Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BANGUNAN TROPIS I


Dosen :
Estuti Rochimah, S.T, M.Sc

Asisten : Estuti Rochimah, S.T, M.Sc


Disusun Oleh :
“Kelompok Transmisi Panas Pada Atap”

Daffa Albira F 1222200001 Muhammad Tegar 1222200010


Steven David Hutagalung 1222200004 Rifki Muhamad Ridwan 1222200012
Hasbi Fadillah 1222200005 Elyaniper Sanrikky 1222200015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-nya yang
berlimpah dalam penyusunan laporan penelitian ini. Laporan penelitian ini merupakan syarat
wajib dalam menyelesaikan tugas matakuliah. Ada kebanggaan tersendiri jika kegiatan
penelitian ini bisa selesai dengan hasil yang baik. Dengan keterbatasan penulis dalam
membuat riset, maka cukup banyak hambatan yang penulis temui di lapangan.
Dan jika penelitian ini pada akhirnya bisa diselesaikan dengan baik tentulah karena
bantuan dan dukungan dari banyak pihak terkait. Untuk itu, penulis sampaikan rasa
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Diantaranya:
1. Bu Estuti Rochimah, S.T, M.Sc
2. Mas Herda
3. Pak Haerul
4. Teman teman yang sudah mendukung
Tak ada yang bisa penulis berikan selain doa dan rasa terimakasih yang tulus kepada
para pendukung. Namun tidak lupa juga masukan yang berguna seperti saran atau kritik dari
para pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Penulis sangat berharap bahwa laporan
penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan menambah
pengetahuan bagikita semua.

Tangerang Selatan, , , 2023


Penyusun

Kelompok Praktikum Teknologi


Bangunan Tropis I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Memiliki iklim tropis lembab, Indonesia merupakan negara yang
memperoleh pancaran sinar matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang
cukup tinggi. Hal itu karena Indonesia terletak di 6° LU (Lintang Utara) dan
11° LS (Lintang Selatan) sehingga dilintasi garis khatulistiwa Wilayah
Indonesia yang tebentang dari sabang sampai Merauke dan dari miangas
sampai pulau rote merupakan bentangan yang memiliki keadaan geografis
yang unik pada setiap daerah, sehingga kondisi lingkungan pun berbeda.

Atap merupakan bagian penting dari bangunan, berfungsi melindungi


ruangan yang berada dibawahnya dari panas matahari, angin, hujan dan lain-
lain. Menyikapi kondisi iklim dan lingkungan yang berbeda pada setiap daerah
yang ada di Indonesia, maka pemilhan atap yang tepat merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan, mulai dari model hingga material yang cocok dan
baik untuk bangunan pada lokasi tertentu agar ruangan dibawahnya terasa
nyaman.

Pada kegiatan praktikum kali ini akan dilakukan kegiatan penelitian


untuk mengetahui pengaruh perlakuan sudut kemiringan dan penambahan
lapisan isolator pada genteng beton, asbes, seng dan tanah liat dengan
mempertimbangkannya juga dengan faktor suhu, pergerakan angin, lamanya
penyinaran panas matahari, dan arah orientasi matahari. Yang kemudian akan
mendapatkan hasil kesimpulan genteng terbaik yang digunakan dalam kondisi
tertentu.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa saja yang mempengaruhi nilai transmisi panas?
1.2.2. Bagaimana perbedaan kemiringan suatu bidang dapat mempengaruhi
konduktivitas panas?
1.2.3. Kapan waktu terbaik untuk dilakukannya pengukuran?
1.2.4. Mengapa pada setiap keadaan atau kondisi tertentu, atap yang
digunakan
tidak sama
1.2.5. Jenis bahan atap apa yang baik untuk daerah tropis?
1.3. Tujuan Peneltian
Tujuan utama yang ingin dicapai dari kelompok transmisi panas pada
bidang atap dapat melaksanakan praktikum dan menyelesaikan dengan baik,
serta mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi terhadap
material bidang atap dengan melalui analisis, dan dengan bimbingan yang baik
oleh dosen bimbingan asisten, untuk tahapan mensinergikan antara teori di
bangku kuliah dengan aplikasinya di lapangan dan untuk mencapai tahapan
yang lebih baik. Berikut merupakan point-point penting tujuan dari penelitian
ini:
1.3.1. Mengetahui pengaruh nilai transmisi panas
1.3.2. Mengetahui pengaruh perbedaan kemiringan suatu bidang terhadap
Konduktivitas panas
1.3.3. Mengetahui waktu terbaik untuk melakukan sebuah penelitian
1.3.4. Mengetahui pengaruh kondisi setiap atap yang berbeda beda
1.3.5. Mengetahui jenis bahan atap yang baik digunakan di daerah tropis

1.4. Manfaat Penelitian


Tujuan utama yang ingin dicapai dari kelompok transmisi panas pada
bidang atap dapat melaksanakan praktikum dan menyelesaikan dengan baik,
serta mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi terhadap
material bidang atap dengan melalui analisis, dan dengan bimbingan yang baik
oleh dosen bimbingan asisten, untuk tahapan mensinergikan antara teori di
bangku kuliah dengan aplikasinya di lapangan dan untuk mencapai tahapan
yang lebih baik. Berikut merupakan point-point penting tujuan dari penelitian
ini:
1.3.1. Mengetahui pengaruh nilai transmisi panas
1.3.2. Mengetahui pengaruh perbedaan kemiringan suatu bidang terhadap
Konduktivitas panas
1.3.3. Mengetahui waktu terbaik untuk melakukan sebuah penelitian
1.3.4. Mengetahui pengaruh kondisi setiap atap yang berbeda beda
1.3.5. Mengetahui jenis bahan atap yang baik digunakan di daerah tropi
1.5. Prosedur Penelitian
Terdapat dua jenis perlakuan penelitian pengukuran suhu atap yaitu
menggunakan isolator dan tidak menggunakan isolator, isolator tersebut
diletakan di bagian bawah berjarak 45 cm dari atap. Setiap perlakuan memiliki
variasi kemiringan sudut, mulai dari sudut 0, 30°, 45°, dan 60.
1.5.1 Atap dengan tidak menggunakan isolator, ditujukan pada modul 5A,
5D, 5F 5H. Berikut merupakan langkah kerjanya:

1.5.1.1. Menyiapkan dan memasang material atap pada rangka yang


disediakan.
1.5.1.2. Memposisikan rangka dengan sudut yang sesuai dengan ketentuan
modul
1.5.1.3. Memasang dan meletakan dengan cara menggantungkan
hygrometer thermometer di bawah atap.
1.5.1.4. Mengarahkan mengarahkan rangka pada sinar matahari langsung
sehingga bahan
1.5.1.5. Menjemur selama 20-30 menit.
1.5.1.6. Mengukur dan mencatat suhu dengan cara mengarahkan laser ke
permukaan bahan atas, permukaan bahan bawah menggunakan
infrared thermometer
1.5.1.7. Mengukur dan mencatat hasil pengukuran yang nilainya tertera
pada hygrometer thermometer.
1.5.1.8. Lakukan sebanyak 3 kali pengukuran dengan selang 15 menit
setiap pengukurannya, kemudian hitung rata-ratanya
1.5.1.9. pengkurannya, kemudian menghitung rata-ratanya Mengulang
tahap 1.5.1.1 sampai 1.5.1.8 pada bahan atap lainnya.
1.5.2 Atap dengan menggunakan isolator, ditujukan pada modul 5B, 5E, 5G,
5I. Berikut merupakan langkah kerjanya :

1.5.2.1. Menyiapkan dan memasang isolator atap berbahan polywood pada


rangka yang disediakan
1.5.2.2. Menyiapkan dan memasang bahan atap yang letaknya ±5 cm di
atasnya bahan isolator
1.5.2.3. Memposisikan rangka dengan sudut yang sesuai dengan ketentuan
modul
1.5.2.4. Memasang dan meletakan dengan cara menggantungkan hygrometer
thermometer di bawah atap
1.5.2.5. Mengarahkan rangka pada sinar matahari langsung sehingga bahan
secara maksimal mendapatkan sinar matahari dengan cara memutar
lab
1.5.2.6. Menjemurnya selama 20-30 menit
1.5.2.7. Mengukur dan mencatat suhu dengan cara mengarahkan laser ke
permukaan bahan atas, permukaan bahan bawah menggunakan
infrared thermometer
1.5.2.8. Mengukur dan mencatat hasil pengukuran yang nilainya tertera pada
hygrometer thermometer
1.5.2.9. Lakukan sebanyak 3 kali pengukuran dengan selang 15 menit setiap
pengkurannya, kemudian menghitung rata-ratanya
1.5.2.10. Mengulang tahap 1.5.2.1 sampai 1.5.2.9 pada bahan atap lainnya
1.6. Alat dan Bahan
1.6.1. Alat

1.6.1.1 Infrared thermometer


infrared thermometer ini adalah untuk mengukur suhu permukaan bahan.
Fungsi cara peggunaaan:dengan mengarahakan laser kearah bahan yang
akan di ukur

1.6.1.2 Hygrometer thermometer


Fungsi hygrometer thermometer ini adalah untuk mengukur suhu ruang
beserta kelembaban nya.cara penggunaannya : dengan meletakan
thermometer di bagian ruang bawah atap maupun atas atap.

