Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HOTEL

DIKABUPATEN JEMBER
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING
1
Rossy Gilang Pratama(1010651139), 2Deni Arifianto, S.Kom (NPK. 11 03 588)
3
Yulio Rahmadi, S.Kom (NPK. 10 03 545)
Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember
Email : rossygilang@gmail.com
ABSTRAK

Sistem Penunjang Keputusan atau Decision Support System, secara umum di definisikan
sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah
maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Secara khusus, DSS
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok
manajer dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberi informasi ataupun
usulan menuju pada keputusan tertentu. Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan untuk melakukan
perhitungan sebagai penyeleksi data dengan hasil perengkingan. Sistem yang telah dibuat mengacu
pada rumusan masalah yang ada yaitu sistem dapat menyeleksi data sesuai ketentuan dengan
melakukan perhitungan berdasarkan metode SAW (Simple Additive Weighting). Dengan metode
SAW banyak kasus yang dapat dihitung seperti halnya dalam pemilihan hotel. Dimana metode SAW
ini dapat membantu konsumen ketika akan memilih hotel, karena hasil akhir perhitungan metode ini
adalah perankingan dimana hasil akhir dijadikan acuan atau rekomendasi untuk konsumen dalam
memilih hotel yang diinginkan dan sesuai kebutuhannya.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting, Hotel

1. Pendahuluan yang membantu pengambil keputusan


Di masa sekarang ini pariwisata dan memanfaatkan data dan model untuk
ekonomi di Kabupaten Jember berkembang menyelesaikan masalah-masalah yang tak
dengan pesat. Maka dari itu,fasilitas pendukung terstruktur. Sistem pendukung keputusan
seperti hotel semakin menjamur di Kabupaten mendayagunakan resources individu – individu
Jember. Selain untuk fasilitas penginapan pada secara intelek dengan kemampuan komputer
saat wisatawan dari luar daerah ingin melepas untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini
lelah,hotel juga bisa digunakan untuk merupakan sistem pendukung yang berbasis
pertemuan-pertemuan penting dalam urusan komputer untuk manajemen pengambilan
ekonomi dan lain sebagainya, keputusan yang berhubungan dengan masalah-
Pada penelitian ini kami ingin masalah semi terstruktur. Karena itulah
mempermudah akses info terhadap hotel-hotel dikembangkan Decision Support System untuk
yang ada di Kabupaten Jember guna mendukung membantu seseorang dalam mengambil
keputusan kepada konsumen untuk memilih keputusan dengan salah satu metodenya yaitu
hotel yang tepat dengan menggunakan program Simple Additive Weighting (SAW).
berbasis desktop. Ada banyak kegiatan di lingkungan
Sistem Penunjang Keputusan atau Decision masyarakat yang membutuhkan keputusan,
Support System, secara umum di definisikan terkadang dalam menentukan suatu keputusan
sebagai sebuah sistem yang mampu seringkali terjadi kekeliruan dengan tidak
memberikan kemampuan baik kemampuan mempertimbangkan kriteria – kriteria yang
pemecahan masalah maupun kemampuan mungkin dapat dijadikan acuan dalam
pengkomunikasian untuk masalah semi mengambil suatu keputusan tersebut. Dalam
terstruktur. Secara khusus, DSS didefinisikan mengambil suatu keputusan alangkah baiknya
sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja kita mempertimbangkan hal yang menunjang
seorang manajer maupun sekelompok manajer kegiatan yang membutuhkan keputusan.
dalam memecahkan masalah semi terstruktur
dengan cara memberi informasi ataupun usulan 2. Tinjauan Pustaka
menuju pada keputusan tertentu. Ada 2.1 Sistem Pendukung Keputusan
pernyataan lain yang menyebutkan bahwa DSS Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau
adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, Decision Support System (DSS) adalah sebuah

