AUDIT ENERGI
MANAJEMEN SISTEM ENERGI
OLEH:
NAMA : FITRAH ANDIKA K.Y
NIM :1606030046
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Yang Maha Kuasa yang telah memberikan limpahan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manejamen Sistem Energi
tentang “Audit Energi”
Saya menyadari bahwa didalam pengerjaan tugas ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa. Saya menyadari bahwa dalam proses pengerjaan tugas ini masih jauh dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari saudara/i sekalian.
Semoga tugas ini berguna bagi kita karena di dalam tugas ini banyak informasi yang sangat
berguna buat menambah pengetahuan kita.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 4
1.1. Pendahuluan..................................................................................................... 4
BAB II .............................................................................................................................. 7
2.2 Sistem Distribusi Energi Bangunan dan Data Konsumsi Energi Rata-rata
per Bulan 8
KESIMPULAN............................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Permasalahan energi bagi kelangsungan hidup manusia merupakan masalah besar
yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia ini. Tidak lagi ditemukannya cadangan
dalam jumlah yang besar pada rentang waktu terakhir ini membuat hampir seluruh dunia
menjadikan permasalahan energi menjadi problem besar yang perlu ditangani secara serius.
4
Gambar 1.1 Skema tahapan pelaksanaan audit energi pada bangunan gedung
5
1.4. Standar Acuan
1. Perpres No.5 tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional
2. Undang-undang No. 30 tahun 2007 tentang Energi
3. Peraturan Pemerintah No.70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi
4. Inpres 13 tahun 2011, Tentang Penghematan_energi dan Air
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 614 Tahun 2012, telah
ditetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Auditor Energi
di Industri dan Bangunan Gedung.
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 321
Kep/Men/XII/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Sektor jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Sub Sektor Jasa
Konservasi Energi Sub Bidang Industri Untuk jabatan kerja Manajemen energi
Menjadi standar kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
7. SNI ISO 50001-Sistem Manajemen Energi (Desember 2012) – adopsi identik dan
cetak ulang standar ISO 50001. BSN
8. SNI 6196:2011 : Prosedur audit energi pada bangunan gedung, BSN
9. SNI 6389:,2011 : Konseruasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung, BSN.
6
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL
2.1 PEMBAHASAN
Dalam perhitungan audit energi awal ini, akan dicari nilai IKE (Intensitas Konsumsi
Energi) pada bangunan rumah, dengan memanfaatkan data historis energi (data yang diperoleh
tanpa hasil pengukuran) serta data-data bangunan yang telah tersedia luasan area kotor serta luasan
area hotel yang dikondisikan. Dalam analisisnya, akan ditampilkan gambaran siklus pemanfaatan
energi yang terjadi pada bangunan rumah.
Selain itu, juga akan dianalisa apakah IKE pada bangunan rumah tersebut telah sesuai
dengan target atau standar IKE untuk bangunan rumah di Indonesia.
7
Tabel 2.1 Komposisi Luas Bangunan
2.2 Sistem Distribusi Energi Bangunan dan Data Konsumsi Energi Rata-rata per Bulan
Energi yang dimanfaatkan oleh bangunan rumah ini adalah energi listrik. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan energi listrik maka digunakan sumber energi listrik yang
disuply dari PLN. Meteran yang digunakan adalah R-1 Non-subsidi (1300VA) dengan
tegangan 220 Volt, dan Rp / kWh = 1.467,28. Adapun data konsumsi energi rata-rata per
bulannya yang dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah.
Tabel 2.2 Data Konsumsi Energi Rata-Rata Per Bulannya Sebelum di Audit
Jenis Beban Waktu Pemakaian per hari Energi Total
3X Lampu teras 15 watt 18.00-23.00 = 5 Jam 225 Wh
4X Lampu kamar 10 watt 18.00-24.00
280 Wh
04.00-05.00 = 7 Jam
3X Lampu WC 5 watt ± 6 Jam 90 Wh
1X Lampu dapur 10 watt 05.00-06.00
30 Wh
18.00-20.00 = 3 Jam
1X Lampu R.Makan 10watt 18.00-21.00 = 3 Jam 30 Wh
1X Lampu R.Tamu 15 watt 18.00-21.00 = 3 Jam 45 Wh
1X Lampu R.Keluarga 15 watt 18.00-23.00 = 5 Jam 50 Wh
1X Lampu R.Tengah 10 watt 18.00-21.00 = 3 Jam 30 Wh
8
1X Lampu Lorong 10 watt 19.00-20.00 = 1 Jam 10 Wh
07.00-09.00
1X TV 130 watt 12.00-14.00 1040 Wh
18.00-22.00 = 8 Jam
1X Kulkas 170 watt 00.00-24.00 = 24 Jam 4080 Wh
05.00-06.00
1X Ricecooker 400 watt 11.00-11.30 1000 Wh
18.00-19.00 = 2,5 Jam
1X Setrika 300 watt ± 30 menit 175 Wh
1X Dispenser 350 watt 09.00-18.00 = 9 Jam 3150 Wh
11.00-14.00
3X Kipas angina 50 watt 600 Wh
21.00-22.00 = 4 jam
1X Pompa air 250 watt ± 0,5 jam 125 Wh
3X charger Hp 4,5 watt ± 3 jam 27 Wh
11036 Wh
Jumlah
11,036 KWh
Jumlah total pemakaian dalam 1 bulan adalah 11,036 kWh x 30 hari ≈ 330 kWh
Sehingga harga tarif listrik dalam 1 bulan adalah 330 kWh x 1467,28 ≈ Rp 485.000,-
(belum ditambah harga PPJ (NTT 10%) dan admin bank (2000).
1200
Daya (Watt)
970
1000
785
800
700 700
9
2.3 Menghitung IKE
Dari data konsumsi energi dan data luasan bangunan maka dapat dihitung besarnya
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) bangunan selama satu bulan. Adapun perhitungannya sebagai
berikut:
330 𝑘𝑊ℎ
IKE =
158 m2
Dari perhitungan di atas dapat diperoleh besarnya IKE listrik mula-mula per satuan
luas yang dikondisikan (net area) adalah 2,09 kWh/m2 /bulan. Sedangkan berdasarkan
acuan pelaksanaan konservasi energi listrik dan BSN untuk menentukan penghematan
energi yang dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah, dapat diketahui bahwa bangunan rumah
ini termasuk dalam kategori boros. Sehingga perlu dilakukan penghematan energi listrik
melalui audit energi rinci.
10
2.4 Analisa Hasil Audit
2.4.1. Sistem Pencahayaan
11
Tabel 2.5 SNI untuk tingkat pencahayaan rumah tinggal
Dengan merubah daya lampu untuk mendapatkan lux sesuai dengan SNI yang ada
pada tabel 2.5, maka diperoleh data tingkat pencahayaan setiap ruangan sebagai berikut.
Tabel 2.6 Tingkat pencahayaan setiap ruangan setelah dirubah sesuai SNI
No Nama Ruang Luas Daya Lumen Lux
1 Kamar Tidur 1 16 m2 20 Watt 2000 125
2 Kamar Tidur 2 16 m2 20 Watt 2000 125
3 Kamar Tidur 3 12 m2 15Watt 1575 131,25
4 Kamar Tidur 4 20 m2 25 Watt 2500 125
5 Teras 1 20,1 m2 13 Watt 1200 59,8
6 Teras 2 13 m2 8 Watt 800 61,6
7 Teras 3 2,65 m2 2 Watt 160 60,3
8 Dapur 8 m2 20 Watt 2000 250
9 Ruang Makan 9 m2 21 Watt 2200 244,5
10 Ruang Keluarga 12 m2 15 Watt 1575 131,25
11 Ruang Tamu 20 m2 25 Watt 2500 125
12 WC 1 4 m2 10 Watt 1000 250
13 WC 2 4 m2 10 Watt 1000 250
14 WC 3 3 m2 6 Watt 750 250
2
15 WC 4 4m 10 Watt 1000 250
2
16 Ruang Tengah 8m 13 Watt 1200 150
Selain itu, waktu pemakaian lampu penerangan juga dikurangi sehingga dapat
mengurangi Energi yang digunakan.
Tabel 2.7 Energi yang dikonsumsi sistem pencahayaan setelah disesuaikan dengan SNI
Jenis Beban Waktu Pemakaian Energi Total
2 x Lampu 20 Watt (Lampu Ruang Tidur) 7 Jam 280 Wh
1 x Lampu 15 Watt (Lampu Ruang Tidur) 7 Jam 105 Wh
1 x Lampu 25 Watt (Lampu Ruang Tidur) 7 Jam 175 Wh
1 x Lampu 13 Watt (Lampu Teras) 5 Jam 65 Wh
1 x Lampu 8 Watt (Lampu Teras) 5 Jam 40 Wh
1 x Lampu 2 Watt (Lampu Teras) 5 Jam 10 Wh
12
1 x Lampu 20 Watt (Lampu Dapur) 3 Jam 60 Wh
1 x Lampu 21 Watt (Lampu R.Makan) 3 Jam 63 Wh
1 x Lampu 15 Watt (Lampu R.Keluarga) 5 Jam 75 Wh
1 x Lampu 25 Watt (Lampu R.Tamu) 3 Jam 75 Wh
1 x Lampu 13 Watt (Lampu Teras 1) 5 Jam 65 Wh
1 x Lampu 8 Watt (Lampu Teras 2) 5 Jam 40 Wh
1 x Lampu 2 Watt (Lampu Teras 3) 5 Jam 10 Wh
3 x Lampu 10 Watt (Lampu WC 1, 2 & 4) 6 Jam 180 Wh
1 x Lampu 6 Watt (Lampu WC 3) 6 Jam 36Wh
1 x Lampu 13 Watt (Lampu R.Tengah) 3 Jam 39 Wh
Jumlah 1318 Wh
Tabel 2.10 Suhu dan Kelembaban udara ruangan saat menggunakan kipas angin
Temperatur
Ruangan Kelembaban (%)
(⁰C)
Ruang Tidur 1 24 72
Ruang Tengah 25 72
Ruang Tidur 4 25 72
Dari data tabel 2.8 dapat diketahui bahwa suhu pada tiap-tiap ruangan melebihi
batas nyaman menurut SNI pada tabel 2.9 sehingga dengan adanya penambahan 1 buah
kipas angin pada ruangan (hanya pada ruang tidur) dapat menurunkan suhu udara ke 27 ⁰C
(Hangat nyaman), dapat dilihat pada tabel 2.10.
13
Kipas angin yang digunakan sebanyak 3 buah dengan masing-masing kipas
membutuhkan daya 50 Watt.
Jumlah total pemakaian dalam 1 bulan adalah 11,665 kWh x 30 hari ≈ 350 kWh
Sehingga harga tarif listrik dalam 1 bulan adalah 350 kWh x 1467,28 ≈ Rp.515.000,-
14
1200
Daya (Watt)
1000 970
877
800
700 700
590
600 520 520 520 520 520 520
482 457 507
400
300 300
266
230 230
200 170 170 170 170
350 𝑘𝑊ℎ
IKE = 158 m2
Dari data–data diatas dapat diketahui bahwa konsumsi energi pada bangunan seluas
158 m2 per bulan sebelum di audit adalah 330 kWh dan setelah di audit konsumsi energi
perbulannya menurun menjadi 350 kWh. Konsumsi energi menurun karena adanya
pengurangan daya pada pencahayaan ruangan dengan memperhatikan SNI. Selain itu
jumlah jam lampu yang dinyalakan juga disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak
terlalu boros.
Untuk sistem penghawaan diadakan penambahan 1 unit kipas angin dengan daya
50 Watt. Hal ini ditujukan untuk menurunkan suhu ruangan sehingga lebih nyaman.
15
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka beberapa kesimpulan hasil audit energi,
terkait dengan konsumsi energi pada bangunan rumah seluas 158 m2 yang bisa penulis ambil
antara lain:
1. konsumsi energi pada bangunan sebelum di audit adalah 330 kWh dan setelah di audit
konsumsi energi perbulannya menurun menjadi 350 kWh.
2. Nilai IKE sebelum dilakukan audit adalah 2,09 kWh/m2 /bulan (dikategorikan dalam
kategori boros) dan setelah setelah dilakukan audit IKE menjadi 2,22 kWh/m2 /bulan
(dikategorikan dalam kategori cukup efisien).
16