Anda di halaman 1dari 17

Laporan Audit Energi Pada Rumah

Manajemen Energi

DOSEN PENGAMPU:

Oki Saputra,S.S.T., M.Eng.

Disusun oleh:

RIAN PERMANA

M1A118022

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehdirat tuhan yang maha esa atas segala berkat,rahmat serta
hidayanya sehingga penulis dapat menyusun Laporan audit energi pada rumah.

Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapat bantuan dari dosen pembimbing mata
kuliah Managemen Energi maka pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada
dosen yang telah memberikan materi tentang audit energi Meskipun penulis berharap isi dari
laporan ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Jambi, 18 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
BAB I...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 4
B. Tujuan ........................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 6
A. Pengertian Audit .......................................................................................................................... 6
B. Langkah-langkah audit energi singkat....................................................................................... 6
C. Hasil audit energi singkat pada rumah ...................................................................................... 7
D. Sketsa bangunan .......................................................................................................................... 8
E. IKE (Intesitas Kosumsi Energi) .................................................................................................. 9
F perkiraan energi yang akan dihemat ......................................................................................... 13
G.standar pencahayaan dalam ruangan ....................................................................................... 13
H. perhitungan standar pencahayaan tiap ruangan .................................................................... 14
BAB III................................................................................................................................................. 16
PENUTUPAN ...................................................................................................................................... 16
A. kesimpulan .................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Audit energi merupakan kegiatan penelitian pemaanfaatan energi untuk
mengetahui keseimbangan dan mengidentifikasi peluang-peluang penghematan energi.
Melalui audit energi, kita dapat mengetahui pola distribusi energi, sehingga bagian yang
mengkonsumsi energi terbesar dapat diketahui. Dari hasil audit energi juga dapat diketahui
besarnya peluang potensi penghematan apabila dilakukan peningkatan efisiensi.

Energi merupakan salah satu faktor penting dalam operasional sebuah


industri, perusahaan, maupun instansi lain, karena memiliki tingkat ketergantungan
tinggi terhadap kebutuhan energi untuk operasional usahanya. Sehingga diperlukan
upaya konservasi untuk mencapai tujuan efisiensi. Energi Listrik memilki kontribusi
besar terhadap biaya operasional yang harus dikeluarkan. Peranan listrik ini menjadi
semakin penting mengingat adanya kenaikan tarif dasar listrik yang mau tak mau
memaksa berbagai pihak berlomba-lomba untuk melakukan penghematan. Kenaikan
harga listrik dunia rata-rata 7% setahun, sedangkan Indonesia sudah dicanangkan
akan ada kenaikan 6% tiap 4 bulan. Salah satu alasan kenaikan harga ini adalah untuk
membangun pembangkit baru guna mencukupi kebutuhan kenaikan konsumsi listrik.
Jika setiap konsumen bisa menghemat antara 5 – 10% saja, maka ada kemungkinan
pada tahun ini tidak diperlukan pembangkit baru.
Evaluasi energi ini merupakan sarana penting bagi suatu organisasi yang bergerak untuk
mencapai sasaran kritis agar dapat terwujud. Evaluasi energi sudah banyak diterapkan agar
suatu perusahaan atau lembaga bisa lebih kompetitif di era global. Beberapa bentuk dari
evaluasi energi dapat berupa teknologi baru yang lebih efisien, bahan-bahan baru, proses
produksi, dan layanan baru (Turner dkk, 2007). Untuk itu diperlukan evaluasi pemakaian energi
pada konsumen industri dan bisnis secara sebaik mungkin agar konsumen lebih efisien dalam
memanfaatkan energi listrik.

Pelaksanaan audit energy pada dasarnya akan menguntungkan pihak itu sendiri.
Kerena ada Aspek Pencapaian yang diharapkan dari proses Audit Energi, yaitu:
• saving in money : adanya manajemen energi, dapat mengurangi biaya operasional.
Dengan demikian keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat.
• environmental protection : adanya penggunaan energi yang efisien maka akan
memberikan kontribusi bagi dunia dalam hal membantu pelestarian alam dengan
menjaga dan mempertahankan cadangan minyak bumi dunia agar tidak segera
habis.
• sustainable development : adanya penggunaan energi yang efisien maka akan memberikan
kontribusi bagi perusahaan di bidang pertumbuhan yang berkelanjutan baik di sisi finansial
maupun penggunaan peralatan industri yang memiliki lifetime maksimum/optimum

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui nilai Intensitas Konsumsi Energi dan profil pemakaian
energy eksisting operasional fasilitas suatu industry pada periode tertentu.
2. Untuk mengidentifikasi jenis alternative konservasi energi, maupun
penghematan energy sebagai bagian dari manajemen energy sebuah industri.
3. Memilih suatu keputusan alternative jenis konservasi energy yang terbaik
sebagai rekomendasi perencanaan manajemen energy industri.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Audit
Audit energi adalah suatu analisis terhadap konsumsi energi dalam sebuah sistem yang
menggunakan energi, seperti gedung bertingkat, pabrik. Hasil dari audit energi adalah laporan
tentang bagian yang mengalami pemborosan energi. Umumnya bentuk energi yang di
audit adalah energi listrik dan energi dalam bentuk bahan bakar. Audit energi dapat dilakukan
setiap saat atau sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Monitoring pemakaian energi
secara teratur merupaka keharusan untuk mengetahui besarnya energi yang digunakan pada
setiap bagian operasi selama selang waktu tertentu

B. Langkah-langkah audit energi singkat


C. Hasil audit energi singkat pada rumah
a. pengumpulan data
No Nama alat Jumlah alat Daya aktif (kw) Lama pemkaian/tahun (jam)
1 Lampu 10 watt 3 0,01 5475
2 Lampu 10 watt 1 0,01 12
3 Lampu 25 watt 1 0,025 1825
4 Lampu 25 watt 1 0,025 12
5 Lampu 15 watt 3 0,015 5475
6 Lampu 15 watt 1 0,015 24
7 Lampu 5 watt 1 0,005 1825
8 Televisi 1 0,1 4745
9 Kipas angin 1 0,03 1095
10 Mesin cuci 1 0,42 72
11 Kulkas 1 0,11 8760
12 Rice cooker 1 0,39 1095
13 Dispenser 1 0,3 182,5
Jumlah 17 1,505 30597,5

b. kosumsi listrik pertahun

No Nama alat Kosumsi daya listrik (kwh) Biaya listrik/tahun(Rp)


1 Lampu 10 watt 54,75 9252,75
2 Lampu 10 watt 0,12 20,28
3 Lampu 25 watt 45,625 7710,625
4 Lampu 25 watt 0,3 50,7
5 Lampu 15 watt 82,125 13879,125
6 Lampu 15 watt 0,36 60,84
7 Lampu 5 watt 9,125 1542,125
8 Televisi 474,5 80190,5
9 Kipas angin 32,85 5551,65
10 Mesin cuci 30,24 5110,56
11 Kulkas 963,6 162848,4
12 Rice cooker 427,05 72171,75
13 dispenser 54,75 9252,75
Jumlah 2175,395 367641,755

Konsumsi energi listrik pertahun


KonsumsiListrik/tahun(kWh) = DayaTerpasang(kW) x Lama Pemakaian/ tahun(jam)
BiayaListrik/ tahun= KonsumsiListrik/ tahun(kWh) x TarifBiayaListrik/ kWh
C. Sketsa bangunan
KET :

KET:
i. Lampu 10 watt (4 buah)

ii. Lampu 15 watt (4 buah)

iii. Lampu 5 watt

iv. Kipas angin

v. Kulkas

vi. Rice cooker

Luas Bangunan :32 m2


D. IKE (Intesitas Kosumsi Energi)
IntensitasKonsumsiEnergi(IKE) Listrik adalah pembagian antara konsums
ienergi listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan gedung
Intensitas Konsumsi Energi(IKE) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
IKE = kWh Total ( kWh/ Tahun) / Total Luas Area Lantai( m2 )

Perhitungan IKE pada bangunan rumah


Total KonsumsiListrik/ Tahun= 2.175,395 kWh/Tahun
Total Luas Lantai Bangunan rumah= 126 m2
IKE = 2.175,395 kWh/Tahun : 126 m2 =17,26 kWh/ m2/ Tahun

