A. Simpulan
1. Pengkajian
Hasil pengkajian pada asuhan keperawatan Perdarahan Post Partum
pada Ny.T didapatkan data keluar darah dari vagina dengan jumlah
600 ml/24 jam, akral dingin, pengisian kapiler > 3 detik, warna kulit
pucat, turgor kulit menurun, tampak lemah, tampak tegang, tidak
mampu melakukan perawatan diri. Namun ada beberapa data yang
tidak sesuai dengan teori yaitu ASI tidak keluar, ini dikarenakan pada
saat dilakukan pengkajian tidak ditemukan data tersebut.
2. Diagnosa Keperawatan
Ada empat diagnosa keperawatan yang ditegakkan sesuai dengan teori
yaitu Perfusi perifer tidak efektif, Resiko syok, dan Ansietas, Defisit
perawatan diri. Tetapi ada tiga diagnosa yang tidak ditegakkan
dikarenakan tidak ada data yang mendukung untuk ditegakkan nya
diagnosa tersebut yaitu : Kekurangan volume cairan, Resiko infeksi,
dan Nyeri.
3. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan dibuat berdasarkan teori Nanda NIC-NOC
melalui pemilihan label NOC dan NIC yang disesuaikan dengan
kondisi klien. Rencana keperawatan muncul sesuai dengan diagnosa
keperawatan yaitu :
a. Perfusi perifer tidak efektif dengan NOC : Status Sirkulasi dan
NIC: Pemberian Produk Darah
44
45
4. Implementasi
Implementasi pada Ny.T dilakukan selama 3 hari, karena pada hari
ketiga klien pulang. Tindakan yang dilakukan pada Ny.T diantaranya
seperti melakukan transfusi darah, memonitor tekanan darah,
memberikan obat injeksi, berada disisi klien saat klien cemas dan
membantu klien dalam berpakaian.
5. Evaluasi
Hasil evaluasi yang didapatkan setelah dilakukannya implementasi
keperawatan pada Ny.T sesuai dengan diagnosa keperawatannya dan
label NOC dan label NIC. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan
dengan penurunan konsentrasi Hb sudah teratasi, Resiko syok
berhubungan dengan perdarahan sudah teratasi, Ansietas berhubungan
dengan ancaman terhadap kematian sudah teratasi, Defisit perawatan
diri berhubungan dengan kelemahan sudah teratasi.
B. Saran
1. Bagi Praktisi Keperawatan dan Rumah Sakit
Dapat meningkatkan mutu pelayanan dengan lebih memperhatikan
kebutuhan klien, lebih mengutamakan tindakan mandiri sebelum
melakukan tindakan kolaboratif seperti memberikan tindakan yang
cepat dan tanggap dalam mengatasi perdarahan, memonitor tanda-
tanda vital. Diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman atau panduan
46