Anda di halaman 1dari 2

Charger tenaga surya Electree terinspirasi dari fotosintesa daun

Terinspirasi dari pohon bonsai yang karakteristik daunnya nampak berkelompok, maka
Electree mewakili bentuk tersebut dengan daun-daun sel surya yang bisa menyerap panas
matahari. Charger tenaga surya Electree ini  terisnpirasi dari bentuk tanaman hias yang
populer yaitu bonsai. Charger tenaga surya Electree dirancang oleh Vivien Muller dan
terinspirasi dari jaringan tumbuhan
Terdapat 27 buah daun sel surya dengan bahan amorphous-silicon berkualitas tinggi.
Masing-masing berbentuk persegi dengan lebar 3,7 inci atau sekitar 10 cm. Cabang-
cabangnya memuncak secara vertikal dengan sedikit lengkungan khas pohon bonsai.
Electree memiliki kapasitas penyimpanan energi hingga 14.000 mAh. Itu artinya bisa
mengisi penuh baterai iPhone 5 lebih dari sembilan kali tanpa harus terpapar cahaya.
Terdapat 2 buah port USB yang sudah barang tentu menjadi slot yang universal bagi semua
smartphone. Tak hanya itu, Electree juga dilengkapi dengan wireless charging yang bisa
digunakan untuk beberapa jenis smartphone canggih.

Biophotovoltaic Moss Table 

Biophotovoltaic Moss Table merupakan meja yang dapat membangkitkan listrik melalui
proses fotosintesis. Biophotovoltaic Moss Table adalah karya inovatif yang menunjukkan
potensi masa depan teknologi BioPhotoVoltaic (BPV). Inpirasi atau ide pengembangan
teknologi ini dari jaringan fotosintesis tumbuhan.

BPV moss table bekerja sebagai alat bio-elektrik yang mengubah energi kimia dalam
fotosintesis menjadi energi listrik menggunakan material biologi seperti algae, cyanobacteria
dan tumbuhan vascular. The moss table atau biophotovoltaic mampu menghasilkan listrik
yang cukup untuk mengisi alat-alat listrik kecil seperti jam digital. Para peneliti
memprekdisi masa depan konsep biophotovoltaic akan berkembang lebih besar dan akan
mampu mengisi tenaga listrik alat yang lebih besar seperti lampu atau bahkan laptop
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Abengoa terinspirasi dari struktur bunga
matahari

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Abengoa diciptakan saat para peneliti MIT
( Massachusetts Institute of Technology ) terinspirasi dari salah satu struktur jaringan bunga
tumbuhan yaitu Bunga Matahari. Keteraturan kelopak bunga matahari menginspirasi
peneliti untuk mendesain Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dapat meminimalkan
penggunaan lahan dan juga meningkatkan energi yang dihasilkan oleh PLTS tersebut.
Penelitian MIT ( Massachusetts Institute of Technology ) mengenai PLTS ini diterbitkan
dalam Jurnal Solar Energy, berfokus pada penempatan cermin yang terpasang di tanah yang
diarahkan ke menara pusat. Sinar matahari yang dipantulkan oleh cermin tersebut
terkonsentrasi pada menara yang akan membuat air mendidih atau juga cairan lainnya
untuk menghasilkan uap, kemudian uap menjalankan turbin dan generator, dan
menghasilkan energi listrik.

Velcro atau Perekat terinspirasi dari duri tanaman

Velcro terdiri dari dua komponen: terdiri dari dua lembar Velcro (satu lembar yang bundar
atau kotak dan satu lembar pengait) dijahit atau ditempelkan ke kain secara berlawanan.
Komponen pertama memiliki pengait, sementara yang lainnya memiliki benang seperti
lingkaran atau kotak. Ketika disatukan, benang bentuk lingkaran atau kotak akan mengait
pada pengait dan dua bagian tersebut menempel sementara. Ketika dipisahkan, dengan cara
ditarik atau memotong, Velcro akan menghasilkan suara sobekan yang khas. Teknologi ini
juga terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan.

Velcro atau perekat merupakan sebuah teknologi yang terinspirasi dari cara duri tanaman
menempel pada bulu anjing. Velcro berfungsi untuk mengikat dua sisi kain, pertama kali
diciptakan pada tahun 1948 oleh Insinyur Listrik bernama George de Mestral. Velcro ini
dipatenkan oleh penemunya pada tahun 1955 dan dibuat secara praktikal sampai
diperkenalkan secara komersial pada akhir tahun 1950-an. Pada tahun 1941, insinyur Swiss
George de Mestral mengamati duri tersebut di bawah mikroskop dan melihat adanya
ratusan kait kecil yang bisa menempel pada rambut atau pakaian. Dia mengembangkan
bahan Velcro, dari kata Prancis “velours,” yang berarti beludru, dan “crochet,” yang berarti
kait.

Anda mungkin juga menyukai