1.6.1.3 Pita ukur ( Meteran )


Fungsi meteran adalah untuk mengukur Panjang,cara pengguanannya:
dengan cara menarik pita ukur

1.6.1.4 bangunan putar


Fungsi untuk mengatur orientasi matahri dan menjemur bahan atap yang diuji

1.6.2 Bahan
16.2.1 genteng beton

1.6.2.2 Genteng asbes


1.6.2.3 Genteng seng

1.6.2.4 Genteng tanah liat glazing

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka dikemukakan hal-hal atau teori-teori
yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam
pembuatan laporan ini.

2.1. Landasan teori


Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya. Atap juga merupakan sebuah mahkota yang
mempunyai fungsi untuk menambah keindahan dan sebagai pelindung bangunan
dari panas dan hujan. Dimana di dalam pegerjaannya ada beberapa syarat yang di
penuhi antara lain :
1. Kontruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap
tekanan maupun tiupan angin.
2. Pemilihan bentuk atap yang akan di pakai hendaknya sedemikian rupa,
sehingga menabah keindahan serta kenyamanan bertempat tinggal bagi
penghuninya.
3. Agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap/bubuk, perlu diberi
lapisan pengawet.
4. Bahan penutup atap harus tahan terhadap pengaruh cuaca.
5. Kemiringan atau sudut lereng atap harus disesuaikan dengan jenis bahan
penutup maka kemiringannya dibuat lebih landai.
6. Harus erat dengan bentuk bangunan, di buat dengan kemiringan yang tepat

2.1.1 Karakteristik Bahan Penutup Atap


a. Karakteristik Penutup Atap Berbahan Beton
Pembuatan genteng beton secara umum bahan yang digunakan adalah
semen portland, campuran semen hidrolik, pasir, dan agregat. Di bawah ini
karakteristik-karakteristik beton secara lengkap, di antaranya :
 Beton mempunyai tegangan tekan yang tinggi.
 Tegangan tarik yang dimiliki oleh beton sangat rendah.
 Beton memiliki tingkat kekakuan yang tinggi.
 Beton mempunyai daya ketahanan yang baik terhadap api.
 Beton tidak terlalu membutuhkan perawatan yang intensif.
 Beton adalah bahan bangunan yang memiliki bobot termasuk sangat berat.

b. Karakteristik Penutup Atap Berbahan Asbes


Pembuatan genteng asbes pada dasarnya terbuat dari campuran semen
dan bahan serat yang dipadatkan. Dibawah ini karakteristik-karakteristik
asbes secara lengkap, diantaranya :
 Asbes terbuat dari bahan serat yang tidak mampu untuk memantulkan
sinar matahari
 Asbes menyerap sinar matahari

c. Karakteristik Penutup Atap Berbahan Seng


Pembuatan genteng seng pada dasarnya terbuat dari baja dan kemudian
dilapisi dengan seng (Zn). Dibawah ini karakteristik-karakteristik seng secara
lengkap, diantaranya :
 Seng memiliki ketahanan korosi yang sangat rendah
 Seng bahannya cepat menyerap panas
 Seng bahannnya cepat melepaskan panas
 Seng juga merupakan paduan yang menggabungkan tembaga dengan
tembaga untuk membuat kuningan.
 Mudah untuk membentuk paduan dengan logam lain
 Daktilitas sekitar 100 derajat Celcius.
d. Karakteristik Penutup Atap Berbahan Tanah Liat
Pembuatan genteng tanah liat dari tanah liat/lempung adalah sejenis
tanah liat yang bersifat plastis mengandung kadar silica dan alumina yang
tinggi. Di bawah ini karakteristik-karakteristik genteng tanah liat secara
lengkap, di antaranya :
 Mampu menahan radiasi panas matahari sehingga memberikan
kesejukan dan dapat menghangatkan di sore dan malam hari
 Memiliki kuat tekan yang cukup
 Proses pencetakannya adalah dengan di press atau dipanaskan dengan
bara api bersuhu tinggi sehingga menghasilkan karaktersitik genteng
tanah liat yang memiliki daya tahan yang kuat.

2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Bahan Penutup Atap


 Kelebihan Bahan Beton Sebagai Bahan Penutup Atap
 Daya tahan kuat
 Bentuk yang bervariasi
 Memantulkan panas
 Tahan dalam kondisi cuaca apapun
 Dapat dicat ulang jika warna mulai memudar (Biasanya
setelah usia pakai beberapa tahun) Hal ini dapat
memperpanjang usia pakai.

 Kekurangan Bahan Beton Sebagai Bahan Penutup Atap


 Bobot yang cukup berat
 Sistem pemasangannya pun cukup kompleks sehingga
memerlukan ketelitian dan waktu pengerjaan yang lebih
panjang.
 Meskipun tahan lama, genteng beton memerlukan pelapisan
khusus untuk menjaga supaya tetap kuat. Pelapisan khusus ini
harus dilakukan secara rutin untuk mencegah kelembaban
masuk ke dalam genteng

 Kelebihan Bahan Asbes Sebagai Bahan Penutup Atap


 Harga lebih murah
 Mudah dipasang
 Ringan dan tidak membutuhkan penyangga apapun
 Kekurangan Bahan Asbes Sebagai Bahan Penutup Atap
 Tidak dapat memantulkan panas matahariSifat
 Sifat bahannya yang menyerap panas
 Lebih ringkih karena permukaannya yang tipis
 Desain yang tidak inovatif
 Karena bahan dasar pembuatan asbes adalah karbon, sehingga
dalam penggunaan jangka panjang tentu serpihannya akan
menimbulkan efek jangka panjang. Dalam 4-5 tahun, atap
asbes harus diganti meskipun belum rusak untuk menghindari
Anda dari penyakit paru-paru dan gangguan pernapasan
lainnya.

 Kelebihan Bahan Seng Sebagai Bahan Penutup Atap


 Ringan
 Pemasangan cepat dan mudah dipasang
 Penggunaan rangka atap sedikit
 Mudah menyerap panas
 Kekurangan Bahan Seng Sebagai Bahan Penutup Atap
 Ketika sedang hujan berisik
 Mudah berkarat
 Mudah melepas panas
 Kelebihan Bahan Tanah Liat Sebagai Bahan Penutup Atap
 Mudah didapat
 Relative tahan api
 Tahan panas dan dingin karena puny suhu yang relative
konstan
 Mudah menyerap panas
 Kekurangan Bahan Tanah Liat Sebagai Bahan Penutup Atap
 Bobot yang berat
 Mudah berlumut
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, biasanya telah memiliki dugaan berdasarkan teori yang akan
gunakan, dugaan tersebut disebut dengan hipotesis. Untuk membuktikan
hipotesis secara empiris, membutuhkan pengumpulan data untuk diteliti
secara lebih mendalam.

3.1.1 Menurut Cara Memperolehnya


Data yang kami kumpulkan, menggunakan data primer yaitu
data yang yang kita teliti langsung dari subjek atau objek penelitian,
yaitu berupa 4 macam penutup atap yang berbahan beton, asbes,
seng,dan sebagai bahan pembanding berupa penutup atap berbahan
tanah liat. Ke 4 macam penutup atap tersebut kemudian kita ukur
temperatur permukaan atas dan bawah material dengan menggunakan
alat infrared thermometer, serta mengukur temperatur udara di atas
dan dibawah material dengan menggunakan alat hygrometer
thermometer kemudian menghitung selisih temperature permukaan
atas dan bawah ke 4 material penutup atap ,lalu menghitung secara
teoritis berapa transmisi panas yang diteruskan oleh masing-masing
material penutup atap dengan menggunakan rumus Q = UxAxAT.

