Anda di halaman 1dari 34

Kompetensi Dasar 3.

4
Kompetensi Dasar 4.4
Kompetensi Dasar 3.5
Kompetensi Dasar 4.5
Kompetensi Dasar 3.6
Kompetensi Dasar 4.6

PROSES PRODUKSI BARANG/JASA TUNGGAL

Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar 3.4
Kompetensi Dasar 4.4
 Melalui penggalian informasi dan diskusi peserta didik dapat memahami
konsep desain/contoh dan kemasan produk barang/jasa dengan seksama
 Melalui studi pustaka peserta didik dapat memahami tujuan desain dan
kemasan produk dengan benar
 Melalui observasi dan diskusi peserta didik dapat menerapkan jenis dan
bentuk desain serta kemasan produk dengan benar
 Melalui observasi terhadap produk yang dibawa oleh guru, peserta didik
mampu menganalisis konsep desain/contoh dan kemasan produk
barang/jasa dengan cermat dan teliti
 Melalui diskusi peserta didik dapat memilih desain/contoh dan kemasan
produk barang/jasa dengan tepat
 Setelah mengamati tutotial tentang pembuatan desain dan kemasan produk
guru peserta didik dapat menyusun alat dan bahan dalam pembuatan desain
dan kemasan produk dengan benar
 Setelah melakukan studi pustaka dan kajian peserta didik dapat membuat
desain/contoh dan kemasan produk barang/jasa sesuai standar SNI dengan
benar
 Setelah melakukan diskusi peserta didik dapat mempersentasikan hasil
desain dan kemasan produk barang/jasa dengan komunikatif
 Setelah melihat tayangan vidio tentang proses kerja pembuatan contoh
produk barang/ jasa peserta didik dapat menguraikan tahapan proses kerja
pembuatan contoh produk barang/ jasa dengan benar

Kompetensi Dasar 3.5


Kompetensi Dasar 4.5
 Setelah melakukan pengamatan peserta didik mampu menyimpulkan
keunggulan dan kelemahan proses kerja pembuatan contoh produk barang/
jasa dengan benar
 Setelah membaca kajian pustaka peserta didik dapat menyusun skema
alur dan proses kerja suatu produk dengan tepat
 Setelah membaca kajian pustaka peserta didik dapat membuat alur dan
proses kerja pembuatan contoh produk barang/jasa dengan benar
 Melalui studi pustaka peserta didik dapat menelaah lembar kerja contoh
produk barang dan jasa dengan cermat dan teliti
Kompetensi Dasar 3.6
Kompetensi Dasar 4.6
 Setelah melihat contoh gambar kerja peserta didik dapat menganalisis
lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan contoh produk barang dan jasa
dengan teliti.
 Setelah melihat contoh-contoh gambar kerja peserta didik dapat merancang
lembar kerja contoh produk barang dan jasa dengan kreatif.
 Setelah melihat contoh-contoh gambar kerja peserta didik dapat mendesain
lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan contoh produk barang dan jasa
dengan kreatif
 Melalui pengamatan video peserta didik dapat membuat lembar kerja/gambar
kerja contoh produk barang dan jasa dengan benar
 Setelah penggalian informasi dan diskusi peserta didik dapat
mempresentasikan lembar dan gambar kerja dengan komunikatif
Dalam materi pembelajaran Modul 3 ini
kalian akan mempelajari tentang Proses Produksi
Barang/Jasa Tunggal. Setelah kalian mempelajari
salah satu bagian dari materi pembelajaran dan
berkeinginan untuk mempelajari materi
pembelajaran lainnya,  silakan pilih materi
pelajaran yang lainnya di halaman ini. Namun,
materi ini sebaiknya dipelajari secara berurutan,
agar kalian dapat menguasai keseluruhan
kompetensi yang dipersyaratkan dalam mata

3.4– 4.4 Desain dan kemasan Produk


Uraian Materi

Pengertian Desain Produk


Usaha
Desain Produk merupakan terjemahan dari Industrial Design. Sebagian
para ahli menerjemahkan Indusrtial Design dengan desain produk. Desain
produk bisa juga disebut sebagai desain kemasan. Desain produk diartikan
sebagai sebuah ide, pengembangan konsep, pengujian dan pelaksanaan
manufaktur atau jasa.
Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan
hasil kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi
rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan
laba. Desain produk bisa dimaknai menjadi sebuah proses dalam menciptakan
produk baru yang rencananya akan dijual untuk masyarakat luas.Desain produk
berbentuk konsep dan evaluasi ide yang kemudian diubah menjadi suatu
penemuan mata yang mengenai sebuah produk.

