Soal Residensi RS :
Apabila anda bekerja disuatu rumah sakit tepatnya dibagian Humas RS, tiba-tiba ada
permasalahan RS tempat anda bekerja bahwasanya di isukan melakukan pencemaran
lingkungan sekitar oleh oknum-oknum tertentu. Tindakan apa yang akan anda lakukan?
Jawab :
Menurut Muray (2001) menjelaskan bahwa manajemen isu merupakan suatu pendekatan
terstruktur dalam menghadapi isu yang terjadi. Tujuannya adalah menempatkan suatu desain
strategi komunikasi dimana informasi dapat disampaikan secara cepat dan tepat. Disamping itu
juga bertujuan untuk mengurangi resiko sekecil mungkin dengan cara memperbaiki kesalahan
informasi dan membantu mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh isu. Rencana manajemen
isu dimulai dengan melakukan identifikasi dari skenario-skenario isu yang dapat menimpa
perusahaan yang kemudian dijadikan suatu rancangan mekanisme komunikasi yang berguna
untuk mengatur suatu isu secara cepat, serta membantu karyawan dalam menentukan skala
proritas masalah.
1. Ada beberapa langkah yang disarankan Muray dalam melaksanakan pengelolaan isu,
diantaranya: Membuat rancangan strategi pengelolaan isu. Adapun langkah yang
ditempuh adalah identifikasi isu yang potensial menimpa perusahaan dan pihak-pihak
dimana saja yang akan terkena dampaknya baik isu internal ataupun eksternal.
Perencanaan harus dimulai dari suatu analisa terstruktur atas semua permasalahan yang
mungkin akan dihadapi perusahaan. Pengamatan yang luas melakukan monitoring
secara proaktif atas isu-isu berkembang memainkan peranan penting sebagai pelatihan
awal. Hal ini akan membantu dalam mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi
dimasa akan datang, dan mereview apa yang menimpa perusahaan lain dengan
karakteristik yang sama dengan institusi kita.
a. Aktivitas persiapan (Preparation) Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah
dengan mempersiapkan orang-orang yang berhak bicara mewakili
institusi/perusahaan di masa isu. Mereka memiliki wewenang untuk menjawab
pertanyaan secara efektif dan memiliki keyakinan untuk mengatur suatu
pengalaman yang mungkin dapat mendatangkan stress. Setelah itu buat rencana
komunikasi bertingkat.
b. Melakukan briefing. Tujuan briefing adalah untuk memberikan informasi kepada
tiap orang dalam perusahaan mengenai tanggungjawabnya masing-masing di masa
isu dan memastikan setiap orang mendapat pengarahan ulang mengenai masalah
tersebut. Setiap orang yang terlibat dalam perencanaan komunikasi harus
memahami peran mereka ketika isu terjadi.
c. Mempersiapkan holding statement Tahapan selanjutnya adalah mempersiapkan
pernyataan (statement) yang hendak disampaikan oleh juru bicara. Isi pernyataan
sangat spesifik tergantung dari situasi isu yang terjadi. Isinya secara umum adalah,
pernyataan kepedulian perusahaan terhadap masalah yang terjadi, adanya upaya
dari perusahaan untuk mengatasi masalah yang terjadi, serta akan memberikan
informasi lebih lanjut jika dibutuhkan.
d. Mempersiapkan daftar jawaban atas pertanyaan yang mungkin paling ditanyakan
oleh publik dan media.
e. Mempersiapkan strategi media perantara dimasa isu. Media memiliki peran
penting disaat isu, oleh karena itu sejak awal media harus dijadikan “sekutu”
dengan beberapa langkah strategi; membuat daftar wartawan yang Akan dihubungi
disaat isu, mempersiapkan pers release, mempersiapkan profil perusahaan,
persiapan pelatihan media relations, memberikan informasi kepada semua staf,
membuat web site, simulasi isu, melakukan review terhadap rencana pengelolaan
manajemen isu.
2. Tahap Implementasi
2. Soal SIM RS :
Rumah sakit apabila telah menggunakan sistem informasi manajemen (SIM) RS yang
terintegrasi pastinya akan memudahkan staf dalam pekerjaan terutama penginputan data ke
sistem yang ada. Tetapi permasalahannya untuk penerapan SIM RS tersebut memerlukan
biaya yang besar, sementara biaya untuk penerapan sistem tersebuttidak mencukupi disuatu
RS x ! apa tindakan yang akan anda lakukan?
Jawab :
Mahalnya biaya membangun SIM RS karena peralatan yang dipakai dalam pengadaan
SIM cukup mahal dimana setiap unit di rumah sakit harus memiliki perangkat komputer tetapi
hal ini dapat teratasi apabila pengangguran untuk SIM dapat terlaksana. Rumah sakit tak lagi
perlu memusingkan tentang tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk penerapan SIM karena
telah dianggarkan setiap tahun dan tidak dianggarkan setiap tahunnya dan tidak mengganggu
pendapatan rumah sakit. Persepsi mahalnya biaya membangun SIM RS tergantung dari person,
karena manfaat yang dihasilkan akan jauh lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan dan juga
sangat menguntungkan rumah sakit.