3.1.2 Menurut sifatnya


Menurut sifatnya data ini bersifat kuantitatif. Teknik
pengumpulan data melalui pengukuran dengan menggunakan alat-
alat yang objektif dan baku.

3.1.3 Menurut waktu pengumpulannya


Waktu pengumpulan data dilakukan secara berkala, yaitu data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu
perkembangan atau kecenderungan keadaan peristiwa yang dapat
mempengaruhi objek yang diteliti. Dalam melakukan pengumpulan
data kita melakukan pengukuran sehari untuk 1 modul, dalam 1
modul kita harus melakukan 3 kali pengukuran pada setiap 4 macam
bahan material penutup atap dengan sudut kemiringan yang berbeda-
beda. Untuk melakukan praktikum kita harus mulai dari jam 11.00
sampai jam 13.00, karena sebenarnya bukan waktu pengukuran
melainkan jarak pengukuran kita dimana kita bisa mengukur karena
pada saat jam segitu, radiasi panas matahari dapat langsung mengenai
ke 4 macam bahan material penutup atap tersebut
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Tabel Data


4.1.1 Modul 5A
Sudut 0o
Tanpa Isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmis
atas i
Genten To Perm Atas 56,5 53, 50,5 48,8
1 g beton 6
To Perm Bawah 50,6 50, 47 49,4
6
To Ruang 32 33 34 33
Bawah
To Perm Atas 55 57 55 55,6
2 Asbes To Perm Bawah 54,6 53 52 53,2
To Ruang 31 32 33 32
Bawah
To Perm Atas 67 61, 60 62,8
3 Seng 6
To Perm Bawah 65 60 58 61
To Ruang 32 33 34 33
Bawah
Tanah To Perm Atas 59 56 53 56
4 liat To Perm Bawah 57,5 55, 51 54,6
3
o
T Ruang 38 41 42 43
Bawah

4.1.2 Modul 5B
Sudut 0o
Dengan menggunakan isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 52,2 44,6 42, 46,5
1 beton 8
To Perm Bawah 34 33 34 33,6
To Ruang 34 34 34 34
Bawah
c To Perm Atas 59 54 55, 56,2
Asbes 2
To Perm Bawah 35 35 37, 35,9
8
To Ruang 35 34 34 34,3
Bawah
To Perm Atas 60 67 60, 64,5
3 Seng 5
To Perm Bawah 40 40,7 40 40,2
To Ruang 40 34 34 38,2
Bawah
Tanah To Perm Atas 53 49,2 49, 50,6
4 liat 6
To Perm Bawah 39 33,7 47, 39,9
1
To Ruang 39 33,7 47, 39,9
Bawah 1

4.1.3 Modul 5D
Sudut 30o
Tanpa isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genten To Perm Atas 37 36 39,3 37,4
1 g beton To Perm Bawah 36,8 35, 38,4 36,7
To Ruang 32 30 3131
Bawah
To Perm Atas 41,2 35,5 39 38,5
2 Asbes To Perm Bawah 40,1 34,8 30,6 35,1
To Ruang 31 31 31 31
Bawah
To Perm Atas 46 39,3 41,2 42,1
3 Seng To Perm Bawah 42 38,6 40,2 40,2
To Ruang 30 31 32 31
Bawah
Tanah To Perm Atas 44,9 35,1 37 39
4 liat To Perm Bawah 40,1 34,7 36,8 37,2
To Ruang 29 30 30 29,6
Bawah
4.1.4 Modul 5E
Sudut 30o
Dengan menggunakan isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genten To Perm Atas 61 54 44 53
1 g beton To Perm Bawah 42 38 35 38,3
To Ruang Bawah 33 35 35 343
To Perm Atas 58 55 49 54
2 Asbes To Perm Bawah 46 38 37 40,3
To Ruang Bawah 32 35 35 34
To Perm Atas 54 57 49 53,3
3 Seng To Perm Bawah 46 42 38 42
To Ruang Bawah 31 35 35 336
Tanah To Perm Atas 60 55 51 55,3
4 liat To Perm Bawah 45 40 38 41
To Ruang Bawah 35 35 36 35,3

4.1.5 Modul 5F
Sudut 45o
Tanpa isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genten To Perm Atas 48,8 41 37 42,2
1 g beton To Perm Bawah 48.6 42,8 36, 39,4
8
To Ruang 30 34 34 32,6
Bawah
To Perm Atas 51,6 47 44 47,5
2 Asbes To Perm Bawah 52,9 44,2 43, 46,8
3
To Ruang 31 36 36 34,4
Bawah
To Perm Atas 58,9 47,2 46 50,7
3 Seng To Perm Bawah 56,2 39,3 43, 46,3
6
To Ruang 30 35 36 33,6
Bawah
Tanah To Perm Atas 60 51,5 49, 53,6
4 liat 4
To Perm Bawah 60 52 47, 53,2
6
To Ruang 31 36 37 34,6
Bawah

4.1.6 Modul 5G
Sudut 45o
Dengan menggunakan isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genten To Perm Atas 47 46 38 43,6
1 g beton To Perm Bawah 39 34 33 35,3
To Ruang Bawah 32 34 33 33
To Perm Atas 48 43 37,5 42,8
2 Asbes To Perm Bawah 39 35 34 36
To Ruang Bawah 31 34 34 33
To Perm Atas 39 47 38 41,3
3 Seng To Perm Bawah 40 36 33 36,3
To Ruang Bawah 30 35 34 33
Tanah To Perm Atas 50 51 48 49,6
4 liat To Perm Bawah 42 37 35 38
To Ruang Bawah 32 34 34 33,3

4.1.7 Modul 5H
Sudut 60o
Tanpa isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genten To Perm Atas 46,7 34 32, 37,7 2,9%
1 g beton 5
To Perm Bawah 44 33,4 32, 36,6
4
To Ruang 31 33 33 32,3
Bawah
To Perm Atas 45 35,3 35 38,5 -1,8%
2 Asbes To Perm Bawah 46 36,4 35, 39,2
2
To Ruang 30 34 34 32,6
Bawah
To Perm Atas 46 38,5 37, 40,6 -7,1%
3 Seng 4
o
T Perm Bawah 52 40 38, 43,5
3
To Ruang 30 36 36 34
Bawah
Tanah To Perm Atas 47 56,5 50 51,1 5,4%
4 liat To Perm Bawah 57 48 40 48,3
To Ruang 32 37 36 35
Bawah

4.1.8 Modul 5I
Sudut 60o
Dengan menggunakan isolator

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 37 40,7 37,8 38,5
1 beton To Perm Bawah 26 33,3 34,5 31,2
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 33,5 41 37,1 37,2
2 Asbes To Perm Bawah 26 33 32,8 30,6
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 37,5 40 39,3 37,6
3 Seng To Perm Bawah 29 32 33,6 31,5
To Ruang Bawah 36 35 35 35,3
Tanah To Perm Atas 48 55 53,6 52,2
4 liat To Perm Bawah 31,7 36 38,7 35,3
To Ruang Bawah 34 36 36 35,3

4.2. Data Perbandingan


4.2.1 Modul 5A (0o, tanpa isolator) dengan Modul 5B (0o, dengan
isolator) Kedua modul memiliki sudut yang sama yaitu 0 o.
Isolator menjadi nilai pembanding kedua modul
No Bahan Rata – rata Rata – rata
penutup atap modul 5A modul 5B
To Perm Atas 48,8 46,5
1 Genteng To Perm Bawah 49,4 33,6
Beton ToRuang Bawah 33 34
To Perm Atas 55,6 56,2
2 Asbes To Perm Bawah 53,2 35,9
ToRuang Bawah 32 34,3
To Perm Atas 62,8 64,5
3 Seng To Perm Bawah 61 40,2
ToRuang Bawah 33 38,2
To Perm Atas 56 50,6
4 Tanah liat To Perm Bawah 54,6 39,9
ToRuang Bawah 40,3 39,9
4.2.2 Modul 5A (0o, tanpa isolator) dengan Modul 5D (30o, tanpa
isolator) Kedua modul memiliki perlakuan yang sama tanpa
menggunakan Isolator, nilai sudut yang berbeda menjadi nilai
pembanding antara kedua modul

