Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

BAB 7. PEKERJAAN JALAN


DAN DRAINASE

7.1. PEKERJAAN JALAN


7.1.1. Umum
Penyedia Jasa harus membangun jalan masuk seperti tercantum dalam gambar
dan sesuai dengan saran dari Direksi. Selain itu penyedia jasa bertanggung jawab
atas perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan berbagai konstruksi jalan
sementara, seperti tercantum pada Subparagraph 7.1.12 .
Macam pekerjaan yang terkait dengan konstruksi jalan seperti pengontrolan dan
pembuangan air, galian dan timbunan kembali, timbunan, drainasi, pekerjaan
beton, Lapis Pondasi Bawah (LPB) / Lapis Pondasi Atas (LPA) dan Lapis
Permukaan (LP), guard railing dan sebagainya, harus sesuai dengan spesifikasi
yang tercantum pada bab ini dan bab lain yang berkaitan dengan masalah ini.
Dalam hal alinyemen horisontal dan alinyemen vertikal, direksi akan menyediakan
gambar-gambar untuk penyedia jasa, dimana gambar-gambar tersebut
menunjukkan lokasi-lokasi dari titik perpotongan garis-garis kemiringan. Gambar-
gambar tersebut juga menunjukkan data-data dari lengkung horisontal dan
lengkung vertikal termasuk bagian transisi serta tingkat superelevasinya, bila hal
ini diperlukan.
Penyedia Jasa harus mengawasi pekerjaan dan sebelum dimulainya pekerjaan
harus ada persetujuan dari Direksi. Bila menurut Direksi, perlu dibuat modifikasi
kemiringan atau alinyemen, sebelum atau sesudah pengawasan, maka direksi
akan menyampaikan petunjuk secara detail kepada penyedia jasa akan modifikasi
itu dan penyedia jasa harus memperbaiki dan nantinya dikonsultasikan lagi
kepada direksi untuk mendapat persetujuan. Syarat ini harus dipenuhi tanpa ada
pembayaran tambahan.
Syarat-syarat untuk drainasi harus meliputi pembangunan saluran pembuangan,
cross drains dan gorong-gorong.Penyedia Jasa juga harus melengkapi “templates”
dan “straightedges” untuk mengontrol permukaan perkerasan yang sudah selesai.
“Templates” dan “straightedges” ini harus diserahkan kepada Direksi, untuk
disetujui dan setiap waktu harus dipelihara penyedia jasa, agar menghasilkan
profil potongan melintang yang benar. Bila perlu, dikontrol setiap interval,
diperbaiki dan diatur seperti saran Direksi. Penyediaan dan pemeliharaan
“templates” dan “straightedges” tidak dilaksanakan pembayaran secara langsung,

VII-1
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

tapi semua biaya yang ada termasuk dalam harga penawaran yang dicantumkan
pada Daftar Kuantitas dan Harga, untuk konstruksi jalan.
Gradasi, pengaturan kelembaban, kepadatan, penempatan, pemadatan dan
syarat-syarat pemakaian aspal untuk timbunan, lapis pondasi bawah, lapis
pondasi atas, dan lapis permukaan harus dilaksanakan seperti yang dicantumkan
di sini. Tetapi Direksi berhak untuk mempertimbangkan persyaratan ini, dan untuk
hal ini tidak ada perubahan dalam harga satuan untuk pekerjaan seperti ini, seperti
dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

7.1.2. Pengontrolan dan Pembuangan Air


Pengontrolan dan pembuangan air selama pelaksanaan konstruksi jalan masuk
dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Spesifikasi.
Pembayaran untuk pengontrolan dan pembuangan air selama pekerjaan galian
dan pekerjaan timbunan tidak dilakukan secara terpisah tetapi sudah termasuk
didalam harga satuan yang sesuai masing-masing pekerjaan seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

7.1.3. Pembersihan
Lahan dimana dibangun jalan, yaitu selebar satu (1) meter di luar semua bagian
yang dipotong dan satu (1) meter dari ujung-ujung timbunan jalan raya, dan tanah
di sepanjang saluran samping (drain ditch), harus dibersihkan dari pepohonan,
semak-semak, sampah dan barang-barang lain yang tidak dikehendaki.
Permukaan tanah di bawah timbunan jalan, harus dibersihkan dari bonggol pohon,
akar-akaran dan benda-benda lain kecuali tanah yang berada minimum satu (1)
meter di bawah sub grade atau kemiringan timbunan. Semua bahan hasil
pembersihan harus dibuang dengan cara sama seperti diuraikan di Bab II atau
seperti saran dari Direksi.
Semua kayu hasil pembersihan lokasi yang telah dibuang tetap menjadi milik
Direksi.
Pengukuran untuk melaksanakan pembayaran pekerjaan pembersihan,
didasarkan per m2 lahan yang dibersihkan dengan batas-batas seperti tertera
pada gambar atau seperti yang ditetapkan Direksi. Lahan yang tidak diperlihatkan
pada perencanaannya tidak diukur dan tidak dibayar.
Pembayaran untuk pekerjaan pembersihan tersebut dilaksanakan berdasarkan
harga satuan seperti dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga. Pembayaran
tersebut meliputi kompensasi untuk tenaga kerja, peralatan dan material termasuk
pengangkutan, pembuangan dan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini.

VII-2
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

7.1.4. Pekerjaan Drainasi dan Pekerjaan Beton


Semua pekerjaan drainasi untuk jalan masuk permanen seperti saluran
pembuangan (drain ditches) and catch basin, gorong-gorong pipa beton dan cross
drains termasuk concrete headwalls, side walls dan aprons, pipa drain PVC dan
sebagainya, dibangun sesuai dengan yang ada di Gambar.
Spesifikasi detail yang menguraikan tentang saluran pembangunan, catch basins
gorong-gorong dan cross drains, headwalls dan sebagainya, untuk jalan masuk
termasuk pengukuran dan pembayarannya, seperti tercantum pada bab Drainasi
dan Bab Pekerjaan Beton. Spesifikasi pada bab ini harus disesuaikan dengan bab-
bab tersebut.
Penyedia Jasa harus membangun parit (ditches) dan gorong-gorong seperti yang
terdapat pada Gambar. Untuk menjaga agar timbunan lapis pondasi bawah dan
atas bebas dari air selama waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus
melengkapinya dengan drainasi, dengan membangun parit-parit dan gorong-
gorong sehingga drainasi tersebut bisa beroperasi sebelum pekerjaan timbunan
dan perkerasan dimulai. Sarana drainasi ini harus bersih dan dirapikan pinggirnya
sehingga arus air berjalan lancar selama periode kontrak. Apabila ada kerusakan
yang disebabkan drainasi yang kurang baik atau kegagalan fungsi drainasi maka
Direksi akan memerintahkan kepada penyedia jasa untuk memperbaiki kerusakan
tersebut dan biaya ditanggung penyedia jasa.
Pembayaran pekerjaan drainasi dan pekerjaan pembetonan yang terkait,
didasarkan pada harga satuan yang dicantumkan di Daftar Kuantitas dan Harga.

7.1.5. Galian
1. Umum
Semua klasifikasi material (tanah dan batuan) yang ditemukan dalam
penggalian jalan harus digali sampai ke kemiringan dan batas seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau disarankan Direksi. Spesifikasi detil mengenai
penggalian untuk jalan masuk, termasuk pengukuran dan pembayarannya,
seperti tercantum pada Bab III Pekerjaan Galian dan Bab IV Timbunan.
Spesifikasi pekerjaan ini harus sesuai dengan bab di atas.
Bila subgrade berada pada potongan tanah biasa maka harus dibentuk
potongan melintang yang tepat dan bila diperlukan dibentuk profil memanjang,
tetapi pada kemiringan yang lebih tinggi dari pada tingkat kemiringan akhir
(final) dimana dimungkinkan adanya pengaruh pemadatan. Material harus
dipadatkan dengan roller yang sudah disetujui Direksi dan kadar air harus
disesuaikan sebelum pemadatan yaitu dengan penyiraman air dengan
menggunakan truck sprinkler atau cara lain yang sudah disetujui Direksi atau
mungkin dengan mengeringkan bila perlu agar menghasilkan pemadatan
seperti yang dikehendaki.

VII-3
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Apabila subgrade berada pada potongan batuan, maka batuan harus digali
dengan rapi sehingga didapat potongan melintang dan profil memanjang yang
tepat dan diperiksa dengan “straightedges”. Tidak ada pembayaran bagi
penggalian pada batuan di bawah permukaan kemiringan. Penyedia Jasa
harus menyingkirkan semua batuan lepas (loose) dan bila perlu meningkatkan
kemiringan hingga diper-oleh permukaan yang tepat yaitu dengan
menambahkan bahan bergradasi yang dipadatkan dengan roller. Batuan tidak
boleh lebih dari 4 cm di atas kemiringan yang diijinkan pada pekerjaan ini.
Material yang digali dalam batas-batas jalan masuk, harus secara efektif
dimanfaatkan untuk formasi timbunan jalan kecuali ditentukan lain oleh direksi.
Batuan galian yang lebih setelah dimanfaatkan timbunan jalan, harus dibuang.
2. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran bagi setiap klasifikasi material yang
dipindahkan dari penggalian untuk jalan masuk, dilaksanakan berdasarkan
batas dan tingkat kemiringan seperti tercantum dalam gambar atau seperti
yang disarankan Direksi dan pengukuran seperti itu harus didasarkan pada
permukaan tanah asli sebelum di-laksanaan penggalian dan pada permukaan
yang digali seperti yang disetujui Direksi, seperti diuraikan pada Subparagraph
3.1.5 point ke-4. Klasifikasi material galian akan ditentukan hanya berdasarkan
analisa dan pertimbangan dari Direksi.
Pembayaran setiap klasifikasi material galian untuk jalan masuk dilakukan
berdasarkan harga satuan per m3 seperti dicantumkan di Daftar Kuantitas dan
Harga dan sesuai dengan Subparagraph 3.1.5 point ke-4.

7.1.6. Timbunan
1. Umum
Timbunan untuk jalan masuk harus dibangun di lokasi-lokasi yang mana trase
jalan (lines), kemiringan dan dimensinya seperti tercantum dalam Gambar atau
seperti yang disarankan Direksi.
Material tanah untuk timbunan jalan masuk terdiri dari material dari hasil galian
jalan masuk, atau dari daerah lain seperti disarankan oleh Direksi, dan harus
bebas dari semak-semak akar-akaran, tumbuh-tumbuhan atau batu-batu besar
serta material lain yang tidak sesuai.
Material ini tidak boleh ditempatkan pada bagian jalan yang akan ditimbun
kecuali bila pondasinya sudah siap dan sudah disetujui Direksi.
Sesudah pemadatan, gradasi dari material timbunan harus sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh Direksi.
Gradasi material tersebut dapat dimodifikasi selama pelaksanaan pekerjaan
tersebut

VII-4
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

1) Ukuran partikel maximum 30 cm.


2) Material, yang ukuran partikelnya masuk dalam interval antara No 4 (4.76
mm) dan 30 cm jumlahnya sebaiknya kurang dari 50 % dari total
material.
3) Material yang ukuran partikelnya lebih kecil dari No 200 sebaiknya
jumlahnya lebih besar dari 5 % total material.
2. Pengaturan Kadar Air dan Kepadatan
Kecuali disetujui sebaliknya atau ditentukan oleh Direksi, kadar air bahan
timbunan selama dan sesudah pemadatan, harus berkisar antara minus empat
(4)% sampai plus dua (2)% dari kadar air optimal dan harus seragam di setiap
lapisan timbunan yang dipadatkan.
Kadar air optimal bahan timbunan adalah kadar air yang menghasilkan berat
isi kering (dry density) maksimum yang didapat dari hasil tes pemadatan,
sesuai Subparagraph 4.9.
Kadar air dan kadar air optimal dari material yang ditempatkan di bagian
timbunan jalan, harus ditentukan oleh direksi dari pemilihan contoh secara
acak (random). Apabila kadar air yang ditentukan dari contoh tidak memenuhi
syarat spesifikasi, Penyedia Jasa harus mengusahakan agar material
sedemikian rupa sehingga kadar airnya mencapai syarat yang diperlukan,
yang nantinya ditunjukkan lagi dari hasil serangkaian tes.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperoleh kadar air yang
ditentukan untuk timbunan jalan masuk dan untuk itu penyedia jasa harus
menerapkan metode yang disetujui direksi.
Setiap lapisan timbunan harus dipadatkan tidak kurang dari 92% berat isi
kering maksimal, sesuai dengan ASTM D 698, JIS A-1210 atau standar lain
yang disetujui Direksi.
3. Penempatan Timbunan dan Pemadatan
Timbunan jalan harus diletakkan dalam lapisan horizontal menutupi semua
lebar timbunan sampai kemiringan yang diinginkan. Ketebalan setiap lapisan
sebelum pemadatan tidak boleh lebih dari 30 cm. Setiap lapisan harus
dipadatkan dengan vibrator atau roller seperti saran Direksi.
Timbunan jalan tidak boleh diperlebar dengan bahan lepas (loose) yang
ditumpahkan dari atas. Untuk memperoleh konsolidasi timbunan maksimum
alat yang dijalankan di atas timbunan jalan pada waktu pelaksanaan konstruksi
harus diatur rutenya.
Dalam mengangkut, menyebarkan dan memadatkan material untuk timbunan,
Penyedia Jasa harus melaksanakannya sedemikian rupa sehingga distribusi
dan kemiringan material bisa diterima.

