Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

RUANG KELAS F 105


Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Mesin Pendingin

Nama kelompok :
1. Gilang Bagus Prayogi (6417500062)
2. Nur Insyan Ade Yahya (6417500039)
3. M Lukman Risky (6417500015)
4. Iqbal Maulana (6416500053)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2019

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Perforamansi Mesin ini disusun sebagai salah satu tugas yang
harus dilakukan oleh mahasiswa sebagai penilaian tugas dari Mata Kuliah
Perforamansi Mesin

Nama Kelompok :

1. Gilang Bagus Prayogi

2. Nur Insyan Ade Yahya

3. M Lukman Risky

4. Iqbal Maulana

Tegal,………….…2019

Mengetahui,

Dosen Pengampuh

(Ahmad Farid, ST.MT)

NIDN.0611107602

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada
waktunya. Laporan yang kami susun berjudul “Perhitungan Beban Pendinginan
Ruang I 105 Universitas Pancasakti Tegal”.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Mesin Pendingin
dan diharapkan dapat membantu memperdalam materi kuliah terkait.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan tentunya
masih banyak yang perlu di perbaiki. Oleh karena itu kami mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca terutama saran-saran yang membangun.
Demikianlah laporan ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Tangerang, 25 Juni 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kegiatan
1.2. Tujuan Kegiatan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kalor penerangan
2.2. Kalor sensibel atap
2.3. Kalor sensibel manusia
2.4. Kalor sensibel peralatan
2.5. Kalor jendela
2.6. Kalor sensibel dinding
2.7. Kalor radiasi matahari
2.8. Kalor sensibel lantai
2.9. Kalor sensibel infiltrasi
2.10. Kalor kompartemen
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Kondisi tata letak ruang I 105
3.2. Jenis kalor yang ada di ruang lab komputer
3.3. Perhitungan Beban Pendinginan
3.3.1. Kalor Radiasi Matahari
3.3.2. Kalor Sensibel Jendela
3.3.3. Kalor Sensibel Dinding
3.3.4. Kalor Sensibel Lantai
3.3.5. Kalor Sensibel Atap
3.3.6. Kalor Sensibel Manusia
3.3.7. Kalor Sensibel Penerangan
3.3.8. Kalor Sensibel Peralatan

iv
3.3.9. Kalor Sensibel Infiltrasi
3.3.10. Kalor Sensibel kompartemen
3.4. Hasil Pengukuran Beban Pendinginan
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Faktor koefisien tranmisi kalor peralatan listrik


Tabel 2.2. Koefisien tranmisi kalor dari atap
Tabel 2.3. Faktor koefisien manusia dan faktor kelompok
Tabel 2.4. Koefisien tranmisi kalor jendela
Tabel 2.5. Koefisien tranmisi kalor dinding
Tabel 2.6. Temperatur ekivalen radiasi matahari
Tabel 2.7. Harga substitusi t
Tabel 2.8. Hambatan kalor permukaan
Tabel 2.9. Faktor tranmisi jendela
Tabel 2.10. Jumlah pergantian

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kegiatan

Global warming atau efek rumah kaca merupakan fenomena alam


yang menjadi perhatian penting saat ini dimana temperatur di atmosfir
mengalami kenaikan sehingga suhu di udara saat ini terkesan panas.
Kejadian ini tentunya berdampak buruk bagi seluruh makhluk hidup di bumi
ini. Salah satunya terhadap manusia, global warming menyebabkan suhu
ruangan atau tempat tinggal semakin naik dan mengurangi kenyamanan bagi
para penghuni ruangan atau tempat tinggal.

Salah satu alternatif yang digunakan untuk menanggulangi hal ini


adalah dengan penggunaan alat tata udara atau lebih dikenal dengan AC (Air
Conditioner). Alat ini menjaga agar suhu ruangan tetap dingin tanpa ada
pengaruh dari lingkungan luar. Dalam pemilihan AC yang tepat perlu
diperhatikan berapa beban kalor pendinginan dalam ruangan. Sehingga AC
yang nantinya akan dipasang sesuai dengan kondisi ruangan dan bekerja
secara optimal.

1.2. Tujuan Kegiatan


1. Mahasiswa dapat menghitung parameter-parameter sehingga diperoleh
beban kalor pendinginan yang ada dalam ruangan.

2. Mahasiswa dapat mengetahui beban kalor pendinginan yang ada dalam


ruangan.

3. Mahasiswa dapat memilih jenis AC yang sesuai dengan beban kalor


pendinginan dalam ruangan.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Pehitungan beban pendingin merupakan suatu analisa mengetahui seberapa


besar kalor / panas yang ada dalam suatu ruangan, sehingga dapat ditentukan
seberapa besar pendinginan yang dibutuhkan untuk membuat ruangan tetap dalam
kondisi dingin.Terdapat beberapa jenis kalor yang dapat mempengaruhi panasnya
suatu ruangan, yaitu:

a. Kalor penerangan
b. Kalor sensibel atap
c. Kalor sensibel partisi
d. Kalor sensibel manusia
e. Kalor sensibel peralatan
f. Kalor jendela
g. Kalor sensibel dinding
h. Kalor sensibel infiltrasi
i. Kalor radiasi matahari
j. Kalor sensibel lantai
Nilai dari setiap kalor di atas, dapat diperoleh dengan melakukan beberapa
langkah perhitungan, yaitu:

2.1. Kalor penerangan


Kalor Sensibel Penerangan = Jumlah lampu (kW) × faktor koefisien
transmisi lampu (kcal/KWh).

Tabel 2.1 Faktor Koefisien Transmisi Kalor Peralatan Listrik

Pemanas per 1 kW 0,860 kcal/kWh


Motor listrik per 1 kW 0,860 kcal/kWh
0,860 kcal/kWh ( Pijar )
Lampu per 1 kW
1,080 kcal/kWh ( Neon )

2
2.2. Kalor sensibel atap
Kalor Sensibel Lantai = Luas lantai (m²) × Koefisien transmisi kalor K dari
atap(kcal/m².h.˚C) × Selisih temperatur dalam dan luar ruangan (˚C).

Koefisien Kapasitas
transmisi kalor per 1
Tebal atap (mm)      
kalor K m² (
(kcal/m²h˚C) kcal/m²h˚C)
Kayu, asbeton
semen, langit-
Biasa     2,86 7,5
langit (12 mm
HARDTEX)
Dengan
Tebal 1,94 53,8
Langit-langit
beton 100
Tanpa
mm 3,45 57,8
Adukan Semen Langit-langit
Biasa
rapat air 20 mm Dengan
Tebal 1,81 77,9
Langit-langit
beton 150
Tanpa
mm 3,78 81,9
Langit-langit
Lapisan adukan Dengan
Tebal 1,58 63,4
semen 20 mm Langit-langit
beton 120
Beton sinder 60 Tanpa
mm 2,46 67,4
mm Langit-langit
Biasa
Aspal rapat air 10 Dengan
Tebal 1,13 77,9
mm Langit-langit
beton 150
Tanpa
  mm 2,34 81,9
Langit-langit
Tabel 2.2 Koefisien transmisi kalor dari atap

2.3. Kalor sensibel manusia


Kalor sensibel manusia = Jumlah orang × Faktor koefisien manusia (kcal/h)

Tabel 2.3 Faktor koefisien manusia dan Faktor kelompok

Jumlah Kalor
Faktor Kelompok
Kondisi kerja Bangunan Total Orang
Orang yang Bekerja
Dewasa

Duduk di kursi Gedung 87 kcal/h 0,897

Bekerja di belakang
Kantor hotel 106 kcal/h 0,947
meja

3
Berdiri atau berjalan
Toko eceran 123 kcal/h 0,818
lambat

Dansa Ruang dansa 201 kcal/h 0,944

Bekerja di belakang
Pabrik 335 kcal/h 0,967
meja

2.4. Kalor sensibel peralatan


Kalor Sensibel Equipment = Jumlah peralatan (kW) × faktor koefisien
peralatan (kcal/KWh).

2.5. Kalor jendela


Kalor Sensibel Jendela = Luas jendela (m²) × Koefisien transmisi kalor
melalui jendela (kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur interior dan exterior
(˚C).

Tabel 2.4 Koefisien transmisi kalor jendela

Satu pelat kaca Tidak tergantung tebal kaca 5,5 kcal/m².h.˚C

Kaca ganda Tidak tergantung tebal kaca 2,2 kcal/m².h.˚C

Blok kaca Tidak tergantung tebal kaca 5,5 kcal/m².h.˚C

2.6. Kalor sensibel dinding


Kalor Sensibel Dinding = Luas dinding (m²) × Koefisien mission transmisi
kalor dari dinding (kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur ekivalen dari radiasi
matahari + selisih temperatur ekivalen dari temperatur atmosfir (˚C).

Tabel 2.5 Koefisien mission transmisi kalor dinding

Koefisien
Tebal dinding     transmisi kalor K
(kcal/m².h.˚C)
Bagian
Lapisan (biasa)    
utama
Atap luar menonjol ke luar Beton
12 mm 3,08
5 mm
Adukan semen di luar 15 150 mm 2,89
mm

4
Adukan di luar 15 mm 200 mm 2,62
Plester 3mm 250 mm 2,05
  Batu bata 210 mm 1,62
50 mm 4,75
Tanpa lapisan Beton 100 mm 4,06
200 mm 3,15

Perhitunhan matematis yang digunakan, yaitu:


a. Luasdindingradiasi=Luas dinding penuh−Luas kaca jendela total

b. ETD= ( KalorKmasuk )
c. Kalor masuk=¿ waktu pengukuran × {1,031 + (waktu 1 jam setelah
pengukuran – waktu pengukuran)} × {0,669 + (waktu 2 jam setelah
pengukuran – waktu 1 jam setelah pengukuran)}× {0,312 – (waktu 2
jam setelah pengukuran – waktu 3 jam setelah pengukuran)}× 0,046.
(Tergantung lama pengukuran)
1 1
d. =
Rt R 1+ Rsi+ Rso
1
e. K=
( r 1. tebal dinding ) + Rsi+ Rso

Keterangan:

 ETD = Selisih temperatur ekivalen dari radiasi matahari + selisih


temperatur ekivalen dari temperatur atmosfir (˚C).
 r1 = Tahanan kalor dan kapasitas kalor dari bahan bangunan
(m²h˚/kcal). Untuk dinding berbahan dasar beton biasa, yaitu 0,714
m²h˚/kcal.
 Rsi =Tahanan perpindahan kalor dari lapisan permukaan dalam dinding.
 Rso =Tahanan perpindahan kalor dari lapisan permukaan luar dinding.

Tabel 2.6 Temperatur Ekivalen Radiasi Matahari

Waktu, pukul Temperatur (˚C)


5 0
6 16,1

5
7 26,1
8 29,1
9 25,1
10 18,4
11 9,7
12 0

Tabel 2.7 Harga Substitusi t

t 0,5 1,5 2,5 3,5 4,5 dst.


 φ 1 0,046 0,312 0,669 1,031 1,364 dst.

Tabel 2.8Hambatan Kalor Permukaan

Rsi 0,05 m²h˚/kcal


Rsi 0,125 m²h˚/kcal

2.7. Kalor radiasi matahari


Radiasi matahari total = radiasi matahari langsung (kcal/m h) + Radiasi
matahari tak langsung (kcal/m h).

Perhitungan matematis yang digunakan, yaitu:

a. Luas kaca jendela yang terkena radiasi matahari = (Panjang × Lebar) jendela.
b. sin h = sin ψ . sin δ + cos ψ . cos δ . cos 15 τ
sin h. sin ψ−sin δ
c. CosA=
cos h . cos ψ
d. J β=1164 × P cosech × cos h ×cos β

e. Jn=1164 × P cosech

f. Jh=1164 × P cosech ×sinh

g. Jv=1164 × P cosech × cos h

h. Radiasi matahari terpancar diperoleh berdasarkan grafik di bawah ini:

6
Gambar 2.1 Radiasi Matahari Terpencar
Keterangan:

 A = Azimut matahari.
 P = Permeabilitas atmosferik. (0,6 – 0,75).
 β = Sudut samping dari arah datangnya radiasi matahari.

 J β =Radiasi matahari langsung pada bidang vertikal, tetapi pada posisi


membuat sudut samping β dari arah datangnya matahari (kcal/m²h).
 Jn = Radiasi matahari langsung pada bidang tegak lurus arah datangnya
radiasi (kcal/m²h).
 Jh = Radiasi matahari langsung pada bidang horizontal(kcal/m²h).
 Jv = Radiasi matahari langsung pada bidang vertikal(kcal/m²h).
 1164 = Konstanta panas matahari (radiasi matahari rata-rata tahunan di
antariksa)
 −90 = pengukuran dilakukan pada azimut matahari ke arah timur.

 ψ = kedudukan garis lintang (lintang utara benilai positif dan lintang


selatan benilai negatif).

7
 δ = dekilansi matahari.

Gambar 2.2 Deklinasi Matahari


 τ = saat penyinaran matahari (saat pukul benilai nol, saat siang hari (P.M)
bernilai positif, dan saat pagi hari (A.M) bernilai negatif).

 h = ketinggian matahari.

Tabel 2.9 Faktor Transmisi Jendela

Tanpa Dengan Penutup dalam


 
Penutup Ruangan
Kaca Biasa 0,95 0,5
Kaca ganda :
Kacabiasa 0,7 0,5
Menyerap di luar 0,6 0,4
Kaca setengah cermin 0,4 -

2.8. Kalor sensibel lantai


Kalor Sensibel Lantai = Luas lantai (m²) × Koefisien transmisi kalor K dari
lantai (kcal/m².h.˚C) × Selisih temperatur dalam dan luar ruangan (˚C).

2.9. Kalor sensibel infiltrasi


Kalor Sensibel Infiltrasi = Volume ruangan (m³) × Jumlah pergantian
ventilasi alamiah × Selisih temperatur exterior dan interior (˚C) × (0,24 /
Volume spesifik).

8
Tabel 2.10 Jumlah pergantian

Rumah standar 1 kali


Rumah dengan banyak jendela 1,5 - 2 kali
Rumah, pintu, dan jendela sering dibuka
1,5 - 2 kali
tutup

2.10. Kalor kompartemen


Q kompartemen = L kompartemen × Selisih suhu ×
K.kompartemen
a. Luas kompartemen
Luas kompartemen = P x L
b. Hitung selisih temperatur interior dan exterior.
Diketahui :

Pengukuran Suhu
Eksterior ruangan -
Interior ruangan -
Jawab : ΔT = Ti – Te
Keterangan :
- ΔT = Selisih temperatur interior dan exterior (oC).
- Ti = Temperatur Interior (oC).
- Te = Temperatur Exterior (oC).
c. Konstanta kompartemen
Kkompartemen = 1,81 kcal/m2 oC.

9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kondisi tata letak ruang I 105

P
a
n
j
a
n
g

Lebar

Keterangan: ● Panjang = 8,6 m


● Lebar = 8,4 m
● Tinggi = 3,5 m
● Tebal dinding = 16 cm

10
3.2. Jenis kalor yang ada di ruang I 105 Teknik Mesin

3.3. Perhitungan Beban Pendinginan

3.3.1. Kalor Radiasi Matahari


Qsolar = Luas jendela (m2) × Jumlah radiasi matahari (kcal/m h) × Faktor
transmisi jendela × Faktor bayangan (kcal/h).

a. Hitung luas kaca jendela yang terkena radiasi matahari.


Diketahui:

Panjang
Lebar (cm) Jumlah
(cm)

Kaca jendela depan 85 60 5

Kaca jendela belakang 95 85 9

Jawab:
A1 = p 1 x l1= ( 95 x 85 ) cm2 = 8075 cm2 ¿ 0,81 m2

Karena terdapat 9 jendela yang terkena radiasi matahari, maka:

Atot = 0,81 x 9=7,29m2 .

Keterangan:

 A1 = Luas kaca jendela (m2).

11
 Atot = Luas kaca jendela ditambah luas kaca di atas jendela (m2)
dikali banyaknya kaca yang terkena radiasi matahari (m2).

b. Hitung radiasi matahari total yang masuk.


Radiasi matahari total = radiasi matahari langsung (kcal/m h) +
Radiasi matahari tak langsung (kcal/m h).

 Radiasi matahari langsung:

Ketinggian matahari (h):

Diketahui:

  Nilai Keterangan

Bernilai positif ( kedudukan garis lintang


Ψ 6,66
utara)

Berdasarkan grafik deklinasi matahari saat


Δ 23,27
beban maksimum

Τ -2 ( negatif ) Pengukuran dilakukan pukul 10.00 WIB

Jawab: sin h = sin ψ . sin δ + cos ψ . cos δ . cos 15 τ


sin h = sin (6,66) . sin 23,27 + cos (6,66) . cos 23,27 . cos (- 30)

sin h = 0,836

h = 56,723

Keterangan:
 ψ = kedudukan garis lintang (lintang utara benilai positif dan
lintang selatan benilai negatif).
 δ = dekilansi matahari (Gambar 2.2).
 τ = saat penyinaran matahari (saat pukul benilai nol, saat siang
hari (P.M) bernilai positif, dan saat pagi hari (A.M) bernilai
negatif).
 h = ketinggian matahari

12
Diketahui:

 Karena radiasi matahari langsung pada bidang vertikal, tetapi


pada posisi membuat sudut samping β dari arah datangnya
matahari.
sin h. sin ψ−sin δ sin 56,723. sin 6,66−sin 23,27
 CosA= =
cos h . cos ψ cos 56,723 . cos 6 , 66
 CosA=−0,547 → A=123,16
 P = 0,6
 β=¿ A + (– 90) = 123,16 – 90 = 33,16.

Jawab:
cosech
Jβ=1164 × P × cos h ×cos β
cosec 56,723
Jβ=1164 ×0,6 × cos 56,723 ×cos 33,16

Jβ=¿290,21 kcal/h

Keterangan:

 A = Azimut matahari.
 P = Permeabilitas atmosferik.
 β = Sudut samping dari arah datangnya radiasi matahari.
 Jβ = Radiasi langsung pada bidang vertikal, tetapi pada posisi
membuat sudut samping β dari arah datangnya matahari.
 1164 = Konstanta panas matahari (radiasi matahari rata-rata
tahunan di antariksa)
 −90 = pengukuran dilakukan pada azimut matahari ke arah timur.

 Radiasi matahari tak langsung:

Diketahui:

 h = 56,723˚
 P = 0,6

Jawab:

13
Berdasarkan gambar 2.1 radiasi matahari terpancar, radiasi
matahari tak langsung = 132 kcal / m² jam.

Radiasi matahari total = radiasi matahari langsung (kcal/m h) + Radiasi


matahari tak langsung (kcal/m h).

Radiasi matahari total = 290,21 + 132 = 422,21 kcal/m² h

c. Hitung faktor bayangan.

Terdapat empat pohon di luar ruang lab.komputer yang mengakibatkan


radiasi matahari tidak sepenuhnya masuk ke dalam ruangan, hanya 30
% radiasi matahari yang masuk.

d. Hitung Faktor transmisi jendela.

Diketahui:
Kaca yang digunakan oleh ruangan yaitu kaca biasa dengan penutup
dalam ruangan.
Jawab:Berdasarkan tabel 2.9, faktor transmisi jendela yang
digunakan yaitu 0,5.
Qsolar = Luas jendela (m2) × Jumlah radiasi matahari (kcal/m h) × Faktor
transmisi jendela × Faktor bayangan (kcal/h).
Qsolar = 0,81x 422,21 x 0,5 x 0,3 = 51,298 kcal/h.(kalor radiasi
matahari)

3.3.2. Kalor Sensibel Jendela


Qjendela = Luas jendela (m²) × Koefisien transmisi kalor melalui
jendela (kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur interior dan exterior (˚C).

a. Hitung luas jendela

Diketahui:

Panjang (cm) Lebar (cm) Jumlah

Kaca jendela 95 85 9

14
Jawab:
A1 = p 1 x l1= ( 95 x 85 ) cm2 = 8075 cm2 ¿ 0,81 m 2
Karena terdapat 9 jendela yang terkena radiasi matahari, maka:

Atot = 0,81 x 9=7,29m2 .

Keterangan:

 A1 = Luas kaca jendela (m2).


 Atot = Luas kaca jendela ditambah luas kaca di atas jendela (m 2)
dikali banyaknya kaca yang terkena radiasi matahari (m2).

b. Hitung koefisien transmisi kalor melalui jendela.


Diketahui:
Pada ruang lab.komputer, kaca jendela menggunakan satu pelat kaca.
Jawab: Berdasarkan tabel 2.4, koefisien transmisi kalor melalui
jendela, yaitu 5,5 kcal/m².h.˚C.

c. Hitung selisih temperatur interior dan exterior.

Diketahui:

Pengukuran Suhu

Interior ruangan 26˚C

Exterior ruangan 30,5˚C

Jawab:

ΔT = Te – Ti = (30,5 - 26)˚C = 4,5˚C

Keterangan:

 ΔT = Selisih temperatur interior dan exterior (˚C).

 Ti = Temperatur interior (˚C).

 Te = Temperatur exterior (˚C).

15
Qjendela = Luas jendela (m²) × Koefisien transmisi kalor melalui jendela
(kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur interior dan exterior (˚C).

Qjendela = 0,81 x 5,5 x 4,5 = 20.05 kcal /h.

3.3.3. Kalor Sensibel Dinding

Qdinding = Luas dinding (m²) × Koefisien mission transmisi kalor


dari dinding (kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur ekivalen dari radiasi
matahari + selisih temperatur ekivalen dari temperatur atmosfir (˚C).

a. Hitung luas dinding.

Pengukuran Panjang tinggi Luas Jumlah

Dinding 1 8,6m 3,24 m - 2

Kaca jendela - - 0,81 m² 9

Ventilasi 1m 1m 0,4 m2 5

Pintu 1m 2m 2 m2 2

Jawab = full tembok = 8,6 x 3,24 = 27,86 m2 sisi kanan kiri

full tembok = 8,4 x 3,24 = 27,21 m2 sisi depan belakang

luas dinding yang sesungguhnya ;

Depan = 27,21– (6 luas ventilasi + luas pintu + 5 luas kaca jendela)

= 27,21 – (6 (0,4) + 2 + 4,05

= 27,21 – 8,45

= 18,76 m2

Belakang = 27,21– (6 luas ventilasi + 5 luas kaca jendela)

16
= 27,21 – (6 (0,4) + (6. 0,81)

= 27,21 – (2,4) +(4,86)

= 27,21 – 7,26 = 19,95 19,95 m2

b. Hitung mission transmisi kalor K dari dinding.

Diketahui: Ruang lab komputer menggunakan dinding yang terbuat dari


beton dengan lebar 140 mm.

Jawab: Berdasarkan tabel 2.5, koefisien transmisi kalor K, yaitu


2,89 kcal/ m².h.˚C.

c. Hitung selisih temperatur ekivalen dari radiasi matahari + selisih


temperatur ekivalen dari temperatur atmosfir.

1 1 1
K= = =
Rt R 1+ Rsi + Rso ( r 1.tebal dinding ) + Rsi+ Rso

1
K= ¿ 3 , 636kcal/ m2oC
( 0,714 x 0,14 ) +0,125+ 0,05

Kalor masuk = {
26,1 x 1,031+ ( 29,1−26,1 ) x 0,699+ ( 25,1−29,1 ) x 0,312−( 25,1−18,4 ) x 0,046
}kcal/ m2oC.
Kalor masuk=26,9091+2,097+ (−1,248 )−0,3082kcal/ m2oC.

Kalormasuk=27 , 4499 kcal/m2 oC.

ETD=(Kalormasuk : K )=27 , 4499:3 , 636=7 , 549OC.

Keterangan:

 r1 = Tahanan kalor dan kapasitas kalor dari bahan bangunan.(pdf


tabel 3.12)

 Rsi = Tahanan perpindahan kalor dari lapisan permukaan dalam


dinding. (Tabel)

17
 Rso = Tahanan perpindahan kalor dari lapisan permukaan luar
dinding. (Tabel)

 ETD = selisih temperatur ekivalen dari radiasi matahari + selisih


temperatur ekivalen dari temperatur atmosfir.

Qdinding=¿Luas dinding (m²) × Koefisien mission transmisi kalor dari


dinding (kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur ekivalen dari radiasi matahari
+ selisih temperatur ekivalen dari temperatur atmosfir (˚C).

Qdinding = 40,2152 x 2,89 x 7,549 kcal/h.

Qdinding¿ 877,359334472 k cal/h

3.3.4. Kalor Sensibel Lantai


Qlantai = Luas lantai (m²) × Koefisien transmisi kalor K dari lantai
(kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur dalam dan luar ruangan (˚C).

a. Hitung luas lantai.

Diketahui:

Pengukuran Panjang Lebar

Ruangan 8,6 m 0,4 m

Jawab:

LuasLantai= pxl=8,6 x 8,4=72,24 m2

b. Hitung koefisien transmisi kalor K dari lantai.

Diketahui: Ruangan lab komputer menggunakan atap berbahan beton


dan disertai langit-langit.

Jawab:Berdasarkan tabel 2.2,koefisien transmisi kalor K dari


lantai, yaitu 1,94 kcal/m².h.˚C.

18
c. Hitung selisih temperatur dalam dan luar ruangan.

Diketahui:

Pengukuran Suhu

Interior ruangan 26˚C

Exterior ruangan 30,5˚C

Jawab: ΔT = Te – Ti = (30,5 – 26)˚C = 4,5˚C

Keterangan:

 ΔT = Selisih temperatur interior dan exterior (˚C).


 Ti = Temperatur interior (˚C).
 Te = Temperatur exterior (˚C).

Qlantai=LuasLantaixKlantaix ∆ t

Qlantai=72,24 x 1,94 x 4,5

Qlantai=630,65 kcal/h.

3.3.5. Kalor Sensibel Atap

Qlantai = Luas lantai (m²) × Koefisien transmisi kalor K dari lantai


(kcal/ m².h.˚C) × Selisih temperatur dalam dan luar ruangan (˚C).

a. Hitung luas atap.

Diketahui:

Pengukuran Panjang Lebar

Ruangan 8,6 m 8,4 m

Jawab: Luas atap= pxl=8,6 x 8,4=72,24 m2

b. Hitung koefisien transmisi kalor K dari atap.

19
Diketahui:

Ruangan I 105 menggunakan atap berbahan beton dan disertai langit-


langit.

Jawab:

Berdasarkan tabel 2.2, koefisien transmisi kalor K dari atap, yaitu


1,94 kcal/m².h.˚C.

c. Hitung selisih temperatur dalam dan luar ruangan.

Diketahui:

Pengukuran Suhu

Interior ruangan 26˚C

Exterior ruangan 30,5˚C

Jawab:ΔT = Te – Ti = (30,5 – 26)˚C = 4,5˚C

Keterangan:

 ΔT = Selisih temperatur interior dan exterior (˚C).


 Ti = Temperatur interior (˚C).
 Te = Temperatur exterior (˚C).

Qlantai=LuasAtapxKatapx ∆t

Qlantai=72,24 x 2,86 x 4,5

Qlantai=929,73 kcal/h.

3.3.6. Kalor Sensibel Manusia

Kalor sensibel manusia = Jumlah orang × Faktor koefisien manusia


(kcal/h) × Koreksi faktor kelompok.

Diketahui:

20
 Jumlah orang yang ada di dalam ruangan maksimum 31 orang.
 Kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan lab komputer adalah duduk
di kursi.

Jawab:Berdasarkan tabel 2.3, faktor koefisien manusia, yaitu 0,897


kcal/h.

Qmanusia=¿ Jumlah orang × Faktor koefisien manusia (kcal/h)

Qmanusia=50 x 0,897 x87

Qmanusia=3901,95 kcal/h .

3.3.7. Kalor Sensibel Penerangan


Kalor Sensibel Penerangan = Jumlah lampu (kW) × faktor koefisien
lampu (kcal/KWh).

Diketahui:

 Jumlah lampu = 4
 2 x 40 watt = 80
 2 x 20 watt = 40
 Total lampu = 4 x 120 = 480 w = 4,8 kw
 Lampu yang dugunakan dalam ruangan lab komputer adalah lampu
neon.

Jawab:

Berdasarkan tabel 2.1, faktor koefisien lampu, yaitu 1,080 kcal/kWh.

Qpenerangan=Jumlah lampu x factorkoefisien lampu

Qpenerangan=4,8 KWx 1,08 kcal/kWh

Qpenerangan=5,184 kcal/h.

3.3.8. Kalor Sensibel Peralatan


Kalor sensibel equipment = Jumlah peralatan (kW) × faktor koefisien
peralatan (kcal/KWh).

Diketahui:

Peralatan yang digunakan adalah 1 buah proyektor @ 300W.

21
Jawab:Berdasarkan tabel 2.1, kalor sensibel yang dipancarkan oleh
proyektor adalah 0,860 kcal/kWh.

nxPx 0,860
Qequipment=
1000

47 x 300 x 0,860 12126


Qproyektor dan komputer= = =12,126 kcal /h
1000 1000

3.3.9. Kalor Sensibel Infiltrasi


Diketahui:

Pengukuran Panjang Lebar Tinggi

Dinding 0,6 m 8,4 m 3,24 m

Volume ruangan = p x l x t = 0,6 x 8,4 x 3,24 = 234,06 m3

Jumlah penggantian ventilasi = 2 kali

Volume spesifik = DB = 32 WB = 27 spv = 12,45 (berdasarkan standar


ruangan)

Diketahui:

Pengukuran Suhu

Interior ruangan 26˚C

Exterior ruangan 30,5˚C

Jawab:

ΔT = Te – Ti = (30,5 – 26)˚C = 4,5˚C

Keterangan:

 ΔT = Selisih temperatur interior dan exterior (˚C).


 Ti = Temperatur interior (˚C).

22
Selisih Δt =2 ⁰C

0,24
Qinfiltrasi = ( 221,76 x 2 ) x x 4,5= 2443,2x 0,0192771 x 4,5 =
12,45
38,474 kcal /h

3.3.10. Kalor kompartemen


Q kompartemen = L kompartemen × Selisih suhu × K.kompartemen

Luas kompartemen

Pengukuran Panjang Tinggi Luas Jumlah


Dinding 8,6 m 8,4 m 72,24 1
Luas kompartemen = .72,24m2.

Hitung selisih temperatur interior dan exterior.

Diketahui :

Pengukuran Suhu
Eksterior ruangan 30,5
Interior ruangan 26
Jawab :

ΔT = Ti – Te = 4,5oC.
Keterangan :
- ΔT = Selisih temperatur interior dan exterior (oC).
- Ti = Temperatur Interior (oC).
- Te = Temperatur Exterior (oC).
Konstanta kompartemen
Kkompartemen = 1,81 kcal/m2 oC.

Qkompartemen = 72,24 x 4,5 x 1,81 = 588,4 kcal/h

23
3.4. Hasil Pengukuran Beban Pendinginan

No. Jenis Kalor yang Diukur Nilai

1 Qsolar 51,298

2 Qjendela 20,05

3 Qdinding 877,3593

4 Qatap 929,73

5 Qlantai 630,65

6 Qmanusia 3667,83

7 Qpenerangan 5.184

8 Qequipment 12,126

9 Q Infiltrasi 38,474

10 Qkompartemen 588,4

11998,9173
Qbeban total (kcal/h)

Qbeban total (btu/h) 47615,525479

Hasil pengukuran total beban pendingin di ruang lab komputer, yaitu:

Diketahui :

1 AC = 1PK= 1 X 9000 BTU/h

1 AC = 1PK = 9000 BTU/h

Jadi kapasitas ac yang dibutuhkan untuk mendinginkan atau mengkondisikan


ruangan di ruang I 105 = 47615,525479 /9000 =5,29 atau 5 pk

24
Perhitungan praktis 1

Ruangan dengan lebar 3 m dan panjang 4 m, dapat dihitung :

8,6 x 8,4 x 500 = 36120 BTU = 4,01333 PK (Tinggi ruangan dianggap standar : 3
m)

Kemudian kita menggunakan konversi BTU ke PK :

BTU PK

4500 ½

6750 ¾

9000 1

Perhitungan praktis 2

(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU

W = panjang ruang (dalam feet)

H = tinggi ruang (dalam feet)

I = nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan
ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).

L = lebar ruang (dalam feet)

E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap


timur; nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.13500

Jawab : Kebutuhan BTU = (W x H x I x L x E) / 60

= (28,2152 x 10,6299 x 10 x 27,5591 x 20)

= 27552,1876 BTU =3,061354 PK

BAB IV
KESIMPULAN

Beban kalor pendinginan total dalam ruangan I 105 adalah 11998,9173


(kcal/h) = 47615,525479 (BTU/h)/9000 BTU/h = 2,246Sehingga AC (Air
Conditioner) yang sesuai dengan beban kalor pendinginnya untuk ruangan i 105

25
Teknik Mesin Univesitas Pancasakti Tegal adalah AC berukuran 5 PK
sebanyak 1 buah.

DAFTAR PUSTAKA

1. www.covertunits.com
2. http://www.dpcalc.org/
3. http://www.convertworld.com/id/tekanan/Bar.html

26
4. PDF COOLING LOAD CALCULATION
5. PDF Psycometric Chart

Foto Kegiatan

27
28

Anda mungkin juga menyukai