Dari tabel kriteria IKE diatas , IKE (NON AC) pada rumah termasuk ke
kriteria range nilai :
Bangunan gedung IKE Kriteria Keterangan

Rumah 450VA 17,26 Efisien(10-20) kWh/ a. Efisiensi pengguanaan energy


m2 / Tahun
masih mungkin ditingkatkan melalui
penerapan system manajemen energi
b. Pemeliharaan peralatan energy
dilakukan sesuai dengan prosedur
c. Pengelolaan gedung dan peralatan
energy dilakukan dengan prinsi
pkonversi energy listrik
No Nama alat Jumlah alat Daya aktif(kw) rekomendasi Penghematan yang
didapat

1 Lampu 10 watt 3 0,01 - 0,01

2 Lampu 10 watt 1 0,01 - 0,01

3 Lampu 25 watt 1 0,025 - 0,025

4 Lampu 25 watt 1 0,025 - 0,025

5 Lampu 15 watt 3 0,015 - 0,015

6 Lampu 15 watt 1 0,015 - 0,015

7 Lampu 5 watt 1 0,005 - 0,005

8 Televisi 1 0,1 - 0,1

9 Kipas angina 1 0,03 0,03

10 Mesin cuci 1 0,42 Merk sekarang 0,25


miyako, baik
nya untuk
menghemat
energy gunakan
mesin cuci
dengan daya
250 watt saja
sudah membuat
pakaian bersih
-
11 Kulkas 1 0,11 - 0,11

12 Rice cooker 1 0,39 Merk sekarang 0,3


adalah national
. Diganti saja
dengan merk
cosmos karena
merk tersebut
ada yang
menggunakan
daya 300 watt
saja

13 Dispenser 1 0,03 - 0,03

∑ 17 1,505 - 1,245

Tabel perhitungan biaya listrik jika melakukan pergantian barang yang direkomendasihkan
No Nama alat Kosumsi daya listrik (kwh) Biaya listrik/tahun (Rp)
1 Lampu 10 watt 54,75 9.252,75
2 Lampu 10watt 0,12 20,28
3 Lampu 25 watt 45,625 7.710,625
4 Lampu 25watt 0,3 50,7
5 Lampu 15 watt 82,125 13.879,125
6 Lampu 15 watt 0,36 60,84
7 Lampu 5 watt 9,125 1.542,125
8 televisi 474,5 80.190,5
9 Kipas angin 32,85 5.551,65
10 Mesin cuci 18 3.042
11 Kulkas 963,6 162.848,4
12 Rice cooker 328,5 55.516,5
13 dispenser 54,75 9.252,75

∑ 2.064,605 348.918,245
E perkiraan energi yang akan dihemat
Total KonsumsiListrik/ Tahun= 2.064,605 kWh/Tahun
Total Luas Lantai Bangunan rumah= 126 m2
IKE = 2.064,605 kWh/Tahun : 126 m2 =16,38 kWh/ m2/ Tahun
Jika mengganti mesin cuci dan rice cooker maka perkiraan IKE yang didapat 16,38
kwh/m2/tahun dimana sebelumnya nilai IKE nya adalah 17,26 kWh/ m2/ Tahun jadi
menghemat sekitar 0,88
Dan biaya listrik setahun nya jika mesin cuci dan rice cooker di ganti akan menjadi Rp.
348.918,245 dimana sebelum melakukan penghematan biaya listrik setahunya Rp.
367.641,755 jadi dapat berhemat uang sebesar Rp. 18.723,51
F.standar pencahayaan dalam ruangan
standar lux tiap ruangan
G. perhitungan standar pencahayaan tiap ruangan
• Kamartidur 1 = sekarang memakai 10 watt
Luas dinding 9 m2
Lux yang di perlukan 185lux
Lumen 185x 9 = 1.665
Watt yang diperlukan = 1.665 lumen : 100 lumen/watt = 16,65 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu hemat energy 15 watt saja

• Kamartidur 2 = sekarang memakai 10 watt


Luas dinding 9 m2
Lux yang di perlukan 185lux
Lumen 185x 9 = 1.665
Watt yang diperlukan = 1.665 lumen : 100 lumen/watt = 16,65 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 15 watt saja

• Kamartidur 3 = sekarang memakai 15 watt


Luas dinding 12 m2
Lux yang di perlukan 185lux
Lumen 185x 12 = 1.665
Watt yang diperlukan = 2.220 lumen : 100 lumen/watt = 22,2 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 20 watt saja

• Ruang tamu 1 = sekarang memakai 15 watt


Luas dinding 10 m2
Lux yang di perlukan 150lux
Lumen 150x 10 = 1500
Watt yang diperlukan = 1.500 lumen : 100 lumen/watt = 15 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 15 watt saja

• Ruang tamu 2 = sekarang memakai 25 watt


Luas dinding 20 m2
Lux yang di perlukan 150lux
Lumen 150x 20 = 3000
Watt yang diperlukan = 3.000 lumen : 100 lumen/watt = 30 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 30 watt saja

• Ruang keluarga = sekarang memakai 25 watt dan 10 watt


Luas dinding 18 m2
Lux yang di perlukan 150lux
Lumen 150x 18 = 1.850
Watt yang diperlukan = 2700 lumen : 100 lumen/watt = 27 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 27 watt saja
• Teras = sekarang memakai 5 watt
Luas dinding 16 m2
Lux yang di perlukan 60lux
Lumen 60x 16 = 950
Watt yang diperlukan = 950 lumen : 62 lumen/watt = 16,4 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu hemat energi 16 watt saja

• Dapur 1 = sekarang memakai 10 watt


Luas dinding 13,5 m2
Lux yang di perlukan 250lux
Lumen 250x 13,5 = 3375
Watt yang diperlukan = 3375 lumen : 100 lumen/watt = 33,75 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 33 watt saja

• Dapur 2 = sekarang memakai 15 watt


Luas dinding 13,5 m2
Lux yang di perlukan 250lux
Lumen 250x 13,5 = 3375
Watt yang diperlukan = 3375 lumen : 100 lumen/watt = 33,75 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 33 watt saja

• Kamar mandi = sekarang memakai 15 watt


Luas dinding 21 m2
Lux yang di perlukan 250lux
Lumen 250x 21 = 1.850
Watt yang diperlukan = 5250 lumen : 100 lumen/watt = 52,5 watt
Standar yang baik untuk ruangan ini memakai lampu led 52 watt saja
BAB III
PENUTUPAN
A. kesimpulan
Audit energi digunakan untuk mengetahui konsumsi energi terbesar dari sebuah
instansi sekaligus mencari peluang untuk melakukan penghematan industri. Hal ini
sangat penting, karena penggunaan enregi yang berlebihan akan merugikan industri
atau instansi itu sendiri. Baik dari segi lingkungan maupun ekonomis. Khususnya
apabila penggunaan energi listrik sangat besar, hal ini tentu sebanding dengan uang
yang harus dikeluarkan sebuah instansi. Apalagi tarif dasar listrik terus menigkat tiap
tahunnya. Pelaksanaan audit energi harus terencana dan sesuai prosedur yang ada
sehingga hasilnya valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Semua data yang
terkumpul dan perhitungan yang dibuat akan menjadi acuan untuk melakukan
kebijakan energi. Dari hasil audit energi akan menghasilkan temuantemuan serta
saran-saran untuk melakukan penghematan dan efisiensi energi. Sebuah rekomendasi
dari audit energi yang baik harus memberikan manfaat utama berupa kenyamanan,
fleksibilitas dan hemat energi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.batan.go.id/ppen/WEb2006/PSE/3_ENERGI_INDONESIA.pdf
http://gladiol84.wordpress.com/ http://id.shvoong.com/exact-
sciences/engineering/1993253-perlunya-audit-energihttp://id.shvoong.com/exact-
sciences/engineering/1993253-perlunya-audit-energi-listrik/ -
ixzz28mN0Zix2listrik/#ixzz28mN0Zix2

Anda mungkin juga menyukai