daraH (anemia)


kurang darah atau anemia adalah suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin (hb) dalam darah kurang dari normal, yang berbeda
untuk setiap kelompok umur dan jenis kelamin. untuk remaja, batas
ambang normal adalah 12 g/dl.

tanda dan gejala:


1. wajah tampak pucat.
2. kurang nafsu makan.
3. Tidak bergairah melakukan aktivitas fisik.
4. cepat merasa lelah.
5. mata berkunang-kunang.
6. konsentrasi belajar menurun.
7. tampak tidak bugar.

83
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Penyebab:
di indonesia, kurang darah umumnya disebabkan oleh kekurangan zat
besi dalam tubuh akibat konsumsi makanan kurang sumber zat besi dan
sumber protein. karena itu kurang darah lebih dikenal dengan istilah
anemia gizi besi. Penyebabnya adalah:
1. asupan makanan sumber protein, zat besi, asam folat, dan vitamin b
lain dalam konsumsi sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan tubuh.
terutama remaja puteri perlu memperhatikan hal ini karena mereka
mengalami menstruasi setiap bulan, sehingga makanan perlu kaya
sumber protein dan zat besi untuk menggantikan kehilangan darah
yang berakibat kadar hb menurun di bawah normal.
2. di daerah endemik malaria juga perlu diperhatikan jika remaja
mengalami anemia akibat penyakit malaria.
3. menderita penyakit menahun atau infeksi berulang yang berakibat
kurang nafsu makan dalam jangka panjang.

akibat :
1. menurunkan gairah belajar.
2. menurunkan daya serap
otak terhadap pelajaran.
3. gairah untuk beraktivitas
menurun.

Pencegahan dan
penanggulangan:
1. konsumsi suplemen zat besi
atau tablet tambah darah
ditambah suplemen yang
mengandung zat gizi mikro
lain seperti: asam folat,
kalsium, vitamin b, zink,
selenium dan magnesium,
dan vitamin c.
2. Pola konsumsi makanan
beragam, bergizi seimbang,
terutama makanan kaya

84
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sumber protein dan sumber zat besi misalnya hati, daging, unggas,
telur, sayur dan buah berwarna dan kacang-kacangan.
3. untuk pencegahan, remaja putri calon pengantin dianjurkan minum
tablet tambah darah 1 tablet seminggu sekali selama minimal 16
minggu dan juga minum 1 tablet sehari selama masa
haid/menstruasi.

Pesan khusus untuk anak dan remaja (6-19 tahun)


1. biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) bersama
keluarga.
2. biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya.
3. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan.
4. biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah.
5. batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan
selingan yang manis, asin dan berlemak.
6. biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah
makan pagi dan sebelum tidur.
7. hindari merokok.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 85
sesi 3
kesakitan
Pada anak
dan
keseHatan
lingkungan
latar Belakang
terjadinya penyakit infeksi atau penyakit menular merupakan salah
satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Penyakit menular adalah penyakit yang
disebabkan oleh masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh karena
lingkungan atau perilaku yang tidak bersih dan sehat. Perilaku ini
misalnya tidak mencuci tangan sebelum makan dan buang air besar
(bab) sembarangan di tempat terbuka. seseorang yang menderita
penyakit menular akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga
jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang. sementara
itu, dalam keadaan tertular penyakit, tubuh justru membutuhkan zat
gizi yang lebih banyak untuk melawan bibit penyakit, terutama apabila
disertai kenaikan suhu tubuh atau demam. sebaliknya, seseorang yang
kekurangan gizi akan lebih mudah terkena penyakit menular karena
kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun,
sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. anak
yang sering sakit, pertumbuhannya akan terganggu karena zat
gizi dalam tubuh yang semestinya digunakan untuk tumbuh
kembang, digunakan untuk melawan penyakit. kedua hal tersebut
menunjukkan bahwa hubungan kurang gizi dan penyakit menular adalah
hubungan timbal balik.

membiasakan perilaku hidup bersih bisa mencegah terpaparnya


seseorang terhadap sumber penularan penyakit. Perilaku itu antara lain:
a. selalu mencuci tangan dengan sabun menggunakan air bersih
mengalir pada saat:
1. sebelum dan sesudah makan,
2. sebelum mengolah dan menghidangkan makanan,
3. sebelum menyusui,
4. sebelum memberi makan bayi/balita,
5. sesudah buang air besar/kecil, dan
6. sesudah memegang hewan/unggas,
sehingga menghindarkan tangan dan makanan dari kuman penyakit,
antara lain kuman penyebab diare.
B. selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.

87
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
untuk mendalami sesi ini, pendamping dianjurkan untuk membaca
bahan bacaan yang ada di belakang sesi.

tujuan PemBelajaran
setelah pembelajaran ini diharapkan peserta mampu memperbaiki
kondisi kesehatan lingkungan dan mencegah kesakitan pada anak.

indikator keBerHasilan
Peserta mamPu:

Mengenali diare, kecacingan dan malaria pada anak yang dapat menyebabkan kurang gizi pada anak.
1
Memahami pencegahan dan penanggulangan diare, kecacingan dan malaria.
2
Mempraktikkan cara mencuci tangan memakai sabun, khususnya di enam waktu penting,
3
4 Mengenali bahaya BAB sembarangan.

5 Memahami pentingnya BAB di jamban sehat.

no Pokok BaHasan suB Pokok BaHasan

1.1. kesakitan pada anak (diare,


Kesakitan pada kecacingan dan malaria) yang

1 anak (diare,
kecacingan dan
malaria).
dapat menyebabkan kurang gizi.
1.2. Pencegahan dan
penanggulangan diare,
kecacingan dan malaria.

2.1. mencuci tangan memakai sabun.

2 Kebersihan diri 2.2. bab di jamban sehat.


dan lingkungan 2.3. buang sampah pada tempatnya.
2.4. Penggunaan air bersih.