W.J Stanton (1981) diterjemahkan oleh DR. Buchori Alma dalam


bukunya manajemen pemasaran dan pemasaran jasa, yaitu:
"Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun
tidak berwujud, Termasuk didalamnya masalah warna, Harga nama baik
perusahaan, Nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta
pelayanan pengencer yang diterima pembeli guna memuaskan keinginan."
Pengertian desain dikemukakan juga oleh W. J. Syanton yang diterjemahkan
oleh YLamarto yaitu:
"Desain adalah ragam khusus dari sebuah bentuk atau penampilan dalam seni,
Produk atau ikhtiar"

Maksud & Tujuan Desain Produk

Berdasarkan beberapa pengertian desain produk tersebut ternyata


bahwa desain produk mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu
perusahaan dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk
menjamin hasil produksi yang sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak,
serta dipihak lain untuk menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
Maksud desain produk adalah:
1. Untuk menghindari kegagalan kegagalan yang mungkin terjadi dalam
pembuatan suatu produk.
2. Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan
produk.
3. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat.
4. Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat.
5. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi.
persyaratan atau masih perlu perbaikan kembali

Tujuan desain produk


1. Sebagai identitas/merk dari suatu produk.
2. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai
jual yang tinggi.
3. Untuk menghasilkan produk yang sesuai pada masa sekarang.
4. Untuk membuat produk seefisien mungkin dalam penggunaan bahan baku
sehingga dapat menekan nilai jual produk tersebut.

Fungsi & Jenis Desain Produk

Fungsi desain produk


1. indentitas dari produk itu sendiri
2. sebagai pelindung produk,
3. meningkatkan nilai jual produk

Jenis - jenis desain produk


Pada dasarnya desain produk terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Mendesain produk yang benar benar baru yaitu membuat rancangan dan
sketsa baru yang belum pernah ada pada desain sebelumnya.
2. Mendesain atau memodifikasi produk yang sudah ada (redesign) atau
melakukan pengembangan terhadap desain produk yang sudah ada.

Pengemasan

Pengemasan adalah sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan


barang menjadi siap ditransportasikan, didisbrusikan, disimpan dijual dan
digunakan. Atau dengan kata lain pengemasan adalah proses memberi
kemasan (wadah atau pembungkus) pada barang/produk. Kemasan adalah
desain kreatif yang menghubungkan bentuk, struktur, material, warna, citra,
tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk bisa
dipasarkan.
Sumber: anekamesinpengemas.com

Pengertian Kemasan Menurut Para Ahli

1. Menurut Klimchuk dan Krasovec, kemasan adalah desain kreatif yang


mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-
elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,
mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah
produk di pasar.

2. Menurut Kotler Dan Keller (2009:27), pengemasan adalah kegiatan dan


memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk.
3. Menurut Kotler dan Amstrong (2012), kemasan adalah suatu bentuk
kegiatan yang melibatkan desain serta produks, sehingga kemasan ini
dapat berfungsi agar produk di dalamnya dapat terlindungi.
4. Menurut Titik Wijayanti (2012), kemasan adalah upaya yang dilakukan oleh
prusahaan untuk memberikan informasi kepada setiap konsumennya
tentang produk yang ada di dalamnya.
5. Menurut Cahyorini dan Rusfian (2011), kemasan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari desain grafis, informasi produk,
serta struktur desain.
6. Menurut Rodriguez (2008), kemasan atau pengemasan aktif adalah
kemasan yang merubah kondidi dari bahan pangan dengan penambahan
senyawa aktif sehingga mampu memperpanjang umur simpan dari bahan
pangan yang dikemas dan juga meningkatkan keamanan serta tetap
mempertahankan kualitas.
7. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemasan adalah bungkus
pelindung dalam suatu barang dagangan yang dihasilkan dari kegiatan
mengemas.

Fungsi Kemasan

Adapun fungsi dan manfaat pemberian kemasan atau pengemasan pada suatu
produk yaitu:
 Sebagai sarana untuk mewadahi produk agar tidak tercecer selama proses
distribusi dari produsen hingga konsumen.
 Untuk melindungi dan mengawetkan produk dan melindungi produk dari
sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi
dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu
produk.
 Sebagai identitas atau label dari produk yang digunakan untuk
membedakan produk yang dimiliki dengan produk lain.
 Untuk memudahkan perhitungan dalam pengiriman dan penyimpanan.
 Untuk memperluas pemakaian dan pemasaran produk.
 Untuk menambah citra produk dan daya tarik pembeli.
 Sebagai sarana informasi dan iklan.
 Untuk memberi kenyamanan pada konsumen.

Menurut Simamora, pengemasan memiliki dua fungsi, yakni:


1. Fungsi Protektif
Fungsi ini berkaitan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana
transportasi dan saluran distribusi yang semua berdampak pada pengemasan.
Dengan pengemasan protektif, konsumen tidak perlu menanggung risiko
pembelian produk rusak atau cacat.
2. Fungsi Promosional
Untuk kemudahan melakukan promosi, dalam pengemasan perusahaan
mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran dan
penampilan produk.

Menurut Kotler, sebagai alat pemasaran kemasan memiliki fungsi diantaranya:


1. Self service, kemasan harus menarik, menyebutkan ciri produk, meyakinkan
konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
2. Consumer offluence, dengan kemasan yang baik, konsumen bersedia
membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan
prestise.
3. Company and brand image, kemasan dirancang dengan cermat,
perusahaan mengenalkan kekuatan produknya agar konsumen lebih cepat
mengenali perusahaan atau merek produk.
4. Inovational opportunity, cara pemberian kemasan yang inovatif akan
bermanfaat bagi konsumen dan memberi keuntungan bagi produsen.