VII-5
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Kepadatan harus sama di setiap lapisan pemadatan. Harus dihindari adanya


kantung batuan atau gugusan batuan yang akan mengganggu pemadatan
material.
Bila setiap lapisan material sudah dibuat sedemikian rupa sehingga kadar air
sesuai dengan spesifikasi, kemudian dipadatkan dengan roller sampai berat isi
kering dari semua lapisan sama atau lebih tinggi dari berat isi kering yang
dipersyaratkan. Detail mengenai tipe-tipe roller yang akan dipakai penyedia
jasa, harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Pembebanan, pengoperasian dan kecepatan jalannya roller harus
menghasilkan kepadatan yang disyaratkan. Pada perbatasan antara lintasan
roller terdahulu dan yang baru harus terjadi overlap selebar tidak kurang 50
(lima puluh) cm. Bila yang dipakai pada suatu lapisan pengisian lebih dari satu
roller, maka tipe roller ataupun dimensinya harus sama.
Traktor yang dipakai untuk menarik roller harus bertenaga cukup besar
sehingga bisa menarik roller dengan baik terutama kalau dibebani beberapa
drum yang penuh.
Apabila menurut Direksi permukaan lapisan material yang sudah dipadatkan
terlalu kering atau halus untuk dapat digabungkan dengan lapisan berikutnya,
oleh karena itu lapisan material tersebut harus dilembabkan dan / atau
dikerjakan dengan garu, penggaruk atau dengan peralatan lainnya yang
sesuai, dalam cara-cara yang disetujui hingga kedalaman yang cukup untuk
mendapatkan permukaan yang diinginkan sebelum lapisan material berikutnya
ditempatkan.
Apabila menurut Direksi permukaan lapisan material yang sudah dipadatkan
terlalu basah untuk kepadatan lapisan material yang tepat maka lapisan
tersebut harus dipindahkan dan dikeringkan atau dikerjakan dengan garu atau
penggaruk atau dengan alat lain untuk mengurangi kadar air sampai ke
tingkatan yang ditentukan, lalu dipadatkan ulang sebelum lapisan material
berikutnya ditempatkan. Tidak diadakan penyesuaian harga satuan sebagai
akibat tambahan pekerjaan seperti diperlukan pada sub-paragraph ini.
Bila penyedia jasa merasa yakin bahwa jumlah lintasan roller yang dilewatkan
di permukaan untuk mencapai kepadatan seperti yang disyaratkan maka
penyedia jasa harus meminta Direksi untuk mengadakan tes kepadatan di
lapangan untuk mengetahui hasilnya.
Hasil tes tersebut harus sesuai dengan JIS A-1214., ASTM D 1556 atau
metode lain yang disetujui Direksi. Sesudah dilaksanakan tes, Direksi akan
memberitahu penyedia jasa mengenai hasilnya dan kalau sudah diperoleh
kepadatan seperti yang disyaratkan, Direksi akan mengijinkan penyedia jasa
memulai menempatkan dan memadatkan lapisan berikutnya.

VII-6
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Apabila material timbunan ditimbun hanya pada satu sisi dinding atas gorong-
gorong dan sebagainya, daerah yang sangat berdekatan dengan bangunan
harus dijaga agar tidak dipadatkan sampai pada tingkatan yang akan
menyebabkan overturning atau tekanan yang berlebihan pada bangunan.
Material timbunan jalan harus ditempat-kan di sepanjang jalur subgrade seperti
tercantum dalam Gambar dan harus dirapikan pinggirnya sampai permukaan-
nya punya toleransi + 3 cm setiap lebar 5 m.
Bagian jalur subgrade manapun yang sudah diselesaikan harus dilindungi
terhadap kekeringan dan keretakan atau dari kerusakan apapun yag
diakibatkan kelalaian penyedia jasa, harus diperbaiki sesuai yang disarankan
Direksi, tanpa adanya pembayaran tambahan.
4. Pengukuran dan Pembayarannya
Pengukuran, untuk melaksanakan pembayaran timbunan jalan masuk,
didasarkan pada material yang dipadatkan pada batas timbunan jalan dan
kemiringan seperti tercantum dalam gambar atau seperti yang disarankan oleh
Direksi.
Pembayaran untuk timbunan jalan masuk didasarkan pada harga satuan per
m3 seperti dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga
satuan tersebut meliputi biaya tenaga kerja, peralatan dan bahan, termasuk
penggalian, pengangkutan, penempatan, penyebaran, pengeringan atau
pembasahan (seperti yang diperlukan), pemadatan, levelling serta pengujian-
pengujian, sesuai dengan yang diuraikan pada spesifikasi.

7.1.7. Lapis Pondasi Bawah (Sub-Base Course) Termasuk Bahu Jalan


1. Umum
Penyedia Jasa harus melaksanakan pembangunan lapisan pondasi bawah
dengan memanfaatkan material hasil galian dari pemotongan bagian jalan
masuk atau material lain yang disetujui Direksi. Material untuk lapis pondasi
bawah harus ditempatkan dan dipadatkan, dan lapis tidak boleh melebihi (20)
cm sesudah pemadatan.
Ketebalan total sub-base course seperti yang dicantumkan dalam gambar atau
seperti yang disarankan oleh Direksi. Lapis pondasi bawah tidak boleh
ditempatkan pada bagian batuan yang dipotong kecuali atas saran Direksi.
Penyedia Jasa harus mengerjakan lapis pondasi bawah termasuk bahu jalan
dengan ketebalan seperti tercantum pada gambar atau seperti yang
disarankan direksi.
Sesudah dilakukan pemadatan, gradasi material lapis pondasi bawah harus
sesuai dengan ketentuan seperti di bawah ini :

VII-7
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Macam Ayakan
(mm) / Nominal 63 37,5 19,0 9,5 4,75 2,36 1,18 0,425 0,075
Sieve Size (mm)
Persen Berat
67-
Lolos / Percentage 100 40-100 25-80 16-66 10-55 6-45 3-33 0-20
100
Passing

2. Pengaturan Kadar Air dan Kepadatan


Spesifikasi untuk pengaturan kadar air dan kepadatan dari material lapis
pondasi bawah harus sama dengan yang dicantumkan pada sub bab 7.6.2,
kecuali bila kadar air berkisar antara minus tiga persen (3%) sampai plus satu
persen (1%) dari kadar air optimal dan berat isi kering untuk setiap layer
material lapis pondasi bawah tidak boleh kurang dari sembilan puluh lima
persen (95%) berat isi kering maksimum, sesuai dengan ASTM D 698 dan JIS
A-1210 atau standar lain yang disetujui Direksi.
Material lapis pondasi bawah harus dipadatkan minimum 40 % dari nilai CBR
yang ditentukan dalam ASTM D 1883, JIS A-1211 atau standar yang sama
dengan standar tersebut.
3. Penempatan dan Pemadatannya
Spesifikasi untuk penempatan dan pemadatan material lapis pondasi bawah
termasuk pengujiannya harus sama, seperti yang tercantum dalam sub bab
7.6.3, kecuali bahwa ketebalan setiap lapisan sesudah pemadatan, tidak lebih
dari dua puluh (20) cm.
4. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran, untuk menentukan pembayaran lapis pondasi bawah termasuk
bahu jalan, dilaksanakan berdasarkan volume pemadatan secara nyata dalam
m3 yang ditentukan oleh garis rencana dan tingkatan, seperti tampak pada
gambar atau seperti saran Direksi.
Pembayaran untuk lapis pondasi bawah termasuk bahu jalan dilaksanakan
berdasarkan harga satuan per m3 seperti dicantumkan pada Daftar Kuantitas
dan Harga, dimana harga satuan tersebut meliputi kompensasi biaya tenaga
kerja, peralatan, dan bahan termasuk pembebanan (loading), pengangkutan
(hauling), penempatan, penyebaran pembasahan atau pengeringan bila
diperlukan, pemadatan, pembentukan dan penyelesaian pengujian dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

7.1.8. Lapis Pondasi Atas (Base Course)


1. Umum
Lapis pondasi atas adalah bagian jalan yang terletak antara bagian atas lapis
pondasi bawah dan bagian bawah lapisan permukaan bitumen.

VII-8
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

2. Pengaturan Kadar Air dan Kepadatan


Spesifikasi untuk pengaturan kadar air material lapis pondasi bawah sama
dengan spesifikasi yang tercantum pada sub bab 7.6.2, kecuali kadar airnya
berkisar antara minus tiga (3) % sampai plus satu (1) % dari kadar air optimal.
Material lapis pondasi bawah harus dipadatkan paling tidak delapan puluh (80)
% dari nilai CBR, yang ditentukan dalam ASTM D 1883, JIS A-1211 atau
standar yang sama dengan standar tersebut.
3. Bahan yang Diproses
Semua material lapis pondasi bawah harus terdiri dari bahan yang digali dari
quarry site atau dari tempat lain yang disetujui Direksi, yang sudah diproses
dengan peralatan penghancur (crushing and classifying) sehingga memenuhi
spesifikasi gradasi yang diperlukan. Material tersebut harus disetujui lebih dulu
oleh Direksi, sebelum pelaksanaan pekerjaan dan mungkin perlu diperiksa
oleh Direksi, pada waktu pemrosesan dan pemakaian material ini. Material
yang masih diragukan, yang masih harus diuji dan yang ditangguhkan, tidak
boleh dijadikan satu dengan yang sudah disetujui dan diterima, apabila
tingkatan dan kualitas material tidak sesuai dengan yang diinspeksi atau yang
diuji sebelumnya atau tidak sesuai dengan spesifikasi, Direksi berhak menolak
bahan tersebut.
Sampel harus memenuhi syarat yang diperlukan dan sesuai dengan
spesifikasi serta disetujui Direksi. Penyedia Jasa harus mengijinkan Direksi
untuk mengadakan inspeksi dan/atau pengetesan material yang dipakai atau
akan dipakai, pada saat selama atau sesudah disiapkan untuk dipakai atau
saat sedang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan atau sesudah pekerjaan
selesai. Semua material yang tidak sesuai dengan yang tertera pada
spesifikasi, sudah berada di tempat atau belum, harus ditolak dan harus
segera dipindahkan dari lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus melengkapi semua faktor yang diperlukan seperti
material, tenaga kerja, alat dan peralatan untuk melaksanakan pengetesan.
Material harus disimpan sedemikian rupa sehingga memenuhi kualitas dan
sesuai untuk pekerjaan. Material tersebut harus ditempatkan di permukaan
yang keras dan dan bersih seperti yang disetujui Direksi dan ditempatkan
sedemikian rupa sehingga mudah melaksanakan inspeksinya. Bagian tengah
penyimpan bahan harus tinggi dan dengan sisi-sisi yang miring untuk
memudahkan drainasi. Material harus disimpan sedemikian rupa sehingga
melindunginya dari segregasi serta menjamin gradasi dan kelembabannya.
Jadi harus dibuat tumpukan-tumpukan dengan lapisan tidak lebih dari satu (1)
meter. Tingginya tidak melebihi lima (5) meter, kecuali bila ada saran lain dari
Direksi.

VII-9
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Semua agregat yang diproses harus terdiri dari fragmen-fragmen yang bersih,
keras, tahan lama (durable) bersegi runcing dan bebas dari potongan-
potongan tipis memanjang dan bersih dari batu lunak dan mudah lepas, dan
bersih dari kotoran-kotoran atau zat-zat yang lain.
Material untuk lapis pondasi atas terdiri dari material yang diproses, harus
sesuai dengan syarat gradasi yang diberikan oleh Direksi.
Macam Ayakan
(mm) / Nominal 63 37,5 19,0 9,5 4,75 2,36 1,18 0,425 0,075
Sieve Size (mm)
Persen Berat Lolos
/ Percentage 100 100 65-81 42-60 27-45 18-33 11-25 6-16 0-8
Passing

4. Penempatan, Pencampuran dan Pemadatan


Penyedia Jasa harus mengangkut material lapis pondasi bawah yang berasal
dari peralatan penghancur (crushing plant) dan menempatkan material
tersebut pada lapis pondasi bawah yang sudah disiapkan sebelumnya.
Sesudah penempatan material pada setiap lapisan, material harus di campur
pada kadar air yang diperlukan dengan alat grader atau alat lain yang disetujui
Direksi, sehingga campurannya rata.
Material tersebut ditempatkan dan dipadatkan pada lapisan-lapisan dengan
ketebalan tidak lebih dari (15) cm, sesudah dipadatkan.
Apabila pengangkutan material dilakukan di atas material yang baru
diletakkan, alat pengangkutan harus disebarkan merata di atas permukaan
lapisan yang dibangun sebelumnya agar pemadatan dapat merata dan tidak
ada rutting.
Sesudah penyebaran (spreading) dan penghalusan terakhir, setiap lapisan
dipadatkan sesuai dengan lebarnya roller, “pneumatics-tired rollers” atau
peralatan lain yang sesuai dan mampu memadatkan material sampai
kepadatan yang diinginkan. Detail setiap macam alat pemadatan tertentu
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Berat beban, operasi dan kecepatan roller harus sedemikian rupa untuk
memperoleh kepadatan seperti dalam spesifikasi. Bekas roller yang
sebelumnya dengan sesudahnya harus overlap tidak kurang dari 50 cm. Bila
yang dipakai lebih dari satu roller, maka tipe dan dimensinya harus sama.
Pemadatan dengan roller setahap demi setahap dari pinggir ke tengah, sejajar
dengan garis tengah jalan, dan harus dilanjutkan terus sampai semua
permukaan dipadatkan. Bagian yang tidak rata atau depresi harus dibetulkan
dengan merenggangkan bahan di tempat tersebut dengan menambahkan atau
mengurangi bahan sampai permukaan menjadi rata dan seragam. Tempat
yang tidak bisa dilewati roller, bahan harus dipadatkan dengan tamper atau

VII-10
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

compactor. Bahan harus diratakan atau/dan digilas sampai diperoleh


permukaan yang rata.
Pelaksanaan penyedia jasa dalam menangani penyebaran (spreading) dan
pemadatan bahan untuk timbunan jalan harus sedemikian rupa sehingga
distribusi dan gradasi bahan diseluruh timbunan disetujui oleh Direksi.
Kepadatan harus rata pada setiap lapisan. Tidak diijinkan ada kantong-
kantong batuan dan kelompok batuan (cluster) yang akan menghalangi
pemadatan bahan.
Apabila menurut Direksi, permukaan lapisan yang dipadatkan terlalu kering
atau terlalu basah atau terlalu licin, maka harus diperlakukan sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan spesifikasi pada Subparagraph 12.2.7.6 point ke-3.
Pengetesan base course ini harus dilakukan sesuai dengan JIS A-1214 atau
ASTM D 1556.
Ketinggian (level) permukaan yang sudah selesai dipadatkan harus sesuai
dengan gambar atau sesuai dengan pengarahan Direksi, dengan toleransi + 3
cm tiap lebar 5 meter.
5. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran lapis pondasi atas untuk melakukan pembayarannya,
dilaksanakan berdasarkan volume nyata bahan yang ditempatkan dalam m3
sesuai dengan trase jalan dan kemiringannya seperti tercantum dalam gambar
atau seperti yang disarankan Direksi.
Pembayaran untuk lapis pondasi atas dilakukan berdasarkan harga satuan per
m3 seperti yang dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan
tersebut meliputi semua biaya kompensasi untuk tenaga kerja, peralatan dan
bahan, termasuk penggalian bahan di quarry atau ditempat lain yang sudah
disetujui Direksi serta pemrosesannya di crushing plant, pengangkutannya ke
jalan raya, penyebaran, pemadatannya, pengeringan atau pembasahan (bila
diperlukan) finishing dan pengujian serta pekerjaan lain yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan.

7.1.9. Lapis Permukaan


1. Umum
Penyedia Jasa harus membangun lapis permukaan dari penetrasi makadam
dengan alinyemen dan kemiringan seperti ditunjukkan pada Gambar atau
seperti yang disarankan direksi. Pekerjaan ini termasuk juga produksi agregat
yang disebarkan dan pembentukan (shaping) dengan mempergunakan aspal
termasuk prime coat, pemadatan, finishing, pengujian dan operasi-operasi
yang lain. Penyedia Jasa bertanggung jawab dalam memelihara semua bagian
jalan yang sudah selesai sampai diserah terimakan kepada Direksi atau
Pemilik.

VII-11
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

2. Prime Coat
Syarat-syarat yang harus dipatuhi untuk penggunaan prime coat, yaitu:
(1) Peralatan
Semua peralatan, alat-alat dan mesin-mesin yang dipakai untuk
melaksanakan pekerjaan, seperti yang ditetapkan dalam pasal ini harus
disetujui Direksi, serta dipelihara setiap saat. Tipe truk untuk distribusi
harus seperti pada disain dan dilengkapi alat untuk mendistribusi bahan
bitumen di semua permukaan yang ada.
(2) Persetujuan Mengenai Bahan
Penyedia Jasa harus memilih sumber-sumber pengambilan bahan
sebelum bahan tersebut dipakai dalam pekerjaan. Bahan tersebut harus
disetujui Direksi. Pada setiap pengiriman bahan tersebut dilengkapi
dengan analisis pabrik pembuatannya dan diserahkan kepada Direksi
enam puluh (60) hari sebelum dipakai dalam pekerjaan.
(3) Ketentuan Mengenai Cuaca
Prime coat bisa dipakai dengan persetujuan Direksi yaitu bila permukaan
lapis pondasi atas kering basah atau kena hujan. Apabila turun hujan
secara tiba-tiba, maka pekerjaan harus segera dihentikan.
(4) Keadaan Base Course
Sebelum pemakaian prime coat, bahan yang lepas (loose), kotor atau
bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki, harus disingkirkan dari
permukaan, dan kondisi permukaan harus licin (halus) seperti pengarahan
Direksi.
(5) Bahan untuk Prime Coat
Aspal untuk prime coat harus aspal emulsi, Grade PE-3 sesuai dengan
syarat JIS K-2208 atau standar yang sama, seperti saran Direksi. Aspal
emulsi PE-3 harus dipanaskan bila diperlukan, dengan suhu seperti yang
ditentukan pabrik.
(6) Pemakaian Prime Coat
Kualitas aspal emulsi PE-3 yang dipergunakan haruslah satu (1) liter per
meter persegi. Cara pemakaian bahan aspal di sambungan-sambungan
penyebaran (spread) tidak boleh melebihi jumlah yang ditentukan. Bahan
aspal yang lebih harus dibersihkan dari permukaan. Harus dilakukan
perbaikan bila ada daerah yang terlewati atau yang rusak. Building paper
atau bahan lain yang disetujui, ditempatkan di atas ujung atau pemakaian
aplikasi sebelumnya dan penyambungan harus dimulai pada building
paper yang dilepas secara baik.

VII-12
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

(7) Pembayaran
Pembayaran pekerjaan prime coat yang tercantum pada pasal ini harus
dimasukkan dalam harga satuan dari prime coat per m2 seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
3. Kuantitas Bahan dan Urutan Operasi
Kuantitas bahan dan urutan operasi untuk konstruksi permukaan (surface
course) harus memenuhi persyaratan :
Jumlah/Kuantitas Material untuk Penetrasi Makadam
(Quantities of Penetration Macadam Materials) per 100m2
Kebutuhan Aspal Agregat
Urutan Pelaksanaan
(Straight Asphalt) (Aggregate)
(Sequence of Operation)
l cm3
Tahap 1 / 1 st stage 200 – 220 3.0
Tahap 2 / 2 nd stage 180 – 200 1.0
Tahap 3 / 3 rd stage 100 - 110 0.5

4. Bahan dan Peralatan yang Dipakai untuk Konstruksi Surface Course


Konstruksi surface course harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
(1) Bahan Aspal
Bahan aspal yang dipakai harus mempunyai harga penetrasi antara 80-
120 dan sesuai dengan ketentuan JIS atau standar yang sejenis atau
relevan, dari yang disetujui oleh Direksi, sebagai berikut:

Placement
Type of Bitumen Penetration Range Standard
Temperature

JIS K 2530 or
Straight Asphalt 80 – 120 130 – 1700C
equivalent

Enam puluh (60) hari sebelum diperlukan dalam pekerjaan, sampel


bitumen harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
Pada tiap pengiriman bitumen, harus disertai sertifikat dengan analisa
kilang minyak dan pabrik, dan setelah diterima diserahkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan.
(2) Agregat
Agregat harus diproduksi di peralatan pemecahan batu, dari batu keras
yang diperoleh dari quarry site atau dari lokasi lain yang disetujui Direksi.
Agregat tersebut harus sesuai dengan syarat-syarat gradasi yang diberikan
oleh Direksi.

VII-13
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Stage of Surface Course Sieve Size

1 st stage 30 – 20 mm
2 nd stage 10 – 5 mm
3 rd stage 5 – 2,5 mm
4 th stage 5 – 2,5 mm (over aggregate)

Agregat harus bersih, keras, tahan dan bebas dari lempung, lumpur atau
benda-benda lain. Semua agregat yang diproses harus disimpan dan
diinspeksi/diuji.
(3) Pembatasan Air
Surface course harus dibangun dalam keadaan cuaca kering. Pekerjaan
untuk surface course tidak dijadwal pada musim hujan. Apabila tiba-tiba
turun hujan, maka perkerasan harus dihentikan seketika dan dilanjutkan
lagi bila ada persetujuan dari Direksi.
(4) Peralatan
Semua peralatan, perkakas dan mesin-mesin yang dipakai untuk jalan
inspeksi harus disetujui oleh Direksi dan harus dipelihara sehingga dalam
kondisi memuaskan pada setiap saat. Tipe peralatan khusus yang dipakai
seperti yang diusulkan penyedia jasa terdiri dari power blower, peralatan
penarikan, self-powered rollres (roda tiga atau empat dengan bobot sekitar
8 ton) dan/atau “pneumatic-fixed roller”, alat penyemprot agregat, yang
bisa disetel dan bisa menyemprotkan dalam jumlah tertentu per unit
permukaan, “distributor” dan alat untuk memanaskan bahan bitumen
(aspal).
(5) Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus mempersiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan
surface course dan perencanaan tersebut diserahkan kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan paling tidak 30 hari sebelum pekerjaan dimulai.
Prime coat harus dipakai sesuai dengan persyaratan pada Subparagraph
7.1.9 point ke-2. Sebelum penempatan surface course tahap pertama,
permukaan base course harus bebas dari semua bahan lepas dan bahan
lain dan harus rata seperti yang sudah disetujui Direksi.
Penetrasi makadam harus dibangun dengan mempergunakan kualitas dan
urutan operasi seperti diuraikan pada Subparagraph 7.1.9 point ke-3.
Pembentukan dan penyebaran setiap tahapan agregat harus dilakukan
dengan peralatan penyebaran agregat yang sudah disetujui. Sesudah
disebarkan secara merata, setiap tahap agregat harus digilas sedemikian

VII-14
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

rupa sehingga permukaannya betul-betul padat dan menyatu selebar


surface course, seperti yang disarankan Direksi.
Pada waktu pekerjaan pemadatan dilaksanakan, bahan harus dibentuk
sesuai dengan alinyemen dan kemiringan yang ditentukan. Pemisahan
bahan halus dan kasar harus dihindari dan permukaan bahan harus bebas
dari gelombang-gelombang selama waktu pemadatan.
Level permukaan yang sudah dipadatkan harus benar seperti yang tertera
pada Gambar atau seperti yang disarankan oleh Direksi, dengan toleransi
1 cm dalam lebar 5 meter, dimana pengukurannya dengan alat pengukur
kemiringan (straightedge).
Waktu yang diperlukan untuk penempatan bahan dan pemadatannya
harus disetujui Direksi.
5. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran, untuk pembayaran surface course, dilakukan berdasarkan
volume dalam m3 yang dibangun, sesuai dengan alinyemen dan
kemiringannya, seperti pada gambar atau seperti saran Direksi.
Pembayaran surface course dilakukan dengan harga satuan per m3 seperti
yang dicantumkan pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga satuan
tersebut meliputi semua kompensasi biaya tenaga kerja, peralatan dan bahan,
termasuk penggalian bahan di quarry atau tempat lain yang sudah disetujui
Direksi, pemrosesannya menjadi agregat di peralatan (plant), penghancuran,
pengangkutannya ke jalan, penyebarannya, perlengkapannya dan pemakaian
bahan aspal, pemadatan pembentukan, finishing, pengetesan, pemeliharaan
dan segala macam pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan seperti
diuraikan disini.

7.1.10. Dinding Penahan Beton dan Dinding Pasangan Batu Kali


Dinding penahan dari beton untuk jalan inspeksi harus dibangun (kalau diperlukan)
sesuai dengan garis, dimensi dan di lokasi seperti pada gambar atau seperti yang
ditentukan Direksi.
Sebelum dimulainya pekerjaan, dinding penahan dari beton, beton mutu K175
harus ditempatkan pada permukaan galian yang terbuka, pada batuan, pada
ketinggian dasar dinding penahan seperti pada gambar atau seperti yang
ditentukan Direksi.
Penempatan beton dan pemasangan besi tulangan untuk tembok harus sesuai
dengan spesifikasi Subparagraph 6.10 dan 6.14 Pekerjaan Beton. Permukaan
beton harus tetap terbuka dan ditutup dengan bahan timbunan, yang harus
dibentuk untuk Finish F3 dan F1, seperti pada Subparagraph 6.13.
Pengukuran untuk menentukan pembayaran pembangunan dinding penahan dari
beton dilaksanakan berdasarkan garis rapi dari dinding bekisting yang disesuaikan

VII-15
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

dengan pengukuran yang tepat untuk beton, bekisting dan besi beton seperti pada
Subparagraph 6.12 dan Subparagraph 6.13 point ke-8 dan 6.14 point ke-3, atau
yang ditentukan Direksi.
Pembayaran untuk dinding penahan dari beton dilaksanakan berdasarkan harga
satuan per m3 beton (termasuk bekisting) yang ditempatkan dan per ton besi
tulangan yang seperti yang ditentukan pada Daftar Kuantitas dan Harga, dimana
harga satuan meliputi biaya tenaga kerja, biaya bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
Dinding pasangan batu kali dibangun sesuai dengan garis, dimensi, dan lokasi
seperti pada Gambar atau seperti ketentuan Direksi. Batu yang digunakan harus
diseleksi, keras dan blok, tidak boleh kurang dari 35 cm panjangnya dan tidak
boleh kurang dari 400 cm2 luasnya. Batu harus disusun dengan hati-hati sehingga
hubungan batu satu dengan lainnya tampak rapi dengan kekosongan yang
seminim mungkin untuk diisi dengan mortar.
Mortar terdiri dari 1 pc : 3 ps Pasir, semen dan air harus sesuai dengan spesifikasi
yang ada di sub-paragraph 6.2 point ke-1 dan 6.3 point ke-2 dan paragraph 6.4..
Beton untuk dinding terdiri dari Beton klas E untuk pondasi dan untuk backfill
seperti ditunjukkan dalam gambar.
Spesifikasi yang ada di Paragraph 5 dapat dipakai dan sesuai dengan beton untuk
pondasi dan backfill.
Lubang pengaliran backfill ditempatkan pada garis dan dimensi seperti terlihat
pada gambar.
Pada saat pemasangan dan pemberian mortar pada batu setiap 4 m2 dinding
dipasang pipa PVC ↓ 50 mm atau seperti terlihat pada gambar atau atas
persetujuan direksi.
Dinding pasangan batu kali dikerjakan oleh tukang batu yang berpengalaman,
seperti kualitas pabrik . Batu dapat diletakkan cepat kemudian diperlihatkan pada
permukaan yang rata dan betul pada dimensi, garis dan level seperti ditunjukkan
dalam gambar atau disetujui oleh Direksi sebelum pemasangan, batu harus
dibasahi sampai meresap ke seluruh permukaan.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan dinding pasangan batu kali dibuat per
m3 dari dinding yang terpasang di lokasi pada garis dan dimensinya. Pembayaran
untuk pekerjaan dinding pasangan batu kali dilaksanakan berdasarkan harga
satuan per m3 dari dinding yang terpasang seperti pada Daftar Kuantitas dan
Harga dimana harga satuan tersebut termasuk upah pekerja, material dan
peralatan yang dibutuhkan sesuai spesifikasi pada paragraph ini.
Pengukuran dan pembayaran pekerjaan untuk lubang pengaliran backfill, random
backfill, gravel surfacing dan stone pitching dilaksanakan seperti yang diuraikan
pada Subparagraph 3.1.7 point ke-7.

VII-16
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

7.1.11. Pagar Pembatas (Guard Railing)


Penyedia Jasa menyiapkan dan memasang pagar pembatas termasuk pondasi
beton untuk tiang besi seperti terlihat pada gambar atau disetujui oleh Direksi.
Material yang digunakan untuk besi pagar pembatas disesuaikan dengan
ketentuan JIS G 3101 (Structural Rolled Steel for General Use), ASTM A36-70a
(structural Steel), atau Standard yang sejenis. Pipa besi yang digunakan untuk
tiang disesuaikan dengan ketentuan JIS G 3452 (Steel Gas Pipes), ASTM A53-73
(Welded and Seamless Steel Pipe) atau Standard yang sejenis. Material untuk
beton harus disesuaikan dengan ketentuan yang ada di Bab VI Spesifikasi
Pekerjaan Beton.
Pagar pembatas dibangun pada garis dan tingkat dan lokasi seperti ditunjukkan
dalam gambar. Tiangnya dipasang tegak di atas kaki beton. Bagian rail dipasang
dengan cara halus dan kontinue. Semua mur kecuali mur yang disesuaikan, harus
dikencangkan, mur harus dipajangkan di atas tiang minimum 0,6 cm tetapi tidak
boleh lebih dari 1,2 cm.
Pengukuran untuk pembayaran penyiapan dan pemasangan pagar pembatas dan
tiangnya dilaksanakan berdasarkan per m panjang dari pagar pembatas.
Pembayaran untuk persiapan dan pemasangan pagar pembatas dan tiangnya
didasarkan atas harga satuan per m panjang seperti yang terdapat pada Daftar
Kuantitas dan Harga yang mana harga satuan tersebut termasuk biaya tenaga
kerja, peralatan material yang dibutuhkan untuk pemasangan guard rail dan post
termasuk galian untuk pondasi tiang, penempatan beton untuk pondasi tiang,
timbunan kembali disekitar tiang dan pengecatan serta pekerjaan lainnya.

7.1.12. Jalan Sementara Penyedia Jasa


Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dalam mendisain, membangun dan
memelihara berbagai konstruksi jalan sementara yang dipakai sebagai jalan
hantar selama pelaksanaan pekerjaan. Lokasi jalan untuk jalan sementara harus
ditentukan berdasarkan perencanaan dan gambar layout penyedia jasa yang
sudah disetujui Direksi, tetapi untuk tujuan perencanaan harus dimaksudkan jalan
sementara yang tertera di bawah ini dibangun di sepanjang alinyemen yang tertera
pada Gambar.
(1) Jalan pelaksanaan sementara penyedia jasa menuju borrow area.
(2) Jalan pelaksanaan sementara penyedia jasa ke quarry site, peralatan beton
(concrete plant) dan peralatan pemecah batu (crushing plant).
(3) Jalan pelaksanaan sementara penyedia jasa dan daerah kamp penyedia jasa.
Perencanaan jalan pelaksanaan sementara ini harus didasarkan kepada standar
yang berlaku dan harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan setidaknya empat puluh lima (45) hari sebelum pekerjaan dimulai.

VII-17
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Metode konstruksi jalan sementara untuk penyedia jasa termasuk, dan tidak
terbatas pada alinyemen, penggalian, timbunan dan surfacing (kalau diperlukan),
drainasi, pagar pengaman dan sebagainya, yang harus diserahkan secara tertulis
kepada direksi setidaknya tiga puluh (30) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan
berjalan.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk memelihara semua jalan
pelaksanaan sementara pada setiap saat, seperti yang ditentukan Direksi.
Semua biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan dan pemeliharaan jalan
sementara penyedia jasa sudah termasuk di dalam harga satuan atau lump sum
untuk item pekerjaan yang berkaitan.

7.2. DRAINASE
1. Umum
Pekerjaan yang termasuk dalam item pekerjaan untuk drainase dalam
Rencana Anggaran Biaya terdiri atas konstruksi saluran untuk pipa beton, pipa
baja, lubang bor, saluran parit dan saluran pit sebagai bagian dari berbagai
bangunan permanen.
Penyedia Jasa harus menyediakan semua material yang diperlukan untuk
drainase. Pipa yang digunakan untuk saluran harus mengacu pada
persetujuan dari Direksi.
Perawatan harus diberikan untuk menghindari penyumbatan saluran selama
pelaksanaan pekerjaan, dan jika ada saluran yang tersumbat atau terhalang
karena sebab tertentu sebelum penyerahan pekerjaan, maka harus
dibersihkan sedemikian rupa dengan cara yang disetujui oleh Direksi atau
diganti dengan dan ditanggung biayanya oleh penyedia jasa. Tak ada pipa
yang rusak yang boleh digunakan untuk pekerjaan.
2. Saluran dengan Pipa Beton
Penyedia Jasa harus membangun saluran dengan pipa beton bertulang atau
pipa beton biasa di lokasi seperti pada gambar atau sesuai dengan perintah
Direksi.
Semua pipa beton yang digunakan untuk saluran harus mengacu pada
persetujuan direksi dan akan dibnagun dengan sambungan tertutup atau
sambungan terbuka seperti yang terlihat pada gambar atau sesuai perintah
Direksi.
Item-item dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk saluran dengan pipa beton
akan dibangun dalam cara sebagai berikut :

VII-18
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

PIPA BETON
__________________________________________________
Keterangan Pipa Urutan Pelaksanaan
__________________________________________________

Pipa Beton Perforated, Galian, lapisan


diameter 600 mm pasir diletakkan,
di bagian hilir pipa beton
bendungan perforated
dipasang, ditutup
filter ditutup
dengan pasir,
material random
diletakkan di
atasnya dan
dipadatkan.