88
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkaH kegiatan

LANGKAH 1

10 me nit
PemBukaan
alat yang diperlukan: tidak ada.
Proses yang perlu dilakukan:

a. ucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada peserta


yang sudah hadir.

b. lakukan doa bersama.

c. sampaikan secara singkat apa yang sudah dipelajari di pertemuan


sebelumnya.

d. ingatkan tentang harapan peserta terhadap masa depan anak-anak


mereka pada sesi 1 modul kesehatan dan gizi. sampaikan bahwa
kesehatan diri dan lingkungan sangat penting agar anak-anak tidak
gampang sakit sehingga cita-cita mereka tercapai.

e. Perkenalkan tujuan dari pertemuan ini, yaitu belajar tentang


kesakitan pada anak yang dapat menyebabkan gangguan gizi serta
cara mencegah dan menanggulanginya. Peserta juga akan belajar
tentang pentingnya bab di jamban sehat, dan pentingnya mencuci
tangan dengan menggunakan sabun.

f. tanyakan (secara singkat) kepada peserta:


• Apa saja sakit yang pernah dialami oleh anak-anak? (peserta
mungkin akan menjawab “panas, pilek, mencret,” dll.)
• Apakah anak pernah mengalami diare?
• Apakah anak pernah mengalami cacingan?
• Apakah anak pernah terkena malaria? (khusus untuk daerah
endemik malaria)

89
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
g. sampaikan kepada peserta bahwa:

buh yang semestinya digunakan untuk tumbuh dan berkembang, digunakan untuk melawan penyakit. Anak pun berisiko tumbuh

status giZi inFeksi

LANGKAH 2
mengenal PenYakit diare

2 5 me n it
alat yang diperlukan:
• Film 3.1 – diare
• Flipchart 3.1 – mengenal diare dan Pencegahannya

a. minta peserta untuk berpasangan dengan orang yang bukan


tetangga dekat. usahakan berpasangan dengan orang yang tinggal
berjauhan.

b. minta peserta secara bergantian bercerita tentang pengalaman


sakit diare pada anak dengan menjawab pertanyaan ini:
• Menurut ibu, apa yang menyebabkan anak terkena diare?
• Bagaimana ibu tahu kalau anak terkena diare?
• Apa yang ibu lakukan jika anak diare?
• Apa yang terjadi jika diare tidak diobati?
• Bagaimana cara mencegah supaya anak tidak terkena diare
lagi?
(tegaskan pada yang mendengarkan agar betul-betul
mendengarkan dan tidak mengomentari jawaban. berikan waktu
kurang lebih 3 menit).

90
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
c. gabungkan 3 pasangan (6 orang) menjadi satu kelompok. minta
setiap kelompok bercerita hasil obrolan mereka (kurang lebih 2
menit per kelompok).

d. ucapkan terima kasih atas jawaban yang sudah diberikan oleh


peserta dan sampaikan bahwa selanjutnya kita akan menonton film
untuk mengetahui jawabannya. minta peserta untuk
memperhatikan.

e. tayangkan film 3.1 tentang penyakit diare dan pencegahannya.

f. Setelah menonton film, ajukan pertanyaan berikut dan beri


kesempatan 2-3 orang untuk menjawab:
• Apa itu diare?
• Kenapa diare berbahaya?
• Apa yang harus dilakukan jika anak diare?
• Bagaimana mencegah diare?

g. ucapkan terima kasih atas pendapat


peserta, lalu gunakan flipchart 3.1 untuk
menyampaikan bahwa:
• Diare adalah BAB encer atau berupa air
saja dan terjadi lebih dari 3 kali dalam
sehari; pada bayi yang masih minum
ASI, BAB lebih dari 6 kali.
• Mengobatinya dengan memberikan oralit
dan tablet zink ke dalam minumannya.
Boleh juga menggantikan cairan yang
hilang dengan memberikan jus buah, air Flipchart 3.1
kelapa, air tajin, atau kuah sayur bening.
• Diare dan penyakit infeksi lainnya dapat dicegah dengan
memperhatikan gizi anak, menjaga kebersihan peralatan
makan dan minum, minum air yang sudah dimasak hingga
mendidih, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
• Para ibu harus memperhatikan kebiasaan hidup bersih
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 91
dan sehat. DIARE BERBAHAYA KARENA ANAK AKAN
KEHILANGAN BANYAK CAIRAN DI TUBUHNYA YANG BISA
MENGAKIBATKAN KEMATIAN.

h. sampaikan kepada peserta, untuk mengetahui lebih lanjut


mengenai perawatan diare, dapat dilihat di buku Pintar kesehatan
dan gizi halaman 35.

LANGKAH 3 mengenal PenYakit


kecacingan dan malaria

1 5 me n it
alat yang diperlukan:
• Film 3.2 – kecacingan dan malaria
• Flipchart 3.2 – mengenal kecacingan dan
Pencegahannya
• Flipchart 3.3 – mengenal malaria dan
Pencegahannya
• Flipchart 3.4 – layanan kesehatan kis/BPjs

a. sampaikan bahwa setelah belajar tentang diare, peserta akan


belajar mengenai penyakit kecacingan dan malaria.

b. tanyakan secara singkat:


 Apakah anak mereka pernah menderita kecacingan?
 Apa bahayanya jika anak
mengalami cacingan?
92
khusus untuk daerah endemik Program Keluarga Harapan
Kementerian Sosial RI
malaria, seperti di ntt, maluku,
maluku utara, Papua, Papua barat,
dan sebagian kalimantan, tanyakan:
 Apakah anak mereka pernah
mengalami
malaria?
 Apa bahayanya jika anak
terkena malaria?
Flipchart 3.2
c. tunjukkan dan baca bersama flipchart 3.2
tentang jenis-jenis cacing dan pencegahan
kecacingan pada anak. untuk daerah
endemik malaria, tunjukkan juga dan baca
bersama flipchart 3.3 tentang malaria.

d. ajak peserta untuk menonton film tentang


cara agar anak tidak terkena kecacingan
dan malaria. minta peserta untuk
memperhatikan. Flipchart 3.3

e. Tanyakan kepada peserta, berdasarkan film tersebut apa saja yang


harus dilakukan untuk mencegah anak terkena kecacingan dan
malaria (bantu peserta menjawab dengan menggunakan
flipchart 3.2 dan 3.3).

f. selanjutnya tanyakan kepada 2-3 orang peserta untuk menceritakan


pengalaman jika anak mereka sakit,
 Apakah mereka pernah membawa anak
berobat ke puskesmas atau rumah
sakit dengan menggunakan kartu
indonesia Sehat /BPJS?

g. tunjukkan flipchart 3.4 mengenai layanan


kesehatan program jkn. ajak peserta
menggunakan kis/bPjs untuk mengakses
layanan kesehatan.

Flipchart 3.4

Pendamping mendata kPm yang sudah memiliki kartu jkn (kis/BPjs)

93
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 4 PentingnYa memPerHatikan keBersiHan
diri dan lingkungan

2 0 me n it
alat yang diperlukan:
• Film 3.3 – kesehatan lingkungan
• Flipchart 3.5 – sanitasi total Berbasis masyarakat
(stBm)
• Flipchart 3.6 – Pentingnya cuci tangan
• alat demo cuci tangan yaitu ember berisi air,
gayung dan sabun.

a. sampaikan bahwa menjaga kebersihan diri


dan lingkungan sangat penting.
tunjukkan flipchart 3.5 tentang Sanitasi
Total Berbasis masyarakat sebelum memulai
langkah 4.

b. Selanjutnya peserta akan menyaksikan film


tentang pentingnya memperhatikan
kebersihan diri dan lingkungan untuk
mencegah penularan penyakit. minta peserta
untuk memperhatikan.
Flipchart 3.5

c. tayangkan film 3.3 tentang kesehatan


lingkungan.

d. tanyakan pada peserta:


• Apa yang dilihat atau didengar dari film yang baru saja ditonton?
• Kenapa harus menggunakan sabun?
• Kapan saja kita harus mencuci tangan pakai sabun?

e. gunakan flipchart 3.6 untuk menjelaskan manfaat cuci tangan


pakai sabun dan langkah-langkah cuci tangan pakai sabun.

f. selanjutnya Pendamping mengajak peserta melakukan demonstrasi


cuci tangan pakai sabun.
94
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
• Untuk melakukan cuci tangan pakai sabun, alat bantu yang
dibutuhkan antara lain: ember berisi air, gayung dan sabun.
• Minta 1 orang peserta untuk menjadi contoh dalam melakukan
cuci tangan pakai sabun.
• Gunakan langkah-langkah dalam flipchart untuk memandu
peserta melakukan cuci tangan pakai sabun (pendamping
memperhatikan baik-baik demonstrasi peserta dan
mengomentari bagian-bagian praktik yang benar: “ya betul,
tangannya dibasuh air terlebih dahulu”; “ya, betul pakai sabun;
jadi jangan sampai tidak pakai sabun,
mesti pakai sabun supaya kumannya
lepas”; “sabun digosok-gosokan”; “ya
betul disiram dengan air yang mengalir”).
• Bila dirasa perlu, ajak seluruh peserta
melakukan praktik cuci tangan pakai sabun.
• Tekankan pentingnya menggunakan sabun
untuk melepas kuman dari tangan.
tanpa sabun, kuman masih menempel kuat
dan
bisa menyebabkan diare pada anak. Flipchart 3.6

g. sampaikan kepada peserta, untuk mempelajari lebih lanjut


mengenai cara mencuci tangan, mereka dapat melihat buku Pintar
kesehatan dan gizi di halaman 22 dan untuk kebersihan anak, di
halaman 31- 32.

h. sampaikan kepada peserta, bahwa selain cuci tangan, kebersihan


lingkungan rumah juga penting, seperti membuang sampah
pada tempatnya dan membersihkan bak penampungan air. untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai kebersihan lingkungan dan
keamanan anak, peserta dapat melihat di buku Pintar kesehatan
dan gizi di halaman 32-33.
95
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
langkaH-langkaH cuci tangan Pakai saBun

1. basahi kedua tangan


2. gosokkan sabun pada kedua
dengan air bersih
telapak tangan sampai
yang mengalir.
berbusa lalu gosok kedua
punggung tangan, jari jemari,
kedua jempol, sampai semua
permukaan kena busa sabun.

3. bersihkan ujung-
4. bilas dengan air bersih sambil
ujung jari dan sela-
menggosok-gosok kedua
sela di bawah kuku.
tangan sampai sisa sabun
hilang.

5. keringkan kedua tangan


dengan memakai kain, handuk
bersih, atau kertas tisu, atau
mengibaskan kedua tangan
sampai kering.
96 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 5

1 0 me n it
PentingnYa jamBan seHat
alat yang diperlukan:
• Film 3.4 – Pentingnya jamban sehat
• Flipchart 3.7 – kriteria jamban sehat

a. Sampaikan bahwa peserta sebentar lagi akan menyaksikan film


tentang pentingnya jamban sehat.

b. tayangkan film 3.4 tentang pentingnya jamban sehat.

c. Tegaskan bahwa pesan utama film adalah:


• Jangan BAB sembarangan di kali atau ruang terbuka. Buatlah
jamban sehat di tiap-tiap rumah.
• Membuat jamban di rumah, dinding dan atapnya tidak harus
dari semen tapi bisa dari bilik papan atau bambu.
• Ruang jamban harus memuat 1 ember untuk cuci tangan.

d. tanyakan kepada peserta:


• Di mana peserta dan keluarga mereka
biasanya melakukan BAB?
• Apa Jamban Sehat itu?
• Apa manfaat BAB di jamban sehat?
• Siapa yang sudah memiliki jamban sehat?
Siapa yang belum?

d. Sampaikan bahwa jamban sehat itu mencegah


menularnya penyakit yang menyebabkan diare Flipchart 3.7
dan jamban sehat tidak perlu mahal. tunjukkan dan baca bersama
flipchart 3.7 tentang Kriteria Jamban Sehat.