Tujuan Kemasan

Menurut Louw dan Kimber (2007), tujuan pengemasan dan pelabelan


kemasan yakni:
 Physical Production artinya kemasan bertujuan untuk melindungi objek dari
suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya.
 Barrier Protection artinya kemasan bertujuan untuk melindungi dari
hambatan oksigen uap air, debu dan lain sebagainya.
 Containment or Agglomeration, benda kecil biasanya dikelompokkan dalam
satu paket guna efisiensi transportasi dan penanganan.
 Information Transmission, informasi tentang cara menggunakan
transportasi, daur ulang, atau membuang paket produk yang sering terdapat
pada kemasan atau label.
 Reducing Theft, kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak
secara fisik (menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu
dalam pencegahan pencurian. Paket juga termasuk memberikan
kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian.
 Convenience, fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi,
penanganan, penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup,
penggunaan dan digunakan kembali.
 Marketing, kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk
mendorong calon pembeli untuk membeli produk.

Jenis-Jenis Kemasan

Berdasarkan struktur isinya kemasan dibedakan menjadi:


 Kemasan Primer, bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan (kaleng
susu, botol minuman, dan lain sebagainya)
 Kemasan Sekunder, kemasan yang berfungsi melindungi kelompok
kemasan lainnya, seperti misalnya kotak karton untuk kaleng susu, kotak
kayu untuk wadah buahyang dibungkus dan lain sebagainya.
 Kemasan Tersier dan Kuarter, kemasan yang dibutuhkan untuk menyimpan
barang atau produk selama pengiriman.

Berdasarkan frekuensi pemakaian jenis kemasan dibedakan menjadi:


 Kemasan sekali pakai (Disposable), jenis kemasan ini adalah kemasan
yang langsung dibuang setelah sekali pakai. Contohnya bungkus plastik,
bungkus daun dan lain sebagainya.
 Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), kemasan jenis ini
umumnya tidak dibuang oleh konsumen, namun dikembalikan lagi pada
agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang. Contohnya botol
minuman dan lain sebagainya.
 Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable). Jenis kemasan ini
biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah
digunakan. Contohnya kaleng biskuit dan lain sebagainya.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai kemasan dibedakan menjadi:
 Kemasan siap pakai, jenis ini yaitu jenis bahan kemas yang siap diisi
dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya
adalah botol, kaleng dan lain sebagainya.
 Kemasan siap dirakit, jenis kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan
dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

Untuk lebih jelasnya, anda bisa membuka link di bawah ini :


 https://www.sekolahpendidikan.com/2017/08/pengertian-kemasan-beserta-
fungsi.htmlrenriz.blogspot.com/2015/12/sikap-dan-perilaku-
wirausaha_13.html
 https://materi-ku31.blogspot.com/2017/03/pengertian-arti-tujuan-dan-jenis-
jenis.html
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/pengemasan

Penilaian Pembelajaran Materi 3.4

Sebelum kalian melanjutkan ke materi


selanjutnya. Dari materi yang telah kalian baca di
atas, jawablah pertanyaan berikut.

1. Apa Pernedaan desain produk dan kemasan


2. Amatilah dua gambar dibawah ini, kemudian Jawablah pertanyaan dibawah
ini :
Kemasan A Kemasan B
Sumber :Kajianpustaka.com
a. Apabila anda seorang pengrajin yang harus memilih jenis
kemasan kayu yang tertera di atas, jelaskanlah jenis produk apa yang harus
anda kemas dalam kemasan jenis A dan kemasan jenis B, dan
kemukakanlah alasannya !
b. Jelaskan mengapa kemasan A lebih terlihat menarik
dibandingkan kemasan B?
Jawaban:
No Jawaban Skor
1
A Desain Produk adalah sebagai alat manajemen 50
untuk menterjemahkan hasil kegiatan penelitian
dan pengembangan yang dilakukan sebelum
menjadi rancangan yang nyata yang akan
diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.
Desain produk bisa dimaknai menjadi sebuah
proses dalam menciptakan produk baru yang
rencananya akan dijual untuk masyarakat
luas.Desain produk berbentuk konsep dan
evaluasi ide yang kemudian diubah menjadi
suatu penemuan mata yang mengenai sebuah
produk.
B Pengemasan adalah sistem yang terkoordinasi 50
untuk menyiapkan barang menjadi siap
ditransportasikan, didisbrusikan, disimpan dijual
dan digunakan. Atau dengan kata lain
pengemasan adalah proses memberi kemasan
(wadah atau pembungkus) pada barang/produk.
Kemasan adalah desain kreatif yang
menghubungkan bentuk, struktur, material,
warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain
dengan informasi produk agar produk bisa
dipasarkan.

2
A Kemasan A : Jenis produk kerajinan, hiasan, 50
souvenir. Bentuk dan berat produk berukuran
kecil sampai dengan sedang.
Kemasan B : Jenis produk non kerajinan,
Benntuk dan berat produk berukuran besar.
B Karena kemasan A lebih cenderung digunakan 50
untuk mengemas barang yang bersifat
souvenir dan dekorasi sehingga konsumen
tertarik untuk memajang produk sekaligus
kemasannya.
Sedangkan kemasan B biasanya hanya
melindungi produk/barang yang ada di dalam
kemasan tersebut supaya tidak mudah pecah
atau tergores.

Rubrik Penilaian :

JUMLAH SKOR BETUL (200)


RUMUS NILAI = _______________________________________ = 100
20

Job Sheet
Materi 4.2
Sebelum kalian melanjutkan ke materi selanjutnya, dari materi yang telah kalian
baca di atas lakukanlah pengamatan dengan panduan berikut ini:

Langkah Kerja:
1. Buatlah sebuah desain kemasan produk yang sesuai standar SNI dan
terbuat dari kayu pada kertas A4.
2. Kemudian hasilnya dipresentasikan melalui video yang kemudian harus di
unggah di LMS.
Desain kemasan produk harus memuat :
1. Nama Produk
2. Gambar Produk
3. Motif ukiran
4. Warna kemasan

Hasil Kerja:
 Peserta didik mampu menganalisis biaya produksi suatu produk barang dan
jasa dengan cermat dan teliti
 Peserta didik mampu menghitung biaya produksi suatu produk dengan benar
dan teliti

Waktu Pengerjaan: 2 Minggu

Rubrik Penilaian :
No No. Kriteria penilaian Kurang Cukup Baik Sangat baik
30 – 49 50 – 69 70 - 79 80 - 98
1 Presisi desain
1
2 Estetika kemasan
2
3 Kesesuaian Standar
3
SNI
4 Kelengkapan informasi
4
kemasan dalam
presentasi

Pada modul berikutnya kita akan membahas Proses


Kerja Pembuatan Contoh Produk Barang/Jasa &
penerapannya. Bagi siswa yang belum tuntas
pembelajarannya harus mengulang kembali KD.3.4
dan 4.4 ini. Batas kelulusan adalah 75. Nilai
diperoleh berdasar nilai tugas dan evaluasi.

Referensi

 Modul KEWIRAUSAHAAN SMK/MAK Kelas X/10 Penulis. M.Ruswandi


 Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan, Iman Firmansyah S.Pd,
Yoeningsih S.Pd, M.MPd, Dra Sri Wiarti, M.M

3.5 – 4.5 Proses Kerja Pembuatan Produk

Produk

Produk yang akan dipilih oleh seorang wirausahawan harus


memperhatikan kebutuhan dan keinginan serta selera masyarakat. Kebutuhan
masyarakat sekarang ini semakin banyak dan mereka menginginkan banyak
sekali variasi produk dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan mereka.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar
diperhatikan, diminta, dibeli, dan dikomsumsi sehingga dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan seseorang. Dewasa ini banyak sekali produk yang di
gunakan dalam kegiatan sehari-hari sehingga keberagaman produk menjadi
pemandangan sehari-hari.
Selain itu produk barang juga biasanya terdapat dimana-mana dan
memiliki banyak pilihan karena dalam proses pembuatannya selalu
mengutamakan:
 Selera masyarakat
 Permintaan masyarakat
 Trend dan perubahan yang terjadi
 Kenyamanan dan gaya produk
 Kemudahan dan keamanan,dll
Namun seorang wirausaha jangan langsung menentukan pilihan tapi
harus juga memperhitungkan dan menganalisisnya agar jangan sampai salah dan
menimbulkan kerugian serta kegagalan dalam menjalankan usahanya. Dalam
pemilihan jenis produk di atas maka alangkah lebih baiknya jika seorang
wirausaha membuat studi kelayakan usaha terlebih dahulu untuk mengetahui
apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan

Jenis Produk Barang

Identifikasi kebutuhan konsumen adalah sebagai berikut:


1. kebutuhan pokok/utama (primer), kebutuhan untuk menunjang
kebutuhan pribadi yang utama
2. Kebutuhan penunjang (sekunder), kebutuhan yang sifatnya
menunjang kehidupan lebih baik
3. kebutuhan pelengkap dan mewah (tertier), pelengkap kebutuhan yang
sifatnya mewah
Wirausahawan mengklasifikasikan barang didasarkan pada kebiasaan konsumen
yaitu antara lain:
a. Barang yang mudah didapat (convenience goods)
b. Barang shopping (shopping goods)
Ciri khusus yang dibuat untuk konsumen agar mudah mengenali, seperti:
kualitas, keunggulan, model, dan penampilan dari produk yang kita buat.

Jenis Produk Jasa

Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain yang sifat dan bentuknya ditunjukkan dengan ciri
sebagai berikut;
1) Tidak berwujud (intangibility)
2) Tidak dapat dipisahkan (inseparability)
3) Berubah-ubah (variability)
4) Daya tahan (perishability)
Mengenali informasi dari konsumen mengenai produk dan jasa yang sedang
diminati dan dibutuhkan saat ini, merupakan langkah awal yang tepat sebelum
menentukan produk dan jasa apa yang akan dihasilkan.

Perusahaan penghasil produk / jasa harus selalu berusaha berinovasi terhadap


jenis produk dan jasa yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. Jenis
produk dapat dibedakan menjadi:
a. consumers goods
b. industrial goods
Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya terdiri atas:
a. Shopping goods, barang yang perlu pertimbangan kualitas, harga, kemasan,
dan jenis.
b. Convinience goods, barang yang mudah dicari bila diperlukan setiap saat.
c. Speciality goods, barang yang memerlukan pelayanan khusus dan terdapat
di toko tertentu.
d. Unsought goods, barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan
mendatangi konsumen.
Setiap produk yang dihasilkan pasti harus memenuhi kepuasan
konsumen yang merupakan refleksi kualitas dari produk tersebut.
Secara garis besar ada 5 (lima) kategori utama untuk produk :
1) Produk komoditi atau
mirip komoditi, misalnya beras, garam, korek api kayu.
2) Non Durable
Consumers Goods atau sering disebut juga fast moving consumer goods,
seperti rokok, sabun, pasta gigi, sampo dan seterusnya.
3) Durable/big ticket
item consumer goods. Contoh : mobil, TV, rumah dll
4) One Shot Deal
Industries Goods, seperti mesin, traktor, pesawat udara, dsb
5) Repeat Purchase
Industrial Goods, seperti chemical, botol plastic, dsb.

Keunggulan & Kelemahan Produk Barang & Jasa

Oleh karena itu, wirausahawan harus jeli terhadap perubahan yang


terjadi di masyarakat, seperti selera konsumen, kebiasaan masyarakat,
saluran distribusi, serta perubahan teknologi dan komunikasi.Kesimpulannya,
produk yang dibuat harus mampu menarik minat sehingga kegagalan usaha
dapat dihindari. Selain itu, produk juga bisa dibuat lebih terjangkau bagi
konsumen dengan cara:
a. memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas, dan laku
terjual dengan harga bersaing;
b. membuat desain baru dengan harga terjangkau;
c. membuat produk lebih cepat dan murah;
d. memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan.

Penjelasan Alur Kerja


Produksi adalah kegiatan manusia yang menimbulkan tambahan
manfaat, baik itu berupa bentuk, ataupun waktu. Adapun produk adalah
hasil dari kegiatan produksi yang berupa barang dan jasa. Produsen adalah
orang atau badan yang menghasilkan produknya. Secara umum, produksi
adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility).
Beberapa macam kegunaan, di antaranya:
1) kegunaan tempat (utility of place);
2) kegunaan waktu (utility of time);
3) kegunaan bentuk (utility of form);
4) kegunaan kepemilikan(utility of ownership/possesion).

Tujuan & Manfaat Pembuatan Alur Kerja Produksi

Proses produksi adalah rangkaian kegiatan membentuk, mengubah,


dan menciptakan sesuatu untuk meningkatkan nilai suatu barang. Dalam
melakukan proses produksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
seperti:
1. Sifat proses produksi terdiri atas:
a. proses produksi terputus-putus, didasarkan atas jumlah pesanan yang
diterima;
b. proses produksi terus menerus, didasarkan pada ramalan penjualan.
2. Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi dengan
mempertimbangkan ketahanan lama tidaknya produk tersebut, mutunya,
dan sifat permintaan konsumen terhadap produknya, serta jenis
produknya.
3. Jenis produknya model baru atau model lama, dengan meneliti terlebih
dahulu lokasi, volume produksi, musiman, atau sepanjang masa.
4. Pengendalian proses produksi, menyangkut perencanaan dan
pengawasan proses produksi. Adapun tahapan yang harus diperhatikan
sebagai berikut.
a. Routing, yaitu menetapkan dan menentukan urutan kegiatan proses
produksi.
b. Scheduling, yaitu menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan
proses produksi dan berapa lama prosesnya.
c. Dispatching, yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian
perintahnya
d. Follow Up, yaitu mendorong terkoordinasinya perencanaan proses
produksi agar tidak terjadinya penundaan.

Syarat dalam Merencanakan Proses Produksi

Syarat dalam merencanakan proses produksi adalah:


a. sesuai dengan tujuan perusahaan (visioner);
b. simple, sederhana, mudah dilaksanakan, dan dimengerti;
c. memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.

Desain Proses (Contoh Produk Kerajinan)

Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi


dapat berupa pembuatan gambar teknik (gambar bekerja) atau gambar pola.
Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian dan
persiapan bahan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap
sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya.
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan,
pembentukan, perakitan dan finishing.
1. Tahapan pembahanan
Tahapan ini mempersiapkan bahan baku agar siap dproduksi. Bahan yang
digunakan dalam pembuatan dalam pembuatan produk sangat beragam.
2. Tahapan Pembentukan
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar
material dan bentuk produk yang akan dibuat. Secara umum, material padat
dapat dikelompokkan menjadi material solid(logam, kaca, plastik, kayu) dan
tidak solid (lembaran dan serat).
3. Tahap Perakitan
Perakitan adalah proses penggabungan dari beberapa bagian komponen
untuk membentuk suatu konstruksi kerajinan yang diinginkan. Perakitan
dilakukan apabila produk yang dibuat terdiri dari beberapa bagian.
4. Tahap Finishing
Finishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam
proses pembuatan kerajinan. Finishing ini akan memberikan tampilan
terhadap nilai jual produk. Finishing dilakukan sebelum produk tersebut
dimasukkan kedalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan
dan/atau pelapisan permukaan. Finishing dapat juga berupa pelapisan
permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan menarik.
Tujuan dari pembuatan sebuah perencanaan dalam tahapan produksi
bertujuan untuk dapat meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan atau target
yang telah di tentukan. Adapun kelebihan dan kekurangan yang diakibatkan oleh
sebuah perencanaan dalam tahapan produksi antara lain.

Kelebihan Perencanaan pada Tahap Produksi


1. Membantu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang dapat terjadi
2. Memungkinkan memahami keseluruhan gambaran operasi yang diinginkan
3. Membantu penempatan tanggung jawab secara lebih jelas dan tepat
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
6. Membuat tujuan produksi lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami
7. Menyederhanakan pekerjaan yang tidak pasti
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana

Kelemahan Prencanaan pada Tahap Produksi

Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan terkadang berlebihan atau tidak


sesuai dengan kenyataannya.
1. Perencanaan cenderung menunda kegiatan
2. Perencanaan mungkin terlalu membatasi untuk berinisiatif dan berinovasi
3. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penanganan setiap
masalah pada saat masalah tersebut terjadi

Untuk lebih jelasnya, anda bisa membuka link di bawah ini :


 Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan, Iman Firmansyah S.Pd,
Yoeningsih S.Pd, M.MPd, Dra Sri Wiarti, M.M
 https://www.sekolahpendidikan.com/2017/08/pengertian-kemasan-beserta-
fungsi.htmlrenriz.blogspot.com/2015/12/sikap-dan-perilaku-
wirausaha_13.html
 https://materi-ku31.blogspot.com/2017/03/pengertian-arti-tujuan-dan-jenis-
jenis.html

Penilaian Pembelajaran Materi 3.5

Sebelum kalian melanjutkan ke materi


selanjutnya. Dari materi yang telah kalian baca di
atas, jawablah pertanyaan berikut.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses desain produksi !
2. Jelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membuat desain!

Kunci Jawaban:
1. Proses desain produksi adalah rangkaian kegiatan membentuk, mengubah,
dan menciptakan sesuatu untuk meningkatkan nilai suatu barang sehingga
terbentuk suatu urutan skema produksi dari awal pembuatan sampai dengan
selesainya suatu produk.
2. Urutan proses produksi harus diperhatikan agar tidak terjadi penyimpangan
yang berakibat rusaknya produk atau menambah waktu pengerjaan serta
memboroskan biaya produksi. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam
membuat desain, yaitu :
a. jenis produk yang dibuat
b. metode pembuatan produk
c. jumlah tenaga kerja dan keterampilannya serta peralatan /
perlengkapannya
d. waktu yang tersedia
e. modal yang tersedia

Penskoran
Indikator Skor
Jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan secara tepat dan 50
lengkap
Jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan lengkap 20
namun kurang tepat
Jika peserta didik mampu menjawab pertanyaan namun kurang 5
tepat dan tidak lengkap

Job Sheet
Materi 4.5

Sebelum kalian melanjutkan ke materi berikutnya, lakukan pengamatan dengan


panduan berikut ini:
Langkah Kerja:
1. Susunlah alur pembuatan suatu produk bebas dari bahan apa saja yang kamu
temukan di lingkungan sekitar!
2. Buatlah analisis sederhana dari sebuah produk kriya kayu di kertas folio
dengan meliputi:
a. Bahan baku yang diperlukan
b. Cara pengerjaannya
c. Cara pengemasannya
d. Perhitungan harga jual
e. Presentasikan hasil

Hasil Belajar
Peserta didik mampu membuat alur dan proses kerja pembuatan contoh produk

kriya kayu.

Waktu Penyelesaian: 2 Minggu

Format Penilaian
Nama Hasil Hasil Hasil
No Presentasi Total
siswa laporan produk pengemasan
25 25 25 25 100

Tindak Lanjut

Pada
Pada modul
modul berikutnya
berikutnya kita
kita akan
akan membahas
membahas Lembar
Lembar
Kerja/Gambar
Kerja/Gambar Kerja Kerja Untuk
Untuk Pembuatan
Pembuatan Contoh
Contoh Produk
Produk
Barang/Jasa.
Barang/Jasa. Bagi Bagi siswa
siswa yang
yang belum
belum tuntas
tuntas
pembelajarannya
pembelajarannya harus harus mengulang
mengulang kembali
kembali KD.3.5,
KD.3.5, dan
dan
4.5,
4.5, ini.
ini. Batas
Batas kelulusan
kelulusan adalah
adalah 75.
75. Nilai
Nilai diperoleh
diperoleh
berdasar
berdasar nilai
nilai tugas
tugas dan
dan evaluasi.
evaluasi.

Referensi
 Modul KEWIRAUSAHAAN SMK/MAK Kelas X/10 Penulis. M.Ruswandi
 Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan, Iman Firmansyah S.Pd,
Yoeningsih S.Pd, M.MPd, Dra Sri Wiarti, M.M

3.6 – 4.6 Gambar Kerja

Gambar kerja adalah gambar acuan yang digunakan untuk


merealisasikan antara ide ke dalam wujud fisik. Gambar kerja harus dipahami
oleh semua personel yang telibat dalam proses pengerjaannya. Gambar kerja
pun terdiri dari berbagai unsur, yang memuat informasi mengenai dimensi,
bahan, dan warna.

Gambar kerja akan membantu wirausaha untuk menciptakan wujud fisik


sesuai dengan ide pembuatnya. Dengan bantuan gambar kerja, seorang
wirausaha tidak perlu untuk mengawasi setiap detail dari semua unsur
pembuatan/pembangunan, karena akan menyita waktu dan tidak efisien. Maka
dari itu gambar kerja harus bisa dibaca dan dipahami oleh pelaksana.
Untuk lebih jelas tentang materi gambar kerja dapat anda baca pada
Buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan, untuk Kelas XI SMK/MAK; Iman
Firmansyah,S.Pd dkk, penerbit HUP,2018.

Aplikasi Membuat Gambar Teknik


Usaha
Jika seorang wirausahawan ingin memasuki dunia keteknikan, maka ada
beberapa aplikasi desain yang dibuat khusus untuk perencana/pembuatan
gambar teknik. Aplikasi ini sudah memiliki fitur yang memang sudah menjadi
landasan dalam proses pembuatan gambar teknik, diantaranya:

 AutoCad
 Sketchup
 Archicad
 3Dmax
 rhinoceros3ddesain

Selain aplikasi digital di atas, masih banyak cara lain untuk membuat gambar
teknik secara manual dengan alat dan bahan sebagai berikut :
 Pensil gambar
 Pulpen
 Mistar meliputi mistar siku-siku, busur derajat
 Meja gambar
 Kertas
 Jangka

Temukan contoh gambar kerja produk dan tutorial yang aplikasinya dapat Anda
lihat di LINK berikut:

 https://www.google.co.id/search?
q=contoh+gambar+kerja+produk&oq=contoh+gambar+kerja+produk&aqs=c
hrome..69i57.78151j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
 https://bondanprihastomo.wordpress.com
 https://www.arsitag.com/article/tahapan-proyek-9-gambar-kerja
 rhinoceros3ddesain.blogspot.com/2012/11/
 rhinocerosindonesia.blogspot.com/

Contoh-contoh gambar kerja produk yang menarik, bukan?


Bagaimana pendapat Anda?
Bisakah Anda membuat desain gambar kerja dengan salah satu aplikasi di atas?
Maukah anda mempelajari salah satu aplikasi tersebut untuk mempermudah
pembuatan gambar kerja produk Anda?
Demikian pengetahuan tentang pembuatan gambar kerja produk,. Silakan
Anda mulai membuat gambar kerja produk sesuai dengan ide Anda masing-
masing. Selamat mencoba dan mengerjakan!

Penilaian Pembelajaran Materi 3.6

Sebelum kalian melanjutkan ke materi


selanjutnya. Dari materi yang telah kalian baca di
atas, jawablah pertanyaan berikut.

Uji Kompetensi

No. KD Soal-soal
3.6 1. Seorang wirausahawan sukses akan meluncurkan sebuah produk
baru. Beliau sibuk dalam mengawasi produk tersebut. Berikut ini
hal-hal yang bisa dilakukannya supaya produk yang akan dijual
tetap sesuai dengan keinginannya, meskipun hanya dikerjakkan
oleh karyawannya, yaitu .....
a. Membuat ide produk yang bagus
b. Membuat gambar kerja produk
c. Menyampaikan informasi produk
d. Membuat miniature produk
e. Menyampaikan ide produk
2. Dalam pembuatan gambar kerja, seorang perancang bisa dibantu
oleh seorang juru gambar (drafter) dengan menggunakan aplikasi
computer yang memuat fitur yang sesuai, teruyama .....
a. MSword dan 3dmax
b. Edmodo dan Autocad
c. Autocad dan Rhinocheros
d. 3dMax dan Edmodo
e. Edmodo dan Msword
3. Konsep abstrak seorang perancang untuk membuat sebuah bahan
teknik berupa gambar kasar biasa disebut…
a. Sketsa
b. Prototype
c. drafter
d. showdrawing
e. sketchup

Kunci Jawaban
1. B
2. C
3. A

Job Sheet
Materi 4.6

Sebelum kalian melanjutkan ke materi berikutnya,


lakukanlah pengamatan dengan panduan berikut ini:

Langkah Kerja:
1. Buatlah 1(satu) buah gambar kerja suatu produk yang sesuai dengan jurusan
Anda!
2. Buatlah kedalam bentuk 3 dimensinya boleh menggunakan media atau
bahan yang sesuai dengan rencana produknya!
Contohnya: ketika menetapkan produk kerajinan berupa frame photo,
terlebih dahulu kita membuat gambar frame photo yang bentuk apa, apakah
segi empat, segitiga, oval, bulat dll yang akan dibuat, setelah jadi gambar
kerja produknya,maka dibuat ke dalam bentuk nyata dengan ukuran tertentu
bisa menggunakan bahan kayu, kertal karton/duplek atau dengan bahan
lainnya yang kita bisa.
3. Buatlah petunjuk pembuatan produk tersebut dalam bentuk tulisan dan / atau
dengan gambar / symbol. Susunlah semua sketsa/gambar, daftar bahan dan
alat serta petunjuk pembuatan yang dibutuhkan itu kedalam sebuah laporan
portofolio secara baik dan rapi!
4. Lampirkan video pembuatan prototype produknya.

Hasil Kerja
 Peserta didik mampu merancang lembar kerja contoh produk barang
dan jasa
 Peserta didik mampu mendesain lembar kerja /gambar kerja untuk
pembuatan contoh produk barang dan jasa
 Peserta didik mampu membuat lembar kerja/gambar kerja contoh
produk barang dan jasa
 Peserta didik mampu mempresentasikan lembar dan gambar kerja

Waktu Pengerjaan: 2 Minggu

Rubrik Penilaian
1. LK Tugas Mandiri (bentuk portofolio)

Judul : Gambar Kerja Produk

Ide Produk : …………………………….

Sketsa/gambar :

Daftar Bahan dan Alat : ……………………………

Petunjuk Pembuatan : …………………………..


2. Penilaian Kinerja

Komponen/Sub
No Komponen Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan Penggunaan alat dan
85 - 100
alat dan bahan bahan sesuai prosedur
Penggunaan alat dan
bahan kurang sesuai 75 – 84
prosedur
Penggunaan alat dan
bahan tidak sesuai 65 – 74
prosedur
b. Ketersediaan Ketersediaan alat dan
85 – 100
alat dan bahan bahan lengkap
Ketersediaan alat dan
75 – 84
bahan cukup lengkap
Ketersediaan alat dan
65 – 74
bahan kurang lengkap
RATA-RATA PERSIAPAN KERJA
2 Proses dan
Hasil Kerja  
a. Kemampuan Kemampuan menggunakan
85 – 100
menggunaka alat sangat terampil
n alat Kemampuan menggunakan
75 – 84
alat cukup terampil
Kemampuan menggunakan
65 – 74
alat kurang terampil
b. Kemampuan Kemampuan membuat
membuat desain/sketsa prototype 85 – 100
desain/sketsa produk sangat terampil
prototype Kemampuan membuat 75 – 84
Komponen/Sub
No Komponen Indikator Skor
Penilaian
desain/sketsa prototype
produk cukup terampil
Kemampuan membuat
produk
desain/sketsa prototype 65 – 74
produk kurang terampil
c. Kemampuan Produk dibuat sesuai
85 – 100
membuat sketsa/gambar
produk sesuai Produk dibuat kurang
75 – 84
sketsa/gambar sesuai sketsa/gambar
produk dibuat tidak sesuai
65 – 74
sketsa/gambar
d. kelayakan Produk yang dibuat sangat
85 – 100
produk layak (bagus)
Produk yang dibuat cukup
75 – 84
layak (bagus)
Produk yang dibuat kurang
65 – 74
layak (bagus)
RATA-RATA PROSES KERJA
3 Sikap kerja  
a. kerapihan Bekerja dengan rapih 85 – 100
dalam bekerja Bekerja dengan cukup rapih 75 – 84
Bekerja dengan kurang
65 – 74
rapih
b. Kedisiplinan Bekerja dengan disiplin 85 – 100
dalam bekerja Bekerja dengan cukup
75 - 84
disiplin
Bekerja dengan kurang
65 - 74
disiplin
c. Ketelitian Bekerja dengan teliti 85 - 100
Komponen/Sub
No Komponen Indikator Skor
Penilaian
dalam bekerja Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84
Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74
d.  ketekunan Bekerja dengan tekun 85 - 100
dalam bekerja Bekerja dengan cukup
75 - 84
tekun
Bekerja dengan kurang
65 - 74
tekun
RATA-RATA SIKAP KERJA
4 Waktu  
Penyelesaian Selesai sebelum waktu
85 - 100
pekerjaan berakhir
Selesai tepat waktu 75 - 84
Selesai setelah waktu
65 - 74
berakhir

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)
Proses dan Sikap
Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Rata-rata skor
perolehan

Skor
Maksimum

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK
Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari
setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik
kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimum

NK =
∑ Skor Perolehan × Bobot
Skor Maksimal

NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

Tindak Lanjut

Pada modul berikutnya kita akan membahas Hak


atas Kekayaan Intelektual. Bagi siswa yang belum
tuntas pembelajarannya harus mengulang kembali
KD.3.2 dan 4.2 ini. Batas kelulusan adalah 75. Nilai
diperoleh berdasar nilai tugas dan evaluasi.
Tindak Lanjut

Referensi
 https://www.google.co.id/search?
q=contoh+gambar+kerja+produk&oq=contoh+gambar+kerja+produk&aqs=c
hrome..69i57.78151j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
 https://bondanprihastomo.wordpress.com
 https://www.arsitag.com/article/tahapan-proyek-9-gambar-kerja
 rhinoceros3ddesain.blogspot.com/2012/11/
 rhinocerosindonesia.blogspot.com/
 Kewirausahaan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X,KEMENDIKBUD RI Edisi Revisi
2016
 https://id.m.wikipedia.org
 https://eriskusnadi.wordpress.com
 https://www.scribd.com
 edwardaditya.blogspot.com
 rizalloa.ilearning.me
 https://inovasi-wirausaha.blogspot.co.id
 https://hype.idntimes.com
 olahankreatif.blogspot.com
 https://ayuprint.co.id
 https://infopeluangusaha.org

Anda mungkin juga menyukai