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kabupaten Jember


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Oleh : Rossy Gilang Pratama (1010651139)
sistem yang mampu memberikan kemampuan pengambilan keputusan, termasuk didalamnya
pemecahan masalah maupun kemampuan tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-
pengkomunikasian untuk masalah dengan komponen terkait, batasan-batasan yang ada
kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model
Sistem ini digunakan untuk membantu Base memungkinkan pengambil keputusan
pengambilan keputusan dalam situasi semi menganalisa secara utuh dengan
terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, mengembangkan dan membandingkan solusi
dimana tak seorangpun tahu secara pasti alternatif.
bagaimana keputusan seharusnya dibuat. SPK c) User Interfase / Pengelolaan Dialog
bertujuan untuk menyediakan informasi, Terkadang disebut sebagai subsistem
membimbing, memberikan prediksi serta dialog, merupakan penggabungan antara dua
mengarahkan kepada pengguna informasi agar komponen sebelumnya yaitu Database
dapat melakukan pengambilan keputusan Management dan Model Base yang disatukan
dengan lebih baik. SPK merupakan dalam komponen ketiga (user interface), setelah
implementasi teori-teori pengambilan keputusan sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk
yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti model yang dimengerti computer. User
operation research dan menegement science, Interface menampilkan keluaran sistem bagi
hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk pemakai dan menerima masukan dari pemakai
mencari penyelesaian masalah yang dihadapi kedalam Sistem Pendukung Keputusan.
harus dilakukan perhitungan iterasi secara
manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, 2.2 Hotel
maksimum, atau optimum), saat ini komputer Hotel adalah sebuah bangunan yang
telah menawarkan kemampuannya untuk disediakan kepada publik secara komersial
menyelesaikan persoalan yang sama dalam untuk menginap, bermalam, atau tinggal dalam
waktu relatif singkat. (Setiaji, 2014) jangka waktu sementara. Berdasarkan
Secara umum Sistem Pendukung sejarahnya, hotel berasal dari bahasa Perancis
Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar kuno dari kata "hostel". Diperkirakan hotel
yaitu database Management, Model Base dan sudah ada sejak akhir abad 17 dan digunakan
Software System/User Interface. Komponen sebagai "tempat penampungan pendatang" yang
SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar datang dari luar kota .
di bawah ini. Losmen, penginapan, pondokan, juga tidak
berbeda dengan hotel. Mereka memiliki fungsi
sebagai tempat menginap sementara bagi
masyarakat umum secara komersial. Biasanya
tempat-tempat seperti ini juga menyediakan
makanan.
Sedangkan bangunan gedung bertingkat
bercorak hotel yang digunakan untuk tinggal
dalam jangka waktu lama disebut apartemen.
Untuk bangunan kecil setingkat rumah disebut
rumah kost (indekos). Sedangkan bangunan
mewah yang terletak di pegunungan, pantai dan
tempat-tempat indah yang jauh dari pemikiman,
a) Database Management namun asri dan tenang disebut Villa. Namun vila
Merupakan subsistem data yang ini ada yang hanya digunakan untuk keluarga
terorganisasi dalam suatu basis data. Data yang dan kebanyakan milik pribadi juga untuk
merupakan suatu sistem pendukung keputusan disewakan. (Lidiawati,2012)
dapat berasal dari luar maupun dalam
lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan 2.3 SAW
data yang relevan dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan melalui simulasi.
Metode Simple Additive Weighting (SAW)
b) Model Base
sering juga dikenal istilah metode penjumlahan
Merupakan suatu model yang
terbobot.Konsep dasar metode SAW adalah
merepresentasikan permasalahan kedalam
mencari penjumlahan terbobot dari rating
format kuantitatif (model matematika sebagai
contohnya) sebagai dasar simulasi atau

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kabupaten Jember


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Oleh : Rossy Gilang Pratama (1010651139)
kinerja pada setiap alternatif pada semua Min xij = nilai terkecil dari setiap kriteria
atribut.(Kusumadewi 2006). Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi
Metode SAW membutuhkan proses dari alternatif Ai pada Ci; i = 1, 2, 3,.....,m dan j
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu = 1, 2, 3,.....m. Nilai preferensi alternatif (Vi)
skala yang dapat diperbandingkan dengan diberikan sebagai :
semua rating alternatif yang ada. Metode ini n
merupakan metode yang paling terkenal dan
paling banyak digunakan dalam menghadapi
Vi = w r
j 1
j ij ,
situasi Multiple Attribute Decision Making
(MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu Keterangan :
metode yang digunakan untuk mencari alternatif
optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria Vi = rangking untuk setiap alternatif
tertentu. wj = nilai bobot dari setiap kriteria
Beberapa tahapan untuk menyelesaikan
suatu kasus menggunakan metode SAW ini. rij = nilai rating kinerja ternormalisasi

2.1.1 Menentukan kriteria-kriteria yang akan nilai Vi yang lebih besar, mengindikasikan
dijadikan acuan dalam pengambilan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
keputusan, yaitu Ci (Nugroho,2012)

