Anda di halaman 1dari 46

TUGAS AKHIR

ANALISA SISTEM TATA UDARA PADA RUMAH TINGGAL PANTAI


MUTIARA DI FAMILY ROOM DENGAN KAPASITAS AC SPLIT 1 3/4
PK
D EN N Y K U SU M A YU D O

1 87 0 0 11 0 9 7
01 BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN
02 TEORI TINJAUAN
PUSTAKA

BAB III METODOLOGI


POKOK 03 PENELITIAN
BAHASAN
BAB IV HASIL DAN
04 PEMBAHASAN

05 BAB V PENUTUP
Pada rumah tinggal mewah memiliki pendingin
BAB I ruangan, baik itu pendingin ruangan alami seperti
LATAR BELAKANG ventilasi udara ataupun pendingin buatan seperti AC
ataupun kipas angin merupakan keharusan karena
untuk menunjang kenyamanan pada saat beristirahat
di rumah. Analisa beban pendingin Sistem Tata
Udara (STU) pada rumah tinggal pantai mutiara di
ruang familly room ini diharapkan mampu untuk
memenuhi kebutahan beban pendinginan pada family
room tersebut. Alasan pemilihan lokasi familly room
masih jauh dari kondisi standar kenyamanan thermal.
Argumen ini diperkuat oleh pemilik rumah tinggal
yang berpendapat bahwa ruangan familly room ini
banyak jendela-jendela yang lebar dan tinggi
sehingga kebutuhan AC Dengan Kapasitas AC split 1
¾ PK terasa kurang. Oleh sebab itu, penulis
mencoba untuk menganalisa apakah pendapat
pemilik yang berpendapat bahwa kebutuhan AC split
Bagaimana menganalisa
01 kebutuhan PK pada family
room dirumah tinggal Pantai
PERUMUSAN Mutiara?

MASALAH 02 Apakah kebutuhan AC Split 1


¾ PK sudah cukup untuk
mendinginkan family room?
TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan Manfaat
Tujuan dari penelit ian ini adalah dapat
Manfaat dari pengetahuan ini adalah
melakukan analisa perhitungan P K t erkait beban
pendinginan pada familly room apakah apakah
untuk mengetahui nilai PK apakah sudah
sudah cukup untuk mendinginkan ruangan cukup untuk mendinginkan family room.
tersebut
BATASAN MASALAH
1. AC yang digunakan jenis AC Split

2. Penelitian ini dilakukan di rumah tinggal Pantai Mutiara

3. Perhitungan kebutuhan beban pendingin menggunakan Metode


British Thermal Unit (BTU/h)

4. Satuan dalam penulisan skripsi menggunakan satuan SI

5. Jenis refrigerant yang dipakai yaitu R401A


METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan rumus


perhitungan BTU/h atau British Thermal Unit
BAB II
LANDASAN T EORI

Kriteria Sehat dan Nyaman


Sebuah bangunan didirikan untuk memberikan perlindungan dan lingkungan
yang aman dan nyaman, sehingga setiap orang yang berada didalamnya dapat
bekerja dengan maksimal.

Kenyaman Termal
Kenyamanan termal adalah suatu kepuasan pikiran yang dialami manusia terhadap
kondisi temperatur di lingkungan sekitarnya. Tolok ukur kenyamanan termal
mencakup keseimbangan antara  suhu udara dan suhu tubuh manusiaSalah satu
faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal adalah kalor dalam tubuh manusia
yang diproduksi oleh metabolisme untuk menjaga suhu tubuh agar tetap konstan.
Beban pendingin sebagian
besar berasal dari sumber panas
yang bervariasi terhadap waktu.
Sebelum tahun 1960 rancangan
sistem pengaturan udara dalam
Beban Pendinginan gedung atau bangunan didasarkan
(Cooling Load) pada kalor/panas yang hilang atau
masuk bangunan.
Keadaan udara didalam
ruangan dari bangunan yang
direncanakan nilainya tergantung
pada pemakaian ruangan tersebut.
Untuk memperhitungkan panas yang
masuk bangunan lewat dinding-
dindingnya metoda yang diusulkan
Menentukan Beban Pendinginan

• Orientasi gedung dengan memper timbangkan pencahayaan dan


pengaruh angin
• Pengaruh emperan atau tirai jendela dan pantulan oleh tanah

• Penggunaan ruang

• Jumlah dan ukuran ruang

• Beban dan ukuran semua bagian pembatas dinding

• Jumlah dan aktivitas penghuni

• Jumlah dan jenis lampu

• Jumlah dan spesifikasi peralatan kerja

• Udara infiltrasi dan ventilasi


JENIS BEBAN

PANAS SENSIBLE

Panas sensible adalah panas yang


menyebabkan perubahan
PANAS LATEN temperatur tanpa perubahan fase

Panas laten yaitu panas yang


menyebabkan perubahan fase tanpa
menyebabkan perubahan temperatur
misalnya kalor penguapan.
BAB III

