Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

PERCOBAAN K3
KALOR JENIS

HARI: SENIN TANGGAL: 7 DESEMBER 2020 JAM KE: 1-2

OLEH:
ANNISA ZULFA CINTYA CAHYANI NIM: 082011533096
ANGGOTA KELOMPOK:
Filemon Metusala NIM: 082011533097
Dosen Pembimbing: Winarno, S.Si.
Asisten Dosen. : - Kevin Yusuf Briliantama
- Putri Arum Widya Ayu P.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
I. TUJUAN
Menentukan harga air kalorimeter, kalor lebur es, dan kalor jenis tembaga.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Kalorimeter (lengkap):
a. Bajana kalorimeter bagian dalam
b. Bejana kalorimeter bagian luar
c. Pengaduk
d. Termometer
e. Penutup
2. Bejana didih
3. Tabung pemanas logam tembaga
4. Neraca torsi dan anak neraca
5. Kompor listrik
6. Gelas beaker
7. Potongan-potongan kecil kawat tembaga
8. Erlenmeyer pemanas air dengan selang plastik
Bahan:
1. Air
III. DASAR TEORI
Kalor  adalah sesuatu yang dipindahlan diantara sebuah sistem dan
sekelilingnya sebagai akibat dari hanya perbedaan temperatur. Konsep kalor
sebagai sebuah zat yang jumlah seluruhnya tetap konstan akhirnya tidak mendapat
dukungan eksperimen(Wiley, 1978).
Karakteristik bahan dalam penyerapan kalor ini dinyatakan dalam besaran kalor
jenis. Kalor jenis suatu bahan didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg bahan tersebut sebesar 1 C(Astra, 2006).
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
atau melepaskan suhu tiap satu kilogram massa. Sutau zat sebesar 1 C atau satu
Kelvin atau dapat ditulis sebagai kapasitas kalor suatu benda adalah kemampuan
suatu benda untuk menerima atau menurunkan suhu benda sebesar 10 C(Marskip,
2009).
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Pada dasarnya, kalor yang
dibebaskan atau diserap menyebabkan perubahan suhu pada calorimeter. Ada 2
tipe calorimeter yaitu calorimeter Bum dan calorimeter larutan Kalorimeter Bum
adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor(nilai kalori) yang
dibebaskan pada pembakaran sempurna suatu senyawa. Contohnya adalah
calorimeter makanan. Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam system larutan(Mubi,
2010).
Prinsip penting yang digunakan dalam calorimeter adalah hokum kekekalan
energy. Hokum ini menyatakan bahwa energy tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, melainkan berubah dari bentuk yang satu menjadi bentuk yang
lain(Esomer, 1996).
Yang dimaksud dengan harga air (kapasitas kalor) kalorimeter adalah jumlah
kalor (dalam kalori yang diperlukan untuk menaikkan suhunya sebesar 1 °C. Kalor
lebur es ialah jumlah kalor (dalam kalori) yang diperlukan untuk mengubah 1 gram
es dari fase padat ke fase cair pada titik leburnya. Kalor jenis tembaga ialah jumlah
kalor (dalam kalori) yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram tembaga 1 °C.
Percobaan ini berdasarkan atas azas Black, yaitu jika dua benda (sistem) yang
berbeda suhu saling dicampur, maka sebagian kalor pindah dari benda suhu tinggi
ke benda suhu rendah sedemikian hingga suhu kedua benda (sistem) menjadi sama
saat mencapai kesetimbangan termal. Kalor yang dilepaskan oleh benda suhu
tinggi sama dengan kalor yang diserap oleh benda suhu rendah.
Untuk menentukan harga air kalorimeter, sistem pertama adalah bejana
kalorimeter bagian dalam beserta pengaduk dan air yang ada di dalamnya.
Menurut azas Black, kalor yang diserap oleh kalorimeter bagian dalam beserta
pengaduk ditambah dengan kalor yang diserap oleh air, sama dengan kalor yang
dilepaskan oleh air panas.
m k . c k . ( T a−T 1) + m a . c a . ( T a−T 1 )=m ap . c ap .(T 2−T 1)
dengan mk, ma, dan map, berturut-turut adalah massa kalorimeter bagian dalam
beserta pengaduk, massa air dalam kalorimeter, dan massa air panas yang
dituangkan; ck, ca, dan cap, berturut-turut adalah kalor jenis kalorimeter bagian
dalam beserta pengaduk, kalor jenis air yaitu 1 kalori/gr °C; T 1, T2, dan Ta,
berturut-turut adalah suhu kalorimeter dan air mula-mula, suhu air panas sebelum
dituangkan ke dalam kalorimeter, dan suhu akhir (suhu kesetimbangan termal).
Hasil kali mk dan ck dinamakan kapasitas kalor (harga air) kalorimeter. Untuk
menentukan kalor lebur es, percobannya mirip dengan tersebut di atas, hanya air
panas diganti dengan es padat (suhunya 0 °C), sehingga persamaannya adalah
m k . c k . ( T 1 −T a ) + m a . c a . ( T 1−T a )=m es . L+m es . c a .(T a−0)
Untuk menentukan kalor jenis tembaga, air panas diganti dengan tembaga
panas. Persamaannya adalah
mk . c k . ( T a−T 1) + ma . c a . ( T a−T 1 )=mCu . c Cu .(100−T 2 )