Pendamping mendata kPm yang belum memiliki jamban sehat

97
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
LANGKAH 6

1 0 me n it
PenutuP
alat yang diperlukan:
• Flipchart 3.8 – Perilaku Hidup Bersih dan sehat

a. sampaikan pesan kunci berikut:


• Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
• Pastikan rumah tangga mempunyai sumber air bersih.
• Buang sampah pada tempatnya.
• Tidak buang air besar di ruang terbuka. Buatlah jamban
keluarga.
• Gunakan Kartu Indonesia Sehat/BPJS untuk mengakses
layanan kesehatan

b. tunjukan dan baca bersama flipchart 3.8


tentang Perilaku hidup bersih dan sehat.

c. tutup pertemuan dengan berdoa.

d. ucapkan terima kasih atas kesediaan peserta


untuk hadir dan mengikuti sesi ini.

Flipchart 3.8

98
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
BAHAN BACAAN SESI 3

KESAKITAN PADA ANAK DAN


KESEHATAN LINGKUNGAN
untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan anak, kita harus
menghindarkan anak dari sejumlah penyakit, terutama diare, kecacingan
dan malaria. berikut ini adalah gambaran tentang penyakit, cara
penanggulangan dan pecegahannnya.

1. diare

diare adalah buang air besar encer atau bahkan dapat berupa air
saja, yang lebih sering daripada biasanya (lebih dari 3 kali/hari). Pada
anak, diare dapat mengakibatkan kekurangan cairan tubuh dan dapat
menimbulkan syok (anak tidak sadarkan diri), karena tubuhnya akan
banyak kekurangan cairan. jika tidak segera ditanggulangi, diare dapat
menyebabkan kematian.

cara penanggulangannya adalah sebagai berikut:


a. jika anak masih menyusu, terus berikan asi dan mP asi atau makan
seperti biasa.
b. berikan segera ½-1 gelas cairan oralit setiap anak buang air besar,
jika tidak ada oralit, berikan air matang, kuah sayur bening, dan air
tajin.
c. Pemberian zink setiap hari selama 10 hari berturut-turut: untuk anak
usia <6 bulan 1 kali ½ tablet; untuk anak usia 6 bulan-5 tahun 1 kali
1 tablet.
d. jangan beri obat apapun kecuali dari petugas kesehatan.
e. segera bawa ke fasilitas kesehatan bila: timbul demam, ada darah
dalam tinja, diare makan parah, muntah terus menerus, anak terlihat
haus, anak tidak mau makan dan minum, diare berulang-ulang.

untuk mencegah diare, kita perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.


a. jaga kebersihan diri dan lingkungan. biasakan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan dan

99
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sesudah makan, sebelum mengolah dan menghidangkan makanan,
sebelum menyusui, sebelum memberi makan bayi/balita, sesudah
buang air besar/kecil, dan sesudah memegang hewan/unggas.
gunakan jamban sehat di mana ada sarana pembuangan air limbah
dan tidak membuang sampah sembarangan (pengelolaan sampah).
b. memberikan asi eksklusif dan melanjutkan pemberian asi sampai
anak berumur 2 tahun, karena asi mengandung zat-zat untuk daya
tahan tubuh.
c. menyiapkan mP asi dengan baik dan bersih termasuk penggunaan
air bersih untuk keperluan sehari-hari.
d. minum air yang sudah dimasak sampai mendidih.

2. kecacingan

kecacingan adalah gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing


parasit pada tubuh anak, seperti cacing gelang, pita atau tambang.
disebut parasit karena cacing tersebut mengganggu penyerapan zat
makanan dalam usus.

inti dari mencegah kecacingan adalah menjaga kebersihan diri dan


lingkungan supaya tidak tertular kecacingan, seperti
a. hindari kebiasaan buang tinja di tanah/kebun/sawah.
b. gunakan alas kaki sandal/sepatu jika keluar rumah.
c. mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir jika hendak makan.
d. Pemeriksaan rutin dan mendapat obat cacing di Puskesmas.

Permenkes ri no 15/2017 tentang Penanggulangan cacingan,


menyebutkan bahwa upaya pengendalian faktor risiko cacingan
dapat dilakukan melalui upaya kebersihan perorangan ataupun
kebersihan lingkungan. kegiatan tersebut meliputi:

1. menjaga keBersiHan Perorangan


a. mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun pada 6
waktu penting yaitu sebelum makan dan sesudah makan, sebelum
mengolah dan menghidangkan makanan, sebelum menyusui,

100
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
sebelum memberi makan bayi/balita, sesudah buang air besar/
kecil, dan sesudah memegang hewan/unggas.
b. menggunakan air bersih untuk keperluan mandi.
c. mengkonsumsi air yang memenuhi syarat untuk diminum.
d. mencuci dan memasak bahan pangan sebelum dimakan.
e. mandi dan membersihkan badan pakai sabun paling sedikit dua
kali sehari.
f. memotong dan membersihkan kuku.
g. memakai alas kaki bila berjalan di tanah, dan memakai sarung
tangan bila melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
tanah.
h. menutup makanan dengan tutup saji untuk mencegah debu dan
lalat mencemari makanan tersebut.

2. menjaga keBersiHan lingkungan


a. stop buang air besar sembarangan.
b. membuat saluran pembuangan limbah.
c. membuang sampah pada tempat sampah.
d. menjaga kebersihan rumah, sekolah/madrasah dan lingkungannya.