2.1.2 .Menentukan rating kecocokan setiap


alternatif pada setiap kriteria. 3. Metode Penelitian
2.1.3 Membuat matriks keputusan berdasarkan
kriteria(Ci), kemudian melakukan a. Kerangka Penelitian
normalisasi matriks berdasarkan
persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atribut (atribut keuntungan ataupun
atribut biaya) sehingga diperoleh matriks
ternormalisasi R.
2.1.4 Hasil akhir diperoleh dari proses
perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R
dengan vektor bobot sehingga diperoleh
nilai terbesar yang dipilih sebagai
alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
Metode SAW sering juga dikenal sebagai
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
metode SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif
pada semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks
keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
diperbandingkan dengan semua rating alternatif 1. Pengumpulan Data
yang ada. Untuk mendapatkan informasi yang akurat
xij maka penulis melakukan observasi terhadap
rij = Jika j adalah atribut nama dan spesifikasi dari hotel dari Kantor
Max( xij ) Pariwisata Kabupaten Jember. Dari observasi
benefit. ini penulis mendapatkan sebuah data yang dapat
Min ( xij ) diolah untuk dijadikan suatu informasi yaitu
rij = Jika j adalah atribut cost. pemilihan hotel sebagaimana terlampir.
xij 2. Penentuan Alternatif dan Kriteria
Keterangan : Alternatif yang diberikan adalah nama
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi hotel, sedangkan kriteria dalam pemilihan hotel
xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kinerja adalah Wilayah Hotel, Harga, Kelas hotel, Jenis
Max xij = nilai terbesar dari setiap kriteria kamar yang dijadikan bahan pertimbangan.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kabupaten Jember


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Oleh : Rossy Gilang Pratama (1010651139)
3. Pemberian Bobot Masing-Masing Kriteria Lestari/Superior 4 4 1 4
Dari masing – masing kriteria tersebut akan
Lestari/Deluxe 3 4 1 3
ditentukan bobot – bobotnya oleh masing –
masing konsumen. Pada bobot terdiri dari empat Safari/Economy 4 4 2 4
bilangan fuzzy yaitu Rendah (R), Sedang (S),
Tinggi (T), Sangat Tinggi (ST). Safari/Standard 4 4 2 4
4. Pembuatan Matriks Keputusan
Safari/Deluxe 4 4 2 2
Di tahap ini kita mengisi bobot nilai dari
suatu alternatif dengan kriteria yang telah Safari/Junior Suite 3 4 2 3
dijabarkan tadi sehingga membentuk sebuah
matriks. Karena termasuk kriteria benefit Aston 2 4 3 4
(kriteria keuntungan apabila nilai terbesar Hotel/Superior
memberikan keuntungan bagi pengambil Double
keputusan) maka matriks tersebut dinormalisasi Aston 2 4 3 3
xij Hotel/Superior
menggunakan = rij  Twin
Max( xij )
Aston 2 4 3 3
5. Proses Perangkingan Hotel/Deluxe
Proses perangkingan dengan bobot yang Aston Hotel/Junior 2 4 3 3
telah diberikan oleh pengambil keputusan akan Suite
di kalikan kemudian dijumlahkan.

6. Hasil Perangkingan
Hasil dari perangkingan akan diambil dengan Setelah data dari tabel diisi kemudian dibuat
nilai paling besar yang akan dijadikan sebagai matriks, kita misalkan matriksnya adalah
pertimbangan konsumen.
matriks “r”.
4. Pembahasan dan Hasil
A. Hasil Percobaan Kombinasi 1 4 4 4 4
3 4 4 2
2 4 4 3
2 4 4 3
1 4 1 1
4 4 1 4
4 4 1 4
3 4 1 3
𝑟=
4 4 2 4
4 4 2 4
4 4 2 2
Dari penentuan prioritas diatas akan didapatkan 3 4 2 3
pembobotan seperti diawah ini: 2 4 3 4
2 4 3 3
Kriteria 2 4 3 3
Alternatif/Pilihan [2 4 3 3]
Nama Hotel/Kamar Harga Wilayah Kelas Fasilitas
Setelah Matriks awal terbentuk, kemudian
Bandung 4 4 4 4 matriks dinormalisasi menggunakan rumus
Permai/Standard
xij
Bandung 3 4 4 2 rij  maka setelah dinormalisasi
Permai/Superior Max( xij )
Bandung 2 4 4 3 matriks akan bernilai seperti dibawah ini:
Permai/Junior Suite
Bandung 2 4 4 3
Permai/Executive
Lestari/Dormitory 1 4 1 1

Lestari/Standard 4 4 1 4

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kabupaten Jember


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Oleh : Rossy Gilang Pratama (1010651139)
1 1 1 1 B. Hasil Percobaan Kombinasi 2
0,75 1 1 0,50
0,50 1 1 0,75
0,50 1 1 0,75
0,25 1 0,25 0,25
1 1 0,25 1
1 1 0,25 1
0,75 1 0,25 0,75
𝑟𝑖𝑗 =
1 1 0,50 1
1 1 0,50 1
1 1 0,50 0,50
0,75 1 0,50 0,75
0,50 1 0,75 1
0,50 1 0,75 0,75
0,50 1 0,75 0,75
[ 0,50 1 0,75 0,75 ]
Kriteria
Alternatif/Pilihan
Harga Wilayah Kelas Fasilitas
𝑣1 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)(1)= 1 Nama Hotel/Kamar

𝑣2 = 0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)(0,5)= 0,8 Bandung 3 4 1 3


Permai/Standard
𝑣3 = (0,4)(0,5)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)(0,75)= 0,725 Bandung 4 4 1 2
Permai/Superior
𝑣4 = (0,4)(0,5)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)(0,75)= 0,725
Bandung 1 4 1 1

𝑣5 = (0,4)(0,25)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(0,25)= 0,4 Permai/Junior Suite

𝑣6 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(1)= 0,925 Bandung 1 4 1 1


Permai/Executive
𝑣7 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(1)= 0,925
Lestari/Dormitory 2 4 4 4

𝑣8 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(0,75)= 0,75 Lestari/Standard 3 4 4 3


Lestari/Superior 3 4 4 3
𝑣9 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(1)= 0,95 Lestari/Deluxe 4 4 4 1
Safari/Economy 3 4 3 3
𝑣10 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(1)= 0,95
Safari/Standard 3 4 3 3

𝑣11 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(0,50)= 0,8 Safari/Deluxe 3 4 3 2


Safari/Junior Suite 4 4 3 1
𝑣12 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(0,75)= 0,775 Aston 1 4 2 3
Hotel/Superior
𝑣13 = (0,4)(0,5)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(1)= 0,775
Double

𝑣14 = (0,4)(0,50)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(0,75)= 0,7 Aston 1 4 2 2


Hotel/Superior Twin
𝑣15 = (0,4)(0,50)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(0,75)= 0,7
Aston Hotel/Deluxe 1 4 2 2
𝑣16 = (0,4)(0,50)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(0,75)= 0,7

Aston Hotel/Junior 1 4 2 2
Dari hasil perankingan diatas, bahwa
Suite
rekomendasi untuk memilih hotel dengan
kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya
yang mendapat nilai terbesar dan paling
mendekati prioritas adalah V1 atau ( Hotel
Bandung Permai Kamar Standard )

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kabupaten Jember


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Oleh : Rossy Gilang Pratama (1010651139)
Setelah data dari tabel diisi kemudian dibuat 𝑣5 = (0,4)(0,50)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)(1)= 0,8

matriks, kita misalkan matriksnya adalah 𝑣6 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)(0,75)= 0,825


matriks “r”.
𝑣7 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)(0,75)= 0,825

3 4 1 3 𝑣8 = (0,4)(0,1)+(0,3)(1)+(0,1)(1)+(0,2)( 0,25)= 0,775


4 4 1 2
1 4 1 1 𝑣9 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(0,75)= 0,8
1 4 1 1
2 4 4 4
3 4 4 3 𝑣10 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(0,75)= 0,8
3 4 4 3
4 4 4 1 𝑣11 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(0,50)= 0,725
𝑟 =
3 4 3 3
3 4 3 3 𝑣12 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(0,75)+(0,2)(0,25)= 0,75
3 4 3 2
4 4 3 1 𝑣13 = (0,4)(0,25)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(0,75)= 0,575
1 4 2 3
1 4 2 1
𝑣14 = (0,4)(0,25)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(0,25)= 0,425
1 4 2 1
[1 4 2 1]
𝑣15 = (0,4)(0,25)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(0,25)= 0,425
Setelah Matriks awal terbentuk, kemudian
𝑣16 = (0,4)(0,25)+(0,3)(1)+(0,1)(0,50)+(0,2)(0,25)= 0,425
matriks dinormalisasi menggunakan rumus
Dari hasil perankingan diatas, bahwa
xij
rij  maka setelah dinormalisasi rekomendasi untuk memilih hotel dengan
Max( xij )
kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya yang
matriks akan bernilai seperti dibawah ini: mendapat nilai terbesar dan paling mendekati
0,75 1 0,25 0,75 prioritas adalah V6 ( Hotel Lestari Kamar
1 1 0,25 0,50
0,25 1 0,25 0,25 Standard )
0,25 1 0,25 0,25
0,50 1 1 1
0,75 1 1 0,75
0,75 1 1 0,75
1 1 1 0,25
5. Kesimpulan
𝑟𝑖𝑗 =
0,75 1 0,75 0,75
0,75 1 0,75 0,75 Dari penelitian diatas metode simple
0,75 1 0,75 0,50
1 1 0,75 0,25 additive weighting menghasilkan suatu
0,25 1 0,50 0,75 perankingan, dimana nilai yang terbesar dari
0,25 1 0,50 0,25
0,25 1 0,50 0,25
hasil perankingan adalah rekomendasi
[ 0,25 1 0,50 0,25 ] pemilihan hotel untuk konsumen. Bahwa dari
kombinasi 1 dan kombinasi 2 dengan prioritas
Proses normalisasi matriks selesai, pilihan sama ( harga, wilayah, fasilitas kamar,
kelas hotel ) dan detail kriteria berbeda
kemudian kita lakukan proses perankingan menghasilkan rekomendasi berbeda. Pada uji
n coba 1 rekomendasi kamar hotel bagi pengambil
menggunakan rumus Vi   w j rij , maka keputusan adalah Hotel Bandung Permai Kamar
j 1 Standard, sedangkan pada uji coba 2
rekomendasi kamar hotel bagi pengambil
didapat : keputusan adalah Hotel Lestari Kamar Standard

𝑣1 = (0,4)(0,75)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(0,75)= 0,75 DAFTAR PUSTAKA

𝑣2 = (0,4)(1)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(0,50)= 0,775 [1]. Nugroho, F, (2012), Metode Simple Additive


Weighting. Kudus: Universitas Muria.
𝑣3 = (0,4)(0,25)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(0,25)= 0,4 [2]. Riadi. M;(2013), Sistem Pendukung
Keputusan, diakses pada tanggal 3 juni 2015
𝑣4 = (0,4)(0,25)+(0,3)(1)+(0,1)(0,25)+(0,2)(0,25)= 0,4

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kabupaten Jember


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Oleh : Rossy Gilang Pratama (1010651139)
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/sistem-
pendukung-keputusan-spk.html
[3]. Lidiawati. I; (2013), Definisi Hotel. diakses.
Pada Tanggal 10 Mei 2014.
http://www.pusat-definisi.com/2012/11/hotel-
adalah.html,
[4]. Kusumadewi, S,(2006), Fuzzy Multi-
Attribute Decision Making (Fuzzy MADM),
Graha Ilmu:Yogyakarta.
[5]. Prasetyo,M.D;(2014)”Sistem Pendukung
Keputusan Pembelian TABLET PC
Menggunakan Metode Simple Additive
Weighting”.Jember:Universitas
Muhammadiyah Jember
[6]. Ananda, K.R;(2014)” Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Judul Skripsi
Jurusan Tekhnik Informatika Komputer Dengan
Menggunakan MetodeSimple Additive
Weigthing (SAW)”.Medan: STMIK Budidarma
Medan
[7]. Prayitno, B.B;(2012)” Sistem Pendukung
Keputusan pembelian Sepeda motor dengan
Metode SAW(Simple Additive Weighting)
Menggunakan Bahasa Pemograman PHP Dan
My SQL Di Finance Kabupaten Ponorogo”
Ponorogo:Universitas Muhammadiya Ponorogo
[8]. Fajar Nugraha,Bayu Surarso,Beta
Noranita;(2012)” Sistem Pendukung Keputusan
Evaluasi Pemilihan Pemenang Pengadaan Aset
dengan Metode Simple Additive
Weighting”.Kudus:Universitas Muria Kudus
[9]. Setiaji, P, (2014), Sistem Pendukung
Keputusan.Kudus: Universitas Muria.

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kabupaten Jember


Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Oleh : Rossy Gilang Pratama (1010651139)

Anda mungkin juga menyukai