No Bahan Rata – rata Rata – rata


penutup atap modul 5A modul 5D
To Perm Atas 48,8 37,4
1 Genteng To Perm Bawah 39,4 36,7
Beton ToRuang Bawah 33 31
To Perm Atas 55,6 38,5
2 Asbes To Perm Bawah 53,2 35,1
ToRuang Bawah 32 31
To Perm Atas 62,8 42,1
3 Seng To Perm Bawah 61 40,2
ToRuang Bawah 33 31
To Perm Atas 56 39
4 Tanah liat To Perm Bawah 54,6 37,2
ToRuang Bawah 40,3 29,6

4.2.3 Modul 5D (30o, tanpa isolator) dengan Modul 5E (30o,


dengan isolator) Kedua modul memiliki sudut yang sama yaitu
30o. Isolator menjadi nilai pembanding kedua modul

No Bahan Rata – rata Rata – rata


penutup atap modul 5d modul 5e
To Perm Atas 37,4 53
1 Genteng To Perm Bawah 36,7 38,3
Beton ToRuang Bawah 31 34,3
To Perm Atas 38,5 54
2 Asbes To Perm Bawah 35,1 40,3
ToRuang Bawah 31 34
To Perm Atas 42,1 53,3
3 Seng To Perm Bawah 40,2 42
ToRuang Bawah 31 33,6
To Perm Atas 39 55,3
4 Tanah liat To Perm Bawah 37,2 41
ToRuang Bawah 29,6 35,3

4.2.4 Modul 5B (0o, dengan isolator) dengan Modul 5D (30o,


dengan isolator) Kedua modul memiliki perlakuan yang sama
tanpa menggunakan Isolator, nilai sudut yang berbeda menjadi
nilai pembanding antara kedua modul
No Bahan Rata – rata Rata – rata
penutup atap modul 5b modul 5d
To Perm Atas 46,5 37,4
1 Genteng To Perm Bawah 33,6 36,7
Beton ToRuang Bawah 34 31
To Perm Atas 56,2 38,5
2 Asbes To Perm Bawah 35,9 35,1
ToRuang Bawah 34,3 31
To Perm Atas 64,5 42,1
3 Seng To Perm Bawah 40,2 40,2
ToRuang Bawah 38,2 31
To Perm Atas 50,6 39
4 Tanah liat To Perm Bawah 39,9 37,2
ToRuang Bawah 39,9 29,6

4.2.5 Modul 5F (45o, tanpa isolator) dengan Modul 5G (45o,


dengan isolator) Kedua modul memiliki sudut yang sama yaitu
45o. Isolator menjadi nilai pembanding kedua modul

No Bahan Rata – rata Rata – rata


penutup atap modul 5f modul 5g
To Perm Atas 42,2 43,6
1 Genteng To Perm Bawah 39,4 35,3
Beton ToRuang Bawah 32,6 33
To Perm Atas 47,5 42,8
2 Asbes To Perm Bawah 46,8 36
ToRuang Bawah 34,3 33
To Perm Atas 50,7 41,3
3 Seng To Perm Bawah 46,3 36,3
ToRuang Bawah 33,6 33
To Perm Atas 53,6 49,6
4 Tanah liat To Perm Bawah 53,2 38
ToRuang Bawah 34,6 43,3

4.2.6 Modul 5H (60o, tanpa isolator) dengan Modul 5I (60o, dengan


isolator) Kedua modul memiliki sudut yang sama yaitu 60 o.
Isolator menjadi nilai pembanding kedua modul
No Bahan Rata – rata Rata – rata
penutup atap modul 5h modul 5i
To Perm Atas 37,7 38,5
1 Genteng To Perm Bawah 36,6 31,2
Beton ToRuang Bawah 32,4 34,3
To Perm Atas 38,5 37,2
2 Asbes To Perm Bawah 39,2 30,6
ToRuang Bawah 32,6 34,3
To Perm Atas 40,6 37,6
3 Seng To Perm Bawah 43,5 31,6
ToRuang Bawah 34 33,5
To Perm Atas 51,1 52,2
4 Tanah liat To Perm Bawah 48,3 35,3
ToRuang Bawah 35 35,3

4.2.7 Modul 5A (0o), Modul 5D (30o), Modul 5F (45o), Modul 5H (60o)


Keempat modul memiliki perlakuan yang sama, tanpa menggunakan
isolator, nilai sudut yang berbeda menjadi nilai pembanding antara
keempat modul

Rata- Rata- Rata- Rata-


Bahan rata rata rata rata
No Penutup Modul Modul Modul Modul
atas 5a 5h 5h 5h
(0o) (30o) (45o) (60o)
Genteng To Perm Atas 48,8 37,4 42,2 37,7
1 beton To Perm Bawah 39,4 36,7 39,4 36,6
ToRuang 33 31 32,6 32,4
Bawah
To Perm Atas 55,6 38,5 47,5 38,5
2 Asbes To Perm Bawah 53,2 35,1 46,8 39,2
ToRuang 32 31 34,3 32,6
Bawah
To Perm Atas 62,8 42,1 50,7 40,6
3 Seng To Perm Bawah 61 40,2 46,3 43,5
ToRuang 33 31 33,6 34
Bawah
Tanah To Perm Atas 56 39 53,6 51,1
4 liat To Perm Bawah 54,6 37,2 53,2 48,3
ToRuang 40,3 29,6 34,6 35
Bawah
4.2.8 Modul 5B (0o), Modul 5E (30o), Modul 5G (45o), Modul 5I (60o)
Keempat modul memiliki perlakuan yang sama, menggunkan
isolator, nilai sudut yang berbeda menjadi nilai pembanding antara
keempat modul

Rata- Rata- Rata- Rata-


Bahan rata rata rata rata
No Penutup Modul Modul Modul Modul
atas 5b 5e 5g 5i
(0o) (30o) (45o) (60o)
Genteng To Perm Atas 46,5 53 43,6 38,5
1 beton To Perm Bawah 33,6 38,3 35,3 31,2
ToRuang 34 34,3 33 34,3
Bawah
To Perm Atas 56,2 54 42,8 37,2
2 Asbes To Perm Bawah 35,9 40,3 36 30,6
ToRuang 34,3 34 33 34,3
Bawah
To Perm Atas 64,5 53,3 41,3 37,6
3 Seng To Perm Bawah 40,2 42 36,3 31,6
ToRuang 38,2 33,6 33 33,5
Bawah
Tanah To Perm Atas 50,6 55,3 49,6 52,2
4 liat To Perm Bawah 39,9 41 38 35,3
ToRuang 39,9 35,3 43,3 35,3
Bawah
BAB V

PEMBAHASAN

5.1. Anailisis pengukuran per modul


5.1.1. Pengukuran modul 5A, sudut 0, tanpa isolator
5.1.1.1. Genteng Beton

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 56,5 53,6 50,5 48,8 8,7
1 beton To Perm Bawah 50,6 50,6 47 49,4
To Ruang Bawah 32 33 34 33
To Perm Atas 55 57 55 55,6 4,3
2 Asbes To Perm Bawah 54,6 53 52 53,2
To Ruang Bawah 31 32 33 32
To Perm Atas 67 61,6 60 62,8 2,8
3 Seng To Perm Bawah 65 60 58 61
To Ruang Bawah 32 33 34 33
Tanah To Perm Atas 59 56 53 56 2,5
4 liat To Perm Bawah 57,5 55,3 51 54,6
To Ruang Bawah 38 41 42 43
Transmisi Suhu
= (53,5-48,8)x100/53,5
= 8,7%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (53,3-48,8) = 4,7
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,6432
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1302

