Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar II
Dosen Pengampu: Drs.Purbo Suwasono,M.Si.

Judul Percobaan : Kalorimeter

Disusun oleh:
Nama/Angkatan : M. Redho Mayrezha/2023
Program Studi :S1-Pendidikan Fisika
NIM : 230321604407
Kelas/Offering : AB
Kelompok :5
Asisten : Nafisah Maulida Agustin

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023/2024
PERCOBAAN KE-1
KALORIMETER

I. Tujuan
II. Dasar Teori
III. Alat dan Bahan
IV. Gambar Set Alat Percobaan (gambar dari modul dan gambar asli
V. Prosedur Percobaan
VI. Data Pengamatan
VII. Analisis Data
A. Analisis Kuantitatif
B. Analisis Kualitatif (Pembahasan)
VIII. Kesimpulan
IX. Daftar Pustaka ( minimal 5 tidak termasuk modul)
LAMPIRAN
I. Perhitungan Ralat
II. Tugas
III. Dokumentasi Percobaan
A. Tujuan
a. Dapat memperoleh pemahaman tentang kalor, kapasitas kalor zat dan
kalor jenis zat,
b. Dapat mencoba menentukan kapasitas kalor kalorimeter dan kalor jenis
zat padat,
c. Mampu terampil menggunakan set kalorimeter,
d. Mampu terampil menggunakan teori ralat dan mengetahui ralat alat,
e. Mampu terampil menggunakan termometer.

B. Dasar Teori
Kalor adalah sebuah energi yang berpindah dari suatu zat yang bersuhu
tinggi menuju suatu zat yang bersuhu rendah. Kalor juga merupakan salah
satu bentuk energi yang bisa menyebabkan perubahan (Iskandar, 2016).
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh suatu benda
untuk menaikkan suhu benda tersebut sebesar 1°c atau 1k (Iskandar, 2016).
Dalam mengubah suhu benda dengan memerlukan banyak kalor, maka
kapasitas kalor benda tersebut bernilai besar. Sebaliknya jika dalam
mengubah suhu benda diperlukan kalor yang sedikit maka kapasitas kalor
benda tersebut bernilai kecil (Abdullah,2016). Kalor adalah bentuk energi
yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah, ketika suatu objek bersentuh dengan objek lain. Berdasarkan
penelitian para ahli, ketika kalor diberikan pada dua benda yang berbeda
maka akan menghasilkan suhu yang berbeda pula. Hal ini dikarenakan
perbedaan kalor jenis yang dimiliki oleh suatu benda. Kalor memiliki satuan
kalori (kal) dan kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang
dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air untuk naik 1 derajat Celcius
(Akbar, 2010).
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda
yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor
yang dikandung sedikit. Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar
kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda atau zat bergantung pada tiga
faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis) dan perubahan suhu pengukuran
(Purnomo, 2001). Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau
dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimeter.
Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalori (nilai kalori)
yang dibebaskan adalah kalorimeter (Mehsin, 2019).
Kapasitas kalor ini juga memerlukan perbandingan antara jumlah kalor
yang dibutuhkan atau dibuang dengan perubahan suhu yang dialami oleh
benda tersebut. Kapasitas kalor sendiri dapat ditulis dengan menggunakan
persamaan :
Q
∁= ∨C=m .e
∆t
Setiap benda memiliki indikator yang berbeda-beda mengenai temperatur suhu yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda tersebut. Dalam menentukan besar kalor yang
dibutuhkan oleh suatu benda, maka dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
Q=m. c . ∆t
Energi kalor pada suatu benda erat kaitannya dengan suhu pada benda tersebut.
Semakin besar energi kalor yang dimiliki oleh suatu benda maka semakin tinggi suhu suatu
benda. Selain itu kalor juga berpindah dari benda yang bertempuran tinggi ke benda yang
bertemperatur rendah. Kalor sendiri mempunyai indikator suhu tertentu yang dapat
mengubah wujud dari suatu zat. Misalnya air berubah wujud menjadi padat (es) pada saat
suhu kurang dari 0°C
Jika dua zat atau lebih mempunyai temperatur suhu yang berbeda dan terisolasi
dalam suatu sistem, maka kalor tersebut akan mengalir dari zat yang bertemperatur tinggi
menuju zat yang bertemperatur rendah. Sejumlah kalor yang hilang dari zat yang
bertemperatur tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima oleh zat yang bertemperatur
rendah (Safitri & Edie, 2018). Hal ini dapat dinyatakan dalam persamaan yang disebut
sebagai Asas Black, yaitu:
Q Lepas=QTerima
Dalam pengukuran sebuah suhu digunakan kalorimeter karena memiliki wadah yang
bersifat isolator, sehingga perubahan kalor selama reaksi tidak hilang (Kurniawan, 2017).
Kalorimeter terdiri dari dua jenis yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter larutan. Dalam
proses kerjanya, kalorimeter menyerap Asas Black dalam menentukan kalor yang dilepas
maupun kalor yang diterima oleh suatu benda. Dalam hal ini banyak kalor yang dilepaskan
oleh suatu larutan dan mempunyai kapasitas kalor jenis zat dapat ditulis menggunakan asas
black sebagai berikut :
map. Ca .(T 2−T 3)
Ckal= −mad .Ca
T 3−T 1
Dengan T2 >T3, di mana T2 adalah temperatur air dan T3 adalah suku
kesetimbangan antara air panas dan air dingin di dalam kalorimeter. Kemudian T3 > T1, di
mana T1 adalah suhu air dingin (Pulleyet al, n.d). Kemudian map adalah massa air panas
dan mad adalah massa air dingin. Dalam pengukuran perubahan suhu, terjadi
kesetimbangan termal antara larutan atau zat. Kesetimbangan termal adalah keadaan yang
dicapai oleh beberapa sistem yang mempunyai ciri-ciri keterbatasan harga koordinat sistem
setelah sistem saling berinteraksi melalui dinding diaterm (Andayana, 2014)

C. Alat dan Bahan


1. Kalorimeter lengkap dengan pengaduk
2. Termometer dan bejana pelindung
3. Termometer batang
4. Gelas ukur 100 ml
5. Bejana pemanas
6. Butiran zat padat dan air
7. Neraca
Data Pengamatan 1
mad .Ca ( T 3−T 1 ) +C uai (T 3−T 1)
Cb= ¿¿
mb ( T 2−T 3 )
50 ( 24−18 ) +133 , 87(24−18)
Cb=
66 , 8 ( 40−24 )
¿ 1,0322
∂ Cb Ca(T 3−T 1)
=
∂ mad mb ( T 2−T 3 )
1 ( 24−18 )
¿ =0 , 0 119506
66 , 8 ( 40−24 )
¿ 0,00561377
∂ cb Ca ( T 3−T 1 )
=
∂ mad mb ( T 2−T 3 )
−(50+133 , 87) ( 24−18 ) ¿
2
¿
66 ,8 ( 40−24 )

Anda mungkin juga menyukai