Modul Gambar Teknik Otomotif Kelas X Sm2

i
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas nikmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan modul GAMBAR TEKNIK
DINAS
KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF PENDIDIKAN
yang secara PROPINSI
khusus disusun untuk membantu JAWA B
SMK NEGERI 1 SUMED
proses pembelajaran di kelas X SMK PJJ Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan
Ringan. Jl. Mayor Abdurakhman No. 209 Sumedang Tlp. (026) 203646 Sumedan
Modul mandiri diharapkan dapat dijadikan salah satu sumber
pembelajaran untuk siswa kelas X SMK PJJ Kompetensi keahlian Teknik
Kendaraan Ringan, walaupun seharusnya siswa SMK PJJ menggunakan
pembelajaran online dengan Learning Management System (LMS), namun akan
lebih baik bila modul inipun dipergunakan dalam pembelajaran tersebut.
Modul ini Kami susun berdasarkan KI/KD yang terbaru dan
sesesuaikan dengan kurikulum 13 revisi 2017 yang memang mengalami
beberapa perubahan untuk menyempurnakan kurikulum yang sudah ada serta
sebagai jawaban untuk memenuhi tututan masyarakat dan dunia kerja bagi
lulusan SMK.
Pemanfaatan TIK kadangkala mengalami hambatan baik itu
karena kurangnya sarana prasarana ataupun karena keterbatasan jaringan dan
gangguan pada server yang telah disiapkan karena itu dengan adanya modul
mandiri ini siswa SMK PJJ tetap bisa mengikuti pembalajaran secara offline
ditempatnya masing-masing.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyunan modul ini
semoga mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Sumedang, 29 Juni 2018
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
Deskripsi..............................................................................................................1
Prasyarat..............................................................................................................1
Panduan Belajar..................................................................................................1
Petunjuk Penggunaan Modul..............................................................................3
Tujuan Akhir........................................................................................................4
Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6.......................................................................................9
Gambar proyeksi piktorial (3D)......................................................................................9
Tujuan Pembelajaran..........................................................................................9
Uraian Materi....................................................................................................10
Penilaian pembelajaran………………………………………………………………………………169
a. Tugas Mandiri K.D 3.6…………………………………………………………………...169
b. Lembar kerja ( Uji keterampilan KD 4.6 )..........................................176
c. Uji Pengetahuan K.D 3.6.......................................................................22
Tindak Lanjut Pembelajaran..............................................................................24
Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7.....................................................................................25
Proyeksi Orthogonal Kuadran I Dan Kuadran III (2D)...................................................25
Tujuan Pembelajaran........................................................................................25
Uraian Materi....................................................................................................26
Penilaian Pembelajaran.....................................................................................35
a. Tugas Mandiri K.D 4.7............................................................................35
b. Uji Keterampilan Lembar Kerja KD 4.7.................................................36
c. Uji Pengetahuan K.D 3.7........................................................................40
ii
Gambar Potongan........................................................................................................53
Uraian Materi....................................................................................................53
a. Tugas Mandiri K.D 4.8..........................................................................63
b. Uji Keterampilan (Lembar Kerja KD 4.8)................................................64
c. Uji Pengetahuan K.D 3.8.......................................................................68
Pemberian Ukuran Pada Gambar.................................................................................70
Uraian Materi....................................................................................................70
a. Tugas Mandiri K.D 4.9...........................................................................78
b. Uji Keterampilan (Lembar Kerja K.D 4.9)............................................79
c. Uji Pengetahuan K.D 3.9........................................................................82
LEMBAR PENILAIAN SIKAP...........................................................................................85
Referensi.....................................................................................................................86
Daftar Istilah................................................................................................................87
PENDAHULUAN
Deskripsi
Gambar Teknik Kendaraan Ringan merupakan modul bahan ajar
praktikum pengenalan peralatan dan bahan gambar teknik, penggunaan alat dan
iii
bahan, standarisasi gambar teknik, kotak proyeksi, proyeksi Eropa Amerika,
proyeksi aksonometri, proyeksi miring, cabinet, kavalier, perspektif.
Modul ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar yang mencakup pengetahuan
gambar proyeksi piktorial, proyeksi kwadrant I dan III, gambar potongan,
pemberian ukuran gambari.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu
menggunakan/merawat alat gambar, memahami standarisasi gambar teknik
yang meliputi: huruf, angka, garis dan skala gambar serta mampu menggambar
untuk berbagai macam proyeksi.
Prasyarat
Modul GAMBAR TEKNIK KENDARAAN RINGAN merupakan materi diklat
dasar. Dengan demikian maka untuk mempelajari modul ini tidak memerlukan
prasyarat.
Panduan Belajar
Berikut ini adalah rincian kompetensi dasar yang akan anda pada modul
ini lengkap dengan alokasi waktunya :
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
Waktu
Pengetahuan Keterampilan
3.6 Menganalisis rancangan 4.6 Menampilkan gambar
gambar proyeksi piktorial proyeksi piktorial (3D) 5 Minggu
(3D)
3.7 Menganalisis rancangan 4.7 Menampilkan gambar
gambar proyeksi proyeksi orthogonal
5 Minggu
orthogonal kuadran I dan kuadran I dan kuadran III
kuadran III (2D) (2D)
3.8 Mengevaluasi gambar 3.8 Merancang gambar
4 Minggu
potongan potongan
3.9 Pemberian ukuran pada 4.9 Merancang pemberian
4 Minggu
gambar pada gambar ukuran pada gambar
Jumlah waktu pengerjaan modul 18 Minggu
Silahkan anda cermati alur yang harus dilakukan dalam mempelajari

modul ini :
iv
Setiap kegiatan pembelajaran yang anda lakukan baik pembelajaran
mandiri maupun pembelajaran tatap muka akan mendapatkan porsi penilaian
untuk setiap aspeknya, adapun rubrik penilaian untuk setiap kompetensi dasar
yang anda pelajari adalah sebagai berikut :
Uji
Tugas Tugas Diksusi
Kompetensi
Aspek Mandiri Kelompok (forum)
per KD
Pengetahuan 20% 20% 20% 40%
Keterampila
20% 20% 60%
n
Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Bagi Peserta Didik

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan
modul anda harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, anda
dapat bertanya pada guru bina atau tutor yang mengampu kegiatan
belajar.
v
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa
besar pemahaman yang telah anda miliki terhadap materi-materi yang
dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
 Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
 Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
 Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan
dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
 Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
 Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta ijin guru bina atau tutor terlebih dahulu.
 Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempatnya
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru bina atau
tutor yang mengampu kegiatan pembelajaran.
2. Petunjuk Bagi tutor

Dalam setiap kegiatan belajar ini Tutor berperan untuk :
a. Membantu peserta didik dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing peserta didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar
c. Membantu peserta didik dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan peserta didik mengenai proses belajar peserta
didik
d. Membantu peserta didik untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja (tutor
industri) untuk membantu jika diperlukan
g. Mengumpulkan tugas dari peserta didik dan memeriksa kelengkapannya
kemudian menyerahkannya kepada guru bina.
h. Mengkonsultasikan permasalahan yang dialami peserta didik kepada guru
bina
Tujuan Akhir
Materi-materi tersebut akan mengantarkan anda untuk dapat menguasai
kompetensi, baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang terkait dengan
vi
kemampuan memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
Gambar Teknik Kendaraan Ringan sesuai tuntutan kurikulum 2013.
Adapun secara rinci tujuan mempejari modul ini adalah agar anda dapat
menguasai:
1. Merancang dan menggambar Proyeksi Piktorial.
2. Merancang dan menggambar Proyeksi Orthogonal
3. Menerapkan dan membuat gambar potongan.
4. Menerapkan pemberian ukuran pada gambar.
Cek Kemampuan
Sebelum mempelajari modul Gambar Teknik Kendaraan Ringan Kelas X,
Isilah dengan memberikan tanda cheklist (√) kemampuan yang telah dimiliki
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dipelajari pada modul
dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan :
Kompetensi Jawaban Bila jawaban

Pernyataan
dasar Ya Tidak ”Ya” Kerjakan :
3.6 Saya biasa menganalisis rancangan Soal uji
gambar proyeksi piktorial (3D) pengetahuan
K.D 3.6
4.6 Saya dapat menampilkan gambar Lembar kerja
proyeksi piktorial (3D) dengan K.D 4.6
benar
3.7 Saya dapat menganalisis Soal uji
rancangan gambar proyeksi pengetahuan
orthogonal kuadran I dan kuadran K.D 3.7
III (2D)dengan benar
4.7 Saya dapat menampilkan gambar Lembar kerja
proyeksi orthogonal kuadran I dan K.D 4.6
kuadran III (2D)
3.8 Saya dapat mengevaluasi gambar Soal uji
potongan dengan benar pengetahuan
K.D 3.8
4.8 Saya dapat Merancang gambar Lembar kerja
potongan dengan benar K.D 4.8
3.9 Saya dapat mengevaluasi hasil Soal uji
pemberian ukuran pada pengetahuan
gambardengan benar K.D 3.9
vii
Kompetensi Jawaban Bila jawaban
Pernyataan
dasar Ya Tidak ”Ya” Kerjakan :
4.9 Saya dapat merancang Merancang Lembar kerja
pemberian ukuran pada gambar K.D 4.9
dengan benar
Jika nilai anda ≥ 70, maka anda boleh melanjutkan mempelajari materi
kompetensi berikutnya , namun jika nilai yang diperoleh masih kurang dari 70,
silahkan anda pelajari dulu materi pada kd 3.6 dan 4.6, kemudian kerjakan tugas
dan soal uji kompetensi yang telah disediakan di modul ini, sampai anda
memperoleh nilai ≥ 70.
Cek kemampuan pengetahuan

