Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

DIABETES KETOASIDOSIS (DKA)

Di Susun Oleh :
Gabriela Ekaristi Sariang

PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STELLA MARIS MAKASSAR
2020/2021
DEFINISI

Ketoasidosis Diabetikum (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes yang sering dijumpai dan mengancam jiwa. KAD
terjadi akibat defisiensi insulin berat dan seringkali muncul sebagai gejala pertama pada penyandang diabetes yang belum
terdiagnosis meski dapat juga muncul pada individu yang sudah menyandang diabetes. (Christhoper, dkk 2018)

Predisposisi Presipitasi

Usia diatas 45 Genetik Gaya hidup


Defisiensi insulin karena DM tipe DM yang tidak Kesalahan
Stres1 fisik dan emosional terdiagnosissaat menginjeksikan insulintidak menggunak
Faktor lain: sengaja
tahun

Peningkatan lemak dlm darah


Kelainan gen
Penuruanan
HLA (Human Meningkatkan hormon-hormon stres
fungsi fisiologis Insulin dalam darah menurun Dosis
Tidak adanya insulin
tepat 3J tidak bisa masuk keseluruhan
organ Leukocyte
Hormon insulin dalam tubuh berkurang, tida
Antigen)
memblokir kerja insulin
Penurunan Kerusakan sel Glukagon, kortisol, epineprin
Gula darah
meningkat
meningkat tidak terkontrol
fungsi endokrin pangkreas Glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel
pangkreasuntuk Insulin dalam tubuh kurang
produksi insulin Glukosa darah tidak bisa masuk ke d
sel beta tidak
memproduksi
insulin Glukosa tidak bisa masuk sel
Penurunan Melawan kerja insulin mentransport
Peningkatan produksi glukosa oleh hati glukosa ke sel
sekresi insulin Retensi insulin

Gula dalam darah meningkat dan tidak bisa dikendalikan MK: Ketidakstabilan kadar
glukosa darah

SLKI: Kestabilan kadar Glukosa


Hiperglikemia, GD > 250 mg/DL darah

SIKI : Manejeman Hipoglikemia


Ekskresi glukosa oleh Penurunan metabolisme tubuh Gula darah tidak bisa masuk
ginjal meningkat, terhadap glukosa di dalam sel ke dalam sel, karena
bersamaan dengan air dan kekurangan insulin
elektrolit

Penurunan jumlah ATP, Merangsang pelepasan


Deuresis osmotik penurunan jumlah energi lemak dan pemecahan lemak

Pasien menjadi Pelepasan lemak Trigliserid dipecah menjadi


Poliuria (sering kencing) asam lemak bebas (FFA) dan
lemah, dan letih subkutan
meningkat Gliserol

Penurunan volume
sirkulasi BB turun
MK: Intoleransi
aktivitas FFA masuk Gliserol
ke sirkulasi mengalami
Respon sel: MK: Defisit glukoneogenesis
SLKI : Toleransi
kekurangan cairan Nutrisi
aktivitas
Peningkatan
SIKI : Manajemen jumlah badan
Polidipsi: perangsangan energy keton dalam
pusat haus darah

Dehidrasi PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Berlansung lama Pemeriksaan Lab :

KETOASIDOSIS Glukosa, Natrium, Kalium,


Bikarbonat, Sel darahlengkap
Hipotensi DIABETIKUM (CBC), Gas darah arteri, Keton,
Takikardia ß-hidroksibutirat, Urinalisis
(UA), Osmolalitas, Fosfor,
Mempengaruhi seluruh Kadar kreatinin, AGD, Bun dan
sistem tubuh
Kondisi asidosis Penurunan jumlah Hiperglikemia Diuresis Osmotik Peningkatan badan Penurunan
metabolik insulin keton metabolisme sel

Perfusi jaringan Cairan intertisial ATP turun, Energi


ke otak menurun dan intrasel Asidosis metabolik
Hiperglikemia turun
Kompensasi tubuh Oksigen dalam tertarik ke
meningkatkan O2 jaringan berkurang intravaskular Mempengaruhi
Hipoksia otak metabolisme Pasien membutuhkan
Viskositas darah karbohidrat bedret lama dan tirah
meningkat Sel kekurangan baring lama
Hiperventilasi Hipoksemia
jaringan << cairan
Stroke iskemik TG: Mual,
Muntah, napas
TG: Pernapasan Suplai O2 tubuh Perangsangan pusat T&G: infeksi,
bau aseton
cepat, dalam, menurun haus, polidipsi bengkak,
TG: Akral dingin, Penurunan
napas kusmaul
pucat, CRT > 3 kesadaran Intake turun merah
detik
TG:Dehidras
MK: Pola napas ii MK:Gangguan
tidak efektif MK: Perfusi Pasien MK: Defisit integritas
perifer tidak membutuhkan Nutrisi kulit/jaringan
Darah tinggi Bedrest MK: Hipovolemia
efektif
glukosa

Tidak mampu
Mediator yang baik melakukan ADL
Jika timbul ulkus waktu untuk pertumbuhan
penyembuhan lebih mikroorganisme K:Syok
Membutuhkan
lama Hipovolemi
bantuan orang lain k

MK: Defisit
Perawatan
MK: Resiko
Infeksi
T&G: PCO3 maningkat/ SLKI: Integritas
menurun, PO2 menurun, pH MK : Resiko SLKI: Perawatan
jatuh diri kulit dan jaringan
arteri meningkat/ menurun,
SIKI; perawatan
SLKI: Tingkat SIKI: Dukungan
jatuh perawatan diri integritas kulit
MK: Gangguan
pertukaran gas Perawatan luka
SIKI : Pencegahan
jatuh
SLKI: Pertukaran gas SLKI : Status
cairan
SIKI: Pemantauan
respirasi SLKI : Tingkat SIKI :
infeksi Manajemen
Terapi oksigen
SIKI : Pencegahan hipovolemi
infeksi
SLKI: Status
SLKI: Pola nafas Nutrisi
SIKI Pemantauan SIKI:
respirasi Manajemen
Nutrisi
SLKI: Perfusi
perifer
PCO2
SIKI: Manajemen meningkat
perifer
Vasokontriksi pembuluh
Gagal jantung darah serebral

Fibrilasi ventrikel Penurunan resistensi


pembuluh darah perifer

Kematian Kontraksi jantung


disertai hipotensi
Komplikasi : PENATALAKSANAAN
1. Hipoglikemia dan 1. Terapi cairan
hipokalemi Larutan normal salin, pilihan awal bagi resusitasi
2. Asidosis metabolic cairan pada pasien DKA, 1 L diberikan pada 1
hiperkloremik jam pertama untuk mengatasi hiperglikemia dan
3. Trombosis vascular keadaan yang terkait asidosis.
2. Terapi Insulin
Pemberian dosis rendah regular insulin/IV (5-10
Unit/ jam)
3. Kalium
Pemberian kalium dilakukan ketika volume
cairan sudah baik dan insulin sudah diberikan
,jika pemberian insulin tanpa diiringi dengan
kalium, akan mengakibatkan hipoglikemi
4. Koreksi asidosis metabolic
5. Fosfat
DAFTAR PUSTAKA

Hyperglycemic crises in patien ts with diabetes mellitus. American Diabetes


Association. Diabetes Carevol27 supplement1 2004, S94-S102.

Ridwan, Z., Bahrun, U., & R, R. P. (2016, Maret). Ketoasidosis Diabetik Di Diabetes
Melitus Tipe 1. Indonesian Journal Of Clinical Pathology And Medical
Laboratory, XXII(2), 200-205.

Riduan, R. J., & Mustofa , S. (2017, April). Penatalaksanaan KAD dan DM tipe 1 pada
Anak Usia 15 Tahun. Jurnal Medula Unila, VII(2), 114-122.

Rinawati, P., & Chanif, C. (2020, April). Peningkatan Efektifitas Pola Napas Pada Pasien
Ketoasidosis Diabetik. Jurnal Unimus Ners Muda, I(1), 50-58.

Yati, N. P., & Tridjaja, B. (2017). Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak
IndonesiaKetoasidosis Diabetik dan Edema Serebri pada Diabetes Melitus Tipe-1.

Anda mungkin juga menyukai