Metodologi Penelitian
STUDI LITERATUR
Semua sumber yang digunakan
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
supaya proses analisa beban
pendinginan sistem tata udara pada
Waktu Penelitian
rumah tinggal pantai mutiara diruang
Penelitian ini dilaksanakan dengan waktu
family room dengan kapasitas ac 1 ¾
tentatif sesuai kondisi lingkungan yang
PK berlangsung baik dan memungkinkan.
memuaskan.
Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di rumah tinggal


Pantai Mutiara, Pluit. Khususnya di family
room.
METODE PENGUMPULAN
DATA

Alat dan Bahan


Eksperimen 1. Laser Distance Meter
Dalam penelitian ini data yang 2. AC Split
akan diambil berupa data daya 3. Thermometer Digital
output dari AC yang disesuaikan
kebutuhan seberapa besar daya
yang diperlukan didalalasim INSTRUMEN PENELITIAN
ruangan tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Orientasi Gedung
Rumah yang dikondisikan berlokasi
dikota jakarta utara yaitu rumah
tinggal Pantai Mutiara terletak pada 2. Dimensi Ruangan
06o – 10 o LS dan 106 o – 20 o BT.
a. Tinggi Ruangan
Dengan ketinggian 2 meter dari
permukaan laut. Rumah yang Untuk family room mempunyai tinggi
dikondisikan adalah rumah tinggal 3,2 m
pantai mutiara, yang bertingkat 3 b. Luas Lantai
lantai dan ruangan yang akan di
P X L = 4,2 m X 5,8 m = 24,36 m2.
analisa adalah family room atau
ruang keluarga. Berikut adalah
spesifikasi ruangan family room.
c. Luas dinding dan kaca yang berhubungan dengan udara luar

Timur
Luas kaca (1,8 X 2.4) m2 = 4,32 m2
Luas dinding (4,2 X 3,2) – 4,32 = 9,12 m2

Barat
Luas dinding (4,2X 3,2) = 13,44 m2

Utara
Luas dinding (4,8X 3,2) = 15,36 m2

Selatan
Luas kaca (1,8 X 2,4) m2 = 4,32 m2
Luas dinding (5,8 X 3,2) – 4,32 = 14,24 m2
c. Luas dinding dan kaca yang
berhubungan dengan udara luar

Timur
• Luas kaca (1,8 X 2.4) m2 = 4,32 m2
• Luas dinding (4,2 X 3,2) – 4,32 = 9,12 m2
d. Penerangan lampu
• Barat
• Luas dinding (4,2X 3,2) = 13,44 m2 Untuk penerangan didalam
gedung digunakan lampu TL dan
• Utara
TLS.
• Luas dinding (4,8X 3,2) = 15,36 m2

• Selatan
• Luas kaca (1,8 X 2,4) m2 = 4,32 m2
• Luas dinding (5,8 X 3,2) – 4,32 = 14,24 m2
3. Data Beban Luar

a. Atap
Bahan yang digunakan adalah genteng metal dan atap tidak beton
b. Dinding
Bahan yang digunakan adalah bata biasa (200 mm + plester semen
(50,8 mm), timbal balik.
c. Kaca
Bahan yang digunakan adalah lembaran kaca tunggal ( dengan
ketebalan 12 mm) dipermukaan diberi frame dan bahan metal
(aluminium).
4. Data Beban Dalam
a. Lampu
Jenis lampu yang digunakan : Lampu downlight krissbow dengan daya
lampu 12 watt/lampu. Dengan total watt lampu yang digunakan 120
watt - 10 x 12 watt lampu utama.

b. Orang
Dalam ruangan di rencanakan untuk dihuni oleh 4 orang.
c. Peralatan
1. Televisi LED 32 “ Q = 27 w, operasi 6 jam/hari
2. Lemari Es Q = 85 w, operasi 24 jam
3. Komputer Q = 150 w, operasi 6 jam/hari
PEMBAHASAN
Perhitungan Beban Pendingin
a. Kondisi Perencanan

Kondisi udara luar ruangan pada bulan terpanas (Diperkirakan bulan Mei)

Tdb = 32oC

Twb = 29oC

Outdoor Daily Range = 8oC

Berdasarkan kondisi diatas dari Psychometric Chart diperoleh :

Relative humidity = 75%

Entalpi = 95 kl/kg

Alumidity ratio = 0,024

Dew Point Temperature = 27,9oC


Kondisi udara di dalam ruangan
Tdb = 24oC
Twb = 18oC
Berdasarkan kondisi diatas dari Psychometric Chart
diperoleh :
Dew Point Temperatur = 14,2 oC
Entalpi = 50 kl/kg

b. Penentuan Jam Puncak


Untuk mengambil jam puncak (Pearl Hoor) diambil dari beban
luar terbesar pada bulan terpanas, pada jam 12.00, 13.00, 14.00,
15.00, 16.00
Perhitungan Beban Luar Atap
Perhitungan Beban Dinding (Wall)
3) Secara Radiasi
BAB V PENUTUP
THANKS

Anda mungkin juga menyukai