Cek kemampuan teori ini dipergunakan untuk mengukur kompetensi
menggambar anda pada aspek pengetahuan. Cek kemampuan teori yang harus
anda kerjakanbisa berupa soal pilihan ganda antau soal uraian. Cek kemampuan
teori ini akan anda temukan pada setiap kompetensi yang ada pada modul ini.
Cek kemampuan teori pada modul ini akan disebut soal Uji Komptensi. Setiap
soal sudah disediakan kunci jawaban dan pedoman penskorannya sehingga anda
diharapkan mampu melakukan penilaian terhadap kemampuan diri sendiri (Self
Assesment) secara jujur. Kerjakan setiap soal yang diberikan dengan penuh
kejujuran dan rasa tanggungjawab, jangan pernah melihat kunci jawabannya
terlebih dahulu.
KOMPETENSI DASAR 3.6

&
viii
Cek kemampuan keterampilan
Cek kemampuan keterampilan ini dipergunakan untuk mengukur
kompetensi menggambar anda pada aspek Keterampilan. Bentuk Cek
kemampuan keterampilan yang harus dikerjakan adalah uji kinerja (praktek). Cek
kemampuan keterampilan akan anda temukan pada setiap kompetensi yang ada
pada modul ini. Cek kemampuan keterampilan pada modul ini disebut Lembar
Kerja. Setiap soal Cek kemampuan keterampilan sudah disediakan kunci
jawaban dan pedoman penskorannya sehingga anda diharapkan mampu
melakukan penilaian terhadap kemampuan diri sendiri (Self Assesment) secara
jujur. Kerjakan setiap soal yang diberikan dengan penuh kejujuran dan rasa
tanggungjawab, jangan pernah melihat kunci jawabannya terlebih dahulu
Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6
Gambar proyeksi piktorial (3D)
ix
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi KD 3.6 dan 4.6 ini, anda harus dapat :
1. Menjelaskan perbedaan antara persfektif isometri, dimetri, dan kavalier.
2. Menjeleaskan cara menggambar persfektif isometri, dimetri, dan kavalier.
3. Menggambar persfektif isometri, dimetri, dan kavalier.
Uraian Materi
Baiklah pada kesempatan kali ini anda akan belajar tentang

proyeksi piktorial
Untuk mengetahui arti proyeksi, ingat saja kata proyektor yaitu alat
untuk memproyeksikan gambar pada suatu layar. Arti proyeksi ialah
memindahkan suatu bentuk dari suatu sudut pandang tertentu pada
suatu ruang gambar. Berdasarkan paparan diatas, dalam gambar Teknik
gambar proyeksi terdiri atas gambar tiga dimensi (pictorial/persfektif)
dan gambar dua dimensi (proyeksi orthogonal). Namun kali ini kita akan
mempelajari tentang gambar tiga dimensi (pictorial/persfektif).
Selamat mempelajari materi gambar tiga dimensi
(pictorial/persfektif)….!
Tetap semangat…..! smk bisa…! Smk PJJ pasti bisa ….!!!
1. Proyeksi Piktorial
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang
dua dimensi, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai
dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara proyeksi antara lain:
1. Proyeksi piktorial isometri
x
Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara
isometri atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan
proyeksi isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk
menampilkan suatau gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat
proyeksi tersebut sebagai berikut :
1) Ciri pada sumbu
 Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
 Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.
2) Ciri pada ukurannya
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda

yang digambarnya.
Contoh :
Gambar : Proyeksi isometri
a. Penyajian Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan

beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.
1. Proyeksi isometri dengan posisi normal
Contoh :
xi
Gambar : Proyeksi isometri dengan posisi normal
2. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
Gambar : Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

3. Proyeksi isometri dengan posisi horisontal
Gambar : Proyeksi isometri dengan posisi horizontal
xii
Contoh :
Gambar : Contoh Proyeksi isometri dengan posisi horizontal
2. Proyeksi Dimetri
Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu
diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :
1. Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut 7°, sedangkan pada sumbu y
mempunyai sudut 42°.
2. Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y
= 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh:
Gambar : Proyeksi dimetri
xiii
Keterangan:
 Ukuran pada sumbu x 40 mm
 Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm
 Ukuran pada sumbu z 40 mm
3. Proyeksi miring
Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis
horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar.
Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala
pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
Gambar : Proyeksi miring
3. Gambar Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar
perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Perspektif dengan satu titik hilang
2. Perspektif dengan dua titik hilang
3. Perspektif dengan tiga titik hilang
xiv
Penilaian Pembelajaran
a. Tugas Mandiri K.D 3.6
Tugas mandiri ini adalah tugas yang harus dikerjakan oleh anda secara
mandiri (individual). Anda boleh mengerjakannya di TKB atau dirumah.
Jika ada kendala boleh berdiskusi denan teman anda yang lain atau
menghubungi tutor untuk dicarikan solusinya dan atau untuk
disampaikan kepada guru bina.
Jika tugas sudah selesai silahkan kumpulkan pada tutor sesuai
dengan jangka waktu yang diinstruksikan tutor.
Instuksi tugas mandiri :

 Gambarkan dengan skala 1 : 1 gambar proyeksi piktorial miring di bawah ini !
xv
 Lama pengerjaan satu minggu setelah mempelajari tugas mandiri
 Tugas dikumpulkan pada tutor di TKB
Ketentuan menggambar :
a. Gunakan kertas gambar ukuran A4
b. Alat yang diperlukan :
 Pensil 2B dan penghapusnya
 Penggaris segitiga sepasang
 Jangka
 Busur
 Mal huruf
c. Gambar dibuat lengkap dengan garis pinggir dan etiket sesuai dengan
ketentuan gambar teknik
b. Lembar kerja ( Uji keterampilan KD 4.6 )

(Membuat gambar proyeksi piktorial isometris , dimetris, miring)
Gambarkan dengan skala 1 : 1 gambar proyeksi di bawah ini !
Nama proyeksi
Gambar proyeksi piktorial
piktorial
a. Isometris
xvi
Nama proyeksi
Gambar proyeksi piktorial
piktorial
b. Dimetris
c. Miring
Alokasi Waktu : 240 Menit
Hasil perngerjaan dikumpulkan kepada tutor setelah alokasi !

waktu selesai
 Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini anda diharapkan mampu membuat
gambar proyeksi pictorial sesuai dengan aturan gambar yang benar
 Alat dan bahan:
xvii
1. Pensil 2B ................................................................. 1 buah
2. Kertas gambar ukuran A4 ....................................... 3 lembar
3. Jangka .................................................................... 1 buah
4. Busur ...................................................................... 1 lembar
5. Penggaris/mistar .................................................... 1 lembar
6. Penggaris Segitiga Sepasang .................................. 1 set
7. Penghapus pensil 2B.............................................. 1 buah
 Kesehatan dan Keselamatan Kerja:

1. Jangan menggunakan cutter, pisau atau silet untuk menyerut/meraut
ujung pensil tetapi gunakan alat serut/raut khusus untuk pensil.
2. Jangan membuang bekas rautan/serutan pensil sembarangan tetapi
tampung dan buanglah pada tempat sampah.
3. Tidak boleh meruncingkan ujung pensil dengan cara menggosok-
gosok pada meja, dinding, atau lantai, tetapai gunakan ampelas halus
(No. 200) yang sudah didisain khusus untuk meruncingkan pensil.
4. Hati-hati dengan jarum jangka karena bisa melukai tangan anda.
 Langkah Kerja
b. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
c. Buat garis pinggir pada kertas A4 yang sudah tersedia sesuai aturan
membuat garis pinggir
d. Buat etiket gambar sesuai dengan ketentuan membuat etket
e. Rencanakan tata letak (lay out) pembuatan gambar.
f. Buatlah gambar gambar proyeksi pictorial pada kertas A4 yang sudah
diberi garis pinggir dan etiket
g. Setelah selesai bersihkan alat gambar dan kembalikan ke tempatnya.
h. Kumpulkan hasil pekerjaan jika sudah selesai.
 Rubrik Lembar kerja (Uji Keterampilan K.D 4.6)
N Komponen/Sub
Indikator Skor
o Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan gambar 85 - 100
bahan sesuai prosedur
xviii
N Komponen/Sub
Indikator Skor
Penggunaan alat dan bahan gambar
75 - 84
kurang sesuai prosedur
65 - 74
tidak sesuai prosedur
d. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan gambar
85 - 100
bahan lengkap
Ketersediaan alat dan bahan gambar
75 - 84
cukup lengkap
65 - 74
kurang lengkap
RATA-RATA PERSIAPAN KERJA
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan menggunakan alat
85 - 100
menggunakan alat gambar sangat terampil
gambar Kemampuan menggunakan alat
75 - 84
gambar cukup terampil
Kemampuan menggunakan alat
65 - 74
gambar kurang terampil
d. Kemampuan membuat Kemampuan membuat gambar
85 - 100
gambar proyeksi proyeksi piktorial sangat terampil
piktorial Kemampuan membuat gambar
75 - 84
proyeksi piktorial cukup terampil
Kemampuan membuat gambar
65 - 74
proyeksi piktorial kurang terampil
g. kelengkapan Gambar dibuat dengan lengkap /
85 - 100
/keutuhan gambar utuh
Gambar dibuat kurang lengkap /
75 - 84
kuarng utuh
Gambar dibuat tidak lengkap / tidak
65 - 74
utuh
j. keakuratan ukuran Ukuran gambar dibuat sangat akurat 85 - 100
gambar Ukuran gambar dibuat kurang akurat 75 - 84
Uluran gambar dibuat tidak akurat 65 - 74
RATA-RATA PROSES KERJA
3 Sikap kerja
a. kerapihan dalam Bekerja dengan rapih 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84
Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74
xix
N Komponen/Sub
Indikator Skor
d. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84
Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74
g. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
j. ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84
Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 85 - 100
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74
 Pengolahan Nilai Uji Keterampilan K.D 4.6 :
Nilai Praktik(NP)
Persiapa Proses dan Sikap
Waktu ∑ NP
n Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase
dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimum
NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal
NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK
xx
c. Uji Pengetahuan K.D 3.6
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Salah satu ciri-ciri gambar proyeksi piktorial miring adalah memiliki…
A. Sudut kemiringan 70 dan 420
B. Sudut kemiringan 150 dan 300
C. Sudut kemiringan 300 dan 300
D. Sudut kemiringan 300 dan 450
E. Sudut kemiringan 00 dan 450
2. Salah satu ciri-ciri gambar proyeksi piktorial isometris adalah memiliki…

A. Sudut kemiringan 70 dan 420
B. Sudut kemiringan 150 dan 300
C. Sudut kemiringan 300 dan 300
D. Sudut kemiringan 300 dan 450
E. Sudut kemiringan 00 dan 450
3. Perhatikan gambar di bawah ini …
Gambar di atas merupakan proyeksi…….

A. Ortogonal
B. Isometric
C. eropa
D. Dimetris
E. Amerika
4. Perhatikan gambar di bawah ini. Yang merupakan proyeksi pictorial miring

adalah ….
xxi
A.
B.
C.
D.
A. Dari gambar proyeksi miring di bawah ini panjang gambar pada sumbu Y
pada saat di gambar adalah…..
A. 60 mm
B. 45 mm
C. 30 mm
D. 21 mm
E. 17 mm
xxii
Kunci Jawaban uji pengetahuan k.D 4.6
Hasil pengerjaan silahkan kalian cocokan dengan kunci jawaban yang

tersedia, kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung nilai
ketercapaian kompetensi.
SKOR PEROLEHAN
NIILAI = X 100
SKOR MAKSIMUM
Tindak Lanjut Pembelajaran
Jika hasil uji pengetahuan, uji keterampilan (lembar kerja) dan

penugasan KD. 3.6 dan 4.6 anda memenuhi kriteri ketuntasan minimal atau
TUNTAS (mencapai nilai minimal 70), anda disarankan menambah wawasan
anda mengenai Etiket (kepala gambar) dengan membuka dan mempelajari buku
Gambar Teknik terbitan Armico yang di Susun oleh Eka Yogaswara dari halaman
117 sampai dengan halaman 134 .
Jika nilai anda belum memenuhi batas KKM silahkan anda mengulang
kembali materi KD. 3.6 dan 4.6, Pelajari dengan tekun dan teliti. Kerjakan
kembali uji pengetahuan, uji keterampilan (lembar kerja) dan penugasan sampai
nilai anda memenuhi kriteri ketuntasan minimal atau TUNTAS (mencapai nilai
minimal 70).
Tetaplah semangat ! karena semangatlah yang membuat anda

BISA !!!
xxiii
&
Proyeksi Orthogonal Kuadran I Dan Kuadran III (2D)
Tujuan Pembelajaran
Setelah anda mempelajari materi KD 3.7 dan KD 4.7, anda harus bisa :
1. Menjelaskan cara menggambar proyeksi orthogonal (2D) sesuai dengan
standar menggambar teknik secara santun.
2. Menganalisis proyeksi orthogonal (2D) kuadran 1 /Proyeksi Eropa dengan
teliti.
3. Menganalisis proyeksi orthogonal (2D) kuadran 3/ Proyeksi Amerika dengan
teliti.
4. Menyajikan proyeksi orthogonal (2D) kuadran 1/ Proyeksi Eropa dengan
rapih.
5. Menyajikan proyeksi orthogonal (2D) proyeksi kuadran 3/ Proyeksi Amerika
dengan rapih.
xxiv
Uraian Materi
Baiklah pada kesempatan kali ini anda akan belajar tentang gambar
Orthogonal (2 dimensi ) setelah sebelumnya anda belajar tentang
gambar pictorial (3 dimensi). Gambar 2 dimensi yang akan kita pelajari
menggunakan aturan Orthogonal.
Tahukah anda manfaat dari gambar 2 dimensi?. Gambar 2 dimensi

(orthogonal) memiliki fungsi sebagai pelengkap gambar 3 dimensi
(pictorial). Pada gambar 2 dimensi (orthogonal) anda bias mencantumkan
ukuran gambar pada setiap bagian dari gambar bahkan pada bagian yang
tidak tergambarkan di gambar 3 dimensi.
Agar anda bisa menggambar 2 dimensi (orthogonal) anda harus

mempelajari teori mengenai proyeksi orthogonal terlebih dahulu. Pada
modul ini anda akan dipandu untuk belajar gambar proyeksi orthogonal.
Selain itu pada materi ini juga sudah di cantumkan beberapa contoh
latihan menggambar proyeksi orthogonal.
Selamat mempelajari materi gambar 2 dimensi orthogonal….!

Tetap semangat…..!
g proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan be
xxv
Selain tegak lurus terhadap bidang proyeksi, garis-garis proyektornya
juga sejajar satu sama lain. Ada beberapa jenis proyeksi orthogonal yang harus
anda ketahuai, apa saja itu ?
1. Proyeksi Ortogonal dari sebuah titik
Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah titik
2. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah garis
3. Proyeksi Ortogonal dari sebuah bidang
Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah bidang
xxvi
4. Proyeksi Ortogonal dari sebuah benda
Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah benda
Memahami Gambar Proyeksi di Kuadran I
Sebuah gambar 3 dimensi dapat diproyeksikan ke beberapa

bidang/ruang yang disebut kuadran. Pernahkah anda mendengar
istilah kuadran ? tentunya anda pernah mendengar dan
mempelajarinya di pelajaran matematika atau fisika. Kali ini yang
akan dibahas dan dipelajari oleh anda adalah kuadran I dan
kuadran III
1) Proyeksi kuadran I (Proyeksi Eropa)

Suatu ruang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh bidang-
bidang depan. Bidang vertikal ,dan bidang horizontal.
Ruang yang dibatasi tersebut dikenal dengan sebutan kuadran.Ruang
diatas bidang H,di depan bidang D,dan disamping kanan bidang V disebut
kuadran1. Ruang yang berada diatas bidang H, di depan bidang D,dan dis ebelah
kiri bidang V disebut kuadran II. Ruang di sebelah kiri bidang V, di bawah bidang
H, dan di depan bidang D disebut kuadran III. Ruang yang berada di bawah
bidang H,di depan bidang D,dan disebelah kanan bidang V disebut kuadran IV.
xxvii
Gambar : pembagian kuadran
Bila suatu benda diletakan di atas bidang horizontal, di depan bidang D
(depan), dan di sebelah kanan bidang V (vertikal), maka benda tersebut berada di
kuadran I. Jika benda yang terletak di kuadran I kita proyeksikan terhadap
bidang-bidang H, V, dan D, maka akan didapat gambar proyeksi,dan ini disebut
proyeksi pada kuadran Iyang dikenal juga dengan nama proyeksi Eropa. Gambar
3.2 memperlihatkan titik yang terletak di kuadran I.
Gambar : Proyeksi kuadran I
Keterangan :
A = titik di kuadran I
Ad = proyeksi titik A di bidang D (depan).
Av = proyeksi titik A di bidang V (vertikal)
Ah = proyeksi titik A di bidang H (horizontal)
xxviii
Bila ketiga bidang yang saling tegak lurus tersebut dibuka, maka sumbu
X dan X sebagai sumbu putarnya dan sumbu Z merupakan sumbu yang dibuka
atau dipisah ,seperti gambar berikut.
Gambar : sumbu x , y
Selanjutnya batas-batas bidang dihilangkan maka menjadi bentuk di bawah ini.
Gambar : Diputar dengan jangka Gambar : Dengan pertolongan garis

yang bersudut 45
Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur ,maka untuk

menempatkan sumbu dapat disederhanakan sesuai dengan ruang yang tersedia.
Penyederhanaan dapat dilakukan seperti gambar berikut :
xxix
Gambar : Garis-garis sumbu terpisah Gambar : Garis sumbu dberimpit
dengan gambar dengan gambar
Penampilan gambar
Untuk penampilan gambar berikutnya, garis sumbu dan garis bantu
tidak diperlukan lagi (dihilangkan). Jadi,yang tampak hanya pandangannya saja.
Perlu ditegaskan kembali bahwa untuk proyeksi di kuadran I (proyeksi
Eropa),penempatannya pandangan samping kanan berada di sebelah kiri
pandangan depannya, sedangkan pandangan atas berada di bawah pandangan
depannya.
Gambar : Penampilan gambar proyeksi Eropa
Gambar : Proyeksi sebuah kubus yang terletak di kuadran I
xxx
Gambar : Proyeksi Eropa sebuah kubus
Apakah anda sudah paham dengan penjelasan di atas ? jika anda sudah
sudah paham silahkan anda lanjutkan mempelajari tentang proyeksi di
kudaran III ( Proyeksi Amerika), jika belum silahkan baca kembali dengan
seksama mengenai proyeksi dikudran I (Proyeksi Eropa)
2) Gambar proyeksi di kuadran III (Proyeksi Amerika)

Bidang-bidang H,V, dan D untuk proyeksi di kuadran III (proyeksi
Amerika) yang telah dibuka adalah sebagai berikut :
Gambar : bidang pada proyeksi Amerika

Ket :
a. pada bidang H ditempatkan pandangan atas
b. pada bidang D ditempatkan pandangan depan.
c. pada bidang V ditempatkan pandangan samping kanan.
xxxi
Bagaimana ?Apakah anda sudah
Gambar 1.27 : paham
Contohmengenai proyeksi di kudaran III
Proyeksi Amerika
( Proyeksi Amerika), jika belum silahkan baca kembali dengan seksama
materi di atas, dan jika sudah paham silahkan dilanjutkan untuk
mempelajari materi mengenai simbol proyeksi
3) Simbol Proyeksi
Apakah anda tahu kegunaan simbol proyeksi untuk apa? Simbol
proyeksi digunakan untuk membedakan gambar proyeksi di kuadran I dan
gambar proyeksi di kuadran III.
Dalam standar ISO,telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh
dipergunakan. Adapun untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar
menurut proyeksi, sudut pertama (kuadran I atau kita kenal sebagai proyeksi
Eropa)
Dalam satu buah gambar, tidak diperkenankan terdapat gambar
dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi
ditempatkan di sisi kanan bawah kertas gambar. Simbol atau lambang proyeksi
tersebut adalah sebuah kerucut terpancung lihat gmabr di bawah ini :
Gambar : Simbol proyeksi Gambar : Simbol proyeksi

Eropa Amerika
xxxii
Gambar sebelah merupakan gambar proyeksi Eropa dari gambar
proyeksi isometri disamping kanannya berikut :
Gambar : Pandangan Eropa Gambar : Proyeksi Isometri

dari proyeksi isometri disebelahnya
Gambar : Proyeksi dimetri
Gambar : Pandangan Amerika dari Proyeksi dimetri diatas
xxxiii
dengan jangka waktu yang diinstruksikan tutor !
1. Instruksi tugas mandiri

Buatlah tiga pandangan utama dari gambar di bawah ini menurut proyeksi
Amerika! Masing – masing pada kertas gambar A4!
xxxiv
2. Ketentuan menggambar :
 Busur
 Jangka
b. Uji Keterampilan Lembar Kerja KD 4.7

(Menyajikan gambar Orthogonal)
Instruksi :
Ubah gambar 3 dimensi proyeksi Miring dibawah ini ke ke gambar 2
dimensi menggunakan proyeksi Orthogonal kuadran I (Eropa) !
Alokasi Waktu : 120 Menit
 Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini anda diharapkan mampu
menyajikan sketsa gambar benda 2d sesuai aturan proyeksi orthogonal
kuadran I (Proyeksi Eropa).
 Alat dan Bahan :

1. Buku gambar ukuran A4.
2. Pensil 2B
3. Penghapus pensil 2B
4. Jangka
5. Busur
6. Penggaris Segitiga Sepasang
xxxv
 Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH):
1. Jangan menggunakan cutter, pisau atau silet untuk menyerut/meraut ujung
pensil tetapi gunakan alat serut/raut khusus untuk pensil.
3. Tidak boleh meruncingkan ujung pensil dengan cara menggosok-gosok pada
meja, dinding, atau lantai, tetapai gunakan ampelas halus (No. 200) yang
sudah didisain khusus untuk meruncingkan pensil.
 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Buat garis pinggir pada kertas A4 yang sudah tersedia sesuai aturan
3. Buat Etiket gambar sesuai dengan aturan membuat etiket
4. Gambarkan pandangan depannya terlebih dahulu, kemudian gambar
pandangan kanan dan letakan di samping kiri pandangan depan, kemudian
gambarkan pandangan atas dan letakkan di bawah pandangan depan. Lihat
gambar di bawah ini !
xxxvi
 Rubrik Penilaian Keterampilan
N Komponen/Sub
Indikator Skor
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan gambar
85 - 100
75 - 84
kurang sesuai prosedur
65 - 74
tidak sesuai prosedur
d. Ketersediaan alat Ketersediaan alat dan bahan gambar
85 - 100
dan bahan lengkap
75 - 84
cukup lengkap
65 - 74
kurang lengkap
85 - 100
75 - 84
65 - 74
d. Kemampuan Kemampuan membuat gambar
85 - 100
membuat gambar orthogonal sangat terampil
orthogonal Kemampuan membuat gambar
75 - 84
orthogonal cukup terampil
Kemampuan membuat gambar
65 - 74
orthogonal kurang terampil
g. kelengkapan Gambar dibuat dengan lengkap /
85 - 100
/keutuhan gambar utuh
Gambar dibuat kurang lengkap /
75 - 84
kuarng utuh
Gambar dibuat tidak lengkap / tidak
65 - 74
utuh
j. keakuratan ukuran Ukuran gambar dibuat sangat akurat 85 - 100
xxxvii
N Komponen/Sub
Indikator Skor
3 Sikap kerja
d. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 85 - 100
g. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
j. ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
4 Waktu
 Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)
Persiapa Proses dan Sikap
Waktu ∑ NP
n Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari
setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot
dibagi skor maksimum
xxxviii
NK =
Skor Maksimal

1. Menggambarkan benda 3 dimensi pada bidang 2 dimensi merupakan definisi
dari ….
A. Gambar piktorial
B. Gambar orthogonal
C. Gambar isometris
D. Gambar Dimetris
E. Gambar miring
2. Pandangan depan dari gambar isometris di bawah ini adalah …….
A.
B.
C.
D.
xxxix
E.
3. Perhatikan gambar di bawah ini …
Gambar di atas merupakan proyeksi…….

A. Ortogonal
B. Isometric
C. eropa
D. Dimetris
E. Amerika
4. Perhatikan gambar di bawah ini
Dari proyeksi di atas manakah bentuk benda yang benar …..

A.
B.
C.
xl
D.
E.
5. Perhatikan gambar di bawah ini
A.
B.
C.
D. E.
xli
6. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar di atas adalah contoh gambar 2 dimensi orthogonal proyeksi….

A. Proyeksi Amerika
B. Proyeksi Eropa
C. Proyeksi Isometri
D. Proyeksi Dimetri
E. Proyeksi Ortogonal
7. Perhatikan gambar di bawah ini ! Manakah yang termasuk pandangan atas

dari gambar tersebut?...
A.
B.
xlii
C.
D.
E.
8. Perhatikan gambar isometrik di bawah ini, manakah pandangan depan (lihat

tanda panah) dari gambar tersebut ?
A.
B.
xliii
C.
D.
E.
9. Lihatlah gambar isometric di bawah ini ! manakah yang pandangan atas dari
gambar di atas !
A.
xliv
B.
C.
D.
E.
10. Perhatikan gambar isometrik di bawah ini ! pandangan depan (lihat tanda
panah) dari gambar tersebut adalah…..
A.
xlv
B.
C.
D.
E.
11. Perhatikan gambar isometrik di bawah ini ! pandangan depan (lihat tanda
panah) dari gambar tersebut adalah…
xlvi
A. B.
B.
C.
D.
12. Perhatikan gambar 2 dimensi orthogonal di bawah ini ! manakah gambar

proyeksi isometris yang cocok dengan gambar tersebut?
A.
B.
xlvii
C.
D.
E.
13. Perhatikan gambar isometrik di bawah ini. Manakah gambar pandangan atas
dari gambar tersebut …
A.
xlviii
B.
C.
D.
E.
14. Perhatikan gambar 3 dimensi di bawah ini ! manakah pandangan depan dari
gambar tesebut ?
A.
xlix
B.
C.
D. E.
15. Perhatikan gambar 3 dimensi di bawah ini ! manakah pandangan depan dari
gambar tesebut ?
A.
B.
l
C.
D.
E.
Kunci jawaban :
Hasil pengerjaan silahkan kalian cocokkan dengan kunci jawaban yang

SKOR PEROLEHAN
NILAI = X 100
SKOR MAKSIMUM
li
135 sampai dengan halaman 156.
minimal 70).

BISA !!!
lii
Gambar Potongan
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan fungsi gambar potongan secara cermat.
2. Menyebutkan lima jenis tanda potongan dengan benar
3. Mengidentifikasi bidang-bidang arsiran dengan teliti.
4. Menjelaskan jenis-jenis gambar potongan dengan rinci.
5. Menyajikan gambar jenis-jenis gambar potongan sesuai prosedur.
6. Menyajikan gambar potongan dengan menggunakan proyeksi Amerika dan
Eropa dengan benar.
Uraian Materi
Baiklah pada kesempatan kali ini anda akan belajar tentang gambar
potongan
Untuk memperlihatkan bagian dalam yang berongga dari benda
padagambar, seperti lubang bor dipergunakan gambar potongan
(section), sehingga dihasilkan gambar dengan bentuk yang lebih jelas
karena garis putus–putus berubah menjadi garis tebal. Jika tidak
membantu pada gambar potongan, garisyang terhalang tidak perlu
digambar.
Selamat mempelajari materi gambar potongan….!
Tetap semangat…..! smk bisa…! Smk PJJ pasti bisa ….!!!
53
A. Fungsi Gambar Potongan
Benda yang akan kita gambar sering kali kita menemukan benda-benda
yang mempunyai rongga. untuk mengetahui bentuk rongga dan ukuran dalam
rongga tersebut dibutuhkan potongan pada gambar yang berfungsi untuk
melihat bagian rongga tersebut.
Gambar potongan atau gambar irisan ini fungsinya untuk menjelaskan
bagian – bagian gambar benda yang tidak kelihatan. Misalnya dari benda yang
dibor (baik yang dibor tembus maupun yang dibor tidak tembus), lubang –
lubang pada flens atau pipa – pipa, rongga – rongga pada rumah katup dan
rongga – rongga pada blok Kendaraan Ringan. Bentuk rongga tersebut perlu
dilengkapi dengan penjelasan gambar potongan agar dapat memberikan ukuran
atau informasi yang jelas dan tegas, sehingga terhindar dari kesalahpahaman
membaca gambar.
Gambar : Gambar potongan berongga
Dalam penggambarannya kita menggunakan garis gores, dimana garis

ini menyatakan garis yang tersembunyi.
Jika dalam gambar kita mematuhi aturan ini maka gambar yang kita hasilkan
akan tampak rumit, dikarenakan garis gores yang bertumpuk-tumpuk dengan
garis nyata. oleh karena itu untuk mengurangi kerumitan gambar dan
membuatnya lebih mudah kita menggunakan gambar potongan.
Untuk letak bidang potong yang sudah jelas, kita tidak memerlukan
penjelasan lebih lanjut, akan tetapi jika ada beberapa bidang potong yang tidak
jelas maka dapat kita terangkan dalam gambar. Pada gambar potong bidang
proyeksi bidang potong dinyatakan oleh sebuah garis potong yang digambar
dengan garis sumbu yang ujungnya dipertebal. Pada ujung garis potong diberi
tanda dengan huruf besar, diberi anak panah yang menunjukkan arah
pengelihatan.
B. Cara terjadinya gambar potongan

1. Potongan dalam satu bidang
53
a. Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar
Bidang potong melalui garis usmbu dasar, pada umumnya garis
potongnya tidak perlu dijelaskan dalam gambar.
b. Potongan yang tidak melalui sumbu dasar
Jika anda memerlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar,
maka letak bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya.
Gambar :Potogan melalui garis sumbu dasar dan garis bidang potong
2. Potongan lebih dari satu bidang

a. Potongan meloncat
Menyatukan beberapa buah potongan menjadi satu.
Gambar : Potongan Meloncat
53
b. Potongan oleh dua bidang berpotongan
Pada gambar ini terdiri dari dua buah potongan, yaitu potongan
utama dan potongan pada bidang pertama.
Gambar : Gambar potongan dengan dua bidang menyudut
c. Potongan pda bidang berdampingan

Pada gambar dibawah ini dijelaskan potongan berdampingan antara
bidang-bidangnya dengan garis sumbunya.
Gambar : Gambar potongan dengan bidang berdampingan
C. Tanda pemotongan
Untuk menjelaskan gambar yang dipotong, perlu adanya
tanda pemotongan yang sudah ditetapkan sesuai dengan aturan-
aturan menggambar teknik. Tanda pemotongan ini terdiri atas :
a) Tanda pemotongan dengan garis sumbu dan kedua ujungnya
ditebalkan.
53
Gambar : garis sumbu dan kedua ujungnya ditebalkan
b) Tanda pemotongan dangan garis tipis bergelombang bebas
Gambar : garis tipis bergelombang bebas

c) Tanda pemotongan dengan garis tipis berzigzag
Gambar : garis tipis berzigzag
D. Garis arsiran
Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan
gambar pandangan, maka gambar potongan atau gambar irisan perlu
diarsir. Arsir yaitu garis – garis miring tipis yang dibatasi oleh garis – garis
batas pemotongan.
Dalam penggambaran arsiran ini, garis arsir sangat penting perannya.
Garis arsir disini dipergunakan untuk membedakan gambar potong dan
gambar pandangan. Kemiringan garis yang digunakan adalah 45 derajat
terhadap garis sumbu atau terhadap garis horizontal maupun vertikal.
Gambar : garis arsiran
Hal-hal yang yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir

antara lain :
1) sudut dan ketebalan garis arsiran.
53
2) bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas.
3) pengarsiran bidang yang berdampingan.
4) pengarsiran benda-benda tipis.
5) peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir.
6) Macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya
Macam-macam- garis Arsiran :

1. Arsiran untuk Gambar Susunan
Untuk gambar susunan yang sama harus diarsir dengan cara yang
sama.Sedangkanarsiran untuk benda yang berdempetan dibuat dengan arah
atau jarak yang berbeda.
Gambar : Arsiran untuk gambar susunan

2. Arsiran untuk Bidang yang Luas
Untuk bidang yang luas, arsiran dapat dibatasi pada daerah tepi bidangyang
diarsir.
Gambar : Arsiran untuk bidang yang luas

3. Arsiran untuk bidang potongan yang berdampingan
Untuk bidang potongan yang berdampingan dan sejajar, arsiran harus tetap
sama tetapi harus bergeser sepanjang garis bagi antara kedua bidang potong.
53
Gambar : Arsiran pada bidang berdampingan
4. Arsiran dan Keterangan
Jika angka ukuran terletak pada arsiran (karena tidak dapat dihindari), maka
angka ukurannya jangan diarsir.
Gambar : Arsiran dan keterangan
5. Arsiran untuk menunjukkan macam bahan
Apabila arsiran dengan bentuk yang berbeda, arti arsiran di sini
harusditunjukkan dengan jelas pada gambar atau dengan menunjukan
standar tertentuyang dipakai, lihat gambar:
53
Keterangan :
a = Besi tuang
b = Aluminium dan paduannya
c = Baja dan baja Istimewa
d = Baja tuang yang dapat ditempa
e = Baja cair
f = Logam putih
g = Paduan tembaga tuang
h = seng atau air raksa
Gambar : Arsiran untuk macam–macam bahan
6. Arsiran untuk Bidang Potongan yang Tipis
Potongan benda tipis dapat diperlihatkan dengan menghitamkan seluruh
bidang. Apabila cara ini dipakai pada gambar susunan, suatu jarak antara
53
tidak boleh lebih kecil dari 0,7 mm harus diberikan kepada benda yang
berdempetan.
E. Jenis–jenis gambar potongan atau gambar irisan

Tahukah anda kalau gambar potongan itu terdiri atas beberapa jenis.
Jenis–jenis gambar potongan atau gambar irisan terdiri atas :
1) Gambar potongan penuh.
2) Gambar potongan separuh.
3) Gambar potongan sebagian atau setempat.
4) Gambar potongan putar.
5) Gambar potongan bercabang atau meloncat.
1) Gambar potongan penuh

Perhatikan gambar potongan penuh pada gambar 3.8.13 berikut!
Gambar : gambar potongan penuh
2) Gambar potongan separuh

Perhatikan gambar potongan separuh pada gambar 3.8.13 berikut!
Gambar : gambar potongan separuh

3) Gambar potongan sebagian
53
Gambar potongan sebagian disebut juga potongan lokal atau
potongan setempat (lihat gambar 3.8.14).
Gambar : gambar potongan sebagian
4) Gambar potongan putar

Gambar potongan putar dapat diputar setempat seperti tampak pada
gambar di bawah
Gambar : gambar potongan putar
Apabila potongan diputar dan digambar pada gambar pandangan,

maka garis tepi gambar potongan digambarkan dengan garis tipis
kontinyu, biasanya digunakan untuk memperlihatkan pandangan
samping benda lihat gambar di bawah ini
Gambar : Potongan yang diputar dan digambar pada gambar

pandangan
53
Potongan yang dipindahkan dapat diletakkan dekat dengan
pandangan yang dihubungkan dengan garis rantai titik tunggal tipis,
lihat gambar.
Gambar : Potongan yang dipindahkan
5) Gambar potongan bercabang atau meloncat
Gambar potongan bercabang atau meloncat seperti tampak pada

gambar di bawah ini
Gambar : gambar potongan bercabang atau meloncat

F. Menempatkan gambar penampang atau gambar potongan
Hal-hal yang harus kita perhatikan saat membuat gambar potongan atau
gambar irisan adalah anak–anak panah pada kedua ujung garis potongnya. Arah
anak panah ini menunjukkan arah pandangan dari benda yang dipotong dengan
batas garis pemotongnya (lihat gambar3.8.19).
Penempatan gambar penampang atau gambar potongan, juga kita perlu
memperhatikan penempatan gambar potongan tersebut sesuai dengan proyeksi
yang akan kita gunakan, apakah proyeksi di kuadran I (Eropa) atau proyeksi di
kuadran III (Amerika)? Untuk lebih jelasnya, perhatikan gamabr di bawah ini
53
Gambar : gambar proyeksi Amerika
Gambar : gambar proyeksi Eropa
Jika proyeksi yang diguanakan adalah proyeksi Amerika, maka

gambar penampang potongnya diletakkan atau berada dibelakang arah
anak panahnya. Jika proyeksi yang digunakan proyeksi Eropa maka
penempatan gambar potongannya berada di depan arah anak
panahnya.
G. Benda – benda yang tidak boleh dipotong

Benda–benda yang tidak boleh dipotong yaitu benda–benda
pejal, misal : poros pejal, jari–jari pejal dan semacamnya (lihat gambar
3.8.21). Benda–benda tipis, misalnya : pelat–pelat penguat pada
dudukan poros dan pelat penguat pada flens (lihat gambar 3.8.22) juga
tidak boleh dipotong. Bagian–bagian yang tidak boleh dipotong
tersebut yaitu bagian–bagian yang tidak diarsir.
53
Gambar : Benda–benda yang tidak boleh dipotong
Gambar : pelat penguat pada flens
Bagaimana? Apakah anda sudah paham mengenai gambar potongan, jika

belum silahkan baca kembali dengan seksama materi di atas, dan jika
sudah paham silahkan dilanjutkan untuk mengerjakan tugas mandiri,
keterampilan dan uji pengetahuan
53
Instuksi Tugas Mandiri :

Buatlah gambar potongan dengan memperhatikan gambar kerjanya pada
kertas gambar A4!
Ketentuan menggambar:
53
 Busur
 Jangka
Hasil Pekerjaan
1) Gambar kerja yang sudah selesai dikumpulkan di TKB melalui tutor
2) Gambar kerja dikumpulkan paling lambat dua minggu setelah membahas
materi modul KD. 3.8 ini.
b. Uji Keterampilan (Lembar Kerja KD 4.8)

(Menyajikan gambar potongan)
Buatlah gambar potongan dengan proyeksi orthogonal menggunakan pensil
2B di atas kertas A4 lengkap dengan garis tepi dan etiket gambar, seperti
pada lembar kerja !
 Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini anda diharapkan mampu membuat
gambar potongan sesuai dengan aturan gambar yang benar.
 Alat dan bahan:
53
1. Pensil 2B.................................................................. 1 buah
2. Penggaris ................................................................ 1 set
3. Jangka ……………………………………………………………….. 1 buah
4. Mal angka/huruf 3,5 mm ………………………………….. 1 buah
5. Mal lingkaran ……………………………………………………. 1 buah
6. Penghapus .............................................................. 1 buah
7. Kertas gambar ukuran A4....................................... 1 lembar

 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Rekatkan kertas gambar dengan isolasi pada sudut kertas gambar.
4. Buatlah etiket gambar.
5. Buatlah gambar potongan dengan pensil 2B di atas kertas A4 seperti
Lembar Kerja yang sudah disediakan.
6. Rencanakan tata letak (lay out) pembuatan gambar.
7. Kumpulkan hasil pekerjaan jika sudah selesai.
8. Setelah selesai bersihkan alat gambar dan kembalikan ke tempatnya.
N Komponen/Sub
Indikator Skor
1 Persiapan Kerja
53
N Komponen/Sub
Indikator Skor
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan gambar
85 - 100
Penggunaan alat dan bahan
75 - 84
gambarkurang sesuai prosedur
65 - 74
gambartidak sesuai prosedur
b. Ketersediaan alat Ketersediaan alat dan bahan gambar
85 - 100
dan bahan lengkap
75 - 84
cukup lengkap
65 - 74
kurang lengkap
85 - 100
75 - 84
65 - 74
b. Kemampuan Kemampuan menggunakan garis
membuatgaris pinggir dan etiket gambar sangat 85 - 100
pinggir dan etiket terampil
Kemampuan menggunakan garis
pinggir dan etiket gambar kurang 75 - 84
terampil
terampil
c. keakuratan gambar Gambar potongan dibuat sangat
85 - 100
potongan sesuai akurat
proyeksi Gambar potongan dibuat kurang
75 - 84
akurat
Gambar potongan dibuat tidak tidak
65 - 74
akurat
d. keakuratan ukuran Ukuran gambar dibuat sangat akurat 85 - 100
3 Sikap kerja
53
N Komponen/Sub
Indikator Skor
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 85 - 100
c. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
d. ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
4 Waktu
Nilai Praktik(NP)
Proses dan Sikap
Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor
Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
53
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase
dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimum
NK =
Skor Maksimal

1. Untuk memperlihatkan bagian dalam (rongga) dari benda yang digambar
sehingga mudah untuk memahaminya digambar dengan menggunakan .…
A. Gambar potongan D. Gambar garis
B. Gambar sumbu E. Gambar kikisan
C. Gambar tengah
2. Berikut merupakan macam-macam cara pemotongan adalah sebagai

berikut, kecuali….
A. Pemotongan penuh D. Pemotongan sumbu
B. Pemotongan separuh E. Pemotongan putar
C. Pemotongan sebagian
3. Benda berikut termasuk pada kategoro benda yang penggambarannya

tidak boleh dipotong, kecuali.…
A. Baut D. Pasak
B. Poros E. Pipa
C. Sirip
4. Pada gambar potongan diberi garis arsir dengan tujuan .…

A. untuk memperindah gambar potongan
B. untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan
C. untuk membedakan cara pemotongan
D. untuk melengkapi standar gambar potongan
E. untuk memperjelas jenis gambar potongan
5. Penempatan gambar pandangan depan yang sesuai dengan proyeksi
Amerika yaitu pada kuadran .…
53
A. Kuadran I D. Kuadran VI
B. Kuadran II E. Kuadran III
C. Kuadran IV
6. Garis arsiran dibuat dengan jenis .…

A. Garis tebal D. Garis gores tebal
B. Garis putus-putus E. Garis titik
C. Garis tipis
7. Kemiringan garis arsir terhadap suatu sumbu atau terhadap garis gambar
adalah…
A. 15ᵒ D. 45ᵒ
B. 20ᵒ E. 90ᵒ
C. 40ᵒ
8. Penulisan angka ukuran pada bidang arsiran yang benar adalah......

A. ditempatkan ditengah-tengah sebelah kanan garis ukurnya
B. ditempatkan dibidang arsiran tanpa dilalui garis arsir
C. ditempatkan pada bagian bawah garis ukurannya
D. ditempatkan pada bagian pinggir kiri bagian atas garis ukurannya
E. ditempatkan pada bagian pinggir kanan bagian atas garis ukurannya
9. Berikut ini yang termasuk tanda pemotongan, kecuali…
A. Garis sumbu yang kedua C. Garis tebal
ujungnya ditebalkan D. Garis tipis bergelombang
B. Garis tipis E. Garis tipis berzig-zag
10. Alat yang digunakan untuk membuat gambar potongan yaitu, kecuali…
A. Kertas gambar D. Mistar
B. Pensil E. Klip kertas
C. Jangka
Kunci jawaban :
53
&

SKOR PEROLEHAN
NIILAI = X 100
SKOR MAKSIMUM

135 sampai dengan halaman 156.
minimal 70).

BISA !!!
53
Pemberian Ukuran Pada Gambar
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan fungsi pemberian ukuran pada gambar dengan benar
2. Mengevaluasi cara memberi ukuran sesuai dengan fungsi dan proses
pengerjaan.
3. Merancang cara memberi ukuran pada gambar dengan satu pandangan, dua
pandangan dan tiga pandangan atau lebih.
4. Mencantumkan ukuran pada gambar kerja sesuai standar pencatuman
ukuran
53
Uraian Materi
Baiklah pada kesempatan kali ini anda akan belajar tentang pemberian
ukuran pada gambar.
Tahukah anda manfaat dari pemberian ukuran pada gambar? Pemberian
ukuran pada gambar memiliki fungsi sebagai pedoman ukuran dari benda
yang akan dibuat. Agar anda bisa memberi ukuran pada gambar anda
harus mempelajari teori mengenai pemberian ukuran pada
gambarterlebih dahulu. Pada modul ini anda akan dipandu untuk belajar
pemberian ukuran pada gambar. Selain itu pada materi ini juga sudah di
cantumkan beberapa contoh latihan pemberian ukuran pada gambar.
Selamat mempelajari materi pemberian ukuran pada gambar….!
Semangat Pagi…..!Jangan lupa berdoa sebelum belajar ….!!!
Penunjukan ukuran didalam gambar teknik, sangatlah diutamakan,

karena selain bentuk gambar, ukuran merupakan suatu komunikasi visual mutlak
yang harus dipenuhi. Bisa kita bayangkan, bila menggambar tanpa menggunakan
suatu ukuran, maka ketika kita akan sangat kesulitan sewaktu kita membuat
rancangan skema ide menjadi suatu benda nyata.
Didalam teknik penunjukkan ukuran, yang perlu kita pelajari antara lain :
panah, garis bantu dan tata letak ukuran, simbol pengukuran dan jenis-jenis
pengukuran.
1. Panah, garis bantu dan tata letak ukuran

Pada penunjukan ukuran, yang perlu kita perhatikan adalah jenis garis
yang digunakan didalam pengukuran, yaitu dengan membandingkan antara garis
gambar dengan garis ukuran. Perhatikan perbandingan antar kedua garis
tersebut
Table : Perbandingan garis gambar dengan garis ukur
53
Anak panah yang diijinkan didalam gambar teknik mempunyai
perbandingan panjang dengan lebarnya adalah 3 : 1 dengan dihitamkan pada
bagian anak panahnya.
Gambar : Pengukuran anak panah
Syarat-syarat pengukuran didalam gambar teknik:

a) Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak diperbolehkan
bertumpang tindih ataupun berpotongan kecuali tidak dapat dihindari.
b) Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan sebagai garis
ukur.
c) Pengukuran yang berururtan diletakkan dalam satu baris garis.
d) Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak
yang sama dengan ukuran paling kecil didalam, sehingga garis bantu dan
garis ukur tidak saling berpotongan.
e)
Berikut contoh beberapa pengukuran yang salah dan kurang tepat,
berupa tumpang tindih garis ukuran, patokan pengukuran dan ketidaksejajaran
dalam pengukuran berantai.
53
Gambar : Pengukuran yang salah dan kurang tepat
Berikut contoh beberapa pengukuran yang benar didalam kaidah gambar:
Gambar : Pengukuran yang benar

Peletakan penunjukan pengukuran suatu benda haruslah mengacu
kepada posisi kertas tegak dan pemutaran kertas kekanan, pada kedua posisi ini
penunjukkan ukuran harus selalu berada diatas garis ukur dan tidak terbalik.
Gambar : Posisi pengukuran
2. Simbol pengukuran
53
Simbol pengukuran didalam dunia desain grafis teknik, antara lain:
penunjukan diameter, segi, bola, penunjukan bukan ukuran sebenarnya,
penunjukan chamfer ataupun radius. Berikut simbol yang sering digunakan:
Gambar : Jenis-jenis simbol pengukuran
Diameter (Ø) menunjukkan bahwa benda tersebut adalah benda dengan

penampang bulat, sedangkan lambang SØ menunjukkan bahwa benda tersebut
adalah suatu bola dengan jari-jari sesuai dengan angka yang ditunjukkan
setelahnya. Penunjukkan bujursangkar dengan garis diagonal adalah suatu
penampang segiempat, sedangkan angka pengukuran yang berada didalam
kurung menunjukkan bahwa angka tersebut mutlak (tetap) tidak terpengaruh
oleh suatu toleransi apapun. Untuk penunjukkan chamfer dapat dituliskan
dengan besar chamfernya beserta besar sudut chamfer yang dibuat.
Penunjukkan M12 x 1,75 menunjukkan bahwa benda tersebut merupakan suatu
ulir metrik (mm) dengan diameter nominal 12 mm dan mempunyai kisar sebesar
1,75 mm.
3. Jenis pengukuran

Pengukuran yang sering kita kenal, ada beberapa jenis, namun disini
hanya akan diberikan beberapa jenis pengukuran saja, ini dikarenakan didalam
gambar teknik tidak terlampau dibutuhkan suatu penggambaran yang terlampau
rumit, namun mudah difahami dan dimengerti, baik oleh si penggambar maupun
oleh si pembaca gambar itu sendiri, sehingga tujuan utama berupa gambar
sebagai alat komunikasi dapat tercapai.
a) Pengukuran berantai
53
Gambar : Pengukuran berantai
b) Pengukuran parallel
Gambar : Pengukuran Paralel
c) Pengukuran berurutan
Gambar : ukuran berurutan
d) Pengukuran berimpit
53
Gambar : ukuran berimpit
e) Pengukuran koordinat
Gambar : ukuran koordinat
Pada pengukuran koordinat diatas, letak dari lingkaran A sampai dengan

Z didiskripsikan dalam bentuk tabel yang menunjukkan letak posisi lingkaran
terhadap sumbu x dan sumbu y serta penunjukkan diameter dari lingkaran yang
ada. Berikut tabel penunjukan dari contoh gambar diatas.
Tabel : Pembacaan pengukuran koordinat
f) Pengukuran elemen dengan jarak yang sama
53
Pada pengukuran suatu elemen yang dibuat secara teratur maka cara
penyederhanaan pengukurannya adalah sebagai berikut:
Gambar : contoh 1 Pengukuran bagian dengan jarak yang sama
gambar : contoh 2 Pengukuran bagian dengan jarak yang sama
Gambar : contoh 3 Pengukuran bagian dengan jarak yang sama
53
Instruksi Tugas mandiri :
Salinlah gambar gambar berikut ini, kemudian lengkapilah dengan ukuran-

ukurannya. Skala gambar: 1 : 1
Ketentuan menggambar:
 Busur
 Jangka
Hasil Pekerjaan :
a. Gambar kerja yang sudah selesai dikumpulkan di TKB melalui tutor
53
b. Gambar kerja dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah membahas materi
modul KD. 3.9 ini.
b. Uji Keterampilan (Lembar Kerja K.D 4.9)

 Tujuan :
Setelah mengerjakan Lembar Kerja ini anda diharapkan mampu
mencantumkan ukuran gambar dengan benar
 Ketentuan menggambar:
1) Salinlah gambar-gambar berikut ini, kemudian lengkapilah dengan ukuran-
ukurannya. Skala gambar : 1 : 1 dengan meng unakan kertas gambar
ukuran A4
2) Ukuran diambil pada gambar soal, dengan satuan mm.

3) Cantumkan ukuran sesuai dengan ukuran yang didapat dan sesuai dengan
tatacara pencatuman ukuran yang benar.
4) Gambar dibuat lengkap dengan garis pinggir dan etiket sesuai
dengan ketentuan gambar teknik
 Alat dan bahan:

1. Pensil 2B.................................................................. 1 buah
2. Penggaris ................................................................ 1 set
3. Mal angka/huruf 3,5 mm ………………………………….. 1 buah
4. Penghapus .............................................................. 1 buah
5. Jangka ..................................................................... 1 buah
6. Kertas gambar ukuran A4....................................... 1 lembar

53
 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Buatlah etiket gambar.
4. Rencanakan tata letak (lay out) pembuatan gambar.
5. Buatlah gambar garis ukur dan ukurannya dengan pensil 2B di atas
kertas A4 seperti lembar Kerja yang sudah disediakan.
6. Kumpulkan hasil pekerjaan jika sudah selesai melalui tutor.
7. Setelah selesai bersihkan alat gambar dan kembalikan ke tempatnya.
 Alokasi Waktu : 120 Menit
N Komponen/Sub
Indikator Skor
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan Penggunaan alat dan bahan gambar
85 - 100
alat dan bahan sesuai prosedur
75 - 84
gambarkurang sesuai prosedur
65 - 74
gambartidak sesuai prosedur
b. Ketersediaan Ketersediaan alat dan bahan gambar
85 - 100
alat dan bahan lengkap
75 - 84
cukup lengkap
65 - 74
kurang lengkap
a. Kemampuan Kemampuan menggunakan alat 85 - 100
53
N Komponen/Sub
Indikator Skor
75 - 84
65 - 74
b. Kemampuan Kemampuan menggunakan garis
membuatgaris pinggir dan etiket gambar sangat 85 - 100
pinggir dan etiket terampil
pinggir dan etiket gambar cukup 75 - 84
terampil
terampil
c. keakuratan garis ukur dibuat dengan
85 - 100
penempatan garis lengkap/utuh
ukur garis ukur dibuat kurang lengkap /
75 - 84
kuarng utuh
garis ukur dibuat tidak lengkap /
65 - 74
tidak utuh
d. keakuratan ukuran Ukuran gambar dibuat sangat akurat 85 - 100
3 Sikap kerja
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 85 - 100
c. Ketelitian dalam Bekerja dengan teliti 85 - 100
d. ketekunan dalam Bekerja dengan tekun 85 - 100
4 Waktu
53
N Komponen/Sub
Indikator Skor
Nilai Praktik(NP)
Proses dan Sikap
Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan
Skor
Maksimum
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari
setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi
keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot
dibagi skor maksimum
NK =
Skor Maksimal

1. Perbandingan antara garis gambar dengan garis ukuran adalah ….
A. 4 : 1
B. 3 : 1
53
C. 2 : 1
D. 1 : 1
E. 1 : 2
2. Jika panjang anak panah didalam gambar teknik mempunyai panjang 3 mm,
lebar anak panahtersebut adalah ….
A. 0,5 mm
B. 1 mm
C. 1,5 mm
D. 2 mm
E. 3 mm
3. Berikut merupakan pernyataan yang benar tentang garis ukur pada gambar,
kecuali ….
A. Penunjukkan ukuran (Garis bantu dan garis ukur) tidak diperbolehkan
bertumpang tindih ataupun berpotongan kecuali tidak dapat dihindari.
B. Garis sumbu, garis simetri dan garis gambar tidak diperbolehkan sebagai
garis ukur.
C. Pengukuran yang berururtan diletakkan dalam satu baris garis.
D. Pada garis ukur yang sejajar, tiap garis ukur harus diletakkan dengan jarak
yang sama dengan ukuran paling kecil didalam, sehingga garis bantu dan
garis ukur tidak saling berpotongan
E. Ketebalan garis ukur sama dengan ketebalan garis gambar
4. Berikut beberapa penulisan ukuran pada gambar kerja menurut jenisnya,
kecuali....
A. Ukuran berantai
B. Ukuran paralel
C. Ukuran kombinasi
D. Ukuran berimpit
E. Ukuran terpisah
5. Jenis penulisan ukuran ini dapat mempercepat pembuatan gambar kerja
yaitu.....
A. Ukuran berantai
B. Ukuran paralel
C. Ukuran kombinasi
D. Ukuran berimpit
E. Ukuran terpisah
6. Penulisan M12 x 1,75 menunjukkan bahwa ….
A. M menunjukkan diameter benda
B. 1,75 menunjukan nilai diameter benda
53
C. 12 menunjukkan kisar benda
D. 1,75 menunjukkan kisar uliran
E. X menunjukan perintah untuk dihitung
7. Perhatikan gambar!
A. Angka 4 menunjukkan jarak antar gariss sumbu lubang

B. Angka 4 menunjukkan jumlah lubang
C. Angka 15 menunjukkan jumlah lubang
D. Angka 60° menunjukkan besar sudut antar lubang
E. Angka 60° menunjukkan besar sudut dari lima lubang
Kunci jawaban :
53
SKOR PEROLEHAN
NIILAI = X 100
SKOR MAKSIMUM

Gambar Teknik kelas XI terbitan Armico yang di Susun oleh Eka Yogaswara dari
halaman 91 sampai dengan halaman 108.
minimal 70).

BISA !!!
53
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Lembar penilaian sikap ini bertujuan untuk menilai sikap sosial dan
spiritual anda selama mengikuti program pendidikan jarak jauh. Nilai sikap ini
akan muncul pada buku laporan pendidikan anda pada tiap akhir semester.
Nama TKB : .......................

Nama Tutor : ……………………..
Predikat akhir **)

Sikap yang dinilai
Pre
Predikat Sikap
dikat Sikap
Sosial *)
Spiritual *)
Menjalankan Ibadah sesuai

N Tanggal
Nama Siswa PJJ
No Penilaian
Tanggung jawab
Gotong royong
tenggang rasa
Sopan santun
Percaya diri
Bersyukur
Toleransi
rendah hati
Bertawakal
Disiplin
agama yang dianut

Jujur
*) diisi dengan :
SB = Sangat Baik ( jika selalu mengerjakan)
B = Baik (Jika sering tapi tidak selalu mengerjakan)
C = Cukup (jika mengerjakan sekali, atau sesekali saja)
**) Predikat akhir dalah berupa Modus atau predikat yang sering muncul
dari komponen nilai sikap yang dinilai
53
Referensi
Anwari. 1997. Menggambar Teknik Kendaraan Ringan. Jakarta. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Baharudin Yacob. 1979. Menggambar Teknik Kendaraan Ringan. Jakarta.
Departemen Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia.
Eka Jogaswara. 1995. Menggambar Teknik Kendaraan Ringan Tingkat I dan II.
Bandung. Armico.
Halliday dan Resnick. 1991. Gambar Teknik Kendaraan Ringan Jilid 1
(Terjemahan) Jakarta; Penerbit Erlangga
Kanginan, Marthen. 1996. Gambar Teknik Kendaraan Ringan SMK: Penerbit
Erlangga
La Haji, Ila Brujin. 1991. Ilmu Menggambar Kendaraan Ringan. Jakarta. PT.
Pradnya Paramita.
Nazwir. 1997. Menggambar Teknik Kendaraan Ringan. Jakarta. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Politeknik Mekanik Swiss ITB. 1982. Menggambar Teknik. Bandung. Institut
Teknologi Bandung.
53
Daftar Istilah
Istilah Keterangan
Etiket Gambar Bagian dari gambar yang memuat tentang data-data atau
informasi dari gambar tersebut.Ada beberapa komponen
yang wajib dituliskan dalam etiket / kepala gambar yaitu
nama / judul gambar,ukuran kertas,cara proyeksi/cara
pandangan,skala gambar,nama perusahaan/nama
sokolah,nama drafter/pembuat,tanggal di buat,pemeriksa
dan yang menyetujui gambar,keterangan gambar dan
satuan yang digunakan
Ortogonal Gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai
sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis – garis
yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi
disebut Proyektor.
Piktorial Untuk menampilkan gambar – gambar 3 dimensi pada
sebuah bidang 2 dimensi. Dapat kita lakukan dengan
beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan
menggambar.
Proyeksi gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda
atau imajiner yang dituangkan dalam bidang gambar
menurut cara-cara tertentu
CAD (Computer Suatu program komputer yang digunakan untuk
Aided Design) membantu dalam pembuatan desain teknik.
Kendaraan Ringan Sebuah alat yang dilengkapi dengan mekanisme gerak
gambar sejajar yang terdiri 4 batang penghubung yang dapat
menggantikan alat-alat gambarkonvensional.
Standarisasi Suatu peraturan dalam pembuatan gambar teknik untuk
gambar teknik menghindari salah tafsir.
Skala Perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran
benda yang sebenarnya
53

Modul Gambar Teknik Otomotif Kelas X Sm2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Modul Gambar Teknik Otomotif Kelas X Sm2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

i

Sumedang, 29 Juni 2018

Silahkan anda cermati alur yang harus dilakukan dalam mempelajari

Petunjuk Penggunaan Modul

1. Petunjuk Bagi Peserta Didik

2. Petunjuk Bagi tutor

Kompetensi Jawaban Bila jawaban

Cek kemampuan pengetahuan

KOMPETENSI DASAR 3.6

Kompetensi Dasar 3.6 dan 4.6

Gambar proyeksi piktorial (3D)

Baiklah pada kesempatan kali ini anda akan belajar tentang

1. Proyeksi piktorial isometri

Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda

Gambar : Proyeksi isometri

a. Penyajian Proyeksi Isometri

Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan

2. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

Gambar : Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

Gambar : Proyeksi isometri dengan posisi horizontal

Gambar : Contoh Proyeksi isometri dengan posisi horizontal

Gambar : Proyeksi dimetri

Gambar : Proyeksi miring

a. Tugas Mandiri K.D 3.6

Instuksi tugas mandiri :

b. Lembar kerja ( Uji keterampilan KD 4.6 )

Gambarkan dengan skala 1 : 1 gambar proyeksi di bawah ini !

Alokasi Waktu : 240 Menit

Hasil perngerjaan dikumpulkan kepada tutor setelah alokasi !

 Alat dan bahan:

 Kesehatan dan Keselamatan Kerja:

 Rubrik Lembar kerja (Uji Keterampilan K.D 4.6)

 Pengolahan Nilai Uji Keterampilan K.D 4.6 :

2. Salah satu ciri-ciri gambar proyeksi piktorial isometris adalah memiliki…

3. Perhatikan gambar di bawah ini …

Gambar di atas merupakan proyeksi…….

4. Perhatikan gambar di bawah ini. Yang merupakan proyeksi pictorial miring

Hasil pengerjaan silahkan kalian cocokan dengan kunci jawaban yang

Tindak Lanjut Pembelajaran

Jika hasil uji pengetahuan, uji keterampilan (lembar kerja) dan

Tetaplah semangat ! karena semangatlah yang membuat anda

Kompetensi Dasar 3.7 dan 4.7

Proyeksi Orthogonal Kuadran I Dan Kuadran III (2D)

Tahukah anda manfaat dari gambar 2 dimensi?. Gambar 2 dimensi

Agar anda bisa menggambar 2 dimensi (orthogonal) anda harus

Selamat mempelajari materi gambar 2 dimensi orthogonal….!

Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah titik

2. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis

Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah garis

3. Proyeksi Ortogonal dari sebuah bidang

Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah bidang

Gambar : Proyeksi Ortogonal dari sebuah benda

Memahami Gambar Proyeksi di Kuadran I

Sebuah gambar 3 dimensi dapat diproyeksikan ke beberapa

1) Proyeksi kuadran I (Proyeksi Eropa)

Gambar : Proyeksi kuadran I

Gambar : Diputar dengan jangka Gambar : Dengan pertolongan garis

Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur ,maka untuk

Gambar : Penampilan gambar proyeksi Eropa

Gambar : Proyeksi sebuah kubus yang terletak di kuadran I

2) Gambar proyeksi di kuadran III (Proyeksi Amerika)

Gambar : bidang pada proyeksi Amerika

Gambar : Simbol proyeksi Gambar : Simbol proyeksi