Anda di halaman 1dari 8

ENERGY SOURCE

ANALISA PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA SURYA PADA RUMAH TINGGAL

Disusun oleh:
Annisa Usnul Khatimah 2210413013
Miftahul Hamdi 2210412044
Dhea Zahara 2210411003
Alfi Ahyari Almar'atu Akyas 2210412015
⁠Syifa Maharani Dwihapsari 2210413026
⁠Nadiva Shalsabila 2210413025
Azzahra Haliza Ambia 2210412016
Nurul Izzati 2210412042
1.Bagaimana ketahanan energi Indonesia dalamlima tahun mendatang?
Jawab:
Perkiraan ketahanan energi Indonesia untuk 5 tahun mendatang akan sangat
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, investasi di sektor energi terbarukan, dan
perubahan dalam pola konsumsi energi. Potensi peningkatan produksi energi
terbarukan seperti tenaga surya dan angin bisa memainkan peran penting dalam
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, upaya untuk
meningkatkan efisiensi energi juga akan menjadi faktor kunci dalam memperkuat
ketahanan energi negara tersebut. Namun, tantangan seperti infrastruktur yang
belum memadai dan fluktuasi harga minyak dunia tetap menjadi hal yang perlu
diperhatikan.
Kebijakan Pemerintah: Kebijakan energi yang diterapkan oleh pemerintah
Indonesia akan menjadi faktor utama dalam menentukan arah dan perkembangan
sektor energi. Kebijakan yang mendukung investasi dalam energi terbarukan,
pengembangan infrastruktur energi, dan pengendalian emisi karbon akan
mendukung ketahanan energi jangka panjang.
Untuk memperkuat ketahanan energi dalam lima tahun ke depan, perlu
fokus pada diversifikasi sumber energi, peningkatan efisiensi energi.
Sebagai mahasiswa kita dapat membantu dalam ketahanan energi dengan
melakukan konversi energi seperti memakai air secukupnya, mematikan lampu jika
ingin keluar ruangan, menggunakan kendaraan umum. Serta kita juga dapat
melakukan efisiensi energi seperti mengganti bola lampu menggunakan lampu
LED, menggunakan peralatan elektronik yang berstandar Energy Star atau
peralatan dengan label efisiensi energi
A. LATAR BELAKANG
Pada masa sekarang ini, penggunaan energi listrik di Indonesia semakin
melambung tinggi. Pada tahun 2022, konsumsi listrik di Indonesia mencapai 1.173
kWh/kapita. Hal itu meningkat sebesar 4% dibandingkan pada tahun 2021.
Sedangkan pada tahun 2023 lalu, dilaporkan pada tanggal 15 Januari 2024,
konsumsi listrik kembali mengalami peningkatan menjadi 1.285 kWh/kapita.
Pertumbuhan masyarakat yang cukup pesat dan perkembangan pembangunan yang
semakin maju menjadi salah dua hal penyebabnya.
Menurut Kepres No 5 Tahun 2005, pertumbuhan ekonomi yang
diperkirakan akan tumbuh sebesar 7% hingga 10% per tahun, yang mana hal ini
menjadikan energi listrik sangat perlu diperhatikan. Bukan hanya perusahaan yang
bergerak di bidang industri, tetapi juga termasuk pada perkembangan pemukiman
masyarakat.
Beberapa perkembangan pemukiman yang cukup tinggi dan juga pesat
menimbulkan meningkatnya kebutuhan energi listrik yang cukup tinggi. Dalam hal
ini, PLN sebagai perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat harus terus melakukan perkembangan agar kebutuhan
listrik masyarakat tetap terjaga.
Untuk mendukung hal ini, contoh upaya yang bisa dilakukan adalah dengan
memanfatkan sumber energi baru terbarukan (EBT). Salah satu Energi Baru
Terbarukan yang dapat digunakan dan dikembangkan adalah Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). PLTS saat ini sangat menjanjikan dengan beberapa
keuntungan sebagai berikut.
1. Penggunaan PLTS sangat ramah lingkungan karena bebas emisi yang dapat
menimbulkan pemanasan global.
2. Penggunaan Energi Baru Terbarukan PLTS yang sangat sederhana, yaitu dengan
meengubah energi panas matahari menjadi energi listrik. Hal ini akan sangat
menjanjikan karena energi panas matahari yang tidak akan habis.
3. Penggunaan PLTS di Indonesia sangat melimpah karena cuaca di Indonesia
yang tropis dan mendapat sinar matahari sepanjang tahun.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat dan disimpulkan bahwa EBT PLTS
bisa sangat menjanjikan dan memiliki prospek yang sangat panjang jika
dimanfaatkan di wilayah Indonesia.
B. Tujuan Riset
Riset ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber energi matahari untuk
menciptakan energi listrik dengan skala kecil atau industri
C. Metode Riset
1. Alat Dan Bahan:
Ada beberapa peralatan dan bahan yang diperlukan dalam melakukan
perancangan pembangunan PLTS untuk skala rumahan, adapun
keperluannya antara lain Panel Surya 300 Wp, Batrai VRLA 12 V, BCR
40 A, Inverter 320 W Pure Sine Wave, Kabel, Rak Panel Surya, Rak
Baterai, Biaya ongkos pemasangan, soket dan juga kebutuhan Lainnya.
2. Waktu pelaksanaan:
2 Hari 18 jam
3. Teknologi yang dikembangkan:
Pada riset ini, teknologi yang dikembangkan yaitu PLTS. PLTS adalah
singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Ini adalah teknologi yang
menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik. Prosesnya
melibatkan penggunaan panel surya yang mengubah energi matahari
menjadi energi listrik menggunakan efek fotovoltaik. Panel surya terdiri
dari sel-sel fotovoltaik yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti
silikon. Ketika sinar matahari jatuh pada sel-sel ini, energi foton diserap
dan elektron-elektron dalam bahan semikonduktor dilepaskan,
menciptakan arus listrik. Kemudian, arus listrik ini dikumpulkan dan
diubah ke tegangan yang lebih tinggi melalui inverter sehingga dapat
digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik rumah tangga, industri, atau
tempat lainnya. PLTS adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang
ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon selama
operasinya.

D. Analisis Hasil Riset


a. Kebutuhan dan penggunaan listrik
No Peralatan Jumlah Kebutuhan Daya Jam Penggunaan/ Komsumsi
Unit lama Penggunaan daya w/h
1 Pompa Air 1 unit 125 Watt 2 Jam 200
2 Mesin 1 Cuci bilas :85 1 jam 170
Cuci Unit
Keringkan :40 0.5 jam 25
3 Dispenser 1 Menyala : 220 0.5 jam 220
unit
Stanby : 7 17.5 jam 110
4 Kulkas 1 Unit 24 jam 350
5 Rice 1 Memasak ; 300 0.5 Jam 170
coker unit
Menghangatkan: 4 jam 200
60
6 AC 1 unit 40 3 jam 300
7 TV LED 2 unit 40 4 jam 140
8 Lampu LED 10 unit 8 8 jam 450
Komsumsi daya listrik Perhari 2.335
Total kebutuhan ditambah + 20% untuk kebutuhan panel surya 2.802

b. Biaya Perencanaan PLTS


Pada perancangan pembangunan PLTS untuk penggunaan rumah tinggal
tersebut ada beberapa biaya yang dibutuhkan guna terwujudnya PLTS tersebut
Adapun beberapa kebutuhan dan biayanya antara lain:

Tabel 1. Estimasi Kebutuhan biaya PLTS Skala Rumah tangga


No Peralatan Jumlah Komponen Harga Total Harga
Spesifikasi perUnit
1 Panel Surya 300 4 Unit 3.500.000 14.000.000
Wp
2 Batrai VRLA 12 12 Unit 3.000.000 36.000.000
V
3 BCR 40 A 1 Unit 3.000.000 3.000.000

4 Inverter 320 W 1 Unit 25.000.000 25..000.000


Pure Sine Wave
5 Kabel, soket dan 5.500.000 5.500.000
juga kebutuhan
lainnya
6 Rak Panel Surya 4 Unit 500.000 2.000.000

7 Rak Baterai 1 Unit 200.000 200.000

8 Biaya ongkos 1000 watt 1200 Watt


pemasangan = =
2.000.000 2.500.000
Jumlah Rp.88.000.000

Untuk biaya pemasangan 1000 watt dibutuhkan harga tukang atau onkos
pemasangan sebesar Rp.2.000.000,- namun dikarenakan kebutuhan pemasangan
PLTS untuk ukuran rumah sebesar 1200 watt maka jumlah jumlah biaya
pemasangan sebesar Rp 2.500.000,-. Kemudian untuk harga biaya di atas di
dapatkan dari distributor panel di wilayah kota medan sehingga tidak dibutuhkan
lagi biaya pengiriman.
Pada saat penggunaan PLTS atau solar cell tetap memerlukan
biayaperawatan agar penggunaan panel surya tetap bisa digunakan sampai batas
waktu yang diinginkan atau ditentukan. Komponen yang digunakan jika terjadi
kerusakan juga menjadi perhatian khusus hal ini diperlukan agar tidak
mengurangi dan mengubah sistem perancangan PLTS yang sudah terpasang.
Pemilihan pergantian komponen atau bahan juga dapat didapatkan di toko
distributor resmi panel surya atau bisa langsung di order ke wilayah jawa.
Adapun biaya tambahan operasional dari PLTS selamat berjalan sampai
25 tahun antara lain
Tabel 2. Biaya Pemerliharaan
No Komponen Jumlah Biaya
1 Batrai 12 Unit 36.000.000

Jika PLTS di lakukan perawatan dan dilakukan pemeliharaan dengan baik


maka dapat dipastikan selama jangka 25 tahun hanya pergantian batrai. Untuk
biaya harga batrai tergantung biaya kurs dollar dan juga kebijakan pemerintah
kedepaannya. Dengan demikian kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk
perencanaan pembangunan PLTS selama 25 Tahun adalah
Tabel 3. Biaya Invetasi PLTS selamat 25 Tahun

Biaya Investasi Biaya Operasional Total


Rp. 88.000.000 Rp. 36.000.000 Rp 124.000.000

Dari tabel diatas dapat didapatkan biaya perencanaan selamat 25 tahun


biaya investasi ini bersumber dari biaya pembelian bahan baku perencanaan
PLTS dan juga biaya Operasional diperoleh dari biaya pergantian batrai yang
dipakai selamat 25 tahun. Berdarkan dari uraian biaya di atas maka diperoleh
biaya tahunan adalah:

Total biaya tahunan: Total Biaya PLTS (25 Tahun) / 25 Tahun

= Rp 124.000.000 / 25 tahun

= Rp 495.000,00

Dari biaya diatas didapat biaya tahunan yang dibutuhkan sebesar Rp


495.000. orientasi dari pemakaian PLTS ini adalah pemakaian yang cukup
panjang sehingga kepastian ketersediaan energi listrik secara mandiri. Untuk
biaya pemeliharaan ini terbilang cukup murah dibandingkan dengan
penggunaan energi listrik yang di beberapa daerah berbeda. Jadi perencanaan
PLTS ini adalah menjadi solusi yang cukup baik dan layak dijadikan alternatif
serta solusi yang cukup baik kedepannya, selain itu sumber daya PLTS juga
cukup berlimbah.
c. Perhitungan BEP (Break Even Poin)
Pada hal dengan jenis usaha lainnya. Perencanaan PLTS juga tetap
dilakukan perhitungan BEP (Break Even poin) atau biaya balik modal. Hal ini
diperlukan agar kita mengetahui berapa lama modal yang sudah kita keluarga
bisa didapat Kembali dengan memanfaatkan PLTS tersebut.
1. Perhitungan Penggunaan Energi Listrik memanfaatkan Energi Listrik PLN.
Pada umumnya penggunaan energi listrik yang baiasa digunakan oleh
kebanyakan masyarakat hanya memanfaatkan energi listrik dari PLN. Hal biasa
terkendala dengan biaya penggunaan yang tidak stabil. Seperti yang kita ketahui
penggunaan energi listrik diatas sebesar 500 kW/bulan. seperti yang kita ketahui
biaya TLD (Tarif dasar listrik) dari PLN sebesar Rp. 1.600 perkW/h. jadi jika di
totalkan biaya energi listrik rumahan sebesar Rp 800.000,00 Jika menggunakan
PLTS maka biaya yang digunakan sebesar Rp 495.000.-
2. Perhitungan BEP perlu dilakukan guna mengetahui berapa lama nilai
biaya yang dipakai untuk pembangunan PLTS untuk rumah tinggal
Perhitungannya : Biaya Total Investasi Pembangunan PLTS / biaya
pembayaran listrik Tahunan. Maka : Rp 124.000.000 / Rp 9.600.000.- maka
total BEP adalah 12 Tahun. Total dari hasil ini semua sudah termasuk pergantian
batrai selamat 5 tahun pertama.

Dalam analisis PLTS pada rumah tinggal, pemilihan panel surya dari
distributor resmi sangat penting untuk memastikan kualitas yang baik. Perawatan
batrai yang baik juga dapat memperpanjang umur pakai batrai hingga lebih dari
lima tahun. Analisis Break Even Point (BEP) diperlukan untuk mengetahui
pengembalian investasi pada pembangunan PLTS. PLTS di Indonesia diatur
dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Perencanaan PLTS harus memperhitungkan BEP agar modal bisa kembali
dengan memanfaatkan PLTS. Pemasangan panel surya harus memperhatikan
sinar matahari agar mendapatkan sumber energi listrik maksimal. Perancangan
PLTS harus memperhatikan observasi bentuk bangunan dan posisi letak panel
surya agar mendapatkan sinar matahari secara maksimal. Selain itu, biaya
investasi dan operasional PLTS juga perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan jangka panjang

E. Kesimpulan

Pemasangan panel surya baiknya dilakukan pengamatan sinar matahari, hal


ini diperlukan guna memastikan panel surya yang dipasang akan mendapatkan
sumber. Biaya pemasangan dapat disimpulkan mengikuti wilayah dan daerah
masing-masing dan juga tingkat jangkauan kesulitan tersendiri. Peralatan PLTS
harus dilakukan pengecekan baik panel dan juga batrai sehingga PLTS bias
digunakan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai