Penyusun :
Catur Sastania Putri
NIM – 1222000023
SOAL
I. Jawablah soal berikut dengan jelas! (nilai 40)
1. Dalam Al-Qurán manusia disebut Bani Adam, Al-Bashar, Al-Insan dan An-Nas.
Jelaskan masingmasing istilah tersebut dan apa perbedaannya.
2. Sebutkan para khalifah Bani Abbasyiah dan Bani Umayyah yang termasyhur dan
kontribusinya bagi peradaban Islam!
3. Sebutkan teori kedatangan Islam ke Nusantara dan para tokohnya serta apa kelebihan
dan kelemahan masing-masing teori!
4. Sebutkan nama-nama lain Al-Qurán dan jelaskan pengertiannya.
II. Jawablah soal berikut dengan analitis dankomprehensif (nilai: 60)
1. Jelaskan prinsip-prinsip bahwa Islam adalah agama universal (rahmatan lil a’alamin)
dan mengapa Islam dinyatakan sebagai agama yang relevan untuk segala zaman dan
tempat (Islam shalih likulli zaman wa makan)? Bagaimana menurut pandangan saudara
sendiri?
2. Peradaban Islam berpengaruh di Eropa (Spanyol) hampir 8 Abad lamanya, dan
mempengaruhi lahirnya Gerakan renaissance (kebangkitan Eropa dari kegelapan) di
Eropa. Deskripsikan buktibukti kejayaan yang terekam dalam sejarah peradaban Islam
pada abad kejayaan tersebut. Menurut pandangan saudara, bagaimana agar peradaban
Islam kembali menjadi peradaban dunia?
3. Sebelum agama Islam datang dan berkembang di Nusantara, masyarakat Nusantara
sudah menganut agama Hindu, Budha, dan kepercayaan nenek moyang. Deskripsikan
saluran yang memudahkan ajaran Islam bisa diterima dengan baik. Kemudian,
bagaimana menurut pandangan saudara strategi dakwah Islam di era teknologi modern
sekarang ini?
4. Tuliskan Hadis Nabi SAW yang menerangkan bahwa Islam memiliki dua sumber
pokok ajaran, yaitu Al-Qur’an dan Hadis! Apa saja fungsi Hadis terhadap Al-Qur’an
dan berikan masing-masing contohnya!
JAWABAN
I. Jawablah soal berikut dengan jelas! (nilai 40)
1. Al-Insan yang berasal dari kata al-Ins yang mendapatkan tambahan alif dan nun. Kata
Insan ini dinyatakan dalam Alquran sebanyak 65 kali dan tersebar dalam 43 surat. Ada
yang berpendapat bahwa, penggunaan kata Insan bagi manusia dalam Alquran
bertujuan untuk menguatkan karakter manusia sebagai makhluk sosial. Ataupun dengan
istilah lain, manusia adalah makhluk yang tidak bisa menjalankan aktivitas hidupnya
dengan sempurna kecuali ada keterlibatan pihak lain. Atau bisa juga dipahami dengan
menggunakan kaidah al-Ziyadah fi Bin’ya al-Kalimah – bahwa penggunaan kata Insan
dimaksudkan untuk menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk jasmani dan
rohani.
Al-Basyar yang juga berarti manusia. Al-Basyar dinyatakan dalam Alquran sebanyak
36 kali dan tersebat dalam 26 surat. Namun perbedaannya adalah bahwa term ini
menunjuk pada keberadaannya sebagai makhluk jasmani dan berjasad kasar. Atau lebih
tepatnya, manusia adalah makhluk jasmani; justru, jasmani atau jasad kasar diciptakan
untuk mendukung keberadaan rohani atau subordinat bagi rohani. Karena itu ayat-ayat
yang mengecam manusia, selalu diarahkan kepada mereka yang diperbudak oleh
kebutuhan jasmaninya, yang biasanya dikendalikan oleh hawa nafsu.
An-Naas berasal dari kata nawasa yang artinya goncangan atau fluktuatif. An-Nas
dalam Alquran disebutkan sebanyak 241 kali dan tersebar dalam 55 surat. Dikatakan
goncangan atau fluktuatif, karena manusia itu cenderung berubah jika bertemu dengan
sesamanya. An-Nas selalu berhubungan dengan fungsi manusia sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain. Dalam artian bahwa manusia harus mengutamakan kepentingan bersama dan
menjaga keharmonisan hidup bermasyarakat.
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein
Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein
lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang
antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan
10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali,
cucu Nabi Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di
Sumatera Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi
melalui bahasa Parsi. Tradisi lain adalah ajaran mistik yang banyak kesamaan,
misalnya antara ajaran Syekh Siti Jenar dari Jawa Tengah dengan ajaran sufi Al-Hallaj
dari Persia. Bukan kebetulan, keduanya mati dihukum oleh penguasa setempat karena
ajaran-ajarannya dinilai bertentangan dengan ketauhidan Islam (murtad) dan
membahayakan stabilitas politik dan sosial. Alasan lain yang dikemukakan Hoesein
yang sejalan dengan teori Moquetta, yaitu ada kesamaan seni kaligrafi pahat pada
batubatu nisan yang dipakai di kuburan Islam awal di Indonesia. Kesamaan lain
adalah bahwa umat Islam Indonesia menganut mahzab Syafei, sama seperti kebanyak
muslim di Iran.
4. Beberapa nama lain dari kitab suci umat Islam yaitu Al-qur’an, sebagai berikut :