IV. DATA PENGAMATAN


DATA HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN KALOR JENIS

Massa (g) Suhu (⁰C)


m₁ m₂ m₃ m₄ m₅ m₆ m₇ T₁ T₂ T₃ T₄ Ta Ta′ Ta″
114,0 170,5 216,0 265,0 310,5 175,5 190,5 27 100 26 28 50 10 60
Ketelitian termometer = 1⁰C
Ketelitian neraca = 0.1 gr

V. ANALISIS DATA
1. Penentuan harga air kalorimeter (W)
Diketahui:
m ap=m 3−m2
m ap=21 6−170,5
map=4 5,5 gr

m a=m2−m1
ma=1 70,5−114
m a=5 6,5 gr

kal
c ap=c a=1 ℃
gr

T 1=27 ℃
T 2=100 ℃
T a=50 ℃

 mk . c k . ( T a−T 1) + ma . c a . ( T a−T 1 )=map . c ap .(T 2−T a )


W k . ( T a−T 1) + m a . c a . ( T a −T 1 ) =m ap . c ap .(T 2−T a )

W k=
{map . c ap . ( T 2−T a ) }−{ma . c ap .(T a−T 1) }
(T a −T 1 )

{ 4 5,5. ( 100−5 0 ) }−{ 5 6,5 .(5 0−27)}


W k=
(5 0−2 7)
2275−1 299,5
W k=
23
kal
W k =42,413 ℃
gr
∂W ∂W ∂W ∂W ∂W
 ∆ W k=
| || | | ||
∂ ma
∆ ma +
∂ map
∆ map|+
∂T1 | | | |
|∆ T 1|+ ∂ T |∆ T 2|+ ∂T |∆ T a|
2 a
| |
−c a ( T a−T 1) 2 c ap .(T 2−T a) ( 0+ ma . c a ) ( T a−T 1) −( 0−1 ) . map . c ap ( T 2
∆ W k=
| ( T a −T 1 )
2
| |
|∆ ma|+
( T a−T 1 )
2
| |
|∆ map|+
( T a−T 1 )
2

c ap .(T 2−T a ) ( ma . c a ) ( T a−T 1 )−(−1 ) . map . c ap ( T 2−T a )−ma . c a (


∆ W k =|−c a||∆ m a|+ | (T a−T 1) ||∆ m ap|+
| ( T a−T 1 )
2
1.(100−5 0) ( 5 6,5 ) (5 0−2 7 )−(−1 ) .4 5,5 ( 100−5 0 )−5 6,5(5 0−
∆ W k =|−1||0,05|+ | (5 0−27) |
|0,05|+
| ( 60−28 )2
∆ W k =0,05+ 0 ,1087+2,15+ 0 , 989+4,6498
∆ W k =¿ 7,9475
kal
W k =42,413 ± 7,9 4 75 ℃
gr
2. Kalor lebur es
Diketahui:
m a=m 4−m 1
ma=26 5 , 0−114 ,0
m a=1 51 gr

mes =m5−m4
m es =310 , 5−26 5 ,0
mes =45 , 5 gr

kal
c ap=c a=1 ℃
gr

T 3=26 ℃
T a '=1 0 ℃

 m k . c k . ( T 3 −T a ' ) +m a . c a . ( T 3−T a ' ) =m es . L+m es . c a .(T 'a−0)


W k ( T 3−T a ' ) +m a . ca . ( T 3 −T a ' )−m es . c a .( T a ' −0)
L=
m es
42 , 413 ( 26−1 0 )+ 151 .1 ( 26−1 0 )−45,5 .1.(1 0−0)
L=
45 ,5
2639,608
L=
45 , 5
kal
L=58,013 ℃
gr
∂L ∂L ∂L ∂L ∂L
 ∆ L=
| | ∂W k
|∆ W k|+
∂T3
| | |
∆ T 3|+
∂ Ta '
| | |
∆T a '|+
∂ ma
| | |
∆ m a|+
∂ m es
|∆ mes| | |
( T 3 −T 'a ) ( mes )−0 {(−W k ) −( ma . c a )−(mes . c a )(mes ) }
∆ L=
| ( mes )
2
| |
|∆ W k|+
W k + ma . c a
(m es ) | |
|∆ T 3|+
( mes )
2
||∆ T a ' |

( T 3 −T 'a ) ( mes ) {(−W k )−( ma . c a )−(mes . ca )}


∆ L=
| 2
( mes ) | |
|∆ W k|+
W k + ma . c a
(mes) | |
|∆ T 3|+
(mes )
| | | c .(T
∆ T a '|+ a
(m

{ (−42,413 )−( 1 51.1 )− ( 45,5 .1 ) }


∆ L=
| (26−10 ) ( 45 , 5 )
( 45 , 5 )2 |
7,9475+
42,413+151 .1
|
( 45 , 5 )
|0,5|+ | | ( 45 ,5 )
|0,5|+ |
∆ L=2 ,796+2,125+ 2,625+ 0,0175+ 0,0 2
∆ L=7,5825
kal
L=58,013 ± 7,5825 ℃
gr
3. Kalor jenis tembaga
Diketahui:
m a=m6 −m1
ma=17 5,5−114 ,0
m a=61, 5 gr

mCu =m7 −m6


m Cu =190 ,5−17 5,5
mCu =15 gr

kal
c ap=c a=1 ℃
gr

T 4=28 ℃
T a = 60

W k ( T a - {T} rsub {4} right ) + {m} rsub {a} . {c} rsub {a} . left ({T} rsub {a} −T 4 )=m Cu . c Cu .
W k ( T a - {T} rsub {4} right ) + {m} rsub {a} . {c} rsub {a} . left ({T} rsub {a} −T 4 )
c Cu =
m Cu .¿ ¿
42,413 ( 60−28 ) +61 , 5.1(75−28)
c Cu =
15. (100−60)
kal
c Cu =1,732 ℃
gr
∂ c Cu ∂c ∂c ∂ c Cu
 ∆ cCu = | | | |
∂T 4
| ∂Wk | | | |
∆ T 4|+ Cu |∆ W k|+ Cu |∆ ma|+
∂ ma ∂ mCu
|∆ mCu|+¿

∆ cCu =|(T a - {T} rsub {4)}} over {{m} rsub {Cu} .(100- {T} rsub {a} )||∆ W k|+|c a (T a - {T}

1(60−28) {−( 100−60


|0,05|+ −42,413−61, 5.1 |0,5|+
∆ cCu = | (60−28)
15 .(100−60) |
|7,9475|+ |
15(100−60) | |
15(100−60) | | {1
∆ cCu =0 , 0866+0 ,1 3 2+ 0 , 00083+ 0,0 5773
∆ cCu =0 , 2771 6
kal
c Cu =3,954 ± 0,338 ℃
gr
4. Presentase Kesalahan
 Harga air kalorimeter

%Kesalahan= |7,9475
42,413 |
×100 %

%Kesalahan=18,73 %
 Kalor lebur es

%Kesalahan=|literatur− percobaan
literatur |× 100 %
80−58,013
%Kesalahan=| |×100 %
80
%Kesalahan=27,48 %
 Kalor jenis tembaga

 %Kesalahan= |literatur− percobaan


percobaan |× 100 %
%Kesalahan= |1,732−0,093
0,093 |×100 %
%Kesalahan=98,7 %
VI. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini membahas tentang kalor jenis. Kalor adalah energi panas
yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan harga air kalorimeter, kalor lebur es,
dan kalor jenis tembaga.
Harga air kalorimeter adalah jumlah yang diperlukan untuk menaikkan suhunya
sebesar 1 ℃. Kalorimeter ini digunakan untuk mengukur suhu. Suhu awal air
tersebut adalah 28 ℃ dan suhu akhirnya sebesar 100 ℃. Setelah dicampur
menghasilkan suhu sebesar 60 ℃. Perubahan ini karena adanya pelepasan kalor
dari air mendidih terhadap air biasa. Hasil percobaan yang didapat sebesar

kal
W k =58,013 ℃ . Lalu, persentase kesalahan yang didapat sangatlah besar, yaitu
gr
18,73 % .
Kalor lebur es adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 gr es
dari fase padat menuju fase cair pada titik leburnya. Pada percobaan kedua ini sama
halnya dengan percobaan terhadap kalorimeter, hanya saja diganti dengan es
bersuhu 0 ℃. Air dengan suhu awal 26 ℃ menurun menjadi 11℃ karena
pelepasan kalor sehingga mencapai kesetimbangan termal. Hasil percobaan yang

kal
didapat sebesar L=7,5825 ℃ . Lalu, persentase kesalahan yang didapat
gr
sangatlah besar, yaitu 27,48 %.
Kalor jenis tembaga adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 ℃ pada 1 gr tembaga. Percobaan ini mencampurkan dengan tembaga panas.
Proses pemanasan ini dilakukan untuk menaikkan suhu agar sama dengan suhu air
mendidih, yaitu 100 ℃. Setelah dicampur, didapatkan suhu sebesar 75 ℃. Hasil

kal
percobaan didapat sebesar c Cu =1,732 ℃ . Lalu, prsentase kesalahan yang
gr
didapat sangatlah besar, yaitu 9 8,97 %. Hal ini terjadi karena adanya kesalahan
dalam data pengamatan, alat yang kurang akurat, ataupun human error.
VII. KESIMPULAN
kal
Dari hasil percobaan ini bahwa harga kalorimeter sebesar W k =58,013 ℃,
gr

kal
kalor lebur es sebesar sebesar L=7,5825 ℃ , dan kalor jenis tembaga sebesar
gr

kal
c Cu =1,732 ℃ . Persentase kesalahan yang didapat dari praktikum ini sangat
gr
besar bisa jadi karena kurang telitinya dalam mencatat data, alat yang kurang
akurat, dan human error.
VIII. SARAN
Sebelum melakukan praktikum, sebagai praktikan sebaiknya materi dikuasai
terlebih dahulu agar dalam pelaksanaan praktikum berjalan lancar. Pada saat
melakukan praktikum, harus berhati – hati apalagi pada saat melakukan
perhitungan untuk meminimalisasi penyimpangan hasil sehingga memperoleh hasil
data pengamatan yang benar dan akurat.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Bueche, F.J. 1999. Seri Buku Schaum Fisika. Jakarta: Erlangga.
Resnick, Halliday. 1989. Dasar-Dasar Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Tippler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknologi. Jakarta: Erlangga.
Zears, Zemansky. 1998. Fisika untuk Universitas. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai