Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2005

ASISTEN DEPUTI URUSAN


INFO AMDAL
KEPUTUSAN
KAJIAN DAMPAK LINGKUNGAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR: 45 TAHUN 2005

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN


RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 32 ayat (1) Peraturan


Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan
rencana pemantauan lingkungan hidup kepada instansi
yang membidangi usaha dan/ atau kegiatan yang
bersangkutan, instansi yang ditugasi mengendalikan
dampak lingkungan hidup dan Gubernur

b. bahwa di dalam Pasal 32 ayat (1) tersebut di atas


tidak diatur bagaimana pemrakarsa usaha dan/ atau
kegiatan seharusnya menyampaikan laporan
pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan
rencana pemantauan lingkungan hidup;

c. bahwa untuk dapat memberikan kepastian hukum


mengenai format, ruang lingkup dan materi pelaporan
pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan
rencana pemantauan lingkungan hidup perlu ditetapkan
suatu acuan yang dapat dijadikan pedoman bagi
pelaksanaan pelaporan;

d. bahwa mengingat hal seperti tersebut pada huruf a,


huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL);
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun Tambahan Lembaran Negara
1997 tentang Pengelolaan Republik Indonesia Nomor 3853);
Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 6. Peraturan Pemerintah
1997 Nomor 68, Tambahan Nomor 74 Tahun 2001 tentang
Lembaran Negara Republik Pengelolaan Bahan Berbaya dan
Indonesia Nomor 3699); Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 138,
2. Undang-Undang Tambahan Lembaran Negara Republik
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Indonesia Nomor 4153);
Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 7. Peraturan Pemerintah
2004 Nomor 125, Tambahan Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Lembaran Negara Republik Pengelolaan Kualitas Air dan
Indonesia Nomor 4437); Pengendalian Pencemaran Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia
3. Peraturan Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Lembaran Negara Republik Indonesia
tentang Analisis Mengenai Dampak Nomor 4161);
Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 59, Tambahan MEMUTUSKAN:
Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3838); Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI
NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
4. Peraturan TENTANG PEDOMAN
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 PENYUSUNAN LAPORAN
tentang Pengelolaan Limbah PELAKSANAAN RENCANA
Bahan Berbahaya dan Beracun PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(Lembaran Negara Republik HIDUP (RKL) DAN RENCANA
Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Tambahan Lembaran Negara HIDUP (RPL).
Nomor 3815) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 Pasal 1
tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun a. Rencana pengelolaan
(Lembaran Negara Republik lingkungan hidup (RKL) adalah upaya
Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, penanganan dampak besar dan penting
Tambahan Lembaran Negara terhadap lingkungan hidup yang
Nomor 3910); ditimbulkan akibat dari rencana usaha
dan/ atau kegiatan;
5. Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 b. Rencana pemantauan
tentang Pengendalian Pencemaran lingkungan hidup (RPL) adalah upaya
Udara (Lembaran Negara Republik pemantauan komponen lingkungan hidup
Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, yang terkena dampak besar dan penting
akibat dari rencana usaha dan/ atau rencana pengelolaan lingkungan hidup
kegiatan; (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan
hidup (RPL) dan dapat dikembangkan
c. Pemrakarsa adalah
sesuai dengan usaha dan/ atau kegiatan
orang atau badan hukum yang bertanggungyang dilakuka
jawab atas suatu rencana usaha dan/atau Pasal 4
kegiatann yang yang akan dilaksanakan.
Pasal 2 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak
(1) Pedoman yang diatur dalam Lingkungan Nomor 105 Tahun 1997 tentang
Keputusan ini bertujuan agar terdapat Panduan Pemantauan Pelaksanaan Rencana
keseragaman format pelaporan dalam Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
pelaksanaan rencana pengelolaan Pemantauan Lingkungan (RPL) dinyatakan tidak
lingkungan hidup (RKL) dan rencana berlaku lagi.
pemantauan lingkungan hidup (RPL)
sehingga dapat tercipta kepastian hukum
dan dapat digunakan sebagai bahan Pasal 5
evaluasi dalam menetapkan kebijakan
dalam pengelolaan lingkungan hidup. Keputusan ini mulai berlaku efektif 6 (enam)
bulan sejak tanggal ditetapkan.
(2) Teknik dan metodologi pengelolaan
dan pemantauan yang digunakan dalam
pelaksanaan rencana pengelolaan
lingkungan hidup (RKL) dan rencana Ditetapkan di :
pemantauan lingkungan hidup (RPL) wajib Jakarta
dilakukan sesuai dengan teknik dan
metodologi standar atau yang diatur dalam pada tanggal : 5
peraturan perundang-undangan yang April 2005
berlaku.
_______________________

Pasal 3 Menteri Negara


Lingkungan Hidup,
(1) Pedoman penyusunan laporan
pelaksanaan rencana pengelolaan
lingkungan hidup (RKL) dan rencana ttd
pemantauan lingkungan hidup (RPL) adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ir. Rachmat Witoelar
dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
Salinan sesuai dengan aslinya
(2) Pedoman sebagaimana dimaksud pada Deputi MENLH Bidang Kebijakan
ayat (1) digunakan oleh pemrakarsa usaha dan Kelembagaan Lingkungan Hidup
dan/ atau kegiatan untuk pelaporan
kepada instansi yang berkepentingan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.
Hutomo, MPA
(3) Pedoman sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan persyaratan minimum
dalam melakukan pelaporan pelaksanaan
3.
Format pelaporan pelaksanaan
RKL dan RPL sebelumnya belum
menggambarkan tujuan dari pemantauan
RKL dan RPL yaitu memberikan gambaran
kecenderungan perubahan kualitas
lingkungan di lokasi dan sekitar rencana
Lampiran : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
usaha dan/ atau kegiatan, dan penaatan
Nomor : 45 Tahun 2005 terhadap ketentuan yang berlaku
Tanggal : 5 April 2005 (misalnya: ketentuan dalam RKL dan
RPL).

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN


RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)

I. PENJELASAN UMUM

II. RUANG LINGKUP


Sistematika dalam Pedoman Penyusunan
Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL ini
merupakan persyaratan minimum yang harus Ruang lingkup pedoman ini adalah:
dilaporkan oleh pemrakarsa. Dalam 1. Pelaksanaan ketentuan dalam RKL dan
pelaksanaannya, pelaporan ini dapat RPL;
mengakomodasi berbagai kebutuhan 2. Pelaksanaan ketentuan dalam izin yang
informasi lingkungan yang diperlukan oleh terkait pengelolaan dan pemantauan
instansi terkait. lingkungan hidup;
3. Pelaksanaan ketentuan-ketentuan lain
terkait Keputusan Kelayakan
Penyusunan pedoman ini dilatarbelakangi Lingkungan Hidup.
antara lain oleh beberapa hal sebagai
berikut:
1. Dalam proses pelaporan III. MAKSUD DAN TUJUAN
pelaksanaan RKL dan RPL selama ini tidak
menggunakan format pelaporan yang
seragam; Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan
RKL dan RPL ini dimaksudkan untuk
2. Format pelaporan pelaksanaan memberikan acuan dalam penyusunan
RKL dan RPL sebelumnya dianggap laporan pelaksanaan RKL dan RPL.
membingungkan, tidak jelas dan terjadi
pengulangan sehingga menyulitkan
pemrakarsa dalam melakukan pelaporan Tujuan pedoman penyusunan laporan
pelaksanaan RKL dan RPL-nya; pelaksanaan RKL dan RPL ini adalah:
1. Memberikan kemudahan kepada
Laporan disampaikan dalam bentuk buku
pemrakarsa dalam melaporkan
laporan dan dianjurkan untuk disertai
pelaksanaan RKL dan RPL; dengan file elektronik seperti Compact
2. Memberikan kemudahan kepada
Disc (CD) atau disket.
berbagai instansi terkait dalam
pengawasan pelaksanaan RKL dan RPL;
3. Mendorong pemrakarsa memanfaatkan Selain laporan pelaksanaan RKL dan RPL
data-data pemantauan yang disampaikan kepada pemerintah,
lingkungan
dalam menerapkan sistem pengelolaan pemrakasa usaha dan/ atau kegiatan
lingkungan yang berdasarkan prinsip-sangat dianjurkan untuk membukan
prinsip perbaikan secara menerus informasi pelaksanaan RKL dan RPL
(continual improvement). tersebut kepada publik, baik dalam bentuk
buku laporan atau sistem informasi
elektronik lainnya seperti situs internet
(internet website).
IV. MEKANISME PELAPORAN

V. FREKUENSI PELAPORAN
Pelaporan pelaksanaan RKL dan RPL
merupakan wujud tanggung jawab
pemrakarsa untuk memberikan informasi
Frekuensi pelaporan pelaksanaan RKL dan
yang benar dan akurat mengenai
RPL dilakukan sesuai dengan Surat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup.
hidup atas usaha dan/ atau kegiatan yang
Oleh sebab itu, pemrakarsa wajib
menjadi tanggungjawabnya, serta
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
memenuhi hak setiap orang untuk
ada di dalam Surat Keputusan Kelayakan
mendapatkan informasi lingkungan hidup
Lingkungan Hidup tersebut. Dalam hal
dan berperan dalam pengelolaan
frekuensi pelaporan tidak ditetapkan
lingkungan hidup.
dalam Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup, maka pelaporan
dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.
Laporan pelaksanaan RKL dan RPL wajib
dilaporkan oleh pemrakarsa kepada
instansi yang membidangi usaha dan atau
kegiatan yang bersangkutan, instansi yang VI. SISTEMATIKA PELAPORAN
ditugasi mengelola lingkungan hidup di
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
Pemrakarsa dalam menyusun laporan
pelaksanaan RKL dan RPL mengikuti
Pada umumnya Surat Keputusan Kelayakan sistematika sebagai berikut:
Lingkungan Hidup dan dokumen RKL dan
RPL telah mengatur instansi-instansi yang
harus diberikan laporan pelaksanaan RKL
dan RPL. Oleh sebab itu, pemrakarsa wajib BAB I
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
ada di dalam Surat Keputusan Kelayakan PENDAHULUAN
Lingkungan Hidup dan dokumen RKL dan
RPL tersebut.
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
Tuliskan identitas pemrakarsa dan domisili usaha
yang kemungkinan dan atau turut
dan atau kegiatan mempengaruhi kegiatan.

Nama Perusahaan/Pemrakarsa : …………………


Jenis Badan Hukum : CV/PT/Koperasi/
Alamat Perusahaan/Pemrakarsa : .................
Nomor Telepon : (kode wilayah) BAB II
Nomor Fax : (kode wilayah)
e-mail : ………………….. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Status pemodalan : PMA/PMDN/….
Bidang usaha dan atau kegiatan : ……………………
SK AMDAL yang disetujui : ……………………
A. PELAKSANAAN
Penanggung jawab : …………………….
(Nama dan Jabatan) Uraikan secara rinci hasil pelaksanaan
Izin yang terkait dengan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
AMDAL (lampirkan) : ………………….…hidup. Apabila terdapat rekomendasi
terhadap laporan hasil pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan
B. LOKASI USAHA DAN ATAU KEGIATAN sebelumnya, maka hasil pelaksanaan
terhadap rekomendasi tersebut turut
Tuliskan secara jelas lokasi usaha dan atau dilaporkan.
kegiatan (alamat lengkap dan nomor
telepon). Lengkapi dengan peta dan Teknik dan metodologi pengelolaan dan
koordinat. pemantauan yang digunakan dalam
pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan
hidup (RKL) dan rencana pemantauan
lingkungan hidup (RPL) harus dilakukan sesuai
C. DESKRIPSI KEGIATAN dengan teknik dan metodologi standar atau
yang diatur dalam peraturan perundang-
Uraikan secara singkat kegiatan dan status undangan yang berlaku.
pelaksanaan kegiatan tersebut pada saat
pelaporan beserta kapasitas produksi dan Dalam penulisan laporan, harus ada kesesuaian
atau luasan lahan yang dimanfaatkan. uraian antara dampak yang dikelola dengan
Uraian ini harus dapat menjelaskan apakah komponen lingkungan yang dipantau. Uraian
kegiatan perusahaan tersebut dalam tahap pelaksanaan pengelolaan dapat dilakukan per
pra-kontruksi, konstruksi, operasi atau komponen kegiatan dan pelaksanaan
pasca operasi. pemantauan per komponen lingkungan.
Pemrakarsa dapat mencantumkan berbagai
penghargaan yang dimiliki, baik dari dalam 1. RKL
negeri, luar negeri atau institusi lain
(misalnya: ISO 14000, Program Penilaian  Uraikan pelaksanaan pengelolaan
Peringkat Kinerja Perusahaan - PROPER). lingkungan dan hasil-hasil yang dicapai
meliputi: jenis dampak, sumber
dampak, tindakan pengelolaan
D. PERKEMBANGAN LINGKUNGAN lingkungan hidup, tolok ukur
SEKITAR pengelolaan, lokasi pengelolaan dan
periode/ waktu pengelolaan.
Informasikan secara lengkap dan jelas,
apabila terjadi perubahan-perubahan di  Untuk memberikan gambaran tentang
sekitar kegiatan selama proyek berlangsung pelaksanaan pengelolaan lingkungan
hidup perlu diuraikan tentang besaran pemantauan lingkungan sebagai upaya
dampak dari masing-masing sumber perbaikan secara menerus (continual
dampak. Misalnya untuk menjelaskan improvement),
pengelolaan dampak 
penurunan Mengetahui kecenderungan
kualitas udara akibat emisi dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan
cerobong perlu diuraikan tentang suatu kegiatan, sehingga memudahkan
besaran sumber dampak (dalam hal ini instansi yang melakukan pengendalian
adalah uraian tentang berapa emisi dampak lingkungan dalam penyelesaian
yang dikeluarkan dari cerobong) dan permasalahan lingkungan dan
uraian tentang besaran dampak yang perencanaan pengelolaan lingkungan
terjadi di lingkungan (dalam hal ini hidup dalam skala yang lebih besar,
informasi hasil pemantauan kualitas  Mengetahui kinerja
udara ambien). pengelolaan lingkungan hidup oleh
pemrakarsa untuk program penilaian
 Lampirkan visualisasi pelaksanaan peringkat kinerja.
pengelolaan lingkungan (misalnya foto-
foto, grafik, tabel, peta lokasi
pengelolaan, dsb). Uraian evaluasi meliputi hal-hal sebagai
berikut:
2. RPL
1. Evaluasi Kecenderungan (trend
 Uraikan pelaksanaan pemantauan evaluation)
lingkungan dan hasil-hasil yang dicapai
meliputi: jenis dampak, sumber Evaluasi kecenderungan adalah evaluasi
dampak, lokasi pemantauan, parameter untuk melihat kecenderungan (trend)
lingkungan yang dipantau, metode perubahan kualitas lingkungan dalam suatu
pemantauan, jangka waktu dan rentang ruang dan waktu tertentu. Untuk
frekuensi pemantauan. melakukan evaluasi ini mutlak dibutuhkan
data hasil pemantauan dari waktu ke
 Lampirkan berbagai hasil waktu (time series data), karena penilaian
pelaksanaan pengukuran, antara lain perubahan kecenderungan hanya dapat
hasil analisis dari laboratorium yang dilakukan dengan data untuk waktu
terakreditasi atau diakui oleh pemantauan yang berbeda.
pemerintah, catatan tingkat kesehatan
masyarakat dan data pelaporan aspek Data perubahan dari waktu ke waktu dapat
sosial. Lampirkan juga visualisasi menggambarkan secara lebih jelas
pelaksanaan pemantauan lingkungan mengenai kecenderungan proses suatu
(misalnya foto-foto, grafik, tabel, peta kegiatan maupun perubahan kualitas
lokasi pemantauan, dsb). lingkungan yang diakibatkannya, karena
proses suatu kegiatan tidak selalu dalam
kondisi normal atau optimal.
B. EVALUASI
2. Evaluasi Tingkat Kritis (criticial
Evaluasi ditujukan untuk: level evaluation)
 Memudahkan identifikasi
penaatan pemrakarsa terhadap peraturan Evaluasi tingkat kritis dimaksudkan untuk
lingkungan hidup seperti standar-standar menilai tingkat kekritisan (critical level)
baku mutu lingkungan, dari suatu dampak. Evaluasi tingkat kritis
 Mendorong pemrakarsa untuk dapat dilakukan dengan data hasil
mengevaluasi kinerja pengelolaan dan
pemantauan dari waktu ke waktu maupun
Dalam hal terdapat usulan perubahan untuk
data dari pemantauan sesaat. rencana perbaikan pelaksanaan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan hidup, maka
Evaluasi tingkat kritis adalah evaluasi
usulan tersebut harus didasarkan atas data
terhadap potensi risiko dimana suatuhasil pemantauan. Usulan tersebut wajib
kondisi akan melebihi baku mutu dikomunikasikan
atau untuk mendapatkan
standar lainnya, baik untuk periode waktu
persetujuan dari instansi yang ditugasi
saat ini maupun waktu mendatang. mengelola lingkungan hidup.

3. Evaluasi Penaatan (compliance Menteri Negara


evaluation). Lingkungan Hidup,

Evaluasi penaatan adalah evaluasi terhadap ttd


tingkat kepatuhan dari pemrakarsa
kegiatan untuk memenuhi berbagai Ir. Rachmat Witoelar  
ketentuan yang terdapat dalam izin Salinan
atau sesuai dengan aslinya
pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan Deputi MENLH Bidang Kebijakan dan
yang terdapat dalam dokumen pengelolaan
kelembagaan Lingkungan Hidup
lingkungan hidup (RKL-RPL).

Ketiga jenis evaluasi di atas dapat Hoetomo, MPA


dilakukan untuk menilai tingkat penaatan
terhadap ketentuan yang berlaku maupun
untuk menilai kinerja pengelolaan
lingkungan hidup dari suatu usaha dan
atau kegiatan.

BAB III
KESIMPULAN

Uraikan dalam bab ini hal-hal penting yang


dihasilkan dari pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup. Dalam bab ini
dapat diuraikan pula temuan dan usulan untuk
perbaikan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup selanjutnya, yaitu:

1. Kesimpulan mengenai efektivitas


pengelolaan lingkungan hidup dan kendala-
kendala yang dihadapi;

2. Kesimpulan mengenai kesesuaian


hasil pelaksanaan pengelolaan lingkungan
dan pemantauan lingkungan dengan
rencana pengelolaan dan pemantauan
dalam dokumen RKL dan RPL.

Anda mungkin juga menyukai