3. malaria

Penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk anopheles betina


yang mengidap malaria. untuk mencegahnya kita bisa melakukan hal-
hal sebagai berikut.
a. memakai kelambu berinsektisida, yaitu kelambu yang sudah
dilapisi dengan racun serangga yang dapat membunuh nyamuk
tetapi tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
b. mencegah gigitan nyamuk dengan memakai celana panjang dan
kemeja lengan panjang saat berada di luar rumah.
c. Pemakaian penolak nyamuk atau obat nyamuk.
d. Pemakaian kawat kasa nyamuk pada pintu-pintu dan jendela-
jendela rumah.

semua upaya pengobatan penyakit malaria dilakukan oleh tenaga


kesehatan di puskesmas. bawa ibu hamil dan anak ke Puskesmas
untuk
101
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
mendapat pengobatan. Pengobatan dilakukan sebagai upaya
membunuh semua parasit malaria dalam tubuh, sehingga didapat
kesembuhan sempurna, serta untuk memutuskan mata rantai penularan.

4. demam

beri minum lebih sering dan lebih banyak. jika masih menyusu,
berikan asi lebih sering. kompres dengan air biasa atau air hangat,
jangan kompres dengan air dingin karena anak bisa menggigil. jangan
diselimuti atau diberi baju tebal. jika demam tinggi, beri obat penurun
panas sesuai dosis. segera bawa anak ke fasilitas pelayananan
kesehatan jika: demam disertai kejang, tidak turun dalam 2 hari, atau
disertai bintik- bintik.

sanitasi total BerBasis masYarakat (stBm)


stbm adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat. stbm terdiri dari lima pilar, yang
dijelaskan dalam Peraturan kementerian kesehatan no. 3 tahun 2014.
kelima Pilar tersebut terdiri dari:
1. stop buang air besar sembarangan (sBs).
2. cuci tangan pakai sabun (ctPs).
3. mengelola air minum dan makanan rumah tangga (Pamm-rt).
4. mengamankan sampah rumah tangga.
5. mengamankan limbah cair rumah tangga.

stop Buang air Besar sembarangan


1 sbs adalah suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas
tidak buang air besar sembarangan. masih banyak orang indonesia yang
bab (buang air besar) di sembarangan tempat seperti ke sungai, sawah,
kolam, atau kebun. yang juga termasuk bab sembarangan adalah orang
yang menggunakan jamban namun tinjanya tidak dialirkan ke tangki
septik namun dialirkan ke sungai atau parit.

bab sembarangan membuat lingkungan kotor sehingga anak-anak


mudah terkena diare. jamban sehat efektif untuk memutus mata

102
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
rantai penularan penyakit. bila terletak di dekat rumah, jamban sehat
membantu warga, khususnya ibu dan anak-anak untuk bab secara
nyaman, tanpa malu atau hal-hal yang mengganggu. jamban yang
sehat tidak selalu berarti mahal. yang paling penting adalah keamanan
bagian penampungan tinja dan bukan bangunan atasnya (atap, dinding,
pintu). bila dana terbatas, bangunan atas cukup dibuat sederhana saja.
Pada konstruksi sederhana, lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher
angsa, tetapi harus diberi tutup.

cuci tangan Pakai sabun (ctPs)


2 cuci tangan pakai sabun adalah perilaku yang mudah dilakukan
dan banyak manfaatnya. diare, yang bisa menyebabkan kematian dapat
dicegah dengan mencuci tangan pakai sabun di waktu-waktu penting.
meski mudah dilakukan, perilaku cuci tangan pakai sabun di waktu-waktu
penting belum banyak dilakukan ibu yang memiliki balita. sejumlah survei
mengungkapkan baru sekitar 30-40% ibu-ibu yang memiliki balita yang
mencuci tangan pakai sabun di enam waktu penting. selebihnya, hanya
memakai air, alias tidak pakai sabun.

mencuci tangan hanya pakai air saja adalah kebiasaan yang lebih
umum. orang-orang merasa bahwa memakai air saja sudah cukup.
menurut mereka, ketika tangan sudah dibasuh air dan kemudian tangan
tidak berbau, terlihat atau terasa kotor, maka artinya tangan sudah
bersih. Padahal, meski terlihat atau terasa bersih, sesungguhnya,
kuman-kuman masih menempel di tangan.

dengan menggunakan sabun, maka kuman-kuman akan mulai


terlepas dari tangan. sehingga ketika dibasuh air, tangan menjadi
bersih dari kuman-kuman. waktu penting perlunya ctPs, antara lain:
sebelum dan sesudah makan, sebelum mengolah dan menghidangkan
makanan, sebelum menyusui, sebelum memberi makan bayi/balita,
sesudah buang air besar/kecil, dan sesudah memegang
hewan/unggas.

langkah-langkah ctPs:
1. basahi kedua tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. gosokkan sabun pada kedua telapak tangan sampai berbusa lalu
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 103
gosok kedua punggung tangan, jari jemari, kedua jempol, sampai
semua permukaan kena busa sabun.
3. bersihkan ujung-ujung jari dan sela-sela di bawah kuku.
4. bilas dengan air bersih sambil menggosok-gosok kedua tangan
sampai sisa sabun hilang.
5. keringkan kedua tangan dengan memakai kain, handuk bersih, atau
kertas tisu, atau mengibas-ibaskan kedua tangan sampai kering.

Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga


3 Pengolahan air minum di tingkat rumah tangga dapat dilakukan
dengan merebus. kemudian, air minum dapat disimpan untuk keperluan
sehari-hari. air minum disimpan dalam wadah bertutup, berleher sempit,
atau wadah yang dilengkapi kran dan ditaruh di tempat yang bersih dan
sulit terjangkau oleh binatang. minum air dengan menggunakan gelas
bersih dan kering atau tidak minum air langsung mengenai mulut kran.
wadah air minum dicuci setelah tiga hari atau saat air habis, gunakan air
matang sebagai air bilasan terakhir. cucilah tangan sebelum mengolah
air minum dan makanan siap santap. gunakan air matang untuk mencuci
sayur dan buah siap santap, serta untuk mengolah makanan siap
santap. tidak mencelupkan tangan ke dalam air yang sudah diolah
menjadi air minum.

Pilih bahan makanan yang dalam keadaan segar, tidak busuk, tidak
rusak/berjamur, tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun.
setelah diolah, makanan yang disimpan harus terhindar dari
kemungkinan terjadinya kontaminasi oleh bakteri, serangga, tikus dan
hewan lainnya serta bahan kimia berbahaya dan beracun. makanan
sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 4 jam dan harus segera
dihangatkan kembali terutama makanan yang mengandung protein
tinggi. hal ini untuk menghindari tumbuh dan berkembang biaknya
bakteri pada makanan.

Pengamanan sampah rumah tangga


4 sampah tidak boleh ada dalam rumah dan harus dibuang setiap
hari. Pemilahan sampah organik dan non organik dapat dilakukan
dengan menyediakan tempat sampah yang berbeda. tempat
sampah harus tertutup rapat. Pengumpulan sampah dilakukan melalui
pengambilan
104
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
dan pemindahan sampah dari rumah tangga ke tempat penampungan
sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu. sampah yang
telah dikumpulkan di tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu diangkut ke tempat pemrosesan akhir.

Pengamanan limbah cair rumah tangga


5 untuk menyalurkan limbah cair rumah tangga diperlukan sumur
resapan dan saluran pembuangan air limbah. limbah cair rumah tangga
yang berupa tinja dan urine disalurkan ke tangki septik yang dilengkapi
dengan sumur resapan. limbah cair rumah tangga yang berupa air
bekas yang dihasilkan dari buangan dapur, kamar mandi, dan sarana
cuci tangan disalurkan ke saluran pembuangan air limbah. Prinsip
Pengamanan limbah cair rumah tangga adalah:
a. air limbah kamar mandi dan dapur tidak boleh tercampur dengan
air dari jamban.
b. tidak boleh menjadi tempat perindukan bibit penyakit.
c. tidak boleh menimbulkan bau.
d. tidak boleh ada genangan yang menyebabkan lantai licin dan
rawan kecelakaan.
e. terhubung dengan saluran limbah umum/got atau sumur resapan.

Perilaku HiduP BersiH seHat (PHBs)


Penyediaan air bersih, buang air besar di jamban sehat, serta cuci
tangan pakai sabun termasuk dalam sepuluh indikator Phbs yang
penting dipenuhi rumah tangga agar anggota keluarga dapat
mempertahankan kondisi sehat. yang dimaksud Phbs pada tatanan
rumah tangga adalah:
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan agar ibu
dan bayi selamat dan sehat.
2. memberi asi (air susu ibu) saja pada bayi usia 0-6 bulan agar
bayi tumbuh sehat dan tidak mudah sakit.
3. menimbang bayi dan balita setiap bulan di Posyandu agar
terpantau pertumbuhan dan perkembangannya.
4. Bergotong royong untuk tersedianya air bersih di lingkungan
warga agar terhindar dari penyakit kulit, kecacingan dan muntaber.
5. membiasakan buang air besar di jamban sehat agar terhindar dari
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI 105
muntaber.
6. membiasakan cuci tangan pakai sabun dengan air bersih dan
mengalir pada waktu-waktu penting agar tangan bersih dan anggota
keluarga tidak mudah sakit.
7. menjadikan rumah bebas jentik nyamuk dengan 3m plus,
menguras, mengubur, menutup dan menghindari gigitan nyamuk.
hal ini dilakukan serentak seminggu sekali agar terhindar dari
demam berdarah.
8. makan sayur dan buah setiap hari agar terhindar dari penyakit
stroke, tekanan darah tinggi, diabetes dan kanker.
9. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari agar
terhindar dari penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi,
diabetes dan kanker.
10. menjadikan rumah bebas asap rokok agar anggota keluarga
terhindar dari bahaya 4000 racun rokok

Program jaminan keseHatan nasional


jaminan kesehatan nasional (jkn) merupakan bagian dari
sistem jaminan sosial nasional (sjsn) yang diselenggarakan
dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang
bersifat wajib (mandatory) berdasarkan undang-undang nomor 40
tahun 2004 tentang sjsn. tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran secara pribadi atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah (Pbi).

106
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Permainan
di bagian ini disajikan beragam permainan yang dapat digunakan
pendamping untuk mengajak peserta P2k2 bermain. tujuan bermain
adalah:

mempelajari perilaku kesehatan dan gizi.


mengurangi kebosanan, pemecah kebekuan dan membuat nyaman komunikasi.

1. kata-kata Penyemangat Bisa-bisa-bisa, wuuuih bisa…!

 saat ada partisipan yang akan menyajikan hasil diskusi kelompok,


fasilitator meminta partisipan lain menunjukkan kata-kata
penyemangat.
 ketika fasilitator menyebut “ibu bisa”, maka semua partisipan
mengusap-usap telapak tangan sambil berkata bisa, bisa, bisa, bisa,
bisa, dan bisaaa! sambil seolaholah melemparkan/memberikan
tenaga ke kawan yang akan berbicara itu.
 Pada kesempatan lain, ini bisa ditujukan juga untuk partisipan yang
membutuhkan semangat untuk perilaku tertentu (hamil dan susah
makan, yang kesulitan menyuapi anak makan, dll).
2. Permainan-Permainan dalam Berkenalan

Terimakasih, nama saya…


 minta partisipan membuat lingkaran. Fasilitator juga masuk dalam
lingkaran.
 Fasilitator menunjukkan permainan. dia mulai menyebut nama:
“saya budi”. lalu minta partisipan di sebelah kanan, mengucapkan
“terima kasih, budi. nama saya aminah.”; minta sebelah kanannya
ibu aminah mengucapkan “terima kasih budi, aminah, nama saya
sri.”; lalu minta sebelah kanannya sri mengucapkan “terima kasih
budi, aminah, sri, nama saya rodiah”;
 empat nama awal di atas bisa digunakan sebagai contoh. setelah itu,
minta partisipan melakukannnya secara bergiliran ke kanan. dimulai
dari fasilitator.
108 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
 setelah satu putaran beres, fasilitator bisa memulai dari arah
berlawanan (ke kiri)

Ngobrol berpasangan/ kelompok


 minta berbaris berdasarkan usia, yang di depan yang paling tua, yang
di depan paling muda. namun tidak boleh menggunakan suara sama
sekali. tidak boleh ada yang membuka mulut.
 bila tempatnya tidak cukup, barisan bisa berbelok atau melingkar.
 setelah berbaris, minta partisipan menyebut usia.
 minta partisipan berpasangan dengan kawan di depan atau
belakangnya.
 minta partisipan untuk saling mengenalkan diri: nama, tempat tinggal
dll.
 minta pasangan bercerita dalam forum tentang nama, tempat tinggal
dll dari kawannya yang baru.

Bila jumlah partisipan lebih dari 20 orang…


 bila jumlah partisipan banyak (di atas 20 orang), maka dari pada
berpasangan, fasilitator dapat membentuk kelompok berisi 4-5 orang.
selebihnya, fasilitator dapat mengikuti tahapan di atas.

Bila sudah saling mengenal….


 bila sesungguhnya partisipan selama ini sudah saling kenal, maka
mereka bisa diminta mengobrol tentang topik yang lebih
mendalam (yang positif/ apresiatif/ bersyukur). contoh pertanyaan
yang bisa diajukan adalah sbb: ketika melihat anak, apa yang
membuat ibu bahagia/ senang?
 Apa harapan ibu pada anak ibu? Harapan ibu, jadi apa anak ibu?
 kemudian, minta pasangan-pasangan bergabung, semisal dua atau
tiga pasangan menjadi satu kelompok. minta setiap orang bercerita
tentang cerita kawannya.

3. Permainan untuk mengacak tempat duduk

Angin bertiup ke arah…


 bila tersedia tempat duduk, ajak partisipan duduk melingkar. keluarkan

109
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
kursi yang tidak berpenghuni. saat memulai fasilitator berdiri dan tidak
mendapat kursi.
 sampaikan bahwa, bila partisipan mendengar kata-kata: angin bertiup
ke arah orang yang …(sebutkan ciri-ciri yang umum, semisal orang
yang memakai rok), maka orang-orang yang memiliki ciri itu mesti
berdiri dan mengambil tempat yang baru.
 segera setelah menyampaikan ciri-ciri itu, fasilitator mencari tempat
duduk. maka, akan tinggallah satu partisipan tanpa tempat duduk
atau berdiri. minta dia untuk memberi aba-aba, angin bertiup ke arah
orang….(sebutkan ciri-ciri baru).
 lakukan 4-5 putaran sehingga tempat duduk orang-orang telah
berpindah.

Perahu bergoyang…
 bila tersedia tempat duduk, ajak partisipan duduk melingkar.
keluarkan kursi yang tidak berpenghuni. saat memulai fasilitator
berdiri dan tidak mendapat kursi.
 sampaikan bahwa, bila partisipan mendengar kata-kata: goyang ke
kiri, maka partisipan akan berpindah duduk 2 ke kiri. goyang kanan, 3
ke kanan. badai, berpindah semaunya, yang penting pindah.
 Fasilitator kemudian bercerita. suatu hari ibu aminah naik perahu
ke Pulau buru. di tengah perjalanan, perahunya terkena angin dan
bergoyang ke….kiri.
 segera setelah menyampaikan kata kunci, fasilitator mencari tempat
duduk. maka, akan tinggallah satu partisipan tanpa tempat duduk
atau berdiri. minta dia untuk melanjutkan cerita.
 lakukan 4-5 putaran sehingga tempat duduk orang-orang telah
berpindah.

Membuat pasangan/kelompok menggunakan kata kunci


bila tidak tersedia kursi, fasilitator dapat mengacak tempat duduk
dengan menggunakan permainan membuat pasangan/ kelompok
menggunakan kata kunci (lihat bagian di bawah ini). setelah teracak,
minta partisipan duduk melingkar dekat dengan kelompok (tidak kembali
ke posisi semula).

110
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
4. Permainan membuat Pasangan/ kelompok

menggunakan kata kunci


 Fasilitator menentukan kata-kata kunci yang menunjukkan jumlah
anggota kelompok. semisal kata kuncinya adalah: ttd, asi saja
dan suapi anak, di mana ttd = 2 orang, asi saja = 3 orang, suapi
anak
= 5 orang. sebelumnya fasilitator menjelaskan alasan-alasannya.
ttd itu dua karena ttd itu penting buat kesehatan ibu dan anak di
dalam kandungan. asi saja itu 3 karena untuk asi saja dibutuhkan
dukungan ibu, suami dan orang tua si ibu. suapi anak itu lima
karena harus sabar.
 semua ibu-ibu diminta berdiri lalu membuat lingkaran besar.
 semua ibu-ibu diminta menghadap kanan dan mulai berjalan dengan
membuat tepukan di kakinya (bem-bem-prak, bem-bem-prak).
 ketika fasilitator menyebut kata kunci, untuk mereka diminta segera
membentuk kelompok dengan sejumlah anggota sesuai kata kunci.
 dia/mereka yang salah berkelompok/tidak membentuk kelompok
yang benar diminta untuk memberi-aba-aba.
 ulang beberapa kali agar menyenangkan, maksimal 4 kali. yang
terakhir adalah kelompok yang akan bekerjasama untuk suatu
urusan.

Berhitung dengan buah, sayur, sumber protein


atau bahasa daerah lain (2-4 kelompok)
 jelaskan bahwa ibu-ibu akan berhitung, namun bukan berhitung
dengan angka 1,2,3,4. angka diganti dengan (pilih bergantian agar
tidak membosankan):
 buah-buahan. semisal: pepaya, jambu, mangga.
 sayur-sayuran. semisal: buncis, kangkung, wortel.
 sumber zat penumbuh. semisal: telur, ikan, ayam.
 bahasa daerah di tempat lain. semisal: cie, duo, tigo, ampe.
 untuk bahan makanan, ada baiknya fasilitator menjelaskan juga
manfaat-manfaatnya.
 minta ibu-ibu berhitung.
 minta ibu-ibu berkelompok berdasarkan kata yang disebutnya.
arahkan wilayah duduk masing-masing kelompok (semisal, kangkung
di depan sebelah kanan dll.)
111
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
5. memilih juru Bicara kelompok

Angkat Tangan dan Tunjuk


 minta semua partisipan mengangkat tinggi-tinggi tangannya dengan
telunjuk tangan mengarah ke atas.
 sampaikan bahwa dalam hitungan ketiga, ibu-ibu diminta memilih
satu orang di dalam kelompok masing-masing yang pas sebagai
juru bicara. orang itu sebaiknya belum pernah menjadi juru bicara
sebelumnya.
 Fasilitator berhitung, satu, dua dan tiiiiiga….
 orang yang mendapat telunjuk paling paling banyak menjadi juru
bicara.

6. Penyegaran

Senam sehat dengan cerita


 Fasilitator meminta partisipan berdiri membentuk lingkaran yang
agak renggang dan meletakkan tangan di pinggang.
 Fasilitator menjelaskan kalau ada kata-kata tertentu, maka
pinggang digerakkan ke arah tertentu. “ani” gerakan pinggang
ke kiri, “anto” ke kanan, “bapak” maju ke depan, “ibu” ke
belakang, dan “semua” memutar pinggang.
 Fasilitator mulai bercerita dengan irama yang di atur agar
melambat saat menyebut kata kunci. setiap kata kunci
disebut, maka partisipan menggerakkan pinggangnya.
semisal, pada suatu pagi ani diminta ibu untuk belanja ke
pasar. “ani, ani, ini uangnya, tolong beli bahan makanan yang
bergizi ya. ikan teri agar kita tidak loyo. telur supaya kamu
tumbuh tinggi….”. tiba-tiba ayah berkata, “ibu-ibu jangan lupa
belikan ayah rokok ya”. ibu menjawab, “ayah hari ini libur saja
merokoknya. mendingan kita beli telur.” “iya, betul itu, yah,”
kata ani. anto yang tadi sedang nonton tV juga membetulkan,
“setuju ayah. kita belikan telur saja. rokoknya besok- besok lagi
saja.” ayah berpikir, “betul juga ya.” lalu ayah berkata, “baiklah
kalau begitu kita semua hari ini makan telur dan ayah ga usah
merokok.”.
112 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
 Fasilitator meminta salah satu ibu melanjutkan cerita. yang bercerita
tidak perlu menggerakkan pinggang. Fokus saja pada cerita.
• Berikan kesempatan bercerita kepada 4-5 orang.

mencari jari
 Fasilitator meminta partisipan berdiri membentuk lingkaran. minta
partisipan mengangkat tangan kanan tingi-tinggi, lalu meletakkannya
sejajar dengan pundak kawan di sebelah kanan.
tengadahkan tangannya ke atas.
 Fasilitator lalu meminta partisipan mengangkat tangan kiri tinggi-
tinggi lalu letakkan jari telunjuk ke tangan kanan kawan sebelah kiri.
 sampaikan bahwa saat mendengar kata kunci, maka tangan kanan
berusaha cepat menangkap telunjuk kawan dan di saat bersamaan
tangan kiri berusaha lepas dari tangkapan kawan.
 Fasilitator tidak ikut bermain, hanya bercerita. semisal, kata kuncinya
adalah ikan teri. kata kuncinya bebas, namun gunakan kata kunci
yang berhubungan dengan gizi dan kesehatan (bahan makanan,
perilaku sehat dan lain-lain).
 Fasilitator bercerita. ada berbagai macam sumber zat besi yang bagus

113
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
buat ibu hamil. ada ttd yang baiknya diminum malam hari
sebelum tidur, agar tidak mual. ikannnnnn……yang di laut dan
lain-lainnya. nah, ibu aminah sukanya makan ikan teri….
 setelah 2 putaran. minta orang yang jarinya tertangkap untuk bercerita
dengan menggunakan kata kunci. bila ada lebih dari satu, pilih salah
satu atau minta mereka sekaligus bercerita bergantian. yang bercerita
tidak ikut bermain.

Berhitung dengan kata kunci


 Fasilitator meminta partisipan berdiri membentuk lingkaran.
 Fasilitator meminta partisipan berhitung dengan aturan saat ketemu
angka 4 dan kelipatannya, maka angka itu diganti dengan kata
tertentu. gunakan satu kata yang sesuai dengan materi belajar,
semisal ttd, asi saja, ikan teri, telur, atau lainnya).
 minta salah satu partisipan mulai berhitung lalu bergerak ke kanan dan
terus berputar-putar. saat ada yang keliru, maka ulangi.
 untuk putaran awal, jangan ada hukuman. namun, saat partisipan
sudah mulai nyaman, berikan kuis (pertanyaan singkat) pada orang
yang salah berhitung.
 1-2-3-asi saja-5-6-7-asi saja-9-10-11-asi saja dan seterusnya.

kata-kata yang memfokuskan


 minta partisipan membalas dengan kata tertentu bila fasilitator atau
orang di depan forum berterak suatu kata. misalnya, Halo! dijawab:
Hai!; Hai! dijawab: Halo!; Halo-Halo! dijawab: Hai-Hai! dan
seterusnya.
 dalam kesempatan lain, manfaatkan juga kata-kata yang sesuai
dengan pembelajaran. semisal, ASI Saja! dijawab: Sehat!; TTD!
dijawab: Mual tapi banyak manfaat! dan lain-lain.
114 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
reFerensi

1. Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Tim Nasional


Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan UNICEF. 2014.
Buku Panduan Pendamping PKH dalam Sesi Pertemuan Bulanan Kelompok
PKH. Jakarta.

2. Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Tim Nasional


Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan UNICEF. 2014. Materi
Kesehatan dan Gizi bagi Pendamping PKH. Jakarta.

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas). Jakarta.

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas). Jakarta.

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Gizi Seimbang.


Jakarta.

6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Kementerian


Kesehatan no 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM). Jakarta.

7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan


Anak. Jakarta.

115
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Catatan:

116
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI

Anda mungkin juga menyukai