Pipa Beton, Galian, pasangan


diameter 600 mm batu kali dipasang,
di bagian hilir pipa beton
bendungan dipasang ditutup
ditutup dengan
urugan tanah
dan dipadatkan.
___________________________________________________

Pengukuran, untuk pembayaran saluran yang dibangun dengan pipa beton


akan dilakukan dengan ukuran panjang sepanjang garis tengah / centerline
dari ujung hingga ke ujung pipa yang ditempatkan, dan tak ada tambahan
biaya yang diberikan untuk sambungan. Pembayaran akan dilakukan dengan
satuan harga per meter linear seperti yang ditenderkan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, yang mana satuan harga tersebut termasuk biaya penyediaan dan
pemasangan pipa beton dengan sambungan, material filter dan pekerjaan
lainnya yang diperlukan.
Pembayaran untuk penggalian trench, pemasangan batu kali, urugan material
random, pasir akan dilakukan secara terpisah dalam item-item tertentu dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
3. Saluran untuk Pipa Baja
Semua pipa baja yang digunakan untuk saluran harus mengacu pada
persetujuan direksi untuk menjaga kualitas dan ketebalannya dan harus
disediakan dan dipasang seperti yang ada dalam Gambar atau sesuai dengan
perintah Direksi.
Pipa harus ditempatkan pada garis / line dan grade / tingkat yang telah
ditentukan. Sambungan pipa harus disambungkan dengan kopling atau
penghubung yang tepat untuk memberikan hubungan air yang ketat atau

VII-19
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

sesuai dengan yang disetujui oleh direksi. Saluran dengan pipa baja akan
dibangun dengan cara sebagai berikut:
PIPA BAJA
________________________________________
Keterangan Pipa Urutan Pelaksanaan
________________________________________

Pipa Baja diameter dipasang di beton,


100 milimeter weld head plates
dengan screen dan screen plates
plates dan head
plates, untuk saluran
slab di jembatan

Pipa Baja diameter ditanam di beton


400 milimeter
untuk saluran
dalam terowong dan dipadatkan.
________________________________________

Pengukuran untuk pembayaran pipa baja dengan diameter 100 mm dengan


screen plate dan head plates untuk saluran deck slab di jembatan pelimpah
akan dilakukan sesuai dengan unit pipa dan aksesoris yang dipasang.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan harga satuan per unit yang
ditenderkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang mana satuan harga harus
mencakup semua biaya untuk menyelesaikan pekerjaan.
4. Saluran dengan Pipa Plastik PVC
Semua pipa plastik yang digunakan untuk saluran akan disediakan dan
dipasang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan
persetujuan Direksi.
Saluran dengan pipa plastik akan dibangun dengan cara sebagai berikut:
PIPA PVC
________________________________________
Keterangan Pipa Urutan Pelaksanaan
________________________________________

Pipa PVC diameter Pipa harus


50 milimeter, untuk di bungkus dengan
untuk lubang cucuran lembar PVC, dan
di dinding sayap lubang harus dibor
portal inlet dan outlet kedalam batu
untuk terowong. sekurangnya hingga
kedalaman 5 cm
setelah penempatan
beton

VII-20
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

disekelilingnya
melalui lubang
pipa

50-milimeter-diameter rangkaian yang


untuk lubang cucuran s ama seperti di atas
di dinding sayap
portal inlet dan outlet
untuk terowong.

50-milimeter-diameter rangkaian yang


piap plastik, untuk sama seperti di atas
lubang cucuran pada
permukaan beton,
di dinding kanan
dan kiri abutments
untuk pelimpah.

Pipa PVC Perforated filter gravel


diameter 150 milimeter dipasang, pipa PVC
untuk lubang saluran dipasang, ditutup
di belakang dinding lagi dengan gravel
penahan spillway

Pipa PVC diameter pasang gravel, pipa


150 milimeter untuk PVC dipasang,
saluran di bawah ditutup dengan
peluncur pelimpah. gravel
________________________________________

Pipa harus ditempatkan pada garis / line dan tingkat / grade yang telah
ditentukan.
Pengukuran untuk pembayaran saluran dengan pipa plastik akan dilakukan
sesuai dengan panjang pipa yang ditempatkan. Pembayaran utnuk saluran
dengan pipa plastik akan dilakukan sesuai dengan satuan harga per meter
linear yang ditenderkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang mana satuan
harga tersebut mencakup biaya untuk semua pekerjaan dan material yang
diperlukan.
5. Saluran Parit dan Saluran Pit
Penyedia Jasa dalam melaksanakan penggalian, penimbunan atau
penimbunan kembali / backfill dan pekerjaan beton harus membangun saluran
parit dan bak penampung sesuai dengan garis / line, tingkat / grade dan
dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan yang
diperintahkan oleh Direksi.

VII-21
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Saluran parit tepi dan bak penampung akan dibuat dari beton bertulang atau
beton tak-bertulang seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan material yang
digunakan harus sesuai denagn ketentuan dalam Paragraph 5.
Pengukuran untuk pembayaran saluran parit / tepi akan dilakukan sesuai
dengan volume dalam meter kubik untuk beton; meter persegi untuk bekisting
dan kg untuk besi tulangan untuk saluran parit dan bak penampung yang
dibangun seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai yang
dieprintahkan oleh Direksi. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan harga
satuan yang ditenderkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang mana harga
satuan tersebut harus mencakup biaya untuk semua pekerjaan dan material
yang dibutuhkan. Pembayaran untuk penggalian trench akan dilakukan secara
terpisah sesuai dengan item dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
6. Saluran Pipa dengan katup Penghentian
Saluran pipa akan disediakan dan dipasang pada beton penyumbat dasar /
primary plug concrete pada terowongan pengelak untuk drainase temporer.
Saluran pipa baja harus memakai diameter 400 mm dan harus ditanam pada
beto¬n seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sesuai dengan yang
disetujui oleh Direksi.
Pada ujung hilir dari pipa saluran, katup penghentian baja atau besi cor / steel
or cast-iron stop valve harus disediakan. Setelah katup penghentian ditutup,
saluran pipa harus di-backfill dengan mortar atau grout seperti yang
diperintahkan oleh Direksi. Katup pemeriksaan akan disediakan seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau yang disetujui oleh Direksi.
Pembayaran utnuk penyediaan dan pemasangan pipa saluran akan dilakukan
sesuai dengan harga satuan per meter linear yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga yang mana satuan harga tersebut mencakup biaya untuk
penyediaan dan pemasangan pipa saluran termasuk grouting backfill.
Pembayaran untuk penyediaan dan pemasangan katup penghentian dan
katup pemeriksaan akan dilakukan sesuai dengan satuan harga yang
ditawarkan dalam Daftar dan Kuantitas dan Harga yang mana harga satuan
tersebut mencakup biaya untuk penyediaan dan pemasangan katup
penghentian dan pemeriksaan.

VII-22
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS
REVIEW DESAIN BENDUNGAN SELAT KANAN DI PROVINSI BALI

Gambar 7.1. Tipikal Perkerasan Jalan Bendungan Selat Kanan

VII-23

Anda mungkin juga menyukai