Anda di halaman 1dari 6

Nama : M.

Ramdan Okta Rian


NIM : 061840411397
Kelas : 6 EGA
Mata Kuliah : Audit dan Manajemen Energi

AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI INTENSITAS KONSUMSI


ENERGI PADA USAHA DEPOT KAYU 3 PUTRA

1. Latar Belakang
Pada zaman sekarang penggunaan energi listrik menjadi salah satu tumpuan
yang penting dalam melakukan aktifitas atau kegiatan. Penggunaan energi listrik itu
sendiri selalu kita temukan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti di
rumah, kantor, pasar swalayan, jalanan dan lain-lain. Namun, dalam penggunaan
energi listrik kita perlu memperhatikan aspek efektifitas dan efisiensi karena dapat
menjaga kesehatan lingkungan serta mengurangi beban biaya yang dikeluarkan.

Depot Kayu 3 Putra yang bertempat di daerah Way Hitam menjadi tempat
penulis melakukan evaluasi audit energi listrik. Depot Kayu 3 Putra beroperasi dari
hari senin sampai sabtu mulai pukul 10 pagi hingga pukul 9 malam. Pada depot kayu
ini memiliki tempat yang cukup luas.

Oleh karena itu, perlu dilakukannya evaluasi audit energi listrik untuk
mengetahui konsumsi listrik yang digunakan sehingga dapat diperhitungkan dalam
sirkulasi keuangan pada Depot Kayu 3 Putra. Selain itu dapat membantu Depot Kayu
3 Putra mendapatkan tingkat efisisiensi dan efektifitas yang optimum dalam
penggunaan listrik sehingga dapat mencapai hemat.

2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada audit energi listrik di Depot Kayu 3 Putra adalah
mengetahui pengaruh waktu operasional per bulan/tahun dengan penggunaan listrik di
Depot Kayu 3 Putra ini seperti Gerinda, Mesin Profil, dan Mesin Serut.

3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dalam evaluasi audit energi di Depot Kayu 3 Putra ini
adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi dalam penggunaan energi listrik. Jika
didapat tidak/kurang efisien maka akan dilanjutkan untuk mencari sektor-sektor yang
membuat penggunaan energi listrik tidak/kurang efisien dan akan didapat angka
efisiensi sehingga dapat hemat energi.
4. Kontribusi Penelitian
Kontribusi pada penelitian ini adalah diperolehnya data-data untuk mengetahui
sektor yang tidak/kurang efisien dalam penggunaan energi listrik di Depot Kayu 3
Putra

5. Tinjauan Pustaka
5.1. Audit Energi
Audit energi adalah proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi
peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna
sumber energi dan pengguna energi dalam rangka konservasi energi menurut
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 14
tahun 2012. Audit Energi juga dapat didefinisan sebagai suatu teknik yang digunakan
untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali
cara-cara untuk penghematannya (Untoro dkk, 2014).

5.2. Indeks Konsumsi Energi


Menurut Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 38 tahun 2012, Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) adalah besar energi yang digunakan suatu bangunan gedung
perluas area yang dikondisikan dalam satu bulan atau satu tahun. Besaran konservasi
energi yang terjadi pada suatu gedung atau area, IKE berperan untuk menjadi
acuannya.
Table 1 Nilai Standar IKE Bangunan di Indonesia berdasarkan DPN-RI 2004

Ruang AC (kWh/m2) per Ruangan Non AC (kWh/m2) per


Kriteria
bulan bulan
Sangat Efisien 4,17 – 7,92 0,84 – 1,67
Efisien 7,92 – 12,08 1,67 – 2,5
Cukup Efisien 12,08 – 14,58 -
Agak Boros 14,58 – 19,17 -
Boros 19,17 – 23,75 2,5 – 3,34
Sangat Boros 23,75 – 37,75 3,34 – 4,17

6. Metodologi Penelitian
6.1. Pengumpulan Data
Pada tahapan pertama, dalam audit energi ini melaksanakan pengumpulan
data- data di Depot Kayu 3 Putra yang terkait atau berhubungan dalam
perhitungan dan parameter audit energi. Pengambilan data sendiri dilakukan
dengan pengukuran/pemeriksaan setiap alat yang digunakan pada tempat
tersebut. Data yang perlu diambil antara lain, luas area, luas bangunan, alat
yang menggunakan listrik (Kwh).
6.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan di audit energinya adalah Depot Kayu 3 Putra, Jl.
Way Hitam, Palembang Sumatera Selatan. Depot Kayu 3 Putra ini bertempat
tepat Lapangan TVRI sehingga pencahayaan yang masuk memiliki
jangakauan yang luas. Waktu penelitian adalah 28 Juni 2021.
6.3. Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan energi yaitu IKE dan
melalukan analisis deskriptif kuantitatif. Dalam perhitungan menentukan IKE
memiliki formula yaitu sebagai berikut,
6.3.1. Intensitas Konsumsi Energi 𝑘𝑊ℎ
𝑝𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 ( )
𝐼𝐾𝐸(𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛) = 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑚

6.3.2. Biaya Energi Bangunan


𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘

7. Hasil dan Pembahasan

7.1. Data Luas Bangunan


Nama Bangunan Luas Bangunan
Usaha Las Listrik 60 m2
Total 60 m2

7.2 Data Pemakaian daya listrik


Nama Alat Jumlah Standar Rata-rata Rata-Rata
Satuan Alat penggunaa penggunaan listrik per
(watt) n bulan (Kwh)
setiap hari (jam)
Mesin Profil 2 440 9 237,6
Gerinda 3 380 9 307,8
Mesin Serut 3 450 9 280
Total 825,4

7.3 Perhitungan
Menghitung Total Penggunaan beban alat
Beban Listrik Peralatan ∗ Jumlah jam Penggunaan ∗ hari dalam 1 bulan
𝑇𝑃𝐵 =
1000
 TPB Mesin Profil
2∗440∗ 9 ∗ 30
𝑇𝑃𝐵 = = 237,6 Kwh/Bulan
1000

 TPB Gerinda
3∗380∗ 9 ∗ 30
𝑇𝑃𝐵 = = 307,8 Kwh/Bulan
1000

 TPB Mesin Serut


3∗450∗ 9 ∗ 30
𝑇𝑃𝐵 = = 364,5 Kwh/Bulan
1000

Intensitas pemakaian energi bulanan

𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 (𝑘𝑊ℎ)/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛


IKEbulanan =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛𝑎𝑛 (𝑚2)

825,4𝑘𝑊ℎ
IKEbulanan = = 13,7 kWh/m2
60 𝑚2

Intensitas pemakaian energi listrik bulanan pada tempat usaha sebesar 13,7 kWh/m2

Biaya energi bangunan rumah

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑎𝑛
Biaya Energi Bangunan =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 Biaya Energi Bangunan = Rp. = Rp. 2.242/kWh


1.850.560
825,4 kWh

Biaya energi bangunan Usaha sebesar Rp. 2.242/kWh


8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan diatas didapat hasil. Bahwasannya didapat IKE


bulanan Sebesar 13,7 kWh/m2, hal ini dapat dikatakan sangat efisien dalam
penggunaan energi

Anda mungkin juga menyukai