Fisika Bangunan
Fisika Bangunan
UTS
AR481 - A - Building Science 1
Michael Christian
00000037398
Site terletak di Kota Pontianak yang identik terhadap dekatnya dengan garis
khatulistiwa. Site memiliki iklim tropis dengan nilai latitude sebesar -0,02 dan longitude
+109.34. Site berada di Jalan Purnama 1, gang Keluarga, Pontianak Selatan, Kalimantan
Barat. Berdasarkan Gambar 1, site berada di bawah garis khatulistiwa sehingga cahaya
matahari didominasi dari arah utara.
Arah angin pada site didominasi dari wilayah selatan dan urutan kedua di bagian
barat. Pada awal tahun hingga pertengahan, angin didominasi datang dari barat dan
pertengahan hingga akhir tahun didominasi dari selatan. Site seringkali tidak tertutupi
oleh awan karena jumlahnya yang sedikit. Awan di awal tahun hingga pertengahan lebih
sedikit dibandingkan pertengahan hingga akhir tahun. Penyebaran radiasi cahaya lebih
tinggi ketika pada awal tahun.
Site dirancang rumah tinggal dengan fungsi home office berupa town house.
Orientasi site mengarah ke timur laut dengan kemiringan hingga 45°C dari sumbu utara.
Konsep rancangan ini membagi dua orientasi arah masuk ke rumah, yakni timur laut dan
barat daya. Dalam studi ini, penulis mengambil sampel rumah yang berwarna merah pada
Gambar 4, yakni orientasi pintu masuk berada di timur laut.
Gambar 5. Denah Lantai 1 dan 2
Sumber: Penulis, 2020
Projek rumah perancangan arsitektur 2 ini terdapat dua lantai dengan menerapkan
konsep gubahan massa yang dipecah menjadi dua sehingga terdapat halaman di tengah
bangunan. Pada studi ini, telah dipilih 5 ruangan untuk dijadikan objek dan analisis
pencahayaan pada ruang. Nomor 1 adalah kamar tidur kakek dan nenek dengan satu
jendela yang mendapatkan view dan cahaya matahari dari ruang keluarga outdoor. Nomor
2 adalah ruang makan dan dapur yang dijadikan satu dengan penggunaan jendela dan
dinding kaca yang langsung mendapatkan pencahayaan dari ruang keluarga outdoor dan
koridor. Nomor 3 adalah ruang kerja dengan bukaan jendela ke arah taman yang berada
di tengah rumah. Nomor 4 adalah kamar tidur ayah dan ibu yang berada di lantai dua
dengan satu jendela. Nomor 5 adalah kamar tidur anak laki-laki yang gubahan massa
terpisah sendiri dan terdapat pada lantai dua dengan dua jendela.
Gambar 11. Data sDA dan ASE Kamar Tidur Kakek Nenek
Sumber: Penulis, 2021
Gambar 12. Data sDA dan ASE Ruang Makan dan Dapur
Sumber: Penulis, 2021
Gambar 15. Data sDA dan ASE Kamar Tidur Anak Laki-Laki
Sumber: Penulis, 2021
4 Kamar Tidur Ayah Ibu 84.24 2.1 300 - ≤ 22 250 ≥ 50 Telah memenuhi
standar
5 Kamar 98.61 30.1 300 185.18 ≥ 55 ≤10 300 ≥ 250 ASE melebihi
Tidur Anak standar
Laki-Laki
Tabel 6. Data Perhitungan HSA dan VSA Setelah Ditambah 45°C yang Digunakan
Sumber: Penulis, 2021
Perhitungan HSA dan VSA yang digunakan perlu ditambahkan dengan 45°C. Hal
ini dikarenakan menyesuaikan orientasi bangunan, yakni timur laut sehingga arah utara
tidak tegak lurus terhadap bangunan. Tabel 6 merupakan hasil dari batasan derajat yang
diambil sebagai patokan untuk membuat sun-shading.
Gambar 16. Hasil Data Sun-Shading Vertikal Kamar Tidur Kakek Nenek
Sumber: Penulis, 2021
Kamar tidur kakek dan nenek menggunakan sun-shading vertikal agar jendela
tetap mendapatkan view dari ruang keluarga outdoor. Sun-shading dibuat pada arah timur
dengan panjang 0.22 meter yang terbagi menjadi 3 bagian sun-shading untuk
mengoptimalkan panjang sun-shading. Hal ini pun tidak hanya mengubah nilai ASE
kamar tidur kakek nenek, namun juga mengubah nilai sDA.
Gambar 17. Hasil Data Sun-Shading Horizontal Ruang Makan dan Dapur
Sumber: Penulis, 2021
Ruang makan dan dapur menggunakan sun-shading horizontal agar bukaan tidak
terhalangi baik secara view dan sirkulasi. Bukaan pada ruangan ini merupakan pintu geser
kaca yang digunakan untuk menuju ruang keluarga outdoor. Sun-shading dibuat pada
arah utara dengan panjang 1.13 meter yang hanya memiliki satu sun-shading.
Gambar 19. Hasil Data Sun-Shading Horizontal Kamar Tidur Ayah Ibu
Sumber: Penulis, 2021
Ruang kerja dan kamar tidur ayah ibu tidak menerapkan sun-shading. Hal ini
dikarenakan pada hasil data sebelumnya, kedua ruangan tersebut telah memenuhi standar.
Simulasi sDA ruangan tersebut tergolong memberikan kenyamanan optimal dan ASE
tergolong masih memberikan kesilauan dalam batas yang normal dan nyaman.
Gambar 20. Hasil Data Sun-Shading Horizontal Kamar Tidur Anak Laki-Laki
Sumber: Penulis, 2021
Kamar tidur anak laki-laki menggunakan sun-shading horizontal agar tidak
membatasi view dari kamar ke luar dan sekaligus berperan sebagai tampias. Sun-shading
dibuat pada arah timur dan selatan dengan panjang pada bagian selatan sebesar 0.16
meter dan bagian timur 0.68 meter yang masing-masing hanya menggunakan 1
sun-shading.
No Ruangan Hasil Standar SNI Standar Standar LEED Keterangan
Greenship
(%)
sDA ASE LUX Average sDA ASE LUX sDA ASE LUX Average
(%) (%) Hours (%) (%) (%) (%) sDA Hours
Kamar tidur kakek dan nenek menggunakan sun-shading vertikal pada arah timur
dengan panjang 0.22 meter yang terbagi menjadi 3 bagian sun-shading yang menghalangi
kesilauan dari bagian ruang keluarga outdoor.
Gambar 22. Hasil Data Usulan Desain Alternatif Ruang Makan dan Dapur
Sumber: Penulis, 2021
Ruang makan dan dapur menggunakan sun-shading horizontal pada arah utara
dengan panjang 1.13 meter yang hanya memiliki satu sun-shading. Sun-shading tersebut
menghalangi kesilauan cahaya matahari dari bagian ruang keluarga outdoor.
Gambar 23. Hasil Data Usulan Desain Alternatif Kamar Tidur Anak Laki-Laki
Sumber: Penulis, 2021
Kamar tidur anak laki-laki dilakukan penyesuaian lebar bukaan jendela pada arah
selatan yang semula adalah 2,4 meter menjadi 1 meter dan sun-shading yang semula 0.16
meter menjadi 0.6 meter. Sedangkan, pada arah timur menggunakan sun-shading sebesar
0.68 meter yang masing-masing hanya menggunakan 1 sun-shading.
Tabel 8. Data Perhitungan sDA dan ASE Setelah Perubahan Bukaan pada Ruang yang Sebelumnya Tidak
Memenuhi Standar ASE Setelah Ditambahkan Sun-Shading
Sumber: Penulis, 2021
5 Kamar 98.61 30.1 300 185.18 - ≤ 22 250 ≥ 50 ≥ 55 ≤10 300 ≥ 250 ASE
Tidur melebihi
Anak standar
Laki-Laki