LAPORAN
PROGRAM PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
DI RUMAH TINGGAL
Dosen pengampu :
Oleh :
3.39.17.1.06
LT-3E
2020
I. PENDAHULUAN
Pada era sekarang ini, manusia sangat bergantung pada energi listrik. Dari mulai
kegiatan ekonomi, sosial, dan kegiatan-kegiatan lainnya hampir semuanya membutuhkan
energi listrik. Bahkan dapat dikatakan bahwa energi listrik sudah menjadi kebutuhan primer
bagi manusia.
Penggunaan energi listrik secara hematpun kini sudah sering disosialisasikan oleh
perusahaan penyedia tenaga listrik dalam hal ini PT.PLN dan juga sudah selayaknya menjadi
kearifan semua pengguna energi listrik untuk menghemat energi listrik. Mengingat semakin
mahalnya tarif listrik per kWh yang juga memicu peningkatan kesadaran tersebut. Namun
sebenarnya bukan hanya karena semakin tingginya harga energi listrik itu, melainkan juga
sebagai wujud sikap dan tanggung jawab kita dalam memanfaatkan sumber daya energi listrik
di negeri ini.
Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting perananannya dalam
kehidupan sehari-hari. Namun tanpa disadari, penggunaan energi listrik yang kita lakukan
kurang efektif dan kurang efisien sehingga muncul konsumsi yang berlebihan dan kurang
bermanfaat. Perilaku penggunaan energi listrik yang berlebihan ini seakan-akan sudah menjadi
hal yang umum dimata konsumen sehingga sulit untuk diubah. Dampak dari pemborosan
energi listrik akan memberikan kerugian bagi kita baik sekarang maupun di masa yang akan
datang. Kita ketahui bahwa mayoritas pembangkitan energi listrik menggunakan SDA yang
tidak dapat diperbarui sehingga kita harus menggunakannya sebaik mungkin agar tidak terjadi
berbagai kelangkaan dimasa yang akan datang.
Program penghematan energi listrik ini akan lebih efisien jika difokuskan pada sektor
rumah tinggal dan industri yang merupakan konsumen energi listrik terbanyak sesuai dengan
data yang dimuat oleh PT PLN pada RUPTL PLN 2015-2024. Program penghematan energi
listrik yang dilakukan akan bermanfaat selain untuk masa sekarang juga akan bermanfaat untuk
kelangsungan hidup dimasa yang akan datang. Dengan perilaku hemat energi listrik berarti kita
sudah melakukan penghematan terhadap biaya yang dikeluarkan untuk membayar tagihan
listrik, sedangkan perilaku boros energi listrik berarti kita akan membuang uang kita secara
sia-sia untuk biaya energi listrik yang tidak kita gunakan secara efisien.
Pada laporan ini, program penghematan energi listrik difokuskan pada sektor rumah
tinggal. Dimana dalam prosesnya dilakukan pemantauan kWh meter pada rumah tinggal serta
dilakukan langkah-langkah penghematan energi listrik sehingga target penggunaan energi
listrik yang direncanakan dapat tercapai.
II. TUJUAN
A. DATA REKENING
Keterangan : data kWh dan Rupiah berdasarkan bulan sebelumnya, misal Juli (data
pemakaian bulan Juni)
B. BASE LINE
1) Rata – rata Bulanan kWh
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒌𝑾𝒉 𝟏𝟑𝟑𝟗,𝟏 𝒌𝑾𝒉
= = 267,82 kWh/Bulan
𝑩𝒖𝒍𝒂𝒏 𝟓 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏
TOTAL kWh PER BULAN
290
280
270
260
250
240
230
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
370,000
360,000
350,000
340,000
330,000
320,000
310,000
300,000
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
C. Target Penggunaan
Target presentase penghematan sebesar 7%
Presentasi base line x 7 %
267,82 kWh x 7 % = 18,7474 kWh
267,82 kWh – 18,7474 kWh = 249,0726 kWh
D. Cara Penghematan :
1. Menggunakan mesin cuci jika jumlah pakaian kotor sudah memenuhi kapasitas
maksimum mesin cuci sehingga lebih efisien.
Daya mesin cuci = 350 Watt
Dalam keseharian
Waktu pemakaian = 2 hari sekali setiap pemakaian 4 jam
kWh listrik = daya mesin cuci x lama pakai (jam)
= 350 watt x 4 jam
= 1400 Wh
kWh pemakaian mesin cuci dalam 1 bulan = 350 x 64 jam = 22.400 Wh = 22,4 kWh
Program Penghematan
Waktu pemakaian = 3 hari sekali setiap pemakaian 4 jam.
kWh listrik = daya mesin cuci x lama pakai (jam)
= 350 watt x 4 jam
= 1400 Wh
kWh pemakain mesin cuci dalam 1 bulan = 350 W x 44 jam = 15.400 Wh = 15,4 kWh
Jadi target penghematan 31,25% sebesar 15,4 kWh
2. Mematikan kipas angin apabila ruangan tidak digunakan dan menggunakan seperlunya
Daya kipas angin = 18 Watt
Dalam keseharian
Waktu pemakaian = 10 jam
kWh listrik = daya kipas angin x lama pakai (jam)
= 18 watt x 10 jam
= 180 Wh
kWh pemakaian mesin cuci dalam 1 bulan = 18 x 310 jam = 5580 Wh = 5,58 kWh
Program Penghematan
Waktu pemakaian = 7 jam.
kWh listrik = daya kipas angin x lama pakai (jam)
= 18 watt x 7 jam
= 126 Wh
kWh pemakain mesin cuci dalam 1 bulan = 18 W x 217 jam = 1736 Wh = 1,736 kWh
Jadi target penghematan 68,8% sebesar 1,736 kWh
3. Mematikan lampu dapur pada saat siang hari dan saat tidak digunakan
Daya lampu = 5 Watt
Dalam keseharian
Waktu pemakaian = 24 jam
kWh listrik = daya lampu x lama pakai (jam)
= 8 watt x 24 jam
= 192 Wh
kWh pemakaian mesin cuci dalam 1 bulan = 192 Wh x 31 hari = 5952 Wh = 5,952 kWh
Program Penghematan
Waktu pemakaian = 12 jam.
kWh listrik = daya lampu x lama pakai (jam)
= 8 watt x 12 jam
= 96 Wh
kWh pemakain mesin cuci dalam 1 bulan = 96 Wh x 31 hari = 2976 Wh = 2,976 kWh
Jadi target penghematan 50% sebesar 2,976 kWh
Minggu 1 :
03 Desember 2019 = 35,7 kWh
06 Desember 2019 = 35,7 kWh
10 Desember 2019 = 34,3 kWh
Minggu 2 :
14 Desember 2019 = 13,7 kWh
15 Desmber 2019 = 34,3 kWh
19 Desember 2019 = 34,3 kWh
Minggu ke 3 :
23 Desember 2019 = 34,3 kWh
27 Desember 2019 = 34,3 kWh
31 Desember 2019 = 34,3 kWh
Sehingga didapatkan,
Minggu 1 : 105,7 kWh
Minggu 2 : 82,3 kWh
Minggu 3 : 102,9 kWh
Total : 290,9 kWh
V. ANALISIS DATA
Dari hasil pemantauan data kWh dalam 1 bulan didapatkan data penggunaan energi
listrik pada minggu ke-1 sebesar 105,7 kWh dimana pada minggu pertama terdapat 3 kali
pengisian token pada terjadi tanggal 3 Desember 2019 mengisi sebesar Rp50.000,- dengan
kWh sebesar 35,7 kWh, lalu pada 6 Desember 2019 mengisi sebesar Rp50.000,- dengan kWh
sebesar 35,7 kWh, lalu pada tanggal 10 Desember mengisi sebesar Rp50.000,- dengan kWh
sebesar 34,3 kWh. Pada minggu ke-2 sebesar 82,3 kWh dimana pada minggu kedua terdapat 3
kali pengisian token pada terjadi tanggal 14 Desember 2019 mengisi sebesar Rp20.000,-
dengan kWh sebesar 13,7 kWh, lalu pada 15 Desember 2019 mengisi sebesar Rp50.000,-
dengan kWh sebesar 34,3 kWh, lalu pada tanggal 19 Desember mengisi sebesar Rp50.000,-
dengan kWh sebesar 34,3 kWh. Pada minggu ke-3 sebesar 102,9 kWh dimana pada minggu
kedua terdapat 3 kali pengisian token pada terjadi tanggal 23 Desember 2019 mengisi sebesar
Rp50.000,- dengan kWh sebesar 34,3 kWh, lalu pada 27 Desember 2019 mengisi sebesar
Rp50.000,- dengan kWh sebesar 34,3 kWh, lalu pada tanggal 31 Desember mengisi sebesar
Rp50.000,- dengan kWh sebesar 34,3 kWh. Maka total penggunaan listriknya adalah :
Namun dari target penghematan energi listrik selama periode 1 bulan mengalami
kegagalan sebesar ((290,9 - 249,0726) / 290,9) x 100% = 14,3%
Hasil ini tidak memenuhi target yang awalnya sudah ditentukan. Pada mulanya target
penghamatan penggunaan energi listrik dapat dihemat sebesar 7% namun pada kenyataannya
melebihi target sebesar 14,3%. Hal ini disebabkan karena saat dilakukannya analisa ini pada
saat libur akhir semester sekolah dan akhir tahun, sehingga penggunaan energi listrik saat itu
lebih banyak digunakan dibandingkan hari biasanya. Penghematan energi dilakukan dengan
metode habitus atau berdasarkan kebiasaan. Akan tetapi tetap gagal.
VI. KESIMPULAN
Dari semua data yang diperoleh serta kalkulasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa langkah penghematan energi listrik yang telah dilakukan tidak berhasil mengurangi
penggunaan energi listrik bahkan penghematannya melebihi dari target yang direncanakan.
Target penggunaan yaitu 249,0726 kWh perbulan, sedangkan hasil yang tercapai lebih tinggi
dari target penggunaan yaitu 290,9 kWh. Jadi tidak terjadi penghematan dikarenakan libur
akhir semester sekolah dan libur akhir tahun.
http://repository.maranatha.edu/986/2/0664248_Chapter1.pdf
download.portalgaruda.org/article.php?article=133842&val=5634
https://id.scribd.com/doc/82839163/makalah#
www.pln.co.id/dataweb/RUPTL/RUPTL%20PLN%202015-2024.pdf
LAMPIRAN