Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AUDIT ENERGI RUMAH HUNI MAHASISWA

Disusun Oleh:

MOCHAMMAD ZEINY EKA PRASETYA

19.01.012.044

FAKULTAS REKAYASA SISTEM

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................ii


A. LATAR BELAKANG .........................................................................................1
B. TUJUAN ............................................................................................................2
C. METODE ............................................................................................................2
D. PEMBAHASAN .................................................................................................4
E. KESIMPULAN ...................................................................................................8
F. REKOMENDASI ...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................10

ii
A. Latar Belakang

1.1. Latar Belakang.

Energi listrik adalah energi yang menjadi kebutuhan dasar pada segala aspek
kehidupan. Energi listrik dapat diperoleh dari sumber energi yang dikelola oleh PLN
dan sumber energi oleh pembangkit energi yang dikelola sendirisebagai captive
power. Energi yang diperoleh dari PLN dipakai sebagai sumber energi utama
sedangkan sumber energi yang dikelola sendiri digunakan sebagai sumber energi
cadangan. Meski keduanya bisa menghasilkan energi listrik tapi pemakain listrik
sendiri harus diperhitungkan.

Di era seperti sekarang ini perhitungan energi pada rumah tinggal sangat
dibutuhkan. Hal ini dikarenakan kebutuhan energi dalam kehidupan sehari hari tidak
hanya dibutuhkan di rumah tinggal saja tapi juga pada sektor industri, transportasi
dan komersial. Selain untuk menghemat atau meminimalisir pengeluaran dalam
pembayaran listrik di rumah tinggal. Audit energi adalah cara untuk menghitung
berapa besarnya daya yang digunakan pada suatu bangunan dan cara cara untuk
melakukan penghematan.

Menurut peraturan menteri energi dan sumber daya mineral republik indonesia
nomer 14 tahun 2012 tentang audit energi. Audit energi adalah proses penggunaan
energi dan mengidentifikasi pemanfaatan energi dan penghematan energi untuk
meningkatkan efesiensi penggunaan sumber energi dan penggunaan dalam rangka
konversi energi.

Porsi terbesar jenis energi yang digunakan pada sektor rumah tinggal ialah
energi listrik mencapai 55,1% pada tahun 2015 dan diproyeksikan meningkat
menjadi 70,1% pada tahun 2025 dan meningkat lagi menjadi 845% pada tahun 2050.
Permasalahan pada rumah tingal dalam penggunaan energi listrik diantaranya ialah
perilaku sebagian anggota rumah tinggal dalam mengoperasikan peralatan yang
menggunakan sumber listrik, penggunaan peralatan pencahayaan, penggunaan
kulkas dan peralatan rumah tinggal lainnya yang tidak berlabel hemat energi.

Tujuan audit energi sendiri selain agar kita dapat mengetahui pemakain listrik
pada tiap tiap alat, juga dapat dipakai untuk melakukan penghematan atau
penyesuaian pemakaian pada alat alat elektronik dengan waktu dan jumlah listrik
yang sesuai.

1
B. Tujuan

2.1 Tujuan Pengauditan

Adapun tujuan dari proses audit energi listrik pada rumah tinggal ini sendiri
bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah pemakaian listrik dalam satu bulan
pemakaian.

Dalam hal ini, auditor akan memberi rekomendasi dari permasalahan


pemborosan energi yang terjadi dari rumah tinggal pengauditor.

C. Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Metode awal yang digunakan yaitu 5W + 1H yang digunakan untuk mencari


akar permaslahan ( sumber pemborosan yang dapat dimenejemen menjadi hemat
energi ) sebagai berikut:

1. Where, untuk menemukan dimana sumber yang berpotensi mengakibatkan


pemborosan energi.

2. What, untuk mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab pemborosan


energi.

3. Why, untuk mengidentifikasi penyebab pemborosan terjadi.

4. Who, untuk mengidentifikasi pelaku pemborosan energi.

5. When, untuk mengidentifikasi waktu terjadinya maslah terjadi.

6. How, untuk mengetahui cara penanggulangan maslah dari pemborosan


energi

Selain dari penentuan 5w + 1h metode penelitian yang di lakukan oleh


pengaudit diawali dengan studi literatur, konsep, teori, pengumpulan data serta
metode obserfasi, dimana pengaudit turun langsung untuk mengumpulkan data dari
tiap tiap alat yang menggunakan listrik yang digunakan di satu rumah, yang nantinya
digunakan untuk proses pengauditan energi yang terpakai. Hasil pengamatan awal
dapat dijadikan dasar pengungkap permasalahan seputar audit energi, konversi
energi dan efesiensi pada rumah tinggal. Data awal seperti luas rumah, biaya
konsumsi energi, peralatan rumah tinggal dan jam pengoprasianya. Dari data data
yang telah diperoleh ini nantinya pengaudit dapat melakukan perhitungan dan
analisis. Setelah didapatkan data yang diperoleh pengaudit dapat

2
merekomendasikan kepada penghuni rumah untuk lebih efisien dalam
menggunakan energi.

3.2 Diagram Alir

Adapun diagram alir dari proses pengauditan ini sebagai berikut:

mulai

Identifikasi permaslahan

Analisis PHE
Studi literatur

Perumusan maslah dan Rekomendasi PHE

tujuan

Selesai
Pengumpulan data

Penghitungan pemakaian

3
D. pembahasan.

4.1 Perhitungan pemakaian listrik dalam 30 hari

Dari hasil pengambilan / pengumpulan data dan perhitungan dari pemakaian


alat alat elektronik berikut adalah perhitungan dengan menggunakan tarif dasar
yaitu sebesar Rp 1352,.., untuk 1 Kwh pada rumah tinggal maka diperoleh hasil
pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Tabel audit energi sebelum menejemen pemekaian

Jumla Pemakaia Biaya (Rp.)


N Peralatan Daya h n Jumlah
o Rumah Tangga (watt) (Buah) (Jam/Hari) (Kwh)
Lampu Rp.135,2
1 (Kamar) 10 watt 1 buah 10 jam 0,1 Kwh
2 Lampu (Dapur) 8 watt 1 buah 15 jam 0,12 Kwh Rp.162,24

3 Lampu (WC) 8 watt 1 buah 5 jam 0,04 Kwh Rp.54,08


0,096 Rp.129,792
4 Lampu (teras) 8 watt 1 buah 12 jam Kwh
0,225 Rp.304,2
5 Kipas Angin 45 watt 1 buah 5 jam Kwh
6 Laptop 60 watt 1 buah 4 jam 0,24 Kwh Rp.324,48
0,045 Rp.60,84
7 Handphone 15 watt 1 buah 3 jam Kwh
8 Penanak Nasi 200 watt 1 buah 6 jam 1,2 Kwh Rp.1.622,4

9 Kulkas 90 watt 1 buah 24 jam 2,16 Kwh Rp.2.920,32

10 Setrika 300 watt 1 buah 1 jam 0,3 Kwh Rp.405,6


0,432 Rp.584,064
11 Modem wifi 18 watt 1 buah 24 jam Kwh
5,258 Rp.7.108,81
Total Kwh 6
Dari tabel diatas diperoleh total pemakaian alat alat elektronik dalam sehari
yaitu 5,258 Kwh. Hasil ini di dapat dari hasil penjumlahan semua alat yang dipunakan
dalam sehari dengan rumus, jumlah Kwh = wat x pemakaian perhari / 1000. Pemakaian
listrik dalam sebulan adalah 5,258 x 1352 x 30 hari = Rp.213.264,48.

4
Tabel 2. Tabel audit energi sesudah menejemen pemekaian.

N Peralatan Daya Jumlah Pemakaian Jumlah Biaya (Rp.)


o Rumah Tangga (watt) (Buah) (Jam/Hari) (Kwh)
Lampu Rp.81,12
1 (Kamar) 10 watt 1 buah 6 jam 0,06 Kwh
Lampu Rp.64,896
2 (Dapur) 8 watt 1 buah 6 jam 0,048 Kwh
3 Lampu (WC) 8 watt 1 buah 2 jam 0,016 Kwh Rp.21,632
4 Lampu (teras) 8 watt 1 buah 10 jam 0,08 Kwh Rp.108,16
5 Kipas Angin 45 watt 1 buah 4 jam 0,18 Kwh Rp.243,36
6 Laptop 60 watt 1 buah 4 jam 0,24 Kwh Rp.324,48
7 Handphone 15 watt 1 buah 3 jam 0,045Kwh Rp.60,84
200 Rp.1.216,8
8 Penanak Nasi watt 1 buah 3 jam 0,6 Kwh
9 Kulkas 90 watt 1 buah 24 jam 2,16 Kwh Rp.2.920,32
300 Rp.405,6
10 Setrika watt 1 buah 1 jam 0,3 Kwh
11 Modem wifi 18 watt 1 buah 24 jam 0,432 Kwh Rp.584,064
Rp.5.625,67
Total 4,161 Kwh 2
Dari tabel diatas diperoleh total pemakaian alat alat elektronik dalam sehari
yaitu 4,161 Kwh. Hasil ini di dapat dari hasil penjumlahan semua alat yang
dipunakan dalam sehari dengan rumus, jumlah Kwh = wat x pemakaian perhari /
1000. Pemakaian listrik dalam sebulan adalah 4,161 x 1352 x 30 hari =
Rp.168.770,16

5
Tabel 3. Tabel audit dengan menggunakan standar pencahayaan

N Peralatan Daya Jumlah Pemakaian Jumlah Biaya (Rp.)


o Rumah Tangga (watt) (Buah) (Jam/Hari) (Kwh)
Lampu Rp.56,784
1 (Kamar) 7 watt 1 buah 6 jam 0,042 Kwh
2 Lampu (Dapur) 7 watt 1 buah 6 jam 0,042 Kwh Rp.56,784

3 Lampu (WC) 7 watt 1 buah 2 jam 0,014 Kwh Rp.18,928

4 Lampu (teras) 3 watt 1 buah 10 jam 0,03 Kwh Rp.40,56

5 Kipas Angin 45 watt 1 buah 4 jam 0,18 Kwh Rp.243,36

6 Laptop 60 watt 1 buah 4 jam 0,24 Kwh Rp.324,48

7 Handphone 15 watt 1 buah 3 jam 0,045 Kwh Rp.60,84


200 Rp.811,2
8 Penanak Nasi watt 1 buah 3 jam 0,6 Kwh
Rp.2.920,3
9 Kulkas 90 watt 1 buah 24 jam 2,16 Kwh 2
300 Rp.405,6
10 Setrika watt 1 buah 1 jam 0,3 Kwh
11 Modem wifi 18 watt 1 buah 24 jam 0,432 Kwh Rp.584,064
Rp.5.522,9
Total 4,085 Kwh 2
Dari tabel diatas diperoleh total pemakaian alat alat elektronik dalam sehari
yaitu 4,085 Kwh. Hasil ini di dapat dari hasil penjumlahan semua alat yang
dipunakan dalam sehari dengan rumus, jumlah Kwh = wat x pemakaian perhari /
1000. Pemakaian listrik dalam sebulan adalah 4,085 x 1352 x 30 hari =
Rp.165.687,6.

6
Tabel 4. Audit energi pencahayaan sebelum menejemen
daya ( Luas Kuat
No Kebutuhan Jumlah Efikasi Lumen
watt) bidang penerangan
lampu kamar
1 1 10 75 750 9 83,33
2 lampu dapur 1 8 75 600 4 150
3 lampu kamar 1 8 75 600 2 300
mandi
4 Lampu teras 1 8 75 600 6 100

Tabel 5. Audit energi pasca menejemen


daya ( Luas Kuat
No Kebutuhan Jumlah Efikasi Lumen
watt) bidang penerangan
lampu kamar
1 1 7 75 525 9 58,33
2 lampu dapur 1 7 75 525 4 131,25
3 lampu kamar 1 7 75 525 2 262,5
mandi
Lampu teras
4 1 3 75 225 6 37,5

4.1 penghitungan nilai intensitas energi (IKE)


Setelah dilakukan pengambilan data, pengumpulan data dan audit data,
maka didapatkan nilai standar IKE sebelum dan sesudah menejemen
energi pada rumah tinggal pengaudit sebagai berikut:

Tabel 7. Nilai IKE sebelum melakukan menejemen energi

Rata-rata IKE (
kebutuhan Luas Keterangan
Kwh\m²\bulan
lampu kamar
9 0,33 sangat
efisisen
lampu dapur 4 0,9 sangat
efisisen
lampu kamar 2 0,6 sangat
mandi efisisen
lampu teras 6 0,48 efisien

7
Tabel 8. Nilai IKE setelah menejemen energi
Rata-rata IKE (
kebutuhan Luas Keterangan
Kwh\m²\bulan
lampu kamar
9 0,14 sangat
efisisen
lampu dapur 4 0,315 sangat
efisisen
lampu kamar 2 2,1 sangat
mandi efisisen
lampu teras 6 0,15 efisien

Tabel 9. Standar Nilai IKE Gabungan Rumah 450, 900, 1300, dan 2200 [VA]
TanpaAC.
Nilai Intensitas Konsumsi
Kategori
Energi(Kwh\M²\Bulan
Sangat-Sangat Efisien 0.778 S/D 1.9189
Efisien 1.919 S/D 3.0598
Cukup Efisien 3.0599 S/D 4.2006
Cukup Boros 4.2007 S/D 5.3414
Boros 5.3415 S/D 6.4823
Sangat Boros 6.4824 S/D 7.6233

E. kesimpulan

5.1 Kesimpulan.

Dari hasil pengauditan sebelum dilakukan menejemen pemakaian diatas dapat


disimpulkan bahwa pemkain pada rumah tingggal pengaudit yaitu sebesar
Rp.213.264,48. setiap bulan sehingga dengan hasil dari peng auditan energi ini
penaudit dapat mengetahui pemakaian yang dikeluarkan setiap bulan dan pengaudit
dapan memangkas atau meminimalkan pemakaian listrik yang kurang dibutuhkan.
Sedangkan setelah dilakukan pengauditan dan dilakukan menejemen pemakaian
energi diatas dapat disimpulkan bahwa pemkain pada rumah tingggal pengaudit
yaitu sebesar Rp.165.687,6.. setiap bulan.

Penggunaan lampu kamar bisa diminimalisir dengan memotong 3 samapi 4 jam


pemakaianya sehingga dapat menurunkan biaya pembayaran listrik tiap bulanya.
Karena pada dasarnya pemakain lampu hingga 12 jam sangat membuang buang

8
listrik karena pada malam hari, ketika manusia tidur tidak diperlukan banyak
cahaya.

Penurunan jumlah watt pada lampu dalam ruangan yang tidak butuh banyak
cahaya juga perlu dilakukan untuk meminimalisir biayaya pengeluaran listrik.

F. Rekomendasi

Rekomendasi dilakukan kepada seluruh penghuni rumah tinggal untuk


memaksimalkan usaha meminimalisir biaya pembayaran tiap bulan. Rekomendasi
peluang hemat energi unntuk mencapai target efesiensi sebagai berikut.

1. Lakukan sosialisai kepada penghuni rumah tinggal.

2. Matikan lampu jika tidak dibutuhkan

3. Cabut cok dari saklar jika sudah selesai memakai alat elektronik, atau dirasa tid
ak dibutuhkan lagi

4. Memasang waktu atau timer pada setiap peralatan yang digunakan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, H. B., Purnama, H., & Adryan, G. J. (2021, September). Konservasi Energi
dan Audit Energi Listrik Pada Rumah Tinggal. In Prosiding Industrial Research
Workshop and National Seminar (Vol. 12, pp. 236-242).

Priyandono, B. (2013). Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya
2200VA dengan Beban Penerangan. Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi
Mandala, 6(1), 23-32.

10

Anda mungkin juga menyukai