U = 1/R = 1/0,6432 = 1,554

Q = UxAx∆t
= 1,554 x 1,155 x 4,7
= 8,43 Kcal/J
5.1.1.2. Genteng Asbes

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 56,5 53,6 50,5 48,8 8,7
1 beton To Perm Bawah 50,6 50,6 47 49,4
To Ruang Bawah 32 33 34 33
To Perm Atas 55 57 55 55,6 4,3
2 Asbes To Perm Bawah 54,6 53 52 53,2
To Ruang Bawah 31 32 33 32
To Perm Atas 67 61,6 60 62,8 2,8
3 Seng To Perm Bawah 65 60 58 61
To Ruang Bawah 32 33 34 33
Tanah To Perm Atas 59 56 53 56 2,5
4 liat To Perm Bawah 57,5 55,3 51 54,6
To Ruang Bawah 38 41 42 43
Transmisi Suhu
= (55,6-53,2)x100/55,6
= 4,3%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (55,6,3-53,2) = 2,4
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1163
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,065

U = 1/R = 1/0,1163 = 8,598

Q = UxAx∆t
= 8,598 x 1,155 x 2,4
= 23,83 Kcal/J

5.1.1.3. Genteng Seng


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 56,5 53,6 50,5 48,8 8,7
1 beton To Perm Bawah 50,6 50,6 47 49,4
To Ruang Bawah 32 33 34 33
To Perm Atas 55 57 55 55,6 4,3
2 Asbes To Perm Bawah 54,6 53 52 53,2
To Ruang Bawah 31 32 33 32
To Perm Atas 67 61,6 60 62,8 2,8
3 Seng To Perm Bawah 65 60 58 61
To Ruang Bawah 32 33 34 33
Tanah To Perm Atas 59 56 53 56 2,5
4 liat To Perm Bawah 57,5 55,3 51 54,6
To Ruang Bawah 38 41 42 43
= (62,8-61)x100/62,8
= 2,8%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (62,8-61) = 1,8
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1635
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1122

U = 1/R = 1/0,1635 = 6,116

Q = UxAx∆t
= 6,116 x 1,155 x 1,8
= 12,71 Kcal/J

5.1.1.4. Genteng Tanah Liat


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 56,5 53,6 50,5 48,8 8,7
1 beton To Perm Bawah 50,6 50,6 47 49,4
To Ruang Bawah 32 33 34 33
To Perm Atas 55 57 55 55,6 4,3
2 Asbes To Perm Bawah 54,6 53 52 53,2
To Ruang Bawah 31 32 33 32
To Perm Atas 67 61,6 60 62,8 2,8
3 Seng To Perm Bawah 65 60 58 61
To Ruang Bawah 32 33 34 33
Tanah To Perm Atas 59 56 53 56 2,5
4 liat To Perm Bawah 57,5 55,3 51 54,6
To Ruang Bawah 38 41 42 43
= (56-54,6)x100/56
= 2,5%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (56,8-54,6) = 1,4
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,6484
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1354

U = 1/R = 1/0,6484 = 1,542

Q = UxAx∆t
= 1,542 x 1,155 x 2,5
= 4,45 Kcal/J

5.1.2. Pengukuran modul 5B, sudut 0, dengan isolator


5.1.2.1. Genteng Beton
Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 52,2 44,6 42,8 46,5 27,7
1 beton To Perm Bawah 34 33 34 33,6
To Ruang Bawah 34 34 34 34
To Perm Atas 59 54 55,2 56,2 36,1
2 Asbes To Perm Bawah 35 35 37,8 35,9
To Ruang Bawah 35 34 34 34,3
To Perm Atas 60 67 60,5 64,5 37,6
3 Seng To Perm Bawah 40 40,7 40 40,2
To Ruang Bawah 40 34 34 38,2
Tanah To Perm Atas 53 49,2 49,6 50,6 21,1
4 liat To Perm Bawah 39 33,7 47,1 39,9
To Ruang Bawah 39 33,7 47,1 39,9
= (46,5-33,6)x100/46,5
= 27,7%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (46,5-33,6) = 12,9
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8305
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1302
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8305 = 1,204

Q = UxAx∆t
= 1,204 x 1,155 x 12,9
= 17,93 Kcal/J

5.1.2.2. Genteng Asbes


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 52,2 44,6 42,8 46,5 27,7
1 beton To Perm Bawah 34 33 34 33,6
To Ruang Bawah 34 34 34 34
To Perm Atas 59 54 55,2 56,2 36,1
2 Asbes To Perm Bawah 35 35 37,8 35,9
To Ruang Bawah 35 34 34 34,3
To Perm Atas 60 67 60,5 64,5 37,6
3 Seng To Perm Bawah 40 40,7 40 40,2
To Ruang Bawah 40 34 34 38,2
Tanah To Perm Atas 53 49,2 49,6 50,6 21,1
4 liat To Perm Bawah 39 33,7 47,1 39,9
To Ruang Bawah 39 33,7 47,1 39,9
= (56,2-35,9)x100/56,2
= 36,1%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (56,2-35,9) = 20,3
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,7653
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,065
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,7653 = 1,306

Q = UxAx∆t
= 1,306 x 1,155 x 20,3
= 30,62 Kcal/J

5.1.2.3. Genteng Seng


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 52,2 44,6 42,8 46,5 27,7
1 beton To Perm Bawah 34 33 34 33,6
To Ruang Bawah 34 34 34 34
To Perm Atas 59 54 55,2 56,2 36,1
2 Asbes To Perm Bawah 35 35 37,8 35,9
To Ruang Bawah 35 34 34 34,3
To Perm Atas 60 67 60,5 64,5 37,6
3 Seng To Perm Bawah 40 40,7 40 40,2
To Ruang Bawah 40 34 34 38,2
Tanah To Perm Atas 53 49,2 49,6 50,6 21,1
4 liat To Perm Bawah 39 33,7 47,1 39,9
To Ruang Bawah 39 33,7 47,1 39,9
= (64,5-40,2)x100/64,5
= 37,6%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (64,5-40,2) = 24,3
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8125
R. Udara = 0,513
R. Genteng = 0,1122
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8125 = 1,230

Q = UxAx∆t
= 1,230 x 1,155 x 24,3
= 34,52 Kcal/J

5.1.2.4. Genteng Tanah Liat


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 52,2 44,6 42,8 46,5 27,7
1 beton To Perm Bawah 34 33 34 33,6
To Ruang Bawah 34 34 34 34
To Perm Atas 59 54 55,2 56,2 36,1
2 Asbes To Perm Bawah 35 35 37,8 35,9
To Ruang Bawah 35 34 34 34,3
To Perm Atas 60 67 60,5 64,5 37,6
3 Seng To Perm Bawah 40 40,7 40 40,2
To Ruang Bawah 40 34 34 38,2
Tanah To Perm Atas 53 49,2 49,6 50,6 21,1
4 liat To Perm Bawah 39 33,7 47,1 39,9
To Ruang Bawah 39 33,7 47,1 39,9
= (50,6-39,9)x100/50,6
= 21,1%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (50,6-39,9) = 10,7
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 1,2974
R. Udara = 0,513
R. Genteng = 0,1354
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/1,2974 = 0,770

Q = UxAx∆t
= 0,770 x 1,155 x 10,7
= 9,51 Kcal/J

5.1.3. Pengukuran modul 5D, sudut 30, tanpa isolator


5.1.3.1. Genteng Beton
Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas
1 beton To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
2 Asbes To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
3 Seng To Perm Bawah
To Ruang Bawah
Tanah To Perm Atas
4 liat To Perm Bawah
To Ruang Bawah

5.1.3.2. Genteng Asbes


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas
1 beton To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
2 Asbes To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
3 Seng To Perm Bawah
To Ruang Bawah
Tanah To Perm Atas
4 liat To Perm Bawah
To Ruang Bawah

5.1.3.3. Genteng Seng


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas
1 beton To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
2 Asbes To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
3 Seng To Perm Bawah
To Ruang Bawah
Tanah To Perm Atas
4 liat To Perm Bawah
To Ruang Bawah

5.1.3.4. Genteng Tanah Liat


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas
1 beton To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
2 Asbes To Perm Bawah
To Ruang Bawah
To Perm Atas
3 Seng To Perm Bawah
To Ruang Bawah
Tanah To Perm Atas
4 liat To Perm Bawah
To Ruang Bawah
5.1.4. Pengukuran modul 5E, sudut 30, dengan isolator
5.1.4.1. Genteng Beton

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 61 54 44 53 27,7%
1 beton To Perm Bawah 42 38 35 38,3
To Ruang Bawah 33 35 35 34,3
To Perm Atas 58 55 49 54 25,9%
2 Asbes To Perm Bawah 46 38 37 40,3
To Ruang Bawah 32 35 35 34
To Perm Atas 54 57 49 53,3 21,2%
3 Seng To Perm Bawah 46 42 38 42
To Ruang Bawah 31 35 35 33,6
Tanah To Perm Atas 60 55 51 55,3 25,8%
4 liat To Perm Bawah 45 40 38 41
To Ruang Bawah 35 35 36 35,6

Transmisi Suhu
= (53-38,3)x100/53
= 27,7%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (53-38,3) = 14,7
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8305
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1302
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8305 = 1,2040

Q = UxAx∆t
= 1,2040 x 1,155 x 14,7
= 20,44 Kcal/J

5.1.4.2. Genteng Asbes


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 61 54 44 53 27,7%
1 beton To Perm Bawah 42 38 35 38,3
To Ruang Bawah 33 35 35 34,3
To Perm Atas 58 55 49 54 25,9%
2 Asbes To Perm Bawah 46 38 37 40,3
To Ruang Bawah 32 35 35 34
To Perm Atas 54 57 49 53,3 21,2%
3 Seng To Perm Bawah 46 42 38 42
To Ruang Bawah 31 35 35 33,6
Tanah To Perm Atas 60 55 51 55,3 25,8%
4 liat To Perm Bawah 45 40 38 41
To Ruang Bawah 35 35 36 35,6

Transmisi Suhu
= (54-40)x100/54
= 25,9%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (54-40) = 14
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,7653
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,065
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,7653 = 1,3066

Q = UxAx∆t
= 1,3066 x 1,155 x 14
= 21,12 Kcal/J

5.1.4.3. Genteng Seng


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 61 54 44 53 27,7%
1 beton To Perm Bawah 42 38 35 38,3
To Ruang Bawah 33 35 35 34,3
To Perm Atas 58 55 49 54 25,9%
2 Asbes To Perm Bawah 46 38 37 40,3
To Ruang Bawah 32 35 35 34
To Perm Atas 54 57 49 53,3 21,2%
3 Seng To Perm Bawah 46 42 38 42
To Ruang Bawah 31 35 35 33,6
Tanah To Perm Atas 60 55 51 55,3 25,8%
4 liat To Perm Bawah 45 40 38 41
To Ruang Bawah 35 35 36 35,6

Transmisi Suhu
= (53,3-42)x100/53,3
= 21,2%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (53,3-42) = 11,3
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total =0,8125
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1122
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8125 = 1,2307

Q = UxAx∆t
= 1,2307 x 1,155 x 11,3
= 16,06 Kcal/J

5.1.4.4. Genteng Tanah Liat


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 61 54 44 53 27,7%
1 beton To Perm Bawah 42 38 35 38,3
To Ruang Bawah 33 35 35 34,3
To Perm Atas 58 55 49 54 25,9%
2 Asbes To Perm Bawah 46 38 37 40,3
To Ruang Bawah 32 35 35 34
To Perm Atas 54 57 49 53,3 21,2%
3 Seng To Perm Bawah 46 42 38 42
To Ruang Bawah 31 35 35 33,6
Tanah To Perm Atas 60 55 51 55,3 25,8%
4 liat To Perm Bawah 45 40 38 41
To Ruang Bawah 35 35 36 35,6

Transmisi Suhu
= (55,3-41)x100/55,3
= 25,8%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (55,3-41) = 14,3
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8358
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1355
R. Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8358 = 1,9717

Q = UxAx∆t
= 1,9717 x 1,155 x 14,3
= 32,56 Kcal/J

5.1.5. Pengukuran modul 5F, sudut 45, tanpa isolator


5.1.5.1. Genteng Beton

Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 48,8 41 37 42,2
1 beton To Perm Bawah 48.6 42,8 36,8 39,4 1,1
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 51,6 47 44 47,5
2 Asbes To Perm Bawah 52,9 44,2 43,3 46,8 1,4
To Ruang Bawah 31 36 36 34,4
To Perm Atas 58,9 47,2 46 50,7
3 Seng To Perm Bawah 56,2 39,3 43,6 46,3 0,8
To Ruang Bawah 30 35 36 33,6
Tanah To Perm Atas 60 51,5 49,4 53,6
4 liat To Perm Bawah 60 52 47,6 53,2 0,7
To Ruang Bawah 31 36 37 34,6
= (42,2-42,7)x100/42,2
= 1,1%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (42,2-42,7) = -0,5
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1858
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1354

U = 1/R = 1/0,1858 = 5,382

Q = UxAx∆t
= 5,382x 1,155 x -0,5
= -3,108 Kcal/J

5.1.5.2. Genteng Asbes


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 48,8 41 37 42,2
1 beton To Perm Bawah 48.6 42,8 36,8 39,4 1,1
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 51,6 47 44 47,5
2 Asbes To Perm Bawah 52,9 44,2 43,3 46,8 1,4
To Ruang Bawah 31 36 36 34,4
To Perm Atas 58,9 47,2 46 50,7
3 Seng To Perm Bawah 56,2 39,3 43,6 46,3 0,8
To Ruang Bawah 30 35 36 33,6
Tanah To Perm Atas 60 51,5 49,4 53,6
4 liat To Perm Bawah 60 52 47,6 53,2 0,7
To Ruang Bawah 31 36 37 34,6
= (47,5-46,8)x100/47,5
= 1,4%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (47,5-46,8) = 0,7
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1163
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,065

U = 1/R = 1/0,1163 = 8,568

Q = UxAx∆t
= 8,568 x 1,155 x 0,7
= 6,927 Kcal/J

5.1.5.3. Genteng Seng


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 48,8 41 37 42,2
1 beton To Perm Bawah 48.6 42,8 36,8 39,4 1,1
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 51,6 47 44 47,5
2 Asbes To Perm Bawah 52,9 44,2 43,3 46,8 1,4
To Ruang Bawah 31 36 36 34,4
To Perm Atas 58,9 47,2 46 50,7
3 Seng To Perm Bawah 56,2 39,3 43,6 46,3 0,8
To Ruang Bawah 30 35 36 33,6
Tanah To Perm Atas 60 51,5 49,4 53,6
4 liat To Perm Bawah 60 52 47,6 53,2 0,7
To Ruang Bawah 31 36 37 34,6
= (50,7-46,3)x100/50,7
= 8,6%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (50,7-46,3) = 4,4
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1635
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1122

U = 1/R = 1/0,1635 = 6,116

Q = UxAx∆t
= 6,116 x 1,155 x 4,4
= 31,081 Kcal/J

5.1.5.4. Genteng Tanah Liat


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 48,8 41 37 42,2
1 beton To Perm Bawah 48.6 42,8 36,8 39,4 1,1
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 51,6 47 44 47,5
2 Asbes To Perm Bawah 52,9 44,2 43,3 46,8 1,4
To Ruang Bawah 31 36 36 34,4
To Perm Atas 58,9 47,2 46 50,7
3 Seng To Perm Bawah 56,2 39,3 43,6 46,3 0,8
To Ruang Bawah 30 35 36 33,6
Tanah To Perm Atas 60 51,5 49,4 53,6
4 liat To Perm Bawah 60 52 47,6 53,2 0,7
To Ruang Bawah 31 36 37 34,6
= (53,6-53,2)x100/53,6
= 0,7%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (53,6-53,2) = 0,4
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1867
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1354

U = 1/R = 1/0,1867 = 5,356

Q = UxAx∆t
= 5,356 x 1,155 x 0,4
= 2,474 Kcal/J

5.1.6. Pengukuran modul 5G, sudut 45, isolator


5.1.6.1. Genteng Beton
Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 47 46 38 43,6 14,03%
1 beton To Perm Bawah 39 34 33 35,3
To Ruang Bawah 32 34 33 33
To Perm Atas 48 43 37,5 42,8 15,88%
2 Asbes To Perm Bawah 39 35 34 36
To Ruang Bawah 31 34 34 33
To Perm Atas 39 47 38 41,3 12,40%
3 Seng To Perm Bawah 40 36 33 36,3
To Ruang Bawah 30 35 34 33
Tanah To Perm Atas 50 51 48 49,6 23,38%
4 liat To Perm Bawah 42 37 35 38
To Ruang Bawah 32 34 34 33,3

Transmisi Suhu
= (43,6-35,3)x100/43,6
= 14,03%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (43,6-35,3) = 8,3
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,7516
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,0513
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,7516 = 1,330

Q = UxAx∆t
= 1,330 x 1,155 x 8,3
= 12,75Kcal/J

5.1.6.2. Genteng Asbes


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 47 46 38 43,6 14,03%
1 beton To Perm Bawah 39 34 33 35,3
To Ruang Bawah 32 34 33 33
To Perm Atas 48 43 37,5 42,8 15,88%
2 Asbes To Perm Bawah 39 35 34 36
To Ruang Bawah 31 34 34 33
To Perm Atas 39 47 38 41,3 12,40%
3 Seng To Perm Bawah 40 36 33 36,3
To Ruang Bawah 30 35 34 33
Tanah To Perm Atas 50 51 48 49,6 23,38%
4 liat To Perm Bawah 42 37 35 38
To Ruang Bawah 32 34 34 33,3
= (42,8-36)x100/42,8
= 15,88%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (42,8-36) = 6,8
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,7653
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,065
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,7653 = 1,309

Q = UxAx∆t
= 1,309 x 1,155 x 6,8
= 10,25Kcal/J

5.1.6.3. Genteng Seng


Transmisi
Bahan Rata-
Suhu
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
= (41,3- atas
Genteng To Perm Atas 47 46 38 43,6 14,03%
1 beton To Perm Bawah 39 34 33 35,3
To Ruang Bawah 32 34 33 33
To Perm Atas 48 43 37,5 42,8 15,88%
2 Asbes To Perm Bawah 39 35 34 36
To Ruang Bawah 31 34 34 33
To Perm Atas 39 47 38 41,3 12,40%
3 Seng To Perm Bawah 40 36 33 36,3
To Ruang Bawah 30 35 34 33
Tanah To Perm Atas 50 51 48 49,6 23,38%
4 liat To Perm Bawah 42 37 35 38
To Ruang Bawah 32 34 34 33,3
36,3)x100/41,3
= 12,40%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (41,3-36,3) = 5
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8125
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1122
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8125 = 1,2307

Q = UxAx∆t
= 1,2307 x 1,155 x 5
= 7,107Kcal/J

5.1.6.4. Genteng Tanah Liat


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 47 46 38 43,6 14,03%
1 beton To Perm Bawah 39 34 33 35,3
To Ruang Bawah 32 34 33 33
To Perm Atas 48 43 37,5 42,8 15,88%
2 Asbes To Perm Bawah 39 35 34 36
To Ruang Bawah 31 34 34 33
To Perm Atas 39 47 38 41,3 12,40%
3 Seng To Perm Bawah 40 36 33 36,3
To Ruang Bawah 30 35 34 33
Tanah To Perm Atas 50 51 48 49,6 23,38%
4 liat To Perm Bawah 42 37 35 38
To Ruang Bawah 32 34 34 33,3
= (49,6-38)x100/49,6
= 23,38%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (49,6-38) = 11,6
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,836
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1354
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,836 = 1,196

Q = UxAx∆t
= 1,196 x 1,155 x 11,6
= 16,02Kcal/J
5.1.7. Pengukuran modul 5H, sudut 60, tanpa isolator
5.1.7.1. Genteng Beton

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 46,7 34 32,5 37,7 2,9%
1 beton To Perm Bawah 44 33,4 32,4 36,6
To Ruang Bawah 31 33 33 32,3
To Perm Atas 45 35,3 35 38,5 -1,8%
2 Asbes To Perm Bawah 46 36,4 35,2 39,2
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 46 38,5 37,4 40,6 -7,1%
3 Seng To Perm Bawah 52 40 38,3 43,5
To Ruang Bawah 30 36 36 34
Tanah To Perm Atas 47 56,5 50 51,1 5,4%
4 liat To Perm Bawah 57 48 40 48,3
To Ruang Bawah 32 37 36 35

Transmisi Suhu
= (37,7-36,6)x100/37,7
= 2,9%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (37,7-36,6) = 1,1
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1815
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1354

U = 1/R = 1/0,1815 = 5,5096

Q = UxAx∆t
= 5,5096 x 1,155 x 1,1
= 6,99 Kcal/J
5.1.7.2. Genteng Asbes

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 46,7 34 32,5 37,7 2,9%
1 beton To Perm Bawah 44 33,4 32,4 36,6
To Ruang Bawah 31 33 33 32,3
To Perm Atas 45 35,3 35 38,5 -1,8%
2 Asbes To Perm Bawah 46 36,4 35,2 39,2
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 46 38,5 37,4 40,6 -7,1%
3 Seng To Perm Bawah 52 40 38,3 43,5
To Ruang Bawah 30 36 36 34
Tanah To Perm Atas 47 56,5 50 51,1 5,4%
4 liat To Perm Bawah 57 48 40 48,3
To Ruang Bawah 32 37 36 35

Transmisi Suhu
= (38,5-39,2)x100/38,5
= 1,8%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (38,5-39,2) = -0,7
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1163
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,065

U = 1/R = 1/0,1163 = 8,5984

Q = UxAx∆t
= 8,5984 x 1,155 x -0,7
= 9,23 Kcal/J

5.1.7.3. Genteng Seng


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 46,7 34 32,5 37,7 2,9%
1 beton To Perm Bawah 44 33,4 32,4 36,6
To Ruang Bawah 31 33 33 32,3
To Perm Atas 45 35,3 35 38,5 -1,8%
2 Asbes To Perm Bawah 46 36,4 35,2 39,2
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 46 38,5 37,4 40,6 -7,1%
3 Seng To Perm Bawah 52 40 38,3 43,5
To Ruang Bawah 30 36 36 34
Tanah To Perm Atas 47 56,5 50 51,1 5,4%
4 liat To Perm Bawah 57 48 40 48,3
To Ruang Bawah 32 37 36 35

Transmisi Suhu
= (40,6-43,3)x100/40,6
= -7,1%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (40,6-43,3) = -2,9
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1653
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1122

U = 1/R = 1/0,1653 = 6,1162

Q = UxAx∆t
= 6,1162 x 1,155 x -2,9
= 4,16 Kcal/J
5.1.7.4. Genteng Tanah Liat

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 46,7 34 32,5 37,7 2,9%
1 beton To Perm Bawah 44 33,4 32,4 36,6
To Ruang Bawah 31 33 33 32,3
To Perm Atas 45 35,3 35 38,5 -1,8%
2 Asbes To Perm Bawah 46 36,4 35,2 39,2
To Ruang Bawah 30 34 34 32,6
To Perm Atas 46 38,5 37,4 40,6 -7,1%
3 Seng To Perm Bawah 52 40 38,3 43,5
To Ruang Bawah 30 36 36 34
Tanah To Perm Atas 47 56,5 50 51,1 5,4%
4 liat To Perm Bawah 57 48 40 48,3
To Ruang Bawah 32 37 36 35

Transmisi Suhu
= (51,1-48,3)x100/51,1
= 5,4%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (50,6-39,9) = 2,8
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,1868
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1355

U = 1/R = 1/0,1868 = 5,3533

Q = UxAx∆t
= 5,3533x 1,155 x 2,8
= 17,31 Kcal/J
5.1.8. Pengukuran modul 5I, sudut 60, dengan isolator
5.1.8.1. Genteng Beton

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 37 40,7 37,8 38,5 18,96%
1 beton To Perm Bawah 26 33,3 34,5 31,2
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 33,5 41 37,1 37,2 17,7%
2 Asbes To Perm Bawah 26 33 32,8 30,6
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 37,5 40 39,3 37,6 16,2%
3 Seng To Perm Bawah 29 32 33,6 31,5
To Ruang Bawah 36 35 35 35,3
Tanah To Perm Atas 48 55 53,6 52,2 32,3%
4 liat To Perm Bawah 31,7 36 38,7 35,3
To Ruang Bawah 34 36 36 35,3

Transmisi Suhu
= (38,5-31,2)x100/38,5
= 18,96%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (38,5-31,2) = 7,3
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8304
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1302
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8304 = 1,2042

Q = UxAx∆t
= 1,2042 x 1,155 x 7,3
= 10,15 Kcal/J
5.1.8.2. Genteng Asbes

Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 37 40,7 37,8 38,5 18,96%
1 beton To Perm Bawah 26 33,3 34,5 31,2
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 33,5 41 37,1 37,2 17,7%
2 Asbes To Perm Bawah 26 33 32,8 30,6
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 37,5 40 39,3 37,6 16,2%
3 Seng To Perm Bawah 29 32 33,6 31,5
To Ruang Bawah 36 35 35 35,3
Tanah To Perm Atas 48 55 53,6 52,2 32,3%
4 liat To Perm Bawah 31,7 36 38,7 35,3
To Ruang Bawah 34 36 36 35,3

Transmisi Suhu
= (37,2-30,6)x100/37,2
= 17,7%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (37,2-30,6) = 6,6
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,7653
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,065
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,7653 = 1,309

Q = UxAx∆t
= 1,309 x 1,155 x 6,6
= 9,97 Kcal/J

5.1.8.3. Genteng Seng


Bahan Rata-
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
atas
Genteng To Perm Atas 37 40,7 37,8 38,5 18,96%
1 beton To Perm Bawah 26 33,3 34,5 31,2
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 33,5 41 37,1 37,2 17,7%
2 Asbes To Perm Bawah 26 33 32,8 30,6
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 37,5 40 39,3 37,6 16,2%
3 Seng To Perm Bawah 29 32 33,6 31,5
To Ruang Bawah 36 35 35 35,3
Tanah To Perm Atas 48 55 53,6 52,2 32,3%
4 liat To Perm Bawah 31,7 36 38,7 35,3
To Ruang Bawah 34 36 36 35,3

Transmisi Suhu
= (37,6-31,5)x100/37,6
= 16,2%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (37,6-31,5) = 6,1
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8125
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1122
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8125 = 1,230

Q = UxAx∆t
= 1,230 x 1,155 x 6,1
= 8,66 Kcal/J

5.1.2.1. Genteng Tanah Liat


Bahan Rata-
Transmisi
No penutup Parameter 1 2 3 rata Transmisi
Suhu atas
Genteng To Perm Atas 37 40,7 37,8 38,5 18,96%
1 beton To Perm Bawah 26 33,3 34,5 31,2
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 33,5 41 37,1 37,2 17,7%
2 Asbes To Perm Bawah 26 33 32,8 30,6
To Ruang Bawah 34 35 34 34,3
To Perm Atas 37,5 40 39,3 37,6 16,2%
3 Seng To Perm Bawah 29 32 33,6 31,5
To Ruang Bawah 36 35 35 35,3
Tanah To Perm Atas 48 55 53,6 52,2 32,3%
4 liat To Perm Bawah 31,7 36 38,7 35,3
To Ruang Bawah 34 36 36 35,3
= (52,2-35,3)x100/52,2
= 32,3%

Jumlah Panas Mengalir


∆t = (52,2-35,3) = 16,9
A = 1,1 x 1,05
= 1,155

R.total = 0,8357
R. Udara = 0,0513
R. Genteng = 0,1354
R.Isolator = 0,649

U = 1/R = 1/0,8357 = 1,1966

Q = UxAx∆t
= 1,1966 x 1,155 x 16,9
= 23,35 Kcal/J

5.2. Adad[a
5.3. Kesimpulan
5.3.1 Tabel perbandingan suhu seluruh modul

Rata – Rata (oC)


5.3.2 N 0 30 45 60
o 5A 5B 5D 5E 5F 5G 5H 5I
(isolator) (isolator) (isolator) (isolator)

Genteg To Perm Atas 73,66 74,47 74,74 75,77 63,63 55,53 23,22 52,52
1 beton To Perm Bawah
To Ruang Bawah
Asbes To Perm Atas
2 To Perm Bawah
To Ruang Bawah
Seng To Perm Atas
3 To Perm Bawah
To Ruang Bawah
Tanah To Perm Atas
4 liat To Perm Bawah
To Ruang Bawah

Tabel penyetaraan

0 30 45 60
5A 5B 5D 5E 5F 5G 5H 5I
(isolator) (isolator) (isolator) (isolator)

Genteng
beton
Asbes

Seng

Tanah
liat

5.3.3 Rekomendasi atap


5.3.3.1 Sudut 00
5.3.3.1.1 Daerah Suhu panas
Beton dengan menggunakan isolator
5.3.3.1.2 Daerah suhu stabil/sejuk
Beton dengan menggunakan isolator

5.3.3.2 Sudut 300


5.3.3.2.1 Daerah suhu panas
Beton dengan menggunakan isolator

5.3.3.2.2 Daerah suhu stabil/sejuk


Beton dengan menggunakan isolator

5.3.3.3 Sudut 450


5.3.3.3.1 Daerah suhu panas
Beton dengan menggunakan isolator

5.3.3.3.2 Daerah suhu stabil/sejuk


Asbes dengan menggunakan isolator

5.3.3.4 Sudut 600


5.3.3.1.1 Daerah Suhu panas
Beton dengan menggunakan isolator
5.3.3.1.2 Daerah suhu stabil/sejuk
Asbes dengan menggunakan isolator

Kesimpulan dari laporan ini bahwa daerah kampus ITI (Tempat lokasi
pengambilan data) dinyatakan bahwa atap dengan bahan beton lebih
direkomendasikan untuk semua sudut atap untuk daerah panas seperti daerah kampus
ITI sedangkan di daerah yang suhu suidah stabil/sejuk pada sudut 45 dan 60
disarankan menggunakan bahan asbes.
Kami juga mempunyai rekomendasi atap untuk daerah seperti pantai, yaitu
dengan menggunakan atap bahan seng, karena seng mampu menyerap panas dengan
cepat lalu mudah hilang panasnya hanya karena terkena angin, karakter bahan tersebut
cocok untuk daerah pantai yang berangin sehingga suhu ruang bawah atap tetap stabil.

Catatan : Kami menggunakan perhitungan penyetaraan untuk membandingan setiap modul


5.4. Keritik dan Saran
Seharusnya setiap petemuan praktikum materi yang
disampaikan harus dibahas lebih mendalam lagi dan disampaikan dengan
Bahasa yang bias dimengerti mahasiswa agar mahasiwa bias mendapatkan
pengetahuan yang lebih dan lebih memahami materi tersebut. Semoga semua
pengetahuan yang telah disampaikan mahasiswa menjadi manfaat untuk
dikemudian hari. Adapun saran yang kami usulkan yaitu penambahan alat-alat
praktikum yang harus dilengkapi atau pun mengganti alat-alat praktikum yang
sudah rusak, mungkin dengan hal ini dapat menambah minat mahasiswa
dalam menambah ilmu pengetahuan.

5.5. Pertanyaan dan Jawaban


Kelompok I
1.Mengapa dalam pengukuran terdapat kemiringan 0 derajat?
Jawaban: itu bertujuan untung pembanding antara kemiringan kemiringan
lainnya
2.Mengapa pengukuran panas pada siang hari?
Jawaban: jadi sebetulnya pengukuran bisa dilakukan lewat dari jam 12
siang ,akan tetapi jika lewat dari jam 12 siang sinar matahari terhalanhg oleh
matahari maka kami melakukannya sebelum jam 12 siang
3. Apa pengaruh dari bangunan itu diputar
Jawaban: itu diperuntukan jika atap tidak menerima panas yang merata
Kelompok 2
1. Kemiringan berapa yang cocok pada kondisi iklim tropis
Jawaban: 450

2. perbedaan hitungan isolator dan non

Jawaban: perbedaannya hanya ada di resistensinya, jika diperhitungan isolator kita


menambahkan rsistensi isolator dan sebaliknya jika di non iso kita tidak menambahkan
resistensi isolator

3. Alat mana yang sulit digunakan pada saat mengukur

Jawaban: thermometer
5.6. Hambatan
Hambatan yang kami alami lebih banyak dikarenakan oleh faktor
cuaca dimana terkadang cuaca panas/cerah waktunya sangat singkat sehingga
mempengaruhi saat pengukuran atau pengumpulan data, juga pengukuran
terpatok pada jam 11-12 siang dikarenakan jika pengukuran dilakukan jam 12
siang sinar matahari terhalang oleh pepohonan.
BAB VI

PENUTUP

6.1. Daftar Pustaka


 Karakteristik dan sifat beton

 Karakteristik bahan penutup atap

 Karakteristik bahan penutup atap

 Kelebihan & kekurangan Asbes

 Karakteristik penutup atap dari tanah liat

 Kelebihan dan kekurangan genteng beton


6.2. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai