Anda di halaman 1dari 6

TEKNOLOGI BAHAN

PANEL DINDING KNOCKDOWN PENDUKUNG SIRKULASI


UDARA DENGAN BAHAN BESI HOLLOW DAN KAYU
PLANK
Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas Besar Teknologi Bahan

Disusun oleh :

Putri Khusna Millaty 15/378749/TK/42691

R Bimanova Adiasta P. 15/378750/TK/42692

Radik Bayu Febrian 15/378751/TK/42693

Tareq Kemal Akhidna 15/378752/TK/42694

DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan suhu pada permukaan bumi telah menimbulkan berbagai keluhan. Indonesia,
sebagai negara tropis turut merasakan peningkatan tersebut. Akibatnya, banyak manusia yang
berlomba mencari cara mengatasi peningkatan suhu. Beberapa pihak lebih memilih menggunakan
cara instan atau mekanikal. Dalam kata lain, beberapa pihak tersebut lebih memilih menggunakan
mesin pendingin ruangan untuk mencapai kenyamanan termal. Padahal, penggunaan mesin
pendingin seperti air conditioner memiliki dampak tersendiri. Selain menyebabkan suhu luar
yang lebih panas, penggunaan mesin ini juga memerlukan daya listrik yang besar.
Terdapat banyak cara lain untuk mengatasi peningkatan suhu di permukaan bumi, terutama
dalam ruangan, salah satunya adalah melalui arsitektur. Dalam dunia arsitektur, terdapat suatu
cara untuk mencapai kenyamanan termal yang biasa disebut passive cooling. Passive cooling
adalah suatu usaha tanpa menggunakan mesin dan hanya memanfaatkan lingkungan sekitar.
Dinding merupakan elemen ruang yang selama ini cenderung masif. Esensi dari dinding
adalah sebagai salah satu tanda batas ruang dan menjaga privasi. Akan tetapi, penggunaan dari
dinding dalam berpotensi akan menghambat aliran/laju pergantian udara ruang. Dibutuhkan
dinding opaque yang tetap menjaga privasi, sebagai partisi dan tetap mendukung berlangsungnya
aliran udara dari ruang-ke-ruang. Dengan demikian, akan terbentuk sekat-sekat ruang yang tetap
menjaga sirkulasi udara (kenyamanan termal).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagamana membuat dinding partisi opaque yang mendukung sirkulasi udara?
2. Bagaimana membuat dinding partisi yang dapat mengondisikan volume udara masuk ke
ruang? Sehingga pertukaran udara tetap terjadi namun kecepatan anginnya tetap nyaman bagi
manusia.

1.3 Tujuan
Tujuan Umum :
Menemukan desain panel partisi opaque yang dapat mendukung sirkulasi udara.
Tujuan khusus :
Menentukan nilai reduksi kecepatan aliran udara
setelah melewati kisi-kisi panel.
Mengetahui nilai rambat cahaya yang menembus melewati kisi-kisi panel.
1.4 Tinjauan Pustaka
a. Definisi Kenyamanan Termal
Kenyamanan termal merupakan suatu kondisi dari pikiran manusia yang
menunjukkan kepuasan dengan lingkungan termal (Nugroho, 2011). Menurut
Snyder (1989), kenyamanan termal merupakan suatu keadaan yang berhubungan
dengan alam yang dapat mempengaruhi manusia dan dapat dikendalikan oleh
arsitektur. Sementara itu, menurut Mclntyre (1980), manusia dikatakan nyaman
secara termal ketika ia tidak merasa perlu untuk meningkatkan ataupun menurunkan
suhu dalam ruangan.
b. Elemen yang mempengaruhi kenyamanan termal
1. Desain Bukaan
Perletakan dan orientasi inlet berada pada zona bertekanan positif, sedangkan
outlet berada pada zona bertekanan negatif. Inlet dapat mempengaruhi kecepatan
dan pola aliran udara di dalam ruangan, sedangkan pengaruh outlet hanya
pengaruh kecil saja (Mclaragno, Michele, 1982 dalam Latifah, N.L., Harry
Perdana, Agung Prasetya, dan Oswald P.M. Siahaan, 2013) (Gambar 2.4).
Bukaan berfungsi untuk mengalirkan udara ke dalam ruangan dan mengurangi
tingkat kelembaban di dalam ruangan. Bukaan yang baik harus terjadi cross
ventilation, sehingga udara dapat masuk dan keluar ruangan

1.5 Metoda Penelitian


a. Bahan/Material
Bahan atau materilal yang digunakan :
Besi hollow ketebalan 2cm
Papan triplek ketebalan 0.4 cm
Lem kayu
Lem sealing
Cat kayu

b. Alat
Alat yang digunakan :
Anemometer
Bor
Gerinda
Stick Welders
Amplas
Gergaji
Tabel data

c. Tahapan dan Prosedur Penelitian


Penelitian akan dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
1. Melakukan dua percobaan, yaitu variabel kecepatan terpaan angin yang berbeda dan
intensitas cahaya yang masuk.
2. Data yang dicatat adalah perbandingan kecepatan angin yang menerpa dinding
dengan angin serta kuantitas intensitas cahaya (lux) yang telah tembus dari dinding.
3. Setiap satuan percobaan harus mempertimbangkan hal berikut :
a. Variabel bebas
i. 2 kecepatan angin yang berbeda saat menembus dinding.
ii. Intensitas sumber cahaya yang berbeda saat menembus dinding.
b. Variabel kontrol
i. Arah terpaan/cahaya harus tegak lurus dengan muka partisi,
ii. Dimensi dinding pendukung sirkulasi
iii. Jarak sumber udara dengan dinding
c. Variabel respon
i. Kecepatan angin setelah menembus dinding pendukung sirkulasi.
ii. Intensitas cahaya yang masuk dan menembus dinding pendukung
sirkulasi.

d. Tahapan Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan/material.
2. Bentuk besi hollow ukuran 2 cm menjadi persegi yang berukuran 54cm x 54 cm
3. Bersihkan besi dari karat menggunakan amplas.
4. Cat frame besi (Opsional).
5. Potong papan triplek ukuran 0.4 cm menjadi papan persegi panjang ukuran 50
cm x 7 cm sebanyak 14 buah.

6. Siapkan 2 papan, potong salah satu menjadi 2 bagian sama besar.

7. Sambungkan 2 papan yang terpotong ke 1 papan utama menggunakan lem kayu


hingga membentuk huruf S.
8. Setelah membentuk huruf S hadapkan dengan kayu ( huruf S ) dengan posisi :

9. Pasang papan ( huruf S) yang sudah berhadapan dengan menggunakan lem


sealing pada besi hollow.
10. Bor dan gerinda tiap ujung besi hollow untuk membuat pengait modular satu sama
lain.
11. Finish, PANEL DINDING PENDUKUNG SIRKULASI UDARA dapat
digunakan dan dimanfaatkan.

e. Laporan

1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan kami adakan pada :

1. Hari/tanggal : Sabtu, 8 Oktober 2016


2. Lokasi : Ngadisuryan KT I/185 Yogyakarta

1.7 Organisasi Tim


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai